You are on page 1of 33

IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA

(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

BANDUL GABUNGAN

Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang
menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini
pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu
ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi mengikuti rumus. Pada bandul matematis,
berat tali diabaikan dan panjang tali jauh lebih besar dari pada ukuran geometris dari bandul. Pada posisi
setimbang, bandul berada pada titik A. Sedangkan pada titik B adalah kedudukan pada sudut di simpangan
maksimum . Kalau titik B adalah kedudukan dari simpangan maksimum, maka gerakan bandul dari B ke A
lalu ke B’ dan kemudian kembali ke A dan lalu ke B lagi dinamakan satu ayunan. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan satu ayunan ini disebut periode (T). Bandul Gabungan, secara umum bandul
terdiri atas tiga jenis yang berbeda yang membedakannya adalah pada ayun dari setiap
bandul tersebut. Adapun ketiga bandul tersebut adalah sebgi berikut : 1) bandul sederahna ,
2) bandul putiran , dan bandul fisis. Bandul sederhana yaitu benda ideal yang terdiri dari
sebuh titik massa yang bergantung pada tali ringan tidak dapat memanjang. Bandul
gabungan yang massa tidak dapat memanjang. Bandul gabungan yang massa partikelnya m
dan panjangn talinya adalah l , membentuk sudut dengan dengan partikel. Gaya yang
bekerja pada m adalah dikalikan dengan g dan T ( tegangan tali ). Pengertian ayunan
sederhana adalah suatu sistem yang terdiri atas sebuah massa titik yang digantung dengan
tli tanpa massa dan tidak dapat memanjang. Ini dapat ditunjukkan pada contoh nanti. Jika
ayunan ini ditarik ke samping dari posisi seimbang dan kemudian dilepaskan mak massa
akn berayuh dalam bidang vertikal dibawah pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak ini adalah
gerak osilasi dan periodik. Kita ingin menentukan periode ayunan. Pada contoh nanti
ditunjukkan sebuah ayunan dengan panjang l , dengan sebuah partikel bermassa m yang
membuat sudut teta tehadap arah vertikal. Gaya yang beerja pada partikel adalah berat m
dikalikan g dan gaya tari T dengan tali. Kita pilih suatu sistem koordinat dengan satu
sumbu penyinggung lingkaran gerak ( tangensial ) dan sumbu lain pada arah tangensial m
dikalikan m lalu g dan dengn pembentukkan sudut yang dikalikan dengan sin teta.
Komponen radial dari gaya bergerak memberikan percepatan sentripetal yang diperukan agar
benda bergerk pada busur lingkaran. Komponen tangensial adalah gaya benda bergerak
pembalik pada benda ini yaitu semula atau seimbang. Gaya pembalik ini sebanding dengan
sin teta, sedangkan simpangannya proporsional dengan teta. Sehingga area yang dibutuhkan
atau gerak yang akn dihasilkan tidak atu bukan gerak harmonik sederhana. Akan tetapi, jika
sudut teta kecil maka sin teta dapat kita smkn dengan teta simpang panjang busur lintas
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

dapat diukut dengan menggunakan rumus dengan l adalah pamjang tali , dn teta adlah
dikur dengan radian , untuksudut tetas kecil busur lingkaran dapat dianggap sebagai garis
lurus sehingga gaya pembalik menjadi yang akan dijelaskan pada contoh nanti. Jadi untuk
simpangan kecil gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan dan mempunyai arah
berlawanan. Ini merupakan persyaratan gerak harmonik sederhana. Tetapan massa yang
dikalikan dengan gravitasi dan dibagi dengan panjang tali yaitu adalah l menggantikan
tetapan k pada persamaan gaya sama dengan min tetapn k yang dikalikan dengan varibel x.
Periode ayunan jika amplitudo kecil dlah yang diperlihatkan pada contoh nanti. Bandul
puntirn, dalam hal ini ditunjukkam sebuah piringn yang digantung pada sebuah ujung batng
kawat yng dipasang pad pust massa piringn. Batang kawat itu dibuat tetap pada penyangga
yang kokoh. Pada posisi seimbang piringn ditarik radial dari pusat piringan ke titik p , jika
piringan dirotasikan ke bidang horizontal pada posisi Q, maka kawat akan terpuntir atau
gesekan sudut ( hukum hooke ). Sehingga akan didapat sebuah rumus. Persaman itu adalah
syarat gerak harmonis sudut yang dibentuk oleh bandul sederhana. Apabila kawat batang
ditarik secara radial maka akan menciptakn suatu bandul yang harmonis. Pendulum
Sederhana , contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum
(bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola
pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana, gaya gesekan udara
kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola.
Penjelasan di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang
L dan bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya
berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen mg cos teta
yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi akibat adanya
komponen gaya berat mg sin teta. Karena tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum
melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama ( ingat
bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari lingkaran (r) jika
dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum berupa lingkaran maka kita
menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya. Jari-jari lingkaran pada
kasus ini adalah panjang tali L). Syarat sebuah benda melakukan Gerak Harmonik
Sederhana adalah apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangannya. Apabila gaya
pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut teta maka pendulum melakukan Gerak
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

Harmonik Sederhana. Gaya pemulih yang bekerja pada pendulum adalah -mg sin teta.
Secara matematis ditulis : Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya mempunyai arah yang
berlawanan dengan simpangan sudut teta. Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa gaya
pemulih sebanding dengan sin teta, bukan dengan teta. Karena gaya pemulih F berbanding
lurus dengan sin teta bukan dengan teta, maka gerakan tersebut bukan merupakan Gerak
Harmonik Sederhana. Alasannya jika sudut teta kecil, maka panjang busur x (x = L kali
teta) hampir sama dengan panjang L sin teta (garis putus-putus pada arah horisontal).
Dengan demikian untuk sudut yang kecil, lebih baik kita menggunakan pendekatan : Periode
Pendulum Sederhana , Frekuensi Pendulum Sederhana , T adalah periode, f adalah
frekuensi, L adalah panjang tali dan g adalah percepatan gravitasi. Berdasarkan penjelasan
di atas, tampak bahwa periode dan frekuensi getaran pendulum sederhana bergantung pada
panjang tali dan percepatan gravitasi. Karena percepatan gravitasi bernilai tetap, maka
periode sepenuhnya hanya bergantung pada panjang tali (L). Dengan kata lain, periode dan
frekuensi pendulum tidak bergantung pada massa beban alias bola pendulum. Anda dapat
dapat membuktikannya dengan mendorong seorang yang gendut di atas ayunan. Bandingkan
dengan seorang anak kecil yang didorong pada ayunan yang sama. Contoh soal : Sebuah
pendulum melakukan 40 getaran dalam 20 sekon. Hitunglah periode dan frekuensi-nya. a)
Periode , periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran lengkap.
Karena pendulum melakukan 40 getaran dalam 20 detik, maka satu getaran dilakukan
selama 2 detik (40/20 = 2). Jadi T = 2 detik. b) Frekuensi , frekuensi adalah
banyaknya getaran yang dilakukan dalam satu detik. Karena satu getaran dilakukan selama 2
detik, maka dalam satu detik pendulum melakukan setengah getaran : Jadi dalam satu detik
pendulum melakukan setengah getaran lengkap. Contoh soal : a) Hitunglah panjang
pendulum pada jam yang berdetak sekali tiap detik , b) Berapa periode jam dengan
pendulum yang panjangnya 0,5 meter ? Anggap saja percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2 ,
a) Panjang pendulum pada jam yang berdetak sekali tiap detik , karena jam berdetak
sekali perdetik, maka kita bisa menganggap jam melakukan satu getaran selama satu detik
(T= 1 sekon). Untuk menentukan panjang pendulum, kita menggunakan persamaan : Jadi
panjangnya 0,25 meter (tidak tepat 0,25 meter karena dipengaruhi oleh faktor pembulatan) ,
b) Periode jam dengan pendulum yang panjangnya 0,5 meter ? Periode getaran-nya
adalah 0,99 sekon (hasilnya tidak tepat = 0,99 sekon karena dipengaruhi oleh faktor
pembulatan) , Persamaan Posisi, Kecepatan dan Percepatan pada GHS Pada pokok bahasan
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

mengenai hubungan antara GMB dan GHS, telah melihatkan keterkaitan antara GMB dan
GHS, di mana Gerak Harmonik Sederhana dipandang sebagai suatu komponen Gerak
Melingkar Beraturan atau sebaliknya, Gerak Melingkar Beraturan dapat dipandang sebagai
gabungan dua gerak harmonik sederhana yang saling tegak lurus. Sekarang dengan
menggunakan lingkaran acuan. Persamaan posisi sebagai fungsi wajtu pada GHS , jika
ditinjau sebuah benda yang bergerak dengan laju linear tetap (v) pada sebuah lingkaran
yang memiliki jari-jari A , karena benda melakukan gerak melingkar dengan kecepatan
sudut omega , di mana hubungan antara kecepatan sudut omega dan besar sudut simpangan
teta. Di mana teta dinyatakan dalam radian. (bandingkan dengan s = vt pada gerak lurus.
Di mana f adalah frekuensi. (kita telah mempelajari hal ini pada Pokok Bahasan Besaran-
besaran fisis gerak melingkar beraturan). Pada saat t = 0, benda berada pada simpangan
sejauh +A (A alias amplitudo). Tanda positif menunjukkan bahwa benda berada pada bagian
kanan atau bagian atas titik setimbang nol. Pada saat t = ¼ T, benda berada pada posisi
setimbang (A = 0). Pada saat t = ½ T, benda berada pada simpangan sejauh -A. Tanda
negatif menunjukkan bahwa benda berada pada bagian kiri titik acuan nol. Pada saat t = ¾
T, benda kembali berada di posisi setimbang (A = 0). Jadi benda bergerak kembali dari
simpangan sejauh -A menuju titik setimbang. Pada saat t = T, benda berada lagi di
timpangan sejauh +A, posisi di mana benda pertama kali mulai bergerak. Demikian
deterusnya, benda bergerak bolak balik dan membentuk kurva cosinus. Posisi benda dapat
kita hitung dengan persamaan. digunakan persamaan karena gerakan benda membentuk kurva
cosinus. Benda mulai bergerak dari simpangan sejauh +A sehingga gerakan benda tersebut
membentuk kurva cosinus. Apabila benda mulai bergerak dari posisi setimbang (A = 0),
maka gerakan benda tersebut membentuk kurva sinus. Persamaan kecepatan sebagai fungsi
waktu pada GHS , jika ditinjau persamaan kecepatan pada GHS. Tetap menggunakan
bantuan lingkaran acuan untuk menurunkan persamaan kecepatan sebagai fungsi waktu.
Ditinjau lagi sebuah benda yang bergerak dengan laju linear tetap (v) pada sebuah lingkaran
yang memiliki jari-jari A. V adalah laju linear benda, vx adalah proyeksi laju linear benda
pada sumbu x. Kedua segitiga yang memiliki sudut teta pada gambar di atas simetris.
Tampak bahwa besar vx = v sin teta, di mana arah vx menuju ke kiri. Karena kecepatan
termasuk besaran vektor, bagaimana dengan besar v ? Karena benda melakukan Gerak
Melingkar Beraturan, maka kelajuan linearnya sama dengan keliling lingkaran dibagi periode.
Kecepatan sebagai fungsi waktu. Pada saat t = ¼ T, kecepatan benda menjadi menjadi -v
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

