You are on page 1of 77

DIKTAT KULIAH

BIOKIMIA

Oleh:
Eddy Sulistyowati, Apt., M.S.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Diktat kuliah ininmerupakan kumpulan hand out kuliah Biokimia yang telah
dipergunakan sejak tahun 1992 hinga tahun 2009 dengan telah mengalami perbaikan dan
penyempurnaan dengan mengambil dari berbagai sumber sebagai referensi.
Tentu saja masih belum sempurna, namun untuk kepentingan pendidikan
Biokimia bagi mahasiswa kependidikan maupun non kependidikan dirasa telah cukup
sebagai bekal awal dalam mempelajari Biokimia lanjut.
Harapan kami semoga diktat ini bermanfaat dan sumbang saran pembaca sangat
diharapkan, dan penulis menerimanya dengan senang hati sehingga diktat ini akan lebih
sempurna lagi.
Terimakasih kepada Mbak Indri Pahalaning W., S.Si., dan Mbak Murniagus W,
S.Si. yang telah membantu terselesaikannya diktat ini.

Yogyakarta, 2010
Penulis diktat
1

KARBOHIDRAT

Karbohidrat = sakarida (yunani: gula)


Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid/keton dan polimer-polimernya,
mengandung C, H, O dan unsur-unsur lain N, P, S.

Klasifikasi karbohidrat
1. Monosakarida
Gula sederhana = monomer → unit tunggal
Rumus umum (CH2O)n , n: 3-10, C: 5-6
Umumnya terdapat di alam
Berdasar gugus keton/aldehid maka dibagi 2, yaitu aldosa dan ketosa
Jumlah atom C-nya: 3 atom C disebut treosa aldotreosa
Ketotreosa
Semua monosakarida mempunyai satu atau lebih atom C asimetri
Struktur monosakarida mempunyai satu gugus aldehid (pada atom C no.
1)/keton (pada atom C no.2)
Contoh:
Glukosa, fruktosa
Mempunyai struktur terbuka
Mempunyai struktur tertutup (cincin)

OH
HC O CH2OH H C CH2OH
OH
C OH C O C OH C

HO C HO C HO C O HO C
O
C OH C OH C C

C OH C OH C C

CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH

Beberapa reaksi dari monosakarida


I. Reaksi transformasi enediol dari Lobry De Bruyn.

D. glukosa enediol D. mannosa

D. fruktosa
2

HC O C OH HC O

C C OH C

C C C

C C C

C C C OH

CH2OH CH2OH CH2OH

CH2OH

C O

CH2OH
O
II. Reaksi mereduksi: adanya gugus aktiv C H dapat mereduksi ion logam
sebagai dasar identifikasi kualitatif dan kuantitatif.
III. Reaksi pembentukan ozazon, bila direaksikan dengan fenil hidrazin.

H H
HC O HC N N C6H5 HC N N C6H5

C HC OH C O
H H
C C6H5 N N
C C6H5 NH NH 2 C H

C H2O C C6H5 NH C H2O

C NH 2
C C

CH2OH CH2OH CH2OH

D. glukosa D. glukosa Phenil hidrason hasil antara

H
HC N N C6H5

C N NHC6H5

CH2OH

D. glukosa phenil ozazon


3

H
CH2OH HC N N C6H5
H
C N N C6H5 C N NC 6H5
H
C C

C C

C C

CH2OH CH2OH

D. fruktosa phenil hidrason D. fruktosa phenil ozazon

Ozazon akan dihidrolisis oleh Hcl pekat → ozon

H
HC N N C6H5 HC O
Hclp H
C N N C O 2 C6H5 N NH 2
C6H5 H2O
H
R R
ozazon ozon

Jika ozon direaksikan dengan Zn dan asam asetat akan mereduksi gugus
aldehid → ketosa.

HC O CH2OH
2H
C O C O

R R
ozon ketosa

IV. Adisi HCN (sintesis kiliani) menjadi cyanhidrin, untuk memperpanjang rantai
karbon.
C N COOH HC O

C C C
oks
1) C C C

C C C
HC O
CH2OH CH2OH CH2OH
C
HCN red

C
C N COOH HC O
CH2OH
C C C
oks
2) C C C

C C C

CH2OH CH2OH CH2OH


cyanohidrin asam gula D. arabinosa
4

V. Pembentukan asam gula, dengan oksidasi air brom akan terjadi 3 macam asam.

asam aldonat asam aldarat asam uronat


COOH COOH HC O

C C C

C C C

C C C

C C C

CH2OH COOH COOH

VI. Reaksi asam terhadap monosakarida


Pada umumnya monosakarida relatif stabil dalam asam encer pada
pemanasan singkat tetapi untuk ketosa akan mengalami dekomposisi pada
pemanasan yang lebih lama.
* Bila (A) diperbesar monosakarida akan mengalami dekomposisi.
Contoh:

HC O HC O

C C
Hclp
C C O 3 H2O

C CH3
C
C O
CH2OH HC
D. ribosa furfural HCH
asam levuinat
HC O HC O HCH
HC OH HC
COOH
C Hclp C
O 3 H2O
C C O
H C OH CO CO2
C C

CH2OH CH2OH
D. glukosa hidroksi metil furfural

HC O O

C HC

C Hclp C
CO2
C C

C C

COOH CH3OH
asam glukuronat D. xylosa
5

VII. Pembentukan glikosida.


Gula sederhana direaksikan dengan alkohol dengan katalisator Hcl. Pada
atom C no. 1 ikat OR (hidroksil).
Contoh:
Glikosida saponin : gula + sapogenin
Glikosida indican : glukosa + indoxyl
Glikosida plorizin : glukosa + ploretin
Contoh:

H OCH 3
C

C CH2OH
O
C atau - metil - D. galakto piranosida
O

C OCH 3

HC

CH2OH

Monosakarida yang terdapat banyak di alam bersifat optik aktif.


Contoh paling sederhana gliseraldehida, terdapat 1 pusat khiral, sehingga
dapat berbentuk 2 isomer optik yang berbeda. Aldoheksosa mempunyai 4
pusat khiral sehingga dapat berada dalam 2n = 24 = 16 stereo isomer yang
berbeda.
Penggambaran struktur heksosa terdapat 3 cara:
Rumus proyeksi

HC O

H C OH

CH2OH

Proyeksi Haworth
6
CH2OH
O 6 1
H 5 H CH2OH O CH2OH
4 1 2
5
OH OH H OH OH OH
3 2 4
3
H OH OH H
- D - glukopiranosa - D - fruktofuranosa
6

Rumus konformasi
H
CH2OH
HO H
O O
HO
H
H OH H

HO
- D - glukopiranosa

Jika dua gula berbeda konfigurasi pada satu atom karbon spesifik, senyawa
tersebut dinamakan epimer.

Contoh:
D. glukosa dan D. manosa epimer pada atom C-2
D. glukosa dan D. galaktosa epimer pada atom C-4

CHO CHO CHO CHO

C C C C

C C C C

C C C C

C C C C

CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH

2. Oligosakarida, terdiri beberapa monosakarida, antara lain:


Disakarida
Contoh:
Sukrosa, maltosa, laktosa.
Kedua unit monosakarida digabungkan dengan ikatan kovalen yang disebut
ikatan glikosida, yaitu gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan
karbon anomer pada gula kedua.
Ikatan glikosida segera terhidrolisa oleh asam encer, tetapi tahan terhadap
basa, dihasilkan monosakarida bebas.
o Sukrosa
Dibentuk oleh tanaman (tebu, biet, buah-buahan). Merupakan gula
paling manis daripada disakarida lain.
Terdiri dari monosakarida a-D. glukopiranosa dengan b-D.
fruktofuranosa. Ikatan pada C1-2.
7

6
CH2OH 1

O CH2OH
O
1 2 OH
OH
OH O CH2OH
OH OH

Tidak dapat mereduksi, sehingga tidak dapat dioksidasikan Cu++, bila


200º
di kental seperti sirup disebut karamel.
o Maltosa
Disakarida paling sederhana mengandung 2 residu D. glukosa,
dihubungkan oleh ikatan glikosida C1-4.
6
CH2OH CH2OH
O O OH
1 4 1

Merupakan disakarida pereduksi karena ada OH bebas.


Diperoleh dari hasil pemecahan:

Amilase Maltase
pati maltosa, bila masuk usus D. glukosa
Liur

o Laktosa
Terdapat dalam susu, merupakan gabungan b-D. galaktopiranosa dan
b-D. glukopiranosa dengan ikatan 1,4.

