Professional Documents
Culture Documents
Hormon tiroid memiliki peranan yang vital dalam mengatur metabolisme tubuh.
Peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah memacu peningkatan kecepatan
metabolisme di seluruh tubuh. Salah satu gejala yang umum ditemui pada penderita
hipertiroid adalah intoleransi panas dan berkeringat berlebihan karena peningkatan
kadar tiroid memacu peningkatan basal metabolic rate. Selain itu hipertiroidisme juga
mempengaruhi sistem kardiorespiratori menyebabkan kondisi palpitasi, takikardi dan
dyspnea umum ditemukan pada pasien hipertiroidisme (Nayak dan Burman, 2006).
Pada pasien Graves’ disease, gejala klinis juga dapat berupa inflamasi dan edema
di otot mata (Graves’ ophtalmopathy) dan gangguan kulit lokal (myxedema).
Mekanisme terjadinya Graves’ ophtalmopathy dan myxedema belum diketahui secara
pasti namun diperkirakan pada keduanya terjadi akumulasi limfosit yang disebabkan
oleh aktivasi sitokin pada fibroblast (Weetman, 2000).
Nayak, B. dan Burman, K., 2006, Thyrotoxicosis and Thyroid Storm, Endocrinol
Metab Clin N Am 35, 663–686.
Bahn, R.S., Burch, H.B., Cooper, D.S., Garber, J.R., Greenlee, M.C., Klein, I.,
Laurberg, P., McDougall, I.R., Montori, V.M., Rivkees, S.A., Ross, D.S., Sosa,
J.A., dan Stan, M.N., 2011, Hyperthyroidism and Other Causes of Thyrotoxicosis:
Management Guidelines of The American Thyroid Association and American
Association of Clinical Endocrinologists, Endocr Pract. 17 (No.3)
Baskin, H.J., Cobin, R.H., Duick, D.S., Gharib, H., Guttler, R.B., Kaplan, M.M., dan
Segal, R.L., 2002, American Association of Clinical Endocrinologists Medical
Guidelines for Clinical Practice for the Evaluation and Treatment of
Hyperthyroidism and Hypothyroidism, Endocr Pract 8(No.6), 457–469.
Weetman, A.P., 2000, Graves’ Disease, The New England Journal of Medicine 343(No
17), 1236–1246.