Professional Documents
Culture Documents
Stratifikasi Sosial terhadap Usaha Ternak Sapi Potong dilaksanakan pada hari
Jenis data
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang
telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat yang dikumpulkan ada dua
jenis yaitu :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden (objek
penetilian). Data primer dapat diperoleh melalui: kuesioner, observasi, dan test.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti
dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
1. Observasi
data untuk keperluan penelitian ilmiah.Observasi ini menjadi salah satu dari
2. Wawancara
mengenai Bentuk dan Peran Stratifikasi Sosial Terhaadap Usaha Ternak Sapi
Potong yang dilaksanakan pada Sabtu, 31 Maret 2018 pukul 08.00 sampai 17.00
WITA di Desa Bulue Kec. Marioriawa, Kab. Soppeng yaitu mewawancarai lima
dilakukan dengan meninjau secara langsung rumah dan ternak responden di Desa
rumah untuk mendiskusikan hasil yang kami dapat dari masing-masing responden
yang berbeda.
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK
LetakGeografis
Gambar 1.PetaDesaBulueKecamatanMarioriawaKabupatenSoppeng
kecamatanMarioriawa.DesaBulueterletakpadaketinggian 35 meter
daripermukaanlautdengansuhuudara 27°C.Secaraumum,
keadaanDesaBuluedapatdiuraikansebagaiberikut :
Dengan Batas-batassebagaiberikut :
SebelahTimurberbatasandenganDesaTellulimpoe
KondisiIklim
Soppeng dapatdiuraikansebagaiberikut :
a. Curah hujan
1.788,00 mm
Kondisi Demografi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam sektor pertanian, padi merupakan
tanaman pertanian yang memiliki luas daerah paling luuas yaitu sekitar 402,69 Ha.
Kemudian, ubi jalar dengan luas sekitar 0,50 Ha serta jenis pertanian yaitu ubi kayu,
terong, tomat dan kacang panjang. Sedangkan populasi ternak terbesar yaitu asapi
sebanyak 1.037 ekor kemudian, populasi hewan ternak kerbau dengan populasi sebanyak
45ekor, selanjutnya jenis ternak kambing yaitu 40 ekor serta jenis ternak selanjutnya yaitu
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Bulue Kec.
Marioriawa Kab. Soppeng berdasarkan jenis kelamin yaitu berjumlah 1.791 jiwa, yang
terdiri dari 909 jiwa laki-laki dan jenis kelamin perempuan 882 jiwa. Hal ini
menunjukkan bahwa di Desa Bulue, Kec. Marioriawa Kab. Soppeng memiliki jumlah
penduduk berjenis kelamin laki-laki yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah penduduk tersebut terdiri dari
berbagai jenis umur, mulai dari bayi hingga dewasa. Umur penduduk di Desa Bulue Kec.
Marioriawa , Kab. Soppeng terdiri dari umur belum produktif, umur produktif dan umur
berdasarkan mata pencaharian, rinciannya dapat dilihat pada table dibawah ini.
banyak yang berprofesi sebagai Ibu rumah tangga yaitu 755 orang, pelajar
sebanyak 611 orang, belum bekerja 368, petani 331 orang, wiraswasta 97 orang,
peternak 250 orang, buruh/ swasta sebesar 123 orang, pedagang 97 orang,
pensiunan sebanyak 50 orang, ojek sebanyak 35 orang dan pegawai negeri sipil
pengerajin sebanyak 7 orang, guru swasta sebanyak 6 orang, perawat swasta dan
pengusaha kecil, menengah dan besar masing-masing 4 orang, tukang kayu dan
sebanyak 1 orang.
Kabupaten, Soppeng sarana dan prasarana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana di Desa
Gedung SMP, SD, TK, Tempat Bermain Anak dan Perpustakaan Desa/ Kelurahan
ada dengan kondisi yang baik dengan jumlah berturut-turut 1,3,2,1 dan 1 unit. Di
bidang Peribadatan terdapat Masjid dan Langgar/ Surau/ Musholla dengan kondisi
yang baik dengan jumlah berturut – turut sebanyak 8, dan 1 unit. Untuk Air Bersih
seperti Sumur Pompa, Sumur Gali, Hidran Umum, Penampung Air Hujan, Tangki
Air Bersih, Embung, Mata Air dan Bangunan Pengolahan Air Bersih ada dengan
kondisi yang baik pula dengan jumlah berturut-turut 109, 28, 0, 3, 0, 1, 5 dan 5
unit. Sanitasi seperti Saluran Drainase, Sumur Resapan Air RT, MCK umum,
Pemilik Jumlah Jabatan Keluarga dengan kondisi yang baik dengan jumlah
Kabupaten Soppeng.
