You are on page 1of 18

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemataian ibu menurut world health organization (WHO) adalah seorang ibu yang
sedang hamil atau dalam waktu 42 hari setelah pengakhiran kehamilan, tidak tergantung
dari umur maupun letak kehamilannya, oleh setiap sebab yang berhubungan atau
bertambah berat oleh kehamilannya atau penanganannya, tetpi bukan karena sebab-sebab
insidentil (Hanafi, 2004).

Angka kematian ibu (AKI) mengambarkan jumlah wanita yang meninggal dari
suatu sebab kematian dengan ganggua kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakan atau insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas ( 42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup
(KH) angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama
(kemenkes, 2013)

Berdasarkan hasil surver demogravi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007


didapatkan data AKI sebesar 228/100.000 KH dan mengalami peningkatan pada tahun
2102 menjadi 359/100.000 KH. Sedangkan untuk data AKB diindonesia tercatat
mengalami penurunan yaitu dari sebesar 34/1000 KH pada tahun 2007 menjadi sebesar
32/1000 KH pada tahun 2012. Data ini menunjukan adanya peningkatan AKI pada tahun
2007/2017, AKB mengalami penurunan tapi mencapai target millennium development
goals (MDGs) yaitu AKI tahun 2015 sebesar 102/100.000 KH dan AKB sebesar 23/1000
KH (SDKI. 2012).

Data dinas kesehatan prov. Sulawesi utara tahun 2015 jumlah kematian ibu 77
kasus dengan penyebab kematian ibu yaitu pendarahan 28 (36,36%). Hepertensi pada
kehamilan 18 (23,47%), infeksi 2 (2,56%), partus lama 1 (1,3%), dan lain-lain 28 (36,36%)
dan jumlah kematian bayi 331 kasus dan penyebab kematian bayi yaitu bayi lahir berat
rendah (BBLR) 94 (28,09%) asfiksia 94 (28,39%), infeksi 31 (9,36%), tetanus neonatorum
1 (0,30%), kelainan kongenital 40 (12,08%), icterus 8 (2,41%), pneumonia 9 (18,36%),
diare 9 (18,36%), kelainan saluran cerna 2 (4,08%) (dinkes prov sulut, 2013).

Data dinkes prov Sulawesi utara tahun 2014 jumlah kematian ibu 58 kasus dengan
kematian ibu yaitu pendarahan 17 (29,31%), hipertensi dalam kehamilan 17 (29,31%),
infeksi 1 (1,71%), abortus 2 (3,34%), partus lama 1 (1,71%) dan kematian bayi pada tahun
2014 dengan jumlah kematian bayi 267 kasus dengan kematian bayi yaitu BBLR 72
(26,96%), asfiksia 84 (31,46%), tetanus neonatorum 1 (0,37%), sepsis 30 (11,23%),
kelainan konginetal 31 (11,61%), pneumonia 8 (14,28%), diare 6 (10,71%), Kelainan
saluran cerna 2 (3,57%), lain-lain 93 (28,7%), (dinkes prov sulut, 2014). Dari data profil
dinas kesehatan prov sulut kasus kematian ibu dan kematian bayi mengalami penurunan
dari tahun 2013 ketahun 2014.

Hasil survey yang dilakukan peneliti di puskesmas tikala baru kota manado pada
tanggal 5 february 2016 diperoleh data dari laporan pemantauan wilayah setempat
kesehatan ibu dan anak (PWS/KIA) tahun 2015 didapatkan jumlah

Data dinas kesehatan kota manado tahun 2013, jumlah kasus kematian ibu
sebanyak 8 kasus dengan penyebab kematian ibu yaitu pendarahan 1 (12,5%), hipertensi
dalam kehamilan 2 (25%), lain-lain 5 (62,5%). Dan jumlah kasus kematian bayi sebanyak
48 kasus dengan penyebab kematian bayi yaitu BBLR 18 (24%), asfiksia 9 (12%), sepsis
4 (5,33%), Kelainan kongenital 3 (4%) pneumonia 1 (1,33%), diare 1 (133%), lain-lain 12
(16%) (dinkes kota manado, 2013).

