Professional Documents
Culture Documents
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit
2 September 2017 Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian : Menu makanan adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang
untuk sekali makan atau untuk sehari.
Penyusunan menu adalah membuat susunan daftar makanan yang akan
di gunakan untuk penyediaan makan pasien dan karyawan dengan
memperhatikan variasi bahan makanan,variasi jenis masakan dan
menggunakan siklus menu 10 hari di tambah 1 hari untuk tanggal 31
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
dalam hal penyusunan menu.
Kebijakan :
Prosedur : 1. Membentuk tim kerja terdiri dari dietisien,supervisor,pengawas
makanan
2. Menetapakan macam menu (menu standar,menu pilihan,menu
kombinasi)
3. Menetapkan lama siklusmenu 10 haridi tambah 1 hari yaitu menu ke
11 pada tiap tanggal 31.
4. Menetapakan pola menu
5. Menetapakan besar porsi
6. Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi,siang dan malampada
satu putaranmenu termasuk jenismakanan tambahan.
7. Merancang format menu yang berisi susunan hidangan yang sesuai
dengan pola menuyang telah di tetapkan.setiap hidangan yang di
pilih di masukan dalam format menu sesuai golongan bahan
makanan.
8. Melakukan penialaian menu dan merevisi menu.
-1-
9. Melakukan test menu yang meliputi rasa,warna,tekstur,dan aroma
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
-2-
MENGECEK MENU
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
2 September Pemalang
PROSEDUR
2018
OPERASIONAL
-3-
PERSIAPAN DAGING,AYAM,IKAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR 2 September Pemalang
OPERASIONAL 2018
Pengertian : Persiapan bahan makanan hewani ( daging, ikan, ayam) adalah proses
mempersiapkan bahan makanan hewani sebelum dilakukan pengolahan
dengan cara mencuci, memotong dsb
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perencanaan
persiapan Daging,Ayam,Ikan.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas persiapan melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
2. Petugas persiapan menggunakan APD lengkap.
3. Petugas persiapan melihat dan menulis jumlah pasien
4. Petugas persiapan melihat dan menulis menu pasien.
5. Petugas persiapan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
untuk persiapan bahan hewani(pisau tajam,gunting,talenan,plastik
putih)
6. Petugas persiapan melakukan kegiatan pencucian dan pemotongan
bahan makanan hewani sesuai dengan jenis bahan makanan masing
– masing :
a) Daging sapi
petugas persiapan mencuci hingga bersih dan memasukkan ke
kantong plastik bening yang bersih.setiap plastik/tupper plastik
tertutup masing-masing berisi 1 kg daging sapi dan
memasukkan ke frezzer.
b) Daging Ayam
Petuga persiapan membersihkan ayam untuk diet biasa menjadi
beberapa bagian sesuai dengan menu,mencuci ayam sampai
-4-
bersih dan di masukkan ke dalam plastik bening yang bersih
setiap plastik atau tupper plastik tertututp berisi 15 potong ayam
untuk diet khusus kulit ayam harus di buang.
Unit terkait 1 Instalasi gizi
-5-
PERSIAPAN DAGING,AYAM,IKAN
c) Ikan laut
Petugas persiapan membersihkan sisik ikan jerohan,kepala dan
ekor ikan.
1) Petugas pelaksana persiapan memotong motong ikan sesuai
standar porsi,mencuci ikan sampai bersih dan memasukkan
ikan di plastik bening yang bersih,setiap plastik berisi 15
potong.untuk udang di buang kepala dan kulitnya.
2) Petugas persiapan memberi etiket / label yang bertuliskan
tanggal datang bahan makanan tersebut pada setiap kemasan
bahan makanan hewani tersebut.
3) Petugas persiapan menyimpan semua bahan makanan
hewani yang telah bersih ke dalam frezzer secara
bertahap.untuk bahan makanan yang langsung di masak,di
tempatkan di wadah bersih.
4) Petugas persiapan mengumpulkan semua
kotoran,memasukkan ke dalm plastik dan membuang ke
sampah.
5) Petugas persiapan membersihkan semua peralatan dan
tempat yang di gunakan.
6) Petugas persiapan memasukkan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur untuk udang di buang kepala dan kulitnya.
7) Petugas pelaksana persiapan memberi etiket yang
bertuliskan tanggal datang bahan makanan tersebut pada
setiap kemasan bahan makanan hewani tersebut.
8) Petugas persiapan menyimpan semua bahan makanan
hewani yang telah bersih ke dalam frezzer secara
bertahap.untuk bahan makanan yang langsung di masak di
tempatkan di wadah bersih.
9) Petugas persiapan melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
Unit terkait : 1.Instalasi Gizi
2.Suplayer.
-6-
PENCUCIAN BAHAN MAKANAN DAGING
(Ayam /Daging)
Pengertian : Pencucian bahan makanan adalah suatu proses yang dilakukan untuk
membersihkan suatu bahan makanan dengan menggunakan air
mengalir
Mencuci bahan makanan Daging (Ayam/Sapi) yang telah di timbang
sesuai dengan pemesanan bahan. Bahan makanan yang di siangi
(membuang bagian yang tidak di butuhkan )kemudian mencuci bahan
makanan Daging (Ayam/Sapi) yang telah di terima sesuai dengan
kebutuhan.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perencanaan pencuci
bahan makanan daging (Ayam/Daging)
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
2. Melakukan pengecekan bahan makanan daging (Ayam/Sapi) di
timbang
3. Membuang /menyiangi bahan makanan Daging (Ayam/Sapi) yang
tidak di gunakan.
4. Mencuci bersih bahan makanan Daging (Ayam/Sapi)yang telah di
siangi
5. Menempatkan atau menyimpan bahan makanan Daging
(Ayam/Sapi) kedalam lemari pendingin,rekomendasi Ahli gizi.
6. Petugas melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
Unit terkait : 1. Instalasi Gizi
-7-
PERSIAPAN BUMBU
-8-
8. Petugas persiapan bumbu menimbang bumbu untuk setiap jenis
masakan sesuai dengan standar menu.