(kecepatan maksimum). Tanda negatif menunjukkan bahwa arah kecepatan ke kiri atau ke
bawah jika kita tetapkan posisi setimbang adalah 0 pada sumbu koordinat xy. Karena
kecepatan benda bernilai negatif maka bisa dipastikan benda sedang berada pada posisi
setimbang. jadi dari grafik di atas tampak bahwa benda mulai bergerak dari simpangan
sejauh +A dan saat ini sedang berada pada posisi setimbang (A = 0). Pada saat t = ½ T
kecepatan benda = 0. Benda sekarang berada pada simpangan sejauh -A. Ingat bahwa ketika
mencapai simpangan maksimum, kecepatan benda = 0 dan sekarang benda akan berbalik
arah. Pada saat t = ¾ T, benda bergerak dengan kecepatan maksimum. Dari grafik, kita
tahu bahwa kecepatan benda bernilai positif, sehingga bisa disimpulkan benda sedang
bergerak ke kanan dan saat ini berada pada posisi setimbang. sekali lagi ingat bahwa ketika
berada pada posisi setimbang, benda memiliki kecepatan maksimum. Pada saat t = T,
kecepatan benda = 0. nah, sekarang benda berada pada simpangan sejauh +A (benda berada
di sebelah kanan posisi setimbang). sekarang benda telah melakukan satu getaran lengkap.
Persamaan percepatan sebagai fungsi waktu pada GHS , persamaan percepatan sebagai
fungsi waktu kita turunkan dari Hukum II Newton , disubtitusikan besar gaya total (sigma
F) cara membaca jika sudah melihat grafi percepatan untuk hukum newton kedua ini adalah
sebagai berikut , pada saat t = 0, percepatan benda bernilai maksimum. Percepatan benda
bernilai negatif. ini berarti benda sedang bergerak ke kiri atau ke bawah dan benda berada
pada posisi setimbang. Pada saat t = ¼ T, percepatan benda = 0. benda sekarang sedang
berada pada simpangan sejauh -A. Pada saat berada pada simpangan maksimum, kecepatan
benda bernilai nol sesaat, sehingga percepatannya juga nol. Pada posisi ini benda mulai
berbalik arah menuju ke kanan. Pada saat t = ½ T, percepatan bernilai maksimum. Tanda
negatif menunjukkan bahwa arah percepatan ke kanan. Benda sedang berada pada posisi
setimbang. Pada saat t = ¾ T, percepatan bernilai nol. Benda sedang berada pada
simpangan sejauh +A. Pada saat t = T, percepatan benda kembali bernilai maksimum
(percepatan benda negatif). jadi benda sedang bergerak ke kiri dan saat ini sedang berada
pada posisi setimbang. pada saat t = T, benda telah melakukan satu getaran lengkap ,
demikian seterusnya. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan
lintasan yang ditempuh selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai
persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak
periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak berulang atau berosilasi melalui titik
setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

2 bagian , yaitu : Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier , misalnya penghisap dalam
silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U , gerak horizontal / vertikal dari
pegas , dan sebagainya. Gerak Harmonik Sederhana ( GHS ) Angular , misalnya gerak
bandul / bandul fisis , osilasi ayunan torsi , dan sebagainya. Beberapa Contoh Gerak
Harmonik : Gerak harmonik pada bandul : Sebuah bandul adalah massa (m) yang
digantungkan pada salah satu ujung tali dengan panjang l dan membuat simpangan dengan
sudut kecil. Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya
pemulih yaitu dan panjang busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran
tidak kecil namun tidak harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan
pada amplitudo dan dinyatakan dalam amplitudo sudut. Gerak harmonik pada pegas : Sistem
pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan diberi massa pada ujungnya dan
diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh pada sistem
pegas adalah gaya Hooke. Gerak Harmonik Teredam , secara umum gerak osilasi
sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang) karena adanya gaya gesek. Maka
jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, yang artinya gerak harmonik sederhananya teredam.
Gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah konstanta
menyatakan besarnya redaman. dimana = amplitudo dan = frekuensi angular pada gerak
harmonik sederhana teredam. Simpangan getar , Simpangan getaran didefinisikan sebagai
jarak benda yang bergetar ke titik keseimbangan. Karena posisi benda yang bergetar selalu
berubah, maka simpangan getaran juga akan berubah mengikuti posisi benda. Setiap gerak
yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena
gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila
suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut
gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Banyak
jenis gerak lain ( osilasi dawai, roda keseimbangan arloji, atom dalam molekul, dan
sebagainya ) yang mirip dengan jenis gerakan ini, sehingga pada kesempatan ini kita akan
membahasnya secara mendetail. Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak balik benda yang
bergetar terjadi tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan
gitar, senar gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila kita menghentikan petikan.
Demikian juga bandul yang berhenti berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini
disebabkan karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan benda-benda tersebut
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

berhenti berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik teredam. Walaupun
kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat meniadakan efek redaman dengan
menambahkan energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk mengisi kembali energi yang
hilang akibat gesekan, salah satu contohnya adalah pegas dalam arloji yang sering kita
pakai. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gerak harmonik sederhana secara
mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai
sistem ini. Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Kita akan
mempelajarinya satu persatu. Gerak Harmonis sederhana pada ayunan , ketika beban
digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di titik
kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak
ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik,
dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana. Besaran
fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada ayunan sederhana , Periode (T) , benda yang
bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias waktu yang
dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda melakukan getaran
secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan
dan kembali lagi ke titik tersebut. Pada contoh di atas , benda mulai bergerak dari titik A
lalu ke titik B , titik C dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A.
Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C. Jadi
periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran
(disebut satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak
dan kembali lagi ke titik tersebut ). Satuan periode adalah sekon atau detik. Frekuensi (f).
Selain periode , terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda
selama satu detik. Yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan
frekuensi adalah 1/sekon atau s-1. 1/sekon atau s-1 disebut juga hertz, menghargai seorang
fisikawan. Hertz adalah nama seorang fisikawan tempo doeloe. Silahkan baca biografinya
untuk mengenal almahrum eyang Hertz lebih dekat. Amplitudo (f) , pada ayunan sederhana,
selain periode dan frekuensi, terdapat juga amplitudo. Amplitudo adalah perpindahan
maksimum dari titik kesetimbangan. Pada contoh ayunan sederhana sesuai dengan gambar di
atas, amplitudo getaran adalah jarak AB atau BC. Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas ,
semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar a. Ketika sebuah
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang)
sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik
atau digoyang), sebagaimana tampak pada gambar B. Jika beban ditarik ke bawah sejauh y 1
dan dilepaskan (gambar c), benda akan akan bergerak ke B, ke D lalu kembali ke B dan
C. Gerakannya terjadi secara berulang dan periodik. Sekarang mari kita tinjau hubungan
antara gaya dan simpangan yang dialami pegas. Kita tinjau pegas yang dipasang horisontal,
di mana pada ujung pegas tersebut dikaitkan sebuah benda bermassa m. Massa benda kita
abaikan, demikian juga dengan gaya gesekan, sehingga benda meluncur pada permukaan
horisontal tanpa hambatan. Terlebih dahulu kita tetapkan arah positif ke kanan dan arah
negatif ke kiri. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak
diberikan gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam
posisi setimbang (lihat gambar a). Untuk semakin memudahkan pemahaman dirimu
,sebaiknya dilakukan juga percobaan. Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas
diregangkan), pegas akan memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke
kiri sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya sebaliknya , jika benda ditarik ke kiri
sejauh –x , pegas juga memberikan gaya pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke
kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang. Besar gaya pemulih F ternyata
berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas yang direntangkan atau ditekan dari posisi
setimbang (posisi setimbang ketika x = 0). Persamaan itu sering dikenal sebagai hukum
hooke dan dicetuskan oleh paman Robert Hooke. k adalah konstanta dan x adalah
simpangan. Hukum Hooke akurat jika pegas tidak ditekan sampai kumparan pegas
bersentuhan atau diregangkan sampai batas elastisitas. Tanda negatif menunjukkan bahwa
gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik
pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan
simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F
bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. k
adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan kaku atau lembut sebuah pegas.
Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang
diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin lembut sebuah
pegas (semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk
meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar
pada pegas, yang besarnya sama dengan F yang dikalikan dengan konstanta -1 yang juga
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

dikalikan dengan tetapan konstanta yaitu k lalu dikalikan dengan x yang guna sebagai
menunjukkan arahnya. Pegas dapat bergerak jika terlebih dahulu diberikan gaya luar. Amati
bahwa besarnya gaya bergantung juga pada besar x (simpangan). Setelah pegas diregangkan,
pegas menarik benda kembali ke posisi setimbang (x=0). Ketika melewati posisi setimbang,
benda bergerak dengan laju yang tinggi karena telah diberi percepatan oleh gaya pemulih
pegas. Ketika bergerak pada posisi setimbang, gaya pegas = 0 , tetapi laju benda
maksimum. Karena laju benda maksimum maka benda terus bergerak ke kiri. Gaya pemulih
pegas kembali memperlambat gerakan benda sehingga laju benda perlahan-lahan menurun
dan benda berhenti sejenak ketika berada pada x = -A. Pada titik ini, laju benda = 0,
tetapi gaya pegas bernilai maksimum, di mana arahnya menuju ke kanan (menuju posisi
setimbang). Benda tersebut bergerak kembali ke kanan menuju titik setimbang karena ditarik
oleh gaya pemulih pegas tadi. Gerakan benda ke kanan dan ke kiri berulang secara periodik
dan simetris antara x = A dan x = -A. Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana
pada pegas pada dasarnya sama dengan ayunan sederhana, yakni terdapat periode , frekuensi
dan amplitudo. Jarak x dari posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias
jarak terbesar dari titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik
Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan kembali ke titik
yang sama. Misalnya jika benda diregangkan ke kanan, maka benda bergerak mulai dari
titik x = 0 , menuju titik x = A , kembali lagi ke titik x = 0, lalu bergerak menuju titik x
= -A dan kembali ke titik x = 0. Bagaimana osilasi/getaran pada pegas yang digantungkan
secara vertikal ? Pada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan secara
vertikal sama dengan getaran pegas yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas yang
digantungkan secara vertikal lebih panjang karena pengaruh gravitasi yang bekerja pada
benda (gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, tidak pada arah horisontal). Mari kita
tinjau lebih jauh getaran pada pegas yang digantungkan secara vertikal. Pada pegas yang
kita letakan horisontal (mendatar), posisi benda disesuaikan dengan panjang pegas alami.
Pegas akan meregang atau mengerut jika diberikan gaya luar (ditarik atau ditekan). Nah,
pada pegas yang digantungkan vertikal, gravitasi bekerja pada benda bermassa yang
dikaitkan pada ujung pegas. Akibatnya, walaupun tidak ditarik ke bawah, pegas dengan
sendirinya meregang sejauh x0. Pada keadaan ini benda yang digantungkan pada pegas
berada pada posisi setimbang. Berdasarkan hukum II Newton , benda berada dalam keadaan
setimbang jika gaya total = 0. Gaya yang bekerja pada benda yang digantung adalah gaya
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

