You are on page 1of 13

BAB II

ORGANISASI PROYEK

2.1 Struktur Organisasi Proyek

Dalam menjalankan suatu perencanaan proyek perlu adanya tim yang akan
membuat proyek berjalan dengan baik dan terorganisasi dengan baik. Struktur
organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengolaan proyek dengan cara
tertentu untuk mendapatkan tujuan tertentu. Secara garis besar pihak pihak yang
terlibat dalam suatu proyek yaitu sebagai berikut:

2.1.1 Pemilik proyek (Bouwheer/Owner)

Evrianto (2002: 44) menyebutkan bahwa pemilik proyek atau pengguna jasa
adalah orang / badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau
menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan membayar
pekerjaan tersebut.
Pemilik proyek ini juga merupakan pihak yang menanggung pembiayaan
proyek yang akan didirikan. Dimana sebagai pemimpin proyek diangkat untuk
memimpin pelaksanaan kegiatan proyek, dan harus mempunyai hak, wewenang,
fungsi serta tanggung jawab penuh terhadap proyek yang dipimpinnya dalam
mencapai target yang telah ditetapkan.
Pemilik proyek atau Pengguna jasa dapat berupa perseorangan / badan /
lembaga / instansi pemerintah atau swasta. Yang sebagaimana telah dijelaskan di
buku Manajemen Proyek & Konstruksi karangan Diphosodo Isimawan, bahwa
pemilik proyek sebagai pemakarsa proyek, dimana dapat berasal dari kalangan
swasta atau pejabat yang mewakili pemerintah.
Seperti yang dijelaskan di buku Manajemen Proyek & Konstruksi karangan
Diphosodo Isimawan, bahwa pemilik proyek sebagai pemakarsa proyek, dimana
dapat berasal dari kalangan swasta atau pejabat yang mewakili pemerintah.

1
2.1.1 Konsultan perencana (Designer)

Pada buku Manajemen Proyek & Konstruksi karangan Diphosodo Isimawan


dijelaskan bahwa, Konsultan Perencana adalah sebuah badan hukum/organisasi
atau perorangan yang melayani jasa kontruksi yang berkaitan dengan arsitektur,
pekerjaan sipil, menajemen dan memiliki keahlian, kemampuan dan tanggung
jawab di bidang perencanaan dan perancangan suatu proyek.
Konsultan perencana mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Membuat rencana pelaksanaan dan gambar kerja, merencanakan alat
dan bahan yang digunakan serta metode pelaksanaan, dan membuat
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai ide dan gagasan dari owner,
baik untuk perancangan struktur, arsitektur, maupun mekanikal
elektrikal berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat-syarat kerja
yang telah ada di Indonesia.
2. Merencanakan setiap rencana perubahan dari rencana semula akibat
adanya kendala-kendala fisik di lokasi proyek dan
mempertanggung-jawabkan hasil rencana perubahan kepala pemilik
proyek (owner)

2.2 Hak, Kewajiban Dan Tanggung Jawab Para Pihak Yang Terlibat Dalam
Organisasi Proyek

Proyek Pembangunan Lapas Khusus Wanita Kelas IIB Jambi. Terletak di


Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Gedung ini direncanakan terdiri dari 1
lantai dengan 8 massa bangunan didalamnya. Biaya untuk pekerjaan jasa
konsultansi perencanaan pembangunan Lapas khusus wanita kelas IIB Jambi
tahun anggaran 2018 sebesar Rp. 417.312.000,- (Empat Ratus Tujuh Belas
Juta Tiga Ratus Dua belas Ribu Rupiah). Sumber dana dari APBN Tahun
anggaran 2018.

2.2.1 Pemilik proyek (Bouwheer/Owner)

2
Pengertian pemilik proyek menurut UU No. 18 tahun 1999 adalah orang
perseorangan atau badan yang memiliki pekerjaan/proyek yang menyediakan dana
dan bertanggung jawab di bidang dana. Adapun hak dan kewajiban pengguna jasa
adalah :
b. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
c. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
d. Menyediakan lahan untuk tepat pelaksanaan pekerjaan.
e. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan.
f. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang yang
bertindak atas nama pemilik.
g. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
h. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
Pengguna jasa juga memiliki wewenang berupa :
a. Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.
b. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-
hal diluar kontrak yang telah ditetapkan.

