Professional Documents
Culture Documents
Nomor : 21
Dikerjakan oleh:
M. Rio Zulmansyah NIM 41418/TK
Ramadani Dwi Kurniawan NIM 42352/TK
Pembimbing:
Ir. Sutijan, M.T., Ph.D.
Menurut Ullmann (2003), asam siano asetat dapat diproduksi dengan berbagai
cara, antara lain:
1. Sianidasi Natrium Kloro Asetat dilanjutkan dengan Asidifikasi
2. Reaksi Redoks dari Anion Asetonitril dan Karbon Dioksida pada Sel Tunggal
dengan Pengorbanan Anoda Aluminium
3. Hidrolisis Etil Siano Asetat Berkatalis Asam Klorida
Uraian masing-masing proses adalah sebagai berikut :
1. Sianidasi Natrium Kloro Asetat dilanjutkan dengan Asidifikasi (Proses Berskala
Produksi)
Asam Kloro Asetat awalnya direaksikan dengan NaOH agar membentuk
Natrium Kloro Asetat. Kemudian Natrium Kloro Asetat yang telah terbentuk
bereaksi dengan NaCN yang menghasilkan produk berupa Natrium Siano Asetat
dan NaCl. Produk tersebut diasidifikasi dengan menggunakan H2SO4 sehingga
terbentuk produk berupa Asam Siano Asetat dan NaHSO4. (Kesslin, 1968).
2. Reaksi Redoks dari Anion Asetonitril dan Karbon Dioksida pada Sel Tunggal
dengan Pengorbanan Anoda Aluminium (Proses Berskala Laboratorium)
Reaksi dijalankan pada sel tunggal (single cells), reaktan anion asetonitril
tereduksi dan reaktan CO2 kemudian keduanya bercampur menjadi ion siano asetat
yang kemudian diasidifikasi agar menjadi asam siano asetat (E cell = -2,7 V).
(Scialdone, 2007)
Lebih jelasnya, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Etil siano asetat direaksikan dengan HCl dengan perbandingan mol sebesar 1
: 0,25-0,55 pada suhu sekitar 50-100oC. Reaksi menghasilkan produk yang berupa
asam siano asetat dan etanol. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
H+
C5H7NO2 + H2O C3H3NO2 + C2H5OH
Reaksi diatas memakan waktu selama sekitar 10-20 menit, dan mempunyai
kemurnian sebesar 97-98%. (Barbezat, 1973).
Dari tiga proses pembuatan Asam Siano Asetat yaitu Sianidasi Natrium Kloro
Asetat dilanjutkan dengan Asidifikasi, Reaksi Redoks dari Anion Asetonitril dan
Karbon Dioksida pada Sel Tunggal dengan Pengorbanan Anoda Aluminium, dan
Hidrolisis Etil Siano Asetat Berkatalis Asam Klorida masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
1. Sianidasi Natrium Kloro Asetat dilanjutkan dengan Asidifikasi
Kelebihan :
Yield relatif tinggi (96-98%)
Satu-satunya proses yang diaplikasikan pada industri
Kekurangan :
Memerlukan beberapa langkah proses agar mendapatkan produk
2. Reaksi Redoks dari Anion Asetonitril dan Karbon Dioksida pada Sel Tunggal
dengan Pengorbanan Anoda Aluminium
Kelebihan :
Proses hanya terjadi dalam satu sistem saja (satu sel elektrokimia)
Kekurangan :
Yield rendah (24-28%)
Proses ini merupakan proses yang jika diaplikasikan pada industri
menggunakan electroplating, proses electroplating hanya dapat digunakan
pada kapasitas kecil
Proses ini tidak diaplikasikan dalam industri yang sesungguhnya
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang ada, maka proses yang
dipilih adalah proses pertama yaitu sianidasi natrium kloro asetat dilanjutkan dengan
asidifikasi. Alasan yang utama adalah proses tersebut merupakan satu-satunya proses
yang diaplikasikan di industri. Selain itu, dengan melihat peluang scale up proses
kedua dan ketiga untuk dijadikan proses pembuatan asam siano asetat pada industri
sangat kecil dengan melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada proses kedua dan
ketiga.
Bahan yang ada dalam proses meliputi bahan baku, bahan antara, bahan bantu, produk
dan produk samping dengan sifat-sifat sebagai berikut :
A. Bahan Baku
1. Asam Kloro Asetat
Rumus Kimia : ClCH2COOH
Kadar : 98% Asam Kloro Asetat
Berat Molekul : 94,494 g/mol
Fase : Padat (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 100 mg/mL (1 atm, 20oC)
Specific Gravity : 1,4043 (1 atm, 40oC)
Densitas Fase Uap : 3,26 (relatif terhadap udara)
Titik Lebur : 63oC
Titik Didih : 188,89oC
Sifat : Korosif
Tekanan Uap : 1 mmHg (43oC)
Flash Point : 150oC
Auto-Ignition : 500oC
Flammable Limits : Lower : 8 % (25oC)
Flammability : Slightly Flammable
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity :Yes, LD50 = 55mg/kg (Rat)
Corrosive :Yes
Irritant :Yes
Harga (per ton) : $500-$650 (www.alibaba.com)
2. Natrium Sianida
Rumus Kimia : NaCN
Berat Molekul : 49,008g/mol
Fase : Padat (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 100 mg/ 100 mL (1 atm, 20oC)
Specific Gravity : 1,6 (1 atm, 25oC)
Densitas Fase Uap :-
Titik Lebur : 563,89oC
Titik Didih : 1496,11oC
Sifat :-
Tekanan Uap : 1 mmHg (817oC)
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability : Slightly Flammable
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity : Yes, LD50 = 6,44 mg/kg (Rat)
Corrosive :-
Irritant : Yes
Harga (per ton) : $1000-$1800 (www.alibaba.com)
B. Bahan Antara
1. Natrium Kloro Asetat
Rumus Kimia : ClC2H2O2Na
Berat Molekul : 116,476g/mol
Fase : Padat (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 85 mg/ 100 mL (1 atm, 20oC)
Specific Gravity : 1,7 (1 atm, 25oC)
Densitas Fase Uap : 3,26 (1 atm, 25oC)
Titik Lebur : 199oC
Titik Didih : 423oC
Sifat :-
Tekanan Uap :-
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability :-
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity : Yes, LD50 = 95 mg/kg (Rat)
Corrosive :-
Irritant :-
C. Bahan Bantu
1. NaOH
Rumus Kimia : NaOH
Kadar : 98% NaOH
Berat Molekul : 40 g/mol
Fase : Padat (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 111% (relatif terhadap air)
Specific Gravity : 1,5 (1 atm, 20oC)
Densitas Fase Uap :-
Titik Lebur : 317,778oC
Titik Didih : 1388oC
Sifat : Higroskopis
Tekanan Uap :-
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability :-
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity :-
Corrosive :-
Irritant :-
Harga (per ton) : $400-$500 (www.alibaba.com)
2. Asam Sulfat
Rumus Kimia : H2SO4
Kadar : 98% H2SO4
Berat Molekul : 98,072g/mol