6 6
CH2OH CH2OH
O O
1 O 4 1

Merupakan disakarida pereduksi karena terdapat OH bebas.


Dalam proses pencernaan dihidrolisis enzimatik oleh enzim laktase (dari
sel mukosa usus) menjadi glukosa dan galaktosa.
Trisakarida : rafinosa (fru-glu-gal); gentianosa (fru-fru-glu).
Tetrasakarida : skhiosa (gal-gal-glu-fru)
3. Polisakarida
Terdiri atas molekul-molekul monosakarida. Contohnya adalah pati, dekstran,
glikogen, selulosa. Karbohidrat di alam terdapat sebagai polisakarida dengan
BM tinggi, mempunyai fungsi macam-macam (sebagai penyimpan
8

monosakarida, sebagai unsur struktural dinding sel dan jaringan pengikat).


Mengalami hidrolisa sempurna oleh asam/enzim spesifik, hasil: monosakarida.
Jika polisakarida terdiri satu jenis unit monosakarida maka disebut
homopolisakarida.
Jika polisakarida terdiri 2/lebih unit monosakarida maka disebut
heteropolisakarida.
Contoh:
Homopolisakarida → D. glukosa saja → adalah pati.
Heteropolisakarida → 2 unit gula, berganti-ganti → hialuronat pada jaringan
pengikat
Polisakarida penyimpan yang pati (pada tanaman) dan glikogen (pada hewan).
Pati
Terdiri a amilosa dan amilopektin.
a amilosa merupakan rantai lurus dari D. glukosa dengan ikatan a. 1-4
Amilopektin merupakan rantai bercabang dengan ikatan a. 1-4 dan pada
percabangan dengan ikatan a. 1-6.

CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH


O O O O

O O O O O

amilosa ikatan . 1-4

CH2OH
Non pereduksi O
1

cabang O

Pereduksi O
6
CH2OH
O

Cabang 1-6
rantai utama O O
Aminopektin

Glikogen
Merupakan polisakarida utama pada sel hewan, terdiri D. glukosa
bercabang dengan ikatan a. 1-4, seperti struktur amilopektin, tetapi
percabangan lebih banyak dan struktur lebih kompak.

Pati dan glikogen dalam saluran pencernaan amilase mecah ikatan . 1-4 pada cabang luar
hidrolisis

glukosidase
Terbentuk D. glukosa + maltosa + dekstrin mecah ikatan cabang . 1-6
hidrolisis
Terbentuk glukosa + maltosa
9

Selulosa
Merupakan unsur strukturan ekstra sel pada dinding sel tumbuhan.
Sifat: seperti serabut, liat, tidak larut dalam air.
Merupakan homopolisakarida linear tidak bercabang. Terdiri 10 000/lebih
unit D. glukosa dengan ikatan b 1-4.
Gambar rantai paralel:

Contoh:
Kayu, katun, kertas.
Kulit udang, kepiting, insekta (polisakarida khitin)
Terdiri N-asetil D-glukosamin dengan ikatan b 1-2.

CH2OH
H O OH
1

OH 2
NH
C O

CH3

Pada bakteri dinding sel sebelah luar membran sel membentuk


pembungkus
yang kuat.

Terdiri polisakarida bercabang diselingi polipeptida

N-asetil D. glukosiamin penta peptida residu glisin

membentuk peptidoglikan

Peptidoglikan pada bakteri dapat dihambat pertumbuhannya oleh penisilin.


10

LIPIDA

Adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan, baik secara aktual


maupun potensial dengan asam lemak
Lipid mempunyai sifat umum:
o Relatif tidak larut dalam air
o Larut dalam pelarut non polar: eter, kloroform, benzen
Yang termasuk dalam lipid adalah: lemak, minyak, lilin.
Lipid adalah unsur makanan penting karena nilai energinya yang tinggi, tetapi
juga karena vitamin yang larut dalam lemak dan asam lemak esensial yang
dikandung dalam lemak makanan alam.
Dalam tubuh lemak berfungsi sebagai sumber energi efisien, secara langsung
dan secara potensial, bila disimpan dalam jaringan adiposa.
Kombinasi lemak dan protein (lipoprotein) merupakan unsur sel yang penting,
terdapat dalam membran sel dan mitokondria dalam sitoplasma, berfungsi
sebagai alat pengangkut lipid dalam darah.
Klasifikasi lipid dikemukakan oleh Bloor:
A. Lipid sederhana: ester asam lemak dengan bermacam alkohol.
1. Lemak dan minyak
Adalah ester asam lemak dengan gliserol.
2. Lilin (waxes)
Adalah ester asam lemak dengan alkohol mono-OH yang mempunyai
berat molekul lebih besar.
B. Lipid campuran: ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan
selain alkohol dan asam lemak.
1. Fosfolipid
Adalah lipid yang mengandung residu asam fosfat sebagai tambahan
asam lemak dan alkohol.
Mempunyai basa yang mengandung nitrogen.
Contoh:
Pada fosfolipid yakni gliserofosfolipid, alkoholnya gliserol.
2. Glikolipid
Adalah campuran asam lemak dengan karbohidrat yang mengandung
nitrogen tetapi tidak mengandung asam fosfat.
Contoh:
Glikosil diasil gliserol ~ terdapat dalam tanaman dan mikroorganisme.
3. Lipid campuran lain
Contoh: sulfolipid, aminolipid, lipoprotein.
11

Asam Lemak
Merupakan senyawa penyusun lipida.
Adalah asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis ester.
Asam lemak terdapat di alam mengandung atom C genap dan merupakan
derivat berantai lurus, dapat jenuh/tidak jenuh.
Jumlah atom karbon hampir semua genap dan panjang rantai 14-22. Jumlah
asam lemak tak jenuh lebih banyak daripada asam lemak jenuh, dan pada
umumnya ikatan ganda pada atom C ke-9 dan 10 dan ikatan ganda tambahan
antara sesudah atom C no. 10 kearah gugus metil.

10 9 no
CH3 C C COOH

Bila ikatan ganda lebih dari 1 biasanya dibatasi 1 gugus metilena.

CH CH CH2 CH CH

Asam lemak jenuh, Cn H2n+2 O2, beberapa yang penting: asam palmitat, stearat,
laurat, miristat.
Asam lemak tak jenuh, Cn H2n O2, beberapa yang penting: asam oleat, asam
linoleat, asam linolenat, arachidonat.
Asam lemak tak jenuh di alam jumlah lebih besar daripada asam lemak jenuh.
Sifat fisik asam lemak:
o Asam lemak dengan atom C > 4 tidak larut dalam air, tapi dalam pelarut
non polar.
Asam lemak dengan atom C < 4 dapat larut dalam air. Contohnya asam
asetat, butirat.
o Asam lemak dalam suasana basa membentuk garam disebut saponus =
sabun. Untuk Na, K → sabun mudah larut di air dan berbusa; untuk alkali
tanah, Ca, Mg → sabun tidak mudah larut dalam air dan tidak berbusa.
o Makin pendek atom C, titik cair rendah, makin banyak ikatan ganda, titik
cair rendah.
o Seperti asam karboksilat lain maka:
- mudah diesterkan
- mudah direduksi
- reaksi ikatan ganda → addisi halogen
hidrogenasi/penjenuhan,
isomerisasi/perubahan konformasi
oksidasi
Halogenisasi dengan I2 sering dipergumakan sebagai analisa kuantitatif
menentukan derajad kejenuhan.
Peristiwa oksidasi dikenal dengan ransiditas = penengikan, adalah peristiwa
dimana lemak mengalami dekomposisi disertai dengan bau tak enak dan
merangsang.
Ransiditas juga disebabkan oleh enzym.
12

C C HC CH2 C CH2
OH O

Rantai pecah: lebih pendek

Sumber asam lemak jenuh:

1. Asam asetat Atom C 2 Hasil akhir fermentasi karbohidrat


pada pemamah biak
2. Asam propionat Atom C 3 Idem no. 1
3. Asam butirat Atom C 4 Dalam jumlah kecil pada mentega dan
idem no. 1
4. Asam valerat Atom C 5 Idem no. 3
5. Asam kaproat Atom C 6 Idem no. 3
6. Asam kaprilat Atom C 8 Terdapat dalam mentega - lemak
nabati
7. Asam dekanoat Atom C 10 Idem no. 6
(kaproat)
8. Asam laurat Atom C 12 Pada minyak ikan paus, kelapa sawit,
minyak kelapa
9. Asam miristat Atom C 14 Pada pala, kelapa sawit, minyak
kelapa
10. Asam palmitat Atom C 16 Pada semua lemak hewan dan
tumbuh-tumbuhan
11. Asam stearat Atom C 18 Idem no. 10
12. Asam arakidat Atom C 20 Pada minyak kacang tanah
13. Asam behenat Atom C 22 Pada biji-bijian
14. Asam lignoserat Atom C 24 Pada minyak kacang tanah,
serebrosida

A. Lipida sederhana = lemak netral = lemak = (tri) asil gliserol = (tri) gliserida.
Merupakan ester dari alkohol gliserol dengan (3 mol) asam lemak.
Merupakan komponen utama dari lemak penyimpan/depot lemak.
Berdasar jumlah asam lemak, ada 3 macam antara lain:
o Monoasil gliserol = monogliserida

H2C O C R

HC OH

H2C OH
13

o Diasil gliserol = digliserida

H2C O C R1
O

HC O C R2

H2C OH

o triasil gliserol = trigliserida


O

H2C O C R1
O

HC O C R2

H2C O C R3

1. Lemak netral berdasar sifat fisika terdiri atas 2 golongan:


o Minyak → cair pada suhu kamar
o Lemak → padat pada suhu kamar
* Sifat-sifat asil gliserol suhu cair lemak ditentukan oleh asam lemak → suhu
cair
naik bila jumlah atom C dan rantai C makin besar.
o Lemak dari alam biasanya tersusun bermacam-macam asam lemak,
terutama:
Asam lemak jenuh : palmitat, stearat, laurat, miristat.
Asam lemak tak jenuh : umumnya oleat.
o Penamaan tergantung asam lemaknya
Misal:
3 asam lemak sama : tri-oleil-glis (lemak tunggal).
3 asam lemak tidak sama : oleil-palmitil-stearil-glis (lemak campuran).
o Penetapan kuantitatif lemak didasarkan pada adanya ikatan-ikatan tak
jenuh
- Nilai saponifikasi
Adalah jumlah KOH yang dibutuhkan untuk mensaponifikasikan 1 gram
lemak.
- Nilai iodium
Adalah jumlah gram I2 yang diabsorbsi oleh 100 gram lemak.
- Dengan kromatografi kolom
14

2. Lilin = waxes
Adalah ester asam lemak dengan alkohol bukan gliserol. Lilin merupakan
komponen utama dari lilin lebah, sebagai lapis penutup pada kulit, daun, bulu,
buah dari tanaman derajad tinggi.
a. Beeswax lilin yang terdapat pada insecta.
Komponen utamanya adalah ester mirisil palmitat C15 H31 COOC 30 H61,
selain itu juga terdapat asam lemak bebas dengan atom C24-C34, juga
monohidroksi alkohol primer dengan atom C24-C34 dan parafin hidrokarbon
dengan atom C25-C31.
b. Carnauba wax lilin yang terdapat dalam tanaman (kutikula daun).
Merupakan senyawa kompleks. Asam lemak dan alkohol (C26-C34) dan
parafin hodrokarbon C27.
c. Sperm oil dari ikan paus spermaceti sebagian besar terdiri setil palmitat.
d. Lanolin minyak wol, merupakan pelindung dari serat-serat wol. Terdiri
dari campuran ester kholesterol (C27 H45 OH), lanosterol (C30 H49 OH),
agnosterol (C30 H47 OH).

B. Lemak Campuran
1. Fosfolipid = fosfatida
Adalah lipid yang mengandung fosfor yang terikat sebagai ester fosfat →
dianggap sebagai derivat asam fosfatidat.
R1 C O C

O
R2 C O CH
O
O
CH2 O P OH

OH

Berikatan dengan senyawa nitrogen: kolin, serin, etanol amin.


Fosfolipid ~ terdapat dalam sel tumbuhan/hewan.
Contoh:
Pada hewan di otak, telur, hati, ginjal, pankreas, jantung.
fosfolipid tidak larut dalam aseton, sehingga cara pemisahan dengan
ekstraksi: eter, semua lipis larut, kemudian ditambah aseton → fosfolipid.
O O
H
R1 C O C H R1 C O C
O O

R2 C O C H R2 C O C
O O
CH2 O P OCH 2CH2N(CH 3)3 CH2 O P O CH2
kolin
OH OH
lesitin fosfatidil kolin CH2

NH 3
alkoholnya gliserol sefalin fosfatidil etanol amin
15

Jika:
Alkoholnya bukan gliserol → sphingosin

1
H NH 2
2
CH3 (CH2)12CH CH CH C CH CH3OH 2
OH

Contoh:
Pada 1 sphingomielin adalah senyawa paling sederhana dan paling banyak
dijumpai, yakni pada hampir semua membran sel terutama sel syaraf.
Strukturnya:

sphingosin - fosfokolin (2)


(CH3)3 N CH2 CH2

HO P O

O
asam lignoserat (1)
CH3 (CH2)22 C O
OH

Contoh lain: serebrosida

2. Glikolipida
Banyak terdapat dalam tanaman.
Strukturnya:

sphingosin - D. galaktosa (2)

asam lignoserat (1)


16

PROTEIN

Protein merupakan polipeptida dengan berat molekul besar (paling kecil 8 000-10
000).
Protein dibagi menjadi 2 golongan:
Protein sederhana, hanya mengandung asam amino saja.
Contoh: kolagen,protein kontraktil.
Protein kompleks, terdiri asam amino dan non asam amino.
Contoh: hem, glikoprotein, lipoprotein.
Klasifikasi protein berdasar:
I. Kelarutan
Sejak tahun 1907 sampai sekarang klasifikasi ini tetap digunakan (lihat tabel),
tetapi batas antara kelas tidak jelas/tegas.
Pembagian dilihat dari:
Mudah/tidak larut dalam air
Mudah/tidak larut dalam asam/basa
Mudah/tidak larut dalam larutan garam
Mudah/tidak larut dalam etanol encer/absolut
II. Bentuk
Berdasarkan bentuknya protein terdiri:
1. Protein fiber/fibrous/fibrosa.
Molekul bentuk fiber (serat) yang panjang/spiral panjang yang terikat satu
dengan yang lain. Banyak terdapat dalam protein hewan, tidak larut dalam
air, tahan terhadap enzim proteolitik.
a. Kolagen
Merupakan protein jaringan tubuh, tidak larut dalam air, tahan
terhadap pemecahan enzim. Bila dipanaskan dalam air mendidih/asam
encer/alkali encer akan menjadi gelatin yang lebih mudah larut dalam
air dan mudah dipecah enzim.
Kurang lebih 30% dari protein total dalam hewan mamalia adalah
kolagen. Kolagen mengandung hidroksi prolin, hidroksi lisin. Tidak
terdapat unsur S, sehingga tidak mempunyai sistein, sistin, triptofan.
b. Elastin
Adalah protein yang terdapat dalam urat darah, jaringan elastis
(jaringan penghubung).
c. Keratin
Adalah protein yang terdapat dalam rambut, kuku, bulu. Banyak
mengandung belerang (sistin) sekitar 14%.
17

2. Protein globular.
Molekul yang berbentuk bulat/lonjong. Rantai polipeptida lipatan dan
berbelit. Mudah larut dalam air dan larutan garam dan asam dan basa dan
alkohol.
a. Albumin
Terdapat dalam telur, serum darah.
Mudah larut dalam air, muda dikoagulasi bila dipanaskan, dapat
diendapkan dengan penambahan (NH4)2 SO4 jenuh.
b. Globulin
Terdapat dalam protein hewani, nabati, terdiri atas glisin yang
terkandung di dalamnya dan mudah larut dalam garam netral (Nacl).
Dapat dikoagulasi dengan panas dan dapat diendapkan dengan (NH 4)2
SO4 jenuh. Ovoglobulin dalam kuning telur diekstraksi dengan larutan
Nacl 5-10% dan diendapkan.
c. Histon
Larut dalam air, asam, alkali, garam.

Dengan tidak segera koagulasi


III. Struktur
1. Primer
Menunjukan sekwensi residu-residu asam amino dalam rantai polipeptida
yang saling diikat secara kovalen oleh ikatan peptida, dan posisi serta
jumlah ikatan disulfida yang membentuk ikatan-ikatan silang di dalam
rantai polipeptida/antara 2 rantai polipeptida.
Protein yang pertama kali diteliti dengan lengkap tentang struktur
primernya adalah insulin-sapi (oleh F. Sanger 1950). Insulin adalah hormon
hasil dari pankreas. Merupakan protein kecil dengan BM = 14 000 terdiri
atas 2 rantai. Sanger dapat memisahkan 2 rantai tersebut, dimana rantai A:
terdiri atas 21 residu asam amino, rantai B: terdiri atas 30 residu asam
amino.
Antara 2 ikatan peptida terdapat 2 ikatan interpeptida di-sulfida, dan 1
ikatan intrapeptida di-sulfida.
2. Sekunder
Ditandai dengan adanya putaran-putaran/belokan dari rantai peptida.
Dengan adanya putaran ini dapat terjadi interaksi di dalamnya karena
sangat berdekatan, interaksi umumnya ikatan hidrogen yakni antara:

C O H N C

Dengan adanya interaksi maka struktur sekunder mantap dan lebih khas
untuk tiap protein.
Terdapat 2 bentuk struktur: a heliks, lempeng bergelombang (plater sheet).
18

a heliks (konformasi a), timbul karena putaran dari rantai peptida. Yang
mula-mula ditemukan: protein panjang a keratin, tidak larut dalam air dan
tidak dapat dicernakan.

O
Ikatan hidrogen:
H Dalam rambut dan wool terdiri 3-7 rantai
paralel dengan poros intrapeptida
dan membentuk heliks lagi
H
O

Lempeng bergelombang (konformasi b)

COOH NH 2

NH 2 COOH

Ikatan hidrogen tegak lurus


pada poros interpeptida

3. Tersier
Dalam protein dengan rantai sekunder dapat membentuk susunan macam-
macam (bengkok-bengkok, putar-putar) sehingga mempunyai bentuk 3
dimensi tertentu.
19

PENDAHULUAN PROTEIN

Adalah senyawa organik yang terdapat pada kebanyakan sel hewan, merupakan
50% (kira-kira) dari berat sel kering.
Ditemukan di dalam semua sel dan bagian-bagian sel.
Mempunyai berbagai peranan biologis, karena protein merupakan instrumen
molekuler yang mengekspresikan informasi genetik.
Semua protein baik berasal dari bakteri, bahkan kehidupan tinggi, dibangun
dari rangkaian dasar yang sama yaitu asam amino, yang dikenal ada 20 macam
yang berfungsi biologis (disebut juga asam amino baku).
Rangkaian asam amino disebut peptida, dihubungkan oleh ikatan kovalen.
Sumber protein: daging, telur, dan lain-lain dalam tubuh manusia. Sedang
dalam tumbuhan terdapat dalam biji-bijian palawija, juga buah-buahan.
Klasifikasi protein: protein sederhana dan protein majemuk.
Protein sederhana terdiri dari unsur C, H, O, N.
Protein majemuk terdiri dari unsur pokok + gugus prostetik.
Misal:
Nukleoprotein, prostetik : asam nukleat
Lipoprotein, prostetik : lipida
Khromoprotein, prostetik : 2 warna
Struktur umum asam amino

COOH
H2N C H
R

20 macam asam amino mempunyai ciri yang sama: gugus karboksil dan gugus
amino diikat pada atom karbon yang sama, masing-masing berbeda pada rantai
samping (gugus R) yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik dan
kelarutan dalam air.
Dalam penulisan asam amino baku dinyatakan dengan singkatan 3 huruf atau
lambang 1 huruf.
20

Misal:
Alanin Ala A ......................... non polar
Arigin Arg R ......................... polar bermuatan positif
Asparagin Asn N ......................... polar
Asam Asp D ......................... polar bermuatan positif
aspartat
Sistein Cys C ......................... polar
Glutamin Gln Q ......................... polar
Asam Glu E ......................... polar
glutamat
Glisin Gly G ......................... polar bermuatan negatif
Histidin His H
Isoleusin Ile I ......................... non polar
Leusin Leu L
Lisin Lys K ......................... polar bermuatan positif
Metionin Met M ......................... non polar
Fenil alanin Phe F ......................... non polar
Prolin Pro P ......................... non polar
Serin Ser S ......................... polar
Treonin Thr T ......................... polar
Triptofan Trp W ......................... polar
Tirosin Tyr Y ......................... non polar
Valin Val V ......................... non polar
21

ASAM AMINO DAN PEPTIDA

Makro molekul → dari sel hidup sebagai: struktural, biokatalisataor, hormon,


reseptor, genetik
Protein
Asam nukleat
Polisakarida
Adalah biopolimer terdiri monomer asam amino, nukleotida, gula.
Protein → monomer asam amino → struktur 3 dimensi → asam amino berikatan →
rantai polipeptida.

Asam amino/Asam a amino


Di alam terdapat 300 jenis, yang terpenting 20 jenis sebagai monomer protein.
Rumus:

H NH 2
H
R C NH 2 C
R C OH
COOH
O

Struktur asam amino pada pH fisiologis

NH 3+
O C
R COOH R C H+ R C O-
O O
zwitterionik
R NH 3+ R NH 2 H+ (isoelektrik)

Pada keadaan isoelektrik → pH isoelektrik (Pi) adalah harga antara pk 1 dan


pk2.
Contoh:
-
Alanin CH3 CH COO
NH3+
pk1 = 2,35 (karboksil)
pk2 = 9,69 (amino)
2,35 9,69
sehingga, Pi = = 6,02
2
Ke 20 jenis asam amino aesensial dibedakan dalam 2 golingan:
I. Asam amino dengan gugus R non polar (Ala, Ile, Leu, Met, Phe, Pro, Trp,
Val).
II. Asam amino dengan gugus R polar (selain kedelapan asam amino diatas).
22

Penamaan asam amino mempergunakan singkatan 3 huruf dan lazim dipakai


hingga saat ini (lihat tabel).
Selain 20 macam asam amino tersebut terdapat asam amino yang mempunyai
fungsi esensial pada proses metabolisme (lihat tabel).
Reaksi kimia asam amino
o Adanya gugus karboksil dengan gugus amino menunjukkan reaksi sesuai
fungsi masing-masing (pembentukan garam, esterifikasi, asilasi).
o Beda asam amino satu dengan yang lain tidak berdasar pada gugus amino
dan gugus karboksil, tetapi dari R.
o Reaksi penunjuk umum untuk semua asam amino adalah ninhidrin →
warna biru sampai ungu, dan warna ini teramati secara kuantitatif
(menyerap sinar pada 570 nm) dengan kolorimeter.
o Beberapa reaksi penting untuk asam amino tertentu.

No Reaksi Pereaksi Asam Warna


amino
1. Millon Hg SO3 dalam HNO3 Tyr Merah
2. Xanthoprotein Direbus dalam HNO3 pekat Tyr, Kuning
Trp, + basa
Phe →
jingga
3. Hopkin’s-Cole Glioksilat dalam H2 SO4 Trp Merah,
ungu
4. Sakaguchi a naftol dalam Na hipoklorid Arg Merah
5. Nitroprusida Na nitroprusida dalam HNO3 Cys Merah
encer
6. Pauly Asam diazo sulfanilat dalam His, Merah
basa Tyr
7. Folin Asam fosfomolibdo tungstat Tyr Biru
chiocaltev
8. Ninhidrin Ninhidrin Asam Biru-
amino ungu

O O
C NH 2 C
OH
C R C COOH HC OH R C O CO2 NH 3
C OH C H
H
O O
hydrindantin
O O O
C HO C C O NH 4 C
HC OH NH 3 C C N C
C HO C C C
O O O O
berwarna
23

Peptida
Terdiri 2 atom lebih residu asam amino dengan ada 2 ikatan peptida.
Ikatan peptida: ikatan utama dalam protein dan merupakan reaksi terpenting,
antara gugus amino dan karboksil dengan membebaskan 1 mol H2O.
Contoh:

O COOH
COOH COOH C N CH
H H
N CH N CH H
H2N CH R2
H H
R1 R2 R1

Ikatan peptida berbentuk rantai panjang, sebagai ikatan utama.


Struktur peptida ditulis dengan residu asam amino n-terminal (a amino bebas) di
sebelah kiri, dengan residu c-terminal (a karboksil bebas) di sebelah kanan).
Contoh:

Alanil-sisteinil-valin

C C
O HC
H H H H
H2N C C N C C N C C OH
H H
O CH2 O
SH

Penulisan rumus bangun polipeptida:


1. Gambarkan tulang punggung yang menghubungkan gugus a-NH2, a-COOH,
dan atom a-C. Letaknya berselang-seling, bentuk zig-zag.

2. Sisipkan gugus a karbon, a karboksil, a amino.

O O
H
H2N C C N C C
C N C C N COOH
H H
O

3. Tambahkan gugus R yang cocok dan a-hidrogen pada atom C a.

SH2
O
O
H CH2 H
H2N C C N C OH
C N C C
H CH3 H H CH
O H3C CH3
24

Penamaan peptida dihitung jumlah asam aminonya, biasanya sampai 6 peptida.


NH2 – Val – Cys – Ala – Phe – Arg – Try – COOH.
Sifat asam basa peptida hampir serupa dengan asam amino.
Gugus NH2 dari peptida dapat bereaksi secara kuantitatif dengan ninhidrin.
Reaksi lain yang khas untuk peptida adalah biuret dapat dilakukan pada senyawa
yang mempunyai ikatan peptida minimal 2 ikatan peptida dengan Cu ++ → ikatan
kompleks dan terjadi warna biru ungu dapat diamati dengan kolorimetri.
Beberapa Pemisahan/isolasi peptida:
Elektroforesis
Kromatografi kertas
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi pertukaran ion
Kromatografi cair tekanan tinggi (HPLC)
25

ENZIM

Tubuh merupakan laboratorium yang rumit karena di dalamnya terjadi reaksi


kimia yang beraneka ragam. Antara lain pemecahan zat-zat yang terdapat dalam
makanan, penggunaan hasil pemecahan ini untuk memperoleh energi, dan
penggabungan kembali untuk membentuk persediaan makanan dalam tubuh, serta
reaksi-reaksi kimia lain tidak mungkin dilakukan secara in vitro ( di
laboratorium/luar tubuh). Semua proses tersebut dapat dilakukan dengan baik di
dalam tubuh (in vivo) tanpa memerlukan suhu tinggi dan terjadi dalam tempo
singkat, ini dikarenakan adanya katalis yang disebut enzim.

Proses peragian/fermentasi menurut Pasteur hanya dapat terjadi dengan adanya sel
hidup yang mengandung enzim. Kemudian diubah oleh Buchner setelah terbukti
bahwa cairan yang berasal dari ragi tanpa adanya sel hidup dapat menyebabkan
terjadi fermentasi gula menjadi alkohol dan CO2. Tahun 1926 Sumner berhasil
isolasi urease dari kacang panjang. Enzim ini mengurai urea → CO2 + NH3.

Tata nama dan kekhususannya


Dalam tubuh manusia terjadi bermacam-macam proses biokimia dan tiap proses
reaksi tertentu dibantu oleh enzim tertentu. Untuk membedakannya maka tiap
enzim diberi nama. Secara umum setiap enzim dinamai menurut substratnya
dengan penambahan kata akhiran ase dibelakangnya.
Contoh:
Urea → urease
Arigin → ariginase
Enzim-enzim dengan fungsi sejenis diberi nama menurut fungsinya.
Contoh:
Hidrolase → katalis reaksi hidrolisis

Enzim bekerja khas terhadap substrat tertentu, ini adalah ciri khas dari enzim.
Contoh:
Enzim urease hanya bekerja terhadap urea sebagai substratnya.
Enzim esterase ini bekerja terhadap lebih dari 1 substrat ester-ester asam
lemak, tetapi tidak dapat untuk substrat lain selain ester. Jadi tetap mempunyai
kekhasan tertentu.
Kekhasan enzim terhadap sifat optik (isomer D/L) dari substrat yang sama.
Arginase hanya bekerja terhadap D-arigin.
26

Suatu asam amino tertentu sebagai substrat mengalami reaksi berbeda dengan
berbagai enzim.

O
oksidase
R C COOH NH 3

dekarboksilase
R CH COOH R CH2 NH 2 CO2
OH NH 2
NH 2 transaminase
R C COOH C CH2 CH
O
O O C
OH

Walaupun ketiga reaksi tersebut berjalan namun tiap enzim hanya bekerja pada 1
jenis reaksi saja.

Fungsi dan cara kerja enzim


Enzim sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar
sel. Enzim dapat mempercepat reaksi 108-1011 kali lebih cepat daripada reaksi
tanpa enzim. Enzim sebagai katalis yaitu bekerja dengan menurunkan energi
aktivasi suatu reaksi kimia sehingga reaksi berlangsung lebih mudah dan cepat.

Kompleks enzim-substrat
Agar berlangsung reaksi enzimatik maka harus terdapat kontak antara enzim-
substrat, yang terjadi pada bagian aktiv dari enzim. Kontak dapat terjadi apabila
bagian aktiv dari enzim mempunyai ruang yang tepat untuk menampung susbtrat
yang sesuai. Substrat yang bentuk konformasinya tidak cocok dengan tempat aktiv
enzim, tidak bisa dengan enzim, sehingga enzim tidak dapat berfungsi terhadap
substrat. Hubungan antara enzim-substrat menyebabkan terjadinya kompleks
enzim-substrat, sifatnya aktiv dan sementara, akan terurai lagi → hasil reaksi +
enzim bebas.

S S S

E E E

Bagian aktiv enzim, terbentuknya kompleks enzim substrat dan penguraiannya

Tingkat
energi AB energi aktivasi

A+B

Enzim menurunkan energi aktivasi dari suatu reaksi


27

Pada percobaan hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim,
ternyata bahwa pada konsentrasi sukrosa rendah kecepatan reaksi tergantung pada
konsentrasi sukrosa (berbanding lurus). Akan tetapi pada konsentrasi tinggi
ternyata kecepatan reaksi tidak lagi dipengaruhi oleh pertambahan konsentrasi
(tidak berbanding lurus). Berarti enzim telah jenuh dengan substrat.

kecepatan v maks orde zero


reaksi
orde camp

1/2 v maks u
at
s
e
d
r
o

km [s] [sukrosa]
Grafik hubungan [sukrosa] dengan kecepata reaksi pada reaksi enzimatik

Mikhaelis dan Menten tahun 1913 mengajukan hipotesis bahwa dalam reaksi enzim
terjadi lebih dahulu kompleks enzim-substrat yang kemudian memberikan hasil
reaksi + enzim kembali.

k1 k2
E+S Es P+E
k2

Mikhaelis dan Menten berkesimpulan bahwa kecepatan reaksi bergantung pada


[ES], hingga dari penurunan persamaan dan kurva di atas diperoleh persamaan:

V [s]
=
Vmaks Km+ [s]

Vmaks [s]
V =
Km + [s]

V = Kecepatan reaksi enzimatik


Vmaks = Kecepatan maksimum pada [S] tidak terbatas
[S] = Konsentrasi substrat mol/liter larutan
Km = Konstanta Mikhaelis
Dari rumus bila [S] > Km, maka V mendekati Vmaks. Reaksi mendekati orde
zero.
V = ½ Vmaks maka Km2[S], berarti harga Km sama dengan konsentrasi
substrat (mol/liter) yang menghasilkan kecepatan sebesar ½ Vmaks.
Dari persamaan Mikhaelis dan Menten dapat dibuat grafik garis lurus yaitu
mengubah bentuk persamaan menjadi:
28

Vmaks [s]
V =
Km + [s]

1 Km + [s]
=
V Vmaks [s]
Km [s]
=
Vmaks [s] Vmaks [s]

1 Km 1 1
= Disebut persamaan Lineweaver-Burk
V Vmaks [s] Vmaks

Bentuk kurva sebagai berikut:


Km
1 Vmaks
V

1
Vmaks

1 1
Km [s]

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim


Sangat erat hubungannya dengan sifat dari protein antara lain:
1. Konsentrasi substrat
2. Pengaruh pH
Perubahan pH langsung mempengaruhi sifat ion dari gugus amino dan gugus
karboksilat sehingga mempengaruhi bagian aktiv dan konformasi enzim. pH
yang ekstrem akan denaturasi protein enzim, sehingga enzim tidak aktiv lagi.
pH dimana enzim bekerja optimal disebut dengan optimum enzim.
3. Pengaruh temperatur
Enzim bekerja sesuai temperatur tubuh dimana enzim bekerja pada temperatur
tinggi (40º) denaturasi – hilang fungsi enzim.
4. Pengaruh aktivator dan gugus prostetik (F)
Kebanyakan enzim tidak berfungsi optimal karena tidak adanya zat kedua
[aktivator] umum: ion logam, sehingga kecepatan reaksi enzimatik menjadi
tergantung pada [aktivator].
(F)
Enzim bersifat protein majemuk terdiri dari:
protein = gugus apoenzim dan gugus prostetik = koenzim yang saling
berikatan.

Apoenzim + koenzim Enzim aktiv


29

Ikatan antara apoenzim dan koenzim dapat kuat, kurang kuat. Umumnya
koenzim
adalah vitamin (yang larut dalam air/umumnya vitamin B).
5. Pengaruh inhibitor
Inhibitor adalah zat yang efektif dalam jumlah kecil menghambat jalannya
reaksi menjadi lebih lambat atau berhenti sama sekali. Berdasar mekanisme
reaksi, inhibitor dibagi 3 golongan:
a. Kompetitiv inhibitor
b. Non kompetitiv inhibitor
c. Und kompetitiv inhibitor
Inhibitor enzim adalah senyawa yang dapat mengadakan kompetisi dengan
substrat yang dapat mengikatkan diri dengan aktiv dari enzim.
a. Kompetitiv inhibitor

i. E + S ES E+P
ii. E + I EI
In 2 In 1 Km
1 Vmaks
S
V
kompetisi S dan I
E I

1
Vmaks

1 1
Km [s]

Dengan kurva Lineweaver Burk:


* Km berubah, Vmaks tetap, 1/Vmaks, slope berubah
Contoh:
Pada enzim suksinat dehidrogenase. Spesifik untuk suksinat. Senyawa-
senyawa yang strukturnya mirip suksinat dapat sebagai inhibitor.

CH2 CH2 CH2 COOH

COOH COOH COOH COOH COOH


suksinat malat oksalat

b. Non kompetitiv inhibitor


Adalah senyawa yang mengikat enzim dengan menggunakan gugus lain dari
enzim daripada untuk mengikat substrat, sehingga menghambat reaksi
enzimatik.
30

In 2
In 1 Km
i. E + S [ES] E+P
1 Vmaks
ii. E + I [EI] V

iii. S + EI [EIS]

1
Vmaks
1 1
EIS Km [s]

Dengan kurva Lineweaver-Burk:


* Km tetap, Vmaks berubah, slope berubah
c. Und kompetitiv inhibitor
Adalah senyawa yang dapat mengikat kompleks enzim-substrat menjadi
kompleks baru yang tidak dapat bersenyawa lagi, tempat ikatan belum
diketahui. Ada pendapat: Inhibitor mol besar sehingga menutupi semua.

In 2
i. E + S ES E+P In 1
1 Km
ii. ES + I ESI
V Vmaks
Dengan kurva Lineweaver-Burk:
* Km tetap, Vmaks berubah, slope berubah
1
Vmaks
1 1
Km [s]

Struktur enzim
International Union of Biochemistry (IUB) telah mendasarkan penggolongan enzim
pada 4 pokok:
1. Berdasar reaksi kimia, telah dikelompokkan menjadi 6 golongan besar enzim,
masing-masing dikelompokkan dalam 4-13 sub-golongan.
2. Penamaan enzim dengan nama substrat ditambah –ase.
3. Informasi pelengkap ditempatkan di belakang nama enzim dalam kurung.
Contoh:
Nad-oksido reduktase (decarboxylating).
4. Sistem kode angka sebanyak 4 angka (E.C)
Angka I : Jenis reaksi sebagai kelas
Angka II : Sub-kelas
Angka III : Sub-sub-kelas
Angka IV : Untuk enzim spesifik
Misal:
E.C 2, 7, 1, 1: Kelas 2 (transfarase), sub-kelas 7 (pemindahan fosfat), sub-sub-
kelas 1 (alkohol berfungsi sebagai akseptor fosfat), digit terakhir menyatakan
enzim heksokinase atau ATP: D. heksosa 6 fosfotransfarase. Enzim yang
mengkatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus OH pada karbon 6 glukosa.
31

Berdasar ke-4 konsep tadi maka IUB mengklasifikasikan enzim ke dalam 6


golongan besar:
1. Oksidoreduktase
Enzim yang berfungsi dalam reaksi-reaksi oksidasi (dehidrogenase dan
oksidase).
2. Transfarase
Enzim yang bekerja dalam reaksi-reaksi transfer gugus.
3. Hidrolase
Enzim yang bekerja pada hidrolisis ester, peptida, glikosa dan lain-lain.
4. Liase
Enzim yang menghilangkan gugus tertentu dari substrat dengan mekanisme
yang lain dari hidrolisis, misal enzim untuk menarik air dari gugus alkohol
sehingga terbentuk ikatan rangkap.
5. Isomerase
Enzim yang berfungsi merubah posisi optik dalam isomer.
6. Ligase
Enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi penggabungan 2 mol dan
pemutusan ikatan pirofosfat dalam ATP. Ikatan yang terbentuk adalah C – O,
C – S, C – N, C – C.

Aktivitas spesifik adalah jumlah unit aktivitas enzim per miligram protein atau
jumlah katalis per kilogram protein atau mol substrat/men/mg protein enzim.
Angka pergantian (turnouder number) adalah angka yang menunjukkan
jumlah molekul substrat yang ditransformasikan per satuan waktu oleh satu
molekul enzim.
Aktivitas total adalah jumlah mol substrat yang diubah oleh enzim tersebut per
menit per gram atau jumlah berat tertentu bahan yang digunakan untuk sampel
enzim.

Mekanisme aksi enzim


Enzim mempunyai bagian/sisi aktif yang dapat mengikat substrat , ini terdiri residu
asam amino tertentu, sengan ikatan peptida yang dapat mengadakan kontak
dengan substrat. Ada beberapa teori:
1. Hipotesa Lock and Key (lubang kunci dan anak kunci) menurut Fischer 1913.
2. Induced fit theory
Pengikatan enzim dan substrat merubah konformasi enzim sehingga enzim baru
dapat aktiv mengerjakan substrat.

Vitamin dan koenzim


Vitamin adalah senyawa organik tertentu yang merupakan faktor diit esensial yang
diperlukan dalam jumlah kecil, untuk berlangsungnya metabolisme dan fungsi
metabolisme tubuh.
Vitamin kebanyakan tidak dapat disintesis tubuh, sehingga tubuh harus
memperoleh vitamin dari bahan makanan.
32

Menurut Warburg (1932-1935) mengenai koenzim menunjukkan adanya hubungan


antara struktur kimia dengan koenzim.
1. Nikotinamida (niasin) dan asam nikotinat

CONH 2 COOH

N N

Koenzim:
a. Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+).
b. Nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADP+).
Fungsi:
a. Sebagai dehidrogenase.
Misal:

laktat dehidrogenase
asam laktat asam piruvat

NAD+ NADH + H+

isositrat dehidrogenase
asam isositrat ketoglutarat

NADP+ NADPH + H+

b. Sebagai pereduksi.
Misal:
FAD + NADH + H+ → FADH2 + NAD+
Kekurangan : Gejala penyakit pellagra ( dermatitis, diarhe, demensia).
Sumber : Makanan kaya protein hewani, biji-bijian.
2. Riboflavin (Vitamin B2)
Sebagai koenzim FMN.
Fungsi : Dehidrogenase.
Misal :

suksinat dehidrogenase
suksinat fumarat

FAD FADH2

Kekurangan : Terjadi cheilosis (kerak pada sudut mulut), keratosis lidah.


Sumber : Susu, daging, telur, ikan, biji-bijian.
3. Biotin
Sebagai kofaktor terikat kuat pada protein enzim (BCCP).
Fungsi : Karboksilasi dan transkarboksilasi.
Misal :

karboksilase biotin
ATP + HCO3- + BCCP BCCP - CO2 + ADP + Pi
33

Kekurangan : Kulit bersisik, kurang selera makan (anoreksia), HB


turun,
kolesterol naik, urat sakit.
Sumber : Daging, kuning telur, biji-bijian.
4. Thiamin (Vitamin B1)
Sebagai koenzim TPP.
Fungsi:
a. Dekarboksilasi asam a keto.
b. Oksidasi asam a keto.
c. Transketolasi.
d. Fosfoketolasi.
Kekurangan : Beri-beri, muntah-muntah, diarhe, akibat alkoholisme.
Sumber : Biji-bijian, daging, telur, susu, kacang-kacangan.
5. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Sebagai koenzim:
a. Piridoksal fosfat.
b. Piridoksamin fosfat.
Fungsi:
a. Transaminasi.
b. Dekarboksilasi.
c. Rasemasi.
Misal:
glutamat aspartat transaminase
asam glutamat + asam oksaloasetat asam keto glutamat + asam aspartat

Kekurangan : Borok kulit, lemah, letih, lesu, nervous.


