You are on page 1of 45

Laporan Pendahuluan

PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)


REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Bab ini berisi gambaran umum wilayah Kabupaten Way Kanan, meliputi kondisi geografis
dan kondisi fisik kawasan, kondisi aspek demografi, aspek perekonomian, kondisi sarana
dan prasarana pendukung, kondisi transportasi, kondisi aspek perindustrian, dan aspek
sosial

2.1 ORIENTASI WILAYAH DAN BATAS ADMINISTRASI


Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Lampung. Kawasan Kabupaten Way Kanan memiliki luas sekitar 3.921,63 Km atau 11,11
% dari luas Provinsi Lampung yang merupakan kabupaten terluas keempat dari 15
kabupaten/ kota se-Lampung. Ibukota Kabupaten Way Kanan adalah Blambangan Umpu
yang merupakan salah satu kampung tua yang ada di Kabupaten Way Kanan.

Secara geografis Kabupaten Way Kanan terletak pada 104 o17’ – 105o04’ BT dan 04o12’ –
04o58’ LS, dan dibatasi oleh :

 Di sebelah Utara : Propinsi Sumatera Selatan,

 Di sebelah Selatan : Kabupaten Lampung Utara,

 Di sebelah Timur : Kabupaten Tulang Bawang Barat,

 Di sebelah Barat : Kabupaten Lampung Barat,

Kabupaten Way Kanan terdiri dari 14 Kecamatan dan terbagi dalam 221 Kampung dan 6
Kelurahan sebagaimana terdapat pada tabel berikut.

2-1
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Tabel 2.1 Daftar Kecamatan dan Luas Wilayah


Luas Jumlah
No Nama Kecamatan Ibukota
(Ha) (%) Kampung (%)
1 Blambangan Umpu Blambangan Umpu 532,99 13,59 26 11,11
2 Way Tuba Way Tuba 206,25 5,26 13 6,01
3 Bahuga Mesir Ilir 138,22 3,52 11 3,70
4 Banjit Pasar Banjit 331,60 8,46 20 8,79
5 Baradatu Tiuh Pasar Balak 152,03 3,88 22 8,79
6 Gunung Labuhan Gunung Labuhan 115,22 2,94 21 9,72
7 Kasui Jaya Tinggi 150,27 3,83 19 8,33
8 Negara Batin Negara Batin 348,40 8,88 15 6,94
9 Negeri Agung Negeri Agung 562,98 14,36 19 8,33
10 Negeri Besar Negeri Besar 362,37 9,24 13 6,01
11 Pakuan Ratu Pakuan Ratu 580,34 14,80 19 8,79
12 Rebang Tangkas Gunung Sari 207,18 5,28 10 4,62
13 Buay Bahuga Bumi Harjo 102,035 2,60 9 4,16
14 Bumi Agung Bumi Agung 131,745 3,36 10 4,62
Jumlah 3.921.63 100 227 100
Sumber : Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, 2016

2.2 KONDISI FISIK DASAR

2.2.1 Topografi & Ketinggian


Secara topografi, Kabupaten Way Kanan dapat dibagi menjadi 2 (dua) unit topografi,
yaitu : daerah topografi berbukit sampai bergunung dan daerah River Basin.

a. Topografi Berbukit Sampai Bergunung

Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450 –
1500 m dari permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan yang umumnya
ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau sekunder dengan puncak-puncaknya antara
lain : Bukit Barisan dan Bukit Pesagi.

b. Daerah River Basin

Di Kabupaten Way Kanan terdapat river basin sungai-sungai kecil. Pada umumnya
bentuk medan topografi Kabupaten Way Kanan terbagi atas 2 (dua) bagian, yaitu :

- Sebelah barat lebih kurang 7 persen dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan
merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan, yang terdiri dari lereng -lereng
yang curam atau terjal dengan ketinggiannya bervariasi antara 450 – 1500 m dari
permukaan laut, dan pada umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau
sekunder.

2-2
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

- Sebelah timur lebih kurang 93 persen dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan
terbentang dataran yang sebagian besar tertutup vulkanis awan gelap dan
terbentang sawah serta perkebunan dataran rendah.

2.2.2 Klimatologi
Daerah Kabupaten Way Kanan memilki iklim tropis dengan 2 (dua) musim yang
selalu berganti sepanjang tahun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Temperatur rata-rata di daerah ini pada 30 0 C. Secara umum Wilayah Kabupaten
Way Kanan terbagi menjadi dua tipe iklim, yaitu pada bagian barat memiliki curah
hujan cukup tinggi, berkisar antara 3000 mm – 3500 mm per tahun dan bagian timur
memiliki curah hujan yang cukup rendah, berkisar antara 2000 mm – 3000 mm per
tahun.

Sementara itu jika diklasifikasikan ke dalam iklim menurut R. Oldeman, maka Wilayah
Kabupaten Way Kanan terbagi menjadi 3 iklim, yaitu:

1. Iklim B : Bulan basah 7-9 bulan, bulan kering < 2 bulan Wilayah yang memiliki
iklim B ini terdapat di sebagian Kecamatan Banjit, Kasui, Blambangan Umpu, dan
Bahuga.

2. Iklim C1 : Bulan basah 5-6 bulan, bulang kering < 2 bulan Wilayah yang memiliki
iklim C1 ini terdapat di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Bahuga,
Blambangan Umpu, Pakuan Ratu, Banjit, dan Baradatu

3. Iklim C2 : Bulan basah 5-6 bulan, bulan kering 2-3 bulang Wilayah yang memiliki
iklim C2 ini terdapat di Kecamatan Pakuan Ratu dan sekitarnya.

2-3
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2-0
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2-1
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.2.3 Jenis Tanah

Sebaran jenis tanah di Kabupaten Way Kanan adalah sebagai berikut :

1. Wilayah Utara dan Timur Kabupaten Way Kanan


Dataran landai diawali pada Kecamatan Blambangan Umpu sampai dengan Kabupaten
Mesuji sedangkan dibagian baratnya bergelombang ini merupakan dominasi tanah
podzolik merah kuning, di wilayah timurnya merupakan komplek assosiasi podzolik
coklat kekuningan dan podzolik coklat. Di bagian utara wilayah ini dijumpai assosiasi
podzolik merah kekuningan lainnya, sedangkan di selatan topografinya merupakan
penyebaran utama dari assosiasi ataupun komplek podzolik merah kuning lainnya
dengan latosol.

2. Wilayah Barat dan Selatan Kabupaten Way Kanan


Di bagian barat yaitu Kecamatan Bahuga ditemukan sebagian besar lahannya
mempunyai jenis tanah assosiasi podzolik coklat kekuningan dan merah kekuningan,
selain itu juga di sekitar kecamatan tersebut dan Kecamatan Kasui serta Kecamatan
Banjit merupakan wilayah penyebaran andosol coklat tua dari batuan intermedier.
Pada umumnya kedalaman efektif tanah bervariasi dari dangkal sampai dalam dan
biasanya dipengaruhi oleh jenis dan sifat tanah yang bersangkutan. Kedalaman efektif
tanah di Kabupaten Way Kanan antara lain :

1. Kedalaman efektif tanah > 90 cm, yang umumnya terdapat di Kabupaten Way
Kanan.
2. Kedalaman efektif 60 – 90 cm, yang tersebar disebagian besar Kecamatan
Blambangan Umpu, Negeri Agung dan Way Tuba.
3. Sementara itu ditinjau dari tekstur tanahnya, maka tekstur tanah di Kabupaten Way
Kanan diklasifikasikan dalam 3 kelas yaitu tekstur halus, sedang (lempung) dan
kasar.Tekstur tanah di Kabupaten Way Kanan sebagian besar berupa tekstur sedang
sampai halus, merupakan tanah yang dapat dikembangkan untuk jenis budidaya
apapun.
4. Tekstur tanah sedang tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Way Kanan,
kecuali Kecamatan Kasui, sedangkan tekstur halus tersebar di beberapa kecamatan
yaitu Blambangan Umpu, Kasui, Banjit dan Baradatu. Lahan yang mempunyai
tekstur tanah kasar hanya sedikit yaitu tersebar di Kecamatan, Bahuga, Blambangan
Umpu dan Pakuan Ratu.

2-6
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.2.4 Geologi
Keadaan formasi geologi di Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari Formasi Aluvium,
Tufa Lempung yang bersifat masam, Palembang Anggota Atas dan Tengah, dan Lava
Andesit Gunung Mapas. Deskripsi dari masing - masing formasi tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Formasi Aluvium membentuk formasi marin dan aluvial. Daerah ini umumnya datar
sampai berombak. Tanah yang terbentuk di daerah ini didominasi oleh tanah - tanah
Alufial dan Regosol. Tanah - tanah ini lebih kurang setara dengan Dystropept
Trophortent pada sistem taksonomi tanah. Formasi aluvium banyak ditemukan di
Kecamatan Bahuga, Pakuon Ratu dan sekitarnya.

2. Formasi Telesa Anggota Atas dan Tengah, formasi Telesa Anggota Atas
umumnya membentuk fisiografi dataran. Daerah ini umumnya datar, berombak
sampai bergelombang. Tanah - tanah yang dibentuk di daerah ini didominasi oleh
tanah - tanah Podolsik Merah Kuning yang lebih kurang setara dengan Hapludult,
Dystropept pada sistem taksonomi tanah. Formasi ini ditemukan di Kecamatan
bahuga, Pakuan Ratu, Blambangan Umpu dan sekitarnya.

3. Formasi Tufa Lempung umumnya membentuk fisiografi vulkanik, yaitu dataran


vulkan. Fisiografi ini pada umumnya terdiri dari daerah datar, berombak sampai
bergelombang, dan pada tempat - tempat tertentu sering dijumpai daerah berbukit -
bukit kecil. Tanah yang terbentuk di daerah ini umumnya adalah Podsolik Coklat,
Podsolik Merah Kuning, dan Latosol. Tanah - tanah ini ini lebih kurang setara dengan
tanah - tanah Hapludult, Kandiudult, dan Dystropept pada sistem taksonomi tanah.

4. Formasi Andasit Tua dan Andasit Gunung Mapas umumnya membentuk fisiografi
perbukitan dan pegunungan. Daerah ini umumnya berbukit - bukit dan sebagian
berlereng terjal, sehingga kerusakan tanah akibat erosi memegang peranan penting.
Tanah - tanah yang terdapat di daerah ini adalah Latosol, Andosol dan Podsolik
Coklat yang lebih kurang setara dengan tanah Kandiudult, Dystraudept dan
Dystopept pada sistem taksonomi tanah. Untuk Kabupaten Way Kanan ini banyak
ditemukan di Kecamatan Blambangan Umpu, Kasui, Banjit dan Baradatu.