9. Petugas persiapan bumbu meracik dan memblender bumbu –
bumbu yang perlu di haluskan.
10. Petugas persiapan bumbu memotong dan mengiris
11. Petugas persiapan bumbu menumis bumbu yang perlu mendapat
perlakuan di tumis.
-9-
- 10 -
MEMBUAT BUMBU MAKANAN SESUAI
DENGAN STANDAR BUMBU
Prosedur : 1.Cek siklus menu selama 10 hari dan hari ke 11 untuk tgl 31
2.Cek macam dan jenis bumbu sesuai siklus menu.
3.Menyimpan bumbu dan bahan – bahan pelengkap untuk standar
bumbu.
4.Membuat standar bumbu sesuai jumlah pasien (100 pasien)
- 11 -
- 12 -
MEMBUAT NASI
Pengertian : Nasi adalah bahan makanan golongan karbohidrat yang sangat baik
untuk tubuh kita yang membutuhkan banyak energi. Nasi sendiri
merupakan hasil olahan dari beras. Beras yang dimasak menghasilkan
nasi yang siap untuk disantap
Mengubah bentuk dari beras ( makanan mentah )menjadi nasi
(makanan jadi).
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penerapan membuat
nasi.
Prosedur : 1. Petugas pengolah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai dengan
prosedur.
2. Petugas pengolah menggunakan APD lengkap
3. Petugas pengolah melihat dan menulis jumlah pasien yang makan
nasi
4. Petugas pengolah menghitung beras yang di butuhkan,dengan cara
mengalikan porsi beras dengan jumlah pasien ( standar porsi beras
75 gram)
5. Petugas pengolah menimbang beras sesuai kebutuhan
6. Petugas pengolah membersihkan kotoran-kotoran beras(gabah, las,
kerikil, dll) hingga bersih.
7. Setelah beras ( hasil dari penimbangan beras berdasarkan jumlah
pasien) di cuci bersih,beras siap di masak.
8. Memasak beras dengan air secukupnya dan di masak di atas api
sedang,jangan di buka,di biarkan 20-25 menit,nasi siap untuk
ditempatkan di wadah nasi.
9. Petugas pengolah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
- 13 -
Unit Terkait : 1. Intalasi Gizi
- 14 -
MEMBUAT BUBUR
Pengertian : Bubur adalah jenis makanan yang dimasak dengan cara menggodok
bahannya sampai menjadi sangat lunak.
Membuat bubur adalah proses mengubah bentuk dari beras (makanan
mentah) menjadi bubur (makanan jadi ) dengan penambahan santan
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perencanaan membuat
bubur.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
2. Beras yang sudah ditimbang berdasarkan jumlah pasien dicuci
bersih
3. Memasak beras dengan air secukupnya dan di masak di atas api
sedang.
4. Menunggu hingga beras berubah menjadi lembek / bubur sambil
sesekali di aduk.
5. Memasukkan tambahan berupa santan encer ke dalam bubur sambil
di aduk aduk kurang lebih 30 menit sebelum matang.
6. Menambahkan sedikit garam ke dalam bubur sambil terus dia di
adukhingga rata dan matang.
7. Bubur sudah matang siap untuk di porsi.
8. Petugas melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
- 15 -
- 16 -
PERSIAPAN SAYURAN
Pengertian : Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan
yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam
keadaan segar atau setelah diolah secara minimal.
Persiapan sayuran adalah proses mempersiapkan sayuran sebelum di
lakukan pengolahan,dengan cara
mencuci,memotong,menyiangi,meracik dsb.Adapun yang di maksud
dengan sayuran adalah :
a. Sayuran daun ( bayam,kangkung,sawi,daun singkong,cesim dll)
b. Sayuran buah ( labu siam,ketimun,oyonh,terong dll).
c. Sayuran umbi ( kentang,wortel,dll)
d. Sayuran bunga ( kol.kubis,dll)
e. Sayuran kacang – kacangan (bunci,kapri dll)
f. Sayuran tunas ( taoge panjang,taoge pendek.dll).
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perencanaan
persiapan sayuran.
Kebijakan : Peraturan Direkur nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi.
Prosedur : 1. Petugas persiapan sayur melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
2. Petugas persiapan sayur menggunakan APD lengkap.
3. Petugas persiapan sayur melihat dan menulis jumlah pasien
4. Petugas persiapan sayur melihat dan menulis menu sayuran selama
1 hari dan mencatat semua bahan dan berat yang di butuhkan.
5. Petugas persiapan sayur mempersiapkan sayuran yang di butuhkan
dan peralatan yang akan di gunakan.
6. Petugas sayuran membersiahkan dan menyiangi sayuran dari
kotoran
- 17 -
7. Petugas persiapan sayur menimbang sayuran sesuai yang di
butuhkan
8. Petugas persiapan sayuran mencuci sayur – sayuran tersebut,di
tiriskan dan memotong sesuai dengan menu
9. Sayuran untuk menu siang langsung di masak
10. Sayuran untuk pagi dan sore hari berikutnya di masukkan ke
kantong bersih ataupun wadah bersih dan di masukkan ke kulkas.
Unit terkait 1 Instalasi gizi
- 18 -
PERSIAPAN BUAH
Pengertian : Buah segar adalah bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan
sudah dapat dikonsumsi secara langsung. Buah segar dapat dimakan
langsung tanpa diolah terlebih dulu, karena rasanya sudah beraneka,
segar, bentuk dan warnanya menarik.
Contoh: apel, semangka, melon, pepaya, pisang, pir.jeruk.
Persiapan buah adalah prosedur mempersiapkan buah sebelum di
distribusikan sesuai kelas perawatan,dengan cara
mencuci,memotong,membungkus dsb.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk persiapan
buah.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi.
Prosedur : 1. Petugas persiapan buah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
2. Petugas persiapan buah menggunakan APD lengkap.
3. Petugas pelaksana persiapan buah melihat dan menulis jumlah pasien.
4. Petugas persiapan melihat dan menulis jadwal menu buah yang telah
di susun selama 1 hari sesuai dengan kelas termasuk buah untuk
pasien Diabetus Mellitus ( DM).
