You are on page 1of 61

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

( SPM )
PUSKESMAS KABUPATEN XXX

TAHUN 2014

1
BAB I PENDAHULUAN \

1. LATAR BELAKANG

Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal


28 H, ayat (1)menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Selanjutnya, dalam Pasal 34 ayat (3) menyatakan bahwa negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.

Puskesmas Kabupaten XXX merupakan milik Pemerintah Kabupaten XXX sebagai


salah satu fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
perorangan dan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran
pelayanan kesehatan di puskesmas mempunyai karakteristik dan organisasi yang
sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang
beragam, berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
yang berkembang sangat pesat, perlu diimbangi oleh tenaga kesehatan yang
memadai dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar, membuat
semakin kompleksnya permasalahan di puskesmas. Pada hakekatnya puskesmas
berfungsi sebagai tempat promosi,preventif dan kuratif. Fungsi dimaksud memiliki
makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah
dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal BAB I ayat 6
menyatakan: Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Pada ayat 7, indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan
kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 2


dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan
atau manfaat pelayanan. Ayat 8 pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang
mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarkat dalam kehidupan
sosial, ekonomi dan pemerintahan.
Tambahkan uraian tentang Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Puskesmas

Dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 PP RI No 58 tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan standar
pelayanan minimal adalah tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah.

Selanjutnya Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007


tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) pasal 4 menyebutkan bahwa Penentuan jenis pelayanan dasar yang
berpedoman pada SPM mengacu pada Kriteria :
 merupakan bagian dari pelaksanaan urusan wajib;
 merupakan pelayanan yang sangat mendasar yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal sehingga dijamin ketersediaannya oleh konstitusi, rencana
jangka panjang nasional, dan konvensi internasional yang sudah diratifikasi,
tanpa memandang latar belakang pendapatan, sosial, ekonomi, dan politik warga;
 didukung dengan data dan informasi terbaru yang Iengkap secara nasional serta
latar belakang pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud pada huruf b, dengan
berbagai implikasinya, termasuk implikasi kelembagaan dan pembiayaannya;
dan
 terutama yang tidak menghasilkan keuntungan materi.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal pasal 31 ayat (2)
menyebutkan bahwa belanja penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 3


dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial
dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Untuk itu, sesuai dengan amanat peraturan Perundang-undangan kesehatan
merupakan suatu oraganisasi/Instansi yang melakukan fungsi pelayanan kesehatan
kepada Masyarakat dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal.

2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan untuk memberikan


panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggung-jawaban penyelenggaraan Standar
Pelayanan Minimal atas pelayanan jasa kesehatan yang diberikan oleh puskesmas
Kabupaten XXX, serta bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan dapat menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat.

3. Prinsip-Prinsip Standar Pelayanan Minimal

Dalam penyusunan Standar Pelayanan Minimal ini, harus memperhatikan prinsip-


prinsip sebagai berikut :
1. Konsensus, yaitu disepakati bersama oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
pemberian jasa kesehatan padaPuskesmas Kabupaten XXX
2. Sederhana, yaitu mudah dimengerti dan dipahami;
3. Nyata, yaitu memiliki dimensi ruang dan waktu serta persyaratan atau prosedur
teknis;
4. Terukur, yaitu dapat dihitung atau dianalisa;
5. Terbuka, yaitu dapat diakses oleh seluruh warga atau lapisan masyarakat;
6. Terjangkau, yaitu dapat dicapai bersama SPM yang telah ditetapkan dengan
menggunakan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia;
7. Akuntabel, yaitu dapat dipertanggungjawabkan kepada publik; dan
8. Bertahap, yaitu mengikuti perkembangan kebutuhan dan kemampuan
keuangan, kelembagaan, dan personil dalam pencapaian SPM.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 4


4. Pengertian

A. Umum
1. Puskesmas adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan kesehatan mayarakat,rawat jalan, gawat darurat dan
rawat inap;
2. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif;
3. Standar Pelayanan Minimal
Yang dimaksud dengan standar pelayanan minimal adalah adalah tolok ukur
kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah;
4. Indikator kinerja
Yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah variabel yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan
dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Penentuan Indikator SPM harus dapat menggambarkan :
 Tingkat atau besaran sumberdaya yang digunakan, seperti sarana dan
prasarana, dana,dan personil;
 tahapan yang digunakan, termasuk upaya pengukurannya, seperti
program atau kegiatan yang dilakukan, mencakup waktu, lokasi,
pembiayaan, penetapan, pengelolaan, dan keluaran, hasil dan dampak;
 wujud pencapaian kinerja, meliputi pelayanan yang diberikan, persepsi,
dan perubahan perilaku masyarakat;
 tingkat kemanfaatan yang dirasakan sebagai nilai tambah, termasuk
kualitas hidup, kepuasan konsumen atau masyarakat, dunia usaha,
pemerintah dan pemerintahan daerah; dan
 keterkaitannya dengan keberadaan sistem informasi, pelaporan dan
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjamin
pencapaian SPM dapat dipantau dan dievaluasi oleh pemerintah secara

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 5


berkelanjutan.

B. Khusus
1. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,
kompetensi tehnis, dan hubungan antar manusia;
2. Indikator adalah latar belakang/alasan mengapa suatu kinerja tersebut perlu
diukur;
3. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator;
4. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber
data untuk tiap indikator tersedia;
5. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator
kinerja yang dikumpulkan;
6. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
indikator kinerja;
7. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja;
8. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai;
9. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan.

C. Landasan hukum
1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 6


6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/MenKes/SK/III/2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksanakan Daerah.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah
dirubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM)

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 7


BAB II STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas dalam pedoman ini meliputi jenis-jenis


pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja puskesmas.

A. Jenis-jenis Pelayanan Puskesmas

Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas meliputi:


1. Pelayanan kesehatan Masyarakat (Program)
a. Kesehatan Masyarakat ( program ) meliputi : Basic Six Puskesmas
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Keluarga
4. Gizi
5. Pencegahan & Penangulangan Penyakit Menular
6. Pengobatan.