2.2.5 Hidrologi & Hidrogeologi


Kabupaten Way Kanan memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan di sektor
pertanian. Sebagian besar sungai-sungainya mengalir dari arah barat yang berbukit-
bukit menuju ke arah Timur yang landai, hal ini sangat potensial untuk pengembangan
irigasi. Sungai - sungai tersebut merupakan bagian dari DAS Tulang Bawang dengan total

2-7
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 339.500 Ha. Way Umpu memiliki Sub DAS terbesar
(91.300 Ha) dengan pola aliran dendritik dan mengaliri wilayah - wilayah Kecamatan
Banjit, Bahuga, Blambangan Umpu, Kasui dan Pakuan Ratu. DAS kritis berada di sekitar
wilayah Timur Kabupaten Way Kanan yang mencakup kecamatan Blambangan Umpu dan
Pakuan Ratu.

2-8
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2-0
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2-1
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2-2
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Tabel 2.2 Panjang Sungai dan Luas DAS di Kabupaten Way Kanan

Panjang Catchment Area


Nama Sungai
(Km) (Km2)
1. Way Kanan 51 1.198
2. Way Pisang 50 386
3. Way Umpu 100 1.179
4. Way Besai 113 870
5. Way Giham 80 506
6. Way Tahmi 60 448
Sumber : Way Kanan Dalam Angka,

Sementara itu ditinjau dari hidrogeologinya, Kabupaten Way Kanan terdiri dari 2
cekungan air tanah, yaitu Cekungan Air Tanah Metro - Kotabumi dan Cekungan Air
Tanah Baturaja. Kedua cekungan tersebut memiliki akuifer produktif sedang yang
menyebar, dan dapat menyuplai air bersih bagi masyarakat Kabupaten Way Kanan.

2.2.6 Potensi Mineral


Data tentang endapan mineral di Kabupaten Way Kanan belum banyak ditemukan
sehingga besarnya potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui secara
pasti. Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir bahwa bahan tambang utama
yang ada di Kabupaten Way Kanan adalah bahan galian C, diantaranya :

a. Andesit ;
Potensi bahan galian Andesit diperkirakan sebesar 176,9 juta m 3 terdapat di
beberapa kecamatan, seperti : Kecamatan Blambangan Umpu, Kecamatan Way
Tuba (Kampung Bukit Gemuruh), Kecamatan Banjit (Kampung Jukuh Batu),
Kecamatan Kasui, dan Kecamatan Baradatu (Kampung Banjar Baru).
b. Riodasit ;
Kandungan bahan galian Riodasit diperkirakan sebesar 3 juta m 3 terdapat di
Kecamatan Blambangan Umpu.
c. Marmer ;
Besarnya kandungan bahan galian Marmer diperkirakan sekitar 15,8 juta m 3
terdapat di Kecamatan Blambangan Umpu.
d. Zeolit ;
Bahan galian Zeolit diperkirakan sebesar 16,8 juta m 3 terdapat di Kecamatan
Blambangan Umpu.
e. Phospat ;
Bahan galian Phospat terdapat di Kecamatan Blambangan Umpu, sedangkan
besarnya potensi kandungan bahan galian ini belum diketahui.

2-12
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

f. Kaolin ;
Besarnya kandungan bahan galian Kaolin yang terdapat di Kampung Tanjung Raya
Giham, Kecamatan Blambangan Umpu diperkirakan sebesar 7,5 juta m 3, sedangkan
di tempat lain seperti di Kecamatan Bahuga belum diketahui besarnya kandungan
bahan galian tersebut.
g. Benthonite ;
Bahan galian ini diperkirakan memiliki kandungan sekitar 60 juta m 3 terdapat di
Kecamatan Blambangan Umpu.
h. Tufa ;
Volume bahan galian Tufa diperkirakan sebesar 123,6 juta m 3 terdapat di
Kecamatan Blambangan Umpu (Kampung Sidoarjo) dan di Kecamatan Baradatu.
i. Pasir Batu (Sirtu) ;
Potensi bahan galian ini diperkirakan sebesar 1,3 juta m 3, terdapat di Kecamatan
Blambangan Umpu, Kecamatan Baradatu, dan Kecamatan Banjit.
j. Batu Gamping ;
Bahan galian ini diperkirakan terdapat di Kecamatan Blambangan Umpu, tetapi
besarnya kandungan Batu Gamping tersebut belum diketahui.
k. Lempung/Tanah Liat ;
Bahan galian Lempung/Tanah Liat ini diperkirakan memiliki kandungan sebesar 0,4
juta m3 terdapat di Kecamatan Blambangan Umpu.
l. Basalt ;
Kandungan bahan galian Basalt diperkirakan sebesar 0.4 juta m 3 terdapat di
Kecamatan Banjit (Kampung Jukuh Batu).

2.2.7 Penggunaan Lahan


Terdapat kecenderungan perubahan lahan di wilayah Kabupaten Way Kanan, yaitu :
penggunaan lahan belukar rawa, hutan lahan kering sekunder, hutan tanaman dan
semakbelukar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.3 Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Way Kanan Tahun 2 010 – 2015

2-13
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Gambar 2.6 Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Way Kanan


Sumber : Dokumen PK RTRW Kabupaten Way Kanan 2011-2031

2.2.8 Bencana Alam


Kawasan rawan bencana yang ada di Kabupaten Way Kanan adalah kawasan rawan
bencana kebakaran hutan, yaitu: Kabupaten Mesuji, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten
Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten
Lampung Timur. Kawasan Rawan Bencana Alam lainnya terdiri dari:

 Kawasan rawan bencana alam terdiri atas : kawasan rawan tanah longsor,
kawasan rawan banjir dan kawasan rawan kebakaran hutan.

 Kawasan rawan tanah longsor meliputi luas kurang lebih 1.811 (seribu delapan
ratus sebelas) hektar yang berada pada Kecamatan Banjit, Kecamatan Baradatu,
Kecamatan Kasui, Kecamatan Rebang Tangkas, Kecamatan Blambangan Umpu
dan Kecamatan Banjit.

 Kawasan rawan banjir meliputi luas lebih kurang 7.365 (tujuh ribu tiga ratus
enam puluh lima) hektar yang berada pada Kecamatan Bahuga, Kecamatan Way
Tuba, Kecamatan Negeri Agung, Kecamatan Negeri Besar, dan Kecamatan
Pakuan Ratu.

 Kawasan rawan kebakaran hutan se yang berada di Kawasan Hutan Lindung Bukit
Punggur, Saka dan Gilham Tami.

2-14
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.3 KEPENDUDUKAN DAN SOSIALBUDAYA


Kajian tentang kependudukan di Wilayah Kabupaten Way Kanan meliputi, jumlah
penduduk, persebaran dan kepadatan penduduk, serta struktur penduduk. Kondisi
penduduk ini dalam perencanaan spasial memiliki pengaruh yang sangat penting
diantaranya untuk memproyeksikan perkembangan kota beberapa tahun mendatang,
termasuk didalamnya dalam merencanakan pembangunan sarana dan prasarana.

2.3.1 Jumlah, Sebaran dan Kepadatan Penduduk


Jumlah penduduk di Kabupaten Way Kanan mencapai 432.914 jiwa dengan kepadatan
110 jiwa/Km 2. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2014 dengan laju
pertumbuhan 1,12 %. Berbeda halnya apabila dilihat per kecamatan dimana pada tahun
2015 mengalami penurunan jumlah penduduk sebesar 0,11% di Kecamatan Negeri Besar.
Jumlah penduduk di Kecamatan Nagari Besar ini juga tergolong paling rendah (18.171
jiwa) kedua setelah Kecamatan Bahuga (9.761 jiwa). Akan tetapi, dua kecamatan
tersebut masih tergolong dalam kepadatan rendah apabila dibandingkan dengan
kecamatan lainnya, yaitu 50 Km 2 untuk Kecamatan Nagari Besar dan 71 Km 2 untuk
Kecamatan Bahuga. Jumlah dan kepadatan penduduk paling tinggi berada di Kecamatan
Banjit dengan jumlah penduduk 44.593 jiwa dan kepadatan 134 Km 2.

Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Way Kanan


Jumlah Penduduk Laju
% Kepadatan
pertumbuhan
Kecamatan Luas Km2 Penduduk Penduduk
2014 2015 2014-2015
th 2015 jiwa/Km2
(%)
Banjit 44.190 44.593 0,91 331,60 10,30 134
Baradatu 38.705 38.744 0,36 152,03 8,95 255
Gunung Labuhan 28.413 28.742 1,16 115,22 6,64 249
Kasui 30.821 31.026 0,67 150,27 7,71 206
Rebang Tangkas 20.922 21.189 1,28 207,18 4,89 102
Blambangan
60.200 61.516 2,19 532,99 14,21 115
Umpu
Way Tuba 21.867 22.201 1,53 206,25 5,31 108
Negeri Agung 35.164 35.765 1,71 562,98 8,26 64
Bahuga 9.750 9.761 0,11 138,22 2,25 71
Buay Bahuga 19.278 19.309 0,16 102,03 4,46 189
Bumi Agung 25.275 25.436 0,64 131,74 5,88 193
Pakuan Ratu 38.962 39.338 0,97 580,34 9,09 68
Negara Batin 36.459 37.123 1,82 348,40 8,58 107
Negeri Besar 18.191 18.171 -0,11 362,37 4,20 50
Jumlah 428.097 432.914 1,12 3.921,63 100 110
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka Tahun 2016.

2-15
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.19

1.16 1.28 1.53 1.71 1.82


0.91
0.67
0.36
0.97 1.12
0.64
0.11 0.16

-0.11

Laju pertumbuhan 2014-2015 (%)

Gambar 2.7 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Way Kanan 2014 -2015
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka Tahun 2016

2.3.2 Jumlah Penduduk menurut Usia


Jumlah penduduk menurut usia yang ada di Way Kanan ini sangat beragam, mulai dari
usia 0-4 tahun hingga usia lebih dari 75 tahun. Berikut adalah jumlah dan presentase
dari masing-masing jenis kelamin berdasarkan kelompok umur.

