Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Yang maha kuasa. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas kuliah dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amin.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan
masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan
BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan
kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain
Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar
antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%.
Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor
penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya
penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah gizi pada remaja ?
2. Apa yang menyebabkan masalah gizi pada remaja bisa terjadi ?
3. Bagaimana pola makan dan kebutuhan energi pada masa remaja ?
4. Bagaimana cara mengatasi supaya masalah gizi pada remaja tidak terjadi ?
2
D. Manfaat Penulisan Makalah
a. Bagi Penulis
b. Bagi Remaja
3
BAB II
PEMBAHASAN
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja
daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak
melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan
melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan.
Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan
penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi
mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu menurunkan
berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga
dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu
berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya
adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan
berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional
seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
3. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum
dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk
sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh
jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Remaja perempuan
membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang
diabsorbsi lebih bany ak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan
makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam,
selain itu bahan maknan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat
besi.
4
B. Penyebab Masalah Gizi pada Remaja
Pada usia sekolah, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental,
seperti bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi akan membantu meningkatkan
kesehatan tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya pun baik dan tidak
mudah terserang penyakit. Umumnya orangtua kurang memperhatikan kegiatan
makan anaknya lagi. Mereka beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu
kapan ia harus makan. Di samping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan di
luar rumah, sehingga agak sulit mengawasi jenis makanan apa saja yang
mereka makan.
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding
anak balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab
pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi
kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan,
yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali makan
selingan. Perlu ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat berpikir dengan
baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan
makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dan lain-lain. Anak remaja
putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi.
2) Putri
5
3) Perhitungan sederhana untuk kebutuhan energi pada remaja
Untuk yang status gizinya kurang dari 90% berarti underweight, untuk yang status
gizinya diantara 90%-100% berarti normal, antara 100%-120% berarti overweight,
dan yang lebih dari 120% berarti obesitas.
Ketidak tahuan akan gizi yang benar pada usia remaja taupun sekolah,
menyebabkan remaja tersebut sering berperilaku konsumsi gizi yang salah.
berikut beberapa perilaku konsumsi gizi yang salah pada remaja/anak sekolah:
Kebiasaan remaja dan anak yang susah makan, ini biasanya hanya gemar
pada makanan seperti mie, padahal jelas mie goreng itu hanya mengandung
karbohidrat dan lemak saja. tidak ada sumber protein, vitamin dan mineralnya.
Makan pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja yang khususnya
sekolah/kuliah, yaitu untuk pemenuhan gizi di pagi hari dimana para remaja dan
anak-anak tersebut mempunyai aktivitas yang sangat padat di sekolah. Apabila
anak-anak terbiasa sarapan pagi, maka akan berpengaruh terhadap kecerdasan
otak, terutama daya ingat sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak/
remaja tersebut ke arah yang baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi
untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasi disekolah.
Ketika bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena semalaman
tidak makan. Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit berkonsentrasi di
sekolah/di kampus.
6
3. Jajan tidak sehat di Sekolah/ di Kampus
Anak-anak remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan di sekolah. hal
ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas di
sekolah yang tinggi. Biasanya para remaja sekolah ini menyukai makanan yang
tinggi kalori yang bersumber dari lemak dan gula. padahal makanan tradisional
sebetulnya kaya akan serat dan kalorinya tidak terlalu tinggi.
Para remaja-remaja biasanya sangat suka mengonsumsi fast food dan junk
food karena mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada di televisi sehingga
mereka beranggapan bahwa fast food dan junk food menunjukkan status sosial
yang tinggi dan mengandung gizi yang baik. PADAHAL, itu tidak benar.. fast food
tidak baik bagi kesehatan tubuh apabila di konsumsi dalam jumlah banyak,
karena fast food dan junk food merupakan makanan tinggi lemak dan kolesterol.
Bahkan di negara asalnya yaitu amerika ataupun Italia, makanan fast food dan
Junk food ini di anggap sebagai makanan Sampah. Maka dari itu, mulailah
konsumsi makanan tradisional yang kaya akan gizi tentunya.
Para remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang serba
manis-manis seperti es, gula-gula dan sebagainya. yang pada umumnya
mengguna pemanis yangtidak aman untuk tubuh.