2. Pelayanan Kesehatan Perorangan yang terdiri dari :


a. Poly Umum
b. Poly Usila
c. Poly Anak
d. Poly Gigi
e. Poly KIA/KB
f. UGD
g. Gizi
h. Laboratorium

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 8


i. Farmasi
j. Rawat Inap

3. Pelayanan Penunjang Non Medik


a. IPAL
b. Pemusnahan sampah medis
c. P3K
d. Sanitasi
4. Pelayanan Administrasi
a. Rekam medik
b. Administrasi dan Keuangan

B. SPM Setiap Jenis Pelayanan, Indikator dan Standar


Dengan mempertimbangkan ketersediaan sistem informasi, sarana dan prasarana
puskesmas, SDM, kemampuan keuangan Pemerinah Kabupaten XXX, dan faktor
lainnya yang relevan, standar pelayanan minimal dan batas waktu pencapaiannya
ditetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Kabupaten XXX.
SPM untuk seluruh jenis pelayanan, indikator dan standar pelayanannya, adalah
sebagai berikut :

JENIS BATAS
NO PELAYANAN INDIKATOR STANDAR WAKTU
PENCAPAIAN
1. Pelayanan Kemampuan menangani life 100 % 5 Tahun
Gawat Darurat saving di Gawat Darurat
Kemampuan P3K di IGD 100 % 1 Tahun
Jam buka pelayanan Gawat 100 % 1 Tahun
Darurat 24 jam
Pemberian pelayanan kegawat 100 % 5 Tahun
daruratan yang bersertifikasi
yang masih berlaku BLS/
PPGD/ GELS/ALS
Waktu tanggap Pelayanan ≤5 5 Tahun
Dokter di Gawat Darurat

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 9


Pemberian O2 100 % 1 Tahun
Pemasangan Infus 70 % 1 Tahun
Kepuasan Pelanggan Gawat ≤ 70 2 Tahun
Darurat

2 Pelayanan Pelayanan Pendaftaran 100 % 1 Tahun


Rawat Jalan
Pemberi Pelayanan di Poliklinik 100 % 1 Tahun
Ketersediaan Pelayanan Rawat Klinik : 2 Tahun
jalan Umum,Usila,Anak,Gigi,
KIA/KB, laboratorium,
farmasi, Gizi, Rawat
inap
Hari buka pelayanan Rawat setiap hari kerja 1 Tahun
Jalan sesuai ketentuan dimulai jam 08.00 s/d
jam 12.00 WIB kecuali
hari jumat dan sabtu
08.00 s/d 11.00 WIB
Waktu pemeriksaan dokter & 5-10 menit/pasien 1 Tahun
paramedis di klinik instalasi
rawat jalan
Waktu tunggu di Rawat jalan Maksimal 60 menit 3 Tahun
Pemberi Pelayanan di Poliklinik 100 % 1 Tahun
Gigi
Kepuasan Pelanggan pada ≥ 90 % 3 Tahun
pelayanan rawat jalan

3 Pelayanan Pemberi Pelayanan di Rawat 100 % 4 Tahun


Rawat Inap Inap
Dokter penanggung jawab 100 % 1 Tahun
pasien rawat inap
Jam Visite Dokter Umum & 100 % 2 Tahun
Spesialis di Rawat Inap
Kepuasan pelanggan Max 90 % 3 Tahun

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 10


4 Pelayanan Pelayanan terhadap pasien 100 % 1 Tahun
Pasien Miskin Gakin yang datang ke
puskesmas pada setiap unit
pelayanan

5 Pelayanan ANC, Pelayanan ANC & PNC di Poly 100 % 1 Tahun


PNC & KIA
Persalinan
Pemberi pelayanan persalinan a.Dokter umum 2 Tahun
normal ( khusus Rawat Inap) terlatih
b. Bidan
Pemberi Pelayanan persalinan a. Dokter Sp. OG 2 Tahun
dengan penyulit ( Khusus
Poned)
Kepuasan Pelanggan 80 % 2 Tahun

6 Pelayanan Waktu Tunggu hasil Pelayanan Maksimal 1 jam 2 Tahun


Laboratorium Laboratorium sederhana
Kepuasan Pelanggan keluhan<10 % 3 Tahun

7 Pelayanan Waktu tunggu pelayanan obat 15-30 menit 3 Tahun


Farmasi
Penulisan Resep 100 % 2 Tahun
Tidak ada kejadian kesalahan 100 % 2 Tahun
pemberian obat
Kepuasan Pelanggan 100 % 2 Tahun

8 Pelayanan Ketersedian IPAL Puskesmas IPAL Tersedia 2 Tahun


Sanitasi
Ketersediaan alat pengolahan Insenerator tersedia 3 Tahun
Limbah Padat Medis
( Insenerator ) Puskesmas

9 Pelayanan P3K Pelaksanaan kegiatan P3K Adanya Tim P3K

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 11


10 Pelayanan Kecepatan waktu menanggapi 80 % 2 Tahun
Pemeliharaan kerusakan alat
Sarana
Puskesmas
Ketepatan waktu pemeliharaan 100 % 5 Tahun
alat

11 Pelayanan Tindak lanjut Pengendalian 100 % 3 Tahun


Administrasi Surat Masuk dan Keluar
dan
Manajemen

Kelengkapan Laporan 100 % 2 Tahun


Akuntabilitas Kinerja
Ketepatan waktu pengusulan 100 % 2 Tahun
kenaikan pangkat
Ketepatan waktu pengurusan 100 % 2 Tahun
gaji berkala
Ketepatan waktu Penyusunan 50 % 2 Tahun
laporan keuangan
Ketepatan waktu pemberian 100 % 1 Tahun
imbalan (insentif) sesuai
kesepakatan waktu

C. Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 741/MENKES/PER/VII/2008,
telah disusun Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan , yaitu :

Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal Batas Satuan


Dasar & Sub Waktu Kerja
NO Kegiatan Indikator Nilai Pencapaian /Lembaga
( %) ( Tahun ) Penanggung
Jawab
1 Pelayanan 1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 95 2015 Dinkes
Kesehatan Dasar K4 Kabupaten
2.Cakupan Ibu Hamil dengan 80 2015 Dinkes
komplikasi yg dilayani Kabupaten