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur

Kelompok Presentase Presentase


Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur Laki - laki Perempuan
0-4 21.268 9,44 21.375 10,07 42.643
5-9 21.939 9,74 21.017 9,90 42.956
10-14 20.175 8,96 19.538 9,21 39.713
15-19 19.836 8,80 17.315 8,16 37.151
20-24 19.884 8,83 17.984 8,47 37.868
25-29 18.840 8,36 16.971 8,00 35.811
30-34 17.158 7,62 16.707 7,87 33.865
35-39 16.074 7,13 15.783 7,44 31.857
40-44 15.238 6,76 15.108 7,12 30.346
45-49 14.030 6,23 13.732 6,47 27.762
50-54 11.803 5,24 11.448 5,39 23.251
55-59 10.309 4,58 8.850 4,17 19.159
60-64 7.610 3,38 6.154 2,90 13.764
65-69 4.959 2,20 4.373 2,06 9.332
70-74 3.012 1,34 2.756 1,30 5.768
75+ 3.151 1,40 3.133 1,48 6.284
Total 225.286 100 212.244 100 437.530
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka Tahun 2016.

2-16
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.3.3 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin


Jumlah penduduk Kebupaten Way Kanan lebih didominasi oleh penduduk laki-laki.
Seluruh kecamatan di Kabupaten Way Kanan memiliki komposisi penduduk laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan. Angka sex ratio mencapai 106.

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah Penduduk
Kecamatan Sex Ratio
Laki-laki Perempuan Jumlah
Banjit 22.990 21.603 44.593 106
Baradatu 19.645 19.099 38.744 103
Gunung Labuhan 14.573 14.169 28.742 103
Kasui 15.752 15.274 31.026 103
Rebang Tangkas 11.042 10.147 21.189 109
Blambangan Umpu 31.576 29.940 61.516 105
Way Tuba 11.513 10.688 22.201 108
Negeri Agung 18.411 17.354 35.765 106
Bahuga 4.953 4.808 9.761 103
Buay Bahuga 9.971 9.388 19.309 107
Bumi Agung 13.123 12.313 25.436 107
Pakuan Ratu 20.712 18.626 39.338 111
Negara Batin 19.467 17.656 37.123 110
Negeri Besar 9.388 8.783 18.171 107
Jumlah 223.116 209.798 432.914 106
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka Tahun 2016.

Jumlah Penduduk Kabupaten Way Kanan Tahun 2015 (%)


Negeri Besar
4%

Ba njit
Nega ra
10%
Ba ti n
9% Ba ra datu
Pa kuan Ratu 9%
9% Gunung La buhan
Bumi Agung 7%
6%
Ka s ui
Bua y Ba huga 7%
5%
Negeri
Ba huga Agung Bl a mbangan
2% 8% Umpu Reba ng Ta ngkas
5%
14%
Wa y Tuba
5%

Gambar 2.8 Jumlah Penduduk Kabupaten Way Kanan Tahun 2015 (%)

2-17
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.4 KONDISI PEREKONOMIAN

2.4.1 Perekonomian Kabupaten Way Kanan dalam Konstelasi Provinsi


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh
barang dan jasa yang teripta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang
timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu perioede tertentu tanpa
memperhatikan pakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen.
Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan
produksi,pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan
harga konstan (rill).

PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun
berdasarkan harga yang berlaku pada periode perhitungan, dan bertujuan untuk melihat
struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (rill) disusun
berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi. Besarnya peran masing-masing sektor dalam pembentukan total PDRB
mencerminkan struktur perekonomian wilayah yang bersangkutan. Pada tahun 2015,
perekonomian Kabupaten Way Kanan masih didominasi oleh 3 (tiga) sektor utama, yakni
sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan kontribusi 37,75 persen;
Industri Pengolahan memberikan share sebesar 22,34 persen; dan Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor memberikan peranan sebesar 9,35 persen
terhadap PDRB Kabupaten Way Kanan. Sementara peranan lapangan usaha lainnya
hanya memberikan kontribusi yang cukup kecil yaitu di bawah 5 persen; kecuali untuk
kategori Kontruksi yang mencapai 7,65 persen.

2.4.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi


Tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang dapat menunjukkan
perubahan kinerja ekonomi wilayah. Dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi
diharapkan produktifitas dan pendapatan masyarakat akan meningkat melalui
penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Selain itu, dapat pula
menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan untuk menilai sampai
seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan produksi dari barang dan


jasa pada periode tertentu dibandingkan periode sebelumnya. Laju pertumbuhan
ekonomi dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan, sehingga angka
pertumbuhan ini sudah tidak dipengaruhi faktor perubahan harga atau bisa diartikan
benar-benar murni disebabkan oleh kenaikan produksi seluruh sektor pendukungnya.

2-18
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Perekonomian Kabupaten Way Kanan pada tahun 2015 mengalami perlambatan


dan merupakan pertumbuhan terendah dalam 5 tahun terakhir. Melambatnya
pertumbuhan ekonomi Way Kanan tidak terlepas dari melambatnya pertumbuhan
ekonomi nasional maupun dunia internasional. PDB nasional tahun 2015 hanya tumbuh
4,79 persen dari 5,02 persen di tahun 2014. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Way
Kanan tahun 2015 mencapai 5,27 persen, sedangkan tahun 2014 tumbuh sebesar 5,65
persen.

Tabel 2.7 Laju Pertumbuhan Riil PDRB menurut Lapangan Usaha (Persen)
di Kabupaten Way Kanan 2012-2015

Lapangan Usaha/Industri 2012 2013 2014* 2015 **

(1) (2) (3) (4) (5)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture,


A 4,17 4,35 4,57 3,94
Forestry and Fishing

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 7,7 9,49 7,07 8,68

C Industri Pengolahan/Manufacturing 5,69 5,82 5,81 7,56

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 8,34 9,65 6,92 1,35
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste 2,55 1,11 5,29 2,52
M anagement and Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 3,58 3,23 4,16 1,74
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi M obil dan
G Sepeda M otor/Wholesale and Retail Trade; Repair of 7,29 4,13 4,88 3,79
M otor Vehicles and M otorcycles
Transportasi dan Pergudangan/Transportation and
H 12,43 10,35 7,03 11,7
Storage
Penyediaan Akomodasi dan M akan
I 9,02 10,21 10,53 11,21
M inum/Accommodationand Food Service Activities
Informasi dan Komunikasi/Information and
J 8,24 9,47 10,17 8,42
Communication

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and


K 3,86 2,46 2,32 5,06
InsuranceActivities
L Real Estat/Real Estate Activities 15,24 9,34 9,36 1,46
M ,N Jasa Perusahaan/Business Activities 12,97 8,73 5,69 6,99

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan


O Sosial Wajib/Public Administration and Defence; 5,5 4,53 8,95 5,32
Compulsory Social Security

P Jasa Pendidikan/Education 3,65 5,88 9,41 7,65

2-19
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Lapangan Usaha/Industri 2012 2013 2014* 2015 **

(1) (2) (3) (4) (5)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health


Q 8,52 8,68 8,74 7,87
and SocialWork Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 2,9 2,96 6,01 9,62

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic


5,55 5,28 5,65 5,27
Product

Sumber: PDRB Kabupaten Way Kanan, 2011-2015.

2.4.3 PDRB per Kapita


Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh
meningkatnya tingkat pendapatan per kapita suatu wilayah. Semakin tinggi tingkat
perolehan pendapatan per kapita menunjukkan semakin tinggi pula tingkat
kesejahteraannya. Sebaliknya, penurunan pada tingkat pendapatan per kapita
menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin menurun. Bila PDRB suatu daerah
dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilka n suatu
PDRB per kapita. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per
kepala atau per satu orang penduduk.

Tabel 2.8 PDRB per Kapita Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung dan Indonesia
(Juta Rupiah)Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Kabupaten Way Kanan 16,44 17,88 19,16 211,40 23,21
Provinsi Lampung 21,98 23,91 25,77 28,78 31,19
Indonesia 32,36 35,11 38,37 41,90 45,18
Sumber: PDRB Kabupaten Way Kanan, 2011-2015.

Pada tahun 2015, PDRB per kapita Kabupaten Way Kanan mencapai 23,21 juta
rupiah, naik 41 persen dari tahun 2011. Sedangkan PDRB per kapita Provinsi Lampung
mencapai 31,19 juta rupiah, naik 42 persen dari tahun 2011. Jauh berada di atas
kedua PDRB per kapita dua daerah tersebut, PDB per kapita Indonesia mencapai
45,18 juta rupiah pada tahun 2015, naik sebesar 40 persen dari tahun 2011. Jika
dicermati lagi, kenaikan rata-rata 41 persen dalam jangka waktu kurang lebih 5
tahun tersebut bukanlah kenaikan yang riil. Kenaikan yang terjadi lebih disebabkan
oleh faktor harga atau adanya inflasi. Kenyataan tersebut tercermin dari nilai PDRB
per kapita ADHK Kabupaten Way Kanan, dari 15,35 juta rupiah pada tahun 2011,
menjadi 18,09 juta rupiah pada tahun 2015, hanya naik 18 persen dalam kurun wa ktu
yang sama.

2-20
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.5 PROFIL SDA DAN SEKTOR POTENSIAL LAINNYA

2.5.1 Kontribusi Sektor-sektor Utama


PDRB Kabupaten Way Kanan menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori
lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori.
Pemecahan menjadi subkategori atau pun golongan ini disesuaikan dengan Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha
diuraikan di bawah ini.

Tabel 2.9 Distribusi Persentase PDRB Kab Way Kanan ADHB menurut Lapangan Usaha,
2012-2016

No Lapangan Usaha/Industri 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pertanian, Kehutanan, dan
A 38,86 38,08 37,78 37,16 37,19
Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing
Pertambangan dan Penggalian/Mining and
B 3,87 4,03 4,2 4,54 4,59
Quarrying
C Industri Pengolahan/Manufacturing 21,98 21,96 22,39 22,57 22,44
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and
D 0,06 0,05 0,05 0,07 0,08
Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang/Water supply,
E 0,05 0,05 0,05 0,06 0,05
Sewerage, Waste M anagement and
Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 8,21 8,12 8 7,64 7,72
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
M obil dan Sepeda M otor/Wholesale and
G 9,85 9,93 9,29 9,35 9,35
Retail Trade; Repair of M otor Vehicles and
M otorcycles
Transportasi dan
H 2,07 2,16 2,23 2,46 2,61
Pergudangan/Transportation and Storage
Penyediaan Akomodasi dan M akan
I M inum/Accommodationand Food Service 0,67 0,75 0,8 0,85 0,88
Activities
Informasi dan Komunikasi/Information and
J 3,48 3,61 3,62 3,83 3,86
Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and
K 1,1 1,1 1,06 1,05 1,04
InsuranceActivities
L Real Estat/Real Estate Activities 2,22 2,24 2,32 2,15 2,08
M ,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan


O Jaminan Sosial Wajib/Public Administration 3,3 3,47 3,68 3,65 3,52
and Defence; Compulsory Social Security
P Jasa Pendidikan/Education 2,8 2,96 3,01 3,04 3,02
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human
Q 0,91 0,93 0,95 0,99 0,98
Health and SocialWork Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 0,51 0,5 0,5 0,55 0,54
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional
100,00 100,00 100,00 100,00 100,0
Domestic Product
Sumber: PDRB Kabupaten Way Kanan, 2012-2016.

