Professional Documents
Culture Documents
( SPM )
PUSKESMAS KABUPATEN XXX
TAHUN 2014
1
BAB I PENDAHULUAN \
1. LATAR BELAKANG
A. Umum
1. Puskesmas adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan kesehatan mayarakat,rawat jalan, gawat darurat dan
rawat inap;
2. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif;
3. Standar Pelayanan Minimal
Yang dimaksud dengan standar pelayanan minimal adalah adalah tolok ukur
kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah;
4. Indikator kinerja
Yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah variabel yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan
dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Penentuan Indikator SPM harus dapat menggambarkan :
Tingkat atau besaran sumberdaya yang digunakan, seperti sarana dan
prasarana, dana,dan personil;
tahapan yang digunakan, termasuk upaya pengukurannya, seperti
program atau kegiatan yang dilakukan, mencakup waktu, lokasi,
pembiayaan, penetapan, pengelolaan, dan keluaran, hasil dan dampak;
wujud pencapaian kinerja, meliputi pelayanan yang diberikan, persepsi,
dan perubahan perilaku masyarakat;
tingkat kemanfaatan yang dirasakan sebagai nilai tambah, termasuk
kualitas hidup, kepuasan konsumen atau masyarakat, dunia usaha,
pemerintah dan pemerintahan daerah; dan
keterkaitannya dengan keberadaan sistem informasi, pelaporan dan
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjamin
pencapaian SPM dapat dipantau dan dievaluasi oleh pemerintah secara
B. Khusus
1. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,
kompetensi tehnis, dan hubungan antar manusia;
2. Indikator adalah latar belakang/alasan mengapa suatu kinerja tersebut perlu
diukur;
3. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator;
4. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber
data untuk tiap indikator tersedia;
5. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator
kinerja yang dikumpulkan;
6. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
indikator kinerja;
7. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja;
8. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai;
9. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan.
C. Landasan hukum
1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
JENIS BATAS
NO PELAYANAN INDIKATOR STANDAR WAKTU
PENCAPAIAN
1. Pelayanan Kemampuan menangani life 100 % 5 Tahun
Gawat Darurat saving di Gawat Darurat
Kemampuan P3K di IGD 100 % 1 Tahun
Jam buka pelayanan Gawat 100 % 1 Tahun
Darurat 24 jam
Pemberian pelayanan kegawat 100 % 5 Tahun
daruratan yang bersertifikasi
yang masih berlaku BLS/
PPGD/ GELS/ALS
Waktu tanggap Pelayanan ≤5 5 Tahun
Dokter di Gawat Darurat
1. Pengorganisasian
a. Pemerintah Kabupaten XXX bertanggungjawab dalam penyelenggaraan
Puskesmas sesuai Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan oleh
Puskesmas ;
b. Penyelenggaraan pelayanan puskesmas sesuai Standar Pelayanan Minimal
sebagaimana dimaksud dalam butir a secara operasional dikoordinasikan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten XXX.
2. Pelaksanaan (Penerapan)
3. Pembinaan
BUPATI
GELS / ALS
Indikator Pemberian O2
1. Pelayanan pendaftaran