Professional Documents
Culture Documents
Rachmad Kurniawan
(NIM 102013321 , Kelompok A7)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
No. Telp (021) 5694-2061, e-mail : rachmad.2013fk321@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Manusia sejatinya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari yang dijalani. Ini
semua dilakukan demi memenuhi kebutahan hidupnya. Untuk alasan inilah kita perlu
menggunakan kekuatan kita terutama kekuatan pada otot untuk melakukan segala
aktifitas setiap hari. Didalam tubuh manusia terdapat mekanisme otot yang berjalan
sesuai dengan kebutuhannya masing-masing disetiap bagian ekstermitas. Itu sebabnya
mengapa otot sangat penting untuk manusia dalam melakukan suatu hal agar menjadi
lebih mudah. Namun, keselarasan antara penggunaan dan fase istirahat juga harus di
perhatikan karena otot pada manusia juga akan mengalami kelelahan ntah disebabkan
dari faktor luar ataupun faktor dari dalam. Jika kita menghiraukan hal sekecil ini
mungkin tidak mustahil kita akan mengalami penyakit kelelahan otot salah satunya
yaitu myasthenia gravis. Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan pada otot secara
perlahan dan pada akhirnya terjadi kelumpuhan.
Abstrack
True humans could not be separated from the activities of daily living. This is all done
in order to meet their needs . For this reason we need to use our strength , especially the
strength of the muscles to perform all activities every day . In the human body there are
mechanisms of muscle that runs according to their respective needs in every part
ekstermitas . That is why it is very important to the human muscles to do something to
make it easier. However , alignment between use and rest phase should also be noticed
because the muscles in humans will also experience fatigue ntah resulting from external
factors or factors from within . If we ignore these little things may not be impossible
that we will experience muscle fatigue disease myasthenia gravis is one of them . This
defect causes paralysis of the muscles slowly and eventually paralysis .
1
Pendahuluan
Skenario kasus
Rumusan masalah
Perempuan umur 13 tahun dengan keluhan sering lemas sampai tidak kuat
mengangkat barang terutama pada siang hari.
Analisis masalah
1. Mekanisme otot
Otot secara umum berfungsi untuk kontraksi dan menghasilkan gerakan-
gerakan. Otot ada 3 macam, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Otot
2
rangka terdapat pada sistem skeletal dan merupakan otot yang paling berperan
dalam mekanik tubuh. Otot rangka berfungsi dalam membantu pengontrolan
gerakan, mempertahankan postur tubuh, dan menghasilkan panas. Ketiga macam
otot tersebut dipersarafi oleh saraf tepi yang terdiri atas serabut motoris dari
medula spinalis. Traktus piramidalis membawa pesan tonus, inhibisi, dan
fasilitasi terhadap otot anggota gerak kiri dan korteks cerebri kiri mengatur otot-
otot anggota gerak kanan.3
a. Kontraksi otot
Kontraksi otot secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: peristiwa
kontraksi otot diawali dengan potensial aksi saraf motorik menuju motor
endplate di membran otot/ dengan adanya potensial aksi, pelepasan asetilkolin
semakin banyak. Akibatnya, pintu kalsium di retikulum sarkoplasma membuka
dan melepaskan ion kalsium ke sitoplasma sel otot. Ion kalsium kemudian
menyebar ke seluruh sitoplasma dan berikatan dengan troponin C. Ikatan
troponin C dengan ion kalsium mengakibatkan perubahan konformasi molekul
troponin, membuka binding sites. Pembukaan binding sites tersebut
memungkinkan terjadinya jembatan silang antara filamin aktin myosin.
Selanjutnya dengan katalis enzim myosin-ATPase terjadi hidrolikis ATP
menjadi ADP+P+Energi, sehingga terjadilah kontraksi otot. Kontraksi otot terus
berlangsung selama ion-ion kalsium tetap berada pada konsentrasi tinggi dalam
cairan sarkoplasma.3
1. Isotonik
Kontraksi isotonik terjadi saat otot memendek karena mengangkat beban
yang konstan. Kerja terjadi untuk mengangkat beban tersebut. Salah satu
contoh kerja kontraksi isotonik adalah ketika seorang atlet angkat berat
mengangkat barbel. Sebagian besar kontraksi mencakup periode isotonik dan
isometrik.5
4
2. Isometrik
Kontraksi isometrik adalah kontraksi ketika terjadi ayunan jembatan silang
dan terbentuk tegangan tanpa pemendekan otot. Kontraksi isometrik terjadi
ketika individu mencoba mengangkat beban yang memerlukan tegangan
lebih besar dari pada tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot. Tidak ada
kerja mekanis yang dilakukan. Tegangan terbentuk, tetapi otot tidak
memendek.5
b. Relaksasi otot
Relaksasi adalah yang biasanya tidak pernah kita pikirkan dalam
kaitannya dengan masalah kesehatan, apalagi pendidikan. Kita selalu
menghubungkan kata “rileks” dengan hiburan. Relaksasi sangat
berhubungan erat dengan seluruh saraf, kelenjar-kelenjar, enzim di dalam
tubuh, peredaran darah metabolisme, sistem kekebalan tubuh dan daya
instrinsik. Kegiatan ini juga berpengaruh untuk memperpanjang ataupun
memperpendek umur kita, serta pada kualtas kehidupan, karier, perkawinan
dan sebagainya.6
Mekanisme relaksasi pada sel otot mirip dengan proses repolarisasi pada
sel saraf. Relaksasi otot diawali dengan penurunan permeabilitas membran
sarkolema, retikulum sarkoplasma, dan tubulus transversus terhadap
kalsium. Hal ini menyebabkan pemasukan kalsium ke sarkoplasma terhenti.