pegas (F0 = -kx0) yang arahnya ke atas dan gaya berat (w = mg) yang arahnya ke bawah.
Total kedua gaya ini sama dengan nol. Mari kita analisis secara matematis. Guru muda
tetap menggunakan lambang x agar anda bisa membandingkan dengan pegas yang diletakan
horisontal. Dirimu dapat menggantikan x dengan y. Resultan gaya yang bekerja pada titik
kesetimbangan = 0. Hal ini berarti benda diam alias tidak bergerak. Jika kita meregangkan
pegas (menarik pegas ke bawah) sejauh x, maka pada keadaan ini bekerja gaya pegas yang
nilainya lebih besar dari pada gaya berat, sehingga benda tidak lagi berada pada keadaan
setimbang (perhatikan gambar c di bawah). Total kedua gaya ini tidak sama dengan nol
karena terdapat pertambahan jarak sejauh x; sehingga gaya pegas bernilai lebih besar dari
gaya berat. Karena terdapat gaya pegas (gaya pemulih) yang berarah ke atas maka benda
akan bergerak ke atas menuju titik setimbang. (sambil lihat gambar di bawah ya). Pada titik
setimbang, besar gaya total = 0, tetapi laju gerak benda bernilai maksimum (v maks),
sehingga benda bergerak terus ke atas sejauh -x. Laju gerak benda perlahan-lahan menurun,
sedangkan besar gaya pemulih meningkat dan mencapai nilai maksimum pada jarak -x.
Setelah mencapai jarak -x, gaya pemulih pegas menggerakan benda kembali lagi ke posisi
setimbang (lihat gambar di bawah). Demikian seterusnya. Benda akan bergerak ke bawah
dan ke atas secara periodik. Dalam kenyataannya, pada suatu saat tertentu pegas tersebut
berhenti bergerak karena gaya gesekan udara. Semua benda yang bergetar di mana gaya
pemulih F berbanding lurus dengan negatif simpangan (F = -k yang dikalikan dengan x),
maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak harmonik sederhana (GHS) alias Osilator
Harmonik Sederhana (OHS). Sekarang coba kita masuk ke contoh soal : Sebuah benda
digantungkan pada sebuah tali yang digantung vertikal. Benda tersebut ditarik ke samping
dan dilepaskan sehingga benda bergerak bolak balik di antara dua titik terpisah sejauh 20
cm. Setelah 20 detik dilepaskan, benda melakukan getaran sebanyak 40 kali. Hitunglah
frekuensi, periode dan amplitudo getaran benda tersebut : pandun menjawabya seperti ini ,
a) Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan benda selama satu detik. Benda
melakukan getaran sebanyak 40 kali selama 20 detik. Dengan demikian, selama 1 detik
benda tersebut melakukan getaran sebanyak 2 kali (40 / 20) b) Periode adalah waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu getaran (T) , T = 1/f = ½ = 0,5 sekon . Jadi benda
melakukan satu getaran selama 0,5 detik c) Amplitudo adalah simpangan maksimum diukur
dari titik keseimbangan. Karena benda bergerak bolak balik alias melakukan getaran di
antara dua titik terpisah sejauh 20 cm, maka amplitudo getaran benda adalah setengah dari
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

lintasan yang dilalui benda tersebut. Dengan demikian, amplitudo = ½ (20 cm) = 10 cm.
Coba dengan contoh sol yag kedua : Sebuah benda digantungkan pada sebuah pegas dan
berada pada titik kesetimbangan. Benda tersebut ditarik ke bawah sejauh 5 cm dan
dilepaskan. Jika benda melalui titik terendah sebanyak 10 kali selama 5 detik, tentukanlah
frekuensi, periode dan amplitudo getaran benda tersebut : panduan jawaban a) Frekuensi ,
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan benda selama satu detik. Pada soal
dikatakan bahwa benda tersebut melewati titik terendah sebanyak 10 kali selama 5 detik.
Agar benda bisa melewati titik terendah maka benda tersebut pasti melakukan getaran
(gerakan bolak balik dari titik terendah menuju titik tertinggi dan kembali lagi ke titik
terendah). Karena benda melewati titik terendah sebanyak 10 kali selama 5 detik maka
dapat dikatakan bahwa benda melakukan getaran sebanyak 10 kali selama 5 detik. Dengan
demikian, selama 1 detik benda tersebut melakukan getaran sebanyak 2 kali (10 / 5) b)
Periode , Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran (T). T = 1/f
= ½ = 0,5 sekon. Jadi benda melakukan satu getaran selama 0,5 detik c) Amplitudo adalah
simpangan maksimum diukur dari titik keseimbangan. Pada soal di atas, amplitudo getaran
benda adalah 5 cm. Gaya bukanlah sesuatu yang pokok dalam ilmu fisika , meskipun ada
kecenderungan untuk memperkenalkan ilmu fisika lewat konsep ini. Yang lebih pokok ialah
momentum , energi dan tekanan. Sebenarnya , tak seorang pun dapat mengukur gaya secara
langsung. Tetapi , kalau sesuatu mengatakan seseorang mengukur gaya , sedikit berpikir
akan membuat seseorang menyadari bahwa apa yang diukur sebenarnya adalah tekanan (atau
mungkin kemiringannya). "Gaya" yang Anda rasakan saat meraba kulit anda, misalnya ,
sebenarnya adalah sel syaraf tekanan Anda yang mendapat perubahan tekanan. Ukuran
neraca pegas mengukur ketegangan pegas , yang sebenarnya adalah tekanannya , dll. Dalam
bahasa sehari-hari gaya dikaitkan dengan dorongan atau tarikan, mungkin dikerahkan oleh
otot-otot kita. Di fisika , kita memerlukan definisi yang lebih presisi. Kita mendefinisikan
gaya di sini dalam hubungannya dengan percepatan yang dialami benda standar yang
diberikan ketika ditempatkan di lingkungan sesuai. Sebagai benda standar kita menggunakan
(atau agaknya membayangkan bahwa kita menggunakannya!) silinder platinum yang disimpan
di International Bureau of Weights and Measures dekat Paris dan disebut kilogram standar.
Di fisika , gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa bergerak
dipercepat. Hal ini mungkin dialami sebagai angkatan , dorongan atau tarikan. Percepatan
benda sebanding dengan penjumlahan vektor seluruh gaya yang beraksi padanya (dikenal
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

sebagai gaya netto atau gaya resultan). Dalam benda yang diperluas , gaya mungkin juga
menyebabkan rotasi , deformasi atau kenaikan tekanan terhadap benda. Efek rotasi
ditentukan oleh torka, sementara deformasi dan tekanan ditentukan oleh stres yang
diciptakan oleh gaya. Gaya netto secara matematis sama dengan laju perubahan momentum
benda dimana gaya beraksi. Karena momentum adalah kuantitas vektor (memiliki besar dan
arah) , gaya adalah juga kuantitas vektor. Konsep gaya telah membentuk bagian dari statika
dan dinamika sejak zaman kuno. Kontribusi kuno terhadap statika berpuncak dalam
pekerjaan Archimedes di abad ke tiga sebelum Masehi , yang masih membentuk bagian
fisika modern. Sebaliknya , dinamika Aristoteles disatukan kesalahpahaman intuisi peranan
gaya yang akhirnya dikoreksi dalam abad ke 17 , berpuncak dalam pekerjaan Isaac Newton.
Menurut perkembangan mekanika kuantum, sekarang dipahami bahwa partikel saling
mempengaruhi satu sama lain melalui interaksi fundamental , menjadikan gaya sebagai
konsep yang berguna hanya pada konsep makroskopik. Hanya empat interaksi fundamental
yang dikenal : kuat , elektromagnetik , lemah (digabung menjadi satu interaksi elektrolemah
pada tahun 1970-an) , dan gravitasi (dalam urutan penurunan kuat interaksi). Bandul ,
sebuah bandul yang berada dalam medan potensial gravitasi, bila disim- pangkan tidak jauh
dari titik keseimbangannya akan mengalami gerak getaran. Komponen gaya yang dialami
bandul bermassam yang sejajar denganarah geraknya adalah tanda negatif karena arah gaya
berlawanan dengan arah simpangan positif x. Bandul berayun ( gaya gesekan dan hambatan
udara dibaikan ) Ketika bandul terletak pada posisi paling tinggi seluruh energinya adalah
energi potensial. Disisni energi kinetiknya nol. Ketika bandul terletak pada posisi paling
bawah energi potensial berubah seluruhnya menjadienergi kinetik, di sini energi potensialnya
nol. Dan Ketika bandul terletak pada posisi paling tinggi seluruh energinya adalah
energipotensial. Di sisni energi kinetiknya nol, dst. Dengan demikian energi mekanik
( energi potensial + energi kinetik ) selalu tetap.Karena kekekalan energi ini hanya
melibatkan energi mekanik ( dan tidak ada bentuk energi bentuk lain ), maka peristiwa ini
memberi gamabaran tentang hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi berlaku di
bumi , karena energi itu bersifat kekal maka di bumi iniada kehidupan.Fenomena gaib
dalam bahasan hukum kekekalan energi dari percobaan abracadabra :Ketika bandul yang
satu berayun, maka bandul yang lain diam dst . Ini menunjukkan bahwaketika bandul yang
berayun semua energinya adalah energi kinetik, nenergi potensialnya nol.Sedangkan bandul
yang diam seluruh energinya adalah energi potensial, energi kinetiknyanol. Percobaan ini
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