2.2.2 Konsultan perencana (Designer)

Konsultan perencana mempunyai fungsi sebagai berikut:


1. Membuat rencana pelaksanaan dan gambar kerja, merencanakan alat
dan bahan yang digunakan serta metode pelaksanaan, dan membuat
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai ide dan gagasan dari owner,
baik untuk perancangan struktur, arsitektir, maupun mekanikal

3
elektrikal berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat-syarat kerja
yang telah ada di Indonesia.
2. Merencanakan setiap rencana perubahan dari rencana semula akibat
adanya kendala-kendala fisik di lokasi proyek dan
mempertanggung-jawabkan hasil rencana perubahan kepala pemilik
proyek (owner)
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2000, Biro
Konsultan Teknik adalah pelayanan terhadap jasa konsultasi, yaitu suatu
layanan keahlian propesional dalam berbagai bidang untuk mencapai
sasaran tertentu yang keluaran berbentuk piranti lunak dan disusun secara
sistematis berdasarkan kerangka acuan yang ditetapkan pengguna jasa.
Adapun keahlian dan kemampuan konsultan perencana dinilai
berdasarkan:
1. Ijazah keahlian.
2. Sertifikasi Keahlian
3. Perlangkapan dan Organisasi Perusahaan
4. Prestasi kerja atas proyek-proyek yang telah ditangani.
Konsultan Perencana pada proyek pembangunan Lembaga
Permasyarakatan (Lapas) Khusus perempuan kelas IIB, Provinsi Jambi ini
adalah CV. Ariman Consultan yang berlokasi di Jl. Ade Irma Suryani, No.
28 kelurahan, Sei, Putri Kec. Telana ipura, Jambi.

1. Kedudukan konsultan perencana

Konsultan perencana berperan sebagai wakil pemilik proyek, baik


pada saat perancangan maupun pada saat pelaksanaan di lapangan yaitu
sebagai pengawas pada proyek tersebut jika ditunjuk kembali oleh pemilik
proyek.
Menurut Sutrisno Hadi tahun 1997, Peran sebagai perencana dan
pengawas sulit dilakukan apabila konsultan perencana tersebut merangkap
sebagai pelaksana, karena secara teoritis konsultan perencana dan pengawas
berada pada posisi yang berbeda. Namun pada kenyataan nya hal ini sering

4
dilakukan, karena jika ditinjau dari segi finansial hal ini dapat
menguntungkan pihak konsultan. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal ini
banyak konsultan perencana yang di dalamnya juga mendirikan biro
pelaksana yang berbadan hukum juga.

2. Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana

Konsultan perencana bertanggung jawab sebagai pemberi tugas


yang dapat berupa perorangan, badan swasta atau pemerintah. Konsultan
perencana juga bertanggung jawab atas segala kesalahan perencanaan.
Secara garis besar tugas dan tanggung jawab suatu konsultan
perencana adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pelaksanaan dan menentukan tujuan dari
perencanaan.
2. Menentukan maksud dan tujuan dari perencanaan.
3. Menghimpun data-data lapangan, lingkungan sekeliling, penyelidikan
tanah, peraturan/persyaratan daerah setempat.
4. Membuat rencana tapak untuk keperluan mendapat izin pendahuluan
pembangunan.
5. Mengikuti persyaratan perencanaan (Term of Reference) dan
memperhatikan ketentuan yang ada.
6. Membuat pra rencana, penelitian dan penjagaan besarnya anggaran
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan organisasi fungsi
pemilik proyek (owner), kemudian pengembangan/pentahapan dalam
pembangunan dan faktor-faktor humanis lainnya.
7. Membuat gambar-gambar arsitektur, struktur, lengkap dengan
penjelasan dan perhitungan-perhitungannya serta rencana dan
perhitungan utilitasnya.
8. Membuat gambar detail arsitektural, RKS, RAB, yang berisi satuan
volume dan harga serta pajak-pajak yang harus dibayarkan serta jasa-
jasa, jadwal pelaksanaan serta lelang.

