Professional Documents
Culture Documents
Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam
bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan
kontribusi pendapatan bunga bagi bank.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.
Bank dapat memberikan kredit kalau memiliki dana yang sama dengan itu, bank terlibat
kesepakatan dengan calon debitur baik volume, tingkat bunga, jangka waktu maupun agunan.
Kesepakatan itu dituangkan dalam perjanjian kredit. Dengan ditandatangani perjanjian kredit
berarti bank dan debitur telah terikat untuk melaksanakan. Bagi bank persetujuan kredit merupakan
komitmen yang tak bias dibatalkan, begitu juga bagi debitur. Disamping itu setelah kredit
dikucurkan, bank selalu harus memantau kualitas kredit. Semakin lama jangka waktu kredit
umumnya semakin besar risikonya. Hal-hal ini berimplikasi pada pencatatan transaksi kredit dari
saat perjanjian kredit, pengucuran/realisasi kredit, pencatatan angsuran pokok dan bunga,
penyisihan penghapusan hingga penyelamatan lredit (restrukturisasi kredit).
PEMBUNGAAN KREDIT.
A = M x i / 1 - (1 + i)n
Keterangan:
A = Anuitas
M = Nilai kredit
i = Tingkat suku bunga
n = Jangka waktu kredit
Contoh:
Plafon kredit disetujui dan dicairkan sebesar Rp 600.000.000 pada tanggal 1 April
2005, suku bunga 24% pa, dengan jangka waktu 3 tahun atau 36 bulan. Berapa yang
harus dibayar tiap bulan oleh debitur?
Angsuran kredit per bulan dapat dihitung sebagai berikut:
A = (600.000.000 x 0,02) / (1 – (1 + 0,02)36)
= Rp 23.539.711,59
Selanjutnya untuk menghitung angsuran pokok ke-n atau an dapat ditentukan dengan
rumus:
an = a1 (1 + i)n-1, dengan asumsi angsuran pokok pertama diketahui atau dengan
menggunakan rumus di atas.
Dengan demikian untuk menentukan angsuran bunga ke-n atau bn bisa digunakan
rumus:
bn = A – an
Untuk menghitung sisa pinjaman pada akhir tahun ke-n bisa digunakan rumus:
sn = bn+1 / I, dimana sn = sisa pokok kredit pada akhir periode ke-n
Bila diketahui angsuran pokok pertama makan anuitas bisa ditentukan sebagai berikut:
A = a1 x (1 + i)n
A = M
1 – (1 + I)-n+1
[ ]+1
i
Keterangan:
A = Anuitas
M = Nilai Kredit
I = Tingkat suku bunga
N = Jangka waktu kredit
Contoh:
Pembelian rumah dengan fasilitas KPR BTN. Harga rumah Rp 700.000.000. Biaya
balik nama dan lain-lain Rp 15.000.000. Nasabah diwajibkan membayar uang muka
Rp 100.000.000, biaya balik nama dan angsuran perdana. Dengan demikian nilai KPR
adalah Rp 600.000.000. pertanyaan berapa angsuran per bulan bila nasabah mengambil
jangka waktu KPR selama 3 tahun dengan bunga 24%. Tanggal transaksi 1 April 2005.
Dengan menggunakan rumus bunga efektif prenumerando, maka diperoleh
angsuran per bulan Rp 23.078.148,59. Angsuran ini dibayar mulai tanggal 1 April
2005.
Konversi Bunga Efektif ke Bunga Flat
Bank dalam menentukan angsuran kredit dapat menganut salah satu metode, namun sering
menghadapi nasabah dengan berbagai karakteristik arus kas. Utuk itu berdasarkan kesepakatan
dengan nasabah, bank dapat mengkonversi bunga efektif ke flat. Untuk melakukan konversi
dapat menggunakan rumus:
Contoh:
Total angsuran pada contoh soal kasus postnumerando selama periode kredit adalah Rp
847.429.616,11, sedangkan pokok kredit Rp 600.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun atau
36 bulan, dengan demikian bunga flat per tahun adalah:
847.429.616,11
1
600.000.000 X 100%
= 13,75%
2. Sliding Rate
Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap angsuran. Sedangkan bunga yang
diperhitungkan menurun sejalan berkurangnya sisa kredit. Dengan demikian total angsuran
pokok dan bunga adalah semakin menurun selama periode angsuran.