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 12


3.Cakupan pertolongan persalinan 90 2015 Dinkes
oleh Nakes yang memiliki Kabupaten
kompetensi kebidanan
4.Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 90 2015 Dinkes
Kabupaten
5.Cakupan Neonatal dgn 80 2010 Dinkes
komplikasi yg ditangani Kabupaten
6.Cakupan kunjungan bayi 90 2010 Dinkes
Kabupaten
7.Cakupan Desa /Kelurahan UCI 100 2010 Dinkes
Kabupaten
8.Cakupan Pelayanan anak balita 90 2010 Dinkes
Kabupaten
9.Cakupan Pemberian Makanan 100 2010 Dinkes
pendamping ASI pada anak usia 6- Kabupaten
24 bln keluarga miskin
10.Cakupan balita gizi buruk 100 2010 Dinkes
mendapat perawatan Kabupaten
11.Cakupan Penjaringan kesehatan 100 2010 Dinkes
siswa SD & setingkat Kabupaten
12.Cakupan peserta KB Aktif 70 2010 Dinkes
Kabupaten
13.Cakupan Penemuan & Dinkes
penanganan penderita penyakit Kabupaten
a. AcuteLaccid Paralysis (AFP) 100 2010 Dinkes
rate per 100.000 pddk <15 Kabupaten
thn.
b. Penemuan penderita 100 2010 Dinkes
Pneumonia balita Kabupaten
c. Penemuan Pasien baru TB 100 2010 Dinkes
BTA Positif Kabupaten
d. Penderita DBD yang 100 2010 Dinkes
ditangani Kabupaten
e. Penemuan penderita diare 100 2010 Dinkes
Kabupaten
14.Cakupan pelayanan kesehatan 100 2010 Dinkes
dasar masyarakat miskin Kabupaten

II Pelayanan 15.Cakupan Pelayanan kesehatan 100 2015 Dinkes


Kesehatan Rujukan rujukanpasien Kabupaten

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 13


16.Cakupan pelayanan gawat 100 2015 Dinkes
darurat level 1 yg hrs diberikan Kabupaten
sarana kesehatan di
kab/Kabupaten

III Penyelidikan 17.Cakupan desa/kelurahan 100 2015 Dinkes


mengalami KLB yg dilakukan Kabupaten
penyelidikan epidemiologi < 24jam

IV Promosi 18.Cakupan desa siaga aktif 60 2015

BAB III PERAN PEMERINTAH KABUPATEN


XXX

Peran Pemeritah Kabupaten XXX dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal


Puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Pengorganisasian
a. Pemerintah Kabupaten XXX bertanggungjawab dalam penyelenggaraan
Puskesmas sesuai Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan oleh
Puskesmas ;
b. Penyelenggaraan pelayanan puskesmas sesuai Standar Pelayanan Minimal
sebagaimana dimaksud dalam butir a secara operasional dikoordinasikan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten XXX.

2. Pelaksanaan (Penerapan)

a. Puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan


Standar Pelayanan Minimal yang disusun dan disahkan oleh Kepala Daerah;
b. Pemerintah Kabupaten wajib menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal
c. Pimpinan puskesmas menyusun rencana bisnis anggaran, target, serta upaya

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 14


dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan Puskesmas yang
dipimpinnya berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
d. Setiap unit kerja pelayanan dan administrsi Manajemen Puskesmas Kabupaten
XXX menyusun rencana bisnis anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan
peningkatan mutu pelayanan tahunan puskesmas yang dipimpinnya
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dan Setiap pelaksanaan pelayanan,
menyelenggarakan pelayanan yang menjadi tugasnya sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal

3. Pembinaan

a. Pembinaan Puskesmas yang menerapkan PPK-BLUD dilakukan oleh Kepala


Daerah melalui Sekretariat Daerah

b. Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) berupa fasilitasi, pemberian


orientasi umum,petunjuk teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan,
atau bantuan teknis lainnya yang meliputi :
 Perhitungan kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
minimal;
 Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target penilaian
pengukuran kinerja;
 Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pemenuhan standar
pelayanan minimal;
 Perhitungan sumber daya dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai SPM,
termasuk kesenjangan pembiayaannya;
 Penyusunan rencana pencapaian SPM dan penetapan target tahunan
pencapaian SPM;
 Penilaian prestasi kerja pencapaian SPM; dan pelaporan prestasi kerja
pencapaian SPM.
 Direktur secara internal melakukan pembinaan terhadap penerapan standar
pelayanan minimal yang telah ditetapkan dan memiliki keterpaduan dengan
pembinaan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 15


4. Pengawasan

a. Bupati melalui Sekretaris Daerah atau Dewan Pengawas melakukan pengawasan


(menilai kinerja rumah sakit) dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) puskesmas Kabupaten XXX;
b. Pengawasan operasional dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal yang
berkedudukan langsung dibawah Direktur dengan fungsi membantu
manajemen dalam hal tercapainya prestasi kerja agar sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal;
c. Dewan Pengawas melaporkan kepada Bupati apabila terjadi gejala kemunduran
dan atau penerapan SPM belum atau tidak sesuai dengan SPM yang telah
ditetapkan;
d. Penilaian kinerja terhadap penerapan SPM di lingkungan puskesmas Kabupaten
XXX dilakukan setiap tahunnya dan dilakukan secara transparan.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 16


BAB IV SIMPULAN

Standar pelayanan minimal puskesmas pada hakekatnya merupakan jenis-jenis


pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan standar
kinerja yang ditetapkan yang merupakan amanat dari peraturan perundang-
undangan dimana pelayanan kesehatan adalah bentuk dari urusan wajib
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Pemerintah Kabupaten XXX melalui Puskesmas Kabupaten XXX telah berupaya


memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada seluruh lapisan
masyarakat Kabupaten XXX. Untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan
yang baik dan prima (Service Excellent), Standar Pelayanan Minimal (SPM)
merupakan tolok ukur dan standar mutu dalam memberikan pelayanan
kesehatan.

Dengan dijadikannya SPM sebagai salah satu persyaratan terbentuknya Pola


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) puskesmas
Kabupaten XXX yang juga memberikan fleksibilitas kegiatan pengelolaan
puskesmas, dan dengan mengoptimalkan seluruh Sumber Daya yang dimiliki
oleh puskesmas Kabupaten XXX yakni SDM, Sarana dan Prasarana, teknologi,
dukungan dana dari Pemerintah Pusat (APBN) dan Pemerintah Daerah (APBD),
diharapkan Kabupaten XXX mampu meningkatkan mutu (kualitas) layanan
kesehatannya kepada seluruh masyarakat XXX.

