You are on page 1of 25

Laporan Kasus

GAGAL GINJAL KRONIK


Oleh :

Dr. MIMI HUDATIA

Pembimbing :

Dr. AKBAR SIREGAR SP.PD


Dr. DEWI SARTIKA
Dr. EMMA
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. NW
 Usia : 48 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status Perkawinan : Kawin
 Pendidikan : SMP
 Agama : Islam
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Meulaboh Aceh Barat
 Tanggal masuk RS : 21 april 2018
ANAMNESA

 Keluhan Utama : Nyeri Perut Sejak 4 hari SMRS


 Keluhan Tambahan : Badan Lemas, penglihatan berkunang-kunang, Mual Muntah
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 4 hari SMRS. Nyeri perut
menjalar hingga ke pinggang. Nyeri perut dirasakan terutama sebelum dan setelah
buang air kecil. Air kencing berdarah di sangkal pasien. Keluhan ini pernah
dirasakan 2 minggu yang lalu, namun akhir-akhir ini keluhan menetap dan semakin
berat. Nyeri perut yang menjalar ke pinggang dirasakan berupa pegal-pegal yang
hilang timbul. Pada Pasien terdapat gangguan buang air kecil, BAK dirasakan
menjadi lebih jarang dan kurang lancar. Sekali buang air kecil kurang lebih
setengah gelah aqua Gangguan BAB disangkal pasien. Pasien juga mengeluh adanya
lemas dan mudah lelah beberapa minggu sebelum masuk rumah sakit. Pusing (+)
tapi tidak merasakan sakit kepala. Demam (+) demam naik-turun tidak menentu.
Mual muntah (-), Penurunan Nafsu Makan (+) kaki dan tangan bengak(+) sejak 4
hari terahir.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes
militus tipe 2, Pasien mengkonsumsi obat hipertensi dan
DM yang diberikan dokter. Pasien minum obat-obatan
hanya pada saat ada keluhan, pasien tidak rutin meminum
obat atau pun kontrol kedokter.
 Pasien pernah mengalami hal yang sama sebelumnya,
keluhan pada saluran kencing dan ginjal.
 Riwayat penyakit Keluarga
 Ayah Hipertensi
 Ibu riwayat penyakit kolesterol
 Riwayat Alergi
 Pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun
 Riwayat Psikososial
 Psien tidak bekerja, keseharian seperti Ibu rumah tangga
 Makan dan minum kadang teratur- kadang tidak teratur
PEMERIKSAAN

 PEMERIKSAAN FISIK  TANDA VITAL


 Keadaan Umum : Tampak sakit  Tekanan Darah : 140/100 mmHg
sedang
 Nadi : 89x/menit
 Kesadaran : Komposmentis
 RR : 20x/menit
 Status Gizi :
 Suhu : 37.7ºC
 BB : 46 kg
 TB : 150 cm
 Kesimpulan : 20 (normal)
STATUS GENERALIS

 Kepala : Normochepal, rambut hitam


 Mata : Konjungtiva Anemis +/+, Sklera Ikterik -/-
 Hidung : Notmonasi, Septum Deviasi -/- , Epitaksis -/-
 Telinga : Normotia (+) , Sekret -/-
 Mulut : Bibir lembab, tidak ada perdarahan gusi
THORAX

 Paru – paru : Jantung :


 Inspeksi: Retraksi pada paru ka/ki Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
-/- Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS 5 Linea
Midclavicula
 Palpasi: Vocal Fremitus ka/ki
Perkusi :
sama
Batas Atas : ICS III Linea Parasternalis Dextra
 Perkusi: Suara sonor pada kedua Batas Kanan : ICS IV Linea Parasternalis Dextra
lapang paru Batas Kiri : ICS V Linea Midclavicula Sinistra
 Auskultasi: Vesikuler +/+, Auskultasi : Bg I dan II Reguler, Murmur (-), gallop (-)
Wheezing -/-, Ronki -/-
 Abdomen :
 Inspeksi : Tampak Cembung
 Palpasi : Supel, hepar lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)
 Perkusi : Tympani pada seluruh lapangan abdomen
 Auskultasi : BU (+) 7x/menit
 Extremitas : Atas Bawah
 Akral : Hangat
 Edema : +/+
 RCT < 2 detik : < 2”
HASIL LABORATURIUM
Tanggal Pemeriksaan Hasil