Rumus untuk menghitung pokok angsuran adalah:
a=M/n
Keterangan:
a = Angsuran pokok
M = Plafon kredit
n = Periode Kredit
Dengan menggunakan contoh di kasus postnumerando, maka dapat ditentukan angsuran pokok
dan bunga sebagai berikut:
Angsuran pokok (a) = 600.000.000 / 36 bulan
= Rp 16.666.666,67
Angsuran bunga 1 = 600.000.000 x 0,02
= Rp 12.000.000
Angsuran bunga 2 = (600.000.000 – 16.666.666,67) x 0,02
= Rp 11.666.666,67
Angsuran bunga 3 = (600.000.000 – (16.666.666,67 x 2)) x 0,02
= 11.333.333,33
Angsuran bunga 4 = dan seterusnya
Dengan demikian total angsuran pokok dan bunga per bulan adalah sebagai berikut:
Angsuran pokok dan bunga 1 = 16.666.666,67 + 12.000.000 = Rp 28.666.666,67
Angsuran pokok dan bunga 2 = 16.666.666,67 + 11.666.666.67 = Rp 28.333.333,34
Angsuran pokok dan bunga 3 = 16.666.666,67 + 11.333.333,33 = Rp 28.000.000,00
Angsuran pokok dan bunga 4 = 16.666.666,67 + ……………...
Dengan demikian angsuran total dengan pendekatan sliding rate adalah menurun selama
periode kredit.
Konversi Bunga Sliding ke Flat
Untuk melakukan konversi sliding ke flat dapat menggunakan rumus:
Contoh:
Total angsuran kredit dengan bunga sliding selama periode kredit adalah Rp 822.000.000
sedangkan pokok kredit Rp 600.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun atau 36 bulan, dengan
demikian bunga flat per tahun adalah:
822.000.000
1
600.000.000 X 100%
= 12,33 %
3. Flat Rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara prorata
sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominan kredit. Dengan demikin untuk menentukan
angsuran pokok dan bunga sangat sederhana. Praktik di bank bila menggunakan flat rate
umumnya akan menentukan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan effective rate atau sliding rate. Mengapa demikian? Sebab bila menentukan
tingkat suku bunga yang sama seperti pada sliding atau effective rate maka total angsuran
menjadi sangat mahal. Rumus untuk menentukan angsuran pokok dan bunga adalah
Keterangan :
M = Plafon kredit
i = Tingkat suku bunga
t = Jangka waktu kredit
N = Jumlah bulan angsuran selama masa kredit
Dengan mengacu pada contoh sebelumnya, maka angsuran total per bulan adalah:
Angsuran pokok dan bunga = 600.000.000 + (600.000.000x x24% x 3) / 36
= Rp 28.666.666,67 per bulan
Jumlah tersebut terdiri dari angsuran pokok per bulan = Rp 600.000.000 : 36 = Rp
16.666.666,67 dan angsuran bunga per bulan sebesar (600.000.000 x 24% x 3) / 36 = Rp
12.000.000 per bulan yang diangsur selama 36 bulan.
Dengan demikian untuk konversi bunga flat 24% ke bunga efektif dengan lama angsuran 36
bulan adalah:
Tingkat bunga efektif = 2 (36) (0,24) / 36 + 1
= 46,70% per tahun
AKUNTANSI PERKREDITAN
Sesuai dengan pengertian kredit yaitu penyediaan uang berdasarkan kesepakatan pinjam
meminjam, ini berrarti perlu adanya akad atau perjanjian kredit. Perjanjian kredit ini akan
mengikat bank dan debitur.
Komitmen kredit merupakan transaksi off balanced, yaitu transaksi yang belum mempengaruhi
neraca maupun rugi laba maupun potensial untuk mempengaruhinya bila komitmen tersebut di
realiasikan. Dalam istilah akuntansi bank, komitmen seperti ini hanya transaksi yang bersifat
administrative, namun bila sudah efektif nilaiya sangat material. Oleh karena itu transaksi ini
dicatat dalam rekening administrative kelompok komitmen kewajiban.
Pada saat komitmen kredit dipenuhi atau bank melakukan pengucuran kredit (dropping) dana,
maka komitmen benar-benar telah efektif. Dengan demikian seluruh rekening komitmen kredit
dimaksud harus dihapus atau di kreeditkan sebesar nilai yang direalisasikan. Realisasi kredit bisa
sekaligus sebesar plafon atau secara bertahap. Bila dilakukan secara bertahap, maka rekening
komitmen sebesar plafon yang belum direalisasi tetap outstanding hingga seluruh dana benar-
benar direalisasi (tidak dibatalkan).
