Professional Documents
Culture Documents
I. IDENTITAS KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn. Safri
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 42 tahun
Agama : Islam
Suku / Kebangsaan : Banjar/ Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Prnikahan : Syah
- Usia Menikah : Suami 22 tahun, Istri 18 tahun
- Lama Menikah : 20 tahun
Alamat Rumah : Dusun V Desa Mangga.
V. FASILITAS KESEHATAN
Puskesmas
Bidan Praktek Swasta
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Nama : Ny. J
Umur : 38 tahun
Suku : Banjar
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikn : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dsn. V Desa Mangga Kecamatan Stabat
ANAMNESE
Pada tanggal : 01 Mei 2014 Pukul : 14.00 wib
1. Alasan kunjungan : Pendidikan Kesehatan tentang MKJP
2. Keluhan : Tidak ada
3. Riwayat menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari, lamanya 7 hari, teratur
- Banyaknya : 2 – 3 ganti duk
- Dismenorhoe : Tidak ada
- Warna darah : Merah
- Sifat darah : Encer
4. Riwayat Perkawinan
- Kawin ke :1
- Lama Perkawinan : 20 tahun
- Status Perkawinan : Syah
5. Riwayat kehamilan yang lalu
- Lahir hidup : 2 orang
- Lahir mati :-
6. Riwayat persalinan / Abortus yang lalu
- Tanggal persalinan terakhir :
- Jenis persalinan : Normal
- Apakah sedang menyusui : Tidak
7. Riwayat KB sebelumya
- Dalam 5 tahun terakhir ini apakah sedang memakai kontrasepsi :
Suntik
8. Riwayat medis sebelumnya
- Sedang mendapat pengobatan jangka panjang : Tidak
- Saat ini sedang menderita penyakit kronis : Tidak
- Merokok dan meminum minuman keras : Tidak
9. Riwayat medis sebelum
- Tumor ginekologi : Tidak ada
- Pendarahan tanpa sebab : Tidak ada
- Opersi ginekologi yang pernah dialami : Tidak ada
10. Penyakit kelamin : Tidak ada
11. Pemeriksa Fisik
- Keadaan umum : Stabil
- Tinggi Badan : 156 cm
- Berat Badan : 60 kg
- Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
- Pols : 84 x / i
- Pernafasan : 28 x / i
- Temp : 36,5 0
C
1. Pemeriksan fisik
- pembesaran abdomen : Tidak ada
- Pemeriksaan vagina
a. VT : Tidak ada
b. Inspekulo : Tidak ada
c. Panang uterus : Tidak ada
2. Pemeriksaan penularan ( tidak dikakukan pemeriksan )
- Haemoglobin :
- Golongan darah :
- Planotest :
3. Data psikologis
V. PERENCANAAN
1 Lakukan Home Visit
2 Berikan pendidikan kesehatan mengenai kontrasepsi efektif
3 Anjuran ibu untuk memakai alat kontrasepsi MKJP
VI. PELAKSANAAN
1 Melakukan Home Visit tanggal 01 Mei 2014
2 Menjelaskan kepada ibu mengenai kontrasepsi efektif terpilih, yaitu :
a. Pengertian KB
Suatu upaya membantu PUS untuk menghilangkan kehamilan yang
tidak diinginkan, mengatur jarak kehamilan dan mengatur jumlah
anak dalam keluarga
b. Tujuan KB
- untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga
- mewujudkan keluarga kecil sejahtera
- menurunkan angka kelahiran
- menurunkan angka kematian ibu dan anak
c. Manfaat KB
- memungkinkan bagi ibu untuk menjarangkan kelahiran sehingga
dapat mengatur jumlah anak dengan jarak yang diinginkan.
- anak yang diharapkan dengan perencanaan dapat dirawat dan
diasuh dengan lebih baik.
d. Jenis kontrasepsi KB
Untuk menjadi akseptor KB, seseorang dapat memilih beberapa
macam atau jenis alat kontrasepsi yang sesuai, akan tetapi sangat
dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang.
Alat-alat kontrasepsi yang dimaksud adalah seperti spiral (IUD),
implant, dan operatif (tubektomi dan vasektomi).
3 Menganjurkan ibu untuk memilih dan memakai alat kontrasepsi
jangka panjang
VII. EVALUASI
1 Home visit telah dilakukan
2 Ibu telah diberikan pendidikan kesehatan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
VI. SUMBER
Saifuddin, 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBP – SP :
Jakarta
VII. EVALUASI
1. Prosedur : Lisan
2. Jenis : Tanya Jawab
MATERI PENYULUHAN TENTANG KELUARGA BERENCANA
a. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah suatu upaya perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan terjadi pada saat yang diinginkan, jarak antara kehamilan diperpanjang
pengakhiran kesuburan guna mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
b. Tujuan KB
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga
2. Mewujudkan keluarga kecil sejahtera
3. Menurunkan angka kelahiran
4. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
c. Manfaat KB
1. Memberikan kemungkinan bagi ibu untuk menjarangkan kehamilan
sehingga dapat mengatur jumlah anak dengan jarak yang diinginkan.
2. Anak yang diharapkan atau direncanakan mendorong untuk merawat dan
mengasuh anak dengan lebih baik lagi.
d. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Menurut Prawirohardjo metode kontrasepsi jangka panjang merupakan
jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selam 3 tahun
sampai seumur hidup, jenis kontrasepsi ini diantaranya adalah AKDR/IUD,
implant, MOW.
Pengertian metode kontrasepsi jangka panjang menurut Hartanto yaitu
tindakan yang membantu individu atau pasangan usia subur yang sangat
efektif untuk menghindari kelahiran, mengatur interval kelahiran, dan tidak
mempengaruhi hubungan seksual.
e. Jenis – Jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
1. IMPLANT
IMPLANT adalah jenis alat kontrasepsi efektif yang berupa kapsul
kecil yang mengandung hormone yang ditanamkan di bawah kulit
akseptor.
Jenis-jenis Implant
- Norplant yang terjadi atas 6 batang yang dapat di gunakan selama 5
tahun
- Implant yang terdiri dari 1 batang yang dapat digunakan selama 3
tahun
- Jadena dan Indoplant yang terdiri dari 2 batng yang dapat digunakan
selama 3 tahun
Keuntungan IMPLANT
- Efektifitas tinggi
- Perlindungan untuk pemakai dalam jangka waktu yang panjang
- Kesuburan dapat kembali dengan cepat setelah pemakaian dihentikan
- Tidak mempengaruhi hubungan sumi istri sert tidak mempengaruhi
produktif ASI
- Dapat dicabut kapan sja sesuai dengan kebutuhan akseptor
- Dapat membantu mengurangi nyeri haid
- Mencegah timbulnya kanker rahim dan rdang panggul
Kerugian Implant
- Dapat menimbulkan pendarahan berck dan darah haid banyak
- Menimbulkan keluhan peningkatan / penulan BB, nyeri kepada dan
mual
- Membutuhkan pembedaan kecil untuk pemasangan
Waktu Pemasngan Implant
- Setiap saat selama siklus haid, hari 2 – 7
- Ibu tidak sedang hamil
- Bila ibu menyusui sebelum 6 minggu dan istirahat selama 6 bulan
untuk dapat dilakukan.
2. IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
IUD (Intra Uterin Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik
yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus
diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan
cara kontrasepsi jangka panjang.
IUD adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi
kontrasepsinya) yang diletakkan dalam cavum uteri sebagai usaha
kontrasepsi.
Jenis – Jenis AKDR
- Lippes Loops
- Cooper T
- Multi Load
- Copper 7
Cara Kerja
- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopii.
- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
- IUD bekerja terutama mencegah sperma.
- Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Indikasi
- Usia reproduktif
- Keadaan nullipara
- Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
- Tidak menghendaki kontrasepsi hormonal
Kontraindikasi
- Hamil atau dicurgai hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
- Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP
atau abortus septic.
- Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri.
- Penyakit trofoblas yang ganas
- Diketahui menderita TBC Pelvik
3. Metode Operasi Wanita
MOP adalah Oklusi tuba fallopii sehingga spermatozoa dan ovum
tidak dapat bertemu. Prosedur bedah sukarela untuk menghentikan
fertilisasi (kesuburan) seorang wanita.
Efektifitas
- Sangat efektif ( 0,5 kehamilan per 100 prempuan selama tahun
pertama penggunaan)
- Efektif 6 – 10 minggu setelah operasi.
Jenis
- Minilaparotomi
- Laparoskopi
Mekanisme kerja
Dengan mengoklusi tuba fallopi ( mengikat dan memotong atau
memasang cincin ) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Indikasi MOW
- Usia > 26 tahun
- Paritas > 2
- Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan
kehendaknya.
- Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
- Pasca persalinan
- Pasca keguguran
- Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
Kontraindikasi
- Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
- Perdarahan pervaginal yang belum terjelaskan (hingga harus di
evaluasi)
- Infeksi sistemik atau pelvic yang akut Tidak boleh menjalani proses
pembedahan.
- Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan.
- Belum memberikan persetujuan tertulis.
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Nama :D
Umur : 18 tahun
Suku : Banjar
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dusun V Desa Mangga Kecamatan Stabat
B. ANEMNESE
Pada tanggang : 02 Mei 2014
1. Alasan kunjungan : Penyuluhan tentang HIV/AIDS
2. Keluhan : Tidak ada
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status emosional : Stabil
2. Vital Sign
- TD : 110/80 mmHg
- Pols : 80 x/i
- RR : 24 x/i
- Temp : 37 C
- TB / BB : 168 cm / 55 kg
3. Riwayat penyakit sebelumya
- Paru – paru : tidak ada
- Sipilis : tidak ada
- Gonorhoe : tidak ada
V. PERENCANAAN
1. Lakukan Home Visit
2. Berikan Pendidikan Kesehatan mengenai HIV/AIDS.
VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan Home Visit tanggal 02 Mei 2014
2. Menjelaskan kepada remaja mengenai HIV/AIDS.
VII. EVALUASI
1. Home visit telah dilakukan.
2. Remaja sudah mengetahui tentang HIV/AIDS
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Kesehatan Reproduksi
Sub Topik : HIV/AIDS
Sasaran :D
Waktu : 40 menit
Hari/Tanggl : Jumat/ 02 Mei 2014
Tempat : Kediaman Tn. Safri
Pelaksana : Dewi Kumala Sari
VI. SUMBER
Depkes RI . 2003. Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
_________.2009. AIDS Dan Penanggulangannya. Jakarta : Studio Driya
Media.
VII. EVALUASI
1. Prosedur : Lisan
2. Jenis : Tanya Jawab
HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 oleh Luc Montaigner di Perancis
pada seorang pasien limfadenopati. Oleh karena itu kemudian dinamakan LAV
(Lymph Adenopathy Virus). Kemudian pada bulan Maret 1984, Robert Gallo di
Amerika Serikat menemukan virus serupa pada penderita AIDS yang kemudian
memberi nama baru HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang sampat saat ini
informasi genetic sel limfosit yang diserang. Dengan demikian HIV dapat
HIV dapat ditemukan dan diisolasikan dari sel limfosit T, lomfosit B, sel
makrofag (diotak dan paru) dan berbagai cairan tubuh. Akan tetapi sampai saat
ini hanya darah dan sperma yang jelas terbukti sebagai sumber penularan serta
ASI yang mampu menularkan HIV dari ibu ke bayinya (Depkes RI, 2003).
untuk tahap paling maju dari infeksi HIV. Hal ini didefinisikan oleh terjadinya
salah satu dari lebih dari 20 infeksi oportunistik atau kanker terkait HIV (WHO,
2011).
a.2. Penyebab HIV/AIDS
f. Seksual
dengan penetrasi vaginal, anal (anus), oral (mulut) antara dua individu.
Resiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung
b. Melalui transfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar dengan
virus HIV.
c. Melalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau
jarum tato atau pada pengguna narkotik suntik secara bergantian. Bisa
(MFMER) (2008), gejala klinis dari HIV/AIDS dibagi atas beberapa fase.
a. Fase awal
Pada awal infeksi, mungkin tidak akan ditemukan gejala dan tanda-
b. Fase lanjut
Penderita akan tetap bebas dari gejala infeksi selama 8 atau 9 tahun
c. Fase akhir
Selama fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih
setelah terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi
menikah
3. C atau Condom, yaitu menggunakan kondom bagi orang yang