You are on page 1of 16

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


Keperawatan Medikal Bedah III
Dosen Pembimbing : Dewi Prasetyani, M.Kep

Disusun oleh :
1. Dewi Apriliani (108116041)
2. Ahmad Fatoni (108116050)
3. Vivi Nurafni S. ( 108116051)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan hidayah-Nya
sehingga makalah kami yang berjudul “Makalah Sistem Saraf Perifer” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Dan makalah ini disusun guna untuk memenuhi
tugas Keperawatan Medikal Bedah III yang dibimbing oleh Ibu Dewi Prasetyani,
M.Kep

Penulis mengucapkan banyak terima kasih pada pihak teman semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Sikes Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Cilacap.

Seperti untuk menegakkan diagnosis, perencanaan dan data objektif dari pasien.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah
kami selanjutnya. Besar harapan kami agar makalah ini bisa bermanfaat bagi para
perawat pada khususnya dan tenaga kesehatan pada umumnya.

Cilacap , 19 September 2018

Penyusun

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
A. Definisi.......................................................................................................................... 3
B. Tipe- tipe sistem saraf ................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan
jaringanpenunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat
(SSP) dansistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis
sedangkan sistem saraftepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa
pesan ke dan dari sistem sarafpusat. Sistem persarafan berfungsi dalam
mempertahankan kelangsungan hidup melaluiberbagai mekanisme sehingga tubuh
tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yangditerima oleh tubuh baik yang
bersumber dari lingkungan internal maupun eksternalmenyebabkan berbagai
perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehinggatubuh tetap seimbang.
Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadikondisi yang tidak
seimbang atau kondisi abnormal.
Mekanismenya adalah stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf yang
selanjutnyaakan dihantarkan oleh sistem saraf tepi dalam bentuk impuls listrik ke
sistem saraf pusat.Bagian sistem saraf tepi yang menerima rangsangan disebut
reseptor dan diteruskanmenuju sistem saraf pusat oleh sistem saraf sensoris. Pada
sistem saraf pusat impulsdiolah dan diinterpretasi untuk kemudian jawaban atau
respon diteruskan kembalimelalui sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi
sebagai pencetus jawaban akhir.Sistem saraf yang membawa jawaban atau respon
adalah sistem saraf motorik. Bagiansistem saraf tepi yang mencetuskan jawaban
disebut efektor. Jawaban yang terjadi dapatberupa jawaban yang dipengaruhi oleh
kemauan (volunter) dan jawaban yang tidakdipengaruhi oleh kemauan (involunter).
Jawaban volunter melibatkan sistem sarafsomatis sedangkan yang involunter
melibatkan sistem saraf otonom. Efektor dari sitemsaraf somatik adalah otot rangka
sedangkan untuk sistem saraf otonom adalah ototpolos, otot jantung dan kelenjar
sebasea.

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 1


B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Saraf Tepi/ Perifer ?
2. Apa saja tipe – tipe yang terdapat pada Sistem Saraf ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III pada
semester V, dan diharapkan mahasiswa agar mampu memahami tentang Sistem
saraf perifer beserta fungsi – fungsinya.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang Sistem Saraf Tepi/ Perifer
b. Untuk mengetahui tipe – tipe yang terdapat pada Sstem Saraf

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla
spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang
berasal dari otak, saraf spinal yang berasal dari medulla spinalis, ganglia, reseptor
sensorik yang berhubungan, dan sistem saraf otonom yang mempunyai dua divisi
utama: sistem saraf simpatis (torakolumbar) dan sistem saraf parasimpatis
(kraniosakral) (Sloane, 2003).

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan sistem
saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak
dapat diatur otak, antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat (Putrz & Pabst, 2000).

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian
tubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi terdiri atas reseptor sensorik dan
efektor motorik. Reseptor sensorik terletak pada organ, bertugas mendeteksi
perubahan lingkungan luar atau dalam tubuh, serta mengkomunikasikannya pada
sistem saraf pusat melalui saraf sensorik aferen.

B. Tipe- tipe sistem saraf


Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik (sadar) dan sistem saraf
otonom (tak sadar).
1. Sistem Saraf Sadar (Somatik)
Sistem saraf sadar disusun oleh serabut saraf otak (saraf kranial), yaitu
saraf-saraf yang keluar dari otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang
(saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang
(Sloane, 2003).

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 3


Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut.
Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah
jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan
sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
a. Serabut saraf otak (saraf kranial)
Serabut saraf otak (saraf kranial) ada 12 pasang yang terdiri dari
(Sloane, 2003):
1) Saraf Kranial I (Olfactorius)
Saraf Kranial I (olfactorius) merupakan saraf sensorik. Berfungsi
untuk penciuman, sensori menerima rangsang dari hidung, dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau.
Mekanisme: sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima
rangsangan olfaktorius. Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang
serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus
area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus
olfaktorius, dan dari sinilah traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus
frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama.
2) Saraf Kranial II (Opticus)
Saraf Kranial II (Opticus) adalah saraf sensorik. Berfungsi untuk
penglihatan, input refleks focusing, dan konstriksi pupil di limbic, sensori
menerima rangsang dari mata, serta menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai persepsi visual III.
Mekanisme: saraf optikus merupakan saraf sensorik murni yang
dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum
di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya
pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum, Serabut-serabut dari
lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma,