Pada realisasi kredit, bank memungut beban terhadap debitur (yang berarti pendapatan bagi
bank). Pendapatan tersebut berasal dari biaya provisi, biaya administrasi, biaya taksas jaminan,
biaya asuransi, dan sebagainya. Biaya-biaya ini akan dibebankan kepada debitur melalui
pengkreditan terhadap kredit yang direalisasikan. Pengcuran kredit dicatat sebesar nilai realisasi
kredit.
Contoh:
Tanggal 25 April 2008 Anita Firdaus mengajukan permohonan kredit kepada Bank Mitra
Niaga Semaranga sebesar Rp 50.000.000. Aplikasi kredit disetujui pada tanggal 1 Mei 2008
dengan jangka waktu 5 tahun, tingkat suku bunga 20%. Debitur dibebani biaya provisi dan komisi
0,25%, bea materai Rp 10.000, biaya penggantian barang cetakan Rp 5.000, biaya administrasi Rp
100.000, biaya notaris dan PPAT Rp 300.000, biaya asuransi kredit Rp 100.000. bank
memperhitungkan bunga dengan sliding rate. Pada tanggal tersebut, Anita Firdaus langsung
mencairkan kredit sebesar Rp 50.000.000 dengan perincian ditransfer ke Cabang Cirebon Rp
20.000.000, dikreditkan ke rekening giro Anita Firdaus Rp 20.000.000 dan sisanya tunai.
Catatan untuk transaksi di atas dimulai tanggal 1 Mei 2008 ketika terjadi realisasi kredit dan
ketika terjadi angsuran pokok dan bunga pada setiap akhir bulan adalah:
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Angsuran bunga setiap periode menurun. Dengan demikian total angsuranjuga menurun.
Angsuran tersebu diasumsikan dibayar atau atas beban rekening giro Anita Firdaus. Dalam praktik
bisa saja angsuran diterima bank dalam bentuk cek bank lain, warkat transfer masuk, warkat
inkaso, uang tunai ataupun slip penarikan tabungan.
Bila kredit dicairkan tidak pada hari akad kredit, ban akan melakukan pencatatan pada rekening
administratif terlebih dahulu dengan jurnal credit rekening (CR) RAR fasilitas kredit yang belum
ditarik sebesar plafon kredit yang belum di dropping atau direalisasi atau belum ditarik. Rekening
ini akan lenyap seiring pencairan kredit dengan cara didebet RAR fasilitas kredit yang belum
ditarik sebesar penarikan kredit.
Contoh:
Aplikasi kredit Sdr. San Chai disetujui Bank Mandiri Semarang pada tanggal 1 Mei 2005 dengan
plafon kredit sebear Rp 600.000.000, suku bunga 24% pa, dengan jangka waktu 3 tahun atau 36
bulan. Dalam transaksi ini Bank Mandiri Semarang membebani biaya provisi dan komisi 1%,
biaya administrasi Rp 200.000, biaya notaris Rp 4.000.000, biaya materai Rp 50.000, biaya
asuransi kredit Rp 3.000.000. Pada tanggal 15 Mei 2005, Sdr. San Chai baru datang ke bank dan
menarik dananya dan dikreditkan ke rekening gironya Rp 300.000.000, untuk di transfer ke Bank
Mandiri cabang Bandung sebesar Rp 200.000.000, sisanya ditarik tunai.
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Contoh:
Pada 15 Desember 2005 Ny. San Chai tidak membayar angsuran kredit. Kredit tersebut sudah
masuk kolektibilitas kurang lancar, maka pada 31 Desember ketika menyusun laporan keuangan
perlu mencatat terlebih dahulu tunggakan angsuran sampai dengan 31 Desember 2005 dengan cash
basis. Dengan demikian bank 31 Desember 2005 hanya mencatat pada rekening administratif
kontijensi tagihan. Sedangkan pada 15 Januari kalau Ny. San Chai melunasi tinggakan angsuran
15 Desember 2005 dan membayar angsuran 15 Januari 2005, denda keterlambatan angsuran missal
Rp 230.000, maka pencatatan selengkapnya adalah:
Pada 31 Desember 2005 tercatat tunggakan bunga Rp 13.671.750,08 adalah tunggakan bunga
1,5 bulan yaitu 16 November 2005 s/d 31 Desember 2005 atau Rp 9.264.875,86 + (8.813.748,43 /
2), sedangkan untuk transaksi 15 Januari 2006 bahwa angsuran pokok kredit dan bunga adalah
untuk 2 bulan (16 November s/d 15 Januari 206).
Bila kredit tersebut masik tergolong lancar atau dalam perhatian khusus, maka bank
menggunakan acruak basis yaitu: