You are on page 1of 13

JURNAL BELAJAR

KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH)


Dosen Pengampu
Ibu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd dan Bapak M. Sc Bagus, S.Si., M.Si., M.Sc.

Hari, tanggal : Senin-Selasa, 3 & 4 Agustus 2018


Nama/ NIM : Mahesti Puspa Parnasukma / 170341615091
Kelas :C
Prodi : Pendidikan Biologi
Topik : FILUM PLATYHELMINTHES, NEMATHELMINTHES,
DAN ANNELIDA
Tujuan : - Untuk merekam pembelajaran dan penguasaan materi
dari Filum Platyhelminthes, Nemathelminthes,
dan Annelida

I. Konsep belajar
KINGDIM ANIMALIA

ANATOMY,
MORPHOLOGY,
PHYSIOLOGY

BENEFIT
AVERTEBRAT PHYLUM
A PLATYHELMINTHES
HABITAT TURBELLARIA

CLASSIFICATION TREMATODA

CESTODA
KINGDIM ANIMALIA
ANATOMY,
MORPHOLOGY,
PHYSIOLOGY

PHYLUM BENEFIT
AVERTEBRAT
A NEMATHELMINT
HES
HABITAT

NEMATODA
CLASSIFICATIO
N
NEMATOPHORA
KINGDIM ANIMALIA

ANATOMY,
MORPHOLOGY,
PHYSIOLOGY

BENEFIT
AVERTEBRA PHYLUM
TA ANNELIDA

HABITAT POLYCHAETA

CLASSIFICATION OLIGOCHAETA

HIRUDINEA
II. Bukti Belajar
FILUM PLATYHELMINTHES, NEMATHELMINTHES, DAN ANNELIDA

a. Filum Platyhelminthes
- Platyhelminthes merupakan cacing yang mempunyai tubuh simetri bilateral
- Bentuk tubuhnya pipih secara dorsoventral
- Bentuk tubuh bervariasi, mulai dari pipih memanjang, pita, hingga menyerupai daun
- Ukuran tubuh bervariasi mulai yang tampak mikroskopis beberapa milimeter hingga
berukuran panjang belasan meter
- Berwarna coklat, abu-abu, hitam, atau berwarna cerah
- Ujung anterior tubuh berupa kepala
- Pada bagian ventral terdapat mulut dan lubang genital
- Ada organ yang menghasilkan sekresi (alat cengkeram dan alat penghisap) yang
bersifat perekat untuk menempel dan melekat, misal “oral sucker” dan “ventral
sucker” pada Trematoda.
- Bagian ventral: tubuh tertutup oleh lapisan epidermis bersilia yang tersusun oleh sel-
sel seintium
- Namun pada Trematoda dan Cestoda parasit tidak memiliki epidermis bersilia dan
tubuhnya tertutup kutikula.
- Tidak ada kerangka dalam dan luar
- Bagian keras: kutikula, duri, dan gigi pencengkram
- Tidak memilki rongga tubuh(acoela)
- Di antara organ tubuh terdapat: mesenkim yg disebut parenkim
- Sistem ekskresi terdiri atas: 1/sepasang protonefridia dengan sel api
- Sistem saraf utama : sepasang ganglia/otak, 1-3 pasang tali syaraf longitudinal yg
berhubungan dengan yg lain oleh : komisura saraf transfersal (disebut sistem saraf
tangga tali)
- Reseptor kimia dan peraba umumnya berbentuk lubang atau lekukan yang bersilia
- Alat kelamin tidak terpisah (hemaprodit)
- Trematoda memiliki lapisan tubuh tidak bersilia yang disebut syncytial tegument,
(syncytial: banyak inti yang diapit dalam satu sel membran)
- Cestoda tidak memiliki organ indra khusus tetapi memiliki ujung sensoris di tegument
- Terdapat microthix: adaptasi penting untuk cacing pita karena harus menyerap semua
nutrisi di seluruh tegumentnya.
- Platyhelminthes belum memiliki alat pernapasan khusus.
- Pengambilan oksigen bagi anggota yang hidup bebas secara difusi melalui permukaan
tubuh.
- Sementara yang hidup sebagai endoparasite bernafas secara anaerob, artinya respirasi
berlangsung tanpa oksigen.
- Platyhelminthes tidak mempunyai sistem sirkulasi khusus.
- Peredaran makanan dan zat-zat lain berlangsung secara difusi antar sel.
- Jalannya proses difusi antar sel atau antar organisme dengan lingkungan luar sangat
mungkin dilakukan, mengingat struktur tubuh dari Platyhelminthes sendiri, yaitu
tubuhnya yang pipih.
- Klasifikasi filum Platyhelminthes ada 3 kelas yaitu Turbellaria, Trematoda dan
Cestoda