Proses tersebut dilanjutkan dengan pengaktifan pompa kalsium, yang akan
meningkatkan pemompaan kalsium dari sarkoplasma ke tempat
penyimpanannya didalam retikulum sarkoplasma dan tubulus transversus.
Setelah pompa kalsium bekerja, jumlah kalsium dalam sarkoplasma turun
5
secara signifikan sehingga troponin-C tidak lagi berikatan dengan kalsium.
Dengan demikian, konformasi dan posisi troponin serta posisi aktin dan
myosin akan kembali seperti semula sehingga relaksasi pun terjadi.7
Pengaktifan pompa kalsium menuntut ketersediaan energi untuk
memompakan kalsium dari sarkoplasma kembali masuk ke tubulus
transversus dan retikulum sarkoplasma. Hal ini dapat diatasi dengan adanya
enzim retikulum sarkoplasma ATP-ase.7
2. Ekstremitas atas
Dalam hal ini ekstremitas bagian atas merupakan tulang pada bagian atas
dari kepala sampai dengan tulang panggul. Pada bagian ini meliputi berbagai
macam tulang seperti caput, clavicula dan sebagainya. Dalam skenario ini yang
akan dibahas adalah pada bagian tangan dimana terdapat tulang humerus dan
radius & ulna. Gerakan radius diatas ulna adalah bebas. Karena kepala dari
radius berotasi di dalam ligamen pembatas dari sendi radio-ulnaris superior,
maka ujung bawah radius berotasi diatas kepala ulna pada sendi radio-ulnaris
inferior dan tangan dibawah serta dalam gerakan pronasi dan supnasi dari
lengan bawah.8
Berikut ini akan di bahas penjelasannya : (1) pronasi adalah rotasi dari
radius di atas ulna sampai tapak tangan menghadap ke belakang. Gerakan ini
dilaksanakan oleh otot-otot yang disebut pronator dan terletak di depan lengan
bawah antara radius ulna, (2) supinasi adalah gerakan sebaliknya. Kalau
memulai dengan lengan bawah dalam pronasi, maka rotasinya dari dalam ke
arah luar sampai radius dan ulna terletak pararel dan tangan terletak dengan
tapaknya kedepan. Supinasi dilaksanakan oleh dua otot supinator yang berada di
belakang lengan bawah, antara radius ulna, dan juga oleh otot bisep yang berkait
kedalam tubetoritas radii. Gerakan ini perlu kalau memutar masuk sekrup
memakai obeng, atau memutar tombol pintu.8
6
a. Faktor internal
Gangguan otot, akibat aktivitas yang sering terjadi adalah kram dan kaku
leher (stiff). Kram atau kekejangan terjadi karena otot terus-menerus
melakukan aktivitas sehingga otot menjadi kejang dan tidak tidak
mampu berkontraksi lagi. Keadaan tersebut di sebabkan oleh kelelahan
otot. Kaku leher terjadi karena hentakan kesalahan gerak, sehingga
mengakibatkan otot trapesius leher meradang.
8
Hipotesis
Anak perempuan umur 13 tahun tidak kuat mengangkat barang dan didiagnosa
menderita Myasthenia gravis.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada anak
perempuan tersebut terkena Myasthenia gravis akibat kelelahan otot yang dikarenakan
aktivitasnya sehari-hari. Ini terbukti bahwa otot dapat mengalami kelelahan, karena itu
perlu adanya tahap kontraksi dan relaksasi agar otot dapat di gunakan dengan baik dan
tidak mengalami kelelahan. Salah satu penyakit ini sangat berbahaya karena dapat
mengakibatkan kelumpuhan secara perlahan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi
kita sebagai manusia harus tetap menjaga keseimbangan tubuh agar kelelahan tidak
terjadi terus-menerus.
9
Daftar pustaka
1. Harsono. Buku Ajar Neurologi klinis 2nded. Gajah Mada University Press. 1996;
90:56.
2. Conti-Fine B.M., Milani M, Kaminski H.J..Myasthenia gravis: past, present, and
future. J. Clin. Invest. 2006; 116 (11): 2843–54.
3. Asmadi. Teknik Prosedural Konsep & Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Penerbit Salemba. 2008; 45: 114-115.
4. Firmansyah, MawardiA.H., Riandi M.U.. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. PT
Grafindo Media Pratama. 2007; 53.
5. Corwin E.J., Buku Saku Patofisiologi Corwin. EGC. 2009; 322.
6. Santoso A.M.R., Right brain for kids: mengembangkan kemampuan otak kanan
anak-anak. Gramedia Pustaka Utama. 2002; 45: 23-24.
7. Isnaeni W. Fisiologi Hewan. Kanisius. 2006; 67: 103-104.
8. Pearce E.C., Anatomi & Fisiologi U.Ps. Gramedia Pustaka Utama. 2007; 34: 92.
9. Saktiyono. IPA BIOLOGI : - Jilid 2. ESIS. 2006; 54: 32.
10