21 april 2018 Urinalysis Test

Pregnant Test Negative

Hematology

Haemoglobin L 7.0 mg/dL

Leukocyte 13,7 10^/uL

Hematocrytes L 20 %

Thrombocyte 499

KGDS 246 mg/dl

UREA 135,5 mg/dL,

CREATININ 4.13 mg/dL


FOLLOW UP
Tanggal Follow Up Tanggal Follow Up
22/04/2018 S:Lemas, pusing, mual muntah. 23/04/2018 S: Lemas, Pusing
O: TD:140/100. N: 80x/menit
O: TD:130/90 mmHg. N: 80x/menit
Edema minimal +4
Laboratorium: KGDS 124 mg/dl
JVP meningkat
A: Hipertensi Grade II, CKD, Anemia
Pemeriksaan Labratorium:
P: edukasi HD. Terapi Lanjut
KGDS 145 mg/dl
Pasien menolak HD
A: Hipertensi Grade II, CKD, DM tipe 2, Anemia

P: rencana HbsAg, Anti HcV

Trannsfusi 3 kolf PRC

Inj. Ceftriaxon 1gr/12 jam

Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam

Inj. Furosemid 1 amp /12 jam

Amplidipine 1x10 mg
TINJAUAN PUSTAKA

 Anatomi dan Fisiologi ginjal


 Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi
untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur
keseimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal
pada manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan (lateral) tulang vertebra
dan terletak retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain itu sepasang
ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria
(buli-buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar
tubuh.
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
Fisiologi Ginjal
 Fungsi ginjal yaitu :
 Mempertahankan keseimbangan H2O di dalam tubuh
 Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh
 Mengatur kuantitas dan konsentrasi sebagian besar ion ECF seperti sodium,
klorida, potasium, ion hidrogen, bikarbonat, dll
 Mempertahankan volume plasma
 Membantu mempertahankan keseimbangan asam basa di dalam tubuh
 Membuang produk akhir metabolisme tubuh
 Membuang zat asing seperti obat-obatan, pestisida, dan material non-
nutritive lain yang masuk ke dalam tubuh
 Memproduksi eritropoietin
 Memproduksi renin
 Mengubah vitamin D ke bentuk aktif
GAGAL GINJAL

