Professional Documents
Culture Documents
Proposal Penelitian
Oleh
Nurhalima Dewitawati
(18201401010172)
JURUSAN TARBIYAH
2018
DAFTAR ISI
2
A. Judul penelitian
Peranan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Fiqih di MAN 2
Pamekasan.
B. Kontek Penelitian
Pendidikan merupakan upaya sadar dan terarah yang untuk
mempersiapakan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan dan
perannya bagi dimasa yang akan datang. Dalam pengertian yang agak luas,
pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode
tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.1 Undang –undang Sisdiknas
No. 20/2003 Bab 1 (1) yang berbunyi “ yang dimkasud dengan pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya
sendiri”.
Metode menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College
Class Room (1976) ialah “ a way in achieving something” (cara untuk
mencapai sesuatu). Untuk melaksanakan strategi digunakan seperangkat
metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode
pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi pembelajaran. Unsur
sebagai sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan,
materi pengajaran, organisasi, waktu tersedia, kondisi kelas, dan lingkungan
merupakan unsur-unsur yang mendukung strategi pembelajaran. Dalam
bahasa arab, metode dikenal dengan istilah at-thoriq (jalan/cara).
Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur
maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara
penilaian yang akan dilaksanakan.
Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan pelajar
dan menghususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses
pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah satu
strategi, tetapi juga tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam
1
Arif rohman, Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Laks Bang
Mediatama,2009) hlm 10
5
2
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) hlm. 21.
3
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hlm 181.
4
Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta:
Gaung Persada Press, 2008) hlm 147.
6
5
Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global,
(Malang : UIN Maliki Press,2012), hlm 87.
6
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran,hlm 197.
7
7
Roestiyah, Strastegi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012) hlm 83-84.
8
didik serta sebagai interaksi siswa agar tujuan pembelajaran tercapai, juga
dapat membantu pendidik dalam mengajar siswanya guna untuk mengetahui
sejauhmana kemampuan yang dimiliki oleh masing-masig peserta didik.
Tetapi, pada keyataannya masih banyak guru yang kurang atau
tidak memahami pentingnya metode dalam proses pembelajaran. Seperti
halnya di MAN 2 Pamekasan dalam penyampaian materi pelajaran, masih
ada yang menggunakan metode tanya jawab atau metode ceramah yang
mana hal itu akan membosankan peserta didik atau bahkan bisa menjadikan
kelas tidak monoton.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian terkait judul “Peranan Metode Demontrasi
dalam Pembelajaran Fiqih di MAN 2 Pamekasan”.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian diatas tentu dalam melaksanakan
penelitian kita pasti ada sebuah permasalahan, dan perlu kiranya perlu
solusi. Maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana metode demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih di MAN 2
Pamekasan ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi metode demonstrasi dalam
pembelajaran Fiqih di MAN 2 Pamekasan ?
3. Bagaimana peranan metode demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih di
MAN 2 Pamekasan?
D. Kegunaan Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini diharapakan mampu menambah
literature keislaman khususnya permasalahan yang ada di sekitar kita
terhadap pengembangan intelektual mahasiswa STAIN Pamekasan.
1. Untuk Mengetahui bagaimana metode demonstrasi dalam
pembelajaran Fiqih di MAN 2 Pamekasan?
2. Untuk Mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi metode
demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih di MAN 2 Pamekasan?
9
E. Definisi Istilah
Ada beberapa istilah yang perlu untuk didefinisikan secara
operasional agar pembaca dapat memahami istilah-istilah yang digunakan
dalam penelitian memiliki persepsi dan pemahaman yang sejalan. Adapun
beberapa istilah tersebut dapat diuraikan seabagai berikut;
1. Peranan
Suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
10
8
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV Pustaka Setia. 1997), hlm 52
9
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran,hlm 197
10
Novan Ardy Wiyani, Desain pembelajaran Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2013), hlm 19
11
F. Kajian Pustaka
1. Kajian Teoritik
a. Tinjauan Penerapan Metode Demonstrasi
1) Pengertian penerapan metode demontrasi
Suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori,
metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan
untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu
kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelumnya.
Metode cara guru menjelaskan konsep, fakta, dan
prinsip kepada peserta didik dengan cara pendekatan
pembelajaran berpusat pada guru dan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
Metode pembelajaran merupakan cara guru untuk
melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi
contoh, dan member latihan isi pelajaran kepada pserta
didik untuk mencapai tujuan tertentu. Guru yang efektif
adalah guru yang mempu menerapkan beragam metode.12
Pengertian metode dalam buku Jamil
Suprihatiningrum yaitu, Metode secara harfiah berasal dari
bahasa Yunani methodos, yang artinya jalan/cara. Metode
pembelajaran diartikan sebagai cara yang berisi prosedur
baku untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran,
khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada
siswa. Metode dalam mengajar berperan sebagai alat
11
, ushul Fiqh (Jakarta: Amzah,2010), hlm 4-5
12
Martinis Yamin, Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran (Jakarta: Press Group,
2013) hlm 8
12
13
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran ( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm.