5. Petugas persiapan mempersiapkan peralatan yang akan di gunakan.
6. Petugas mempersiapkan buah yang akan digunakan.
7. Petugas persiapan mencuci,mengupas dan memotong buah buah
buahan seperti pepaya,melon dan semangka sesuai kebutuhan.
8. Petugas persiapan mengemas rapi buah yang akan di sajikan dengan
plastik pembungkus / sesuai jenis buah sesuai kelas pasien
- 19 -
9. Petugas persiapan membersihkan tampat dan peralatan yang di
gunakan.
10. Petugas persiapan melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
- 20 -
PENCUCIAN BERAS
Pengertian : Beras adalah bulir padi yang sudah terpisah dari sekamnya.
Pencucian beras adalah suatu proses kegiatan untuk membersihkan dan
mencuci beras dari kotoran – kotoran sebelum beras di masak menjadi
makanan matang.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan pencucian
beras.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentangpedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas persiapan buah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
2. Petugas menimbang beras sesuai dengan kebutuhan.
3. Petugas menempatkan beras pada wadah yang tersedia.
4. Petugas membersihkan kotoran – kotoran beras dengan sedikit demi
sedikit dan di usap-usap untuk melihat ada tidaknya kotoran.
5. Petugas meletakkan beras yang sudah bersih di tempatkan di tampah
plastik yang sudah tersedia.
6. Setelah selesai semua petugas mencuci beras dengan air sampai bersih
dan di ulangi sampai 3 kali.
7. Beras siap untuk di olah menjadi nasi,nasi tim dan bubur kasar
8. Petugas persiapan buah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
Unit Terkait : 1. Instalasi Gizi
- 21 -
MEMBUAT SANTAN KELAPA
Pengertian : Santan adalah cairan berwarna putih susu yang diperoleh dengan cara
pengepresan hasil parutan daging kelapa dengan atau tanpa
penambahan air.
Membuat santan adalah proses untuk mendapatkan santan dari buah
kelapa secara konvensional (memarut) untuk masakan yang
bersantan.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan
membuat santan kelapa
Kebijakan : Peraturan DirekturNomor tentangpedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas persiapan buah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
2. Menyiapakan kelapa parut,air dan saringan kelapa.
3. Memeras kelapa parut secara manual dengan genggaman tangan
jempol mengarah ke bawah sehingga mengeuarkan santan kental
dan encer sesuai kebutuhan.
4. Petugas persiapan buah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur
Unit terkait : 1. Instalasi Gizi
- 22 -
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
- 23 -
a. Petugas pengolah melakukan 6 langkah cuci tangan dengan
menggunakan handrub sesuai prosedur.
b. Petugas pengolah menggunakan APD lengkap.
c. Petugas pengolah melihat dan menulis jumlah pasien yang
makan bubur sum-sum.
d. Petugas pengolah mempersiapkan alatdan bahan
e. Petugas pengolah menimbang kelapa.memeras dan mengambil
santannya sesuai kebutuhan
f. Petugas pengolah menghitung jumlah kebutuhan beras dengan
cara mengalikan jumlah pasien yang mendapat bubur dengan
standar porsi bubur yaitu 25 gram per porsi
g. Petugas pengolah mengencerkan tepung beras dengan air
hingga encer.
- 24 -
salam,setelah mendidih,beras di masukkan aduk-aduk.
j. Petugas pengolah mengambil bubur kasar untuk diet rendah
garam
k. Petugas pengolah memberi garam halus pada bubur kasar
untuk diet selain diet rendah garam dan mencicipi.petugas
pengolah memasak hingga matang dan bubur kasar siap untuk
didistribusikan.
l. Petugas pengolah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
3. Memasak Nasi Tim
a. Petugas pengolah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai
prosedur.
b. Petugas pengolah menggunakan APD lengkap.
Petugas pengolah melihat dan menulis jumlah pasien yang
makan nasi
- 25 -
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
- 26 -
b. Petugas pelaksana pemasak menggunakan APD lengkap
- 27 -
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
- 28 -
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
- 29 -
MENCICIPI MAKANAN
OPERASIONAL
- 30 -
PEMBUATAN SNACK KHUSUS DIIT
Pengertian : Snack adalah makanan yang di buat dengan porsi kecil ringan untuk
selingan yang disantap di antara makan utama atau sering.
Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan
kandungan gizinya.
Snack : nagasari, risoles, pastel.
Snack diit tertentu :
Pasien diabetes : susu diabetasol
Pasien ginjal : susu nephirsol
Pasien stroke : susu entramix
Pembuatan snack adalah Suatu tata cara mengolah bahan makanan
untuk di jadikan snack khusus dengan membuat sendiri dan dilakukan
oleh petugas gizi dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan
gizi pasien yang di layani.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah -langkah untuk perencanaan
membuat snack khusus diit.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentangpedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas pengolah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
2. Petugas pengolah membuat order bahan makanan untuk membuat
snack sesuai jadwal
3. Petugas snack menghitung jumlah pasien yang mendapat snack
pada hari itu.
- 31 -
4. Petugas snack menimbang semua bahan makanan yang akan di
gunakan sesuai dengan resep.
5. Petugas snack mempersiapkan semua peralatan yang akan di
gunakan.
6. Petugas snack membuat adonan sesuai dengan menu
7. Petugas snack melakukan pembentukan dari adonan yang sudah
dibuat.
8. Petugas snack melakukan proses pematangan snack dengan cara di
oven,di kukus,di goreng.
9. Petugas snack melakukan proses pemotongan snack yang sudah
jadi.
10. Petugas snack mengemas snack di kemasan yang telah tersedia
sesuai dengan jenis dan bentuk snack
11. Snack siap untuk di sajikan
12. Petugas pengolah melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
- 32 -
PENULISAN BUKU DAFTAR DIET
UNTUK PASIEN RAWAT INAP
Pengertian : Diit pasien adalah makanan dan minuman yang diatur baik jumlah
maupun jenis nya yang di sesuaikan dengan keadaan pasien.
Buku daftar diit pasien adalah buku untuk mencatat diit pasien.
Pasien rawat inap adalah seseorang yang sedang memerlukan
pelayanan medis di suatu rumah sakit untuk 2 sampe 3 hari bahkan bisa
lebih.
Daftar diet pasien rawat inap adalah kegiatan penulisan daftar diet tiap
ruangan berupa jumlah pasien,ruangan,diet yang di berikan dari bagian
gizi ke petugas perawat di rawat inap.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan
penulisan daftar diet pasien rawat inap
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentangpedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas gizi menulis daftar diet pasien rawat inap yang telah selesai
di cek oleh ahli gizi ataupun koordinator di bagian instalasi gizi
2. Petugas gizi mengecek kembali diet baik dalam hal jumlah maupun
jenis dietnya
3. Setelah di cek kembali dan telah sesuai maka petugas dapat
membawa diet ke ruanagan rawat inap saat mendistribusikan makan
sesuai jadwal makan pasien rawat inap
4. Jika ada ketidaksesuaian baik dalam jumlah maupun jenis diet
karena ada psien baru aaupun pergantian diet dapat segera di
konfirmasikan ke bagian instalasi gizi via telepon sehingga sampai
ke pasien sudah selesai.
5. Jika sudah sesuai semuanya baik jumlah ataupun jenis dietnya, ada
- 33 -
serah terima diet antara petugas gizi dan petugas di rawat inap.
Unit Terkait : 1. Instalasi Gizi
2. Ruang Rawat Inap
Pengertian : Pasien rawat inap adalah seseorang yang sedang memerlukan pelayanan
medis di suatu rumah sakit untuk 2 sampe 3 hari bahkan bisa lebih.
Pemesanan makanan pasien rawat inap adalah cara memesan makanan
dan minuman ditujukan kepada bagian gizi untuk makan pasien ruang
rawat inap.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
pemesanan makan pasien baru rawat inap.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Perawat di ruang perawatan berkoordinasi dan petugas instalasi gizi
via telepon untuk melakukan pemesanan makanan untuk pasien yang
ditulis di buku Daftar Permintaan Makanan Pasien (DPMP) / buku
daftar diit pasien setiap harinya. Data yang ditulis adalah nama
pasien, nama ruang perawatan, nomor rekam medik, nomor kamar,
jenis makanan (nasi, tim, bubur kasar, bubur saring, cair), jenis deiet
khususnya serta ekstra.
- 34 -
2. Petugas gizi di instalasi gizi mengkroscek kembali pemesanan diit
pasien baru.
3. Petugas gizi menghitung jumlah pasien di buku daftar diet yang
mendapat diet biasa, diet khusus, makanan cair dan makanan biasa,
makanan lunak.
4. Petugas pelaksana gizi mencatat hasil penghitungan dalam buku
rekap permintaan bahan makanan dari ruangan sesuai dengan DPMP
masing-masing ruang perawatan.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Ruang Rawat Inap
- 35 -
MENGECEK PERMINTAAN DIIT PASIEN
RAWAT INAP DI TIAP RUANGAN
Pengertian : Diit pasien adalah makanan dan minuman yang diatur baik jumlah
maupun jenis nya yang di sesuaikan dengan keadaan pasien
Mengecek permintaan diit pasien rawat inap di tiap ruangan adalah
ketepatan diit pasien berdasarkan hasil koordinasi perawat setiap
ruangan dengan koordinator instalasi Gizi.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
mengecek permintaan diit pasien rawat inap di tiap ruangan.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Tiap ruangan memberikan informasike Instalasi Gizi sesuai data
rekam medis meliputi nama pasien, kelas dan ruangan pasien, umur,
RM, Diit yang diberikan.
2. Instalasi Gizi berkoordinasi ke ruangan, cek pasien sesuai diit (pasien
lama dan baru) dengan jadwal pengecekan makan pagi jam 04.00
makan siang jam 09.00, makan malam jam 15.00.
3. Pelaksanaan Gizi yang bertanggung jawab melaporkan ke Ahli Gizi
MSPM tentang data diit Pagi / Siang / Malam dan jumlah pasien
yang diberi pelayanan makan.
4. Ahli Gizi MSPM mengecek alat dan etiket diit, koordinasi akhir ke
ruangan sebelum porsi / distribusi diit pasien, baik Pagi / Siang /
Malam sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
5. Ahli Gizi MSPM mengecek di daftar diet pasien di instalasi gizi dan
kroscek ulang sesuai RM.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Rawat Inap
- 36 -
- 37 -
PELAYANAN MAKAN DAN MINUM
PASIEN IGD
Pengertian : Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah area di dalam sebuah rumah
sakit yang dirancang dan digunakan untuk memberikan standar
perawatan gawat darurat untuk pasien yang membutuhkan perawatan
akut atau mendesak.
Pasien igd adalah seseorang yang membutukan pertolongan pertama di
suatu rumah sakit.
Berkaitan dengan proses pelayanan gizi pada pasien IGD yang dimulai
dari perencanaan pemberian makan atau minum serta diitnya.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
pelayanan makan dan minum pasien IGD
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Koordinasi dan informasi petugas IGD tentang data pasien baru ke
instalasi gizi dan pemesanan diitnya (+15 menit).
2. Ahli gizi / petugas gizi berkoordinasi dengan petugas IGD dalam
mengecek data pasien yang valid.
3. Persiapan bahan-bahan makanan untuk pasien IGD (+15 menit)
untuk minum dan pemesanan makan / diit pasien IGD (+30 menit).
4. Menu yang diberikan sesuai dengan persediaan bahan makanan yang
ada (menu hari itu) di instalasi gizi.
5. Pasien IGD yang berhak mendapatkan minum atau makan adalah :
a. Pasien yang membutuhkan observasi + 2 jam Pasien KKL
(kecelakaan lalu lintas)
b. Pasien sesuai dengan rekomendasi dari dokter.
6. Mengevaluasi untuk tidak lanjut pasien IGD pindah dari Rawat inap
- 38 -
atau pulang.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Ruang IGD
- 39 -
MAKANAN BELUM DIMAKAN OLEH
PASIEN RAWAT INAP
Pengertian : Makanan yang belum di makan oleh pasien rawat inap adalah Makanan
yang disajikan yang sudah sesuai standar porsi kepada pasien rawat inap
tetapi belum seluruhnya habis di makan oleh pasien.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
apabila makanan belum dimakan
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Memberikan salam kepada pasien atau keluarga pasien.
2. Menanyakan kepada pasien kenapa makanan belum dimakan.
3. Membuka informasi dan motivasi serta aturan jadwal makan yang
tertera di etiket diet, bahwa makanan sudah tidak layak lagi untuk
dimakan.
4. Petugas gizi menginformasikan adanya pasien tidak mau makan
untuk memotivasi pasien.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Ruang inap
- 40 -
RSUD KAJEN BANYAK SISA MAKANAN PASIEN
KABUPATEN PEKALONGAN
Pengertian : Sisa makanan pasien adalah sisa makanan pasien yang disajikan kepada
pasien yang banyak meninggalkan sisa atau tidak habis dimakan.
Banyak nya sisa makanan pasien adalah jumlah makanan pasien yang
sisa atau tidak habis di makan.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
apabila banyak sisa makanan.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Memberikan salam kepada pasien atau keluarga pasien.
2. Menanyakan kepada pasien kenapa makanan masih banyak yang
belum dimakan atau tersisa.
3. Membuka motivasi kepada pasien agar makanan yang disajikan
untuk dihabiskan dan tidak banyak yang tersisa karena makanan juga
merupakan faktor penunjang proses penyembuhan pasien.
4. Petugas menginformasikan adanya pasien dengan kondisi tidak
habis makan berkoordinasi dengan ahli gizi.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Ruang inap
- 41 -
PERUBAHAN DIET PASIEN
Pengertian : Diit pasien adalah makanan dan minuman yang diatur baik jumlah
maupun jenis nya yang di sesuaikan dengan keadaan pasien.
Perubahan diet pasien adalah pergantian diet pasien dari yang
sebelumnya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pasien.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
perubahan diet pasien.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Perawat ruangan merubah diet pasien ke bagian gizi pasien sesuai
dengan instruksi dokter setelah visit, baik secara langsung maupun
melalui telepon.
2. Perubahan diet pasien mengkomunikasikan ke ahli gizi atau
koordinator pengadaan makan di instalasi gizi.
3. Perubahan diet pasien melalui telepon :
a. Perawat ruangan menelpon ke bagian gizi dan menyampaikan
perubahan diet pasien dengan menyebutkan nama penelpon,
nama pasien, nomor kamar, diet lama, diet baru.
b. Petugas bagian gizi menulis pesan dari ruangan dan
mengkomunikasikannya kembali dan mengganti perubahan diet.
c. Petugas bagian gizi menuliskan di buku daftar diet dan formulir
perubahan diet.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Ruang rawat inap
- 42 -
PEMBERIAN MAKAN, MINUM
DAN SNACK TINDAKAN
DOKTER DAN PERAWAT (VK DAN IBS)
- 43 -
3. Ruang VK
- 44 -
PEMBERIAN MINUM DAN SNACK
DOKTER RAWAT JALAN
Pengertian : Pemberian minum dan snack dokter rawat jalan Merupakan proses
kegiatan pemberian minum dan snack bagi dokter rawat jalan.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
pemberian minum dan snack bagi dokter rawat jalan.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Petugas poliklinik memberikan informasi via telpon ke instalasi gizi
tentang jumlah dokter yang praktek pada pagi/ sore hari sesuai jam
prakteknya.
2. Petugas gizi menerima telpon dan mencatat permintaan tersebut serta
menginformasikan ke unit produksi dan logistic untuk
mempersiapkan minuman dan snack.
3. Mencatat di buku distribusi pemberian minum dan snack dokter
poliklinik.
4. Minuman dan snack dokter hanya untuk 1 x periode kehadiran
5. Menu poliklinik terdiri dari air mineral dan buah
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Petugas rawat jalan.
- 45 -
PENGOPERASIAN KOMPOR GAS
- 46 -
1/2
C. Kompor (Gas I)
1. Difungsikan untuk memasak air mineral dengan jumlah besar
2. Pastikan tombol warna Hitam (B) ke arah bintang
3. Tekan 5 detik
4. Kompor dalam keadaan stanbay, nyalakan api dengan korek
tembak, tunggu lepas tombol lalu diputar kearah api 5 detik.
5. Petugas pastikan api normal biasa mengoperasikan
6. Kompor untuk memasak
7. Setelah selesai memasak petugas mematikan api
8. Setelah selesai operational petugas membersihkan kompor
dengan kain bersih khusus sehingga bebas dari kotoran minyak
dll (keadaan bersih).
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 47 -
PENYIMPANAN BUAH DI SUHU RUANG
Pengertian : Suhu ruang adalah suhu yang di perlukan sebuah ruangan sehingga
ruangan tersebut menjadi nyaman.
suhu ruangan normal berkisar antara 20 - 25 derajat celcius. Disarankan
jika kalian ingin merasa nyaman.
Penyimpanan buah di suhu ruang adalah perlakuan terhadap buah yang
dapat bertahan pada penyimpanan suhu ruang.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk perencanaan
menyimpan buah di suhu ruang.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Petugas umum memilah buah yang datang, untuk dapat disimpan di
suhu ruang.
2. Buah yang disimpan di suhu ruang adalah buah yang tahan jika
disimpan pada suhu ruang (apel,pisang, pir, jambu merah).
3. Buah yang disimpan di cuci terlebih dahulu (kecuali Pisang)
4. Buah yang disimpan di almari terpisah tidak bersuhu / kerawang
adalah melon, semangka, papaya dan pisang.
5. Jika pepaya sudah teralalu matang di simpan di almari pendingin.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 48 -
SERVICE KOMPOR GAS
Pengertian : Service kompor gas adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk
memelihara kelayakan kompor gas supaya tidak membahayakan
pemakai dan memperlancar pekerjaan.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk service kompor gas
- 49 -
PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA (LPG)
Pengertian : Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan
hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat
racun,karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
Penyimpanan bahan berbahaya adalah kegiatan penyimpanan tabung
LPG/ Gas yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan
penyimpanan bahan berbahaya (LPG)
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Menggunakan tabung LPG / Gas yang datang lebih dahulu (Sistem
FIFO / first in first out).