menunjukkan hukum kekekalan energi, karena jika bandul satu berayunbandul yang lain
diam dan sebaliknya ( jumlah energi kinetik dengan energi potensialnyaselalu tetap ).
Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum (bandul).
Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum)
bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana, gaya gesekan udara kita abaikan
dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola. Gaya yang
bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya
berat memiliki komponen mg cos teta yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus
tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena tidak ada
gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan
besar amplitudo tetap sama. Hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta dinyatakan
dengan persamaan : (ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x
dengan jari-jari lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum
berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar
simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L). Syarat sebuah benda
melakukan Gerak Harmonik Sederhana adalah apabila gaya pemulih sebanding dengan
simpangannya, apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut teta maka
pendulum melakukan Gerak Harmonik Sederhana. Secara matematis ditulis : Tanda negatif
menunjukkan bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan dengan simpangan sudut teta.
Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa gaya pemulih sebanding dengan sin teta, bukan
dengan teta. Karena gaya pemulih F berbanding lurus dengan sin teta bukan dengan teta,
maka gerakan tersebut bukan merupakan Gerak Harmonik Sederhana. Alasannya jika sudut
teta kecil, maka panjang busur x (x = L kali teta) hampir sama dengan panjang L sin teta
(garis putus-putus pada arah horisontal). Percepatan gravitasi bernilai tetap, maka periode
sepenuhnya hanya bergantung pada panjang tali (L). Dengan kata lain, periode dan frekuensi
pendulum tidak bergantung pada massa beban alias bola pendulum, dapat membuktikannya
dengan mendorong seorang yang gendut di atas ayunan. Bandingkan dengan seorang anak
kecil yang didorong pada ayunan yang sama. Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda
yang membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda
dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya
menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya
suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah
gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran. Besaran-besaran yang
mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah , dan atau berturur-turut berarti
sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan
gerak linier setara dengan posisi, kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut
dengan , dan .. Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis , atas
keseragaman kecepatan sudutnya , yaitu gerak melingkar beraturan , dan gerak melingkar
berubah beraturan. Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar
kecepatan sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan
tangensial dengan jari-jari lintasan. Arah kecepatan linier dalam GMB selalu
menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial .
Tetapnya nilai kecepatan akibat konsekuensi dari tetapnya nilai . Selain itu terdapat
pula percepatan radial yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini
disebut sebagai percepatan sentripetal , di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
Gerak Melingkar Berubah Beraturan ( GMBB ) adalah gerak melingkar dengan percepatan
sudut tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial ( yang dalam hal ini
sama dengan percepatan linier ) yang menyinggung lintasan lingkaran ( berhimpit dengan
arah kecepatan tangensial ). Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan
parametrik dengan terlebih dahulu mendefinisikan : titik awal gerakan dilakukan (Xo , Yo) ,
kecepatan sudut putaran ( yang berarti suatu GMB ) , pusat lingkaran (Xc , Yc). Dengan
menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang digunakan
hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang berarti
tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara besaran
linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan. Percepatan total , diferensiasi
lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier memberikan yang dapat disederhanakan
menjadi selanjutnya yang umumnya dituliskan dengan yang merupakan percepatan sudut, dan
yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus
dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran.
Hubungan Gerak Harmonik Sederhana ( GHS ) dan Gerak Melingkar Beraturan ( GMB )
Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan gerak
lurus berubah beraturan ( GLBB ). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan ( GMB ) besarnya kecepatan
adalah tetap , akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan dengan
GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan. Gerak
Melingkar , Gerak Melingkar Beraturan dapat dipandang sebagai gabungan dua gerak
harmonik sederhana yang saling tegak lurus, memiliki Amplitudo ( A ) dan frekuensi yang
sama namun memiliki beda fase relatif atau kita dapat memandang Gerak Harmonik
Sederhana sebagai suatu komponen Gerak Melingkar Beraturan. Jadi dapat diimpulkan
bahwa pada suatu garis lurus , proyeksi sebuah benda yang melakukan Gerak Melingkar
Beraturan merupakan Gerak Harmonik Sederhana. Frekuensi dan periode Gerak Melingkar
Beraturan sama dengan Frekuensi dan periode Gerak Harmonik Sederhana yang
diproyeksikan. Misalnya sebuah benda bergerak dengan laju tetap ( v ) pada sebuah
lingkaran yang memiliki jari-jari A sebagaimana tampak pada gambar di samping. Benda
melakukan Gerak Melingkar Beraturan , sehingga kecepatan sudutnya bernilai konstan.
Gerak Melingkar Berubah Beraturan adalah gerak suatu benda dengan bentuk lintasan
melingkar dan besar percepatan sudut/anguler ( α ) konstan. Jika perecepatan anguler benda
searah dengan perubahan kecepatan anguler maka perputaran benda semakin cepat, dan
dikatakan GMBB dipercepat. Sebaliknya jika percepatan anguler berlawanan arah dengan
perubahan kecepatan anguler benda akan semakin lambat, dan dikatakan GMBB diperlambat.
Pada GMBB, kecepatan gerak benda selain berubah arahnya juga berubah besarnya. ( Arti
kata “berubah beraturan” pada GMBB adalah kelajuan benda berubah secara teratur ). Jadi
pada GMBB percepatan terdiri atas 2 macam. Percepatan sentripetal (seperti pada GMB)
yang arahnya ke titik pusat lingkaran, dan percepatan tangensial yang arahnya tegak lurus
dengan jari-jari (menyinggung lingkaran).Arah kecepatan linier v selalu menyinggung
lintasan, jadi sama dengan arah kecepatan tangensial sedanghan besar kecepatan v selalu
tetap ( karena w tetap ). Akibatnya ada percepatan radial ar yang besarnya tetap tetapi
arahnya berubah-ubah. ar disebut juga percepatan sentripetal/sentrifugal yang selalu | v.
gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara teratur.
Ayunan sederhana atau disebut bandul melakukan gerakan bolak balik sepanjang busur AB.
Waktu yang diperlukan oleh benda untuk bergerak dari titik A ke titik A lagi disebut Satu
Perioda. Sedangkan banyaknya getaran atau gerak bolak-balik yang dapat dilakukan dalam
waktu satu detik disebut Frekuensi. Frekuensi yang dihasilkan bandul disebut Frekuensi
Alamiah. Frekuensi Alamiah adalah frekuensi yang ditimbulkan dari ayunan tanpa adanya
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

pengaruh luar. Getaran pada pegas memiliki frekuensi alamiah sendiri. Waktu yang
diperlukan oleh benda untuk bergerak dari titik A kembali lagi ke titik A lagi disebut satu
perioda dimana besarnya tergantung pada massa beban dan konstanta gaya pegas. Momen
inersia dari suatu luasan merupakan konsep abstrak dalam ilmumekanika bahan. Konsep ini
bukan merupakan sifat dari luasan, tetapi lebih merupakan besaran matematis murni,
merupakan konsep yang sangat penting di dalam mempelajari mekanika bahan. Nyatakan X-
X dan Y-Y membagai sumbu persegi panjang pada luasan. Luasan A dibagi menjadi luasan
kecil - kecil ( dinyatakan dengan a ). Koordinat a adalah jarak torhadap sumbu x dan y.
Suatu momen inersia harus selalu dihitung terhadap sumbu tertentu. Jika kita mempunyai
momen inersia terhadap sumbu X-X dinyatakan dengan I , X atau terhadap sumbu Y-Y
dinyatakan dengan I , Y. Momen inersia dinyatakan sebagai jumlah semua luasan kecil –
kecil , masing-masing dikalikan dengan kuadrat jarak ( lengan momen ) dari sumbu yang
dilihat. Pernyataan laimat matematis tadi disebut momen kedua ( second moment ) dari
luasan , karena masing-masing luasan kecil , jika dikalikan dengan lengan mornen,
memberikan momen luas ( atau momen pertarna luasan ). Pernyataan momen inersia luasan
sesungguhnya kurang tepat karena bidang luasan tidak mernpunyai tebal sehingga tidak
mempunyai massa atau inersia. Ini lebih daripernyataan lama, tetapi akan dipakai selanjutnya
pada buku ini.Karena momen inersia adalah luasan dikalikan kuadrat jarak maka satuan SI
adalah mm atau m. Momen inersia selalu berharga positif. Besaran mornen inersiaadalah
diukur dari kemarnpuan suatu penampang luasan terhadap tahanan tekuk ( buckling ) atau
lentur (bending ). Jadi jika dua buah balok terbuat dari bahan yang sama,tetapi mempunyai
luas penampang yang berbeda maka balok yang memiliki luaspenampang lebih besar akan
mempunyai nilai momen inersia lebih besar. Akan tetapi balok dengan mornen inersia lebih
besar tidak selalu mernpunyai luas penampang lebih besar. Distribusi luasan relatif terhadap
sumbu referensi akan juga menentukan besar momen inersia. Pendekatan untuk menentukan
momen inersia dari suatu luasan dapat diperoleh dengan membagi luas total menjadi luasan
komponen tertentu. Momen inersia masing-masing komponen kemudian dapat dihitung
dengan menggunakan ∑Ax 2 dan ∑Ay 2. Momen inersia dari luasan total adalah sama
dengan jumlah momen inersia darikomponen luasan. Ini akan menghasilkan nilai pendekatan
momen inersia dengantingkat ukurasi sebagai fungsi dari ukuran yang dipilih pada luasan
komponen. Semakin kecil ukuran luasan komponen yang digunakan maka akan semakin
tinggi tingkat akurasinya. Menggunakan bentuk kalkulus dari persamaan kalimt matematis
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

tadi dan menganggap luasan total dibagi menjadi luasan komponen tak berhingga
( Infinitesimal component area) , memiliki solusi eksak yang sangat matematis. merupakan
rumusan momen inersia untuk luasan geometris yang umum digunakan dalam banyak
aplikasi teknik. Seringkli perlu untuk menentukan momen inersia suatu luasan terhadap
sumbu tidak sentroid ( noncentroidal axis ) , tetapi sejajar terhadap sumbu sentroid. Ini
dikenal dengan rumus perpindahan ( transfer formul ). Momen Inersia luasan terhadap suatu
symbu sembarang ( X’ – X’ ) yang sejajar terhadap sumbu sentroid ( disebut juga parallel
axis theorem ) , ditentukan oleh rumus ang berkaitan dengan I sebagai momen inersia
luasan terhadap sumbu tertentu , h sebagai momen inersi luaan terhadap sumbu
sentroidnya , a sebagai luas penampangnya , dan d sebagai jarak tegak lurus diantara
sumbu sejajar sebagai akibat perpindahan jarak. Momen Inersia Luasan Komposit, seringkali
suatu luasan disusun oleh berbagai komponen luasan. Masing-masing luasan komponen boleh
jadi memiliki sumbu sentroid yang berbeda. Jika luasan disusun oleh n komponenluasan
dinyatakan dengan a1 , a2 , a3 , .... a , , maka rumus perpindahan , diterapkan pada
masing-masing luasan komponen. Momen inersia adalah jumlah darimomen-momen inersia
semua komponen luasan. Momen inersia terhadap sumbu sentroid Y-Y lebih mudah dihitung
karena sumbu sentroid masing-masing luasan komponen berimpit (coincide) dengan sumbu.
Sentroid Y-Y.Maka bentuk ad kuadrat untuk masing-masing luasan komponen adalah nol.
Rumus perpindahan menunjukkan bahwa momen inersia luasan komposit adalah jumlah dari
momen inersia luasan komponen terhadap sumbu sentroidnya yang berimpit dan sejajar
terhadap sumbu sentroid Y-Y. Radius girasi dari suatu luasan dinyatakan sebagai jarak dari
sumbu referensiterhadap suatu luasan yang dapat dianggap berada pada titik tertentu tanpa
mengalamiperubahan momen inersianya. Pengertian yang lebih praktis menyatakan bahwa
radiusgirasi dari suatu luasan terhadap suatu sumbu adalah hubungan antara momen
inersiadan luasannya. Radius girasi diberi simbol dan dinyatakan sebagai r yang disama
dengankan akar dari momen inersi itu sendiri yang berbanding terbalik dengan luas
penampang itu sendiri. dengan r radius girasi terhadap sumbu tertentu ( mm ) I momen
inersia terhadap sumbu yang sama ( mm 4 ) , A: luas penampang ( mm2 ) Radius girasi
merupakan fungsi dari momen inersia. Kita sudah mempelajari momen inersia luasan
terhadap sumbu yang terletak pada bidang luas. Selanjutnya, kita akan mempelajari momen
inersia suatu luasanterhadap sumbu yang tegak lurus bidang luas yang disebut momen
inersia polar. momen inersia polar dari luasan terhadap sumbu yang tegak-lurus terhadap
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

