Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini peralatan elektronika daya cukup berkembang dengan pesat. Hal
ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada
rumah tangga, perkantoran maupun industri. Seperti kita ketahui bahwa peralatan
tersebut membutuhkan catu daya sumber tegangan arus searah sementara catu
daya yang tersedia adalah sumber tegangan arus bolak balik. Oleh karena itu,
dibutuhkan alat yang dapat mengkonversi sumber tegangan arus bolak balik
menjadi sumber tegangan arus searah yang dikenal juga dengan Penyearah atau
Rectifier. Khusus untuk peralatan rumah tangga maupun perkantoran umumnya
menggunakan penyearah satu fasa gelombang penuh dengan dioda. Catu daya
seperti ini umumnya menggunakan 4 (empat) buah dioda hubungan jembatan.
Kebutuhan akan pengendalian, pengkondisian dan konversi daya elektrik
dari satu bentuk ke bentuk lain dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
Teknologi elektronika secara umum dan teknologi elektronika daya secara khusus
memegang peranan sangat penting dalam metode konversi energi elektrtik dari
satu bentuk ke bentuk lain tersebut. Salah satu bentuk konversi daya elektrik
adalah pengubahan tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah menggunakan
penyearah atau lebih sering dikenal dengan nama rectifier.
1180
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
1181
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Penyearah satu fasa atau single phase rectifier berfungsi untuk mengubah
arus dan tegangan bolak-balik menjadi arus dan tegangan searah. Komponen
utama dalam proses penyearahan tersebut adalah dioda. Berikut ini dijelaskan dua
jenis penyearah pada sistem satu fasa
1182
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
harmonisa yang tinggi, faktor daya yang rendah, pemanasan berlebihan pada
peralatan, rugi-rugi bertambah, distorsi tegangan jala-jala melalui impedansi jala-
jala. Adanya distorsi tegangan jala-jala akan mempengaruhi beban lain yang
terhubung ke jaringan distribusi listrik.
Memperbaiki bentuk gelombang dari arus jala-jala dibutuhkan untuk
mengurangi harmonisa arus jala-jala, dengan demikian akan memperbaiki faktor
daya masukkan penyearah. Ada beberapa cara untuk memperbaiki faktor daya
penyearah satu fasa dioda jembatan, yaitu metoda pasif dan metoda aktif. Metode
aktif adalah memakai saklar aktif (yang diatur dengan pengendali luar) bersamaan
dengan komponen reaktif untuk meningkatkan keefektipan bentuk gelombang
arus jala-jala dan menghasilkan tegangan keluaran yang dapat dikendalikan.
Metoda pasif adalah penambahan elemen pasif (kapasitor dan induktor) pada
rangkaian dioda penyearah jembatan untuk memperbaiki bentuk gelombang arus
jala-jala tanpa dapat mengatur nilai tegangan keluaran penyearah.
VAR
VA
I (Ampere)
(a)
1184
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
I (Ampere)
VA
VAR
Watt V (volt)
(b)
Gambar 3. Diagram vektor (a) VAR tertinggal (lagging) (b) VAR mendahului (leading)
Untuk memperkecil VA maka daya reaktif tertinggal harus dikurangi dengan
memasang kapasitor pada masukkan penyearah. Suatu kapasitor akan menyebabkan
daya reaktif mendahului (leading VAR) seperti pada gambar 3.(b). Semakin besar
sudut c maka semakin besar pula daya reaktif mendahului. Jadi, Pada masukkan
penyearah dengan memasang induktor akan memperbaiki bentuk gelombang arus
masukkan dan pemasangan kapasitor akan mengurangi daya reaktif tertinggal
sebagai akibat pemasangan inductor tersebut seperti tampak pada Gambar 4.
berikut :
Watt V (volt)
VAR2
VA2
VAR1
VA1
kembali menuju nol, pada saat ini kapasitor akan berangsur-angsur melepaskan
muatan yang disimpannya
Karena tegangan hasil penyearahan mengandung ripple yang cukup besar,
maka untuk mengurangi kandungan ripple keluaran dilakukan dengan
menambahkan nilai kapasitor Cf pada sisi keluaran penyearah tersebut, seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.
