You are on page 1of 12

PELAYANAN PASIEN KOMA

( KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN KOMA


SK DIREKTUR NO : …………..)

RSUD H PADJONGA DAENG NGALLE


KABUPATEN TAKALAR
2018
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................... iii

BAB I DEFINISI .................................................................. 1


1. Pengertian Pasien Koma .................................... 1
2. Macam – Macam Tingkat Kesadaran .................... 1
BAB II RUANG LINGKUP .................................................... 3

BAB III TATA LAKSANA .................................................. 4

BAB IV DOKUMENTASI .................................................. 6

2
BAB I
DEFINISI

1. Pengertian
Koma adalah ketiadaan respon terhadap kesadaran
(penurunan kesadaran) atau tidak adanya respon untuk mengenali
stimulus luar atau keinginan diri sendiri secara fisiologis.
Menurut Aru W. Sudoyo, dkk (2007), koma adalah keadaan
penurunan kesadaran dan respons dalam bentuk yang berat, kondisinya
seperti tidur yang dalam dimana pasien tidak dapat bangun dari tidurnya.
2. Macam – Macam tingkat kesadaran
Menurut Price Sylvia (2005) ada beberapa tingkat kesadaran
antara lain :
1) Sadar
Karakteristik :
a. Sadar penuh akan sekeliling, orientasi baik terhadap orang,
tempat dan waktu.
b. Kooperatif
c. Dapat mengulang beberapa angka beberapa menit setelah
diberitahu
2) Otomatisme
Karakteristik :
a. Tingkah laku relatif normal ( misal : mampu makan sendiri)
b. Dapat berbicara dalam kalimat tetapi kesulitan mengingat dan
memberi penilaian, tidak ingat peristiwa-peristiwa sebelum
periode hilangnya kesadaran; dapat mengajukan pertanyaan
yang sama berulang kali.
c. Bertindak secara otomatis tanpa dapat mengingat apa yang
baru saja atau yang telah dilakukannya

3
d. Mematuhi perintah sederhana

3) Konfusi
Karakteristik :
a. Melakukan aktivitas yang bertujuan ( misal : menyuapkan
makanan ke mulut) dengan gerakan yang canggung.
b. Disorientasi waktu, tempat dan atau orang (bertindak seakan-
akan tidak sadar)
c. Gangguan daya ingat , tidak mampu mempertahankan pikiran
atau ekspresi.

4
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku untuk perawatan diseluruh unit ruang perawatan


yang merawat pasien dengan koma, meliputi :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Unit Rawat Inap
c. Intensive Care Unit

5
BAB III
TATA LAKSANA

Tata Laksana (prosedur) pelayanan pasien koma:


1. Sebelum melakukan tindakan petugas harus memikirkan hal-hal sbb:
a. Bagaimana tanda vital dari pasien tersebut
b. Apakah jalan nafas baik
c. Apakah ada riwayat trauma, pemakaian obat-obatan atau terpapar
oleh toksin
2. Pemeriksaan fisik (status internus) secara sistematik dan menyeluruh,
pemeriksaan neurologik secara sistematik termasuk pemeriksaan
kesadaran dengan menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) dan
pemeriksaan khusus untuk menetapkan letak proses patologik yang
ada, serta pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan hasil temuan /
pemeriksaan klinik.
3. Memberikan therapy emergensi dan melakukan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan :
a. Melakukan intubasi/proteksi jalan nafas
b. Pasang jalur intravena
c. Pemeriksaan kadar gula sewaktu dan pemeriksaan darah
d. Melakukan pemeriksaan skrining toksikologi, tes fungsi tiroid, fungsi
hepar, kortisol serum, dan kadar amonia
e. Profilaksis deepvein trombosis (DVT)
4. Manajemen pasien dengan koma:
a. Penanganan emergensi dekompresi pada lesi desak ruang, dapat
menyelamatkan nyawa pasien
b. Bila terjadi peningkatan TIK, dilakukan:
- Elevasi kepala
- Intubasi dan hiperventilasi
- Sedasi jika terjadi agitasi
- Diuresis

6
- dexametasone
5. Memberikan therapy umum:
a. Proteksi jalan nafas
b. Hidrasi intra vena
c. Pemberian nutrisi
d. Nutrisi adekuat
e. Perawatan kulit, mata, bowel, bladder
f. Pemasangan folley kateter
g. Pemeriksaan urinalisa, EKG dan rontgen thorax
h. Pemberian therapy emergensi
i. Mobilitas joint
6. Penatalaksanaan pasien koma harus bersifat antisipatif dan bukannya
reaktif

BAB IV

7
DOKUMENTASI

1. Setiap kegiatan yang sudah dilakukan didokumentasikan kedalam rekam


medis pasien
2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter yang mewakili
(dokter jaga ) mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan kondisi pasien
di Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
3. Perawat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien di
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
4. Untuk edukasi didokumentasikan dalam Formulir Edukasi Pasien Dan
Keluarga Terintegrasi.
5. Untuk pemantauan atau monitoring pasien didokumentasikan di lembar
observasi pasien.