Fase : Larutan (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : Sangat terlarut
Specific Gravity : 1,841 (1 atm, 20oC)
Densitas Fase Uap : 3,4 (1 atm, 15oC)
Titik Lebur : -10,3611oC
Titik Didih : 290oC
Sifat : Korosif
Tekanan Uap : 1 mm Hg pada 294.8° F
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability :-
Explosive :-
Oxidizing :Yes
Toxicity :-
Corrosive :Yes
Irritant :Yes
Harga (per ton) : $200-$300 (www.alibaba.com)
3. Air
Rumus Kimia : H2O
Berat Molekul : 18 g/mol
Fase : Cair (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air :-
Specific Gravity : 1 (1 atm, 25oC)
Densitas Fase Uap :-
Titik Lebur : 0oC
Titik Didih : 100oC
Sifat :-
Tekanan Uap : 23,8 torr (25oC)
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability :-
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity :-
Corrosive :-
Irritant : Yes
D. Produk
1. Asam Siano Asetat
Rumus Kimia : CNC2H2O2H
Kadar : 70% Asam Siano Asetat
Berat Molekul : 85,06 g/mol
Fase : Larutan (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 1000g/L (20oC)
Specific Gravity : 1,32 (1 atm, 25oC)
Densitas Fase Uap : 3,26 (1 atm, 25oC)
Titik Lebur : 81,8oC
Titik Didih : 108oC
Sifat :-
Tekanan Uap :-
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability : Slightly Flammable
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity :-
Corrosive :-
Irritant : Yes
Harga (per ton) : $2300-$2700 (www.alibaba.com)
E. Produk Samping
1. Natrium Klorida
Rumus Kimia : NaCl
Berat Molekul : 58,44 g/mol
Fase : Padat (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 1g/2,8mL (25oC)
Specific Gravity : 2,165 (1 atm, 25oC)
Densitas Fase Uap :-
Titik Lebur : 801,11oC
Titik Didih : 1412,78oC
Sifat :-
Tekanan Uap :-
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability :-
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity :-
Corrosive :-
Irritant :-
Harga (per ton) : $35-$60 (www.alibaba.com)
2. Natrium Glikolat
Rumus Kimia : C2H3NaO3
Berat Molekul : 98,033 g/mol
Fase : Larutan (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 1g/2,8mL (25oC)
Specific Gravity : 1,42 (1 atm, 25oC)
Densitas Fase Uap :-
Titik Lebur : 215oC
Titik Didih : 256,5oC
Sifat :-
Tekanan Uap :-
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability :-
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity :-
Corrosive :-
Irritant :-
Harga (per ton) : $7000
3. Natrium Sulfat
Rumus Kimia : Na2SO4
Berat Molekul : 142.036g/mol
Fase : Padat (1 atm, 25oC)
Kelarutan dalam Air : 4.76 g/100 ml (0 °C)
Specific Gravity : 2,671 (1 atm, 25oC)
Densitas Fase Uap :-
Titik Lebur : 888oC
Titik Didih : 1,429oC
Sifat :-
Tekanan Uap :-
Flash Point :-
Auto-Ignition :-
Flammable Limits :-
Flammability :-
Explosive :-
Oxidizing :-
Toxicity :-
Corrosive :-
Irritant :-
Harga (per ton) : $400-$600 (www.alibaba.com)
BAB II
PROCESS FLOW DIAGRAM
5
NaCN H2O
10 H2SO 4
4
H2O M-01 Acidification Chamber
P = 1 atm 8 P = 1 atm
T = 30 C T = 30 C
CNC2H2O2Na
H2O
H2O 2 CH2CNCOONa (aq) + H2SO 4(aq)
ClCH 2COOH H2O
NaCN 2 CH2CNCOOH(aq) + Na 2SO 4(aq)
6
2
R-01 C4H8O
11
P = 1 atm R-02 CNC2H2O2H
T = 30 C P = 1 atm Menara Distilasi H2O
1 CNC2H2O2H
3 T = 90 C 14 P = 1 atm
CNC2H2O2Na T = 80 C
CH2ClCOOH (aq) + NaOH (aq) 17
H2O H2O C4H8O
CH2ClCOONa (aq) + H2O (l) (1) H2O ClCH 2COONa(aq) + NaCN (aq)
NaOH ClCH 2COOH H2SO 4 CNC2H2O2H
CH2CNCOONa (aq) + NaCl (aq) C4H8O
C2H3NaO3 Na2SO 4 H2O
ClCH 2COONa (aq) + NaOH (aq)
ClC2H2O2Na CNC2H2O2H
CH2OHCOONa (aq) + NaCl (aq) (2)
NaOH C4H8O H2O
NaCl CNC2H2O2H 16
CNC2H2O2Na Packed Extraction Tower
7 H2O
H2O FD-01 P = 1 atm
ClCH 2COOH P = 1 atm T = 30 C 13
C2H3NaO3 T = 100 C
ClC2H2O2Na 15
NaOH
NaCl C4H8O
NaCN CNC2H2O2H
12 CNC2H2O2Na
H2O
C4H8O H2SO 4
NaHSO4
ClCH 2COOH
9 C2H3NaO3
ClC2H2O2Na
NaOH
NaCl
NaCN
H2O = 24.5582
5 NaCN = 1337.0569 H2SO 4 = 1203.3512
10
CNC2H2O2Na = 2780.6625
H2O = 6871.1499 Acidification Chamber
4 H2O = 3119.7994 P = 1 atm
M-01 8
T = 30 C
P = 1 atm
T = 30 C
2 CH2CNCOONa(aq) + H2SO 4(aq)
H2O = 1664.0711
2 CH2CNCOOH(aq) + Na 2SO 4(aq)
ClCH 2COOH = 3882.8327 H2O = 3751.3506 H2O = 3119.7994 C4H8O = 23.7235
ClCH 2COOH = 776.5665 6 NaCN = 1337.0569 CNC2H2O2H = 1767.6768
2 C2H3NaO3 = 37.8443 H2O = 757.5758
ClC2H2O2Na = 3784.4297 11
NaOH = 50.2944
NaCl = 22.5907 17
R-01 CNC2H2O2H = 1988.0437 Menara Distilasi
R-02
P = 1 atm CNC2H2O2Na = 278.0662 P = 1 atm
3 P = 1 atm
T = 30 C H2O = 6895.7081 T = 80 C
1 T = 90 C
H2SO 4 = 57.3024 16
CH2ClCOOH (aq) + NaOH (aq) 14
ClCH2COONa(aq) + NaCN(aq) Na2SO 4 = 1660.6012
H2O = CH2ClCOONa (aq) + H2O (l) (1) C4H8O = 2372.3487 C4H8O = 2348.6252
CH2CNCOONa(aq) + NaCl(aq)
1495.6096 CNC2H2O2H = 1776.5596 CNC2H2O2H = 8.8828
NaOH = ClCH 2COONa (aq) + NaOH (aq) H2O = 761.3827 H2O = 3.8069
1380.5627 CH2OHCOONa (aq) + NaCl (aq) (2)
C4H8O = 2396.3119
Packed Extraction Tower CNC2H2O2H = 8.8828
CNC2H2O2Na = 2780.6625
7 P = 1 atm H2O = 3.8069
H2O = 6871.1499 FD-01
ClCH 2COOH = 776.5665 P = 1 atm T = 30 C 13
C2H3NaO3 = 37.8443 T = 100 C
ClC2H2O2Na = 756.8859 15
NaOH = 50.2944
NaCl = 1542.8595 C4H8O = 23.9631
NaCN = 63.6694 CNC2H2O2H = 220.3670
12
CNC2H2O2Na = 278.0662
H2O = 6138.1323
C4H8O = 47.6866 H2SO 4 = 57.3024
Na2SO 4 = 1660.6012
ClCH 2COOH = 776.5665
9 C2H3NaO3 = 37.8443
ClC2H2O2Na = 756.8859
NaOH = 50.2944
NaCl = 1542.8595
NaCN = 63.6694
NaCN
H2SO4
P-07
Air
Belt Conveyor
Hopper
P-03
Mixer
CD-2
CW
AC-01
HE-01
MD
Asam Kloro Packed P-11
Asetat Extraction
Steam
Tower
P-02
CD-1
CW
FD-01
R-01 R-02
NaOH
VAP-01
RB-01
Steam
P-01 P-05 P-06 Acidification
P-08 P-09 Steam
Chamber
P-10
Metil Etil
Keton
IPAL
Pada reaktor alir tangki berpengaduk R-01 juga terjadi reaksi samping, yakni
reaksi antara Natrium Hidroksida dengan Natrium Kloro Asetat yang terbentuk dari
reaksi (1) membentuk Natrium Glikolat dan Natrium Klorida. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut :
Reaksi samping ini dihindari karena dapat menurunkan yield Natrium Kloroasetat,
sehingga excess umpan Natrium Hidroksida dibatasi agar tidak terlalu berlebihan.
