You are on page 1of 4

Pemeriksaan mata awal termasuk pengukuran ketajaman visus, pemeriksaan eksternal dan

slit-lamp biomikroskopi.Pemeriksaan eksternal harus mencakup elemen berikut ini:5

 Limfadenopati regional, terutama sekali preaurikuler

 Kulit: tanda-tanda rosacea, eksema, seborrhea

 Kelainan kelopak mata dan adneksa: pembengkakan, perubahan warna, malposisi,


kelemahan, ulserasi, nodul, ekimosis, keganasan

 Konjungtiva: bentuk injeksi, perdarahan subkonjungtiva, kemosis, perubahan


sikatrikal, simblepharon, massa, sekret

Slit-lamp biomikroskopi harus mencakup pemeriksaan yang hati-hati terhadap:5

 Margo palpebra: inflamasi, ulserasi, sekret, nodul atau vesikel, nodul atau vesikel, sisa
kulit berwarna darah, keratinisasi

 Bulu mata: kerontokan bulu mata, kerak kulit, ketombe, telur kutu dan kutu

 Punctum lacrimal dan canaliculi: penonjolan, sekret

 Konjungtiva tarsal dan forniks

1. Adanya papila, folikel dan ukurannya

2. Perubahan sikatrikal, termasuk penonjolan ke dalam dan simblepharon

3. Membran dan psudomembran

4. Ulserasi

5. Perdarahan

6. Benda asing

7. Massa

8. Kelemahan palpebra

 Konjungtiva bulbar/limbus: folikel, edema, nodul, kemosis, kelemahan, papila,


ulserasi, luka, flikten, perdarahan, benda asing, keratinisasi

 Kornea

1. Defek epitelial

2. Keratopati punctata dan keratitis dendritik


3. Filamen

4. Ulserasi

5. Infiltrasi, termasuk infiltrat subepitelial dan flikten

6. Vaskularisasi

7. Keratik presipitat

 Bilik mata depan: rekasi inflamasi, sinekia, defek transiluminasi

 Corak pewarnaan: konjungtiva dan kornea

Kebanyakan kasus konjungtivitis dapat didiagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan.


Meskipun demikian, pada beberapa kasus penambahan tes diagnostik membantu.5

1. Kultur

Kultur konjungtiva diindikasikan pada semua kasus yang dicurigai merupakan konjungtivitis
infeksi neonatal. Kultur bakteri juga dapat membantu untuk konjungtivitis purulen berat atau
berulang pada semua grup usia dan pada kasus dimana konjungtivitis tidak berespon terhadap
pengobatan.

1. Kultur virus

Bukan merupakan pemeriksaan rutin untuk menetapkan diagnosa. Tes imunodiagnostik yang
cepat dan dilakukan dalam ruangan menggunakan antigen sudah tersedia untuk konjungtivitis
adenovirus. Tes ini mempunyai sensitifitas 88% sampai 89% dan spesifikasi 91% sampai
94%. Tes imunodiagnostik mungkin tersedia untuk virus lain, tapi tidak diakui untuk
spesimen dari okuler. PCR dapat digunakan untuk mendeteksi DNA virus. Ketersediannya
akan beragam tergantung dari kebijakan laboratorium.

1. Tes diagnostik klamidial

Kasus yang dicurigai konjungtivitis klamidial pada dewasa dan neonatus dapat dipastikan
dengan pemeriksaan laboratorium. Tes diagnostik yang berdasarkan imunologikal telah
tersedia, meliputi tes antibodi imunofloresens langsung dan enzyme-linked imunosorbent
assay. Tes ini telah secara luas digantikan oleh PCR untuk spesimen genital, dan, karena itu,
ketersediaannya untuk spesimen konjungtival lebih terbatas. Ketersedian PCR untuk
mengetes sampel okuler beragam. Meskipun spesimen dari mata telah digunakan dengan
performa yang memuaskan, penggunaannya belum diperjelas oleh FDA.

1. Smear/sitologi
Smear untuk sitologi dan pewarnaan khusus (mis.,gram, giemsa) direkomendasikan pada
kasus dicurigai konjungtivitis infeksi pada neonatus, konjungtivitis kronik atau berulang, dan
pada kasus dicurigai konjungtivitis gonoccocal pada semua grup usia.

1. Biopsi

Biopsi konjungtiva dapat membantu pada kasus konjungtivitis yang tidak berespon pada
terapi. Oleh karena mata tersebut mungkin mengandung keganasan, biopsi langsung dapat
menyelamatkan penglihatan dan juga menyelamatkan hidup. Biopsi konjungtival dan tes
diagnostik pewarnaan imunofloresens dapat membantu menetapkan diagnosis dari penyakit
seperti OMMP dan paraneoplastik sindrom. Biopsi dari konjungtiva bulbar harus dilakukan
dan sampel harus diambil dari area yang tidak terkena yang berdekatan dengan limbus dari
mata dengan peradangan aktif saat dicurigai sebagai OMMP. Pada kasus dicurigai karsinoma
glandula sebasea, biopsi palpebra seluruh ketebalan diindikasikan. Saat merencanakan biopsi,
konsultasi preoperatif dengan ahli patologi dianjurkan untuk meyakinkan penanganan dan
pewarnaan spesimen yang tepat.

1. Tes darah

Tes fungsi tiroid diindikasikan untuk pasien dengan SLK yang tidak mengetahui menderita
penyakit tiroid.

Konjungtivitis non-infeksius biasanya dapat didiagnosa berdasarkan riwayat pasien. Paparan


bahan kimiawi langsung terhadapa mata dapat mengindikasikan konjungtivitis
toksik/kimiawi. Pada kasus yang dicurigai luka percikan bahan kimia, pH okuler harus dites
dan irigasi mata terus dilakukan hingga pH mencapai 7. Konjungtivitis juga dapat disebabkan
penggunaan lensa kontak atau iritasi mekanikal dari kelopak mata.3

2.7 Diagnosa Banding Konjungtivitis

Glaukoma Kongestif
Konjungtivitis Keratitis Uveitis Anterior
Akut

Menurun perlahan,
Tergantung letak
Visus Normal tergantung letak Menurun mendadak
infiltrat
radang

Hiperemi konjungtiva perikornea siliar Mix injeksi

Epifora,
– + + –
fotofobia
Sekret Banyak – – –

Palpebra Normal Normal normal Edema

Edema, suram (tidak


Kornea Jernih Bercak infiltrat Gumpalan sel radang
bening), halo (+)

COA Cukup cukup Sel radang (+) dangkal

Sel radang (+), flare


H. Aquous Normal normal Kental
(+), tyndal efek (+)

Kadang edema Kripta menghilang


Iris Normal normal
(bombans) karena edema

Pupil Normal normal miosis Mid midriasis (d:5mm)

Lensa Normal normal Sel radang menempel Keruh

Konjungtivitis Konjungtivitis Virus Konjungtivitis


Bakteri Alergi
Tatalaksana  Sebelum  Pengobatan  Alergi sedang
pemeriksaan bersifat suportif antihistamin
mikrobiologi  (kompres, astrigen, topikal/ mast cell
antibiotik spektrum lubrikasi) stabilizer
luas  Herpetik   Alergi berat 
 Pengobatan tidak asiklovir antihistamin
memberikan hasil 400mg/hari selama topikal dan
 dihentikan  5 hari kortikosteroid
tunggu hasil  Deksametason topikal
pemeriksaan  0,1% 
berikan antibiotik episkleritis,
sesuai skleritis, dan iritis
 Tetes mata untuk  Pada permukaan
mengurangi iritasi diberikan salap
tetrasiklin

You might also like