Mengingat SPM merupakan hak konstitusional maka, seyogyanya SPM harus


dijadikan sebagai prioritas dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
Untuk itu diperlukan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak terkait,
terutama Pemerintah Kabupaten XXX.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 17


BAB V PENUTUP

1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini disusun dengan memperhatikan antara


lain:
a) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
b) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
d) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
e) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang
Persyaratan Administratif dalam rangka Pengusulan dan Penetapan
Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk Menetapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

2. Seluruh pelaksanaan pelayanan kesehatan pada puskesmas Kabupaten XXX


harus mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini;

3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini akan ditelaah dan dimutakhirkan


secara berkala untuk disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan
wewenang yang dimiliki Kabupaten XXX serta perubahan lingkungan yang
terjadi;

4. Setiap perubahan terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus


disetujui oleh Pejabat Pengelola dan Bupati selaku Pemilik;

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 18


5. Hal-hal lain yang tidak dimuat dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini
tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
6. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini dinyatakan berlaku efektif sejak
ditetapkan oleh Bupati.
Ditetapkan di : Bupati
Pada Tanggal : ................. 2014

BUPATI

Ir. H. FIRDAUS ST,MT

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 19


LAMPIRAN SPM
1. PELAYANAN GAWAT DARURAT

1. Kemampuan Menangani Life Saving di Gawat Darurat


Indikator Kemampuan menangani life saving di Gawat
Darurat
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Indikator Tergambarnya kemampuan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan gawat darurat

Definisi Operasional Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia


dengan urutan Airway, Breath, Circulation

Frekuensi Pengumpulan data 1 Bulan


Periode dilakukan analisa 3 Bulan
Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan
life saving di gawat darurat
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh pasien yang datang ke gawat darurat
yang membutuhkan pelayanan life saving
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Koordinator IGD
Sumber data Rekam Medik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 20


2. Kemampuan P3K di Instalasi Gawat Darurat

Indikator Kemampuan P3K di Instalasi Gawat Darurat

Dimensi Mutu Keselamatan Pasien


Tujuan Indikator Tergambarnya kemampuan puskesmas dalam
melaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan
( P3K ) di IGD

Definisi Operasional Pertolongan pertama pada Kecelakaan (P3K) adalah


Upaya pemberian pertolongan awal pada kecelakaan
guna menyelamatkan nyawa pasien dengan prinsip life
saving.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan


Periode dilakukan analisa 3 bulan
Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif pasien yang mendapatkan pelayanan
P3K di IGD
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan pelayanan di
IGD
Standar Pencapaian 100%
Penanggung Jawab Koordinator IGD
Sumber Data Rekam Medik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 21


3. Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat

Indikator Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat

Dimensi Mutu Keterjangkauan


Tujuan Indikator Tersedianya pelayanan gawat darurat 24 jam di
puskesmas.
Definisi Operasional Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat adalah Instalasi
gawat darurat ( IGD ) puskesmas siap memberikan
pelayanan 24 jam.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan


Periode dilakukan analisa 3 bulan
Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif jam buka gawat darurat dalam 1 bulan.

Denominator ( Penyebut ) Jumlah hari dalam 1 bulan

Standar Pencapaian 24 jam


Penanggung Jawab Koordinator IGD
Sumber Data Instalasi Gawat Darurat

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 22


4. Pemberi Pelayanan Kegawat Daruratan Yang
Bersertifikat Yang masih Berlaku BLS / PPGD / GELS /
ALS

Pemberi Pelayanan Kegawat Daruratan Yang


Indikator
Bersertifikat BLS / PPGD / GELS / ALS
Dimensi Mutu Kompetensi teknis

Tujuan Indikator Tersedianya Pelayanan gawat darurat oleh tenaga


kompeten dalam bidang ke gawat daruratan

Definisi Operasional Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga


yang sudah memiliki sertifikat pelatihan BLS / PPGD /

GELS / ALS

Frekuensi Pengumpulan 6 Bulan


data
Periode dilakukan analisa 1 Tahun
Numerator ( Pembilang ) Jumlah tenaga yang bersertifikat ATLS /BTLS /ACLS /
PPGD

Denominator ( Penyebut ) Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat


daruratan

Standar Pencapaian 100 %


Penanggung jawab Koordinator IGD
Sumber data Kepegawaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 23


5. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter & Paramedis Di Gawat
Darurat

Waktu tanggap Pelayanan Dokter & Paramedis di


Indikator
Gawat Darurat

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas

Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan


Tujuan Indikator mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah
Definisi Operasional sejak pasien itu datang sampai mendapat pelayanan
dokter
Frekuensi Pengumpulan
6 Bulan
data
Periode dilakukan analisa 1 Tahun
Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak
Numerator ( Pembilang ) kedatangan semua pasien yang di sampling secara acak
sampai dilayani dokter
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh pasien yang di sampling

Standar Pencapaian 5 menit terlayani setelah pasen datang


Penanggung jawab Koordinator IGD
Sumber data Tim mutu / panitia mutu

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 24


6. Pemberian O2

Indikator Pemberian O2

Dimensi Mutu Life saving

Tujuan Indikator Pernapasan pasien normal


Tertatalaksananya pemberian O2 pada pasien
Definisi Operasional dengan kelengkapan alat dan pemberian inform
concent oleh paramedic
Frekuensi Pengumpulan data tiap bulan

Periode dilakukan analisa tiap tiga bulan

Numerator ( Pembilang ) Jumlah pasien yang diberikan O2 dalam 1 hari


Denominator ( Penyebut ) Jumlah pasien yang diberikan O2 dalam 1 bulan
Standar Pencapaian 100%

Penanggung jawab Penanggung Jawab UGD


Sumber data Rekam Medik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 25


7. Pemasangan Infus

Indikator Pemasangan Infus

Dimensi Mutu Cairan tubuh terpenuhi dan pemberian obat iv


dapat dilaksanakan
Tertatalaksananya pemberian cairan intravena
Tujuan Indikator untuk menjamin keseimbangan cairan dan
pemberian obat iv
Pemasangan infus yang sesuai standard dan
Definisi Operasional pemberian obat iv yang diperlukanoleh tenaga
paramedic
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan

Numerator ( Pembilang ) Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan


pemasangan infus satu bulan di puskesmas
Denominator ( Penyebut ) Jumlah total pasien yang mendapatkan
pelayanan pemasangan infus tiap 3bulan
Standar Pencapaian 70%
Penanggung jawab Penanggung Jawab UGD
Sumber data Rekam medic

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 26


8. Kepuasan Pelanggan Pada Gawat Darurat

Indikator Kepuasan Pelanggan Pada Gawat Darurat

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Indikator Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu


memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode dilakukan analisa 3 bulan

Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien gawat


darurat yang di survey
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh pasien gawat darurat yang di survey
(minimal n=50)
Standar Pencapaian 70 %