2-21
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Berdasarkan laju sektoral terlihat kecenderungan sektor/lapangan usaha


pertanian,kehutanan dan perikanan, walaupun tetap tumbuh tetapi mengalami
penurunan di tiap tahunnya, serta lapangan usaha industri pengolahan mengalami
kenaikan yang cukup signifikan di setiap tahunnya yang semakin meningkat. Hal ini
mengindikasikan bahwa mulai terjadi pergeseran sektor/lapangan usaha unggulan
dimana sektor/lapangan usaha pertanian mulai tergeser perannya oleh industri
pengolahan. Sektor potensial lainnya, yakni pada lapangan usaha perdagangan besar
dan eceran mobil reparasi mobil dan sepeda motor, disusul oleh lapangan usaha
konstruksi. Dengan demikian, sektor atau lapangan usaha tersebut akan berpotensi
sebagai sektor/lapangan usaha yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang
besar di samping lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan.

2.5.2 Sektor Pertanian

Pada tahun 2014 Sektor pertanian di Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari
pertanian padi sawah dan padi ladang. Dimana luas panen terbesar adalah padi sawa h
yaitu seluas 34.414 Ha dengan jumlah produksi sebanyak 170.611 Ton, sedangkan padi
ladang seluas 5.633 Ha dengan jumlah produksi sebesar 18.374 Ton.

Tabel 2.10 Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Padi Menurut Kecamatan di Wilayah
Kabupaten Way Kanan Tahun 2016
Padi Sawah Padi Ladang
No Kecamatan Luas Produk- Luas Produk-
Produksi Produksi
Panen tivitas Panen tivitas
(Ton) (Ton)
(Ha) (Kw/Ha) (Ha) (Kw/Ha)
1. Banjit 7.904 53,50 42.286 64 47,50 304
2. Baradatu 1.747 52,50 9.172 15 47,33 71
3. Gunung Labuhan 696 52,00 3.619 259 47,57 1.232
4. Kasui 2.502 52.50 13.316 850 47,55 4.042
5. Rebang Tangkas 1.105 52,00 5.746 544 47,56 2.587
6. Blambangan Umpu 1.000 52,50 5.250 1.609 47,55 7.651
7. Way Tuba 1.066 52,00 5.543 447 47,54 2.125
8. Negeri Agung 755 52,25 3.945 409 47,56 1.945
9. Bahuga 3.853 54,45 20.980 193 47,56 918
10. Buay Bahuga 3.187 54,50 17.369 - - -
11. Bumi Agung 3.048 54,50 16.612 84 47,50 399
12. Pakuan Ratu 2.032 52,25 10.617 390 47,54 1.854
13. Negara Batin 2.878 52,00 14.966 655 47,56 3.115
14. Negeri Besar 1.530 52,00 7.956 354 47,54 1.683
Jumlah 33.303 53,21 177.197 5.873 47,55 27.926
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

2-22
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.5.3 Sektor Peternakan

Sektor peternakan di Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari populasi sapi, kerbau,
kambing, domba dan babi. Diantara ternak ini kambing memiliki jumlah populasi
terbanyak yaitu 52.636 ekor kemudian disusul oleh sapi sebanyak 33.200 ekor.
Sedangkan untuk produksi daging tertinggi yaitu sapi sebanyak 664.637 Kg kemudian
kambing sebanyak 94.744 Kg.

Tabel 2.11 Jumlah Populasi Ternak Menurut Kecamatan di Wilayah Kabupaten Way Kanan
Tahun 2016
Populasi Ternak (Ekor)
No. Kecamatan
Sapi Kerbau Kambing Domba Babi
1. Banjit 5.524 73 4.194 170 2.111
2. Baradatu 3.519 20 2.190 323 1.089
3. Gunung Labuhan 58 1 2.119 236 -
4. Kasui 909 11 2.232 84 712
5. Rebang Tangkas 690 - 6.472 38 -
6. Blambangan Umpu 3.039 68 8.413 8 -
7. Way Tuba 2.059 14 1.610 167 -
8. Negeri Agung 2.939 161 4.678 37 -
9. Bahuga 1.217 272 1.375 28 137
10. Buay Bahuga 2.357 19 1.006 20 334
11. Bumi Agung 2.569 14 937 63 593
12. Pakuan Ratu 2.101 140 10.229 18 864
13. Negara Batin 4.611 147 3.793 435 -
14. Negeri Besar 2.143 30 2.912 14 -
Jumlah 33.735 970 52.160 1.641 5.840
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

Tabel 2.12 Jumlah Produksi Daging Ternak Menurut Kecamatan di Wilayah Kabupaten Way
Kanan Tahun 2016
Produksi Daging Ternak (Kg)
No. Kecamatan
Sapi Kerbau Kambing Domba Babi
1. Banjit 119.241 92 7.297 149 20.533
2. Baradatu 75.449 8 4.140 238 10.595
3. Gunung Labuhan 1.244 - 4.004 207 -
4. Kasui 19.635 5 4.219 73 6.924
5. Rebang Tangkas 13.157 - 12.232 33 -
6. Blambangan Umpu 66.247 29 15.900 7 6.430
7. Way Tuba 43.948 6 3.043 146 -
8. Negeri Agung 62.937 67 8.841 32 6.723
9. Bahuga 26.265 343 2.599 25 1.337
10. Buay Bahuga 50.853 8 1.902 18 3.249
11. Bumi Agung 55.474 6 1.771 55 5.766
12. Pakuan Ratu 45.344 59 19.334 16 8.402
13. Negara Batin 99.505 62 7.618 381 -
14. Negeri Besar 46.252 13 5.503 12 -
Jumlah 725.551 698 98.583 1.392 69.959
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

2-23
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Sedangkan untuk ternak unggas, berdasarkan data tahun 2014 terbanyak populasi ayam
pedaging sebanyak 1.730.786 ekor. Untuk produksi tertinggi yaitu ayam pedaging
sebanyak 168.518 kg dengan produksi tertinggi terdapat di Kecamatan Samboja. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.13 Jumlah Populasi Unggas Menurut Kecamatan


di Wilayah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016
Produksi Unggas (Ekor)
No. Kecamatan Ayam Ayam
Ayam Buras Itik
Pedaging Petelor
1. Banjit 1.454 16.726 117.844 1.149
2. Baradatu 511.112 30.748 218.679 2.154
3. Gunung Labuhan 10.442 1.107 205.830 718
4. Kasui 23.233 2.509 54.002 2.441
5. Rebang Tangkas - 31.828 87.712 244
6. Blambangan Umpu 8.338 - 164.987 1.077
7. Way Tuba - - 219.384 1.149
8. Negeri Agung - - 118.664 1.005
9. Bahuga - 1.254 47.470 961
10. Buay Bahuga - 1.142 76.148 2.585
11. Bumi Agung - 1.254 107.438 9.197
12. Pakuan Ratu - 796 114.797 1.278
13. Negara Batin - - 305.240 1.580
14. Negeri Besar - - 100.566 1.091
Jumlah 554.449 87.364 1.938.761 26.629
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

Tabel 2.14 Jumlah Produksi Unggas Menurut Kecamatan


di Wilayah Kabupaten Way Kanan Tahun 2014
Populasi Unggas (kg)
No. Kecamatan Ayam
Ayam Buras Itik
Petelor
1. Banjit 776 31.425 302
2. Baradatu 1.413 58.314 452
3. Gunung Labuhan 50 54.888 151
4. Kasui 116 14.401 513
5. Rebang Tangkas 1.429 23.390 51
6. Blambangan Umpu - 43.997 226
7. Way Tuba - 58.502 241
8. Negeri Agung - 31.644 211
9. Bahuga 58 12.659 202
10. Buay Bahuga 52 20.306 543
11. Bumi Agung 72 28.650 1.931
12. Pakuan Ratu 37 30.612 268
13. Negara Batin - 81.397 332
14. Negeri Besar - 26.818 229
Jumlah 4.066 517.003 5.652
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

2-24
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.5.4 Sektor Perkebunan

Sektor perkebunan yang terdapat di Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari
perkebunan karet, kelapa hibrida, kelapa sawit, kelapa dalam, kopi, lada, kakao,
tebu.dan cengkeh. Berdasarkan data tahun 2014, luas areal dan produksi terbesar yaitu
karet dengan luas areal seluas 50.520 Ha dengan hasil produksi 74.294 Ton.

Tabel 2.15 Luas Areal Perkebunan Menurut Kecamatan


di Wilayah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016
Luas Areal Perkebunan (Ha)
No. Kecamatan Kelapa Kelapa Kelapa Ceng-
Karet Kopi Lada Kakao Tebu
Hibrida Sawit Dalam keh
1. Banjit 615 36 78 240 6.870 315 75 - 137
2. Baradatu 525 165 93 236 480 405 65 - 3
Gunung
3. 540 155 213 125 1.100 1.550 80 - 23
Labuhan
4. Kasui 1.165 55 195 245 6.230 700 200 - 210
Rebang
5. 730 52 580 110 2.300 385 195 - 65
Tangkas
Blambangan
6. 6.500 530 340 1.305 1.920 310 87 15 -
Umpu
7. Way Tuba 9.800 - 232 510 260 102 135 12 -
Negeri
8. 3.850 65 145 280 200 98 77 85 -
Agung
9. Bahuga 4.520 280 1.435 190 - - 50 360 -
Buay
10. 2.490 - 574 97 - - 90 - -
Bahuga
11. Bumi Agung 2.230 - 1.615 110 13 - 195 60 -
Pakuan
12. 9.200 23 400 460 165 - 63 2.400 -
Ratu
Negara
13. 900 20 83 675 53 7 79 3.938 -
Batin
Negeri
14. 390 - 113 55 - - 65 90 -
Besar
Jumlah 43.455 1.381 6.096 4.638 19.591 3.872 1.456 6.960 438
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

Tabel 2.16 Jumlah Produksi Perkebunan Menurut Kecamatan


di Wilayah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016
Produksi Perkebunan (Ton)
No. Kecamatan Kelapa Kelapa Kelapa
Karet Kopi Lada Kakao Tebu Cengkeh
Hibrida Sawit Dalam
1. Banjit 1.233 14 182 300 2.934 33 151 - 11
2. Baradatu 1.073 40 218 270 148 47 150 - 2
Gunung
3. 1.044 84 500 152 360 131 165 - 2
Labuhan
4. Kasui 2.550 23 490 260 2.565 110 578 - 35
Rebang
5. 1.500 20 1.605 126 966 50 595 - 27
Tangkas

2-25
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Blambangan
6. 12.400 150 750 1.125 724 26 203 1.050 -
Umpu
7. Way Tuba 15.000 - 572 450 56 9 297 840 -
Negeri
8. 9.900 25 338 315 30 8 160 5.950 -
Agung
9. Bahuga 11.100 80 3.591 250 - - 112 27.000 -
10. Buay Bahuga 6.300 - 1.400 120 - - 210 - -
11. Bumi Agung 5.100 - 4.108 145 3 - 446 4.500 -
12. Pakuan Ratu 20.160 9 950 450 27 - 149 180.000 -
Negara
13. 1.960 7 163 750 11 0 168 315.008 -
Batin
14. Negeri Besar 840 - 240 53 - - 138 7.200 -
Jumlah 90.160 451 15.126 4.765 7.827 3.518 541.548 541.548 93
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

2.6 KONDISI INFRASTRUKTUR WILAYAH

2.6.1 Prasarana Jaringan Jalan

Jaringan jalan yang ada di Kabupaten Way Kanan ini terbagi menjadi jalan negara, jalan
provinsi dan jalan kabupaten menurut pemerintah yang berwenang di Kabupaten Way
Kanan. Jalan ini digunakan sebagai prasarana utama untuk memudahkan mobilitas orang
dan barang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.17 Panjang Jalan menurut Pemerintah yang berwenang


di Kab Way Kanan Tahun 2013-2016

Jenis Jalan 2013 2014 2015 2016


Jalan Negara 81,9 81,9 81,9 81,9
Jalan Provinsi 353,97 236,92 261,1 261,1
Jalan Kabupaten 1.550,777 1.802,88 2.009,892 2.009,892
Total 1.986,647 2.121,7 2.352,89 2.352,89
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

Selain sebagai prasarana yang memudahkan mobilitas orang dan barang, Jalan seringkali
menjadi ukuran dan alternatif utama untuk mengembangkan kota. Dimana ada
pembangunan jalan pasti akan tumbuh pusat-pusat perkembangan. Jalan di Kabupaten
Way Kanan terointegrasi dengan rencana pembangunan jalan ke pintu Tol Trans
Sumatera. beberapa jalan provinsi yang ada di kabupaten Way Kanan sebagai berikut.

2-26
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Tabel 2.18 Ruas Jalan Provinsi yang Ada di Kabupaten Way Kanan

Nomor Panjang Titik Referensi Kondisi


No Nama Ruas Fungsi
Ruas (Km) Awal Ruas Akhir Ruas Jalan

Jalan Kolektor-2, Jalan Kolektor-3 Dan Jalan Strategis Provinsi (Menuju Ke Pintu Tol Trans
Sumatera Alternatif 1)
Sp. Empat- Sp. Empat (Jalan Jembatan Way
1 076 11,063 JKP-3
Blambangan Umpu Nasional) Umpu BAIK
Blambangan Umpu- Jembatan Way Sp. Tiga Sri
2 077 20,421 JKP-3
Sri Rejeki Umpu Rejeki RUSAK
Sri Rejeki-Pakuan Sp. Tiga Sri Tugu Sp.Tiga
3 078 18,660 JKP-3
Ratu Rejeki Koramil RUSAK
Sp. Soponyono- Sp. Tiga Sp. Tiga Serupa
4 082 10,858 JKP-3
Serupa Indah Soponyono Indah RUSAK
Serupa Indah- Sp. Tiga Serupa Tugu Sp.Tiga
5 083 16,423 JKP-3
Pakuan Ratu Indah Koramil BAIK
Sp. Tiga Tajab
Sp. Tiga Serupa
6 084 Serupa Indah-Tajab 11,200 JKP-3 (Smp Negara
Indah
Batin) SEDANG
Sp. Tiga Tajab
Tugu Batas
7 089 Tajab-Adijaya 23,600 JSP (Smp Negara
Adijaya
Batin) RUSAK
PANJANG TOTAL 112,225
Jalan Kolektor-2, Jalan Kolektor-3 Dan Jalan Strategis Provinsi (Menuju Ke Pintu Tol Trans
Sumatera Alternatif 2)
Sp. Tiga Way
Bumi Harjo-Sp. Tugu Sp. Tiga
1 080 30,614 JSP Tuba (Jalan SEDANG
Way Tuba Bumiharjo
Nasional)
Pakuan Ratu-Bumi Tugu Sp.Tiga Tugu Sp. Tiga
2 079 25,595 JSP RUSAK
Harjo Koramil Bumiharjo
Serupa Indah- Sp. Tiga Serupa Tugu Sp.Tiga
3 083 16,423 JKP-3 BAIK
Pakuan Ratu Indah Koramil
Sp. Tiga Tajab
Sp. Tiga Serupa
4 084 Serupa Indah-Tajab 11,200 JKP-3 (Smp Negara SEDANG
Indah
Batin)
Sp. Tiga Tajab
Tugu Batas
5 089 Tajab-Adijaya 23,600 JSP (Smp Negara RUSAK
Adijaya
Batin)
PANJANG TOTAL 107,432

Jalan Kolektor-2, Jalan Kolektor-3 Dan Jalan Strategis Provinsi (Berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Propinsi Lampung Nomor : 600/0377/Ii.09/2016, Tanggal 18 Februari 2016)

Sp. Soponyono- Sp. Tiga Sp. Tiga Serupa


1 082 10,858 JKP-3
Serupa Indah Soponyono Indah
Blambangan Umpu- Jembatan Way Sp. Tiga Sri
2 077 20,421 JKP-3
Sri Rejeki Umpu Rejeki
Sri Rejeki-Pakuan Sp. Tiga Sri Tugu Sp.Tiga
3 078 18,660 JKP-3
Ratu Rejeki Koramil
Sp. Tiga
Sp. Tiga Desa
4 088 Tegal Mukti-Tajab 36,000 JKP-3 Tajab(Smp
Tegal Mukti
Negeri Besar)

2-27
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Nomor Panjang Titik Referensi Kondisi


No Nama Ruas Fungsi
Ruas (Km) Awal Ruas Akhir Ruas Jalan
Sp. Tiga Tajab
Tugu Batas
5 089 Tajab-Adijaya 23,600 JSP (Smp Negara
Adijaya
Batin)
Ujung Jembatan
Sp. Tiga Ujung
6 075 Kasui-Air Ringkih 26,295 JSP Way Giham(Bts.
Pasar Kasui
Sumsel)
Pakuan Ratu-Bumi Tugu Sp.Tiga Tugu Sp. Tiga
7 079 25,595 JSP
Harjo Koramil Bumiharjo
Bts.Desa Gunung
Sp. Tiga Jalan
Gunung Betuah- Betuah (Bts.
8 073 12,420 JSP Gunung Labuhan
Gunung Labuhan Lampura Dan Way
(Jalan Nasional)
Kanan)
Sp. Empat (Jalan Sp. Tiga Ujung
9 074 Sp. Empat Kasui 17,950 JSP
Nasional) Pasar Kasui
Sp. Tiga Tajab
Sp. Tiga Serupa
10 084 Serupa Indah-Tajab 11,200 JKP-3 (Smp Negara
Indah
Batin)
Sp. Tiga Way
Bumi Harjo-Sp. Tugu Sp. Tiga
11 080 30,614 JSP Tuba (Jalan
Way Tuba Bumiharjo
Nasional)
Sp. Empat- Sp. Empat (Jalan Jembatan Way
12 076 11,063 JKP-3
Blambangan Umpu Nasional) Umpu
Serupa Indah- Sp. Tiga Serupa Tugu Sp.Tiga
13 083 16,423 JKP-3
Pakuan Ratu Indah Koramil

PANJANG TOTAL 261,099


Sumber : Bappeda Kabupaten Way Kanan, 2016

2.6.2 Prasarana Air Minum

Kabupaten Way Kanan terletak pada Wilayah Sungai Mesuji Tulang Bawang yang
merupakan Wilayah Sungai lintas provinsi yang menjadi wewenang Pemerintah Pusat.
Pengelolaan sumberdaya air Kabupaten Way Kanan merupakan bagian dari 6 (enam)
daerah aliran sungai (DAS) yaitu Way Kanan, Way Pisang, Way Umpu, Way Besai, Way
Giham, dan Way Tahmi. Sistem jaringan prasarana sumber daya air terdiri atas :

Kabupaten Way Kanan memiliki beberapa wilayah sungai yang berpptensi menjadi
sumber penyediaan air bersih, yaitu wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai
strategis nasional, wilayah sungai lintas kabupaten/kota dan wilayah sungai yang
melayani kawasan strategis Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan yang berlaku. Adapun wilayah sungai di Kabupaten Way Kanan terdiri dari

1. Daerah irigasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Pusat
yaitu : DI Way Komering Selatan/ Way Komering, DI Way Lumpu;

2-28
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2. Daerah irigasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah provinsi
yaitu : DI Way Pangembang; dan

3. Daerah irigasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah


Kabupaten berada pada 46 (empat puluh enam) daerah irigasi, meliputi daerah
irigasi Way Air Ringkih, Way Bakoman, Way Beti-beti, Way Bungur, Way Cukuh
Batu, Way Gambang, Way Hanibung, Way Jabi-jabi, WayJingga, Way Kali I, Way
Kali II, Way Kalian, Way Kawat Duri, Way Kedaton, Way Kerupuk, Way Kubu I,
Way Kubu II, Way Menanga Siamang, Way Neki Sb, Way Nengah Liyu, Way Nyau,
Way Nyelai Ilir, Way Nyelai Tengah, Way Nyelai Ulu, Way Ogan, Way Pagaralam,
Way Pagelongan, Way Paninjau, Way Pisang Nyelai, Way Selimut, Way Semambo,
Way Sepandak, Way Sepit, Way Sri Rejeki, Way Sri Tunggal, Way Suban, Way
Surabaya, Way Talang Jerambah, Way Kangkung, Way Pasundan, Way Talang
Semindang, Way Tami Lumut, Way Tangkas Ilir, Way Tangkas Tengah, Way
Tawar, Way Talang Siring Panjang;

2.6.3 Prasarana Sanitasi

Sanitasi terdiri dari pengolahan limbah, persampahan dan drainasae. Sanitasi di


Kabupaten Way Kanan pada umumnya menggunakan sistem on-site (setempat). Pada
tahun 2012, pengguna sistem on site mencapai 84,5%, tangki septik individual sebanyak
35,5%. Masih ada juga yang menggunakan sistem buang air besar sembarangan sebanyak
15,1% penduduk pada tahun 2012. Sistem komunal dan MCK masing -masing sebesar
0,4%.

Tabel 2.19 Kondisi Air Limbah Domestik


Kabupaten Way Kanan tahun 2012
Cakupan
No. Sistem Layanan
Eksisting*(%)
A Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 15,1
B Sistem On- Site(setempat) 84,5
1 Cubluk dan sejenisnya 49
2 Individual (Tangki Septik) 35,5
C Sistem Komunal 0,4
1 MCK / MCK++ 0,4
2 IPAL Komunal 0

D Sistem Off-site (terpusat) 0

TOTAL 100
Ket : Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh Sistem
Dimaksud atas total penduduk.

2-29
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Disamping pengolah limbah sebagaimana dijelaskan diatas, pengolahan sampah juga


menjadi satu kesatuan dalam sistem sanitasi lingkungan. Pengelolaan persampahan
yang baru ditangani oleh Dinas Pasar ,Kebersihan dan Pertamanan, hanya sampah
pasar, sedangkan sampah rumah tangga sampai saat ini belum dikelola secara
maksimal. Sesuai dengan hasil studi ehra berdasarkan cakupan layanan eksisting
penanganan persampahan dikawasan komersil (pasar) hanya 2,7 % sedangkan sampah
rumah tangga yang penanganan secara langsung baru mencapai 0,9 %. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.20 Persampahan Kabupaten Way Kanan Tahun 2012

Cakupan Layanan
No. Sistem
Eksisting*(%)

A. Prosentase sampah yang terangkut 6,3


1. Penanganan Langsung ( direct) 1,0
2. Penanganan tidak langsung (indirect) 5,3
B. Dikelola sendiri oleh masyarakat atau belum terlayani. 93,7
TOTAL 100
Ket : Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh Sistem Dimaksud atas total
penduduk

2.6.4 Prasarana Jaringan Listrik

Prasarana listrik sangat penting dalam menunjang aktifitas. Beberapa desa di


Kabupaten Way Kanan belum teraliri listrik. Jumlah KK yang belum teraliri listrik cukup
tinggi, yaitu 29.747 KK atau dapat diasumsikan terdapat 29.474 unit rumah yang belum
teraliri listrik.
Tabel 2.21 Jumlah Desa yang telah Teraliri Listrik tahun 2015

Telah Teraliri Listrik BelumTeraliri Listrik


Kecamatan
Jumlah Desa Jumlah KK Jumlah Desa Jumlah KK
Banjit 20 10.614 - 2.995
Baradatu 22 9.782 - 2.331
Gunung Labuhan 21 7.881 - 1.322
Kasui 19 8.172 - 2.351
Rebang Tangkas 10 5.594 - 1.576
Blambangan Umpu 26 16.800 - 2.868
Way Tuba 13 4.603 - 2.421
Negeri Agung 19 9.417 - 1,765
Bahuga 11 2.379 - 1.246
Buay Bahuga 9 4.169 - 2.154
Bumi Agung 10 7.066 - 1.478
Pakuan Ratu 19 8.252 - 2.595
Negara Batin 15 6.406 - 4.008
Negeri Besar 13 6.648 - 637
Jumlah 227 107.783 - 29.747
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka Tahun 2016

2-30
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.7 KONDISI SARANA WILAYAH


Kajian kondisi sarana di Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari Kondisi sarana
pendidikan, kesehatan dan Peribadatan.

2.7.1 Sarana Pendidikan


Tingkat pendidikan yang terdapat di Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK dimana terdapat sekolah negeri dan swasta. Jika dilihat dari data
tahun 2014, rata-rata tingkatan pendidikan tersebut telah tersebar di seluruh
kecamatan. Dimana jumlah TK sebanyak 168 Unit, SD sebanyak 310 unit, SMP sebanyak
80 unit, SMA sebanyak 34 unit dan SMK sebanyak 24 unit:

Tabel 2.22 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Kabupaten Way Kanan, Tahun 2014
SMP SMA SMK
No Kecamatan SD
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1. Banjit 36 7 1 1 2 2 -
2. Baradatu 29 4 4 1 1 1 3
3. Gunung Labuhan 24 5 1 2 - 1 1
4. Kasui 27 4 1 2 1 - 2
5. Rebang Tangkas 14 4 - 1 1 - 1
6. Blambangan Umpu 35 9 2 2 2 1 -
7. Way Tuba 14 5 1 1 1 - 1
8. Negeri Agung 24 7 1 2 2 1 -
9. Bahuga 9 2 - - - 1 -
10. Buay Bahuga 17 2 - 2 - 1 1
11. Bumi Agung 19 3 3 2 - 1 2
12. Pakuan Ratu 27 4 7 1 2 1 1
13. Negara Batin 22 4 1 2 2 1 -
14. Negeri Besar 13 3 1 2 - 1 -
Jumlah 310 63 23 21 14 12 12
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

2.7.2 Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan di Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari masjid, mushola,
gereja, vihara, dan pura. Tersedianya berbagai macam sarana peribadatan, tentunya
dapat mencerminkan bahwa masyarakat di kawasan tersebut memiliki tingkat toleransi
yang tinggi terhadap masyarakat lain yang memiliki kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif antar umat beragama. Pada
umumnya masyarakat di Kabupaten Way Kanan didominasi oleh agama Islam, dimana
jumlah sarana peribadatan umat islam terdiri dari masjid sebanyak 987 unit da n
mushola sebanyak 100 unit.

2-31
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Tabel 2.23 Jumlah Sarana Peribadatan di Wilayah Kabupaten Way Kanan, Tahun 2016

No. Kecamatan Mesjid Mushola Gereja Vihara* Pura

1. Banjit 76 68 2 - 6
2. Baradatu 63 101 12 - -
3. Gunung Labuhan 93 22 - -
4. Kasui 78 41 5 - 2
5. Rebang Tangkas 46 19 3 - -
Blambangan
6. 94 25 6 4 2
Umpu
7. Way Tuba 38 69 6 - -
8. Negeri Agung 50 57 9 2 3
9. Bahuga 14 1 4 - 3
10. Buay Bahuga 50 40 4 1 3
11. Bumi Agung 49 63 8 - 2
12. Pakuan Ratu 67 94 21 1 5
13. Negara Batin 41 77 11 - 2
14. Negeri Besar 27 53 8 - 1
Jumlah 786 730 99 8 29
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

2.7.3 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang terdapat di Wilayah Kabupaten Way Kanan yaitu terdiri dari
rumah sakit negeri 1 unit, rumah sakit swasta 3 unit, sedangkan puskesmas sebanyak 19
unit, dimana sarana kesehatan tersebut tersebar di seluruh kecamatan di Wilayah
Kabupaten Way Kanan.

Tabel 2.24 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah


Kabupaten Way Kanan, Tahun 2016
Jumlah
No. Jenis Sarana Kesehatan
(Unit)
1. Rumah Sakit Negeri 1
2. Rumah Sakit Swasta 3
3. Puskesmas 19
4. Klinik/ Balai Kesehatan 18
5. Rumah Bersalin -
6. Polindes 110
7. Posyandu 420
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2015

Tabel 2.25 Jumlah Sarana Puskesmas, Pollindes dan Posyandu di Wilayah Kabupaten Way
Kanan, Tahun 2016
Puskesmas
Puskesmas
No. Kecamatan Non Polindes* Posyandu
Perawatan
Perawatan
1. Banjit 1 - 4 52
2. Baradatu 1 - 9 42
3. Gunung Labuhan 1 - - 50

2-32
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Puskesmas
Puskesmas
No. Kecamatan Non Polindes* Posyandu
Perawatan
Perawatan
4.Kasui 1 - - -
5.Rebang Tangkas - 1 1 15
Blambangan 1 2 14 40
6.
Umpu
7. Way Tuba 1 - - 18
8. Negeri Agung - 1 6 41
9. Bahuga 1 - 1 13
10. Buay Bahuga 1 - 1 19
11. Bumi Agung 1 - 3 19
12. Pakuan Ratu 1 - - -
13. Negara Batin 1 - 1 11
14. Negeri Besar 1 - 5 20
Jumlah 12 4 45 340
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016
 Jumlah Polindes merupakan data tahun 2014

2.7.4 Sarana Perdagangan

Sarana perdagangan yang ada di Kabupaten Way Kanan ini terdiri dari pasar
pemerintah, pasar desa, ruko dan kios-kios yang tersebar diseluruh kecamatan di
Kabupaten Way Kanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2.26 Sarana Perdagangan berdasarkan Tiap Kecamatan


di Kabupaten Way Kanan

Pasar Pasar
No. Kecamatan Ruko Kios
Pemerintah Desa
1. Banjit 1 2 - 90
2. Baradatu 1 2 12 32
3. Gunung Labuhan - 4 - 30
4. Kasui - 2 - 10
5. Rebang Tangkas - 3 - 16
6. Blambangan Umpu 1 2 - 109
7. Way Tuba - 4 - 36
8. Negeri Agung - 7 - 89
9. Bahuga - 2 - 8
10. Buay Bahuga - 4 - 20
11. Bumi Agung - 3 - 20
12. Pakuan Ratu - 5 - 26
13. Negara Batin - 5 - 18
14. Negeri Besar - 6 - 50
Jumlah 3 51 12 554
Sumber: Kabupaten Way Kanan Dalam Angka, Tahun 2016

2.8 KAWASAN LINDUNG


Kawasan lindung terdiri dari kawasan hutan lindung, kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan

2-33
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam, serta
kawasan lindung geologi. Kawasan lndung dalam hal ini berdasarkan hasil Peninjauan
Kembali RTRW Kabupaten Way Kanan 2011-2031.