Data dinkes kota manado tahun 2014, jumlah kematian ibu sebanyak 11 kausu
dengan penyebab kematian ibu, pendarahan 2 (18,18%), hiportensi 3 (27,27%), abortus 1
(9,09%), dan lain-lain 5 (45,45%). Jumlah kematian menurun menjadi 39 kasus dengan
penyebab kematian bayi, BBLR 7 (17,94%), asfiksia 4 (10,25%), sepsis 5 (12,,82%),
pneumonia 1 (2,56%), lahir mati 9 (23,07%), lain-lain 13 (33,33%). (dinkes kota manado,
2014). Data dinas kesehatan kota manado kasus kematian ibu mengalami peningkatan dari
tahun 2013 ketahun 2014 sedangkan kematian bayi mengalami penurunan dari tahun 2013
ketahun 2014.
Hasil survei awal yang dilakukan penulis puskesmas tikala baru kota manado pada
tanggal 3 oktober 2015, diperoleh data laporan pemantauan wilayah setempat kesehatan
ibu dan anak (PWS/KIA) tahun 2014 didapatkan jumlah sasaran ibu hamil 731, cukupan
kunjungan pertama ibu hamil (K1) 675 (92%) dibawah target nasional 100%, cukupan
pelayanan lengkap ibu hamil (K4) 675 (92%) di bawah target nasional 95%. Jumlah
sasaran ibu hamil 698, cukupan persalinan tenaga kesehatan (Pn) 594 (85%) dibawah target
nasional 90%. Jumlah sasaran bayi 698, jumlah cukupan kunjunga lengkap neonates
(KN3) 594 (85%) dibawah target nasiona 90%. Cukupan kunjungan lengkap ibu nifas (KF
3) 594 (85%) dibawah target nasional 90%. Data ini menunjukan masalah bahwa cukupan
K1,K4,Pn,KN3,KF3 pada tahun 2014 tidak mencapai target nasional ( puskesmas tikala
baru, 2014).

Hasil survei yang dilakukan peneliti dipuskesmas tikala baru kota manado pada
tanggal 5 februari 2016 yang diperoleh data dari laporan pemantauan wilayah setempat
kesehatan ibu dan anak (PWS/KIA) tahun 2015 didapatkan jumlahsasaran ibu hamil 649,
cukupan kujungan pertama ibu hamil (KI) 623 (96%) dibawah target nasional 100%,
cukupkah pelayanan lengkap ibu hamil (K4) 617 (95%) sudah mencapai target nasional
(95%). Jumlah sasaran ibu bersalin 622, cakupan persalinan tenaga kesehatan (Pn) 556
(89%) dibawah target nasional 90%. Jumlah sasaran bayi 698, jumlah cakupan kunjungan
lengkap neonates (KN3) 567 (81%) dibawah target nasional 90%. Cakupan kunjungan
lengkap ibu nifas (KF3) 569 (91%) sudah mencapai target nasional 90%. Data Ini
menunjukan bahwa cakupan K1,Pn,KN3 pada tahun 2015 tidak mencapai target nasional
sedangkan K4, KF3 sudah mencapai target nasional (puskesmas tikala baru, 2015).

Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui program
expanding maternal and neonatal survival (EMAS) yaitu meningkatkan kualitas pelayanan
obstetri neonatal emergensi komprehensif (PONEK) di 150 rumah sakit dan 300
puskesmas/balkesmas pelayanan obstertri neonatal esensial dasar (PONED) serta
memperkuat system rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit
(kemenkes, 2013).
Upaya dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu memberikan pelayanan kebidanan
dan masa kehamilan, masa persalina dan masa nifas meliputi pelayanan yang berkaitan
dengan kewenangan yang diberikan. Perhatian khusus diberikan pada masa sekitar
persalinan karena kebanyakan kematian ibu dan bayi terjadi dalam masa tersebut (walyani
dkk, 2015).

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan


judul “asuhan kebidanan komprehensif pad any. P.T. du puskesmas tikala baru kota
manado”.

B. PERUMUSAHAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “bagaimana


penerapan asuhan kebidanan komperhensif pada ny. PT. dipuskesmas tikala baru kota
manado?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dalam penelitian adalah :

