You are on page 1of 6

Diagnosis/ intervensi keperawatan (Tucker, dkk.

2013)

a. Perubahan perfusi jaringan perifer b.d risiko penggumpalan/ terputusnya akses vascular

Kriteria hasil
- Alat akses utuh dibuktikan dengan adanya bruit, thrill, dan sirkulasi darah

- Lokasi akses dan ekstremitas distal hangat dengan waktu pengisian kapiler 1-2 detik

Intervensi

1) Pantau dan catat kepatenan alat pengaksesan secara sering sehingga setiap perubahan dapat diidentifikasi

- Auskultasi untuk mengetahui adanya bruit (gunakan Doppler bila perlu)

- Palpasi untuk mengetahui adanya thrill

- Evaluasi kepatenan area alat yang terpajan (pirau sebaiknya dibungkus secara aman dengan kasa, yang terpajan
hanya bagian loop)

- Observasi warna darah dan kondisi kulit sekitar

- Observasi untuk mengetahui adanya kebocoran infeksi lokasi fistula tusukan jarum setelah dialysis (jika diketahui
ada perdarahan, pasang penekan sampai perdarahan surut)

2) Laporkan tanda dan gejala penggumpalan pada alat pengakses kepada dokter

- Darah yang gelap atau lepas di dalam pirau


- Lokasi dingin saat disentuh

- Tidak ada bruit atau thrill

3) Pantau dan laporkan tanda ketidakadekuatan perfusi perifer

- Nyeri mendadak, yang tidak berkurang

- Mati rasa

- Kesemutan

- Waktu pengisian kapiler menurun

- Suhu kulit ekstremitas distal terhadap alat akses dingin

4) Hindari mengukur TD dan melakukan tusukan jarum pada lengan yang terdapat fistula atau kanula untuk menurunkan
resiko infeksi dan penggumpalan

5) Jangan memakai perhiasan atau pita identitas pada ekstremitas tempat akses

6) Hindari pengguntingan balutan pada lokasi akses sehingga penusukan akses tidak akan terjadi

7) Lakukan langkah-langkah berikut untuk mengelola situasi kedaruratan yang potensial pada pirau, slang subclavia atau
femoral

b. Kelebihan volume cairan b.d akumulasi cairan/ dialysis yang tidak adekuat
Kriteria hasil
Tidak terdapat gejala kelebihan cairan setelah pengobatan
Intervensi

1) Pantau asupan dan haluaran secara sering sehingga ketidakseimbangan cairan dapat diidentifikasi dan ditangani

2) Batasi cairan sesuai program

3) Pantau tanda dan gejala akumulasi cairan (yang disebabkan oleh dialysis yang tidak adekuat)

- Berat badan bertambah (periksa setiap hari [dengan waktu, skala, dan pakaian yang sama])

- TD meningkat

- Dispnea

- Distensi vena leher

4) Pantau hasil pemeriksaan darah untuk mengetahui abnormalitas terkait yang terkait dengan volume cairan yang
berlebihan

- BUN, kreatinin (pembentukan pembuangan nitrogen) meningkat

- Natrium, kalium, dan pH meningkat (akumulasi elektrolit)

- Anemia (masalah berlanjut dengan gagal ginjal kronis dan kehilangan darah)

c. Kekurangan volume cairan b.d penggantian cairan tubuh yang cepat selama pengobatan
Kriteria hasil
Penurunan berat badan setelah pengobatan
Intervensi

1) Pantau asupan dan haluaran secara sering sehingga ketidakseimbangan cairan dapat diidentifikasi dan ditangani

2) Ganti cairan sesuai program

3) Pantau tanda dan gejala deficit cairan

- Berat badan berkurang (periksa setiap hari [dengan waktu, skala, dan pakaian yang sama])

- TD menurun

- Mual

- Kram otot

d. Risiko infeksi b.d adanya lokasi akses dan prosedur invasive

Kriteria hasil
- Suhu pasien tetap dalam rentang normal pasien

- Tidak ada tanda dan gejala infeksi pada lokasi akses

Intervensi

1) Lakukan langkah-langkah berikut untuk menurunkan risiko infeksi


- Gunakan tekhnik steril saat merawat lokasi akses

- Bersihkan area akses secara lembut dengan hydrogen peroksida atau kapas alcohol, tutup dengan kassa steril dan
kering

2) Laporkan tanda dan gejala infeksi kepada dokter untuk evaluasi: suhu meningkat diatas batas normal pasien, eritema,
edema, drainase pada lokasi akses

3) Pantau SDP terhadap peningkatan (dapat mengindikasikan infeksi)

e. Gangguan citra diri b.d adanya alat untuk hemodialisis

Kriteria hasil
- Menggunakan system dukungan psikososial

- Merasa nyaman mengungkapkan secara verbal ketakutan, perasaan, dan kekhawatiran

- Mematuhi rencana pengobatan

Intervensi

1) Beri lingkungan yang menerima dan mendukung untuk mempertahankan harga diri pasien dan meningkatkan
pengungkapan perasaan, ketakutan, kekhawatiran, dan pertanyaan

2) Gali bagaimana akses kateter hemodialisis mempengaruhi kehidupan dan aktivitas sehari-hari untuk memberikan
dukungan emosional dan menawarkan metode palaksanaan masalah
3) Identifikasi kebiasaan positif kehidupan pasien untuk meningkatkan perasaan harga diri

4) Tawarkan bantuan dari professional lain (psikolog, konselor seksual) untuk membantu pelaksanaan perubahan
emosional

5) Dorong komunikasi dengan orang terdekat pasien dan/ atau anggota kelompok pendukung untuk mengurangi perasaan
terisolasi

You might also like