2.8.1 Kawasan Hutan Lindung


Berdasarkan uraian dalam materi teknis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Way Kanan 2011-2031 disebutkan bahwa dalam Kepmenhut No.256/KPTS-II/2000
tanggal 23 Agustus 2000 luas Hutan Lindung di Kabupaten Way Kanan adalah 22.289,10
Ha yang sebagian besar berada di sebelah Selatan Kabupaten Way Kanan, tersebar di
Kecamatan Banjit, Kecamatan Kasui dan sebagian Kecamatan Rebang Tangkas (Hutan
Lindung Bukit Punggur, Saka dan Gilham Tami. Kawasan hutan akan dikroscek dengan SK
Menhut apabila ada perubahan kawasan hutan.
2.8.2 Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan
Bawahannya
Dalam SK Menteri Pertanian No.837/KPTS/UM/II/1980 dan No. 683/KPTS/UM/1981
disebutkan bahwa kriteria kawasan lindung ditentukan oleh : kelerangan lapangan, jenis
tanah maupun kepekaan terhadap erosi serta intensitas hujan harian rata -rata. Dalam
penentuan kesesuaian lokasi kawasan hutan lindung.
RTRW Kabupaten Way Kanan 2011-2031 menyebutkan bahwa kawasan dengan kelas
lereng diatas 40% merupakan kawasan resapan air yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan bawahannya. Kawasan dengan kelerengan di atas 40% diluar hutan
lindung mencapai luas 3.207 Ha. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan dibawahnya ini umumnya terdapat di bagian selatan Kabupaten Way Kanan.
Namun luasan tersebut perlu dikaji lagi dikaitkan dengan jenis tanah dan kepekaan
terhadap erosi serta intensitas hujan harian rata-rata.
2.8.3 Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat terdiri dari sempdadan sungai, sempadan irigasi dan
kawasan mata air. Di Kabupaten Way Kanan terdapat Sempadan sungai seluas 10.05 5
hektar, sempadan saluran irigasi kiri kanan saluran primer dan sekunder, dan. kawasan
mata air seluas 732 hektar. Dalam RTRW Kabupaten Way Kanan 2011 -2031 mengacu
pada ketetapan sempadan yang sudah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 26
Tahun 2008 tentang RTRWN. Penentuan kawasan perlindungan setempat bisa mengacu
kepada peraturan yang lebih khusus, yaitu : Permen PUPR No.28 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau.

2-34
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.8.4 Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan kawasan cagar budaya meliputi kawasan
suaka perikanan yang berada pada Sungai Way Kanan, Sungai Way Pisang, Sungai Way
Umpu, Sungai Way Besai, Sungai Way Giham, dan Sungai Way Tahmi.

2.8.5 Kawasan Lindung Geologi

Kawasan lindung geologi di Kabupaten Way Kanan terdiri atas kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanah dengan luas kurang lebih 732 hektar pada
mata air yang mempunyai debit diatas 10 liter per detik.

2.9 KAWASAN BUDIDAYA


2.9.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Berdasarkan Kepmenhut No.256/KPTS-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000 luas Hutan
Produksi di Kabupaten Way Kanan adalah 66.997,32 Ha, yang berupa Hutan Produksi
Tetap. Dalam memanfaatkan hutan produksi yang ada, maka Dinas Kehutanan
Kabupaten Way Kanan mengembangkan program Hutan Tanaman Industri, dengan
prioritas utama pada lokasi register 42, 44, dan 46. Adapun komoditas hasil hutan di
Hutan Tanaman Industri tersebut adalah kayu rimba campuran, kayu jati, sengon,
akasia.

2-35
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2-0
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2.9.2 Kawasan Peruntukan Pertanian

Kawasan peruntukan pertanian di Kabupaten Way Kanan meliputi kawasan pertanian


tanaman pangan, kawasan pertanian holtikultura, kawasan perkebunan, dan kawasan
peternakan.

1. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan

Pengembangan pertanian lahan basah diarahkan pada pertanian tanaman pangan


lahan basah dengan irigasi teknis. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah
diarahkan mencapai luas 23.132,09 Ha. Adapun lokasi pengembangan Kawasan
Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah adalah di sebagian Kecamatan Baradatu,
Way Tuba, Bahuga, Buay Bahuga, Bumi Agung, Negeri Agung.

Secara eksisting jenis tanaman pertanian lahan kering yang bertumbuh di


Kabupaten Way Kanan adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang kedelai, kacan
hijau, dan kacang tanah. Kegiatan ini diarahkan untuk diintensifkan di beberapa
kecamatan, seperti Kecamatan Pakuan Ratu, Negeri Agung, Blambangan Umpu, Way
Tuba, Bahuga, Negara Batin, dan Negeri Besar dengan luas 112.545,04 Ha.

2. Kawasan Pertanian Hortikultura

Pengembangan pertanian hortikultura diarahkan di Kecamatan Negeri Besar,


Rebang Tangkas, Kasui, Banjit, Baradatu, dan Negeri Besar. Luas rencana
peruntukan kawasan pertanian hortikultura adalah 26.026,15 Ha.

3. Kawasan Perkebunan

Luas kawasan peruntukan perkebunan adalah 58.892,38 Ha. Beberapa tanaman


yang perkebunan yang bersifat kerakyatan yaitu perkebunan kopi, lada, kakao,
kelapa dalam, dan tebu, sementara perkebunan skala besar diarahkan untuk
tanaman tebu, karet, dan kelapa sawit yang produktivitasnya cukup tinggi. Secara
signifikan pengembangan komoditas perkebunan ini diarahkan untuk pengembangan
kegiatan industri yang pada akhirnya bermuara pada kebijakan ekonomi
kerakyatan.

4. Kawasan Peternakan

Pengembangan sentra peternakan ternak besar berada di Kec. Negeri Batin,


Blambangan Umpu, Banjit, Bahuga, dan Buay Bahuga. Pengembangan sentra
peternakan ternak kecil berada di Kec. Blambangan Umpu, Rebang Tangkas, Negeri
Batin, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Pengembangan sentra peternakan unggas

2-37
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

berada di Kec. Negari Batin, Baradatu, Way Tuba, Gunung Labuhan, Blambangan
Umpu, Kasui, dan Bumi Agung.

2.9.3 Kawasan Peruntukan Perikanan

Kawasan peruntukan perikanan tangkap meliputi seluruh badan sungai di wilayah


Kabupaten Way Kanan. Sedangkan kawasan peruntukan perikanan budidaya berupa
budidaya pembibitan dan budidaya pembesaran dengan luas rencana peruntukan
kawasan perikanan adalah 6.662,57 Ha.

2.9.4 Kawasan Peruntukan Pertambangan

Pengembangan kawasan peruntukan pertambangan terdiri dari Wilayah Usaha


Pertambangan (WUP) dan Wilayah Pertambangan Rakyat yang dilakukan di Wilayah
Pertambangan (WP) yang tersebar di seluruh kecamatan yang memiliki potensi potensi
bahan tambang mineral serta minyak dan gas bumi. Kawasan peruntukan pertambangan
dengan luas kurang lebih 44.903 hektar terdiri atas :

a. Kawasan peruntukan pertambangan mineral berada di Kecamatan Way Tuba,


Kecamatan Blambangan Umpu, Kecamatan Baradatu, Kecamatan Banjit, Kecamatan
Kasui, Kecamatan Gunung Labuhan dan Kecamatan Pakuan Ratu; dan

b. Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan gas bumi yang berada di


Kecamatan Negara Batin, Kecamatan Pakuan Ratu Bahuga, Kecamatan Buay
Bahuga, Kecamatan Bumi Agung, Kecamatan Negeri Agung, Kecamatan Blambangan
Umpu, Kecamatan Way Tuba, Kecamatan Kasui dan Kecamatan Rebang Tangkas.

2.9.5 Kawasan Peruntukan Industri

Kawasan peruntukan industri diarahkan pada industri pengolahan hasil pertanian dan
perikanan. Pengembangan kawasan industri diarahkan untuk dikembangkan di beberapa
kecamatan yang memiliki sentra-sentra penghasil sumberdaya pertanian, meliputi
Kecamatan Way Tuba, Kecamatan Buay Bahuga dan Kecamatan Bahuga.

2.9.6 Kawasan Peruntukan Pariwisata

Kawasan peruntukan pariwisata bertujuan untuk menyelenggarakan jasa pariwisata atau


mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain
yang terkait di bidang tersebut. Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata meliputi
:

2-38
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

a. Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi adat budaya, seni kerajinan, dan
situs purbakala dikembangkan di Kecamatan Kasui, Kecamatan Banjit, Kecamatan
Pakuan Ratu, Kecamatan Negara Batin dan Kecamatan Negeri Besar.

b. Kawasan peruntukan pariwisata alam berupa panorama alam sungai, hutan, dan air
terjun dikembangkan di Kecamatan Kasui, Kecamatan Banjit, Kecamatan Way Tuba,
dan Kecamatan Bahuga.

c. Kawasan peruntukan pariwisata buatan wisata agro dikembangkan di Kecamatan


Rebang Tangkas, Kecamatan Blambangan Umpu, Kecamatan Kasui, Kecamatan
Banjit, Kecamatan Baradatu, Kecamatan Bahuga dan Kecamatan Pakuan Ratu.

2.9.7 Kawasan Peruntukan Lainnya

Kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan.


Kawasan pertahanan dan keamanan meliputi :

a. Komando Distrik Militer (KODIM) Way Kanan dengan luas kurang lebih 1 hektar;

b. Kepolisian Resort (POLRES) Way Kanan dengan luas kurang lebih 2 hektar;

c. Komando Rayon Militer (KORAMIL) terletak menyebar di seluruh kecamatan; dan

d. Kepolisian Sektor (POLSEK) terletak menyebar di seluruh kecamatan.

e. Bandara Gatot Subroto

2.10 KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN WAY KANAN


Kawasan strategis berdasarkan RTRW Kabupaten Way Kanan Tahun 2011 -2013
ditetapkan pada wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh sangat penting bagi Kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Kawasan
strategis, terdiri dari:

a. Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten Way Kanan ditetapkan di PKWp
Blambangan Umpu. Penetapan kawasan strategis PKWp Blambangan Umpu
berdasarkan pertimbangan memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi provinsi karena merupakan pusat pelayanan antar kabupaten dan kota di
Provinsi Lampung.

b. Kawasan Strategis Kabupaten ditetapkan berdasarkan :

2-39
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

 Kawasan Strategis Kabupaten Aspek Ekonomi adalah Kota Terpadu Mandir i dan
Industri Terpadu Way Kanan di Kecamatan Way Tuba dan Kecamatan
Blambangan Umpu, dan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Baradatu agar
dalam 5 tahun ke depan menjadi PKL.

 Penetapan kawasan Strategis Kabupaten berdasarkan aspek sosial budaya


ditetapkan untuk menjaga kelestarian adat budaya lokal dan menjaga situs-situs
bersejarah. Penetapan kawasan Strategis Kabupaten berdasarkan aspek sosial
meliputi Kampung Wisata Buay Pemuka Pakuan Ratu, Kampung Wisata Budaya
Mesir, Kampung Wisata Lestari Gedung Batin, Wisata Sejarah Situs Putra Lima
Sakti, dan. Wisata Sejarah Situs Umpu Segara Mider.

 Penetapan kawasan strategis kabupaten berdasarkan aspek lingkungan hidup


ditetapkan untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan aset nasional yang
ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan fauna yang hampir punah
yang harus dilindungi dan dilestarikan. Penetapan kawasan Strategis Kabupaten
berdasarkan aspek lingkungan hidup ditetapkan pada Taman Wisata Alam Curug
Gangsa.