Mekanisme Fisiologis pada Filum Platyhelminthes


b. Filum Nemathelminthes
- Secara bahasa, kata Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu “nema” yang
artinya benang, dan “helmintes” yang artinya cacing.
- Jadi, Nemathelminthes merupakan kelompok hewan cacing yang memiliki tubuh
bulat panjang dengan ujung yang meruncing (seperti benang).
- Cacing jantan lebih kecil dibandingkan betina dengan ujung ekor terdapat spikula dan
melengkung
- Berbentuk silindris/ bulat panjang, permukaan tubuh pada umumnya tidak berwarna
- Kutikula luar berwarna putih kekuningan.
- Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut , faring, usus sampai anus.
- Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior.
- Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi.
- Cairan pseudoselom yang akan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh
- Pernapasan akan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.
- Gerak pada nemathelminthes disebabkan oleh adanya otot-otot yang terdapat pada
dinding tubuhnya. Otot-otot tersebut terletak diantara tali epidermal dan membujur
sepanjang tubuh. Otot-otot itu dibagi menjadi 4 kuadran, 2 kuadran disisi dorsal dan 2
kuadran di sisi ventral. Kontraksi dan relaksasi dari otot menyebabkan tubuh cacing
memendek dan memanjang. Koordinasi gerak dari keempat kuadran menyebabkan
cacing bergerak dengan cara meliuk-liuk.
- Nemathelminthes tidak memiliki alat respirasi, respirasi dilakukan secara anaerob.
Energi diperoleh dengan mengubah glikogen menjadi karbondioksida dan asam lemak
yang diekskresikan melalui kutikula.
- Namun sebenarnya jika terdapat oksigen dilingkungan tersebut, Nemathelminthes
dapat mengikatnya dengan hemoglobin yang ada didinding tubuh dan cairan
pseudosoel.
- Termasuk hewan yang bersifat gonokoris atau diesis organ kelamin jantan dan betina
terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh. Kemudian
akan menghasilkan sel telur yang sangat banyak (mencapai ribuan perharinya)
- Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik,
sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari
tubuh inangnya.
- Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar.
- Klasifikasi filum Platyhelminthes ada 2 kelas yaitu Nematoda dan Nematophora.
Mekanisme Fisiologis pada Filum Nemathelminthes

c. Filum Annelida
- Tubuh hewan Annelida simetris bilateral.
- Memiliki tubuh panjang dan bersegmen.
- Memiliki alat penggerak berupa rambut-rambut kaku atau setae pada tiap segmen
(hanya pada Kelas Polychaeta).
- Tubuh tertutup oleh kutikula yang licin terletak diatas epiteliumyang bersifat
glanduler.
- Dinding tubuh dan saluran pencernaan dengan lapisan otot sirkuler dan longitudinal.
- Mempunyai rongga tubuh atau coelom dan umunya terbagi oleh septa.
- Memiliki saluran pencernaan yang lengkap.
- Respirasi dengan epidermis maupun insang pada somit tertentu.
- Organ reproduksi hermaprodit (kelas Oligechaeta dan Hirudinea), dengan hewan
langsung berbentuk hewan dewasa atau berumah dua (kelas Arhiannelida dan
Polychaeta) dengan melalui fase larva trokofor.
- Kutikula Annelida terbuat dari kolagen yang disekresikan oleh sel Epidermis.
- Didalam epidermis terdapat kelenjar yang mensekresikan lendir untuk melindungi
kulit.
- Terdapat dua lapisan otot, yang berkembang dari lapisan coelom (rongga tubuh).
- Pada setiap sisi lateral ruas tubuh terdapat parapodia dengan sejumlah seta.
- Respirasi yang terjadi pada Annelida dengan cara aerob. O2 & CO2 berdifusi via kulit
menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh.
- Tubuh Annelida memiliki 2 lapis otot, yaitu: statum cilculare dan stratum longitudinal
- Filum Annelida telah memiliki sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring,
esofagus, tembolok penyimpanan (crop), tembolok cerna (gizzard), dan usus.
- Memiliki sistem peredaran darah tertutup.
- Pembuluh darah memanjang serta bercabang-cabang di setiap segmen, darah
mengandung hemoglobin.
- Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh.
- Pertukaran gas berlangsung dalam 2 tahap yaitu: pertukaran eksternal
pertukaran antara O2 dan CO2 yang berlangsung antara darah dan lingkungan sekitar
tubuhm dan pertukaran internal pertukaran antara O2 dan CO2 yang berlangsung
antara darah dan berbagai jaringan tubuh.
- Terdapat organ-organ sensoris yang sensitif terhadap sentuhan dan cahaya.
- Mempunyai ganglion pada tiap ruas tubuhnya. Tiap ganglion mempunyai fungsi
sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf sensorik dari reseptor kulit yang ada
disekitarnya. Selain itu terdapat serabut saraf berukuran besar yang menyebabkan otot
longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-sama .
- Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet, namun
ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi
- Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada
yang terpisah pada individu lain (gonokoris)
- Klasifikasi filum Annelida ada 3 kelas yaitu Polichaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Mekanisme Fisiologis pada Filum Annelida

III. Relevansi
Berikut merupakan relevansi saya dalam mengikuti perkuliahan
No. Sebelum Sesudah
1. Saya belum mengetahui sistem saraf Ternyata sistem saraf utama pada filum
utama pada filum Platyhelminthes Platyhelminthes ada sepasang ganglia/
otak, 1-3 pasang tali syaraf longitudinal
yg berhubungan dengan yg lain oleh :
komisura saraf transfersal (disebut
sistem saraf tangga tali)
2. Saya belum mengetahui apa yang Gerak pada nemathelminthes disebab
diguakan spesies pada filum kan oleh adanya otot-otot yang terdapat
Nemathelminthes pada pergerakannya pada dinding tubuhnya. Otot-otot
tersebut terletak diantara tali epidermal
dan membujur sepanjang tubuh. Otot-
otot itu dibagi menjadi 4 kuadran, 2
kuadran disisi dorsal dan 2 kuadran di
sisi ventral. Kontraksi dan relaksasi dari
otot menyebabkan tubuh cacing
memendek dan memanjang. Koordinasi
gerak dari keempat kuadran menyebab
kan cacing bergerak dengan cara
meliuk-liuk.

3. Saya belum mengetahui apa saja sistem Filum Annelida telah memiliki sistem
pencernaan pada filum Annelida pencernaan lengkap mulai dari mulut,
faring, esofagus, tembolok penyim
panan (crop), tembolok cerna (gizzard),
dan usus.