Keluar dari reaktor alir tangki berpengaduk R-01, dihasilkan produk berupa
larutan campuran Natrium Kloro Asetat, Natrium Klorida, Natrium Glikolat, air, serta
Asam Kloro Asetat dan Natrium Hidroksida yang tidak bereaksi. Kemudian produk
larutan tersebut dialirkan menuju reaktor alir tangki berpengaduk R-02. Sedangkan
Natrium Sianida yang berbentuk padatan dari silo S-01 diumpankan menggunakan
belt conveyor ke Hopper-01 yang selanjutnya diumpankan menuju mixer untuk
dilarutkan dengan air yang diumpankan menggunakan pompa P-03 dari tangki
penyimpanan T-03 sehingga dihasilkan larutan Natrium Sianida 30% w/w. Larutan
Natrium Sianida yang keluar dari mixer tersebut kemudian dikondisikan agar suhunya
menjadi 90oC dengan menggunakan HE-01 dengan pemanas berupa steam. Setelah
dikondisikan larutan Natrium Sianida tersebut kemudian diumpankan menuju reaktor
alir tangki berpengaduk R-02. Pada reaktor alir tangki berpengaduk R-02 Natrium
Kloro Asetat dan Natrium Sianida bereaksi menghasilkan Natrium Siano Asetat dan
Natrium Klorida.
ClCH2COONa(aq) + NaCN(aq) CH2CNCOONa(aq) + NaCl(aq) (3)
Konversi Natrium Siano Asetat yang terbentuk setelah keluar dari R-02 adalah
75-80%. Larutan yang keluar dari R-02 kemudian diumpankan menggunakan pompa P-
05 menuju vaporizer VAP-01 dengan pemanas steam untuk menguapkan Natrium
Siano Asetat dan air. Selanjutnya campuran uap-larutan masuk Flash Drum FD-01
untuk memisahkan uap dan larutannya. Keluar Flash Drum FD-01 Natrium Siano
Asetat dan air yang berupa uap diambil sebagai produk atas, Sedangkan produk bawah
dari Flash Drum FD-01 yang mengandung Natrium Klorida, Natrium Glikolat, sisa
Natrium Sianida yang tidak bereaksi, serta sisa Asam Kloro Asetat dan Natrium
Hidroksida yang tidak bereaksi menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah. Selanjutnya,
produk atas menuju kondenser CD-1 dengan pendingin air untuk mengembunkan
semua uap Natrium Siano Asetat dan air yang selanjutnya dialirkan menuju
Acidification Chamber menggunakan pompa P-06. Larutan asam yang digunakan pada
Acidification Chamber adalah Asam Sulfat yang dialirkan menggunakan pompa P-07
menuju Acidification Chamber yang disiapkan dari tangki penyimpanan T-04. Pada
Acidification Chamber terjadi reaksi (4) sebagai berikut:
Kemudian keluar dari Acidification Chamber didapatkan produk Asam Siano Asetat,
Natrium Sulfat, Air, serta sisa Asam Sulfat dan Natrium Siano Asetat yang tidak
bereaksi yang semuanya berupa larutan. Selanjutnya, larutan yang keluar dari
Acidification Chamber tersebut dipompa menggunakan pompa P-08 menuju Packed
Extraction Tower yang merupakan tangki ekstraktor dengan solven yang digunakan
untuk melarutkan Asam Siano Asetat berupa Metil Etil Keton yang dipompa menuju
Packed Extraction Tower menggunakan pompa P-04. Campuran Metil Etil Keton,
Asam Siano Asetat, dan sedikit kandungan Air dipompa menggunakan pompa P-09
menuju Menara Distilasi (MD), sedangkan Air yang awalnya merupakan pelarut Asam
Siano Asetat dialirkan menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah bersama Natrium
Sulfat, serta sisa Asam Sulfat dan Natrium Siano Asetat yang tidak bereaksi. Pada
Menara Distilasi, sebagian besar Metil Etil Keton menjadi produk atas dari Menara
Distilasi yang kemudian dikondensasikan menggunakan Kondenser CD-2 dengan
larutan pendingin berupa air lalu masuk Akumulator AC-01. Keluar dari Akumulator
AC-01, Metil Etil Keton dipompa dan dibagi arusnya. Terdapat arus Metil Etil Keton
yang direcycle menuju Menara Distilasi sebagai refluks dan ada juga arus Metil Etil
Keton yang direcycle kembali ke Packed Extraction Tower dan dapat dipakai kembali
menjadi solven untuk melarutkan Asam Siano Asetat. Sedangkan produk bawah
Menara Distilasi yang banyak mengandung banyak Asam Siano Asetat dialirkan
masuk ke Reboiler RB-01 dengan pemanas berupa steam. Aliran keluar dari Reboiler,
dibagi arusnya menjadi dua, arus pertama berupa uap dikembalikan menuju menara
distilasi agar kemurnian Asam Siano Asetat yang diperoleh semakin baik dan arus
kedua berupa cairan dipompa menggunakan pompa P-10 menuju HE-02 untuk
didinginkan dengan pendingin air. Setelah keluar dari HE-02, produk akhir berupa
larutan Asam Siano Asetat dialirkan menuju tangki penampungan T-05 (Kesslin, 1968).