D1 D3
BEBAN
Vsumber C
D4 D2
D1 D3
BEBAN
Vsumber C
D4 D2
1186
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Lf D1 D3
BEBAN
Cf
Vsumber C
D4 D2
Gambar 7. Rangkaian penyearah satu fasa dengan metode filter input paralel
1187
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
𝑉 220
1 pu impedansi = = = 9,68 ohm
𝐼 22,72
1 pu ωt = 2. 𝜋. 𝑓 = 2 𝑥 3,14 𝑥 50 = 314 rad⁄detik
1 𝑝𝑢 𝑖𝑚𝑝𝑒𝑑𝑎𝑛𝑠𝑖 9,68
1 pu induktansi = ⁄1 𝑝𝑢 𝜔𝑡 = = 30 mH
314
1 1 1
1 pu kapasitansi = = =
(1 𝑝𝑢 𝑖𝑚𝑝𝑒𝑑𝑎𝑛𝑠𝑖 ∗ 1 𝑝𝑢 𝜔𝑡) (9,68 ∗ 314) 3039,52
= 328,99 μF
Daya 1,0 pu diperoleh pada tegangan 1,1 pu dengan induktansi sebesar 0,1
pu [1]. Maka nilai filter induktor sebesar 0,1 pu x 30 mH = 3,0 mH. Faktor daya
maksimum diperoleh pada saat tegangan beban (VL) sebesar 1,12 pu [1]. Sehingga
VL dihitung sebesar
𝑉𝐿 = 1,12 𝑝𝑢 𝑥 220 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 246,4 𝑉𝑜𝑙𝑡
Besar tegangan maksimum terhadap jatuh tegangan akibat proses
pengisian dan pengosongan kapasitor pada sisi keluaran penyearah atau ΔVo
diperoleh dengan menggunakan Persamaan (11)
∆𝑉𝑜 = 𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 𝑥 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 …………………………(11)
∆𝑉𝑜 = 5% 𝑥 √2 𝑥 220 = 15,55 𝑉𝑜𝑙𝑡
Nilai impedansi Z2 ditentukan dengan menggunakan Persamaan (12)
𝑍2 = √𝑅 2 + (2 ∗ 𝜔 ∗ 𝐿)2 ………………………(12)
𝑍2 = √9,682 + (2 ∗ 314 ∗ 3𝑥10−3 )2 = 9,86 𝑜ℎ𝑚
Besar arus ripple untuk frekuensi 2f (100 Hz) atau Io,2 diperoleh dengan
menggunakan Persamaan (13)
𝑉 − ∆𝑉𝑜
𝐼𝑜,2 = 𝑚 ….…..……………………………(13)
𝑍2
(√2 𝑥 220) − 15,55
𝐼𝑜,2 = = 29,97 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
9,86
29,97
𝐼𝑜,2 = = 1,319 𝑝𝑢
22,72
Nilai kapasitor pada sisi keluaran penyearah ditentukan dengan Persamaan (14)
100∗ 𝐼𝑜,2
𝐶𝑓 = ……………………..(14)
√2∗𝑉𝐿𝑃 ∗2∗ 𝜔∗𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 (%)
100∗1,319
𝐶𝑓 = = 8,33 𝑝𝑢
√2∗1,12∗2∗314∗5
Setelah diperoleh nilai kapasitor pada sisi keluaran penyearah (Cf ) sebesar 8,33
pu, maka nilai Cf sebenarnya adalah 8,33 pu x 328,99 𝜇𝐹 = 2740 𝜇𝐹
Nilai-nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan disain akan
diimplementasikan pada rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa, seperti
pada Gambar 8. berikut :
1188
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
D1 D3
BEBAN
220 Vrms Cf = R = 9,68 ohm
2740 mikro Farad
D4 D2
1189
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Nilai tegangan beban VL pada faktor daya maksimum adalah 1,12 pu, maka nilai
tegangan beban adalah :
VL = 1,12 x 220 volt
VL = 246,4 Volt
Besar impedansi (ZLR dan ZCR ) untuk harmonisa orde ke-2 = 2*f = 2 *50 Hz =
100 Hz, ditentukan dengan Persamaan (16) dan Persamaan (17)
ZLR = 2 ∗ ω ∗ Lr ………………………(16)
ZLR = 2 ∗ 314 ∗ 9,3 x 10−3 = 5,84 ohm
1 1
Z
= 2∗ ω∗ C ………………………….(17)
CR R
1 1
ZCR
= 2∗314∗117,9 x 10−6
= ZCR = 13,5 ohm
Maka besar impedansi total (ZTOT) diperoleh dengan menggunakan Persamaan
(18)
1 1 1
Z
= Z + Z ………………….(18)
TOT LR CR
1 1 1
ZTOT
= 5,84 + 13,5 = 0,243
1
ZTOT = = 4,076 ohm
0,243
Menurut Ziogas et.al [1] faktor daya maksimum dengan menggunakan
filter input paralel diperoleh pada tegangan beban 1,1 pu. Untuk daya 1,0 pu pada
tegangan beban 1,1 pu diperoleh nilai induktansi Lr sebesar 0,31 pu.