bidangnya adalah sama dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu tegak lurus dalarn
bidangnya yang berpotongan pada sumbu polar. Rumusan untuk momen inersia polar luasan
padat ( solid ) dan lingkaran bolong ( hollow circular )adalah sifat yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang meliputi poros yang mendapat pembebanan torsi. Jadi, Momen
inersia adalah kelembaman suatu benda yang berotasi yang dirotasikan terhadap sumbu
tertentu. Momen Inersia ( I ) adalah suatu besaran yang memperlihatkan tentang usaha
suatu sistem benda untuk menentang gerak rotasinya. Besaran ini dimiliki oleh semua sistem
benda ( khususnya padat ) apapun bentuknya ( bulat , persegi , segitiga , dll ). Oleh
karena itu momen inersia didefinisikan sebagai kecenderungan suatu sistem benda untuk
berputar terus atau diam sebagai reaksiterhadap gaya torsi dari luar. Pada dasarnya
menentukan momen inersia benda berwujud tertentu sepertisilinder pejal, bola dsb cenderung
lebih mudah dibandingkan jika kita harus menentukan besar momen inersia untuk bentuk
benda yang tidak beraturan dengan distribusi massa yang tidak sama.. Sekarang , akan
membahas bandul lebih diperinci seperti yang kita tahu ada berbagai macam bandul yang
ada yang perlu diketahui ada 3 bandul yaitu bandul sederhana , bandul puntiran , bandul
fisis. Jika membahas bandul puntiran akan menunjukkan sbuah piringan yang digantung
pada sebuah ujung batang kawat yang dipasang pada pusat massa piringan. Batang kawatt
itu dibuat tetap pad penyanggh kokoh. Pada posisi seimbang piringan ditarik radial dari
pusat piringan ke titik p. Jika piringan dirotasikn ke bidang horizontal pada posisi q , maka
kawat terpuntuir, kawat yang terpuntir aka melakukan tarikan pada piringan yang cenderung
kn kembali ke posisi awal. Torsi pemulihannya ternyata sebanding dengn banyaknya
puntiran atau geseran sudut ( hukum hooke ) , sehingga diperoleh rumus T ( sebagai torsi
pemulihnya ) sama dengan (–) tetapan konstanta dikalin dengan teta. Persamaan ini adlah
syart gerk harmoni sudut yang dibentuk pleh bandul sederhana. Apabila batng kawat ditarik
secara radial maka kn menciptakan suatu bandul yang harmonis. Sebuah benda tegar yang
digantung dari suatu titik yang merupakan pusat massanya akan berosilasi ketika
disimpangkan dari posisi kesetimbangannya. Sistem seperti ini disebut Bandul Puntir. Sebuah
bandul puntir, yang terdiri dari benda yang digantung dengan kawat yang disangkutkan pada
titik tetap. Bila dipuntir hingga sudut θ, kawat akan mengerjakan suatu torka pemulih yang
sebanding dengan θ. Nilai konstanta itu dapat dicari dengan menerapkan torka yang
diketahui untuk memuntir kawat dan mengukur simpangan sudut θ yang terjadi. Jika I
adalah momen inersia benda terhadap sumbu sepanjang kawat. Jika kit balik kan topik ke
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

bandul sederhana , bisa disebut juga yatu benda yang terdiri dari sebuah titik massa ( m )
yang tergantung pad tali yang tidak dapat memanjang. Bandul gabungan yang massaa
partikelnya m dan panjang talinya l , membentuk sudut yaitu teta dengan arah partikelnya.
Gaya yang bekerja pada m adalh massa gravitasi dan torsi adalah tegangan tali. Pengertian
aunan sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa titik yang digantung
denga tali tanpa massa dan tidak dapat memanjang. Bandul persamaan matematika gerak
harmonik pada ayunn sedehana yaitu sebuah ayunan terbuat dari seutas tli panjang l yang
digantung dengan massa m. Jika ayunan ditarik ke samping dri posisi setimbang dan
kemudin dilepaskn , maka massa m akan berayun dalam bidang ertikl dibawah pengaruh
gravitasi. Dimana gaya yang selalu , mengarah ke titik setimbangnya , maka gerak bolak
balik berurutan atau berulang akan terjadi pad benda tersebut. Gerak ini merupakn berulang
akan terjadi. Suatu contoh apa yang disebut sebagai gerak periodik dan gerak osilasi. Gerak
osilasi ini apabila merupakan fungsi sinus atau cosinus sering disebut sebgi gerak harmonis.
Dan bila yang melalui lintasan yang sama disebut sebagi osilasi atau vibrasi atau getaran
ditunjukkan sebuah ayunan dengan panjang l , dengan sebuah partikel bermassa m yang
membuat sudut teta terhadp arah vertikal. Gaya ang bekerja pad partikel adalah berat m
dan g ser t dalm tali serta kedudukannya setimbang dititik O. Kita pilih suatu sustem
koordinat dengan satu sumbu penyinggung lingkaran gerak ( tangensial ) dan sumbu lain
pada arah tangensial m g sin teta. Komponen radial dari gaya yang bekerja memberikan
percepatan sentripetal yang diperlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran. Komponen
tangensial adalah gaya pembalik pada benda m yang cenderung mengembalikan massa ke
posisi semula atau setimbang. Besarnya simpangan arah mendatar adalah x. Kompnen radial
dari gaya yang bekerja. Dimana tanda minus muncul karena ia berlawanan dengan
perpindahan. Gaya pemulih diberikan oleh graitavitasi ( g ) tegangan tali. Ini karena gaya
pemulih suatu komponen berat partikel sebanding dengan m ( massa ). Maka massa muncul
pada sisi tiga F , m dikalikan dengan d dan saling menghilangkan. Maka massa muncul ini
merupakan fenomena fisika yang sama menjelaskan mengapa benda dengan massa berbeda
jauh dengan percepatan sama dalam vacuum juga. Untuk osilasi kecil ,, periode suatu
pendulum untuk nilai sembiklan tertentu ditentukkan sepenuhnya oleh panjangnya. Pendulum
yang panjang mempunyai periode yang lebih lama dibandingkan dengan pendulum yang
lebih pendek peningkatan sembilan akan meningkatakan gaya pemulih menyebabkan
frekuensi ( frekuensi ) bertambah sedangkan pada periode ( 1 ) berkurang , kita
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

menekankan bahwa suatu gerak panduan hanya mendekati harmonik sederhana jika
amplitudonya tidak kecil ,, permulaan dari gerak harmonik sederhana dapat menjadi penting
akan tetapi seberapa kecilkah “kecil” itu periode dapat dinyatakan ? dengan deret tak
hingga, perpindahan sudut maksimum adalah teta. Kegunaan dalam pendulumsebagai penanga
waktu bergantung pada periode yang hampir tidak bergantung pada amplitudo , asalkan
padaamplitudonya kecil. Maka pada saat pendulum jam berjalan lambat dan amplitudo dari
ayunannya berkurang sedikit , jam tersebut masih tetap mendekati waktu yang benar.
Sebuah pendulum sederhana , atau suatu variasinya , juga merupakan alat yang tepat dan
meyakinkan untuk pengukuran kecepatan gravitasi g , karena l dan T dapat diukur dengan
mudah dan tepat. Pengukuran pengukuran semacam ini sering digunakan dalam geofisika.
Simpangan lokal biji besi atau minyak mempengaruhi nilai lokal dari g karena densitasnya
berbeda dengan lingkungannya. Pengukuran presisi dari besaran ini sepanjang daerah yang
sering disurvei seringkali memberikan informasi berrdiri dari sebuah massa titik yang
berharga mengenai kandungan alam yang terdapat didalamnya. Jadi , bandul sederhana
adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa ( m ) yang tergantung pada tali
yang tidak dapat atau bisa memanjang. Bandul sederhana sering disebut juga sebagai ayunan
sederhana yaitu suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa titik yang digantung dengan tali
tanpa massa dan tidak dapat memanjang. Jika membahas bandul fisis, bila suatu sistem
ayunan, bagian – bagian yang bergerak memliki massa dengan simbol m dan ukuran yang
cukup besar ( tidak dapat diabaikan ) , maka sistem ayunan ini dinamakan bandul fisis.
Bandul fisis merupakan bandul yang berosilasi ( variasi periodik umumnya terhadap waktu
dari suatu hasil pengukuran ) secara bebas pada suatu sumbu tertentu dari suatu benda kaku
sembarangan. Berbeda dengan bandul sistematis , berbeda juga dengan bandul matematis
pada bandul tidak bisa mengabaikan bentuk , ukuran , dan juga massa benda. Momen
inersia adalah ukuran ketahanan objek terhadap perubahan laju rotasinya. Satuan
internasional yang sering disingkat dengan SI momen inersia adalah kg m kuadrat. Besaran
ini analog rotasi daripada massa atau yang disebut M. Dengan kata lain besaran ini adalah
kelembaman dari benda tegar yang berputar terhadap sumbunya atau rotasinya. Momen
inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika datar , dan
menentukkan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut , momen gaya , dan
juga percepatan sudut serta beberapa besaran lainnya. Meskipun , pembahasan skalar
terhadap skalar terhadap momen inersia , pembahasan yang menggunakan tesor
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