BAB IV
PEMILIHAN ALAT DAN PERTIMBANGANNYA
2. Hopper
Hopper digunakan untuk mengatur jumlah umpan yang masuk kedalam mixer,
selain itu hopper juga berfungsi untuk menampung sementara Natrium Sianida
sebelum diumpankan ke mixer. (http://encyclopedia.che.engin.umich.edu)
3. Tangki Penyimpanan
Tangki penyimpanan digunakan untuk menyimpan bahan baku Asam Kloro
Asetat serta bahan bantu yaitu NaOH dan H2SO4. Jenis tangki penyimpanan yang
mungkin dipakai adalah Cylindrical Tank (horizontal dan vertical) dengan
menggunakan head yang mempunyai banyak jenis contohnya hemispherical
heads, ellipsoidal heads, torispherical heads, dan conical roof.
Jenis yang digunakan: Vertical tank dengan conical roof.
Pertimbangan:
- Tekanan operasi 1 atm
- Tangki penyimpanan perlu penutup agar tidak dimasuki kontaminan
- Untuk tekanan yang tidak tinggi dapat digunakan conical roof yang biaya
fabrikasinya paling murah diantara head jenis lain.
- Vertical tank lebih hemat tempat dibandingkan horizontal tank.
- Vertical tank memiliki tekanan hidrostatis yang lebih tinggi dari horizontal
tank sehingga mengurangi tenaga suction head pompa.
(www.zwirnerequipment.com)
4. Mixer
Mixer digunakan untuk mencampur padatan NaCN dan air menjadi larutan
NaCN 30% w/w. Jenis mixer yang dipakai adalah tangki silinder tegak yang
dilengkapi dengan pengaduk.
5. Conveyor
Conveyor adalah alat transportasi material yang dapat berupa padatan maupun
slurry. Conveyor pada proses ini digunakan untuk mendistribusikan padatan
kering NaCN menuju Hopper dari tempat penimbunan sementara atau gudang
penyimpanan. Jenis-jenis conveyor yang ada contohnya adalah Belt Conveyor,
Pneumatic Conveyor dan Screw Conveyor.
a. Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah pesawat pengangkut yang digunakan untuk
memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan, dengan arah
horizontal atau membentuk sudut dakian/inklinasi dari suatu sistem operasi
yang satu ke sistem operasi yang lain dalam suatu line proses produksi, yang
menggunakan sabuk sebagai penghantar muatannya.
c. Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk
halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Alat ini pada
dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup.
6. Reaktor
Reaktor adalah alat yang berupa wadah untuk mereaksikan reaktan menjadi
produk. Berikut adalah jenis-jenis reaktor yang memungkinkan untuk digunakan
pada proses :
a. Reaktor Batch
Batch reaktor umumnya digunakan pada skala kecil (skala laboraturium)
untuk pengembangan produk yang masih dalam tahap pengembangan.
Prinsipnya adalah tidak ada aliran yang terjadi pada proses di reaktor batch,
hanya perlu memasukkan reaktan kedalam reaktor agar saling bereaksi.
Dilihat dari proses, kelebihan dan kekurangannya, maka alat yang digunakan
dalam prarancangan ini adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB),
karena semua reaktan yang digunakan adalah fasa larutan, sehingga tidak
dimungkinkan jika digunakan Reaktor Alir Pipa. Serta prosesnya kontinyu
terhadap proses lainnya, jadi tidak dapat digunakan Reaktor Batch. Pada
reaktor, digunakan pemanas jaket yang digunakan untuk menstabilkan suhu
untuk reaksi yang berjalan pada suhu tinggi yang bukan pada suhu ruangan.
7. Pompa
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ke tempat yang
lain menggunakan daya untuk menggerakkan. Pompa beroperasi dengan prinsip
membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar
(discharge). Berikut adalah jenis-jenis pompa yang akan dipilih untuk proses:
a. Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal adalah pompa yang memiliki elemen utama berupa motor
penggerak dengan sudu impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi.
Prinsip kerjanya yaitu merubah energi mekanis dari alat penggerak menjadi
energi kinetis fluida (kecepatan), kemudian fluida akan diarahkan ke saluran
buang dengan menggunakan tekanan (energi kinetik sebagian fluida diubah
menjadi energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di
dalam casing. Casing tersebut dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan
saluran tekan (discharge), untuk menjaga agar di dalam casing selalu terisi
dengan cairan, maka saluran hisap harus dilengkapi dengan katup kaki (foot
valve).
Kelebihan Pompa Sentrifugal:
- Biaya pengadaan murah
- Perawatan mudah dan murah
- Saat pompa digunakan tenang dan stabil
- Tersedia berbagai kapasitas debit (dari yang kecil maupun besar)
- Konstruksinya kuat
- Jangka waktu penggunaan panjang
b. Pompa Rotary
Pompa Rotary adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan
prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya
menghisap fluida masuk.
c. Pompa Reciprocating
Pompa Reciprocating adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan
adanya penghisapan dan pengeluaran fluida menggunakan torak dan poros
yang selalu bergantian untuk hisap-buang fluida.
Dilihat dari proses, kelebihan dan kekurangannya, maka alat yang digunakan
dalam prarancangan ini adalah Pompa Sentrifugal, karena fluida proses yang ada
bersifat larutan yang tidak kental dan tidak mudah menguap, dan larutan tidak
perlu dipompa hingga tekanan yang tinggi, serta kelebihannya yang harganya
murah dan mudah perawatan pompanya.
8. Flash Drum
Flash Drum adalah alat untuk memisahkan komponen yang sudah sebagian
diuapkan menggunakan vaporizer sehingga fase gas dan komponen fase cair dapat
terpisah dan terbentuk produk atas yang berupa gas dan produk bawah yang
berupa larutan. Flash Drum digunakan untuk memisahkan campuran Natrium
Siano Asetat yang terbentuk dari komponen lainnya sehingga Natrium Siano
Asetat didapatkan sebagai produk atas dan siap untuk di asidifikasi.
9. Heat Exchanger
Heat Exchanger adalah alat untuk menukar kalor yang panas biasanya ditukar
adalah panas dari fluida panas ke fluida dingin yang pada Heat Exchanger,
keduanya dipisah oleh suatu bahan dengan konduktivitas yang besar yang
bertujuan untuk merambatkan panas dari fluida panas ke fluida dingin. Berikut ini
adalah jenis-jenis Heat Exchanger yang dapat dipilih untuk proses:
10. Kondenser
Kondenser adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan untuk
mengubah uap menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat penukar
kalor (panas) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida. Dalam
penggunaanya kondensor diletakkan diluar ruangan yang sedang didinginkan
supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya dapat dibuang keluar sehingga
tidak mengganggu proses pendinginan. Kondenser digunakan untuk
mengembunkan uap Natrium Siano Asetat dan Air pada Kondenser 1 dan
mengembunkan uap Asam Siano Asetat pada Kondenser 2. Ada dua tipe
kondenser di industri yaitu Surface Kondenser yang menukar panas secara tidak
langsung fluida pansa dengan pendinginnya dan Direct Kondenser yang
dikontakkan langsung fluida panas dengan pendiinginnya. Pada proses ini, yang
dipakai adalah surface kondenser karena larutan tidak diharapkan untuk turun
konsentrasinya bila langsung dikontakkan dengan air pendingin.
