You are on page 1of 31

Sindrom Nefritik

Ferdinan sibarani
102013451
Skenario 3

 Seorang perempuan 19 tahun dengan keluhan bengkak seluruh badan


sejak 3 hari lalu
Mind Map

Komplikasi Prognosis Anamnesis

Pemeriksaan
Pencegahan
Fisik

Nyeri Pemeriksaan
Tatalaksana
saat Penunjang
berkemih
WD
Komplikasi

DD
Patofisiologi

Epidemiologi Etiologi
Anamnesis

 Identitas pasien
 KU
Mengeluh
2 minggu lalu Cuma di bengkak
kelopakseluruh badan
mata saat bangun tidur
 RPS Bengkak hilang siang hari
 RPD 3 hari terakhir seluruh wajah, tangan dan kaki bengkak
Tidak
Mual,ada riwayat
sesak, sakit tenggorokan
sakit kepala di tengkuk
 RPK Kencing sedikit dan jarang, 12 jam terakhir belum BAK
 RPSos
Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran Umum
Sakit berat, CM Oedem anasarka
 TTV
TD : 150/100 , Nadi 100x/mnt Nafas
Konjungtiva : 28x/menit suhu 36oC
pucat
 Inspeksi Abdomen buncit , striae +
 Palpasi Ekstremitas oedem +/+
JVP 5-2cm
Hepar lien tidak teraba
 Perkusi Paru redup sela iga IV ke bawah kanan kiri
 Auskultasi BJ I-II regular,
Shiftingmurmur,
dullness gallop
+ –
Vesikuler melemah ICS IV ke bawah kanan kiri
Ronki – wheezing - , bising usus + normal
Pemeriksaan Penunjang

 Darah lengkap (Hb 9, Ht, Leukosit 5000, Trombosit 200.000)


 Urinalisis
 Protein = +++
 Lekosit 20-25/lpb
 Silinder berbutir atau granula cast +5-6/lpk
Letak Ginjal (Ren)

 Ren terletak kira-kira


setinggi vertebra T.XII
di superior dan
vertebra L.III di inferior

•Retro peritoneal
•Kiri : Iga 11 / L 1-2
•Kanan : Iga 12 / L 2-3
Batas-batas ginjal dengan organ lain

 Facies Anterior Dextra  Facies Anterior Sinistra


Batas-batas ginjal dengan organ lain

Facies Posterior
Struktur Ginjal Manusia
Pembungkus Ginjal

 Kapsula Fibrosa :
• Hanya melekat pada ginjal
• Mudah dilepas
 Kapsula Adiposa / Lemak Perirenal :
• Mengandung banyak lemak
• Membungkus ginjal dan glandula supra renalis
 Fascia renalis :
• Berasal dari Fascia tranversalis
• Terdiri 2 lembar : f.prerenalis dan f.retrorenalis
Perdarahan Ginjal

 A.Renalis dari Cabang Aorta Abdominalis


 A.Renalis dextra lebih panjang karena
melewati vena cava inferior
 V.Renalis menuju V.Cava Inferior
Perdarahan Ginjal
Kutub Vaskular
Kutub Urinari
Medula
Tubulus
Tubulus
Kontortus
Perbedaan Kontortus Distal
Proksimal
(TKD)
(TKP)

Brush Border Ada Tidak ada

Tidak jelas Jelas


Lumen
Lebih kecil Lebih Besar

Sifat Asidofil Basofil


TKP Berjauhan Berdekatan
TKD Inti Sel
Sedikit Banyak

Di T.K.D yang
Makula Densa Tidak ada dekat
glomerulus
Duktus Koligens dan Duktus Papilris
WD: Sindrom Nefritik ec Rapidly Progressive
Glomerulonephritis

DD :
Sindrom nefritic ec Post Streptococal
Glomerulonephritis
Nefritic lupus
Sindrom Nefritik ec Rapidly Progressive
Glomerulonephritis
 Merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan GFR cepat <50%
dalam 3 bulan
 Ada 3 tipe RPGN
 Tipe I (anti Glomerular Basement Membrant antibody)
 Tipe II (Immune Complex)
 Tipe III (Pauci immune
Tipe I Tipe II Tipe III
anti GBM antibody Immune Complex Pauci Immune
IgG mengendap linier Penumpukan kompleks imun Biasanya didasari penyakit
sepanjang basal membran didaerah subendotelial, vaskulitis
glomeruli subepitelial dan/atau
kompartemen mesangial
Goodpasture syndrome Postinfeksi (streptokokus) Granulomatosis with
polyangiitis (Wegener
granulomatosis)
Anti-GBM disease Lupus nephritis Microscopic polyangiitis

10-40% pasien ANCA + Henoch Schonlein purpura Renal-limited necrotizing


crescentic glomerulonephritis
Immunoglobulin GN 80-90% ANCA +

idiopatik
Patofisiologi
Epidemiologi

 Laki-laki : Perempuan = 1:1


 Usia 2-92 tahun
 Mortalitas diakibatkan massive pulmonary haemorrhage
 UK 2 : 100.000
 Sweeden 1:100.000
Post-streptococcal Glomerulonephritis

 Acute GN akibat infeksi streptokokus


 Gejala klinis:
 Edema
 Hipertensi
 Oliguria +/-
 PP: hematuria, proteinuria
 Laki-laki > perempuan , usia 7 tahun
 Infeksi 8 minggu sebelum gejala di ginjal
Nefritic Lupus

 salah satu manifestasi paling serius dari lupus eritematosus sistemik (SLE)
 SLE : fatigue, arthritis, Central nervous disease
 manifestasi penyakit ginjal tanpa klinis
 hipertensi, proteinuria, dan gagal ginjal

 PP : Urinalisis (urin 24 jam, klirens kreatinin dan ekskresi protein) , Chain


reactive protein

 Epidemiologi : 20-40 tahun, perempuan : pria = 9:1


Terapi

 Diet:TKTP,rendah garam ,
 restriksi cairan(furosemide 1-3 mg/kgbb/hari) +spironolakton 2-4
mg/kgbb/hari
 kortikosteroid)
prognosis

 Prognosis sangat tergantung pada etiologi dan kecepatan pengambilan


tindakan. Dikatakan prognosis lebih baik bila terapi dilakukan sebelum
kadar kreatinin darah mencapai 5 mg/dl.
kesimpulan

 Glomerulonefritis Progresif Cepat (GNPC) adalah sindrom klinikopatologik


(clinicopathological syndrome ) dengan manifestasi berupa penurunan
fugsi ginjal yang mendadak, cepat, dan progresif, disertai oligouria,
edema, hipertensi, dan urine sedemen aktif (hematuria, eritrosit dismorfik,
eritrosit cast, pigmented cast, debris). Secara patofisiologi sindrom ini
merupakan suatu immune-mediated glomerulonephritis dan histopatologis
ditandai dengan pembentukan cresent sehingga disebut juga Cresentic
Glomerulonephritis.
 thank you 

You might also like