8
9
PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA

RSUDHPDN NO. NO. REVISI : HALAMAN :


DOKU
MEN :

PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN


TETAP TERBIT : DIREKTUR
/03/2015

dr. Hj Nilal Fauziah, M.Kes


NIP. 19760821 200312 2 009
Pengertian Koma adalah ketiadaan respon terhadap kesadaran
(penurunan kesadaran) atau tidak adanya respon untuk
mengenali stimulus luar atau keinginan diri sendiri secara
fisiologis
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
penatalaksanaan pasien koma di Rumah Sakit Umum
Kebijakan Daerah H. Padjonga Dg Ngalle Takalar

Peraturan Direktur RSUD tentang Pelayanan Pasien Koma


Prosedur di Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg Ngalle
Takalar Nomor : Tahun 2015

1. Hetero-anamnesis tentang onset dan kemungkinan


faktor-faktor penyebab
2. Pemeriksaan fisik (status internus) secara sistematik
dan menyeluruh
a. Pernapasan
- Harus diusahakan agar jalan napas tetap bebas
dari obstruksi
- Posisi yang baik adalah miring dengan kepala
lebih rendah dari badan supaya darah atau
cairan yang dimuntahkan dapat mengalir keluar
b. Tekanan darah
Harus diusahakan agar tekanan darah cukup tinggi
untuk memompa darah ke otak

1
0
c. Otak
- Periksalah kemungkinan adanya edema otak
- Hentikan kejang yang ada
d. Vesika urinaria
- Periksalah apakah ada retensio atau
inkontinensia urin
- Pemasangan kateter merupakan suatu
keharusan
e. Gastro-intestinal
- Perhatikan kecukupan kalori, vitamin dan
Unit Terkait elektrolit
- Pemasangan nasogastric tube berperan ganda:
untuk memasukkan makanan dan obat-obatan
serta untuk memudahkan pemeriksaan apakah
ada perdarahan lambung (stress ulcer)
- Periksalah apakah ada tumpukan skibala
f. Pemeriksaan neurologik secara sistematik termasuk
pemeriksaan kesadaran dengan menggunakan
Glasgow Coma Scale (GCS)
g. Pemeriksaan khusus untuk menetapkan letak proses
patologik yang ada
h. Pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan hasil
temuan / pemeriksaan klinik

IGD, Rawat Inap, ICU

PELAYANAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN


ALAT BANTU HIDUP DASAR ATAU PASIEN
KOMA

RSUDHPDN NO. NO. REVISI : HALAMAN :


DOKU
MEN :

PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN


TETAP TERBIT : DIREKTUR
/03/2015

1
1
dr. Hj Nilal Fauziah, M.Kes
NIP. 19760821 200312 2 009

Pengertian Koma adalah suatu keadaan dimana pasien tidak dapat


dibangunkan dan tidak memberi respon terhadap semua
rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
memberikan pelayanan kepada pasien yang menggunakan
Kebijakan peralatan bantu hidup dasar atau yang koma.

Peraturan Direktur di Rumah Sakit Umum Daerah H.


Prosedur Padjonga Dg Ngalle Takalar tentang Pelayanan Pasien
Koma di Rumah Sakit Umum Daerah H. Padjonga Dg
Ngalle Takalar Nomor : Tahun 2015.

1. Dokter mengucapkan salam dan memperkenalkan diri


kepada keluarga pasien.
2. Dokter menjelaskan tentang kondisi pasien kepada
keluarga pasien.
3. Dokter menjelaskan tentang alasan menggunakan alat
bantu hidup dasar.
4. Dokter meminta persetujuan keluarga pasien untuk
pemasangan alat bantu hidup dasar.
Unit Terkait
5. Dokter menjelaskan tentang pelayanan/asuhan yang
akan diberikan kepada pasien sesuai kondisinya.
6. Dokter mendokumentasikannya ke dalam rekam
medis.

ICU

1
2

You might also like