memungkinkan analisis sistem yang lebih rumit seperti gerakan giroskorik. Definisi
sederhana momen insersia ( terhadap sumbu rotasi dan sembarang obkek , baik massa titik
atau struktur tiga dimensi. Bandul fisis terbagi dua yaitu bandul fisis tanpa beban dan
bandul fisis dengan beban. Bandul fisis tanpa beban , Periode ayunan jika amplitudo kecil
adalah. Bandul puntiran, dalam hal ini di tunjukkan sebuah piringan yang di gantung pada
sebuah ujung batang kawat yang di pasang pada pusat massa piringan. Batang kawat itu
yang di pasang pada pusat massa piringan. Batang kawat itu di buat tetap pada penyangga
yang kokoh. Pada posisi seimbang piringan di tarik radial dari pusat piringan ketitik P. Jika
piringan di rotasikan kebidang horizontal pada posisi Q, maka kawat akan terpuntir. Kawat
yang terpuntir akan melakukan tarikan pada piringan yang cenderung akan kembali ke posisi
awal. Torsi pemulihannya ternyata sebanding dengan banyaknya puntiran atau gesekan sudut
(hukum hooke). Sehingga, di peroleh rumus sebagai berikut : Persamaan ini adalah syarat
gerak harmonis sudut yang di bentuk oleh bandul sederhana. Apabila batang kawat di tarik
secara radial maka akan menciptakan suatu bandul yang harmonis sudut yang di bentuk
oleh bandul sederhana. Apabila kawat di tarik secara radial maka akan menciptakan suatu
bandul yang harmonis. Bandul fisis yaitu gambaran benda tegar yang tergantung sehingga
benda daopat berayun dalam bidang vertikal terhadap sumbu yang melalui benda itu. Pada
kenyataan sebuah bandul yang berayun adalah benda fisis. Sebagai hal khusus tinjaulah
sebuah titik massa m yang digantung pada ujung tali tanpa berat yang panjangnya l,
berlaku : Dalam penentuan gravitasi bandul fisis sering digunakan karena bandul fisis ini
cukup akurat dalam penentuan. Adapun komponen yang perlu di perhatikan dalam
pengaplian metode ini dalam penentuan percepatan gravitasi : radius gyrasi (jari-jari putar).
Jika kita mempunyai bentuk sembarangan sumbu pada benda tersebut, maka kita akan
mendapatkan suatu daerah untuk suatu lingkaran yang berpusat pada sumbu tadi dan berjari-
jari sedemikian rupa. Jika massa benda itu di pusatkan di suatu titik pada lingkungan itu,
maka hal itu tidak merubah momen kelembapannya pada sumbu tadi. Jika bidang lingkaran
tegak lurus sumbu. Jarak titik-titik pada sumbu tadi atau sumbu yang lain atau jari-jari
lingkaran tersebut terhadap sumbu dan dinyatakan dengan simbol K. Bila massa m dari
benda tersebut betul-betul di pusatkan pada jarak R, maka momen kelembapannya akan
sama dengan momen kelembapan di suatu titik yang sama dengan R, yaitu pada jarak K.
Persamaan tersebut dapat di anggap sebagai definisi radius gravitasi atau radius gyrasi. Pada
umumnya, massa benda tidak dapat di anggap sebagai definisi radius gyrasi dan tidak pada
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

pusat massanya untuk maksud menghitung momen kelembamannya. Teori sumbu sejajar.
Teori sumbu sejajar berguna sekali di dalam menghitung momen kelembaman benda
terhadap sumbu sembarang, kalau atau seandainya “ momen kelembaman benda itu terhadap
sumbu sama dengan momen kelembamannya terhadap sumbu lewat massa benda dengan
kuadrat jarak antara jarak antara dua sumbu .“ Teori ini pertama kali di rumuskan oleh
Langrange pada tahun 1873. Pada skema teori diatas, titik P adalah sebuah titik sekehendak
pada sumbu X1 dan pada sumbu tersebut dibuat P dan di pusat massa benda (pm). Momen
kelembaman terhadap sumbu yang lewat pusat massa dan tegak lurus pada diagram ialah
momen kelembaman terhadap sumbu di atas dan lewat titik P karena R merupakan
koordinat X (massa dm) maka harga r2 ini kemudian di maksudkan kedalam integral kedua.
Suku pertama pada ruas kanan adalah lo, suku kedua adalah M. h2 dimana massa dm
adalah massa total benda. Suku ketiga adalah nol (0). Seperti dapat dilihat dengan
mempergunakan rumus koordinat X sebagai pusat massa. Dalam hal ini, pusat massa
terletak di titik asal, harga X = 0 dan X.Dm = 0. Dari teori-teori yang ditemukan diatas,
maka rumus-rumus mengenai bandul gabungan dapat di laksanakan. Skema ini
menggambarkan suatu benda tegar yang tergantung pada sumbu horizontal melalui titik O.
Persamaan gerak dengan kecil (sin θ = θ) untuk benda dengan l adalah momen massa
benda untuk melalui titik O dan n adalah jarak ke titik O. Persamaan gerak dengan kecil
dan dari gaya yang diberikan. Gerak yang dinyatakan melalui persamaan diatas merupakan
gerak harmonis. Skema melihat penjabaran dari skema tersebut maka kita dapat melihat
secara jelas perumusan dari masing-masing rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.
Dengan menggunakan teorema sumbu sejajar seperti yang telah dikemukakan diatas, torsi
sama dengan dua dikalikan dengan simbol ini yang akan diakarkan dengan satu dibagi
dengan massa dan dikalikan dengan gravitasi dikali tinggi, dan dengan memperhatikan l =
lo dikalikan dengan massa dikali tinggi yang dikuadratkan dan lo = massa dikalikan tinggi
kuadrat , k2/h dapat dinyatakan sebagai l panjang bandul gabungan ekuivalen sederhana.
Panjang l dapat diketahui dari grafik T terhadap d yaitu jarak pusat gantungan terhadap
ujung bebas. Pada gambar diatas panjang l adalah sama dengan jarak antara titik potong
pertama. Adapun rumus kelembaman sesungguhnya : l sama dengan lo dikurang massa
dikalikan konstanta kuadrat atau konstanta kuadrat sama dengan satu dibagi massa. Rumus
diatas dapat dianggap sebagai definisi radius gyrasi. Pada umumnya, massa tidak dapat
dianggap terpusat pada pusat massanya untuk maksud menghitung kelembamannya. Setelah
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

itu ada juga benda yang mengayuh pada permukaan zat cair. Adapun teori sumbu sejajar
berguna sekali untuk menghitung kelembaman benda terhadap sumbu sembarang. Kalau
momen kelemabaman benda terhadap sumbu sumbu lain sejajar diketahui. L dinyatakan
sebagai panjang bandul gabung. Komponen radial memberikan percepatan sentripetal yang
diperlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran. Komponen tangensial adalah gaya
pembalik pada benda m yang cenderung mengembalikan massa ke posisi semula. Pengertian
ayunan sederhana adalah suatu sistem yang berdiri dari sebuah massa titik yang digantung
dengan tali tanpa massa dan tidak dapat memanjang. Jika ayunan diatrik kesamping dari
posisi setimbang dan kemudian dilepaskan maka massa m akan berayunan dalam bidang
vertikal dibawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodik. Kita ingin
menentukan periode ayunan : sebuah ayunan dengan panjang l, dengan sebuah partikel
bermassa m yang membuat sudut θ terhadap arah vertikal. Gaya yang bekerja pada partikel
adalah berat m dikalikan dengan g (percepatan gravitasi) dan gaya tarik T dengan tali kita
pilih suatu sistem koordinat dengan satu penyinggung lingkaran gerak (tangensial) dan
sumbu lain pada arah tangensial m dikalikan dengan g sin θ. Komponen radiasi dari gaya
yang bekerja memberikan percepatan sentripetal yang diperlukan agar benda bergerak pada
busur lingkaran. Komponen tangensial adalah gaya pembalik pada benda m yang cenderung
mengembalikan massa ke posisi awal (lampiran 28). Gaya pembalik ini proporsional dengan
sin θ, sedangkan simpangannya proporsional dengan θ sehingga areanya atau gerakannya
yang dihasilkan bukan gerak harmonik sederhana. Akan tetapi, jika sudut θ kecil sin θ
dapat kita samakan dengan θ. Simpangan panjang busur lintasan dapat dianggap sebagai
garis lurus. Jadi untuk simpangan kecil gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan
dan mempunyai arah berlawanan. Ini merupakan persyaratan gerak harmonik sederhana.
Tetapan m (massa) dikalikan dengan g (gravitasi) dibanding terbalik dengan l (panjang)
menggantikan tetapan K (konstanta). Bandul puntiran, dalam hal ini tidak berlaku. Bandul
fisis tanpa beban. Dalam eksperimen anda nanti akan diminta mengayunkan batang
berlubang (ada lubang) untuk berbagai posisi poros. Batang pada satu poros jika diberi
simpangan akan berosilasi dengan periode sebesar. Jika periode bandul fisis ekuivalen
dengan periode bandul matematis. Solusi dari persamaan kuadrat ini memiliki dua nilai h
(yaitu h.h1 dan h1.h2) yang artinya periode osilasi untuk kedua nilai nilai h bernilai sama.
Dari persamaan kuadrat ditunjukkan bahwa h1 + h2 adalah panjang atau l dan h, dikalikan
dengan h2 sama dengan tetapan konstanta kuadrat. Jika titik 00 derajat dikurang dengan h
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

sama dengan tetapan konstanta kuadrat dibagi dengan tinggi pertama atau h1, sehingga jarak
tak hingga merupakan panjang ekuivalen benda sistematis (l). Momen inersia bandul dititik
pusat massa dapat dicari dengan momen inersia atau I sama dengan massa dikalikan dengan
tetapan konstanta kuadrat dan percepatan gravitasi juga dapat dicari g sama dengan 4П
dikalikan dengan l (panjang) dibanding terbalik dengan T (torsi). Dengan menganggap
batang adalah homogen maka letak titik pusat massa berada ditengah-tengah batang. Jika
poros bandul berada di pusat massa, maka perioda osilasi sama dengan ∞. Untuk itu
disarankan melakukan eksperimen disekitar pusat massa. Bandul fisis dengan beban pada
dasarnya eksperimen ini sama dengan eksperimen sebelumnya, hanya cara perhitungannya
saja yang diubah sama seperti eksperimen sebelumnya anda diminta mengayunkan batang
yang berlubang yang telah diberi tambahan beban. Pada satu lubang (lubang terluar).
Dengan mengukur perioda osilasi pada bandul fisis pada masing-masing jarak h1 dan h2
dari pusat massa. Dalam penentuan gravitasi bandul fisis sering digunakan karena bandul
fisis ini cukup akurat dalam penentuan. Adapun komponen yang perlu diperhatikan dalam
pengaplikasian metode ini dalam menentukan percepatan gravitasi. Dibawah ini beberapa hal
yang akan dibahas diantaranya adalah radius gyrasi (jari-jari putar). Jika kita mempunyai
bentuk sembarang sumbu pada benda tersebut, maka kita mempunyai bentuk maka kita akan
mendapatkan daerah untuk suatu lingkungan yang berpusat pada sumbu tadi dan berjari-jari
sedemikian rupa. Jika massa benda itu dipusatkan di suatu titik pada lingkaran itu, maka
hal itu tidak merubah momen kelembamannya terhadap sumbu tadi dan berjari-jari
sedemikian rupa. Jika massa benda itu dipusatkan di suatu titik pada lingkaran itu maka hal
itu tidak merubah momen kelembamannya terhadap sumbu tadi. Jarak titik-titik pada sumbu
tadi atau sumbu yang lain atau jari-jari lingkaran tersebut terhadap sumbu dan dinyatakan
dengan sumbu X. Bila massa m dari benda tersebut betul-betul dipusatkan pada jarak R,
maka momen kelembamannya akan sama dengan kelembaman disuatu titik yang sama
dengan R yaitu pada jarak R dan maka momen kelembamannya akan sama dengan
kelembaman disuatu titik yang sama dengan R, yaitu pada jarak R. Persamaan tersebut
dapat dianggap sebagai definisi radius gyrasi. Pada umumnya, massa benda tidak dapat
dianggap berpusat pada pusat massanya untuk maksud menghitung momen kelembamannya
benda itu terhadap “ momen kelembamannya benda itu terhadap sumbu sama dengan
momen kelembamannya terhadap sumbu sama dengan momen kelembamannya terhadap
sumbu lewat massa benda dengan kuadrat jarak antara dua sumbu “. Teori ini pertama kali
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