11. Reboiler
Reboiler adalah alat penukar panas yang bertujuan untuk mendidihkan kembali
dan menguapkan sebagian cairan yang ada diproduk bawah menara distilasi.
Proses pendidihan kembali dan menguapkan sebagian cairan tersebut bertujuan
agar sebagian cairan yang belum murni diuapkan dan masuk kembali menuju
menara distilasi dapat dipisahkan lebih lanjut komponen light key dari uap tadi
agar menjadi produk atas dan diharapkan agar komponen heavy key dapat menuju
produk bawah kembali namun dengan kemurnian yang tinggi.
Berikut adalah beberapa jenis reboiler yang dapat digunakan pada proses ini :
a. Kettle Reboiler
Kelebihan dari kettle reboiler:
- Mempunyai persen penguapan yang tinggi
- Dapat dianggap sebagai satu theoritical plate
- Mudah perawatannya dan pembersihannya
- Dipakai untuk kecepatan sirkulasi yang rendah
Kelemahan dari kettle reboiler:
- Biaya instalasi mahal
- Waktu tinggalnya lama
- Tidak baik untuk operasional tekanan tinggi
- Transfer panasnya rendah
- Mudah terjadi polimerisasi zat yang dapat menyebabkan fouling
(http://www.geocities.ws)
b. Thermosiphon Reboiler
Kelebihan dari thermosiphon reboiler
- Mempunyai besaran perpindahan panas yang cukup
- Dapat didesain untuk beban panas tinggi
- Waktu tinggal rendah
- Sukar terjadinya fouling
- Mudah dikontrol
- Biaya instalasi murah
Kelemahan dari thermosiphon reboiler
- Prosen penguapannya sekitar 35%
- Fase pemisahan mungkin terjadi jika kecepatan alir dishell rendah
(www.chemicalprocessing.com)
Ditinjau dari proses, kelebihan dan kekurangannya maka reboiler yang dipakai
adalah reboiler tipe kettle. Alasannya adalah persen penguapan cairan dari kettle
reboiler yang tinggi, biaya pembersihannya murah, dan diinginkan cairan banyak
yang direcycle sehingga lebih cocok untuk dipakai tipe kettle reboiler.
12. Vaporizer
Vaporizer adalah alat untuk merubah wujud dari suatu cairan menjadi uap. Pada
proses ini, diinginkan agar cairan yang menguap adalah Natrium Siano Asetat dan
air saja. Sehingga setelah keluar dari vaporizer, Campuran uap-cair keluar
vaporizer tersebut dapat dipisahkan menggunakan Flash Drum dengan produk
atas berupa Natrium Siano Asetat dan Air sedangkan produk bawah adalah
komponen sisanya. Vaporizer yang digunakan adalah vaporizer dengan pemanas
steam karena suhu agar Natrium Siano Asetat dan Air agar mendidih minimum
sekitar 100oC. Pada proses pemisahan Natrium Siano Asetat dan Air dengan
garam-garam lainnya dipakai vaporizer lalu dipisahkan menggunakan Flash Drum
tidak menggunakan menara distilasi karena harga alat menara distilasi relatif
mahal daripada vaporizer dan Flash Drum. Selain itu, karena suhu antara Natrium
Siano Asetat dan Air dibandingkan garam-garam terlarutnya relatif jauh, maka
lebih mudah untuk memisahkan Natrium Siano Asetat dan Air dari garam-garam
terlarutnya
b. Packed Column
Prinsip kerja dari packed column adalah memisahkan cairan dan uap
dengan mengkontakannya melalui packing atau bahan isian untuk memperluas
bidang kontak. Uap mengalir dari bagian bawah bahan isian sedangkan cairan
mengalir dari bagian atas bahan isian. Bahan isian dapat disusun secara acak
atau dibuat teratur. Pada bagian bawah bahan isian terdapat plate untuk
menyangga bahan isian.
Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 12 Arus 4 Arus 5 Arus 10 Arus 17 Arus 15 Arus 9
C4H8O 0.0000 0.0000 47.6866 0.0000 0.0000 0.0000 23.7235 23.9631 0.0000
NaOH 1380.5627 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 50.2944
H2O 1495.6096 1664.0711 0.0000 3119.7994 0.0000 24.5582 757.5758 6138.1323 0.0000
ClCH2COOH 0.0000 3882.8327 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 776.5665
NaCN 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1337.0569 0.0000 0.0000 0.0000 63.6694
H2SO4 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1203.3512 0.0000 57.3024 0.0000
CH2CNCOOH 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1767.6768 220.3670 0.0000
CH2CNCOONa 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 278.0662 0.0000
Na2SO4 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1660.6012 0.0000
CH2OHCOONa 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 37.8443
ClCH2COONa 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 756.8859
NaCl 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1542.8595
Total 2876.1724 5546.9038 47.6866 3119.7994 1337.0569 1227.9094 2548.9760 8378.4324 3228.1200
Total Input 14155.5284 Total Output 14155.5284
Arus nomor 17 merupakan arus produk, sehingga diketahui kapasitas pabrik adalah sebesar 2548.9760 kg/jam atau jika dikonversikan
ke dalam ton/tahun adalah sebesar 20.187,8900 ton/tahun (dengan anggapan dalam 1 tahun pabrik beroperasi selama 330 hari).
II. Neraca Massa Setiap alat
1. Neraca Massa Reaktor (R-01)
Neraca panas seluruh pabrik dihitung setelah menyelesaikan perhitungan neraca panas
setiap alat.
Pada perhitungan neraca panas seluruh pabrik :
diambil Tref = 0 oC
H (Entalpi) = 0 kJ/jam jika komponen pada fase tertentu memiliki suhu T=Tref
atau komponen yang berada pada fase cairan yang memiliki suhu sama dengan
Tref.
1. Reaktor (R-01)
Pada perhitungan neraca panas Reaktor (R-01), fase tiap komponen berupa cairan
dan tidak terjadi perubahan fase di dalam reaktor.
3. Reaktor (R-02)
Pada perhitungan neraca panas Reaktor (R-02), fase tiap komponen berupa cairan
dan tidak terjadi perubahan fase di dalam reaktor.
4. Vaporizer (VAP-01)
Pada perhitungan neraca panas Vaporizer (VAP-01), terjadi perubahan fase dari
cairan menjadi uap pada komponen Natrium Siano Asetat dan Air. Sedangkan
pada komponen lainnya tidak terjadi perubahan fase dari cairan.
6. Acidification Chamber
Pada perhitungan neraca panas Acidification Chamber, fase tiap komponen
berupa cairan dan tidak terjadi perubahan fase di dalam chamber.
7. Kondenser (CD-2)
Pada perhitungan neraca panas Kondenser (CD-2), terjadi perubahan fase dari
uap menjadi cairan pada komponen Metil Etil Keton. Sedangkan pada
komponen lainnya tidak terjadi perubahan fase dari cairan.
