Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Fazi Artoni (13631033)
Dosen Pengampu:
Andriko, M.E.Sy
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Produk Penyaluran Dana?
2. Apa Saja Produk Penghimpunan Dana?
3. Apa Saja Produk Umum Bank Syariah?
C. Tujuan
1. Agar Mengetahiu Produk Penyaluran Dana.
2. Agar Mengetahui Produk Penghimpunan Dana.
3. Agar Mengetahui Produk Umum Bank Syariah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Produk Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan, dan
deposito. Dalam penerapannya, produk tersebut dilaksanakan melalui
akad wadi’ah dan mudharabah.
1) Prinsip Wadi’ah
Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak
lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kepada si penitip kapan saja si penitip menghendaki.
Prinsip wadi’ah dalam produk bank syariah dapat dikembangkan
menjadi dua jenis, yaitu:
1
Kamsir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003). Hlm: 217
6
dapat dikembangkan untuk jenis produk giro, tabungan, maupun
deposito.2
2
Sri Indah Nikens ari, Perbankan Syariah , (Se marang: Pus taka Rizki Putra, 2012), hal
129.
3
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo,
2004), hal. 98
7
perbedaanya terletak pada objek traksaksinya. Bila pada jual beli
objek transaksinya adalah barang, maka pada Ijarah objek
transaksinya adalah jasa.4
3) Prinsip Bagi Hasil (Shirkah)
a) Pembiayaan Musharakah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah Musharakah (shirkah
atau sharikah atau serikat atau kongsi). Dalam artian semua modal
disatukan untuk dijadikan modal proyek Musharakah dan dikelola
bersama-sama.
b) Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak
dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah
modal kepada pengelola (mudarib) dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan.5
c) Al-muzara’ah
Al-muzara’ah adalah kerja sama pengolahan pertanian antara
pemilik lahan dengan penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan
kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian dengan
imbalan bagian tertentu dari hasil panen..
d) Al-musaqah
Al-musaqah merupakan bagian dari al-muza’arah yaitu penggarap
hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan
dengan menggunakan dana dan peralatan mereka sendiri. Imbalan
tetap diperoleh dari persentase hasil panen pertanian. Jadi tetap
dalam kontek adalah kerja sama pengolahan pertanian antara
pemilik lahan dengan penggarap.6
4) Akad Pelengkap
a) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)
4
Ibid., hal 99
5
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Mu’amalah, cet. II (Jakarta: Bulan
Bintang, 1984), Hal. 24.
6
Ibid., Kamsir, Dasar-dasar Perbankan…, hal. 223
8
Tujuan fasilitas Hiwalah adalah untuk membantu supplier
mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.
b) Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran
kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.
c) Qard (Pinjaman Uang)
Qard adalah pinjaman uang. Aplikasi qard dalam perbankan
biasanya dalam empat hal, yaitu: pertama, sebagai pinjaman
talangan haji, kedua, sebagai pinjaman tunai (cash advanced),
ketiga, sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, keempat, sebagai
pinjaman kepada pengurus bank.
d) Wakalah (Perwakilan)
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah
memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya
melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti inkasi dan transfer uang.
e) Kafalah (Garansi Bank)
Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin
pembayaran suatu kewajiban pembayaran. 7
C. Produk Jasa
Bank Syariah juga memiliki hak untuk melakukan berbagai pelayanan
jasa perbankan kepada nasabah dengan imbalan jasa sebagai keuntungannya.
Jasa tersebut diantaranya sebagai berikut:
1) Sarf atau jual belu valuta asing. Ba nk dapat mengambil
keuntungan dari jasa jual beli valuta asing tersebut, namun
penyerahannya harus dilakukan seketika pada waktu yang sama.
2) Wakalah. Nasabah memberi kuasa kepada bank untuk mewakili
dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti: trans fer, dan
7
Ibid., Adiwarman A. Karim, Bank Islam ….., hal. 105-107
9
sebagainya.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menjalankan kegiatan dan fungsinya, bank syariah memiliki
beberapa produk yang sesuai dengan prinsip syariah yang bisa digunakan,
adapun dari makalah yang telah kita bahas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa produk yang ada pada bank syariah adalah sebagai berikut:
1. Produk penghimpunan dana
a. Prinsip wadiah
1) Wadiah yad Amanah
2) Wadiah yad Damanah
b. Prinsip mudharabah
2. Produk penyaluran dana
a. Prinsip Jual Beli (Bay’)
1) Pembiayaan Murabahah
2) Pembiayaan Salam
3) Pembiayaan Istisna
b. Prinsip Sewa (Ijarah)
c. Prinsip Bagi Hasil (Shirkah)
1) Musharakah
2) Mudharabah
3) Al-muzara’ah
4) Al-musaqah
d. Akad Pelengkap
1) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)
2) Rahn (Gadai)
3) Qard (Pinjaman Uang)
4) Wakalah (Perwakilan).
5) Kafalah (Garansi Bank).
3. Produk Jasa
a. Sharf.
b. Wakalah.
Itulah produk-produk yang ada di bank syariah mulai dari produk
penghimpunan dana, produk penyaluran dana dan produk jasa yang
8
http://riabudiati.blogspot.co.id/2013/11/produk-bank-syariah.html. diakses pada tanggal 17
maret 2016 pukul 19.35 wib
10
ditawakan oleh bank syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Nikensari, Sri Indah, Perbankan Syariah, Se marang: Pus taka Rizki Putra, 2012
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Raja
Grafindo, 2004.
11