Maka nilai filter induktansi (Lr) diperoleh sebesar = 0,31 pu x 30 mH =
9,3 mH
Arus ripple harmonisa orde ke-2 keluaran penyearah dihitung berdasarkan
Persamaan (19) berikut :
V − ∆V
Io,2 = Z L + Ro ………………………….(19)
TOT L
Dengan nilai
VL = 1,12 pu x 220 Volt = 246,4 Volt
∆Vo = ripple (%) ∗ Vmaks
∆Vo = 5% ∗ √2 ∗ 220 = 15,55 volt
Maka diperoleh besar
246,4−15,55
Io,2 = 4,076+9,68 = 16,78 Ampere
Dalam satuan per unit, diperoleh
16,78
Io,2 = = 0,738 pu
22,72
Selanjutnya adalah menentukan besar kapasitor pada sisi keluaran
penyearah (Cf ), dengan Persamaan (20)
100∗ I
Cf = 2∗ V ∗2∗ ωo,2∗ ripple ………………………(20)
√ LP
100 ∗ 0,738 73,8
Cf = = = 4,659 pu
√2 ∗ 1,12 ∗ 2 ∗ 1 ∗ 5 15,839
Maka besar kapasitor pada sisi keluaran
1190
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Lr = 9,3 mH D1 D3
BEBAN
Cr = 117,91 mikro Farad
220 Vrms Cr = 1532,873
R = 9,68 ohm
50 Hz mikro Farad
D4 D2
Gambar 9. Disain penyearah dengan metode pemakaian filter parallel pada sisi masukan
Gambar 10. Gelombang tegangan dan arus masukan Pada penyearah dengan menggunakan
kapasitor.
Dari Gambar dapat dilihat bahwa tegangan masukan dalam bentuk
sinusoidal dengan nilai tegangan masukan 220 Volt rms atau 311 V maksimum.
Namun arus masukan tidak dalam sinusoidal, arus masukan tersebut akan timbul
selama 2 mili detik dan akan berada pada titik nol selama 7 mili detik. Namun
karena pengaruh kapasitor pada sisi keluaran akan mengakibatkan arus pada sisi
keluaran akan tetap kontinu, seperti ditunjukkan pada Gambar 11. berikut :
1191
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Gambar 11. Gelombang tegangan dan arus keluaran pada penyearah dengan menggunakan
kapasitor
Pada Tabel 1 berikut ditunjukkan hasil pengukuran pada sisi masukan dan sisi
keluaran penyearah satu fasa dengan menggunakan kapasitor pada sisi keluaran
Tabel 1. Pengukuran pada sisi masukan dan keluaran penyearah dengan kapasitor pada sisi
keluaran
Nilai
Letak Pengukuran Jenis Pengukuran Satuan
Pengukuran
Arus (I) rms 62.42 Ampere
Tegangan (V) rms 220 Volt
Sisi Masukan Daya semu (S) 13730 VA
Daya Aktif (P) 7824 Watt
Daya Reaktif (Q) -3595 VAR
Arus (I) DC 28.23 Ampere
Arus (I) rms 28.33 Ampere
Tegangan (V) DC 273.3 Volt
Sisi Keluaran
Tegangan (V) rms 274.3 Volt
Daya (P) DC 7715 Watt
Daya (P) rms 7771 Watt
Dari data yang diperoleh pada Tabel 1. tersebut dilakukan analisa terhadap
daya DC, daya AC, efisiensi penyearah, faktor ripple, faktor penggunaan
transformator dan faktor daya.
