You are on page 1of 11

MUHAMAD FIKRI

102016166
Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang kepada dokter
dengan keluhan sudah beberapa hari demam, sering buang air
kecil sedikit-sedikit, dan setiap buang air kecil terasa nyeri.
Dokter melakukan anamnesa, ternyata pasien pernah melakukan
hubungan kelamin dengan seorang wanita yang baru dikenalnya.
Setelah itu dokter melakukan pemeriksaaan fisik secara sistematis,
hasilnya tidak diketemukan nanah dimulut uretra. Setalah itu
dokter menganjurkan agar pasien melakukan pemeriksaan
laboratorium. Dua hari kemudian, dokter membuat diagnosa
infeksi saluran kemih biasa, bukan sebagai akibat hubungan
seksual. Dokter memberikan terapi dengan antibiotika dan pasien
setelah diberi pengobatan sembuh sempurna.
 Anamnesis

 Pemeriksaan Fisik

 Diagnosis

 Antibiotik
• Seorang laki-laki berusia 21 tahun mengalami sakit atau nyeri
saat buang air kecil
• Hasil pemeriksaan laboratorium positif infeksi saluran kemih
• Pengobatan dengan antibiotika
BENEFICENCE

NON-MALAFICENCE

RM KDB
JUSTICE

AUTONOMY
Dokter menduga bahwa laki-laki tersebut terkena penyakit
kelamin
Prinsip ini digunakan ketika kondisi pasien dalam keadaan yang
wajar atau umum dan seperti pada banyak pasien lainnya. Hal-
hal yang mendasari kaidah Beneficence adalah mencegah terjadi
kerugian, menghilangkan kondisi penyebab kerugian, berbuat
baik, memberikan keseimbangan antara biaya-resiko-keuntungan.
Prinsip ini digunakan ketika kondisi pasien dalam keadaan gawat
darurat dan dibutuhkan suatu intervensi medik dalam rangka
penyelamatan nyawanya. Hal-hal yang mendasari kaidah Non-
Maleficence adalah jangan menyakiti, jangan memperburuk
keadaan, tidak boleh berbuat jahat ataupun membuat pasien
menderita, tindakan yang merugikan tidak selalu dianggap
tingakan yang buruk.
Prinsip ini digunakan ketika dalam konteks membahas hak orang
lain selain diri pasien itu sendiri. Hak orang lain ini khususnya
mereka yang sama atau setara dengan pasien dalam mengalami
gangguan kesehatan. Hal-hal yang mendasari kaidah Justice
adalah keadilan dalam memberikan perlakuan, pengobatan
kepada setiap pasien tanpa memandang unsur-unsur SARA (suku,
ras, agama, antar golongan), pembagian atau penyaluran
sumbangan kepada setiap pasien sesuai kebutuhan mereka.
Prinsip ini digunakan ketika berkaitan dengan hak-hak pasien
kondisi pasien dewasa, yang berkerpribadian matang untuk
mengambil jalan hidupnya. Tidak berlaku untuk orang yang
mengidap sakit jiwa, idiot, ataupun tidak sadarkan diri. Kaidah
Autonomy selalu berkaitan erat dengan informed consent. Hal-hal
yang mendasari kaidah Autonomy adalah Autonomy bermaksud
menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan
membiarkan pasien demi dirinya sendiri.
Kaidah Dasar Bioetik sangatlah erat hubungannya dengan setiap
tindakan seorang dokter terhadap pasien-pasiennya. Keempat
macam Kaidah Dasar Bioetik tentu harus diperhatikan dan
dipegang teguh untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien, dan juga nama baik dokter.

You might also like