Barbezat, P., Murchu, C.O., Lonza Ltd., Gampel/Valais, Switzerland, US3723499, 1973
Britton, E. C., et. al., The Dow Chemical Company, Midland, Mich., US2338834, 1944
Kesslin, G., et. al., KayFries Chemicals, Inc., US3375268, 1968
Lonza Ltd., Gampel/Valais, Switzerland, US3723499, 1973 (Barbezat, P., et. al.)
O'Neil, M.J. (ed.). The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals.
Whitehouse Station. NJ: Merck and Co., Inc., 2006., p. 2108.
Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 7th ed.,
McGraw-Hill Book Company, New York.
Scialdone, O., Sabatino, M.A., Galia, A., Filardo, G., Silvestri, G.. 2007. Synthesis of
Cyanoacetic Acid by Carbon Dioxide and Electrogenerated Acetonitrile Anion in
Undivided Cells Equipped with Sacrificial Anodes. Palermo : University of Palermo.
Silla, Harry, 2003, Chemical Process Engineering Design and Economics, Maecel
Dekker, Inc., New York : Besel.
Sinnott, R.K., 1983, “Chemical Engineering Design” Vol. 6, Pergamon Press, New York.
Stephenson, Richard M., Malanowski S., 1987, Handbook of the Thermodynamics of Organic
Compounds, Elsevier Science Publishing Co .. Inc., New York.
Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry. 6th ed.Vol 1: Federal Republic of Germany:
Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. 2003 to Present, p. 14648 .2003.
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. McGraw Hill Company. New York
https://cameochemicals.noaa.gov, diakses tanggal 29 Oktober 2017
https://comptox.epa.gov, diakses pada tanggal 3 November 2017
https://en.wikipedia.org/wiki/Sodium_cyanide, diakses tanggal 29 Oktober 2017
https://en.wikipedia.org/wiki/Cyanoacetic_acid, diakses tanggal 03 November 2017
https://fscimage.fishersci.com/msds/20192.htm diakses pada tanggal 3 November 2017
http://meteo.bmkg.go.id/, diakses tanggal 02 November 2017
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov, diakses tanggal 29 Oktober 2017
http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jo0358473 diakses pada tanggal 1 November 2017
https://toxnet.nlm.nih.gov, diakses pada tanggal 2 November 2017
https://www.alibaba.com/, diakses tanggal 21 November 2017
https://www.asc.co.id/, diakses tanggal 21 November 2017
https://www.bps.go.id/brs/view/1327, diakses tanggal 01 November 2017
https://www.cphi-online.com/cyanoacetic-acid-prod567632.html, diakses tanggal 29
Oktober 2017
http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB8217349.htm, diakses
tanggal 29 Oktober 2017
https://www.google.co.id/maps/, diakses tanggal 02 November 2017
http://www.ilo.org/dyn/icsc/showcard.display?p_card_id=1449 diakses pada tanggal 3
November 2017
http://www.indoacid.com/, diakses tanggal 21 November 2017
http://www.kemenperin.go.id/artikel/14164/Produksi-Bahan-Baku,-Menperin:-Indonesia-
Perkuat-Industri-Farmasi, diakses tanggal 03 November 2017
http://www.lv-soft.com/software/fachbereiche/stoff/naoh-e.htm diakses pada tanggal 3
November 2017
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2017/03/16/95-bahan-baku-farmasi-indonesia-
masih-impor%C2%A0-396404, diakses tanggal 03 November 2017
https://www.researchgate.net/publication/279038762_Hydrolysis_Kinetics_of_Chloroacetic
Acid_with_Sodium_Hydroxide_Under_Strong_Alkaline_Conditions diakses pada
tanggal 26 November 2017
http://www.tcichemicals.com, diakses tanggal 21 November 2017
www.hkexnews.hk/listedco/listconews, diakses tanggal 26 November 2017
http://arrow-indonesia.com/kelebihan-dan-kekurangan-alat-pendistribusi-bahan-conveyor-
belt/
diakses pada tanggal 27 November 2017
https://www.klikteknik.com/blog/kelebihan-dan-kekurangan-pompa-sentrifugal.html diakses
pada tanggal 27 November 2017
http://umich.edu/~elements/asyLearn/bits/cstr/index.htm
diakses pada tanggal 27 November 2017
http://onnyapriyahanda.com/ diakses pada tanggal 28 November 2017
http://articles.compressionjobs.com/articles/oilfield-101/3242-pumps-oil-gas-field-rotor-
casing?start=12 diakses pada tanggal 28 November 2017
https://www.kompasiana.com/wendynovianto.com/bagian-inti-sebuah-pompa-tipe-
reciprocating_54f3fb51745513a02b6c836d\ diakses pada tanggal 28 November
http://www.mechanicalbooster.com/2017/08/reciprocating-pump.html diakses pada tanggal
28 November 2017
http://www.hcheattransfer.com/selection.html diakses pada tanggal 1 November
http://migas-indonesia.com/2008/01/29/rangkuman-diskusihelical-heat-exchanger/ diakses
pada tanggal 28 November 2017
http://primahandal.com/apa-itu-plate-heat-exchanger/ diakses pada tanggal 28 November
2017
http://www.geocities.ws diakses pada tanggal 29 November 2017
https://www.zwirnerequipment.com/blog/5-advantages-vertical-storage-tanks/ diakses pada
tanggal 4 Desember 2017
http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages/MaterialsHandling/Hoppers/Hoppers.html
diakses pada tanggal 4 Desember 2017
https://www.kwsmfg.com/screw-conveyor-advantages/ diakses pada tanggal 4 Desember
2017
http://articles.compressionjobs.com/articles/oilfield-101/3242-pumps-oil-gas-field-rotor-
casing?start=16 diakses pada tanggal 4 Desember 2017
https://www.powerzone.com/resources/glossary/reciprocating-pump diakses pada tanggal 4
Desember 2017
https://www.thermaxxjackets.com/plate-and-frame-heat-exchangers-explained/ diakses pada
tanggal 4 Desember 2017
http://www.webbusterz.org/what-is-a-double-pipe-heat-exchanger/#Advantages_and_
Disadvantages diakses pada tanggal 4 Desember 2017
http://www.umich.edu/~elements/fogler&gurmen/html/asyLearn/bits/batch/index.htm diakses
pada tanggal 4 Desember 2017
umich.edu/~elements/asyLearn/bits/cstr/index.htm diakses pada tangga 4 Desember 2017
umich.edu/~elements/asyLearn/bits/pfrfinal/index.htm diakses pada tanggal 4 Desember
2017
https://www.powerzone.com/resources/glossary/reciprocating-pump diakses pada tanggal 4
Desember 2017
http://articles.compressionjobs.com/articles/oilfield-101/3242-pumps-oil-gas-field-rotor-
casing?start=12 diakses pada tanggal 4 Desember 2017
http://www.hcheattransfer.com/selection.html diakses pada tanggal 4 Desember 2017
https://www.chemicalprocessing.com/articles/2012/select-the-right-reboiler/ diakses pada
tanggal 4 Desember 2017
http://webbook.nist.gov/cgi/cbook.cgi?ID=C78933&Mask=1 diakses pada tanggal 5
Desember 2017
LAMPIRAN
I. Perhitungan Neraca Massa
Neraca massa seluruh pabrik dihitung setelah menyelesaikan perhitungan neraca
massa setiap alat.
Data yang digunakan :
Komponen Mr (kg/kmol)
CH2CNCOOH 85
H2O 18
H2SO4 98
Na2SO4 142
CH2CNCOONa 107
NaCN 49
ClCH2COONa 116.5
NaCl 58.5
ClCH2COOH 94.5
NaOH 40
CH2OHCOONa 98
C4H8O 72
Perhitungan neraca massa seluruh pabrik :
Input : Natrium hidroksida 48 %berat ke R-01
Asam kloroasetat 70 %berat ke R-01
Metil etil keton masuk ke mixing point sebagai solvent make-up pada proses
ekstraksi di packed extraction tower
Air ke Mixer (M-01)
Natrium sianida ke Mixer (M-01)
Asam sulfat 98 %berat ke acidification chamber
Output : Asam kloroasetat, natrium glikolat, natrium kloroasetat, natrium hidroksida,
natrium klorida, natrium sianida sebagai cairan sisa flash drum (FD-01)
Metil etil keton, asam siano asetat, natrium siano asetat, air, asam sulfat,
natrium sulfat sebagai rafinat
Asam siano asetat, metil etil keton, air sebagai produk
Asumsi :
Impurities Natrium hidroksida 48 %berat adalah air sebanyak 52%
Impurities Asam kloroasetat 70 %berat adalah air sebanyak 30%
Impurities Asam sulfat 98 %berat adalah air sebanyak 2%
Impurities pada natrium sianida dan metil etil keton diabaikan karena sangat kecil
Hasil Perhitungan :
Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 12 Arus 4 Arus 5 Arus 10 Arus 17 Arus 15 Arus 9
C4H8O 0.0000 0.0000 47.6866 0.0000 0.0000 0.0000 23.7235 23.9631 0.0000
NaOH 1380.5627 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 50.2944
H2O 1495.6096 1664.0711 0.0000 3119.7994 0.0000 24.5582 757.5758 6138.1323 0.0000
ClCH2COOH 0.0000 3882.8327 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 776.5665
NaCN 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1337.0569 0.0000 0.0000 0.0000 63.6694
H2SO4 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1203.3512 0.0000 57.3024 0.0000
CH2CNCOOH 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1767.6768 220.3670 0.0000
CH2CNCOONa 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 278.0662 0.0000
Na2SO4 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1660.6012 0.0000
CH2OHCOONa 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 37.8443
ClCH2COONa 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 756.8859
NaCl 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1542.8595
Total 2876.1724 5546.9038 47.6866 3119.7994 1337.0569 1227.9094 2548.9760 8378.4324 3228.1200
Total Input 14155.5284 Total Output 14155.5284
Perhitungan neraca massa setiap alat :
1. Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R-01)
Asumsi yang digunakan adalah konversi asam kloroasetat sebesar 80 %,
jumlah natrium hidroksida yang masuk ke reaktor (R-01) 5 % lebih dari
kebutuhan stoikiometrisnya (diambil excess natrium hidroksida yang tidak
banyak, bertujuan untuk menekan terjadinya reaksi samping yakni
pembentukan natrium glikolat yang dapat menurunkan yield natrium
kloroasetat), natrium glikolat yang terbentuk adalah sebanyak 1 %berat dari
total sodium kloroasetat yang masuk ke Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R-
02)
Input : Natrium hidroksida dan air
Asam kloroasetat dan air
Output : Natrium kloroasetat, asam kloroasetat, air, natrium glikolat, natrium
hidroksida, dan natrium klorida ke R-02
Reaksi yang terjadi : (dalam kmol/jam)
ClCH2COOH (aq) + NaOH (aq) → ClCH2COONa (aq) + H2O (l)
Mula-mula 41.0882 34.5141 175.5378
Reaksi 32.8705 32.8705 32.8705 32.8705
Sisa 8.2176 1.6435 32.8705 208.4084
Hasil perhitungan :
INPUT (kg/jam) OUTPUT (kg/jam)
Komponen Arus 8 Arus 10 Arus 11
CH2CNCOONa 2780.6625 0.0000 278.0662
H2O 6871.1499 24.5582 6895.7081
CH2CNCOOH 0.0000 0.0000 1988.0437
H2SO4 0.0000 1203.3512 57.3024
Na2SO4 0.0000 0.0000 1660.6012
Total 9651.8124 1227.9094 10879.7218
Total Input 10879.7218 Total Output 10879.7218
7. Menara Distilasi
Light key component adalah metil etil keton yang terambil 99% pada hasil atas
dan heavy key component adalah asam siano asetat yang terambil 0,4% pada
hasil atas, 0,6% lainnya adalah air karena titik didih air dan asam siano asetat
yang berdekatan. Hasil atas Menara Distilasi semuanya direcycle.
Input : Metil etil keton, asam siano asetat, dan air yang merupakan ekstrak
dari Packed Extraction Tower.
Output : Metil etil keton, air, dan asam siano asetat sebagai hasil atas Menara
Distilasi yang akan direcycle ke Packed Extraction Tower
Asam siano asetat, air, metil etil keton sebagai hasil bawah Menara
Distilasi yang akan diambil sebagai produk.
Hasil perhitungan :
INPUT (kg/jam) OUTPUT (kg/jam)
Komponen Arus 14 Arus 16 Arus 17
C4H8O 2372.3487 2348.6252 23.7235
CH2CNCOOH 1776.5596 8.8828 1767.6768
H2O 761.3827 3.8069 757.5758
Total 4910.2910 2361.3150 2548.9760
Total Input 4910.2910 Total Output 4910.2910
Pada perhitungan neraca massa Menara Distilasi terdapat arus output berupa
hasil bawah Menara Distilasi (Arus nomor 17) yang diambil sebagai produk.
Kapasitas Pabrik adalah sebesar 2548.9760 kg/jam. Jika pada 1 tahun pabrik
beroperasi selama 330 hari maka akan diperoleh kapasitas pabrik dalam satu
tahun adalah sebesar 20.187,8900 ton, dengan kemurnian Asam Siano Asetat
sebesar 70 % w/w.
Output : Metil etil keton, air, asam siano asetat sebagai solvent pada proses
ektraksi asam siano asetat di Packed Extraction Tower
Hasil Perhitungan :
INPUT (kg/jam) OUTPUT (kg/jam)
Komponen Arus 12 Arus 16 Arus 13
C4H8O 47.6866 2348.6252 2396.3119
CH2CNCOOH 0.0000 8.8828 8.8828
H2O 0.0000 3.8069 3.8069
Total 47.6866 2361.3150 2409.0016
Total Input 2409.0016 Total Output 2409.0016
I. Data Specific Heat Capacity untuk Setiap Komponen
Cp (J/mol K)
Mr
Komponen
(kg/kmol) A B C D
Data specific heat capacity (Cp) untuk komponen natrium kloro asetat, natrium siano
asetat, dan asam siano asetat tidak terdapat dalam literatur, sehingga dilakukan
pendekatan melalui The Relatively Simple Atomic Group Contribution Approach of
Chueh and Swanson (Perry, 1997).
dengan,
CpL = liquid heat capacity pada 293.15 K, J/(mol.K)
n = jumlah grup atom yang berbeda dalam senyawa
Ni = jumlah grup atom i dalam senyawa
∆cpi = numeric value of the contribution of atomic element i , yang dapat
dilihat pada Table 2-394, Perry 7th ed., 1997, p.2-354
m = jumlah grup karbon yang membutuhkan kontribusi tambahan,
dimana grup karbon tersebut membentuk ikatan tunggal dengan grup
karbon lain yang membentuk ikatan rangkap dua atau tiga dengan
grup karbon ketiga.