1. Tujuan umum
Menerapkan asuhan kebidanan komperhensif pada Ny. PT. saat hamil, bersalin, bayi
baru lahir, nifas dan KB di puskesmas tikala baru kota manado.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengumpulan data dasar pada Ny. PT. saat hamil, bersalin, bayi baru lahir,
nifas dan KB dipuskesmas tikala baru kota manado.
b. Menetapkan diagnose/masalah pada Ny. PT saat hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas
dan KB dipuskesmas tikala baru kota manado.
c. Megidentifikasi diagnose/masalah pada Ny. PT. saat hamil, bersalin, bayi baru lahir,
nifas dan KB di puskesmas tikala baru kota manado.
d. Menetapkan kebutuhan terhadapan tindakan segera pada Ny. PT. saat hamil. Bersalin,
bayi baru lahir, nifas dan KB di puskesmas tikala baru kota manado.
e. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada Ny, PT. saat hamil. Bersalin, bayi
baru lahir, nifas dan KB di puskesmas tikala baru kota manado.
f. Melaksanakan asuhan pada pada Ny, PT. saat hamil. Bersalin, bayi baru lahir, nifas
dan KB di puskesmas tikala baru kota manado.
g. Mengevaluasi hasil asuhan yang diberiakan kepada Ny. PT. saat hamil. Bersalin, bayi
baru lahir, nifas dan KB di puskesmas tikala baru kota manado.
h. Mendokumentasikan hasil asuhan pada Ny. PT. saat hamil. Bersalin, bayi baru lahir,
nifas dan KB di puskesmas tikala baru kota manado.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis
Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari pembelajaran untuk megembangkan
pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian asuhan kebidanan
2. Manfaat praktis
a. Bagi insitusi Pendidikan
Sebagai masukan untuk dijadikan bahan bacaan diperpustakaan.
b. Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan pada umumnya dan
khususnya dalam penerapan asuhan kebidanan saat hamil, bersalin, bayi baru lahir,
nifas dan KB.
c. Bagi responden
Hasil ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman ibu dalam
perawatan hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah merupakan suatu proses meranta yang berkisinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (impalantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal dan bukan proses patologis, tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal tersebut dalam melakukan
asuhan tidak perlu melakukan intervensi-interensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi
(Sulistyawati, 2009).
2. Tanda – tanda kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilanditetapka dengan
melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai
berikut :
a. Tanda Dugaan Kehamilan
1) Amenorea
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de graff dan ovulasi. Hal ini menyebabkan terjadinya
amenorea pada seorang wanita yang sedang hamil.
2) Mual muntah
Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung
yang berlebihan. Mual dan muntah pada pagi hari disebut morning sickness.
Dalam batas normal keadaan ini dapat diatasi
3) Miksi (sering BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang
4) Pigementasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum). Pada dinding
perut terdapat strie albican, strie livide dan linea nigra semakin menghitam.
b. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
1) Perut membesar
2) Tanda Hegar
Yaitu perubahan pada rahim menjadi lebih panjang dan lunak sehinga seolah-
olah kedua jari dapa saling bersentuhan
3) Tanda Chadwicks
Yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah sehingga
makin tampak dan kebiru-biruan karena pengaruh estrogen.
4) Tanda Piscacek
Adanya pelunakan dan pembesaran pada unilateral tempat implantasi (rahim)
5) Tanda Braxton Hicks
Adanya kontraksi pada rahim yang disebabkan karena adanya rangsangan pada
uterus
6) Pemeriksaan tes kehamilan positif
c. Tanda Pasti Kehamilan
1) Gerakkan janin dalam rahim
2) Terlihat dan teraba gerakkan janin, teraba bagian-bagian janin
3) Denyut Jantung Janin
Didengar dengan stetoskop leanec, alat kardiografi dan Doppler. Dilihat dengan
USG.
3. Pemeriksaan Diagnostik kebidanan
a. Tes HCG
Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah
koitus)
b. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut :
1) Leopold I : untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus
2) Leopold II : untuk menentukan punggung janin dan ekstermitas janin
3) Leopold III : untuk mengetahui apa yang ada pada bagian terbawah
4) Leopold IV : untuk mengetahui seberapa jauh masuknya bagian terbawah pada
PAP
B. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui
jalan lahir (Bari. S. 2002). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup atau hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan banuan atau tanpa bantuan (Astuti E. Rati, 2011)
2. Bentuk-bentuk persalinan
a. Persalinan spontan adalah persalinan dengan letak belakang kepala tanpa memakai
alat, tanpa melukai ibu dan bayi atau seluruhnya terjadi atas kekuatan ibu sendiri,
biasanya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
b. Persalinan buatan adalah persalinan dengan bantuan tenaga dari pihak lain dan atau
menggunakan peralatan medis
c. Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
karena rangsangan dari luar. (Naomy, 2016)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Passage (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina
dan entriotus (Lubang Luar Vagina). Meskipun jaringan lunak khususnya lapisan-
lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh
lebih berperan dalam proses persalinan. Oleh karena tu ukuruan dan bentuk panggul
harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.
b. Passanger (janin dan plasenta)
Passenger atau jalan bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interkasi
beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin
karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka dia juga dianggap sebagai
bagian dari passenger yang menyertai janin,namu plasenta jarang menghambat
proses persalinan pada kehamilan normal.