Sumber : Protein hewani, biji-bijian, ubi-ubian.
6. Asam folat
Sebagai koenzim.
Fungsi : Reduksi, sumber H+, C pada sintesa CH3.
Kekurangan : Megaloblastik ademi, diarhe.
Sumber : Protein hewani, biji-bijian, sayur hijau.
7. Asam pantotenat
Sebagai koenzim : Koenzim A.
Fungsi : Pentransfer gugus asil.

O O
R CH2 C KoASH R CH2 C H2O
OH S KoA

Kekurangan : Selera makan berkurang, depresi mental, kram,


insomnia,
gangguan pencernaan.
Sumber : Semua makanan dari hewan, biji-bijian, polong-polongan.
34

8. Vitamin C
Sebagai hidroksilasi (prolin, lisin), pereduksi kuat.
Fungsi:
a. Pembentukan zat interseluler kolagen
b. Pernafasan sel
c. Sintesa hormon steroid dari kolesterol.
Kekurangan : Skorbut, gusi berdarah, kulit mudah mengelupas, mudah
luka,
mudah kena infeksi, pertumbuhan tulang pada bayi tidak
normal.
Sumber : Sayuran hijau, buah berwarna.
9. Vitamin A
Sebagai pro vitamin A dalam tumbuhan.
Fungsi : Penting pada proses fotokimia dalam retina zat picmen
dalam
mata rodopsin karena pengaruh cahaya → opsin + trans
retinen.
Akan diubah: Trans vitamin A dalam darah. Dalam gelap
diubah
kembali jadi rodopsin.
Kekurangan : Rabun senja, mempengaruhi pembentukan mukosa,
esensial
untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Sumber : Minyak ikan, protein hewani, sayur hijau, buah berwarna.
10. Vitamin D
Fungsi:
a. Mengatur absorbsi Ca dan Fosfor dari pencernaan.
b. Mengatur klasifikasi tulang dan gigi.
c. Membantu kelancaran transpor aktiv.
Kekurangan : Riketsia pada anak (tulang lunak, perubahan bentuk
tulang, gigi
tumbuh terlambat).
Sumber : Minyak ikan, susu, sinar matahari pagi.
Mengubah provitamin D → D
11. Vitamin E
Fungsi:
a. Sebagai antioksidan
b. Mengurangi oksidasi vitamin A
c. Mengatur kesuburan dan reproduksi.
Kekurangan : Terjadi hemolisa sel darah hewan, anemia ringan,
kemandulan
(pada hewan).
Sumber : Dari jaringan tumbuhan, sayur hijau, polong-polongan.
35

12. Vitamin K
Fungsi:
a. Pembentukan protombin dan protein.
b. Pembekuan darah.
c. Fosforilasi oksidatif dalam metabolisme sel.
Kekurangan : Hemorragi, darah sukar membeku.
Sumber : Hati, sayur hijau.
36

ASAM NUKLEAT

Asam nukleat adalah senyawa organik makro molekul yang kompleks yang pegang
peranan. Dalam sistem biologi asam nukleat bertugas sebagai penyimpanan dan
transmisi informasi genetik serta menterjemahkan informasi ini untuk mensintesis
dengan teliti protein-protein yang khas bagi sel individu.
Asam nukleat adalah pembawa informasi kebakaan (turunan) dari generasi.
Dalam semua organisme terdapat 2 jenis asam nukleat yakni DNA
(deoksiribonukleat-asam) dan RNA (ribonukleat asam). Dna dan RNA merupakan
polimer nukleotida.

Struktur asam nukleat


Asam nukleat terbentuk dari polimerisasi nukleotida-nukleotida.
Nukleotida terbentuk dari nukleosida dan asam fosfat.
Sebuah nukleosida tersusun dari basa purin/pirimidin dengan sebuah molekul
ribosa/deoksiribosa.

Asam nukleat

Nukleotida Nukleotida Nukleotida

Nukleosida Fosfat

Basa nitrogen Pentosa

Purin Pirimidin Ribosa Deoksiribosa

Adenin Sitosin
Guanin Timin
Urasil
37

NH 2 O H
7
1 5 N N N
N 6 8
HN N
CH CH H
2
N 4 N9 H2N N N H N N
3 H H
H
Adenin Guanin Purin
NH 2 O O
4 CH3
3 5
N H N H N
H6 H H
O 2 N1 O N O N
H H H
Sitosin Urasil Timin
H 5
CH2HO CH2HO
O O
N H 4 1 H
H H
N 3 2
OH OH
Pirimidin
OH OH OH H
Ribosa Deoksiribosa

Sehingga senyawa yang terkandung dalam:

DNA: Pentosa adalah deoksiriboda


Basa N adalah adenin, guanin (purin) dan
Fosfat sitosin, timin (pirimidin)

RNA: Pentosa adalah ribosa


Basa N adalah adenin, guanin (purin)
Fosfat sitosin, urasil (pirimidin)

Dalam nukleosida (-glikosidik/C-1) dari ribosa terikat pada n-1 pirimidin atau n-9
basa purin.

Ribosa dengan basa purin/ ribonukleosida


pirimidin
Deoksiribosa dengan basa purin/ deoksiribonukleosida
pirimidin
38

Ribonukleosida yang umum terdapat di alam adalah: rantai 4 nukleosida yang


membentuk RNA.

O
C Guanin
HN C N
C
H2N N N

O CH2O

OH O
Adenin
O P O CH2
O
OH
Guanosin

OH O
O P O CH2 Urasil
O
OH
Adenosin

OH O
O P O CH2 Sitosin
O
OH
Uridin

OH O
O P
OH
Sitidin
39

Deoksiribonukleotida yang paling umum di alam: rantai 4 nukleosida yang


membentuk DNA.
NH 2

N
N
CH Adenin
N N
H

O CH2O

H O
Sitosin
O P O CH2
O
OH
Deoksiadenosin

H O
O P O CH2 Timin
O
OH
Deoksisitidin

H O
O P O CH2 Guanin
O
OH
Deoksitimidin

H O
O P O CH2
OH
Deoksiguanosin

Sebuah nukleosida bila berikatan dengan fosfat akan membentuk nukleotida.


Dari struktur kimianya dapat disebutkan bahwa nukleotida adalah ester fosfat dari
nukleosida. Ikatan ester terbentuk anatara gugus OH C-5 ribosa dengan asam
fosfat. Sehingga ester fosfat disebut juga nukleosida-5 fosfat atau 5-nukleotida.
Nukleotida yang diturunkan dari adenosin disebut adenilat. Yang diturunkan dari
guanosin disebut guanilat.

Basa Ribonukleosida Ribonukleotida Nama Menurut Struktur Kimia


Adenin Adenosin Adenilat Adenosin mono fosfat (AMP)
Guanin Guanosin Guanilat Guanosin mono fosfat (GMP)
Urasil Uridin Uridilat Urisin mono fosfat (UMP)
Sitosin Sitidin Sitidilat Sitidin mono fosfat (CMP)
Adenin Deoksiadenosin Deoksiadenilat Deoksi adenosin mono fosfat
(dAMP)
Guanin (dGMP)
Timin (dTMP)
Sitosin (dCMP)
dst
40

Asam Nukleat terbentuk dari polimerisasi nukleotida-nukleotida. Polimerisasi


terbentuk melalui ikatan fosfat pada OH no C-% dan Oh pada Atom C-3 dari
pentosa.

NH 2 Basa purin
N
N
CH
Fostat
O N N

HO P O CH
5 2O
OH 4 Gula 1

3 2 AMP
OH OH

Dua rantai polimer nukleotida dapat berikatan melalui ikatan hidrogen yang
terbentuk antara basa-basa pada kedua rantai.
Ikatan hidrogen ini terbentuk antara atom-atom hidrogen dari sebuah basa rantai
pertama dengan atom nitrogen dari basa pada rantai nukleotida lainnya, sehingga
akibatnya terbentuk struktur heliks dari 2 rantai nukleotida.