2.11 ISU MASALAH KABUPATEN WAY KANAN

2.11.1 Potensi
a. Potensi fisik dan daya dukung lingkungan Kawasan:

1. Kabupaten Way Kanan relatif datar sehingga berpotensi untuk dikembangkan


sebagai kawasan terbangun.

2. Tingkat kesuburan tanah, memungkinkan untuk penanaman berbagai jenis


komoditi pertanian.

3. Terdapat beberapa sungai yang melintasi Wilayah Kabupaten Way Kanan


beserta anak-anak sungainya, dengan debit aliran yang cukup besar dapat
dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk penyediaan air minum dan
pertanian.

b. Potensi Ekonomi :

1. Produktivitas pertanian padi merupakan salah satu sektor komoditi basis.

2. Komoditi lainnya seperti : sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan pada


beberapa kecamatan juga merupakan sektor basis, sehingga sektor ini

2-40
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi


Kabupaten Way Kanan.

3. Terdapat KTM Way Tuba di Kabupaten Way Kanan dapat menjadi pemacu dan
pendorong bagi pengembangan wilayah di Kabupaten Way Kanan.

c. Potensi Kependudukan

1. Mata pencaharian penduduk mayoritas bersumber dari sektor pertanian.

d. Potensi Aspek Sarana

1. Sarana yang berkembang lebih didominasi oleh sarana pendidikan, kesehatan


dan peribadatan.

2. Adanya sarana kesehatan berupa Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas


pembantu, sudah memenuhi kebutuhan penduduk di Kabupaten Way Kanan.

e. Potensi Aspek Transportasi

1. Kondisi permukaan jaringan jalan relatif baik, sehingga memudahkan dalam


melakukan pergerakan baik orang maupun barang.

2. Peningkatan fungsi tatanan bandar udara melalui pengembangan bandar udara


Militer Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan menjadi bandar udara untuk
penerbangan sipil.

3. Percepatan pembangunan jalan penghubung lintas tengah Sumatera dan Lintas


Timur sebagai feeder menuju jalan Tol.

2.11.2 Permasalahan

a. Permasalahan Fisik dan daya dukung lahan :

1. Berdasarkan kajian penggunaan lahan terhadap peta penggunaan lahan eksisting


diketahui penggunaan lahan untuk hutan telah mengalami perubahan
pemanfaatan dari kawasan hutan lindung menjadi perkebunan dan pertanian
lahan basah. Walaupun statusnya sebagai kawasan hutan lindung, namun
penggunaan lahan register 24 Bukit Punggur telah berubah menjadi kawasan
perkebunan kopi dan pertanian lahan basah lebih dari 75 %. Berdasarkan hasil
konsultasi publik, disepakati bahwa usaha perkebunan dan pertanian lahan basah
yang berada di Kawasan Hutan Lindung harus dihentikan, dan dikembalikan
fungsinya sesuai peruntukan yaitu sebagai Hutan Lindung.

2-41
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

2. Terdapat kecenderungan perubahan penggunaan lahan, diantaranya


berkurangnya jenis penggunaan lahan hutan lahan kering sekunder dan semak
belukar. Sedangkan jenis penggunaan lahan yang cenderung bertambah adalah
perkebunan, pertanian lahan kering, pertanian lahan basah/ sawah dan sawah

3. Masih terdapat beberapa lokasi kawasan rawan bencana, yaitu bencana banjir,
bencana tanah longsor dan bencana kebakaran hutan.

b. Permasalahan Ekonomi :

1. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Way Kanan pada tahun 2012 sebesar
5,67%, masih berada di bawah Propinsi Lampung yaitu 6,48% pada tahun yang
sama.
2. Rata-rata PDRB perkavita (dari tahun 2009-2013) Kabupaten Way Kanan sebesar
Rp. 8,50 juta, masih berada di bawah rata-rata PDRB Propinsi Lampung yang
sebesar Rp. 16,35 juta.

c. Permasalahan Kependudukan :

1. Pada tahun 2012 Indek Pembangunan Manusia (IPM) penduduk Kabupaten Way
Kanan 70,84 masih berada sedikit dibawah Provinsi Lampung 72,45.

d. Permasalahan Aspek Sarana

1. Masih terbatasnya jumlah sarana pendidikan untuk tingkat menengah keatas.

2. Masih terbatasnya atau kurangnya sarana kesehatan berupa BKIA, Balai


Pengobatan dan Apotek yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan penduduk
di Kawasan Tersebut.

3. Tidak adanya sarana (tempat) untuk forum antar umat beragama, sehingga dapat
tercipta kerukunan antar umat beragama.

e. Permasalahan Aspek Transportasi

1. Masih perlunya penambahan sarana pendukung untuk transportasi darat, berupa


sub-sub terminal di tiap kecamatan, penambahan moda angkutan umum.

2. Masih diupayakan peningkatan fungsi bandar udara Militer Gatot Subroto di


Kabupaten Way Kanan menjadi bandar udara untuk penerbangan sipil.

f. Permasalahan Bidang Perencanaan

Beberapa rencana yang belum sepenuhnya diakomodir dalam RTRW Kabupaten Way
Kanan Tahun 2011 – 2013, sebagai berikut:

2-42
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Tabel 2.27 Program Pembangunan Kabupaten Way Kanan Tahun 2016

Progam Kegiatan Lokasi Keterangan


Program Pengembangan
Kecamatan Way MoU Pemerintah
LANUDAD Gatot Subroto
Penerbangan Sipil Tuba, Kabupaten Provinsi Lampung
Menjadi Bandara
Way Kanan Dengan TNI AD
Komersial
Kecamatan
Program Pengembangan Peningkatan Kawasan
Blambangan Umpu,
Kawasan Stasiun Kereta Stasiun Kereta Api
Kabupaten Way
Api Blambangan Umpu Blambangan Umpu
Kanan

Studi Kelayakannya
Kecamatan Way
Program Pengembangan sudah dibuat oleh
Tuba, Kabupaten
Dry Port Dinas Perhubungan
Way Kanan
Propinsi Lampung

Program Pengembangan
Kec. Blambangan
Kawasan Simpang Empat
Umpu
Kec. Blambangan Umpu
Kecamatan
Baradatu, PERMENDAGRI
Perencanaan Pembangunan
Blambangan Umpu, Nomor 72 Tahun
Program Pengembangan Wilayah Terpadu
Way Tuba, Banjit 2013
Kawasan Agropolitan
dan Pakuan Ratu
PERMENDAGRI
Pembangunan Wilayah
Nomor 72 Tahun
Terpadu (PWT)
2013
Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kab. Way Kanan
Daerah (RIPPDA)
Pengembangan Kampung
Wisata Buay Pemuka Pakuan
Kec. Pakuan Ratu,
Ratu, Kampuang Wisata
Kec. Bahuga
Program Pengembangan Budaya Mesir dan Kampung
Kawasan Wisata dan Wisata Lestari Gedung Batin
Lingkungan Hidup Pengembangan Wisata
Sejarah Situs Putra Lima Kec Blambangan
Sakti dan Wisata Sejarah Umpu
Situs Umpu Segara Mider
Peningkatan Kualitas Objek
Wisata Wisata Alam Curug Kec. Kasui dan Kec.
Gangsa dan Wisata Alam Banjit
Putri Malu
Peningkatan sistem
Kab. Way Kanan
informasi wisata
Program Pengembangan
Kec. Bahuga
Cetak Sawah Seluas 500 ha
Kec. Pakuan Ratu,
Program Pengembangan Pengembangan Lahan Negeri Besar,
Lahan Pertanian Pertanian Negara Batin,
Blambangan Umpu

2-43
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Progam Kegiatan Lokasi Keterangan

Pembangunan Kawasan Kec. Way Tuba,


Industri Terpadu (KIT) Blambangan Umpu
Kec. Way Tuba
Kec. Way Tuba, (Kam. Way Tuba,
Blambangan Umpu Karya Jaya, dan
Bringin Jaya)
Program Pengembangan
Kec. Blambangan
Kawasan Industri Pembangunan Industri
Umpu ( Kam. Bumi
Pengolahan Hasil Pertanian Kec. Way Tuba,
Baru, Gunung
dan Perikanan Blambangan Umpu
Sangkaran,
dan Baradatu
Sangkran Bhakti dan
Tanjung Raja Sakti)
Kec. Baradatu (Kel.
Kecamatan Tiuh Balak Pasar,
Baradatu Cugah dan Bhakti
Negara )
Wilayah perbatasan
Kabupaten Way
Koordinasi penyelesaian
Kanan, Kabupaten
masalah perbatasan antar
Lampung Utara,
Program Pengembangan daerah.
Kabupaten Tulang
Wilayah Perbatasan
Bawang Barat
Koordinasi penetapan
rencana tata ruang
perbatasan.
Penyusunan perencanaan
pengembangan perbatasan.
Kecamatan Kasui,
Banjit, Rebang
Tangkas,
Kawasan Lindung geologi
Blambangan Umpu,
Kawasan Hutan Lindung Way Tuba dan
Negeri Agung
Kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar
budaya
Kawasan non Budi Daya
lainnya
Pembangunan/Pemeliharaan
Jalan poros Penghubung Kab. Way Kanan
Infrastruktur antar kecamatan.
Pembangunan/Pemeliharaan
Kab. Way Kanan
Gedung Instansi Pemerintah
Tindak lanjut arsitektur
lampung untuk bangunan di Kab. Way Kanan
Kabupaten Way Kanan
Pembangunan Stadion Mini
Kabupaten Way Kanan

2-44
Laporan Pendahuluan
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RTRW KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 - 2031

Progam Kegiatan Lokasi Keterangan


Way Tuba, Pakuan
Ratu, Tulang
Bawang Barat (
Peningkatan Status Jalan
Simpang Way Tuba-
Propinsi
Tajab-Panaragan-
Daya Murni)
Air Ringkih-Batas
Dengan Oku Selatan
Kawasan
Pertambangan dan
Daerah Aliran
Program Pengawasan dan
Aspek Lingkungan Sungai yang
Perlindungan Lingkungan
Tercemar
Kawasan Wisata
Alam Curup Gangsa
Kec. Kasui
Kabupaten Way
SPAM Perkotaan
Kanan
Kabupaten Way
Program Pansimas III SPAM Pedesaan
Kanan
Peningkatan Kualitas Septic Kabupaten Way
Tank Kanan
Pengembangan Prasarana
Kabupaten Way
dan Sarana Air Limbah
Kanan
Komunal

Kabupaten Way
Program PAMSIMAS III
Program Pembangunan Kanan
kawasan peruntukan
pemukiman Program Pengembangan
Kabupaten Way
Pemukiman dan Perumahan
Kanan
Rakyat
Kabupaten Way
Program BSPS
Kanan

2-45

You might also like