5
9. Memberikan penjelasan pelaksanaan pekerjaan (aanwijzing) dan
melakukan pengawasan berkala selama proyek berlangsung.
10. Pengawasan atas nama pimpinan proyek.

3. Hak dan kewajiban konsultan perencana

Selain bertanggung jawab kepada pemberi tugas selama proses


pelaksanaan, konsultan perencana juga memiliki hak-hak sebagai berikut :
1. Menolak penilaian estetis hasil tugasnya oleh pengawas.
2. Mengembalikan seluruh tugas yang dibebankan karena pertimbangan
dalam dirinya akibat yang muncul di luar kekuasaan kedua belah pihak
dan juga dari pemberi tugas.
3. Menerima honorium atas jasanya sesuai dengan kontrak.

4. Persyaratan konsultan perencana

Secara garis besar, persyaratan berdirinya suatu konsultan perencana


adalah sebagai berikut :
1) Status Hukum
Sebagai suatu badan hukum harus mendapatkan perizinan dari
pemerintah dan disahkan oleh notaris.
2) Kemampuan
Setiap anggota konsultan perencana mempunyai pendidikan formal
yang cukup/sederajat, minimal dalam bidang yang telah tertentu.
Mampu menguasai dan mengerjakan di bidang perancangan, mulai
dari penerimaan tugas sampai terciptanya gambar/uraian yaitu rencana
lengkap yang siap dilaksakan.
3) Tanggung Jawab
 Bertanggung jawab atas hasil karyanya pada pemberi tugas dalam
lingkup kecil dan masyarakat luas dalam lingkup yang lebih besar.
Tanggung jawab kedalam

6
 Mempunyai tanggung jawab moral dan hati nurani pada diri sendiri
atas semua pekerjaannya. Serta bertanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup perusahaan, kondisi kerja antar bagian, sistem
penyelenggaraan proyek, kesejahteraan karyawan dan lain
sebagainya.
4) Fasilitas Pelengkap
Mempunyai pelengkapan kerja yang memadai serta mempunyai
fasilitas penunjang yang baik, misalnya ruang yang teratur, dan
fasilitas-fasilitas lain yang akan menunjang berhasilnya suatu
pekerjaan.
5) Personal
 Utama (mutlak harus ada)
- Perencana, pendidikan tingkat sarjana atau sederajat.
- Tim produksi/juru gambar, pendidikan STM, akademi,
universitas.
- Estimator / juru hitung
- Administrasi / keuangan.
 Penunjang (dapat tidak termasuk organisasi perusahaan)
- Ahli struktur, konstruksi, mekanikal elektrikal dan sebagainya.
- Ahli tata kota, tata ruang, lasekap.
- Ahli hokum, social, ekonomi dan lain sebagainya.
 Pelengkap
Bertugas membantu kelancaran kerja sehari-hari, misalnya office
boy, petugas reproduksi, operator telepon dan lain sebagainya.
6) Keanggotaan Asosiasi
 INKINDO
 KADIN
Untuk dapat menangani suatu proyek, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi oleh konsultan perencana. Persyaratan tersebut
tergantung pada sifat proyek yang ditangani, yaitu proyek pemerintah atau
swasta. Untuk dapat menangani proyek pemerintah, konsultan perencana
harus memenuhi prasyarat sebagai berikut:

7
1) Memiliki TDR (Tanda Daftar Rekanan).
2) Terdaftar pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum.
3) Memiliki Akte Pendirian.
4) Memiliki SIUJK (Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi).
5) Memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
6) Memiliki referensi dari Bank.
7) Memiliki persyaratan minimal kantor dan studio perancangan seperti
tercantum dalam tata cara dan persyaratan pendaftaran konsultan
perencana pada Departemen Pekerjaan Umum.
8) Mempunyai tenaga-tenaga ahli dalam bidang teknik pembangunan
yang dibuktikan dengan ijazah keahliannya.
9) Mempunyai kemampuan dan pengalaman kerja dalam perencanaan
teknik pembangunan yang dapat dibuktikan dengan referensi kerja.

