You are on page 1of 3

E.

VALIDASI HASIL PENELITIAN KUALITATIF

Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dalam penelitian kuantitatif


dan penelitian kualitatif.. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan
apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas dalam penelitian kualitatif menunjukkan sejauhmana tingkat
interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara
peneliti dan partisipan. Dengan kata lain, partisipan dan peneliti memiliki kesesuaian
dalam mendeskripsikan suatu peristiwa terutama dalam memaknai peristiwa tersebut.
Pelaporan penelitian kualitatif pun bersifat individu, atau berbeda antara
peneliti satu dengan peneliti lainnya. Bahkan untuk obyek yang sama, apabila ada 5
peneliti dengan latar belakang yang berbeda, akan diperoleh 5 laporan penelitian yang
berbeda pula. Peneliti yang berlatar belakang pendidikan tentu akan menemukan dan
melaporkan hasil penelitian yang berbeda dengan peneliti yang berlatarbelakang
sosiologi.
Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat subyektif dan
reflektif. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan instrumen yang standar tetapi
peneliti bertindak sebagai instrumen. Data dikumpulkan secara verbal diperkaya dan
diperdalam dengan hasil pengamatan, mendengar, persepsi, pemaknaan/penghayatan
peneliti. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia harus
disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis secara
cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan ditafsirkan
berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti tanpa prasangka dan
kecenderungan-kecenderungan tertentu.
Sedangkan penelitian kualitatif dikatakan bersifat reflektf karena penelitian
kualitatif merupakan pengkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses
penelitian.
Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih S., validitas penelitian kualitatif dapat
dicapai melalui kombinasi sepuluh strategi peningkatan validitas, yaitu:

a. Pengumpulan data yang relatif lama.


Memungkinkan terkumpulnya data secara lengkap dan ditemukannnya data yang
berangsur sesuai dengan kenyataan.
b. Strategi multi metode.
Kombinasi teknik pengumpulan data, antara lain, wawancara, observasi, studi
dokumenter .
c. Bahasa partisipan kata demi kata.
Pengumpulan data maupun analisis data dilakukan kata demi kata sehingga
mendapatkan rumusan yang rinci.
d. Dekriptor inferensi yang rendah.
Pencatatan yang lengkap dan detil baik untuk sumber situasi maupun orang
menjadikan catatan dimengerti dan tidak menimbulkan apersepsi yang berbeda.
e. Peneliti beberapa orang.
Data deskriptif yang dikumpulkan dan disetujui oleh tim peneliti.
f. Pencatat data mekanik.
Data direkam baik mengggunakan media audio, video, maupun foto sehingga ada
pembuktian sesuai kenyataan.
g. Partisipan sebagai peneliti.
Menggunakan catatan-catatan yang dimiliki partisipan untuk melengkapi.
h. Pengecekan anggota.
Pengecekan data ulang oleh anggota peneliti yang lain.

Pengujian Validitas Penelitian Kualitatif


Menurut Prof. Dr. Sugiyono, pengujian validitas data dalam penelitian kualitatif
meliputi uji kredibilitas, uji transferability, uji depenability, dan uji konfirmability.

a. Uji Kredilibitas
Uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain :
1) Perpanjangan pengamatan
Peneliti kembali melakukan pengamatan dilapangan/lokasi penelitian. Artinya
hubungan peneliti dengan partisipan/narasumber semakin akrab, terbuka,
saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
2) Peningkatan ketekunan dalam penelitian.
Peneliti melakukan pengecekan kembali apakah data yang yang telah
ditemukan salah atau benar. Peneliti juga dapat memberikan deskripsi data
yang akurat dan sistematis.
3) Triangulasi.
Pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu.
 Triangulasi sumber.
 Triangulasi teknik pengumpulan data.
 Triangulasi waktu pengumpulan data.
4) Analisis kasus negatif.
Peneliti mencari data yang berbeda atau behkan bertentangan dengan data
yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
dengan temuannya, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
5) Memberchek.
Proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan
membercek untuk mengetahui sejauhmana data yang diperolh sesuai apa yang
diberikan pemberi data.
b. Uji Transferability
Transferability berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat ditepkan atau
digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami
hasil penelitian dan ada kemungkinan menerapkannya, maka peneliti harus
membuat laporan secara rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
c. Uji Depenability dan Uji Konfirmability
Uni dependability dilakukan dengan mengaudit seluruh proses penelitian, yaitu
dilakukan oleh auditor yang independen.
Uji Konfirmability hamper sama dengan iju dependability, yaitu menguji hasil
penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Apabila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian maka penelitian tersebut telah memenuhi
standar konfirmability. Oleh karena itu dua pengujian ini sering kali dilakukan
bersama-sama.

You might also like