Keadaan Responden
1. Laki-laki 4 80%
2. Perempuan 1 20%
Jumlah 100%
mengelola sumber daya yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Baharsyah (1997)
yang menyatakan bahwa dalam pembangunan pertanian, perlu lebih banyak perhatian
untuk memperdayakan sumber daya wanita. Lebih jauh lagi Wasito (1998) menekankan
bahwa perempuan sebagai bagian dari sumber daya manusia perlu diberdayakan supaya
tidak menjadi beban negara. Dengan banyaknya wanita dalam suatu kelompok tani atau
ternak akan lebih mudah mengelola ekonomi dengan baik dan lebih terstruktur, serta
dalam suatu sumber daya akan mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Isti Fadah dan Istatuk (2004) yang mengungkapkan peran wanita mengalami
dan sikap masyarakat tentang sama pentingnya pendidikan bagi kaum wanita dan pria,
kedua adanya kemauan wanita untuk bermandiri dalam bidang ekonomi yaitu berusaha
membiayai kebutuhan hidupnya dan mungkin juga kebutuhan hidup dari orang-orang
berdasarkan tingkat umur dapat dilihat pada rincian tabel dibawah ini
1. 20-25 1 20 %
2. 26-35 - 0%
3. 36-45 1 20 %
4. >46 3 60 %
Jumlah 5 100 %
Berdasarkan hasil Praktek Lapang diketahui bahwa umur petani berkisar antara
20 – 100 tahun, dengan persentase terbesar (60%) pada kelompok umur 46 keatas. Hasil
ini menunjukkan bahwa kelompok tani di Desa Bulue, sebagian besar terkategori usia
produktif. Hal ini penting karena petani atau peternak pada kategori umur tersebut masih
memiliki kemampuan fisik yang kuat dan pemikiran yang matang terutama dalam
mengelola usaha yang dilakukannya. Hal ini pula menunjukkan bahwa sebagian besar
berusia produktif, mampu menjalankan akftifitas usaha tani ternak, serta dapat
produksi tinggi.Hal ini didukung oleh Havighurst dalam Asmoro (2009), yang
menyatakan masa dewasa pertengahan adalah masa dimana pria dan wanita mencapai
puncak interaksi dalam masyarakat dan pekerjaannya. Umur juga dapat memepengaruhi
curahan waktu kerja, semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin bertambah
penawaran kerjanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ronald(2009) yang menyatakan
tenaga kerjanya. Semakin meningkat umur seseorang semakin besar penawaran tenaga
kerjanya. Selama masih dalam usia produktif, semakin tinggi umur seseorang, semakin
besar tanggung jawabnya yang ditanggung, meskipun pada titik tertentu penawaran akan
berdasarkan tingkat pendapatan dapat dilihat pada rincian tabel dibawah ini.
1. SD 1 20%
2. SMP 3 60%
3. SMA 1 20%
4. DIPLOMA - -
5. S1 - -
Jumlah 5 100 %
responden yang terbanyak adalah SMP dengan jumlah 3 orang dengan presentase 60 %
sedangkan pada tingkat pendidikan yaitu SD 1 orang dan SMA 1 orang, hal ini
menandakan bahwa mayoritas petani masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
hanya dari kreativitas dan pengalaman sebelumnya yang pernah dimiliki, dengan begitu
maka akan menghambat petani atau peternak dalam menerima informasi atau wawasan
baru menegenai usaha tani ternak . Hal ini sesuai dengan pendapat Bakir (2000) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan petani atau peternak maka pola
pikir juga semakin luas dan tentunya akan lebih cepat menerima inovasi yang
disampaikan dan mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan apa yang telah didapatkan
Berdasarkanprakteklapang
diDesaMassamaturumengenaiidentifikasirespondenberdasarkanpekerjaandapatdili
hatpadarinciantabeldibawah ini.
Tabel 11. Identifikasi Responden Berdasarkan Mata Pencaharian
Pokok Sampingan
berdasarkan pekerjaan pokok, di peroleh hasil bahwa responden atas nama Hj. Juwita
Dg. Tarring memiliki pekerjaan pokok sebagai petani, ibu Nursanti Dg. Sati dan Nimpaji
pekerjaan pokoknya sebagai IRT dan Darmaji Dg. Lewa pekerjaan pokoknya sebagai
karyawan serta bapak Yasin Dg. Nompo sebagai Petani. Untuk pekerjaan sampingan
responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada rincian tabel dibawah ini.
(Tahun)
1. < 1.000.000 - -
2. 1.000.000-2.900.00 - -
3. 3.000.000-4.900.000 - -
4. 5.000.000-9.900.000 - -
Jumlah 5 100%
Berdasarkan hasil praktek lapang dapat di ketahui bahwa pendapatan para petani
atau peternak yang berada dalam suatu lembaga memiki pendapan yang sama, yaitu 100
% petani memilki pendapatan >10.000.000 pertahun. Salah satu faktor penyebabnya yaitu
para petani peternak hanya akan menjual ternaknya apabila dihari-hari besar seperti idul
kurban yang membuat harga ternak menjadi meningkat dibandingkan dengan hari
biasanya sehingga pendapatan para petani peternak hanya akan menjual ternaknya sekali
dalam setahun. Hal ini sesuai dengan pendapat Zakaria (2003) yang menyatakan bahwa
akan terjadi dimana petani peternak melakukan usahatani dengan produksi dan
produktifitas tinggi tetapi tidak diikuti oleh peningkatan harga dan pendapatan. Hal ini
Umur
Jeniskelamin
Pendidikan
Tanggungankeluarga
Pengalamanbeternak