2.3 Struktur Organisasi

2.3.1 Riwayat perusahaan

CV. Ariman Consultant, didirikan di Jambi dengan Surat Akte Pendirian


Perusahaan yang dikeluarkan oleh Mutia Elfina Sesunan, SH Nomor 07 Tanggal
24 Juli 1992 dengan maksud dan tujuan untuk dapat berperan serta dalam berbagai
kegiatan pembangunan dan juga menjadikan lapangan kerja bagi sumber daya
manusia.

2.3.2 Data umum perusahaan

1. Nama : CV. ARIMAN CONSULTAN


2. Alamat : Jl. Ade Irma Suryani Nasution No. 28
Telanaipura Jambi Telp. (0741) 64549

8
3. Penanggung Jawab Perusahaan : a. Nama : M. Bonardo
Harahap
b. Jabatan : Wakil Direktur

4. Sub Bidang Pekerjaan : 1. Perencanaan Arsitektur


2. Perencanaan Penataan Ruang
3. Perencanaan Rekayasa
4. Pengawasan Rekayasa

5. Nomor Pokok Wajib Pajak : 01.535.579.5-331.000

6. Akte Pendirian : Notaris Mutia Elfina Sesunan, SH


Nomor 07 Tanggal 24 Juli 1992

7. Akter Perubahan Terakhir : Notaris Robert Faisal, SH


Nomor 04 Tanggal 06 Januari 2003

2.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan CV. Ariman Consultant terdiri :

DIREKTUR/WAKIL DIREKTUR

ADMINISTRASI BAGIAN TEKNIS

BIDANG BIDANG LINGKUNGAN


BIDANG ARSITEKTUR BIDANG
PENGEMBANGAN & MANAJEMEN
& SIPIL PENGEMBANGANSDM
WILAYAH LINGKUNGAN

9
NO NAMA UMUR PENDIDIKAN JABATAN MASA
KERJA
1 Ir, Ahmad Hendri 40 Tahun Sarjana Direktur 16 Tahun
Harahap
2 M. Bonardo Harahap 53 Tahun D3 Wkl Direktur 18 Tahun
3 Heepy Hariyadi Harahap,
39 Tahun Sarjana Tenaga Ahli 14 Tahun
ST, M.Eng
4 Ka. Devisi
Harjono, ST 52 Tahun Sarjana 17 Tahun
Perenc
5 Ir.Gusnar Efendi 42 Tahun Sarjana Tenaga Ahli 16 Tahun
6 Taufik Abdu, BE 43 Tahun D3 Tenaga Ahli 15 Tahun
7 Ir. Yenti 27 Tahun Sarjana Tenaga Ahli 5 Tahun
8 Mursalin, MT 28 Tahun STM Drafman 6 Tahun
9 Afrizal 28 Tahun STM Pengawas 4 Tahun
10 Johan 26 Tahun STM Drafman 6 Tahun
11 Yendi Putri 40 Tahun SMA Adm / Keuangan 14 Tahun
12 Susandi Harahap, SE 32 Tahun Sarjana Ka. Administrasi 6 Tahun
13 Yulisman, SH 38 Tahun Sarjana Manajer 11 Tahun
Pemasaran
14 Ir. Eman Darmani 37 Tahun Sarjana Tenaga Ahli 12 Tahun
15 Mayhendri ,SE 35 Tahun S1 Administrasi 6 Tahun
16 Rojali 27 Tahun SMP Office Boy 4 Tahun

2.4 Struktur Organisasi Team Perencanaan

Organisasi pelaksanaan dalam pekerjaan Perencanaan Konstruksi


Pembangunan Gedung dan Bangunan Lapas Perempuan Kelas II B Jambi,
menyangkut hubungan antara pemberi tugas dengan pelaksana kerja.
Pemberi tugas adalah Pejabat Pembuat Komitmen – Lapas Perempuan Kelas II B
Jambi Kementerian Hukum dan HAM RI Provinsi Jambi, sedangkan pelaksana
kerja dalam hal ini adalah Konsultan Perencana. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini,

10
pemberi tugas akan menunjuk seorang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yang
selanjutnya akan membentuk Tim Teknis
Dalam pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan bertanggung jawab kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan yang telah ditunjuk, dan akan melakukan konsultasi
teknis dengan tim teknis daerah yang telah ditunjuk atau ditetapkan.