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 4


sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasal tidak menyilang.
Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma optikum
berakhir di kolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua
nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma
berhubungan dengan penglihatan dan berjalan di dalam traktus optikus
menuju korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabut-serabut yang
berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan
berakhir di korteks v’isual lobus oksipital.Dalam perjalanannya serabut-
serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran
bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui
lobus temporal. Akibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada
kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan
kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya.
3) Saraf Kranial III (Okulomotorius)
Saraf Kranial III (Okulomotorius) adalah saraf motorik. Berfungsi:
pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil, dan memfokuskan
lensa. Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil,
dan mempertahankan terbukanya kelopak mata (saraf
kranial IV dan VI juga membantu pengontrolan gerakan mata.)
4) Saraf Kranial IV (Trochearis)
SK IV (Trochlearis) adalah saraf motorik. Berfungsi sebagai
pergerakan bola mata ke bawah.

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 5


5) Saraf Kranial V (Trigeminus)
Saraf Kranial V (Trigeminus) adalah saraf motorik dan saraf
sensorik.
Terbagi atas:
a) Syaraf optalmik adalah saraf sensorik. Berfungsi: input dari kornea,
rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian
atas alis, konjungtiva kelenjar air mata.
b) Syaraf maksilaris adalah saraf sensorik. Berfungsi: input dari dagu,
bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring.
c) Syaraf mandibularis adalah saraf motorik dan sensorik. Berfungsi:
sensorik untuk input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit
di bawah dagu; motorik untuk mengunyah.
6) Saraf Kranial VI (Abdusen)
Saraf Kranial VI (Abdusen) adalah saraf motorik. Berfungsi :
pergerakan mata ke lateral.
7) Saraf Kranial VII (Fasialis)
Saraf Kranial VII (Fasialis) adalah saraf motorik dan sensorik.
Berfungsi: sensorik untuk menerima rangsang dari bagian anterior lidah
untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa; motoric untuk mengendalikan
otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah.
Mekanisme: saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi
sensorik fungsi motorik berasal dari nukleus motorik yang terletak pada
bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medulla
oblongata. Fungsi sensorik berasal dari nukleus sensorik yang muncul
bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke
lateral ke dalam kanalis akustikus interna.Serabut motorik saraf fasialis
mempersarafi otot-otot ekspresi wajah yang terdiri dari otot orbikularis
okuli, otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 6


stilohioideus, otot digastriktus posterior, dan otot platisma. Serabut
sensorik menghantar persepsi pengecapan bagian anterior lidah.
8) Saraf Kranial VIII (Vestibulocochlearis)
Saraf Kranial VIII (Vestibulocochlearis) adalah saraf sensorik.
Berfungsi: vestibular untuk keseimbangan, sedangkan cochlearis untuk
pendengaran.
Mekanisme: saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen,
yaitu serabut-serabut sensorik (aferen) yang mengurusi pendengaran dan
vestibuler yang mengandung serabut-serabut sensorik (aferen) yang
mengurusi keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal
dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat
transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial, dan kemudian menuju
girus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan
mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan
serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini
kemudian memasuki pons, serabut vestibutor berjalan menyebar
melewati batang dan serebelum.
9) Saraf Kranial IX (Glossofaringeus)
Saraf Kranial IX(Glossofaringeus) adalah saraf motorik dan
sensorik. Berfungsi: motorik untuk membantu menelan; sensorikuntuk
menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak
sebagai sensasi rasa.
Mekanisme: saraf glosofaringeus menerima gabungan dari saraf
vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui foramen
tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion
intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati
foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis
interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal, saraf

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 7


berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan
sepertiga posterior lidah.
10) Saraf Kranial X (Vagus)
Saraf Kranial X (vagus) adalah saraf motorik dan sensorik.
Berfungsi: sensori untuk menerima rangsang dari organ dalam; motorik
untuk mengendalikan organ-organ dalam XI.
Mekanisme: nervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas
medula oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan pedunculus
serebelaris inferior. Serabut saraf meninggalkan tengkorak melalui
foramen jugulare. Nervus vagus memiliki dua ganglia sensorik, yaitu
ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan kiri akan
masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut
membentuk plexus pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan ke
permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk plexus esogafus.
Nervus fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan
posterior gaster melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar,
ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga kolon
transversum.
11) Saraf Kranial XI (Aksesorius)
Saraf Kranial XI (Aksesorius) adalah saraf motorik. Berfungsi:
motorik untuk mengendalikan pergerakan kepal. Saraf ini dilengkapi
saraf asesoris, yaitu saraf motorik yang mempersarafi otot
sternokleidomastoideus dan bagian atas otot trapezius. Otot
sternokleidomastoideus yang berfungsi memutar kepala ke samping dan
otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.
Mekanisme: nervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk
oleh gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix spinalis berasal
dari C1-C5 dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum,