2. Memilih tabung LPG / Gas sesuai kebutuhan.
3. Memasang regulator sesuai dengan ukuran tabung.
4. Membuka kran regulator apabila akan diperlukan.
5. Menutup kembali kran regulator setelah selesai memakai gas elpiji.
6. Melepaskan regulator pada masing-masing tabung yang telah selesai
digunakan.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 50 -
- 51 -
PENGOPERASIAN BLENDER
Pengertian : Blender adalah alat elektronik berupa sebuah wadah dilengkapi pisau
berputar yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, menggiling,
atau melunakkan bahan makanan.
Contoh : sayur, buah, bumbu masakan.
Prosedur pengoperasian blender adalah tatacara untuk mengoperasikan
atau menjalankan blender supaya dapat dipakai dengan benar, terawat
dan dipakai lebih lama.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan
pengoperasian blender.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Petugas menyiapkan semua perangkat blender dan pasangkan
dengan benar.
2. Petugas menyiapkan bahan yang akan diblender.
3. Petugas menyambungkan kabel pada stop kontak.
4. Petugas memasang gelas blender pada mesin blender dan putar
sampai mengunci dan masukkan bahan yang akan diblender, tutup
gelas blender dengan penutupnya.
5. Petugas menekan tombol on. Matikan setelah memblender beberapa
saat.
6. Petugas menekan tombol on kembali dan ulangi langkah no 5 sampai
hasilnya halus.
7. Setelah selesai, petugas melepas kabel stop kontak dan
- 52 -
membersihkan blender dan gelas blender.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 53 -
PENGOPERASIAN COOLING CELL
- 54 -
MEMBERSIHKAN KOMPOR GAS
Pengertian : Kompor gas adalah suatu alat yang di gunakan untuk memasak.dengan
menggunakan bahan bakar LPG.
Membersihkan kompor gas adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk
mempertahankan kebersihan kompor sehingga dapat berfungsi dengan
baik.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas untuk
merencanakan membersihkan kompor gas.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Petugas melakukan cuci tangan 6 langkah sesuai prosedur.
2. Petugas mempersiapkan peralatan dan cairan sabun serta lap bersih.
3. Setelah dipakai untuk memasak, petugas membersihkan kompor gas
dari sisa-sisa makanan yang menempel.
4. Petugas mengambil tempat penampungan kotoran di kompor gas
kemudian dicuci dengan sabun hingga bersih di tempat pencucian.
Bila sudah bersih, keringkan dengan lap bersih.
5. Petugas membersihkan kompor gas dengan cairan pembersih sedikit
demi sedikit kemudian dibersihkan dengan lap bersih.
6. Setelah selesai petugas mengembalikan tempat penampungan
kotoran ke kompor gas. Alat pembersih di bereskan serta
dikembalikan ke tempat semula.
- 55 -
7. Petugas melakukan cuci tangan 6 langkah sesuai prosedur.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 56 -
- 57 -
MEMBERSIHKAN TEMPAT PENCUCIAN
ALAT MAKAN
PASIEN RAWAT INAP
Pengertian : Tempat pencucian adalah suatu tempat yang di gunakan untuk mencuci
alat makan pasien rawat inap. contoh: piring,gelas,sendok.
Membersihkan tempat pencucian alat makan pasien adalah kegiatan
yang dilakukan untuk membersihkan kotoran sisa makanan yang berada
di tempat pencucian alat makan.
Menjaga kebersihan tempat pencucian alat makan dan pencucian bahan
makanan agar tetap higienis bebas dari pencemaran.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan tentang
membersihkan tempat pencucian alat makan pasien rawat inap.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. petugas melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur
2. Mempersiapkan alat (sikat & bahan pembersih) untuk membersihkan
tempat pencucian alat makan yang telah dipakai dalam kondisi
kering dan bersih.
3. Membersihkan sesuai dengan area tempat pencucian alat makan.
4. Mengembalikan alat cuci dan bahan pembersih sesuai dengan
tempatnya.
5. petugas melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi.
- 58 -
MEMBERSIHKAN TEMPAT PENCUCIAN
BAHAN MAKANAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR 2 September Pemalang
OPERASIONAL 2018
- 59 -
RSUD KAJEN PEMBUANGAN LIMBAH SISA MINYAK
KABUPATEN PEKALONGAN GORENG
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 60 -
2. SarPras
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 61 -
RSUD KAJEN MENYIMPAN ALAT – ALAT MAKAN PASIEN
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Pengertian : Alat makan pasien adalah barang atau peralatan pecah belah
yang di pergunakan untuk memberi makan / diit pasien di suatu
rumah sakit.
Menyimpan alat makan adalah kegiatan Membersihkan,
merapikan, dan menyimpan alat – alat makan pasien agar tidak
cepat rusak.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan
menyimpan alat – alat makan pasien
Kebijakan : Peraturan direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi
gizi
Prosedur : 1. Cek alat pasien sesuai dengan jumlah pasien dan ruangan
2. Menyimpan alat – alat makan pasien sesuai dengan jenis alat
dan kelasnya
3. Penyimpanan alat makan pasien dalam kondisi bersih dan
kering
- 62 -
4. Merapikan untuk menjaga kebersihan alat agar tidak terjadi
kerusakan yang dapat menimbulkan resiko pada saat bekerja
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 63 -
RSUD KAJEN PEMBERSIHAN RUANGAN INSTALASI GIZI
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Pengertian : Instalasi gizi merupakan bagian dari rumah sakit yang bertugas
melayani kebutuhan makan dan minum khususnya bagi pasien rawat
inap juga untuk karyawan rumah sakit.