2.4.1 Tim konsultan

Tim Konsultan terdiri dari : ketua tim konsultan (team leader), tenaga ahli, dan
tenaga pendukung .
2.5 Manager Proyek bertanggung jawab kepada Direktur Utama Konsultan
terhadap pelaksanaan, kelancaran, dan penyelesaian proyek.
2.6 Ketua Tim Konsultan (team leader) bertanggung jawab secara keseluruhan
kepada tim supervisi, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan
dengan dibantu oleh sub-bidang penelitian.
2.7 Tenaga Ahli yang merupakan sub-bidang penelitian, yang dirinci
berdasarkan disiplin ilmu yang digunakan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
2.8 Tenaga pendukung bertugas melaksanakan tugas studio dan
kesekretariatan dalam pekerjaan ini.

2.4.2 Struktur organisasi pekerjaan

Penyusunan organisasi pelaksana kerja Perencanaan Konstruksi


Pembangunan Gedung dan Bangunan Lapas Perempuan Kelas II B Jambi,
menyangkut hubungan antara pemberi kerja dengan pelaksana kerja (konsultan),
yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli dari berbagai bidang beserta tenaga
pendukungnya.
Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pemberi tugas

11
Dalam Pekerjaan Perencanaan Konstruksi Pembangunan Gedung dan Bangunan
Lapas Perempuan Kelas II B Jambi adalah sebagai:
 Pemberi tugas
 Penyusun kerangka acuan tugas dan spesifikasi teknis yang jelas sesuai
dengan pekerjaan
 Pemberi informasi yang diperlukan Tim Pekerjaan Konsultan.
 Pemberi informasi yang diperlukan Tim Pekerja Konsultan
 Partner Konsultan dalam melakukan konsultasi, perundingan dan negoisasi
yang bersifat administratif maupun teknis.
 Pemberi saran, usul dan kritik, terhadap hasil rancangan yang dihasilkan tim
Konsultan apabila kurang sesuai dengan permasalahan yang ada.
b. Konsultan
Kewajiban konsultan dalam Perencanaan Konstruksi Pembangunan Gedung dan
Bangunan Lapas Perempuan Kelas II B Jambi adalah sebagai berikut :
 Wajib mengikuti kebijakan/peraturan, ketentuan-ketentuan dan petunjuk
yang ditetapkan oleh Lapas Peremuan Kelas II B Jambi Kementerian
Hukum dan HAM RI Provinsi Jambi melalui Kuasa Pengguna Anggaran
c/q Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
 Wajib berkonsultasi kepada pemberi tugas atau tim teknis yang ditunjuk.
 Wajib menciptakan dan membina hubungan yang baik dengan
instansi/organisasi berkaitan dalam pelaksanaan kegiatan ini, baik di tingkat
Tingkat Propinsi maupun Tingkat Kota/Kabupaten.
c. Tim Konsultan
Terdiri dari Team Leader, Tenaga ahli dan Tenaga Pendukung adalah :
 Team Leader : Bertanggung jawab secara keseluruhan kepada pemimpin
proyek, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan dengan
bantuan tenaga pendukung.
 Tenaga Ahli yang merupakan personil yang memiliki keahlian di bidangnya
yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan bidang tugasnya masing masing.

12
 Asisten Tenaga Ahli yang merupakan personil yang memiliki keahlian
dibidangnya dan ditugaskan untuk membantu para tenaga ahli dalam
melaksanakan pekerjaannya.
 Tenaga Pendukung bertugas melaksanakan tugas studio, dan kantor dalam
pekerjaan ini

Pejabat Pembuat Komitmen TIM TEKNIS

PEMBERI TUGAS
KONSULTAN
KONSULTAN /MANAJEMEN

TEAM LEADER/

PROJECT MANAGER

TENAGA AHLI

TENAGA PENDUKUNG

2.5 Man month dan tanggung jawab (deskripsi kerja) anggota team

13

You might also like