dirumuskan oleh Langrange pada tahun 1873. Pada skema dilampiran, titik P adalah sebuah
titik sekehendak pada sumbu X, dan pada sumbu tersebut dibuat P dan pusat massa benda
(pm). Momen kelembamannya terhadap sumbu yang kuat pusat massa dan tegak lurus pada
diagram ialah momen kelembamannya terhadap sumbu sejajar dengan sumbu diatas. Lalu
momen kelembamannya terhadap sejajar sumbu dengan sumbu diatas dan lewat titik P. Suku
pertama pada ruas kanan adalah Xo, suku kedua adalah massa dikalikan dengan tinggi
kuadrat (h2) dimana m ∫dm ialah massa total benda. Suku ketiga adalah nol (0), seperti
dapat dilihat dengan mempergunakan rumus koordinat X sebagai pusat massa. Dalam hal
ini, pusat massa terletak dititik asal, harga X sama dengan 0 dan X dikalikan dm sama
dengan nol (0). Sebelum meninjau teori berikutnya terlebih dahulu akan dibahas momen
kelembaman definisi momen kelembaman untuk sebuah titik. Momen kelembaman sebuah
titik terhadap jarak titik keporos. Untuk sebuah benda, dianggap benda itu sebagai jumlah
dari bagian-bagian benda m dengan rumus m sama dengan sigma i delta m. Momen
kelembamannya suatu benda terhadap suatu panas yang tertentu adalah jumlah hasil kali
dari tiap-tiap unsur m dan pangkat dua jarak , a) Untuk keping logam yang berbentuk
persegi panjang dengan sisi-sisi a, b, c, dan massanya m. 1) Momen inersia terhadap panas
melalui titik-titik berat dan sejajar dengan sisi , 2) Poros melalui titik berat dan sejajar
dengan sisi b , 3) Poros melalui titik berat dan sejajar dengan sisi c , b) Untuk keping
logam berbentuk silinder dengan massa m, jari-jari R, dan tebal d. 1) Momen inersia
terhadap poros melalui titik berat dan sejajar melalui diameter keping , c) Jika sebuah
benda tergantung pada kawat atau tali torsi, maka waktu getar ayunan torsi benda tersebut.
Panjang l dapat diketahui dari grafik T terhadap d yaitu jarak pusat getaran ujung bebas.
Pada gambar pertama yaitu panjang l adalah jarak pusat sama dengan titik potong kedua.
Apabila dua buah benda (dengan momen inersia I1 dan I2) digantung berturut-turut pada
sebuah kawat penggantung I2 maka rumus-rumus mengenai bandul gabungan dapat
dilaksanakan. Dalam sebuah skema menggambarkan suatu benda tegar yang tergantung pada
sumbu horizontal melalui titik O. Persamaan gerak dengan kecil (sin θ = θ) untuk benda
tersebut adalah. Untuk memperjelas skema diatas maka kita lihat bentuk penjabaran skema
tersebut maka kita lihat bentuk penjabaran dari skema tersebut maka kita dapat melihat
secara jelas perumusan dari masing-masing rumus yang telah dikemukakan. Pada bandul
puntiran sebuah piringan yang digantung pada sebuah ujung batang kawat yang dipasang
pada pusat massa piringan dan diputar dengan sudut θ. Batang kawat itu dibuat tetap pada
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

penyangga yang kokoh. Pada posisi seimbang piringan ditarik radial dari pusat piringan
ketitik P. Jika piringan dirotasikan ke bidang horizontal pada posisi θ, maka kawat akan
terpuntir akan kembali ke posisi awal. Torsi pemulihnya ternyata sebanding dengan
banyaknya puntiran akan geseran sudut. Suatu persamaan torsi adalah syarat gerak harmonis
sudut yang dibentuk oleh bandul sederhana. Apabila batang kawat di tarik secara radial,
maka akan menciptakan suatu bandul yang harmonis sederhana. Gerak yang di nyatakan
melalui suatu persamaan massa dikalikan gravitasi dikalikan dengan tinggi θ dengan adanya
sudut sama dengan inersia dengan sudut merupakan gerak harmonis. Gerak harmonis
sederhana dapat di definisikan sebagai gerakan bolak-balik disekitar titik setimbang gerak
harmonis. Gerak harmonis sederhana ini di sebabkan oleh gaya yang arahnya selalu
berlawanan dengan arah gerak benda dengan berbanding lurus dengan simpangan. Gaya ini
disebut sebagai gaya pemulih, sebagaimana yang telah di jelaskan sebelumnya maka kita
melihat bentuk penjabaran dari skema melalui sumbu-sumbu ordinat. Jika kita melihat
penjabaran skema tersebut maka kita dapat melihat secara jelas dan perumusan dari masing-
masing rumus yang telah dikemukakan sebelumnya. Dengan menggunakan teorema atau
teori, sumbu sejajar yang berguna yang berguna sekali didalam menghitung momen
kelembaman benda terhadap sumbu sembarang yang berkaitan dengan teori langrange pada
tahun 1873 dan seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Panjang bandul gabungan yang
di lambangkan dengan l dapat di ketahui dari grafik seperti pada gambar yang tertera pada
lampiran yaitu grafik T (periode) terhadap d yaitu jarak pusat gabungan terhadap ujung
bebas. Panjang bandul gabungan yang di lambangkan dengan d adalah sama dengan jarak
antara titik potong pertama dan titik potong kedua pada gambar tersebut. Sedangkan,
percepatan gravitasinya yang dilambangkan dengan g dapat di hitung dengan menggunakan
rumus gravitasi yang tertera pada lampiran. Adapun rumus kelembaman sesungguhnya (I)
adalah massa dikalikan dengan konstanta kuadrat. Rumus diatas dapat di anggap sebagai
definisi dari radius gyrasi (jari-jari putar). Jari-jari pada suatu daerah untuk suatu lingkaran
yang berpusat pada sumbu di bentuk sembarang pada benda tersebut. Persamaan lain yang
dapat pula di anggap sebagai definisi radius gyrasi adalah kelembaman awal ditambah
dengan massa di kalikan konstanta kuadrat. Pada umumnya, massa benda tidak dapat di
anggap berpusat pada umumnya, massa benda tidak berpusat dan untuk maksud menghitung
kelembamannya setelah itu ada juga benda yang mengayuh pada permukaan zat cair.
Adapun teori sumbu sejajar seperti yang telah kita bahas sebelumnya berguna terhadap
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

sumbu lain yang sejajar telah di ketahui komponen radial dari gaya yang bekerja
memberikan percepatan sentripetal yang di perlukan agar benda bergerak pada busur
lingkaran. Komponen tangensial adalah gaya pembalik pada benda yang bermassa m yang
cenderung mengembalikan massa kearah posisi semula atau posisi semula atau posisi yang
setimbang. Gaya pembalik ini proporsional dengan sin θ, sedangkan simpangannya
proporsional dengan sin θ, sedangkan simpangannya proporsional dengan θ. Pada bandul
fisis bila suatu sistem ayunan, bagian bergerak yang bergerak melalui memliki massa dan
ukuran yang cukup besar (tidak dapat diabaikan) massa dan ukuran yang cukup besar mana,
seperti sistem ayunan ini dinamakan atau disebut sebagai ayunan fisis atau bandul fisis yang
sistem susunannya terdiri atas sebuah batang dan silinder pejal di gunakan sebagai
bandulnya. Bila ayunan fisis atau bandul fisis ini di sampingkan dan simpangkan dengan
sudut yang kecil, kemudian dilepaskan mana, ayunan ini akan melakukan suatu gerakan
yang dapat di anggap sebagai geseran harmonis yang tercakup dalam gerak harmonis
sederhana yang memiliki pengertian sebagai gerakan bolak-balik disekitar titik setimbang.
Bandul fisis seperti pada gambar yang terlampir dapat bergerak harmonik dan berayunan
dari A-B-C-B-A. Ayunan tersebut akan menghasilkan gerakan yang harmonis, dengan periode
yang dinyatakan sebagai T yaitu waktu yang diperlukan oleh sebuah titik. Untuk melakukan
satu getaran satu ayunan (A-B-C-B-A) dan frekuensi yang dinyatakan sebagai f yang
memiliki pengertian banyaknya ayunan atau getaran yang dilakukan setiap satuan waktu.
Sehingga frekuensi adalah kebalikan dari periode (T) dan sebaliknya. Untuk sudut dengan
simpangan yang kuat seperti pada gambar yang terlampir, periode ayunan fisis atau bandul
fisis ini dapat dinyatakan dengan rumus periode yang terlampir dilampiran ini. Dilaksanakan
massa dan ukuran pada bandul fisis ini cukup besar dan tidak dapat diabaikan terhadap
massa bandul maka titik pusat massa sistem. Suatu benda dapat di katakan bergerak
harmonik jika benda tersebut melakukan bolak-balik disekitar suatu titik tertentu dimana titik
tersebut dinamakan titik setimbang atau titik dimana bandul dan bergerak bolak-balik lagi.
Jika gerak bolak-balik ini terjadi dalam selang waktu yang sama, gerakan ini disebut
dengan gerak periodik. Selain gerak periodik, dalam gerak harmonik sederhana yang juga di
kenal gerak osilasi (∞). Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya. Gerak harmonik yang
terjadi pada pegas, pada pembahasan di bagian bandul gabungan jenis yang kedua, yaitu
benda puntiran. Ada kaitan atau hubungannya dengan hukum hooke dimana torsi pemulih
pada bandul puntiran ternyata sebanding dengan banyaknya puntiran pada bandul puntiran
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