IV. . Identifikasi Masalah


Semua masalah yang ditanyakan dalam diskusi kelas, beserta dengan jawabannya.
1. Nur Athifa: Berapa lama jangka hidup dari planaria? Bagaimana penyesuaian
planaria dengan makanannya?
- Azizah (Penyaji): Cara menyesuaikan planaria dalah adanya organ reproduksi yang
tidak beregenerasi dikarenakan tidak adanya makanan, lalu jika ada makan baru organ
reproduksi dapat beregenerasi.
2. Claresia: Apa fungsi ujung sensory di sistem integumen?
- Eliza (Penyaji): Fungsinya yaitu untuk memperoleh makan dengan cara menyerap
dari samping tubuhnya untuk mendeteksi makanan disekitarnya
3. Nira Yulika: Mengapa planaria tidak boleh terkena cahaya?
- Hidayati dan Eliza (Penyaji): Karena jika terkena cahaya maka akan planaria tersebut
akan bersifat fotonegatif) dan tubuhnya akan menjauhi dari sumber cahaya.
4. Diani: Bagaimana mekanisme peredaran darah dalam tubuh?
- Mahesti dan Ayu (Penyaji): Nemathelminthes tidak mengalami sirkulasi pembuluh
darah, hanya terjadi proses difusi antara O2 dan CO2. Proses difusi dibantu oleh cairan
pseudicelom
- Diani (Menyanggah): Penyaji mengatakan bahwa Nemathelminthes tidak mempunyai
cairan darah tapi mempunyai pembuluh darah.
5. Ajeng: Apakah 3 sel kelenjar memiliki fungsi yang berbeda?
- Firdha (Penyaji): Sel kelenjar terdiri dari kelenjar renet yang berfungsi untuk
memisahkan zat sampah yang dikeluarkan pada lubang sekretoris
6. Nurul: Bagaimana cara kerja kutikula dalam sistem digesti dan respirasi?
- Dorris (Penyaji): Kutikula merupakan organ ekskresi dan respirasi pada
Nemathelminthes.
7. Dwi Anggraini: Seperti apa fase larva trokofor?
- Aulya dan Sukarno (Penyaji): Pada kelas ini, 1 individu memiliki 2 kelamin. Larva
planktonik yang bersilia dengan menggerakkan silia dengan cepat membuat pusaran
air.
8. Dhio Putra: Apakah fungsi alat penghisap pada anterior dan posterior tubuh
hirudinea
- Diani dan Andita (Penyaji): Penghisap anterior untuk menghisap darah inang.
Penghisap posterior untuk membantu pergerakan
9. Mahesti: Bagaimana proses pencernaan pada kelas Hirudinea?
- Krismariyanti, Akmadanti, Diani (Penyaji): Pencernaan sama dari mulut-faring-
kelenjar-tembolok- 11 pasang katub- lambung.
- Mahesti (Tambahan pertanyaan): Apakah makanannya hanya darah?
Akmadanti dan Diani (Penyaji): Iya hanya menghisap darah, seperti predator (siput).
10. Rizky: Reproduksi aseksual tubuh maksimum dan minimum seperti apa?
Mengapa terjadi reproduksi seksual pada saat kemarau?
- Fustatul, Ajeng, Dwi Agustin (Penyaji): Sudah memiliki tubuh maksimum
maksudnya planaria sudah memiliki 3 organ. Musim kawin terjadi pada saat kemarau
karena sudah mempunyai otak yang merangsangnya.
11. Akmadanti: Bagaimana planaria menuju tempat yang gelap?
- Farira (Penyaji): Planaria mempunyai mata yang belum bisa membedakan cahaya
namun sudah bisa menghindari cahaya karena di mata planaria terdapat sel retina
mata
12. Sukarno: Bagaimana proglatid menghubungkan organ reproduksi?
- Farira (Penyaji): Cara menghubungkannya yaitu pada pembuahan terjadi pembukaan
poligenital kemudian terjadi penggabungan sehingga dapat berfertilisasi.
13. Olivia: Bagaimanakah cara Nemathleminthes mengurai sampah organik?
- Rini dan Claresia (Penyaji): Nemathelminthes memiliki 2 habitat (bebas dan di
inang), pada habitat bebas, Nemathelminthes memperoleh nutrisi dengan memakan
bahan organik/ bisa berupa sampah organik sehingga dapat mengurai sampah organik.
Pada cacing Nemathelminthes yang hidup pada inang hanya memiliki inang untuk
diambil nutrisinya
14. Eliza: Mengapa banyak Ascarid lumbricoides pada usus manusia? Apakah pada
bagian semua usus?
- Nira, Vindy, Claresia, dan Dhio (Penyaji): Di usus halus merupakan tempat menyerap
sari-sari makanan, otomatis cacingnya dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya. Banyak
nutrisi yang ada di usus halus maka Nemathelminthes dapat memproses nutrisi yang
banyak dan bertepatan dengan tak dewasanya sehingga dapat bertelur sampai 200
ribu. Persebaran di usus manusia ada cacing perut, jika ingin mengeluarakan
cacingnya harus melalui operasi, sedangkan cacing kremi dikeluarkan melalui kremi.
Jika pada usus manusiia dalam sehari hingga 200 ribu, cacing yamg berkembangbiak,
maka jika dikeluarkan melalui BAB akan terasa sulit dan sakit, sehingga jalan kelaur
hanya operasi.
15. Farira: Apa contoh dari Annelida yang menyeimbangkan ekosistem?
- Nurul (Penyaji): Contohnya cacing tanah yang dapat menggemburkan tanah sehingga
membuat tanaman dapat tumbuh lebih subur dan terkait dengan fungsinya yaitu
menghasilkan O2 bagi makhluk hidup.

V. Elemen yang menarik


Pada pertemuan kali ini mahasiswa dari Offering C 2017 melakukan praktikum dan
presentasi. Saat melakukan praktikum ada banyak spesimen yang harus diamati. Kemudian
pada saat prresentasi, semua kelompok diharapkan untuk maju semua dan membahas
mengenai materi yang telah diberikan berbeda pada setiap kelompok.
VI. Refleksi Diri (Umum) dan Pengalaman Belajar
Menurut saya, suasana kelas pada saat praktikum sudah lumayan baik, tetapi
dikarenakan waktu yang digunakan untuk mengamati semua spesimen membutuhkan waktu
yang lama jadi semua teman sekelas sudah merasa kecapekan dan sudah tidak fokus lagi. Hal
ini juga dikarenakan waktu praktikum dimulai dari sore hingga malam. Pada saat presentasi
juga, menurut saya waktu yang digunakan kurang efisien karena kurangnya pemahaman
tentang materi yang disampaikan, tetapi ada uga beberapa kelompok yang sudah
melaksanakan presentasi dengan baik..

VII. Refleksi Diri (khusus)


Menurut saya suasana dalam pembelajaran sudah menarik dan bisa memahamai materi
dengan baik juga. Tetapi, penjelasan dari dosen pengampu masih kurang, walaupun sudah
diadakan presentasi dan praktikum. Harapannya pembelajaran ini dapat diperbaiki sistemnya
sehingga esensi pembelajaran dapat tercapai.
DAFTAR RUJUKAN
Budiarti, Asiani. 1992. Cacing Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2009. Ascariasis: Biology. Atlanta:
Centers for Disease Control and Prevention. Diunduh dari: http://www.cdc.gov/
parasites /ascariasis/biology.html
Kastawi, Yusuf.dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Jica: Malang: UM Press.
Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

You might also like