You are on page 1of 3

BRONKITIS

Definisi

Inflamasi dari bronkus yang menyebabkan bengkak pada permukaannya.


Mempersempit pembuluh dan menimbulkan sekresi dan cairan inflamasi.

- Ditandai adanya dilatasi bronkus yang patologis dan kronik.


- Perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis
dan otot polos bronkus.
- Bronkus yang terkena lebih sering mengenai brinkus kecil, sedangkan bronkus besar
jarang terjadi. Hal ini dapat memblok udara ke paru-paru dan merusaknya.

Epidemiologi

Bronkitis akut : usia < 2 tahun atau usia 9-15 tahun.

Bronkitis kronik : >45 tahun, sering terjadi pada musim dingin atau musim hujan.
Status ekonomi rendah dan kawasan industri.

Klasifikasi

 Bronkitis akut
Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi visrus, bersifat ringan. Berlangsung kurang
lebih 10-14 hari, disertai sesak, dada terasa berat dan batuk berkepanjangan.
Faktor resiko : merokok, dingin, area yang banyak polusi dan PPOK.
Etiologi : dapat disebabkan bakteri tapi jarang; bisa disebabkan Mycoplasma,
pneumokokus, klebsiella, haemiphillus; iritan kimia disertai asap rokok.

Patofisiologi :
Invasi kuman dan polusi udara respon inflamasi dan membran bronkus

Edema dan hipertrofi kelenjar mukosa

Hipersekresi mukus dalam bronkus

Penambahan jumlah sel goblet dalam epitel saluran nafas

Batuk produktif

Sesak nafas
 Bronkitis kronik
Definisi : batuk berulang dan berdahak selama lebih dari 3 bulan setiap tahun dalam
periode paling sedikit 3 tahun.
Etiologi : merokok, berbagai penyakit akibat pekerjaan, polusi udara, usia tua, laki-
laki lebih banyak dari perempuan.
Berdasarkan ada tidaknya penyempitan bronkus maka penyakit ini dapat dibagi
menjadi 2,yakni :
- Yang disertai dengan penyempitan bronkus dimana dasar penyakitnya semata-mata
oleh karena hipersekresi dari kelenjar mukus bronkus.
- Yang disertai dengan penyempitan bronkus, batuk, produksi sputum, disertai dengan
dispneu dan wheezing. Pada yang kedua ini prognosisnya lebih buruk dari yang
pertama.

Patologi :

Hipertrofi kelenjar mukus dari trakeobronkial

Hipersekresi sel goblet

Penyempitan pada saluran bronkus

Diameter bronkus menebal >> 30-40% dari tebal normal

Menghasilkan substansi mukopurulen

Terjadi penyumbatan

Mekanisme membersihkan bronkus melalui silia meupun mekanisme sekresi menjadi


hilang

Infeksi kuman

Stadium akhir terjadi hipoksemia dan hipertrofi ventrikel kanan yang disertai
penebalan Pembuluh darah pulmonal
Klinis

- Batuk terutama pada pagi hari dan ketika merokok


- Dispneu makin lama makin berat
- Pink puffer dan blue blotter
Pink puffer : ditandai dengan sesak yang sangat berat dan terdapatnya hiperinflasi paru
dan sianosis, sehingga muka pasien terlihat berwarna merah biru (pink) dan bengkak
(puffer), PaCO2 dan PaO2 dapat normal, ada gejala dekompensasi jantung kanan
berupa edema dan asites, JVP meningkat.
Blue blotter : masalah utamanya yaitu hipoksemia dan bila kronik maka didapatkan
hiperkapnia, O2 darah menurun terutama tidur malam.

Komplikasi

- Emfisema
- Korpulmonal
- Kegagalan pernafasan
- Polisitemia

Px. Faal Paru

FEV1 <<75% dan VC juga menurun. Pada keadaan kronik sulit dibedakan dengan asma.

Penatalaksanaan

1. Antitusif (penekan batuk)


2. Ekspektoran : obat batuk pengencer dahak agar dahak mudah dikeluarkan
3. Antipiretik : terutana bila terjadi demam
4. Bronkodilator : misalnya salbutamol

You might also like