Daya DC penyearah diperoleh dari Persamaan 21. berikut :
𝑃𝐷𝐶 (𝑊𝑎𝑡𝑡) = 𝑉𝐷𝐶 (𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) ∗ 𝐼𝐷𝐶 (𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) …(21)
Daya AC penyearah diperoleh dari Persamaan 22. berikut :
𝑃𝐴𝐶 (𝑊𝑎𝑡𝑡) = 𝑉𝑟𝑚𝑠 (𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) ∗ 𝐼𝑟𝑚𝑠 (𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) …(22)
Efisiensi penyearah merupakan perbandingan daya DC penyearah dengan daya
AC penyearah, seperti pada Persamaan 23. berikut :
𝑃
𝜂 = 𝑃𝐷𝐶 ………………………..…………………(23)
𝐴𝐶
Faktor ripple (RF) adalah perbandingan tegangan AC dan tegangan DC, seperti
pada Persamaan 24. berikut :
𝑉
𝑅𝐹 = 𝑉𝐴𝐶 ………………………………………..(24)
𝐷𝐶
dimana tegangan AC diperoleh dengan menggunakan Persamaan 25. berikut :
2 − 𝑉 2 …………………………….(25)
𝑉𝐴𝐶 = √𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑑𝑐
1192
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Gambar 12. Gelombang tegangan dan arus masukan pada penyearah dengan metode
konvensional
Dari Gambar dapat dilihat bahwa tegangan masukan dalam bentuk sinusoidal
dengan nilai tegangan masukan 220 Volt rms atau 311 V maksimum. Namun arus
masukan tidak sinusoidal, arus masukan tersebut akan timbul selama 6 mili detik
1193
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
dan akan berada pada titik nol selama 4 mili detik. Akibat pengaruh induktor pada
sisi keluaran akan mengakibatkan waktu timbulnya arus pada sisi masukan
semakin lama dibandingkan dengan penyearah hanya dengan memakai kapasitor
pada sis keluaran. Namun akibat pengaruh induktor tersebut terdapat lonjakan
tegangan sebesar 50% lebih dari tegangan puncak (mencapai 468 Volt) pada sisi
masukan selama 30 mili detik pada sisi keluaran, seperti ditunjukkan pada Gambar
13. berikut :
Gambar 13. Gelombang tegangan dan arus keluaran pada penyearah dengan metode
konvensional
Pada Tabel 3. berikut ditunjukkan hasil pengukuran pada sisi masukan dan sisi
keluaran penyearah satu fasa dengan metode konvensional
Tabel 3. Pengukuran pada sisi masukan dan keluaran penyearah dengan metode
konvensional
Letak Pengukuran Jenis Pengukuran Nilai Satuan
Pengukuran
Arus (I) rms 37.71 Ampere
Tegangan (V) rms 220 Volt
Sisi Masukan Daya semu (S) 8293 VA
Daya Aktif (P) 6498 Watt
Daya Reaktif (Q) 3509 VAR
Arus (I) DC 25.8 Ampere
Arus (I) rms 25.85 Ampere
Tegangan (V) DC 249.8 Volt
Sisi Keluaran
Tegangan (V) rms 250.3 Volt
Daya (P) DC 6445 Watt
Daya (P) rms 6470 Watt
Dari data yang diperoleh pada Tabel 3. tersebut dilakukan analisa terhadap
daya DC, daya AC, efisiensi penyearah, faktor ripple, faktor penggunaan
transformator dan faktor daya dengan menggunakan Persamaan 21. sampai dengan
Persamaan 27., maka diperoleh hasil perhitungan pada Tabel 4. berikut :
Tabel 4. Hasil perhitungan penyearah dengan metode konvensional
Nilai Perhitungan Satuan
Daya DC 6444,840 Watt
Daya AC 6470,255 Watt
Efisiensi 99,18 %
1194
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Gambar 14. Gelombang tegangan dan arus masukan pada penyearah dengan metode filter
paralel
Dari Gambar 14. dapat dilihat bahwa tegangan masukan dalam bentuk
sinusoidal dengan nilai tegangan masukan 220 Volt rms atau 311 V maksimum.
Namun arus masukan tidak sinusoidal, arus masukan tersebut akan timbul selama
8 mili detik dan akan berada pada titik nol selama 2 mili detik. Apabila
dibandingkan dengan metode konvensional dan metode pemakaian filter pada sisi
keluaran, maka dengan metode filter parallel memiliki waktu timbulnya arus
masukan yang cukup lama. Akibat pemasangan filter pada sisi masukan akan
mempengaruhi kualitas daya masukan pada penyearah. Apabila dibandingkan
gelombang arus masukan pada ketiga metode, maka gelombang arus masukan
pada metode filter parallel lebih mendekati sinusoidal, artinya dengan metode
filter parallel tersebut kualitas daya masukan lebih bagus dibandingkan dengan
dua metode yang lain.
