Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2018
1. Menurut teori Hull, apa efek dari peningkatan besaran penguat terhadap belajar?
Jelaskan!
kekuatan kebiasaan adalah salah satu konsep hull yang penting, dimana istilah ini
mengacu pada kekuatan asosiasi antara stimulus dan respon. Setelah jumlah pasangan
penguatan dan respon bertambah,kkuatan kebiasaan dari asosiasi itu juga akan brtambah.
Situasi yang membedakan belajar dan kinerja adalah ketika adanya “desakan sekunder”
karena banyak perilaku tidak ditujukkan untuk memuaskan kebutuhan utama. Situasi
stimulus (misalnya, bekerja untuk mendapatkan uang) membutuhkan kekuatan dari
desakkan sekunder dengan dipasangkan pada desakan primer (misalnya, uang untuk
membeli makan).
3. Siapa yang belajar lebih cepat, siswa pencemas atau siswa yang tidak cemas?
Jelaskan dengan teori Hull!
Teori belajar hull adalah teori reduksi dorongan atau redaksi stimulus dorongan. Namun
menurutnya, belajar melibatkan golongan yang dapat direduksi .sulit membayangkan
stimulus bagaimana reduksi dorongan prime dapat berperan dalam belajar di kelas, tetapi
beberapa pengikut Hull ( misalnya Janet Talyor spence) menekankan kecemasan sebagi
bentuk dorongan dalam proses manusia. Berdasarkan penalaran ini, maka mereduksi
kecemasan murid adalah syarat yang di perlukan untuk belajar di kelas. Tetapi terlalu sedikit
kecemasan tidak akan menimbulkan proses belajar (karena tidak ada dorongan yang akan
direduksi ) dan terlalu, ada banyak kecemasan akan menggangu . karenanya, siswa yang
merasakan kecemasan ringan dalam posisi terbaik untuk belajar dan karena nya lebih
mudah unutk diajari.
Postulat 1 merasakan lingkungan eksternal dan jejak stimulus formula S-R menjadi S-s-
r-R.
Postulat 2 Interaksi impuls impuls sensorik.
Postulat 3 Perilaku tidak dipelajar respon refleks i (unlearned behavior). Misal ada benda
asing akan masuk mata , maka mata akan memejamkan mata saat itu juga muncul air
mata.
Postulat 6 stimulus yang diasosiasikan dengan drive . definisi biologis dalam individu
akan menyebabkan dorongan (drive state=D) . contoh kalu lapar maka yang dibutuhkan
adalah makanan , kalau haus yang diperluka adalah minuman
Postulat 7 potensial reaksi adlaha fungsi dari drive dan habbits strength . potensial reaksi
ditentukan olehsebebrapa sering suatu respon memperoleh reinforcement dan seberapa
kuat dorongan kebutuhan.
Postulat 9 respon yang dipelajari untuk todak merespon berkaitan dengan postulat no 8 ,
maka dapat dikatakan bahwa istirahat (not responding) mempunyai manfaat (rewarding).
Respon yang dipelajari untuk tidak merespon disebut conditioned inhibition.
Postulat 10 faktro faktor yang hambat respon yang dipelajari berubah dari waktu ke
waktu perubahan ini bersifat tak terduga dan besarnya tidak sama, dari waktu ke waktu
sehingga bersifat probabilistic , (kemungkinan adanya), yang disebut yang disebut
dengan osciliation effect (SOR) .
Postulat 11 momenteri effective reaction potensial harus melewati niali tertentu agar
respon yang dipelajari dapat muncul.
Postulat 13 semakin besar nilai “ momentary effect potential “ semakin pendek latensi
antara S dan R . latensi adalah waktu yang diperluka untuk tanggapi suatu stimulus
dengan respon yang dipelajari. Dengan kata lain, waktu reaksi akan bertambah singkat.
Postulat 14 Extinction adalah hilang atau tidak munculnya respon yang dipelajari. Hal
ini terjadi kalu respon yang telah dipelajari tidak diberi reinforcement (non
reinforcement). Jadi semakin besar nilai semakin banyak jumlah non reinforcement yang
harus dilakukan.
Postulat 16 kalau ada dua respon yang tidak sejalan muncul pada saat bersamaan dalam
menanggapi suatu stimulus maka respon terbesar akan unggul.
a. motivasi insentif (k) dalam teori versi tahun 1943, hull membahas besaran penguatan
sebagi variabel belajar; semakin besar jumlah penguatan, semakin besar jumlah reduksi
dorongan, dan karenanya semakin besar peningkatan dalam sHr. Perubahan kinerja setelah
perubahan besaran penguatan tidak dapat dijelaskan dalam term perubahan sHr. Karena
perubahan itu terlampau cepat. Hasil seperti yang dijumpaj oleh crespi dan zeaman
menyebabkan Hull mengambil kesimpulan bahwa organisme belajar sama cepatnya untuk
insensitif kecil dan insensitif besar,namun bintang melakukan (to perfrom) secara berbeda
sesuai dengan variasi besarnya insensif (k).
1. variabel bebas yang merupakan kejadian stimulus yang secara sistematis dimanipulasi
oleh eksperimen.
2. variabel pengintervensi yakni proses yang dianggap terjadi didalam organisme tetapi
tidak dapat diamati secara langsung.
3. variabel terikat, yakni beberapa aspek dari perilaku yang diukur oleh eksperimenter
dalam rangka menentukan apakah variabel bebas punya efek atau tidak.
Mengenai spesifabilitas tujuan,ketertiban kelas dan proses belajar dari yang sederhana ke
yang kompleks,hull sepakat dengan thorndike
Tetapi sulit dibayangkan ketika reduksi dorongan primer dapat berperan dalam belajar di
kelas. Tetapi pengikut hull (jane,taylor,spence) menekankan kecemasan sebagai bentuk
dorongan dalam proses belajar manusia
Ringkasan pengaplikasian teori hull untuk Pendidikan
Siswa belajar tentang hal hal yang mereka lakukan jadi,spence adalah teoritisi
kontiguitas. Insentifitas memotivasi siswa untuk menerjemahkan apa apa yang telah di
pelajarinya ke dalam perilaku dengan menghubungkan insentif reinforcement kekinerja
bukan ke belajar.