Pada saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka membeli jajanan
yang mengandung tinggi garam, seperti makanan ringan yang rasanya asin.
Kelebihan Natrium, menyebabkan kadar natrium dalam darah meningkat.
akibatnya, volume darah juga meningkat karaena kelebihan air disebabkan
osmosis. peningkatan volume darah menyebabkan tekanan darah naik sehingga
terjadi hipertensi.
7
8. Konsumsi Lemak Berlebihan
Para remaja lebih suka makanan jajan seperti bakso, mie ayam dan soto
yang tinggi lemak ketimbang makan makanan yang di masak oleh orang tuanya
di rumah. sehingga tubuh remaja tersebut tinggi akan lemak dan kolesterol.
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan
kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak,
gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi.
Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat.
Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan
dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Energi
Protein
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar
57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam
daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati
pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
8
Lemak
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan
vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin
diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam
metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D
diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan
jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga
diperlukan.
Fe / Zat Besi
9
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt)
baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt,
kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama
melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi
oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai
status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan
dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh
tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang
beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
10
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh
wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik,
daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan
produktivitas kerja.
11
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Berikut ini beberapa masalah gizi yang banyak menyerang kaum remaja,
seperti dikutip dari BBCHealth, Senin (16/1/2012) yaitu:
Kondisi ini merupakan hal yang paling umum dijumpai. Pertumbuhan yang
cepat ditambah dengan gaya hidup dan pilihan makanan yang buruk bisa
mengakibatkan remaja mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, terutama
pada remaja putri ketika ia sudah mengalami menstruasi.
Sumber makanan utama yang mengandung zat besi adalah daging merah,
sereal, buah kering, roti dan sayuran berdaun hijau. Sumber zat besi yang
berasal dari non-daging membutuhkan asupan nutrisi lain untuk meningkatkan
penyerapannya seperti makanan kaya vitamin C (jeruk, blackcurrant dan sayuran
berdaun hijau), sedangkan zat tanin yang terkandung dalam teh bisa mengurangi
penyerapan zat besi.
12
2. Kekurangan kalsium
Tulang akan terus tumbuh dan diperkuat sampai usia 30 tahun dan masa
remaja adalah waktu yang sangat penting untuk perkembangan ini. Nutrisi yang
diperlukan seperti vitamin D, kalsium dan fosfor.
Sumber kaya kalsium yang sebaiknya dikonsumsi adalah susu dan produk
susu, misalnya segelas susu, 150 gram yogurt dan sepotong keju ukuran kecil.
Jika tidak bisa mengonsumsi produk susu, maka konsumsilah susu kedelai yang
sudah difortifikasi, atau jika takut dengan kandungan lemak pilihlah susu yang
rendah lemak (low fat).
Hal ini bukanlah pilihan yang tepat dan sehat karena pada usia tersebut
tubuh mengalami percepatan pertumbuhan yang menuntut adanya peningkatan
nutrisi. Jika diet yang dilakukan salah maka tubuh akan mendapatkan nutrisi
yang penting dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1) Remaja sebaiknya tetap sadar akan kebutuhan gizi walupun mempunyai
aktivitas yang padat.
2) Sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya, lebih baik menjegah daripada
mengatasi.
3) Dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja diharapkan semakin banyak
prestasi yang dihasilkan di Negara ini. Karena dengan remaja yang terpenuhi zat
gizinya semakin aktif dan konsentrasi dia dalam belajar dan berkreasi.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-permaisih-886-gizi
http//www.google.com//gizi remaja//2008.
http://www.harianjogja.com/2012/lifestyle/kesehatan/masalah-gizi-yang-banyak-
menyerang-remaja-156269\
http://intensifer.blogspot.com/2012/02/gangguan-makan-anorexia-nervosa-pada.html
http://health.detik.com/read/2012/01/16/132856/1816520/764/3-masalah-gizi-yang-
banyak-menyerang-remaja
http://jundapakiringan.blogspot.com/2011/10/penanganan-masalah-gizi-remaja.html
http://grandmall10.wordpress.com/2011/07/15/masalah-gizi-remaja/
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2109435-faktor-penyebab-masalah-gizi-
pada/
15