Gelombang keluaran tegangan dan arus pada penyearah dengan metode
filter parallel ditunjukkan pada Gambar 15. berikut:
1195
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Gambar 15. Gelombang tegangan dan arus keluaran pada penyearah dengan metode filter
parallel
Pada Tabel 5. berikut ditunjukkan hasil pengukuran pada sisi masukan dan sisi
keluaran penyearah satu fasa dengan metode konvensional
Tabel 5. Pengukuran pada sisi masukan dan keluaran penyearah dengan metode filter
parallel
Nilai
Letak Pengukuran Jenis Pengukuran Satuan
Pengukuran
Arus (I) rms 30.07 Ampere
Tegangan (V) rms 220 Volt
Sisi Masukan Daya semu (S) 6613 VA
Daya Aktif (P) 6381 Watt
Daya Reaktif (Q) 1082 VAR
Arus (I) DC 25.55 Ampere
Arus (I) rms 25.59 Ampere
Tegangan (V) DC 247.3 Volt
Sisi Keluaran
Tegangan (V) rms 247.7 Volt
Daya (P) DC 6317 Watt
Daya (P) rms 6339 Watt
Dari data yang diperoleh pada Tabel 5. tersebut dilakukan analisa terhadap
daya DC, daya AC, efisiensi penyearah, faktor ripple, faktor penggunaan
transformator dan faktor daya dengan menggunakan Persamaan 21. sampai dengan
Persamaan 27., maka diperoleh hasil perhitungan pada Tabel 6. berikut :
Tabel 6. Hasil perhitungan penyearah dengan metode filter paralel
Nilai Perhitungan Satuan
Daya DC 6318,515 Watt
Daya AC 6338,643 Watt
Efisiensi 99,00 %
Faktor Ripple 5,69 %
TUF 95,49 %
Faktor daya 96,49 %
Dari data hasil perhitungan diperoleh bahwa efisiensi penyearah menurun
sebesar 0,18% apabila debandingkan dengan metode konvensional. Penyearah
dengan metode filter parallel memiliki TUF yang jauh lebih bagus apabila
dibandingkan dengan metode konvensional dan metode kapasitor pada sisi
1196
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
Dari data pada Tabel 7 tersebut dapat dilihat bahwa penyearah dengan
metode filter parallel dapat memperbaiki efisiensi, faktor ripple, transformer
utility factor (TUF) dan faktor daya apabila dibandingkan dengan penyearah yang
hanya menempatkan kapasitor pada sisi keluaran, seperti ditunjukkan pada
Gambar 16. dan Gambar 17. Berikut:
10.00
Ripple Factor (%)
8.00
6.00 Kapasitor
4.00 Konvensional
2.00 Filter Paralel
0.00
Metode
Gambar 16. Perbandingan faktor ripple ketiga metode pada penyearah satu fasa
120.00
100.00
Faktor Daya (%)
80.00 Kapasitor
60.00
Konvensional
40.00
20.00 Filter Paralel
0.00
Metode
Gambar 17. Perbandingan faktor daya ketiga metode pada penyearah satu fasa
1197
_____________
ISSN 0853-0203
VISI (2013) 21 (1) 1180-1198
V. KESIMPULAN
Apabila dibandingkan dengan metode pemakaian kapasitor pada sisi
keluaran penyearah, maka penyearah dengan menggunakan filter parallel pada sisi
masukan dapat meningkatkan efisiensi sebesar 0,39% dan juga dapat
meningkatkan faktor daya penyearah sebesar 69,33% . Penyearah dengan
pemakaian filter parallel juga dapat menurunkan faktor ripple penyearah sebesar
33,54% apabila dibandingkan dengan metode pemakaian kapasitor pada sisi
keluaran penyearah.
DAFTAR PUSTAKA
Prasad, Ziogas and Manias, ” A Novel Passive Waveshaping Method for Single Phase
Diode Rectifiers”, IEEE Transaction on Industrial Electronics, Vol. 37, no.6,
pp.521-530, Dec 1990
Rashid, “Power Electronics: Circuit, Devices and Applications” Prentice Hall, 2004
He, Dai and Xu, “Some Novel Rectifier Configurations For Reducing Input Current
Distortion”, International Journal of Electrical Eng. Vol.36, pp.121-138,
Manchester 1999
Yanchao Ji, “Single Phase Diode Rectifier With Novel Passive Filter”, IEEE proceeding
online, 1998
1198
_____________
ISSN 0853-0203