281.
14
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1997) hlm 62
15
Syahraini Tambak, 6 Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama Islam,
(Yogyakarta:Graha Ilmu,2014) hlm 196
16
Ibid,hlm 197
13
19
Ibid, hlm 203
15
Kelemahan
a) Metode demonstrasi memerlukan persiapan
yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
menandai demonstrasi bisa gagal sehingga
dapat menyebabkan metode ini tidak efektif
lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan
pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus
beberapa kali mencobanya terlebih dahulu,
sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
b) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-
bahan dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini harus memerlukan
pembiayaan yang lebih mahal disbanding kan
dengan ceramah.
c) Demontrasi memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru yang khusus, sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih professional.
Disamping itu demonstrasi juga memerlukan
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk
keberhasilan proses pembelajaran peserta
didik.20
4) Langkah- langkah pelaksanaan metode demontrasi
Langkah-langkah menggunakan metode
demonstrasi Pada persiapan ada beberapa hal yang harus
dilakukan:
Tahap persiapan
a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh
peserta didik setelah proses demonstasri
berakhir.
20
Mulyono, Strategi Pembelajaran, hlm 88-89.
17
21
Mulyono, Strategi Pembelajaran, hlm 89-90.
19
23
Imam Hanafi, Pengantar Ushul Fiqih dan ilmu Fiqih, hlm.5
24
Alaiddin Koto, Ilmu Fiqih dan ushul Fiqih (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 2
25
Imam Hanafi, pengantar ushul fiqih dan ilmu fiqih, hlm. 5
21
26
Ibid: hlm.6-7
22
27
Ahmad Alfan,Ahmad Taufik ,Buku Siswa Fikih, (Jakarta:2014,) hlm 7
23
28
Alaiddin Koto, ilmu fiqih dan ushul fiqih, hlm.5
29
Imam Hanafi, Pengantar ushul fiqih dan ilmu fiqih, hlm.23.
24
30
Mulyono, Strategi Pembelajaran, hlm. 82
31
Bunai’i, Perencanaan Pembelajaran PAI (Surabaya: Pena Salsabila, 2013),hlm. 80
32
Mulyono, Strategi Pembelajaran, hlm. 83-84.
25
33
Ibid; hlm. 86
34
Bunai’i, Perencanaan Pembelajaran Pai, hlm. 78
36
Mulyono, Strategi Pembelajaran, hlm. 87-88.
27
37
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, hlm. 201
38
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, hlm. 288.
29
39
Mulyono, Strategi Pembelajaran , hlm. 98-99.
40
Ibid: hlm, 99-100.
30
41
Ibid: hlm,104.
42
Ibid:hlm, 104-105.
31
43
Abdul basid, penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan keaktifan siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama islam di MI Mabaul Ulum Bandungan Pakong Pamekasan”
skripsi (pamekasan: STAIN Pamekasan, 2013).
32
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif sebagaimana dikemukakan oleh
Bogdan dan Taylor yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.44 Sejalan dengan hal tersebut Denzin dan
Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode.45
Pendekatan kualitatif seringkali digunakan dengan beberapa
istilah diantaranya adalah inkuiri naturalistik atau alamiah,
fenomenologis, studi kasus dll. Pendekatan kualitatif merupakan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara
diskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan sebagai metode
alamiah.46
44
Andi prastowo, metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 22.
45
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.
5
46
Ibid: hlm.6
33
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta,2013, hlm., 11
48
Ibid: hlm.3.
49
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 234.
34
50
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , hlm. 168,
51
Ibid: hlm. 128.
35
52
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm.
169..
53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , hlm., 172
36
54
Buna’i, Metodologi penelitian pendidikan (Pamekasan Stain Pamekasan Press, 2006), hlm. 101
55
Ibid: 104.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.
145.
57
Ibid: hlm. 145.
37
6. Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja menggunakan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satu yang dapat dikelola, menemukan apa yang
penting, dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.62
Data yang diperoleh dari penelitian tersebut akan dianalisis
menggunakan metode deskripsi analisis. Dalam penelitian ini data
yang dianalisis adalah data yang terhimpun yang diperoleh dari
lapangan, hasil wawancara, dan dokumentasi. Adapun tahapan-
tahapan dalam analisis data adalah:
a. Reduksi data
Yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
b. Penyajian data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif ,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja.63
7. Pengecekan keabsahan data
62
Lexy J. Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif, hlm. 248.
63
Sugiono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, hlm. 247-249.
40
64
Lexy J. Moleong, metodelogi penelitian, hlm.327-328.
65
Ibid; hlm. 329.
66
Ibid: hlm. 330.
41
67
Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 264.
68
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, hlm. 330.
69
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 219.
70
Ibid, hlm. 219
71
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif , hlm. 331.
42
72
ibid, hlm. 148.
43
DAFTAR PUSTAKA