 Definisi
 Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana
fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya
tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium
dan kalium didalam darah atau produksi urine. Gagal
ginjal terjadi ketika ginjal sebagian atau sepenuhnya
kehilangan kemampuan mereka untuk menyaring air dan
limbah dari darah.
Etiologi
 Penyebab prerenal (pre = sebelum + ginjal)
 penyebab adalah karena penurunan suplai darah ke ginjal. Contoh penyebab
prerenal dari gagal ginjal adalah:
 hipovolemia (volume darah rendah) karena kehilangan darah;
 dehidrasi akibat kehilangan cairan tubuh (misalnya, muntah , diare ,
berkeringat, demam)
 miskin asupan cairan;
 obat, misalnya, diuretik dapat menyebabkan kehilangan air yang berlebihan,
dan
 aliran darah yang abnormal dari dan ke ginjal karena penyumbatan arteri
renalis atau vena.
 Penyebab ginjal gagal ginjal (merusak langsung pada ginjal sendiri)
 termasuk:
 Sepsis .
 Obat-obatan: Beberapa obat yang toksik terhadap ginjal, termasuk
nonsteroidal anti-inflammatory drugs seperti ibuprofen dan naproxen .
Lainnya berpotensi obat beracun meliputi antibiotik seperti aminoglikosida [
gentamicin (Garamycin),
 Rhabdomyolysis: ini dapat terjadi karena trauma, cedera menghancurkan,
dan luka bakar. Beberapa obat digunakan untuk mengobati tinggi kolesterol
dapat menyebabkan rhabdomyolysis .
 Multiple Myeloma
 Akut glomerulonefritis atau peradangan dari glomeruli, sistim penyaringan
dari ginjal.
 penyebab ginjal gagal ginjal (posting = setelah + ginjal)
 disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi arus
keluar urin:
 Obstruksi kandung kemih atau ureter dapat menyebabkan
tekanan balik
 Hipertrofi prostat atau kanker prostat dapat menghalangi
urethra dan mencegah kandung kemih dari pengosongan.
 Tumor di perut yang mengelilingi dan menghalangi ureter.
 Batu ginjal. Biasanya, batu ginjal hanya mempengaruhi
satu ginjal dan tidak menyebabkan gagal ginjal. Namun,
jika hanya ada satu hadir ginjal, batu ginjal dapat
menyebabkan ginjal tunggal gagal
patofisiologi
. Manifestasi Klinis
 Gagal Ginjal Akut Gejala
 Gejala-gejala berikut dapat terjadi dengan gagal ginjal akut. Beberapa orang tidak
memiliki gejala, setidaknya pada tahap awal. Gejala-gejala mungkin sangat halus.
 Penurunan produksi urin
 Tubuh bengkak
 Masalah berkonsentrasi
 Kebingungan
 Kelelahan
 Kelesuan
 Mual, muntah
 Diare
 Nyeri perut
 Logam rasa di mulut
 Kejang dan koma dapat terjadi pada gagal ginjal akut yang sangat parah
 Anemia
 Normokromik normositik anemia terutama berkembang dari sintesis ginjal
penurunan eritropoietin, hormon yang bertanggung jawab untuk stimulasi
sumsum tulang untuk produksi sel darah merah (RBC). Dimulai pada awal
perjalanan penyakit dan menjadi lebih parah sebagai GFR semakin menurun
dengan ketersediaan massa ginjal kurang layak.
Pemeriksaan penunjang

 Tes Urine
 Tes darah
 USG
 Rontgen
 Ct-scan
 MRI
 Biopsi
Tatalaksana

 Pengendalian gangguan yang mendasari


 Kemungkinan pembatasan protein diet, fosfat, dan K
 Suplemen vitamin D
 Pengobatan anemia dan gagal jantung
 Dosis semua obat disesuaikan sesuai kebutuhan
 Dialisis untuk GFR sangat menurun, gejala uremik, atau kadang-kadang hiperkalemia atau
gagal jantung
 Transplantasi ginjal
 Tidak ada obat untuk penyakit ginjal kronis. Empat Tujuan terapi adalah untuk:
 memperlambat perkembangan penyakit;
 mengobati penyebab dan faktor-faktor;
 mengobati komplikasi penyakit, dan
 menggantikan fungsi ginjal hilang.
Prognosis

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa GFR diperkirakan lebih rendah, lebih


tinggi albuminuria, usia muda, dan seks laki-laki menunjuk sebuah
pengembangan yang lebih cepat dari gagal ginjal. Juga, serum albumin
rendah, kalsium, dan bikarbonat, dan fosfat serum yang lebih tinggi dapat
memprediksi peningkatan risiko gagal ginjal.
 Angka kematian yang berhubungan dengan hemodialisis yang mencolok dan
menunjukkan bahwa harapan hidup pasien masuk ke hemodialisis nyata
dipersingkat. Pada tahun 2003, lebih dari 69.000 pasien dialisis terdaftar
dalam program ESRD meninggal.
TERIMA KASIH

You might also like