Suatu kegiatan pembersihan seluruh ruang Instalasi Gizi dilaksanakan
oleh karyawan Instalasi Gizi dalam periode tertentu yang meliputi :
barang, alat, tempat / rak – rak, wadah – wadah, lantai, dinding, kaca
– kaca jendela dan atap / langit – langit
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan
pembersihan ruangan instalasi gizi
Kebijakan : Peraturan direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Petugas melakukan 6 langkah cuci tangan dan menggunakan
APD
2. Pembersihan dilakukan oleh seluruh Karyawan Instalasi Gizi baik
yang dinas pagi, diang malam kecuali karyawan yang libur dan
cuti
3. Dalam pelaksanaan bongkaran dibagi dalam 3 kelompok sebagai
berikut :
a. Kelompok I : kebersihan kompor dan alat – alat elektronik
(kipas angin, dll)
b. Kelompok 2 : lantai, dinding dan meja
c. Kelompok 3: Kulkas dan gudang
4. Membersihkan kulkas dengan mengeluarkan bahan makanan
yang ada kemudian cuci tempat / alat kulkas yang kotor dengan
kain lap.
5. Mmbersihkan langit – langi dari debu dengan sapu ijuk panjang
6. Membersihkan almari dan rak – rak dari kotoran sisa bahan
makanan
7. Membersihkan meja dari sisa pengolahan atau distribusi makanan
- 64 -
RSUD KAJEN PEMBERSIHAN RUANGAN INSTALASI
KABUPATEN PEKALONGAN GIZI
- 65 -
RSUD KAJEN PERENCANAAN BELANJA BAHAN
KABUPATEN PEKALONGAN MAKANAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Pengertian : Belanja bahan makanan adalah proses membeli suatu bahan makanan
sesuai kebutuhan.
Perencanaan belanja bahan makanan adalah serangkaian kegiatan
untuk menetapkan jumlah, macam, atau jenis dan kualitas bahan
makanan yang dibuat untuk kurun waktu tertentu dalam rangka
mempersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan
belanja bahan makanan
Kebijakan : Peraturan direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi gizi
Prosedur : 1. Merencanakan bahan makanan oleh unit perencanaan
2. Membaca standar porsi, pola menu, kebijakan pemberian
makanan rumah sakit, menu siklus yang berlaku, kapasitas makan
pasien dan kapasitas makanan karyawan
3. Perhitungan jumlah kebutuhan perubahan makanan adalah
kapasitas makanan dikalikan standar porsi ditambah 2 % - 5 %
untuk persediaan.
4. Merencanakan bahan makanan basah dan kering setiap hari yang
menyesuaikan kebutuhan
5. Perencanaan bahan makanan dibuat rangkap tiga
6. Menanadatangani perencanaan bahan makanan oleh Unit
Perencaaan, Sub Instansi Pengadaaan Makanan, serta di ketahui
oleh Kepala Instalasi Gizi Unit Perencanaan Unit Pengadaan
Makanan
Unit Logistik : 1. Instalasi Gizi
- 66 -
RSUD KAJEN PERHITUNGAN KAPASITAS MAKANAN
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 67 -
RSUD KAJEN PERHITUNGAN KAPASITAS MAKANAN
KABUPATEN PEKALONGAN
- 68 -
RSUD KAJEN PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 69 -
Unit Logistik : 1. Instalasi Gizi
2. Keuangan.
- 70 -
RSUD KAJEN PEMBELIAN BAHAN MAKANAN
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 71 -
RSUD KAJEN PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Ditetapkan,
- 72 -
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 73 -
RSUD KAJEN MENGAMBIL MAKANAN BASAH DAN
KABUPATEN PEKALONGAN KERING DARI LEMARI
PENYIMPANAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 74 -
RSUD KAJEN MEMPERSIAPKAN BAHAN MAKANAN
KABUPATEN PEKALONGAN KERING / BASAH
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 75 -
RSUD KAJEN BAHAN MAKANAN YANG TIDAK SESUAI
KABUPATEN PEKALONGAN DENGAN PESANAN DAN JUMLAHNYA
KURANG
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Pengertian : Bahan makanan yang tidak sesuai dengan pesanan dari hasil cek
penerimaan dari supalyer / dikembalikan
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menimbang
bahan makanan kering / basah
Kebijakan : Peraturan direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi
gizi
Prosedur : 1. Cek penerimaan bahan makanan dari supleyer jumlah dan
kualitas bahan makanan
2. Apabila hasil cek ada yang kurang / tidak sesuai jumlah
pesanan, maka dipisahkan dari yang baik
3. Koordinasi dengan Pengolah dan Penyaji untuk penyesuaian
jadwal menu
4. Informasi kesuplayer, retur bahan makanan sesuai jumlah
dan spesifikasi bahan makanan
5. Penerimaan bahan makanan tepat waktu, harga dan jadwal
pengiriman
Unit Terkait : 1. Instalasi Gizi
- 76 -
RSUD KAJEN SERAH TERIMA BAHAN MAKANAN
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 77 -
RSUD KAJEN PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 78 -
KABUPATEN PEKALONGAN
- 79 -
RSUD KAJEN PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING
KABUPATEN PEKALONGAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 80 -
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH
- 81 -
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH
- 82 -
PENYALURAN BAHAN MAKANAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 83 -
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH
- 84 -
BAHAN MAKANAN KERING / BASAH /
BUSUK / KADALUARSA
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 85 -
5. Pembuangan dilakukan di pembuangan sampah
Unit terkait : 1. Instalasi Gizi
- 86 -
TATA CARA PENGGUNAAN APAR
(ALAT PEMADAM API RINGAN)
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Pengertian : Apar (alat pemadam api ringan ) adalah alat yang digunakan
untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil.
Cara menggunakan alat pemadam apai ringan apabila terjadi
kebakaran dilingkungan Rumah Sakit
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk tata cara
penggunaan APAR
Kebijakan : Peraturan direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi
gizi
Prosedur : Cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan :
1. Ambil APARdi tempatnya
2. Cabut PIN, arahkan Nozzle ke tempat aman
3. Tutup kembali dan letakkan di tempat semula
Unit terkait : 1. Instalasi Gizi
- 87 -
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 88 -
ASSESMENT GIZI
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 89 -
ASSESMENT GIZI
- 90 -
SKRINING GIZI
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Pengertian : Skrining gizi adalah proses yang sederhana dan cepat untuk
mengidentifikasi individu yang mengalami kekurangan gizi atau yang
beresiko terhadap permasalah gizi. Tujuan dilakukannya skrining gizi
adalah untuk menentukan seseorang beresiko malnutrisi atau tidak.