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 8


bersatu dengan saraf kranial membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris
ini kemudian keluar dari tengkorak melalui foramen jugulare dan kembali
terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan
trapezius di leher yang berfungsi untuk menggerakkan leher dan kepala,
sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus melakukan fungsi
motorik brakial di faring, laring, dan palate.
12) Saraf Kranial XII (Hipoglosus)
Saraf Kranial XII (Hipoglosus) adalah saraf motorik. Berfungsi:
pergerakan lidah saat bicara dan mengunyah.
Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga
belakang, Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada
di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut,
dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang
lainnya mencuat dari batang otak.
Tabel 1.1. Fungsi-Fungsi Serabut Saraf Otak (Saraf Kranial)
ASE Somato-Efferent Persarafan rangka-jaringan otot pada batang tubuh
Umum dan ekstremitas (III, IV, VI, XII)
AVE Viscero-Efferent Persarafan jaringan otot pada organ-organ dalam
Umum perut dan jaringan otot pembuluh darah
SVE Viscero-Efferent Persarafan jaringan otot mimic, jaringan otot
Khusus pengunyah, pharyng, bagian-bagian oesophagus,
m.sternocleidomastoideus, m. trapezius (V, VII, IX,
X, XI)
ASA Somato-Afferent Informasi dari reseptor-reseptor mekanik pada kulit
Umum dan alat pergerakan (V, VII, IX, X)
SSA Somato-Afferent Melihat, mendengar, perasaan, keseimbangan (II,
Khusus VIII)

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 9


AVA Viscero-Afferent Informasi dari organ-organ dalam perut, pembuluh
Umum darah, dll (IX, X)
SVA Viscero-Afferent Penciuman, pengecap (I, VII, IX, X)
Khusus

b. Serabut saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)


Serabut saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) berjumlah 31
pasang saraf gabungan (sensorik-motorik). Sistem saraf spinal (tulang
belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8
pasang saraf leher (saraf cervical C1-C8), 12 pasang saraf punggung (saraf
thorax T1-T12), 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar L1-L5), 5 pasang
saraf pinggul (saraf sacral S1-S5), dan satu pasang saraf ekor (saraf
coccyigeal). Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia
kolumna vertebra tempat munculnya saraf tersebut.
Tabel 1.2. Sistem Saraf Sumsum Tulang Belakang (Spinal)
Jumlah Medula spinalis daerah Menuju
7 pasang Serviks Kulit kepala, leher dan otot
tangan
12 pasang Punggung Organ-organ dalam
5 pasang Lumbal/pinggang Paha
5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari
kaki
1 pasang Koksigeal Sekitar tulang ekor
(sumber: systembiosaraf.wordpress.com, 2010)
Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau
gabungan (pleksus) membentuk jaringan urat saraf.P leksus terbagi
menjadi 3 macam, yaitu:

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 10


1) Plexus cervicalis (gabungan urat saraf leher )
Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama yang letaknya dalam leher
di bawahotot sterno masteroid, dari sini timbul cabang yang berfungsi
untuk mempersarafi beberapa otot leher, saraf prenikus yang
mempersarafi diafragma.
2) Plexus branchialis (gabungan urat saraf lengan)
Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama yang lebih rendah dari saraf
torakal pertama, terletak dalam segitiga posterior leher, di belakang
klavikula dan aksalia. Dari tiga saraf ini muncul lima saraf utama yang
mempersarafi lengan dan beberapa otot leher dan dada.
3) Plexus lumbo sakralis (gabungan urat saraf punggung dan pinggang)
Menyalurkan saraf yang utama untuk anggota gerak bawah (bagian
pinggul dan kaki)
4) Plexus Sakralis
Terdiri dari saraf lumbal ke-4 dan ke-5 dan saraf sakralis yang
begabung untuk membentuk nervus iskiadikus yang besar masuk ke
dalam paha melalui cairan sakrum untuk melayani otot paha. Becabang
menjadi nervus popliteus medialisdan lateralis mempersarafi otot
sebelah belakang paha dan depan bawah lutut.

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 11


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Saraf perifer atau sistem saraf tepi dibagi menjadi dua yaitu saraf sadar
(somatik) dan saraf tak sadar (otonom). Sistem saraf tepi merupakan sistem
saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf pusat.
Saraf sadar (somatik) terdiri dari dua bagian yaitu sistem saraf cranial dan
sistem saraf spinalis. Sedangkan sistem saraf tak sadar (otonom) Sistem saraf
otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang
tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Dan juga terdiri dari dua bagian sistem
saraf yaitu saraf simpatis dan saraf parasimpatis.

B. Saran
Perlu pemahaman yang mendalam terhadap sistem saraf perifer, terutama
masing-masing elemen harus dipahami secara mendalam sehingga dapat
diketahui bagaimana pola sistem saraf perifer.

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 12


DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta : Salemba Medika, 2008

Syaifuddin. ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :Penerbit


Buku Kedokteran EGC, 2006

https://www.scribd.com/document/205964268/191486145-Makalah-Sistem-Saraf-
Perifer

MAKALAH SISTEM SARAF PERIFER 13

You might also like