Penanggung jawab Kepala Instalasi Gawat Darurat


Sumber data Tim mutu / panitia mutu

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 27


2. PELAYANAN RAWAT JALAN

1. Pelayanan pendaftaran

Pelayanan pendaftaran Rekam Medik di


Indikator
Puskesmas
Dimensi Mutu Pasien Terlayani dengan baik
Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam rangka peningkatan pelkes. Pasien dapat
Tujuan Indikator
berobat secara teratur dan file medis tersimpan
dan terjaga kerahasiaannya
Pelayanan pendaftaran adalah melakukan
pencatatan dan pelaporan untuk berobat dan
Memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dgn
Definisi Operasional
alur yang pas,sedangkan Rekam Medik adalah
File/berkas yg berisi catatan dan dokumen antara
lain tentang identitas pasien, riwayat penyakit dll.
Frekuensi Pengumpulan
I bulan
data
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jenis Pelayanan pendaftaran yang seharusnya ada
Numerator ( Pembilang )
di puskesmas
Jenis Pelayanan pendaftaran Rawat jalan Umum &
Spesialistik yang ada : Poli Umum, Poli Anak,
Denominator ( Penyebut )
Poli Usila, Poli KIA, Poli KB, Klinik Gizi, Klinik
LKB, Klinik Sanitasi di puskesmas.
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Kepala Rekam medic
Sumber data Register rawat jalan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 28


2. Pemberi Pelayanan di Poli Klinik

Indikator Pemberi Pelayanan di Poli Klinik


Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tersedianya pelayanan poliklinik oleh tenaga dokter &
Tujuan Indikator
paramedis yang kompeten
Poli Klinik adalah klinik pelayanan rawat jalan di
Definisi Operasional
puskesmas yang dilayani oleh dokter & paramedis.
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jumlah hari buka poli klinik yang dilayani oleh dokter
Numerator ( Pembilang )
& paramedis dalam waktu 1 bulan
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh hari buka poli klinik dalam 1 bulan
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Ka Poli Klinik Rawat Jalan
Sumber data Register rawat jalan poliklinik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 29


3. Ketersediaan Pelayanan Rawat jalan

Indikator Ketersediaan Pelayanan Rawat jalan di Puskesmas


Dimensi Mutu Akses
Tersedianya pelayanan rawat jalan umum & spesialis
Tujuan Indikator
yang seharusnya ada di rawat jalan puskesmas
Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan rawat jalan
Definisi Operasional umum & spesialis berupa Poliklinik Umum &
Spesialistik yang tersedia di Rawat Jalan Puskesmas
Frekuensi Pengumpulan data I bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jenis Pelayanan Rawat jalan umum & Spesialistik yang
Numerator ( Pembilang )
seharusnya ada di puskesmas
Jenis Pelayanan Rawat jalan Umum & Spesialistik yang
ada : Poli Umum, Poli Anak, Poli Usila, Poli KIA,
Denominator ( Penyebut )
Poli KB, Klinik Gizi, Klinik LKB, Klinik Sanitasi di
puskesmas.
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Register rawat jalan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 30


4. Hari buka pelayanan Rawat Jalan sesuai ketentuan

Indikator Hari buka pelayanan Rawat Jalan sesuai ketentuan


Dimensi Mutu Akses
Tersedianya pelayanan rawat jalan Puskesmas dari hari
Tujuan Indikator
senin sampai sabtu.
Waktu buka pelayanan rawat jalan adalah setiap hari
Definisi Operasional kerja dimulai jam 08.00 s/d jam 12.00 WIB kecuali hari
jumat dan sabtu 08.00 s/d 11.00 WIB
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jumlah hari pelayanan rawat jalan umum & spesialistik
Numerator ( Pembilang )
yang dibuka sesuai ketentuan dalam satu bulan
Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan umum &
Denominator ( Penyebut )
spesialistik dalam satu bulan
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Register rawat jalan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 31


5. Waktu Pemeriksaan Dokter & Paramedis di Rawat Jalan

Waktu Pemeriksaan Dokter & Paramedis di Klinik


Indikator
Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kompetensi teknis medis profesional

Terlayaninya setiap pasien di klinik rawat jalan oleh


Tujuan Indikator
dokter & paramedis secara profesional
Waktu pemeriksaan dokter di klinik rawat jalan di
Definisi Operasional mulai jam 09.00 WIB atau saat pasien pertama
diperiksa hingga pasien terakhir diperiksa.
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jumlah waktu kumulatif yang digunakan dokter &
Numerator ( Pembilang ) paramedis untuk memeriksa seluruh pasien dalam satu
bulan
Jumlah seluruh hari pasen yangdiperiksa di klinik
Denominator ( Penyebut )
rawat jalan dalam satu bulan
Standar Pencapaian 5-10 menit/pasen
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Register Rawat jalan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 32


6. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan

Indikator Waktu tunggu di Rawat jalan


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Indikator Tersedianya pelayanan rawat jalan di klinik umum &
spesialis Instalasi rawat jalan pada hari kerja yang
mudah dan cepat diakses oleh pasien
Definisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan oleh
pasen mulai saat mendaftar sampai dilayani dokter di
klinik umum & spesialis
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif waktu tunggu pasen rawat jalan yang
disurvey
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh pasen rawat jalan yang disurvey
Standar Pencapaian Maksimal 60 menit
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Register Rawat jalan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 33


7. Pemberi Pelayanan di Poli Klinik Gigi

Indikator Pemberi Pelayanan di Poli Klinik gigi


Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tersedianya pelayanan poliklinik gigi oleh tenaga
Tujuan Indikator
dokter gigi & paramedis yang kompeten
Poli Klinik gigi adalah klinik pelayanan gigi rawat jalan
Definisi Operasional di puskesmas yang dilayani oleh dokter gigi &
paramedis.
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jumlah hari buka poli klinik gigi yang dilayani oleh
Numerator ( Pembilang )
dokter gigi & paramedis dalam waktu 1 bulan
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh hari buka poli klinik gigi dalam 1 bulan
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Ka Poli Klinik gigi Rawat Jalan
Sumber data Register rawat jalan poliklinik gigi

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 34


8. Kepuasan Pelanggan pada pelayanan rawat jalan

Indikator Kepuasan Pelanggan pada pelayanan rawat jalan


Dimensi Mutu Rasa puas ( pelayanan )
Tujuan Indikator Tersedianya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberkan kepuasan / kenyamanan kepada pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah suatu perasaan atau persepsi yang
dinyatakan pelanggan terhadap pelayanan rawat jalan
yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan data Setiap bulan
Periode dilakukan analisa Setiap 6 bulan
Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif merata penilaian kepuasan pasen
rawat jalan yang disurvey
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh pasen rawat jalan yang disurvey
tentang kepuasan pelanggan
Standar Pencapaian Diatas 90 % ( baik )
Penanggung jawab Ka Instalasi Rawat Jalan
Sumber data Register Rawat jalan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 35


3. PELAYANAN RAWAT INAP

1. Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap

Indikator Pemberi Pelayanan di Rawat Inap


Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Indikator Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga
kompeten
Definisi Operasional Pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter dan
tenaga perawat yang kompeten
Frekuensi Pengumpulan data 6 bulan
Periode dilakukan analisa 1 Tahun
Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif tenaga dokter dan perawat ( D3)
yang memberikan pelayanan di rawat inap
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang
bertugas di rawat inap
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Penanggung Jawab Rawat Inap
Sumber data Seksi Perawatan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 36


2. Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap

Indikator Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap

Dimensi Mutu Kompetensi teknis, kesinambungan pelayanan

Tersedianya pelayanan rawat inap untuk


Tujuan Indikator menjamin kesinambungan pelayanan

Penanggung jawab pasien rawat inap adalah


Definisi Operasional dokter yang memberikan pelayanan rawat inap
sesuai kebutuhan pasien

Frekuensi Pengumpulan data 3 bulan

Periode dilakukan analisa 6 bulan

Jumlah pasien dalam satu bulan yang


Numerator ( Pembilang ) mempunyai dokter sebagai penanggung jawab
Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu
Denominator ( Penyebut )
bulan

Standar Pencapaian 100 %


Penanggung jawab Penanggung Jawab Rawat Inap
Sumber data Rekam Medik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 37


3. Jam Visite Dokter Umum & Spesialis

Indikator Jam Visite Dokter Umum & Spesialis

Dimensi Mutu akses, kesinambungan pelayanan

Terwujudnya Tanggungjawab tenaga medis


Tujuan Indikator terhadap ketepatan waktu pemberian pelayanan
Jam Visite dokter umum & spesialis adalah waktu
kunjungan dokter umum & spesialis kepada
Definisi Operasional setiap pasien yang menjadi tanggungjawabnya
setiap hari kerja, yang dilakukan kurang dari jam
11.00
Frekuensi Pengumpulan data tiap bulan

Periode dilakukan analisa tiap tiga bulan

Jumlah visite dokter umum & spesialis ≤ jam


Numerator ( Pembilang ) 11.00 dalam 1 bulan
Jumlah pelaksanaan visite dokter umum &
Denominator ( Penyebut ) spesialis dalam 1 bulan
Standar Pencapaian 100%

Penanggung jawab Penanggung Jawab Rawat Inap


Sumber data Rekam Medik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 38


4. Kepuasan Pelanggan

Indikator Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Indikator Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


pelayanan puskesmas
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah tidak adanya
keluhan pengguna jasa pelayanann puskesmas
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan

Numerator ( Pembilang ) Jumlah kumulatif keluhan yang dilaporkan


kepada bidang pelayanan selama tiga bulan
Denominator ( Penyebut ) Jumlah total pengguna jasa puskesmas dalam 3
bulan
Standar Pencapaian Tidak ada keluhan kurang dari 10 %
Penanggung jawab Penanggung Jawab Rawat Inap
Sumber data Bidang Pelayanan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 39


4. PELAYANAN PASIEN MISKIN

1. Pelayanan terhadap pasien Gakin yang datang ke Puskesmas


pada setiap unit pelayanan

Indikator Pelayanan terhadap pasien Gakin yang


datang ke Puskesmas pada setiap unit
pelayanan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Indikator Tergambarnya kepedulian puskesmas terhadap
masyarakat miskin
Definisi Operasional Pasien Keluarga Miskin (Gakin) adalah pasien
pemegang kartu BPJS Kesehatan
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Numerator (pembilang) Jumlah seluruh pasien GAKIN yang dilayani
puskesmas dalam satu bulan
Denominator (penyebut) Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke
puskesmas dalam satu bulan
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Register pasien

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 40


5. PELAYANAN ANC, PNC DAN PERSALINAN.

1. Pelayanan ANC/PNC di poly KIA

Indikator Ketersediaan Pelayanan ANC/PNC di Puskesmas


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Indikator Tersedianya pelayanan ANC/PNC
Pelayanan ANC/PNC adalah pelayanan untuk ibu hamil
Definisi Operasional oleh tenaga bidan,dokter dan dokter spesialis yang
tersedia di Rawat Jalan Puskesmas
Frekuensi Pengumpulan data I bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jenis Pelayanan ANC dan PNC yang terpadu
Numerator ( Pembilang ) & Spesialistik yang terlayani dalam tiap hari di
puskesmas
Jenis Pelayanan ANC dan PNC terpadu & Spesialistik
Denominator ( Penyebut )
yang terlayani dalam 1 bulan di puskesmas.
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Penanggung jawab KIA
Sumber data Register rawat jalan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 41


2. Pemberian Pelayanan Persalinan Normal ( khusus Puskesmas
Rawat Inap ).

Indikator Pemberian pelayanan persalinan normal


Dimensi Mutu Kompetensi tehnis
Tujuan Indikator Tersedianya Pelayanan persalinan normal oleh
tenaga yang kompeten
Definisi Operasional Pemberi Pelayanan persalinan normal adalah
dokter umum terlatih(asuhan persalinan normal)
dan bidan

Frekuensi Pengumpulan data 6 bulan


Periode dilakukan analisa 1 tahun
Numerator (pembilang) Jumlah dokter umum terlatih (asuhan persalinan
normal) dan bidan
Denominator (penyebut) Jumlah seluruh tenaga dokter dan bidan yang
melayani persalinan normal

Standar Pencapaian 100 %


Penanggung jawab Dokter & Bidan terlatih
Sumber data Kepegawaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 42


3. Pemberi Pelayanan Persalinan Dengan Penyulit ( Khusus
Puskesmas Poned).

Indikator Pemberi pelayanan persalinan dengan


penyulit
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis, keselamatan
Tujuan Indikator Tersedianya Pelayanan persalinan dengan
penyulit oleh tenaga yang kompeten
Definisi Operasional Pemberi Pelayanan persalinan dengan penyulit
adalah dokter Sp.OG.

Frekuensi Pengumpulan data 6 bulan


Periode dilakukan analisa 1 tahun
Numerator (pembilang) Jumlah persalinan dengan penyulit yang ditolong
oleh dokter Sp.OG
Denominator (penyebut) Jumlah seluruh persalinan dengan penyulit

Standar Pencapaian 100 %


Penanggung jawab Dokter Sp.OG
Sumber data Rekam Medik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 43


4. Kepuasan Pelanggan Pelayanan Persalinan

Indikator Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Indikator Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap
pelayanan puskesmas
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah tidak adanya
keluhan pengguna jasa pelayanann puskesmas
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Numerator (pembilang) Jumlah kumulatif keluhan yang dilaporkan
kepada bidang pelayanan selama tiga bulan
Denominator (penyebut) Jumlah total pengguna jasa puskesmas dalam 3
bulan
Standar Pencapaian Tidak ada keluhan kurang dari 10 %
Penanggung jawab Bidan Koordinator Persalinan
Sumber data Rekam Medik

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 44


6. PELAYANAN LABORATORIUM

1. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium Sederhana

Indikator Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium


sederhana
Dimensi Mutu Efektifitas, Efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Indikator Tergambarnya kecepatan pelayanan
Laboratorium
Definisi Operasional adalah pelayanan pemeriksaan, laboratorium
rutin yang meliputi hematologi, kimia urine,
feses.
Waktu Tunggu hasil Pelayanan Laboratorium
Rawat Jalan adalah tenggang waktu mulai sampel
diterima dilaboratorium hingga menerima hasil
pemeriksaan laboratorium.
Frekuensi Pengumpulan data Tiap hari
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Numerator (pembilang) Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium pasen yang disurvey dalam 3 bulan
Denominator (penyebut) Jumlah pasen yang diperiksa dilaboratorium
yang disurvey dalan 3 bulan

Standar Pencapaian 20 menit -1 Jam


Penanggung jawab Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas
Sumber data Register di Laboratorium Puskesmas

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 45


2. Kepuasan Pelanggan

Indikator Kepuasan pelanggan

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Indikator Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


pelayanan laboratorium
Definisi Operasional Kepuasan pasien adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan laboratorium
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Numerator (pembilang) Jumlah kumulatif hasil penelitian kepuasan dari
pasien yang di survey
Denominator (penyebut) Jumlah total pasien yang di survey

Standar Pencapaian ≥80 %


Penanggung jawab Penanggung Jawab Laboratorium
Sumber data Survei

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 46


7. PELAYANAN FARMASI

1. Waktu Tunggu Pelayanan Obat

Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Obat


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan, efisiensi
Tujuan Indikator Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Waktu tunggu pelayanan obat adalah tenggang
Definisi Operasional waktu mulai pasen menyerahkan resep sampai
dengan menerima obat .
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
Numerator ( Pembilang )
pasien yang disurvei dalam 1 bulan ( 150 menit )
Jumlah seluruh pasen yang disurvei dalam1bulan
Denominator ( Penyebut )
(10 pasen)
Standar Pencapaian 15 - 30 menit
Penanggung jawab Penanggung Jawab Apotik
Sumber data Survey

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 47


2. Penulisan Resep

Indikator Penulisan Resep


Dimensi Mutu Efisiensi
Tergambarnya efisiensi pelayanan kepada
Tujuan Indikator
pasien
Resep adalah daftar obat yang diberikan
Definisi Operasional
oleh dokter kepada pasien
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan

Numerator ( Pembilang ) Jumlah resep yang ditulis oleh dokter


sebagai sampel dalam satu bulan.
Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai
Denominator ( Penyebut )
sampel dalam satu bulan.
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Penanggung Jawab Apotik
Sumber data Survey

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 48


3. Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat

Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian


Indikator
Obat
Dimensi Mutu Keselamatan dan kenyamanan
Tergambarnya kejadian kesalahan dalam
Tujuan Indikator
pemberian obat

Definisi Terminologi yang Kesalahan pemberian obat meliputi :


digunakan 1. Salah dalam pemberian jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis / meracik
3. Salah orang
4. Salah jumlah

Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan


Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jumlah seluruh pasen Instalasi farmasi yang
Numerator ( Pembilang ) disurvei dikurangi jumlah pasen yang mengalami
kesalahan pemberian obat.
Jumlah seluruh pasen yang dilayani di instalasi
Denominator ( Penyebut )
farmasi yang disurvei.
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Penanggung Jawab Apotek
Sumber data Survey

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 49


4. Kepuasan Pelanggan

Indikator Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap
Tujuan Indikator
pelayanan farmasi
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan farmasi
Frekuensi Pengumpulan data 6 bulan
Periode dilakukan analisa 1 tahun
Numerator ( Pembilang ) Jumlah responden yang puas
Denominator ( Penyebut ) Jumlah seluruh responden
Standar Pencapaian ≥ 80%
Penanggung jawab Penanggung Jawab Apotik
Sumber data Survey

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 50


8. PELAYANAN SANITASI

1. Ketersediaan IPAL Puskesmas

Indikator Ketersediaan IPAL Puskesmas


Dimensi Mutu Keamanan dan keselamatan
Tergambarnya ketersediaan pengelolaan
Tujuan Indikator
limbah cair puskesmas
Ketersediaan Pengelolaan limbah cair
Definisi Operasional puskesmas adalah ada tidaknya sarana
pengelolaan limbah cair puskesmas.
Frekuensi Pengumpulan data
Periode dilakukan analisa
Numerator ( Pembilang )
Denominator ( Penyebut )
Standar Pencapaian IPAL tersedia
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Data Inventaris Puskesmas

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 51


2. Ketersediaan Alat Pengelolaan Limbah Padat Medis
Puskesmas

Ketersediaan Alat Pengelolaan Limbah Padat


Indikator
Medis ( Insenerator )Puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan
Tergambarnya ketersediaan alat pengelolaan
Tujuan Indikator
limbah padat medis puskesmas
Limbah padat berbahaya adalah sampah padat
akibat proses pelayanan yang mengandung
bahan-bahan yang tercemar jasad renik yang
dapat menularkan penyakit dan atau dapat
mencederai, antara lain :
1. Sisa Jarum Suntik
Definisi Operasional
2. Sisa Ampul
3. Kasa Bekas
4. Sisa Jaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus
dikelola sesuai dengan aturan dan pedoman yang
berlaku
Frekuensi Pengumpulan data
Periode dilakukan analisa
Numerator ( Pembilang )
Denominator ( Penyebut )
Standar Pencapaian Insenerator tersedia
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Data Inventaris Puskesmas

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 52


9. PELAYANAN P3K

1. Pelaksanaan Kegiatan P3K

Indikator Pelaksanaan Kegiatan P3K


Kesiapan Puskesmas dalam pelaksanaan
Dimensi Mutu
P3K
Tergambarnya kesiapan puskesmas dalam
Tujuan Indikator
melaksanakan kegiatan P3K.

Tim P3K adalah Tim yang bertugas secara


Definisi Terminologi yang terkoordinir maupun insidentil apabila ada
digunakan kegiatan lintas program & lintas sektoral.
Tim terdiri dari : Dokter, paramedis, supir,
alkes, obat-obatan dan ambulans.
Frekuensi Pengumpulan data
Periode dilakukan analisa
Numerator ( Pembilang )
Denominator ( Penyebut )
Standar Pencapaian
Penanggung jawab Kepala Puskesmas
Sumber data Arsip Surat Masuk

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 53


10. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA PUSKESMAS

1. Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat

Kecepatan waktu menanggapi kerusakan


Indikator
Alat
Dimensi Mutu efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Indikator Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam
Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak
adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat
Definisi Terminologi yang rusak diterima sampai dengan petugas melakukan
digunakan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk
tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu
15 menit harus sudah ditanggapi
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 1 tahun
Numerator ( Pembilang )
Denominator ( Penyebut )
Standar Pencapaian 50 %
Penanggung jawab Pemegang Inventaris Puskesmas
Sumber data Catatan laporan kerusakan alat

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 54


2. Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat

Indikator Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat


Dimensi Mutu efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tergambarnya ketepatan dan ketanggapan dalam
Tujuan Indikator
pemeliharaan alat
Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang
Definisi Terminologi yang
menunjukkan periode pemeliharaan/service
digunakan
untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 bulan
Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan
Numerator ( Pembilang )
(service) tepat waktu dalam satu bulan
Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan
Denominator ( Penyebut )
pemeliharaan dalam satu bulan
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Penanggung Jawab Inventaris
Sumber data Register pemeliharaan alat

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 55


11. PELAYANAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

1. Tindak Lanjut Pengendalian Surat Masuk dan Keluar

Tindak Lanjut Pengendalian Surat Masuk dan


Indikator
Keluar
Dimensi Mutu Efektifitas dan Efisien
Tergambarnya Kepedulian dan Tanggung Jawab Staf
Tujuan Indikator Sub.Bag. Umum terhadap upaya perbaikan Pelayanan di
Puskesmas
Tindak Lanjut Pengendalian Surat Masuk dan keluar
adalah pelaksanaaan tindak lanjut pencatatan,
penerimaaan, penyampaian,penemuan kembali dan
Definisi Operasional sekaligus sebagai alat penyerahan Arsip yang harus
dilakukan oleh staf Sub.Bag.Umum terhadap
kesepakatan atau keputusan yang diambil sesuai
dengan permasalahannya

Frekuensi Pengumpulan data 1 Bulan

Periode dilakukan analisa 3 Bulan


Hasil keputusan bersama yang ditindaklanjuti dalam 1
Numerator ( Pembilang )
bulan
Total hasil keputusan yang ditindaklanjuti dalam 1
Denominator ( Penyebut )
bulan
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Sub Bag Umum
Sumber data Buku Surat Masuk dan Keluar

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 56


2. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Indikator Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tergambarnya kepedulian adminstrasi rumah
Tujuan Indikator sakit dalam menunjukan akuntabilitas kinerja
pelayanan
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan
kewajiban puskesmas untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/
Definisi Operasional kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara
periodik.
Frekuensi Pengumpulan data 1 Tahun
Periode dilakukan analisa 1 Tahun
Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan
Numerator ( Pembilang )
dilakukan minimal 3 bulan dalam 1 tahun
Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya
Denominator ( Penyebut )
disusun dalam 1 tahun
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Bidang Perencanaan
Sumber data Kepala Puskesmas

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 57


3. Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat

Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan


Indikator
Pangkat
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi, kepuasan
Terwujudnya kepedulian Rumah Sakit terhadap
Tujuan Indikator
kesejahteraan pegawai
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Definisi Operasional adalah usulan kenaikan pangkat pegawai
dilakukan dua periode dalam satu tahun
Frekuensi Pengumpulan data 6 bulan
Periode dilakukan analisa Satu tahun
Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu
Numerator ( Pembilang )
sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu tahun
Jumlah pegawai yang seharusnya diusulkan
Denominator ( Penyebut )
kenaikan pangkat dalam satu tahun
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Sub Bag kepegawaian
Sumber data Bagian Kepegawaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 58


4. Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala

Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji


Indikator
Berkala
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi, kepuasan
Terwujudnya kepedulian Puskesmas
Tujuan Indikator
terhadap kesejahteraan pegawai
ketepatan waktu pengurusan gaji berkala
Definisi Operasional adalah kenaikan gaji secara periodik sesuai
perundanga-undangan yang berlaku.
Frekuensi Pengumpulan data 6 bulan
Periode dilakukan analisa Satu tahun
Jumlah hari penyelesaian pembuatan
Numerator ( Pembilang )
usulan kenaikan Gaji Berkala ( KGB )
Jumlah hari standar penyelesaian
Denominator ( Penyebut )
Kenaikan Gaji Berkala.
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Sub Bag kepegawaian
Sumber data Bagian Kepegawaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 59


5. Ketepatan waktu Penyusunan Laporan Keuangan

Ketepatan waktu Penyusunan laporan


Indikator
keuangan
Dimensi Mutu Efektifitas
Tergambarnya disiplin pengelola keuangan
Tujuan Indikator
Rumah Sakit
Laporan keuangan meliputi Neraca, Realisasi
Definisi Terminologi yang anggaran, Arus kas dan catatan atas laporan
digunakan keuangan harus selesai sebelum tanggal 10 pada
awal triwulan berikutnya.
Frekuensi Pengumpulan data 6 bulan
Periode dilakukan analisa 1 tahun
Jumlah laporan keuangan yang diselessaikan
Numerator ( Pembilang ) sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya dalam
enam bulan
Jumlah laporan kas yang harus diselesaikan dalam
Denominator ( Penyebut )
satu tahun
Standar Pencapaian 50 %
Penanggung jawab Bidang Keuangan
Sumber data Seksi keuangan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 60


6. Ketepatan Waktu Pemberian Insentif

Indikator Ketepatan Waktu Pemberian Insentif


Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Indikator Terwujudnya peningkatan kinerja pegawai
Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada
Definisi Terminologi yang
pegawai sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam
digunakan
satu bulan
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode dilakukan analisa 3 Bulan
Numerator ( Pembilang ) Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan
Jumlah jasa pelayann dari jenis tindakan medik
Denominator ( Penyebut ) dalam satu bulan yang harus dibagikan pada
tanggal 15 pada setiap bulan berikutnya
Standar Pencapaian 100 %
Penanggung jawab Bidang keuangan
Sumber data Seksi keuangan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Halaman : 61

You might also like