c. Power (kekuatan)
Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi involunter dan volenter
secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus. Kontraksi
involunter diseut juga kekuatan primer, menandai dimulainya persalinan. Apabila
serviks berdilatasi, usaha volunter dimulai untuk mendorong yang disebut kekuatan
sekunder, dimana kekuatan ini memperbesar kekuatan kontraksi involunter.
4. Tanda-tanda Prmulaan Persalinan
a. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uterus menurun
b. Perasaan sering-sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawah janin
c. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresi bertambah bisa bercampur
darah
5. Tanda-tanda Inpartu
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur keluar
b. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada
6. Tahapan Persalinan
Persalinan dibagi atas empat tahap. Pada kala I disebut juga kala pembukaan, kala II
disebut kala pengeluaran, kala III disebut kala uri, kala IV adalah dua jam setelah
plasenta lahir.
a. Kala I (Kala Pembukaan)
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan timbul his dimana ibu
telah mengeluarkan lender yang bertemu darah (bloody show).
Kala I persalinan terdiri dari dua fase, yaitu:
1) Fase laten
Dimulai dari kontraksi teratur hingga serviks membuka 3 cm. Fase ini
berlangsung lebih kurang 8 jam.
2) Fase aktif
Didalam fase ini dibagi menjadi 3 fase yaitu:
Fase aklerasi : 3 cm 4 cm (berlangsung 2 jam)
Fase dilatasi maksimal : 4 cm – 9 cm (berlangsung 2 jam)
Fase deselarasi : 9 cm – 10 cm
b. Kala II persalinan
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir,. Proses ini berlangsung
dua jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi
lebih kuat dan cepat. Pada kondisis normal pada kala ini kepala janin sudah masuk
dalam ruang punggul , maka pada saat itu his dirasakan pada tekanan pada otot-otot
dasar oanggul ang secara reflekstoris menimbulkan rasa ingin mengejan. Kemudian
perinium mulai menonjol dan menjadi lebar dengan membukanya anus. Labia
mulai membuka dan tidak lama lagi kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada
his. Dengan kekuataan his dan mengejan maksimal kepala janin dilahirkan dengan
subocciput dibawah simfisis dan dahi, muka dan dagu melewati perinium. Setelah
his istirahat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan
bayi.
c. Kala III (Kala Uri)
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang tidak berlangsung
dari 30 menit. Setalah bayi lahir uterus teraba dengan fundus uteri agak diatas pusat.
Beberapa menit kemudian uterus berkontrasksi lagi untuk melepaskan plasenta dari
dindingnya. Plasenta lepas biasanya dalam waktu 6-15 menit setelah bayi lahir
spontan dengan tekanan pada fundus uteri dan keluar yang disertai darah.
d. Kala IV (2 jam postpartum)
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum. Observasi
yang harus dilakukan pada kala ini adalah :
1) Tingkat kesadaran ibu
2) Pemeriksaan tanda-tanda vital
3) Kontraksi uterus
4) Jumlah perdarahan
C. Bayi Baru Lahir Normal
1. Pengertian
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari). Bayi baru
lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu 42 minggu dan berat badan lahir
2500-4000 gram. Bayi adalah individu baru yang lahir didunia, dalam keadaannya yang
terbatas, amka individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.
2. Penanganan segera Bayi Baru Lahir
a. Pencegahan infeksi
b. Cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi
c. Pakai sarung tangan bersih pada saat menagani bayi yang belum dimandikan
d. Melakukan Penilaian apakah bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan,
bergerak aktif
e. Mencegah kehilangan panas
1) Keringkan bayi dengan seksama
2) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
3) Selimuti bagian kepala bayi
4) Anjurkan iu untuk memeluk dan menyusui bayinya
5) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
3. Memandikan Bayi
a. Tunggu hingga ± 6 jam setelah lahir sebelum memandikan bayi
b. Memandikan bayi dengan cepat dengan air bersih dan hangat
c. Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering
d. Ganti handuk yang basah dengan selimut yang kering dan bersih
e. Tempatkan bayi dilingkungan yang kering dan hangat
4. Pencegahan Infeksi
a. Memberi Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya pendarahan, karena defisiensi Vitamin K pada bayi
baru lahir normal atau cukup bulan perlu diberi vitamin K per oral 1 mg/ hari selama
3 hari dan bayi beresiko tinggi diberi vitamin K parenferal dengan dosis 0.5 – 1 mg
IM. Kemudian memberkan obat tetes salep mata untuk pencegahan penyakt mata
karena klamidia.
D. Nifas
1. Pengertian
Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8
minggu. (Mochtar, 1998:115)
Nifas ialah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. Masa nifas mulai selesai partus selesai, dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu. (Saifudin, 2000:35)
2. Periode Nifas
Nifas dibagi dalam periode, yaitu :
a. Puerperium dini yaitu, kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan beridir dan
berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah
40 hari.
b. Puerperium yaitu, kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8
minggu
c. Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu
untuk sempurna bisa beminggu-minggu, bulanan, atau tahunan (Mochtar, 1998 :
115)
3. Perubahan Fisiologi
a. Uterus
Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil. Bayi lahir fundus setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gr
b. Lochea
Adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam nifas. Macam-
macam Lochia :
1) Lochia Rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuba, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo dan mekonium, selama 2 hari post partum
2) Lochia Sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3-
7 post partum
3) Lochia Serosa : berwarna kuning, cairan tidak darah lagi, pada hari ke 7-14 hari
post partum
4) Lochia Alba : Cairan putih, setelah 2 minggu
5) Lochia Purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
6) Lochiastasis : Lochia tidak lancar keluarnya (Mochtar, 1998)
c. Serviks
Mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan , ostium eksterna
dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks
menutup.
d. Vulva dan vagina
Mengalami penekanan serta perengangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua
organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina
kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-
angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.
e. Perinium
Segera setelah melahirkan, perinium menjadi kendur karena sebelum teregang oleh
tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke 5. Perinium sudah
mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap kendur dari pada
keadaan sebelum melahirkan
f. Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi :
Penurunan kadar progesteron secara tepat dengan peningkatan hormone prolaktin
setelah persalinan. Kolostrum sudah ada saat persalinan. Produksi ASI terjadi pada
hari ke 2 atau hari ke 3 setelah persalinan.
4. Penanganan Asuhan Masa Nifas Normal
a. Mobilisasi
Mobilisasi dini harus dilakukan agar :
1) Mempercepat pengeluaran lochia
2) Mempercepat involusi
b. Kebersihan Diri
Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
Pastikan ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu.
Dari depan ke belakang, baru membersihkan daerah anus. Nasehatkan ibu untuk
membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
c. Istirahat
Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga biasa secara
perlahan-lahan, serta tidur siang atau beristirahat selama bayi tidur
d. Gizi
Makan dingan gizi seimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang
cukup. Minum sedikitnya 3 liter air setiap harinya. Tablet Fe harus diminum untuk
menambah gizi setidaknya 40 hari pasca bersalin, minum kapsul vitamin A
e. Senam Nifas
Dilakukan untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengembalikan otot-oto yang
kendur, terutama rahim dan perut yang memuai saat hamil (Sarwono, 1999)
E. Keluarga Berencana
1. Pengertian
Adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi
2. Tujuan
Adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kebutuhan sosial ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia
dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga
3. Sasaran Program KB
Tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yaitu meliputi :
a. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan pendudk menjadi sekitar 1,14 persen per
tahun.
b. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar2,2 per perempuan
c. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need)
menjadi 6 %
d. Meningkatkan peserta KB laki-laki menjadi 4,5 %
e. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien
4. Ruang Lingkup Program Keluarga Berencana (KB)
Ruang lingkup KB antara lain :
a. Keluarga berencana
b. Kesehatan reproduksi remaja
c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
e. Keserasian kebijakan kependudukan
f. Pengelolaan SDM aparatur
g. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan
h. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara
5. Jenis-jenis Kontrasepsi
a. Pil Kombinasi
Keuntungan :
1) Memiliki efektivitas yang tinggi
2) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
3) Tidak mengganggu hubungan seksual
4) Siklus haid menjadi teratur
5) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Kerugian :
1) Mual, terutama 3 bulan pertama
2) Pusing
3) Nyeri payudara
4) Berat badan naik sedikit
5) Amenorea
6) Tidak boleh diberikan pada wanita menyusui
b. KB suntik
Adalah kontrasepsi yang cara kerjanya menghalangi ovulasi, mengubah lendir
serviks menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada
rahim. KB suntik terbagi menjadi KB suntik perbulan dan pertiga bulan.
Keuntungan : tidak menghambat ASI jadi aman untuk ibu menyusui, sangat efektif,
efek samping sedikit, dll.
Kerugian : sering ditemukan gangguan haid, bergantung pada fasilitas kesehatan,
dll.
c. IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Komposisi batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga
seluas kurang lebih 380 mm2.
Keuntungan : sangat murah dan efisien, jangka panjang, cepat mengembalikan
kesuburan
Kerugian : perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama, harus dilakukan oleh tenaga
medis, tidak memberikan perlindungan pada IMS dan HIV da AIDS
d. Implant
Adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil, sebesa korek api.
Didalalamnya terkandung hormon progesteron yang akan dikeluarkan sedikit demi
sedikit.
Keuntungan : tidak menekan produksi ASI, Praktis dan efektif, Tidak ada faktor
lupa, masa pakai panjang, membantu mencegah anemia
Kerugian : harus dilakukan oleh petugas kesehatan, sering mengubah pola haid,
lumayan mahal, dapat terlihat dibawah kulit
e. MOW (Metode Operasi Wanita)
Adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas seorang perempuan
secara permanen.
Keuntungan :konseling mutlak diperlukan, tidak mempengaruhi ASI, sangat efektif
dan permanen
Kerugian : dapat menyesal dikemudian hari, harus dialkukan dokter terlatih, dokter
spesialis
f. MOP (Metode Operasi Pria)
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pada pria dengan
jalan bedah sehingga alur transportasi sperma terhambat.
Keuntungan : sangat efektif, jangka panjang, konseling dan persetujuan
Kerugian : kompikasi dapat terjadi saat prosedur dilakukan,a kibat reaksi anafilaksi
yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan terhadap
anyaman pembuluh darah disekitar vasa deferensia.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan studi kasus mengunakan manajemen
asuhan kebidanan dengan metode 7 langkah verney dan didokumentasikan dengan metode
4 langkah SOAP.

B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus 2015 sampai Juli 2016 dengan
menerapkan asuhan kebidanan pada tanggal.

a. 11 noveber 2015 : asuhan ibu hamil kunjungan I


b. 20 desember 2015 : asuhan ibu hamil kunjungan II
c. 27 januari 2016 : asuhan inu hamil kunjungan III
d. 1 februari 2016 : asuhan ibu hamil kunjungan IV
e. 3 februari 2016 : asuhan ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu nifas
kunjungan I.
f. 9 februari 2016 : asuhan pada bayi baru lahir dan ibu nifas kunjungan
II
g. 18 februari 2016 : asuhan pada bayi baru lahir dan ibu nifas kunjungan
III
h. 01 maret 2016 : asuhan pada ibu nifas kunjungan IV.

2. Tempat penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di puskesmas tikala baru kota manado.


C. DEFINISI OPERASIONAL

Asuhan kebidanan komperhensif adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis
data, diagnose kebidanan, tindakan segera, perencanaan, penatalaksanaan, dan evaluasi
pada Ny. PT. saat hamil. Bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana di
puskesmas tikala baru kota manado.

D. SUBJEK PENELITIAN

Seorang ibu yaitu Ny. PT. yang dating berkunjung saat hamil, bersalin, bayi baru lahir,
nifas dan KB dipuskesmas tikala baru kota manado, yang telah diberikan asuhan kebidanan
dari masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. data primer

Data yang diperoleh melalu wawancara, observasi, dan pemeriksaan pada ibu
mengunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas,
dan KB dengan metode 7 langkah verney (Jannah, 2008).

2. data sekunder

Data yang diperoleh dari buku KIA, kohort ibu, buku register, laporan PWS KIA
dan profil puskesmas tikala baru kota manado.

F. ANALISIS DATA

Data yang diperoleh melalau format asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi
baru lahir, nifas, KB selanjutnya dianalisis berdasarkan manajemen asuhan kebidanan dan
didokumentasikan dengan metode 4 langkah SOAP.

You might also like