You are on page 1of 3

Ngobrol Tentang Dividen

Posted on August 10, 2011by parahita

2 Votes

Ketika suatu perusahaan mendapatkan laba, cash akan terus menumpuk. Pada
kondisi ini ada beberapa alternatif yang dapat ditempuh, antara lain:
1. Melakukan ekspansi. Jika manajemen melihat ada kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih baik di masa mendatang, opsi ini cukup
bagus. Perusahaan akan terus tumbuh.
2. Stock buyback. Ada kalanya ekspansi bukan merupakan opsi yang bagus
karena jika dilakukan imbal hasil dari capex yang dikeluarkan sangat rendah.
Pada kondisi ini, stock buyback merupakan tindakan yang cukup bijaksana
karena dapat meningkatkan EPS.
3. Membagikan dividen. Kelebihan cash dapat diberikan kembali kepada
investor dalam bentuk dividen.
Pada umumnya, ketiga opsi tersebut dapat dilakukan secara bersamaan. Apabila
setelah cash yang ada dipergunakan untuk membiayai ekspansi, sisanya dapat
dibagikan dalam bentuk dividen. Bagi beberapa investor, pembagian dividen ini
sangat penting karena mereka mengharapkannya sebagai hasil dari investasi. Pada
perusahaan yang sudah mature, umumnya persentase dividen terhadap laba bersih
cukup tinggi karena tidak membutuhkan biaya yang besar untuk ekspansi. Laba yang
didapatkan mungkin hanya dipergunakan untuk membiayai modal kerja dan
mengganti alat-alat produksi yang sudah waktunya diganti. Lain halnya dengan
perusahaan yang sedang tumbuh pesat. Laba yang mereka dapatkan akan
diinvestasikan kembali untuk membiayai ekspansi. Perusahaan yang sedang dalam
fase ini biasanya jarang membagikan dividen dan investornya mengharapkan imbal
hasil dalam bentuk capital gain.
Bagi investor, adanya pembagian dividen yang kontinyu dan terus bertambah
jumlahnya tiap tahun merupakan salah satu indikator yang menunjukkan bahwa
perusahaan berada dalam kondisi yang bagus. Cash yang terus bertumpuk dan tidak
dimanfaatkan untuk kepentingan investor bukan merupakan hal yang bagus. Ada
kemungkinan cash tersebut akan memberikan ide bagi manajemen untuk
menghambur-hamburkannya dengan sia-sia pada project yang kurang
menguntungkan.
Keuntungan lain dari adanya dividen bagi investor adalah untuk menjaga harganya
turun ketika terjadi crash di bursa saham. Jika Anda memiliki saham
dengan dividend yield (dividend per share / stock price) sebesar 10%, maka ketika
harga sahamnya turun 50%, dividend yield akan langsung melonjak menjadi 20%.
Semakin besar penurunan harga sahamnya, semakin tinggi dividen yang kita terima.
Sungguh beruntunglah kita apabila penurunan harga saham hanya diakibatkan oleh
pasar yang sedang bad mood belaka dan bukan karena kondisi fundamentalnya
merosot.
Mari kita perhatikan grafik ADMF berikut:
Ketika krisis global terjadi pada tahun 2008, harga saham ADMF turut tertekan
padahal bisnisnya masih berjalan dengan lancar dan keuntungan yang didapatkan
terus bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2007, dividend yield ADMF adalah
10,55% sementara sahamnya diperdagangkan di level 2.200. Dividend yield ADMF
cukup tinggi karena sebagai perusahaan financing, ADMF tidak membutuhkan biaya
yang besar untuk ekspansi. Pada tahun 2008, harga saham ADMF turun menjadi
1.450 sementara EPS-nya cukup tinggi (1.020) atau dengan kata lain PER nya hanya
1,42. Pada tahun tersebut ADMF membagikan dividen sebesar 280 sehingga
mengakibatkan dividend yield-nya naik tajam menjadi 19,31%. Mungkin Anda saat
itu masih bisa tersenyum pada saat itu jika memiliki sahamnya karena turunnya
harga saham diimbangi dengan melonjaknya dividend yield.
Di bawah ini adalah beberapa tips apabila kita mengincar suatu perusahaan untuk
mendapatkan dividen:

1. Cari perusahaan yang dalam jangka panjang rajin membagikan dividen dan lebih
bagus lagi apabila jumlahnya terus naik dari tahun ke tahun.
2. Pastikan bahwa perusahaan tersebut labanya tumbuh dengan stabil sehingga
dapat terus membagikan dividen.
3. Jangan lupa untuk memeriksa apa saja langkah-langkah yang dilakukan
perusahaan tersebut saat terjadi krisis. Pastikan bahwa perusahaan tersebut tidak
melakukan blunder yang dapat mengancam kelangsungan bisnisnya.

You might also like