Skrining gizi merupakan Suatu kegiatan penapisan gizi untuk
memilah kondisi kesehatan pasien untuk menentukan resiko
malnutrisi sebagai bagian dari pengkajian awal.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk untuk skrining
gizi
Kebijakan : Peraturan direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi
gizi
Prosedur : 1. Pasien masuk rumah sakit dengan kondisi tertentu dilakukan
skrining gizi awla di IGD
2. dilakukan skrining gizi sebagai bagian dari pengkajian
kondisi awal, untuk kemudian di catat dalam rekam medik
pasien oleh perawat rawat inap
3. screening dilakukan dengan memberikan kategori A untuk
yang tidak bermasalah dan kode B, C untuk dilakukan
skrining lanjut pada saat dirawat inap
Unit terkait : 1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Rawat Inap
4. Rekam Medis
- 91 -
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
Pengertian : Asuhan gizi adalah Serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari asssesment / pengkajian
penentuan diagnosis, intervensigizi yang meliputi perencanaan,
penyediaan makanan sesuai diet di rumah sakit, edukasi, dan
konseling gizi serta monitoring evaluasi gizi kepada pasien.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk untuk asuhan
gizi rawat inap
Kebijakan : Peraturan direktur Nomor tentang pedoman pelayanan instalasi
gizi
Prosedur : 1. Dietetien mengkaji hasil skrining gizi dan preskripsi diet awal
2. Dietetien datang ke ruang rawat inap dan mengisi lembar
asuhan gizi yang meliputi data pasien (nama lengkap, no.
RM, jenis kelamin, tanggal lahir)
3. Dietetien mengisi data biokimia, data klinis / fisik sesuai
dengan status pasien
4. Dietetien melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai dengan
prosedur sebelum datang ke pasien
5. Dietetien mengucapkan salam kepada pasien dan keluarga
pasien
6. Dietetien mengkaji hasil skrining gizi dan preskripsi diet awal
7. Dietetien datang ke ruang rawat inap dan mengisi lembar
asuhan gizi yang meliputi data pasien Dietetien melakukan
koordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain
dalam pelaksanaan intervensi gizi
- 92 -
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
- 93 -
ASUHAN GIZI RAWAT JALAN
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Direktur Rumah Sakit Islam Al Ikhlas
PROSEDUR Pemalang
OPERASIONAL
- 94 -
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
- 95 -
REASSESMENT GIZI PASIEN RAWAT INAP
- 96 -
REASSESMENT GIZI PASIEN RAWAT INAP
- 97 -
PENGISIAN REKAM MEDIK
ASUHAN GIZI KLINIK
Pengertian : rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan,
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Pengisian rekam medik asuhan gizi klinik adalah menuliskan segala
kegiatan asuhan gizi pasien yang dilakukan oleh Ahli Gizi dengan benar
dan bertanggung jawab.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengisian rekam
medic gizi klinik.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Menuliskan nomer rekam medic (RM) dan data identitas pasien
2. Menuliskan diagnose / observasi dokter
3. Menuliskan data laboratorium penting yang menunjang
4. Mencatat hasil : anamnesa, pengukuran antropometri, melakukan
perhitungan kebutuhan gizi berdasarkan data yang ada dan
menentukan preskripsi diet
5. Menulis materi konseling gizi sesuai preskripsi diet
6. Mencatat monitoring asupan makan, data laboratorium, data klinis
dan antropometri terbaru
7. Menulis penyesuaian diet apabila diperlukan
8. Menulis evaluasi dan konseling gizi lanjut
9. Menuliskan tanggal dan paraf pada setiap kunjungan
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
2. Ruang rawat inap
- 98 -
KONSULTASI GIZI RAWAT INAP
- 99 -
dengan gizi.
- 100 -
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
- 101 -
- 102 -
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
- 103 -
PERENCANAAN TERAPI NUTRISI
Pengertian : Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang
mengalamigangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Perencanaan terapi nutrisi adalah proses dalam merencanakan pemberian
makanan diet khusus dan kebutuhan zat gizi pasien selama dirawat di
rumah sakit. Jenis diet khusus adalah diet DM, jantung, hati, rendah
kolesterol, rendah lemak, rendah garam, rendah purin, redah protein dan
sebagainya.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perencanaan terapi
nutrisi.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Ahli gizi menentukan diagnosa gizi berdasarkan assessment pasien.
2. Ahli gizi menentukan jenis konsistensi makanan berdasarkan kondisi
pasien.
3. Ahli gizi menentukan jenis diet khusus pasien berdasarkan
assessment gizi.
4. Ahli gizi menghitung kebutuhan gizi pasien.
5. Ahli gizi menterjemahkan perhitungan ke dalam bentuk menu
makanan.
6. Ahli gizi mencatat di lembar asuhan gizi.
7. Perawat memesankan makanan pasien ke bagian gizi.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 104 -
PEMBERIAN TERAPI NUTRISI
Pengertian : Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang
mengalamigangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Pemberian terapi nutrisi adalah kegiatan melakukan intervensi gizi untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien selama di rawat untuk meningkatkan
status gizi dan menunjang penyembuhan penyakitnya.
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemberian terapi
nutrisi.
Kebijakan : Peraturan Direktur Nomor tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Prosedur : 1. Dokter DPJP memberikan terapi nutrisi untuk pasien baru.
2. Dokter DPJP menulis terapi nutrisi di catatan terintegrasi.
3. Perawat koordinasi dengan ahli gizi untuk melakukan pemantauan
terhadap terapi yang diberikan oleh dokter DPJP.
4. Ahli gizi mencatat makanan yang dikonsumsi oleh pasien untuk
dilakukan proses evakuasi.
5. Ahli gizi melakukan monitoring dan evaluasi terapi nutrisi
selanjutnya selama pasien di rawat inap.
Unit terkait : 1. Instalasi gizi
- 105 -