Data entalpi penguapan (∆Hvap) untuk komponen natrium siano asetat dan asam siano
asetat tidak terdapat dalam literatur, sehingga dilakukan pendekatan melalui Riedel
Model (Perry, 1997).
dengan,
R = gas constant = 0,008314 kJ/(mol.K)
Tc = critical temperature, K
Tbr = reduced normal boiling temperature = Tb/ Tc
Tb = normal boiling temperature, K
Pc = critical pressure, kPa
Data critical temperature (Tc) dan critical pressure (Pc) untuk komponen natrium
siano asetat dan asam siano asetat juga tidak terdapat dalam literature, sehingga
dilakukan pendekatan melalui The Method of Ambrose (Perry, 1997).
dengan,
Tc = critical temperature, K
Tb = normal boiling temperature, K
Σ∆T = nilai ∆T untuk tiap bagian molekul, dapat dilihat pada Table 2-383,
Perry 7th ed., 1997, p.2-341
∆(Platt no.) = (Platt number of any alkyl chains in the molecule) - (Platt number of
the n-alkane with the same number of carbon atoms). The Platt
number is defined as the number of pairs of carbon atoms that are
separated by three carbon-carbon bonds and is and indicator of
branching.
dengan,
Pc = critical pressure, MPa
Σ∆P = nilai ∆T untuk tiap bagian molekul, dapat dilihat pada Table 2-383,
Perry 7th ed., 1997, p.2-341
∆(Platt no.) = (Platt number of any alkyl chains in the molecule) - (Platt number of
the n-alkane with the same number of carbon atoms). The Platt
number is defined as the number of pairs of carbon atoms that are
separated by three carbon-carbon bonds and is and indicator of
branching.
Cp C4H8O (vapor) : 57,03 J/(mol*K) (Chao J, 1986) (dianggap konstan disemua suhu)
Cp H2O (vapor) : 1.996 kJ/kgK (www.engineeringtoolbox.com) (dianggap konstan
disemua suhu)
(dalam kmol)
(dalam kmol)
INPUT (kJ/jam) OUTPUT (kJ/jam)
Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 3
NaOH 33186.5702 0.0000 39672.9113
H2O 2509155.9033 2255142.5897 5697991.8078
ClCH2COOH 0.0000 10255727325.7034 4224941978.2949
CH2OHCOONa 0.0000 0.0000 0.0000
ClCH2COONa 0.0000 0.0000 1498173.1288
NaOH 0.0000 0.0000 39672.9113
NaCl 0.0000 0.0000 11792.4575
ΔH reaksi 0.0000 0.0000 3385610.0000
Beban Pendingin
0.0000 6024949592.1663
Mantel 0.0000
Total 2542342.4736 10257982468.2931 10260564483.6779
Total Input 10260524810.7666 Total Output 10260564483.6779
3. Reaktor (R-02)
Pada perhitungan neraca panas Reaktor (R-02), fase tiap komponen berupa cairan
dan tidak terjadi perubahan fase di dalam reaktor.
Asumsi yang digunakan adalah konversi Natrium Kloro Asetat menjadi Natrium
Siano Asetat adalah sebesar 80%.
Input : Larutan NaCN dari Arus 3 serta Larutan Natrium Kloro Asetat, NaCl,
Natrium Glikolat, sisa Larutan NaOH, dan sisa Larutan Asam Siano
Asetat dari Arus 6 pada suhu 363,15 K
Output : Larutan Natrium Siano Asetat dan NaCl, sisa reaktan yang meliputi
Larutan NaCN, Larutan Natrium Kloro Asetat, serta zat-zat yang tidak
bereaksi yang meliputi NaCl, Natrium Glikolat, sisa Larutan NaOH,
dan Larutan Asam Siano Asetat pada suhu 363,15 K
Reaktor dilengkapi dengan pendingin mantel yang bertujuan untuk
mencegah kenaikan suhu output yang terlalu tinggi karena reaksinya yang
eksotermis dan mencegah penguapan air.
(dalam kmol)
5. Kondenser (CD-1)
Pada perhitungan neraca panas Kondenser (CD-1), terjadi perubahan fase dari
uap menjadi cairan pada tiap komponen.
Input : Campuran uap Natrium Siano Asetat dan Air yang bersuhu 381 K.
Output : Larutan Natrium Siano Asetat yang bersuhu 303 K.
Panas yang diambil oleh Kondenser adalah sebesar 17799797.7810
kJ/jam.
6. Acidification Chamber
Pada perhitungan neraca panas Acidification Chamber, fase tiap komponen
berupa cairan dan tidak terjadi perubahan fase di dalam chamber.
Asumsi yang digunakan adalah konversi Natrium Siano Asetat yang menjadi
Asam Siano Asetat adalah sebesar 90%.
Input : Larutan Natrium Siano Asetat dari Arus 8 dan H2SO4 dari Arus 10
yang bersuhu 303 K.
Output : Larutan Asam Siano Asetat dan Na2SO4 serta zat-zat sisa yang tidak
bereaksi yang meliputi Larutan Natrium Siano Asetat dan H2SO4 yang
bersuhu 303 K.
Reaktor dilengkapi dengan pemanas mantel karena reaksinya yang
endotermis.
Panas yang diberikan oleh pemanas mantel adalah sebesar
110436602.0473 kJ/jam.
Reaksi yang terjadi pada Acidification Chamber :
7. Kondenser (CD-2)
Pada perhitungan neraca panas Kondenser (CD-2), terjadi perubahan fase dari
uap menjadi cairan pada komponen Metil Etil Keton. Sedangkan pada
komponen lainnya tidak terjadi perubahan fase dari cairan.
Asumsi yang digunakan adalah
Input : Hasil atas Menara Distilasi yang meliputi uap Metil Etil Keton, sedikit
Air, dan sedikit Asam Siano Asetat yang bersuhu 353 K.
Output : Cairan Metil Etil Keton, Air, dan Asam Siano Asetat yang bersuhu
349 K.
8. Reboiler (RB-01)
Pada perhitungan neraca panas Reboiler (RB-01), terjadi perubahan fase dari
cairan menjadi uap pada tiap komponen.
Input : Asam Siano Asetat, Air, dan sedikit Metil Etil Keton yang bersuhu 373
K
Output : Sebagian uap campuran Asam Siano Asetat, Air, dan sedikit Metil Etil
Keton yang masuk kembali ke Menara Distilasi dan campuran cairan
Asam Siano Asetat yang merupakan produk yang perlu diturunkan
suhunya dahulu menggunakan HE-02 yang bersuhu 381 K.
Panas yang harus diberikan oleh Reboiler adalah sebesar 465675.9730
kJ/jam.