ternyata sebanding dengan banyaknya puntiran atau geseran sudut (hukum hooke). Hukum
hooke ini juga dipakai sebagai acuan dalam gerak harmonik sederhana dari gaya
penyebabnya misalnya, pegas pengaruh gaya hooke, bandul pengaruh gaya berat dan
sebagainya. Sehingga hukum newton dapat diaplikasikan untuk mengetahui persamaan gerak
dari gerak harmonik sederhana (bandul gabungan). Pada gerak harmonik sederhana ini
terbagi menjadi tiga energi yaitu energi kinetik, energi potensial, dan energi total atau
mekanik. Energi potensial didefinisikan sebagai suatu energi yang dimiliki benda dikarenakan
letak atau posisinya. Energi kinetik didefinisikan sebagai suatu energi yang dimiliki benda
karena geraknya atau kecepatannya yang dialami oleh benda tersebut selama masih bergerak.
Energi mekanik dapat didefinisikan sebagai gabungan antara energi potensial dengan energi
kinetik. Karena sin2 w.t ditambah cos2 w.t sama dengan 1, maka energi mekanik dapat
dijabarkan sebagai setengah dikalikan dengan konstanta dikalikan X kuadrat dari A. Untuk
setiap gerak harmonik berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Karena kasus bandul
gabungan (ayunan sederhana) adalah contoh dari gerak harmonik, maka hukum kekekalan
energi mekanik ini juga berlaku pada bandul sederhana, bandul puntiran, dan bandul fisis
pada prinsipnya sama. Contoh dari gerak harmonik, maka hukum kekekalan energi mekanik
ini juga berlaku pada bandul gabungan. Jadi ketiga bandul tersebut yaitu bandul sederhana,
bandul puntiran dan bandul fisis contoh dari gerak harmonik. Akan tetapi, yang
membedakannya adalah pola ayunan dari masing-masing bandul tersebut. Perioda masing-
masing ayunan pun dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan-persamaan rumus yang
telah dijabarkan dalam pembahasan sebelumnya. Dan kita dapat menentukan cara
menghitung percepatan gravitasi dengan menggunakan metode bandul sederhana. Pada bandul
matematis berat tali diabaikan dan panjang tali jauh lebih besar daripada ukuran geometris
dari bandul. Pada posisi setimbang, bandul ukuran geometris dari bandul, bandul berada
pada titik A. Sedangkan pada titik B adalah kedudukan dimana sudut simpangan maksimum
(θ). Jika titik B adalah kedudukan dari simpangan maksimum, maka gerakan bandul dari B
ke A lalu ke B dan kemudian ke A lalu ke B lagi dinamakan satu ayunan. Bandul adalah
benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang
menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang
fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1802 oleh Galileo Galilei, bahwa
perioda (lama gerak osilasi) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi. Ayunan
harmonis, bandul jam yang digantung pada pegas, serta dawai gitar yang dipetik memiliki
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

pola gerakan yang sama yakni selalu menuju kedudukan semula atau titik setimbangnya.
Kita akan mengkaji hal tersebut lebih jauh lagi dengan meninjau sebuah benda bermassa m
yang terletak tanpa gesekan dan dikaitkan kepada salah satu ujung pegas berkonstan K (m).
Dalam keadaan tidak terdapat gaya yang bekerja pada massa m tersebut, mana massa
tersebut akan bergerak pada massa m tersebut, maka ia akan tetap dalam keadaan di posisi
setimbang (X = 0). Namun seandainya anda diberikan gaya kepada massa tersebut akan
bergerak periodik menurut frekuensi tertentu. Gejala serupa terulang bahkan jika ada gaya
yang diberikan secara ditarik, pukul atau memberi perlakuan yang berbeda, massa tersebut
selalu bergerak dalam pola yang sama menuju posisi yang setimbang. Gerakan periodik
disekitar titik setimbang itulah yang disebut dengan ayunan. Adapun gaya yang
menyebabkan massa selalu bergerak dalam pola yang sama menuju posisi yang setimbang.
Gerakan periodik di sekitar titik setimbang itulah yang disebut dengan ayunan. Adapun gaya
yang menyebabkan massa selalu bergerak ke kedudukan semula disebut gaya pemulih.
Gerak ayunan yang telah dibahas ini disebut dengan gerak harmonis atau juga disebut
dengan getaran harmonis. Hal penting yang harus kita pahami adalah yaitu bahwa karena
fungsi cos memiliki nilai dalam rentang antara -1 dan +1. Ini berarti bahwa massa m
berayun disekitar titik setimbang dengan simpangan tertentu dan biasanya terbesar adalah
nilai maksimum XO. Nilai maksimum XO ini disebut konstanta atau tetapan fase. Sehingga
kuantitas (w dikalikan dengan t yang ditambah θ) disebut fase, dan θ disebut konstanta atau
tetapan fase. Sehingga bentuk ketentuan dibandingkan terbalik dengan massa yang diakarkan
berdimensi frekuensi, radian per sekon (karena radian tidak berdimensi), dan nilainya tidak
bergantung pada amplitudo. Saat massa m dari simpangan awal berarti menimbulkan
perubahan panjang pegas dalam sebuah bandul, terdapat suatu hukum yang menyatakan
tatkala energi kinetik bernilai maksimum, maka energi potensial bernilai hal dan begitu pula
sebaliknya. Pendulum, gaya pemulih muncul sebagai konsekuensi gravitasi terhadap bola
bermassa m dalam bentuk gaya gravitasi mb yang saling meniadakan dengan gaya yang
mdu l dt yang berkaitan dengan kelembaman. Bandul fisis adalah sembarang benda yang
tergantung sehingga benda dapat berayun dalam bidang vertikal terhadap sumbu yang
melalui benda itu. Pada kenyataannya, semua bandul yang berayun adalah bandul fisis.
Bandul fisis memperhitungkan momen inersia, yaitu kecenderungan benda tegar melakukan
gerak rotasi. Sebuah benda sembarang membentuk berputar terhadap poros tetap melalui O,
dan setiap garis yang menghubungkan O dan pusat berat berpindah sebesar sudut θ dan
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

vertikal. Andaikan h adalah jarak dari pusat ke poros gerak. Berat yang menimbulkan gaya
pulih atau putar pemulih adalah gamma yang sama dengan massa di kalikan gravitasi dan
di kalikan juga dengan h yang sebagainya tingginya dan di kalikan dengan kemiringannya
yaitu sin θ. Bila di lepaskan, benda itu akan berayun terhadap posisi kesetimbangannya,
tetapi sama seperti gerak ayunan matematis, geraknya bukan harmonik atau sudut, karena
gaya putar r tidak proporsional dengan θ melainkan dengan Φ, dan gerak sin θ. Akan
tetapi, jika Φ kecil, kita dapat mendekati sin θ dengan Φ, geraknya akan mendekati gerak
harmonik. Dengan melakukan pendapatan ini, kita akan dapat peroleh p yang sama dengan
variabel (-) di awal yang di kalikan massa di kalikan gravitasi dan ketinggiannyan dan Φ.
Radius gyrasi, jika kita mempunyai bentuk sembarang sumbu pada benda tersebut, maka
kita akan mendapatkan suatu daerah untuk suatu lingkaran yang berpusat pada sumbu jadi
akan berjari-jari sedemikian rupa. Jika massa benda itu dipusatkan di suatu titik pada
lingkaran itu, maka hal itu tidak berubah momen kelembamannya terhadap sumbu tadi, jika
bidang lingkaran tegak lurus sumbu. Jarak titik-titik pada sumbu tadi atau sumbu yang lain
atau jari-jari lingkaran tersebut terhadap rumus yang dijelaskan tadi. Bila massa yang
dinyatakan m dari benda tersebut betul-betul dipusatkan pada jarak R, maka momen
kelembamannya akan sama dengan momen kelembaman di suatu titik yang sama dengan R
yaitu pada jarak K dan di rumuskan inersia sama dengan momen inersia awal di tambahkan
dengan massa yang dikalikan dengan tetapan konstanta kuadrat. Persamaan tersebut dapat
dianggap sebagai definisi radius gyrasi. Pada umumnya, massa benda tidak dapat dianggap
berpusat pada pusat massanya untuk maksud menghitung momen kelembamannya. Teori
sumbu sejajar, teori berguna sekali di dalam menghitung momen kelembaman benda
terhadap sumbu sembarang, kalau atau seandainya momen kelembaman benda itu terhadap
sumbu lain yang sejajar diketahui. Teori ini menyatakan bahwa : ” momen kelembaman
benda terhadap sumbu sama dengan momen kelembamannya terhadap sumbu lewat massa
benda dengan kuadrat jarak antara dua sumbu “. Teori ini pertama kali di rumuskan oleh
Langrange pada tahun 1873. Jika membahas bandul fisis, sering digunakan karena bandul
fisis ini cukup akurat dalam penentuan. Adapun komponen-komponen yang diperlukan
diperhatikan dalam pengaplikasian metode ini di dalam menentukan percepatan radius gyrasi,
teori sumbu sejajar, dan masih banyak lagi. Jika membahas kelmbaman , tidak akan lepas
dari namanya dengan momentum dan impuls. Bila anda berada di dalam sebuah bus yang
sedang bergerak cepat, kemudian direm mendadak, anda merasakan bahwa badan anda
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

terlempar ke depan. Hal ini akibat adanya sifat kelembamam, yaitu sifat untuk
mempertahankan keadaan semula yaitu dalam keadaan bergerak. Hal yang sama juga
dirasakan oleh si sopir yang berusaha mengerem bus tersebut. Apabila penumpang busnya
lebih banyak, pada saat sopir bus memberhentikan/mengerem bus secara mendadak, harus
memberikan gaya yang lebih besar. Dalam bab ini akan dibicarakan mengenai momentum,
yang merupakan salah satu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Di
dalam fisika, dikenal dua macam momentum, yaitu momentum linear (p) dan momentum
angular (L). Pada bab ini hanya akan dibahas momentum linear. Selain momentum linear
akan dibahas juga besaran Impuls gaya (I) dan hukum kekekalan momentum linear, serta
tumbukan. Istilah momentum yang akan dipelajari pada bab ini adalah momentum linear (p),
yang didefinisikan sebagai berikut : Momentum suatu benda yang bergerak adalah hasil
perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap benda yang
bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis p sama dengan m
dikalikan dengan v , p adalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan v
kecepatan (besaran vektor). Bila dilihat persaman arah dari momentum selalu searah dengan
arah kecepatannya. Satuan Momentum . menurut Sistem Internasional (SI) , Satuan
momentum p = satuan massa x satuan kecepatan = kg kalikan dengan m/s = kg . m/s.
Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s.
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pasang tripod dalam keadaan yang tegak dan rata


2. Gunakan waterpass untuk melihat kedataran tripod
3. Setelah tripod sudah di pasang, bandul pada tripod dimulai dengan lubang pertama dengan
menggunakan skrup penyangga.
4. Kencangkan skrup penyangga dengan menggunakan tang penjepit.
5. Simpangkan sudut sebesar 5 derajat dengan menggunakan busur sebagai pengukur besarannya
6. Kemudian lepaskan bandul secara bersamaan dengan menyalakan stopwatch sampai bandul berayun
sebanyak 10 kali
7. Lakukan langkah – langkah diatas pada lubang berikutnya.

LAMPIRAN
IKATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
(IMATEK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : AUFA FAUZAN HIDAYAT
NIM : 03111003091

5
1

2
.

6
.3

You might also like