S A S PT
S P
P C G S
S T A
P S P
P S C G S

Struktur heliks rangkap DNA


menurut Watson dan Crick

A = Adenin
C = Sitosin
G = Guanin
T = Timin
P = Pospat
S = Gula (Deoksiribosa)

O H N CH2
N
CH2 O
O
N N H N HO P O
N N
O O
O
O Guanin N H
HO P O H Sitosin
O
O CH2
3 end
O

HO P O

O 5 end
41

DNA dan RNA mempunyai susunan kimia yang hampir bersamaan dengan hanya
beberapa perbedaan:

No DNA RNA
1. Gula pentosa deoksiribosa. Gula pentosa ribosa.
2. Mempunyai asam fosfat yang Idem.
menghubungkan gula dari tiap
nukleosida membentuk rantai
nukleotida.
3. Basa nitrogennya: Basa nitrogennya:
Purin : Adenin, Guanin Purin : Adenin, Guanin
Pirimidin: Sitosin, Timin Pirimidin: Sitosin, Urasil
4. Mempunyai 4 nukleotida: Mempunyai 4 nukleotida:
dAMP, dGMP, dCMP,dTMP AMP, CMP, GMP, UMP
5. Struktur terdiri 2 rantai Struktur terdiri hanya 1 rantai
polimer nukleotida yang polinukleotida.
membentuk dobel heliks.
6. DNA adalah materi genetik RNA adalah pembawa informasi genetik
dan terdapat dalam dan berperan dalam sintesis protein. RNA
kromosom, nukleoplasma dan terdapat dalam nukleous, nukleoplasma
mitokondria. dan sitoplasma.

DNA mempunyai berat molekul sampai jutaan (7 juta) dengan struktur dobel heliks
yang panjangnya mencapai 30 000 A dan lebar 15-20 A.
RNA terdapat dalam keadaan terlarut di dalam plasma dengan berat molekul
rendah sekitar 100 nukleotida (contoh RNA untuk transfer alanin pada biosintesa
protein). tRNA ini mempunyai struktur berlipat karena ada ikatan hidrogen antara
sesama basa dalam 1 rantai molekul polinukleotida.

Nukleoprotein
Kebanyakan dari asam nukleat tidak terdapat bebas di dalam sel, biasanya asam
nukleat diisolasi dari nukleoprotein, yakni gabungan asam nukleat dengan protein.
Ikatan antara protein dengan asam nukleat mudah dilepaskan hanya dengan
penambahan elektrolit/perubahan pH. Nukleoprotein berat molekul rendah, kaya
arigin dan lisin. Contoh: Histon dan Protamin.

Virus
Merupakan nukleoprotein → asam nukleat berupa DNA dan RNA sehingga ada
virus RNA dan virus DNA, masing-masing mempunyai unit protein sehingga
disebut nukleoprotein. Protein terletak di sebelah luar dan asam nukleat di sebelah
dalam.

Protein
42

Contoh:
Virus mozaik tembakau (TMV)
Asam nukleatnya berupa rantai tunggal yang membentuk a heliks dan yang
bersifat infektif adalah asam nukleatnya.

Protein

Karena virus adalah asam nukleat maka untuk berkembang biak memerlukan sel
hidup untuk membentuk asam nukleat baru dan proses ini adalah sintesa biologis.
43

PENCERNAAN

Zat makanan:
Polimer masuk dalam tubuh diubah menjadi bentuk molekul dilakukan oleh organ
(alat pencerna). Ukuran molekul akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan
antara lain, tenaga, zat pembangun pertumbuhan dan lain-lain.

Bahan makan makro molekul Organ pencerna Absorpsi


Molekul sederhana
(karbohidrat, protein, lemak)

Mulut
Kelenjar ludah

Esofagus

Hati

Katup pilorus

Lambung
Kantung empedu
Saluran empedu
Pankreas

Duodenum
Usus halus
Usus besar
Usus buntu
Anus

11
12
1. Membran sel
Sel 1 2. Mitokondria
3. Lisosom
10 4. Retikulum endoplasmik
2 5. Sitoplasma
6. Inti
7. Plasma inti
9 3 8. Membran inti
X
9. Nukleous
4 10. Ribosoma
8 11. Golgi
5
12. Butir-butir lemak
7

6
44

Proses pencernaan
Dalam mulut
Makanan → ukuran yang lebih kecil
luas permukaan bertambah
kontak dengan enzim baik
reaksi berjalan lebih cepat
Enzim ptialin dalam mulut yang membantu, dihasilkan oleh kelenjar ludah
(glandula submaxilaris, glandula sublingualis, glandula parotis)
Komposisi ludah:
99,5 % zat cair dan 0,5 % zat padat
pH ludah 6,35-6,85
Berat jenis ludah 1,003
Fungsi ludah:
o Membasahi makanan
o Pelumas dalam kerongkangan
o Pemecah amilum, dekstrin
Enzim ptialin dalam mulut:
pH optimun 6,6, dibawah itu tidak aktiv, hanya mampu mengubah/memecah
ikatan 1,4 pada amilum dan dekstrin. Enzim ini dalam lambung hanya mampu
bertahan 15’-30’.
Dalam lambung
Terdapat cairan lambung: 99,4 % air dan 0,6 zat padat, dengan berat jenis =
1,001.
Enzim yang terdapat di lambung: Pepsin, lipase.
Cairan lambung mengandung: Hcl, Nacl, Kcl, fosfat, musin, enzim-enzim.
Hcl berfungsi:
o Pendenaturasi protein
o Mengaktivkan pepsinogen → pepsin
o Merangsang sekretin yang terdapat dalam usus 12 jari.
o Mencegah fermentasi
o Dan lain-lain
Pepsin berfungsi:
o Pemecah peptida → bentuk yang lebih sederhana
o Mengumpulkan susu → pemecahan
Lipase berfungsi: Pemecah lemak
Renin berfungsi: (pada lambung bayi) penggumpal susu
Mukus/lendir berfungsi: Melindungi dinding lambung dari Hcl
Dalam usus
Proses dilakukan oleh pankreas enzim, empedu, cairan usus.
Cairan pankreas:
o Hasil dari sel dalam kelenjar pankreas
o Terdiri 98,7 % cair dan 1,3 % padat.
o pH 7,5-8,2
o Terdapat karbonat, enzim, tripsin, khimotripsin, karboksipeptidase, amilase,
lipase, nukleodepolimerase, yang akhirnya akan disalurkan ke duodenum
45

Cairan usus:
o Hasil dari kelenjar-kelenjar mukosa usus
o Terdapat enzim karbohidrase, peptidase, nukleo-fosfatase, nukleosidase,
enterokinase yang berfungsi mengaktivkan tripsinogen → tripsin
Empedu:
o Hasil dari sel hati, kuning-pahit, pH 7,0-8,5
o Terdiri zat padat 1-4 % dan zar organik: Asam empedu, bilirubin,
kholesterol
o Merupakan tempat pembuangan sisa dari sel hati
o Asam empedu yang terdapat: asam kholat, asam deoksikholat yang
berfungsi:
Emulgator lemak
Mengaktivkan lipase
Menambah absorbsi asam lemak, kolesterol, vitamin D dan K
Merangsang pengeluaran empedu
46

METABOLISME SEL

Zat makanan → ukuran kecil → dalam sel.


Mengalami proses:
Anabolisme (membentuk molekul besar)
Katabolisme (energi dipecah → molekul kecil)
Dalam proses katabolisme maka energi dipakai untuk proses kimia sel dan fungsi
tubuh. Proses yang berlangsung dalam sel dengan bantuan enzim.

Sitoplasma
Purin sRNA Hormon
Pirimidin mRNA
Pentosa tRNA
Inti
A.A
Fat
Sintesis
F.A F.A. protein

F.A. Ac. CoA ATP Ribosom


Mitokondria
CO2 + H2O
G G Gly
47

Karbohidrat
Metabolisma pada mamalia:
Glikolisis : Oksidasi glukosa/glikogen menjadi piruvat dan laktat
melalui
jalur EMP.
Enzim terdapat : Extra mitokondria.
Glikogenesis : Sintesis glikogen dari glukosa.
Glikogenolisis : Pemecahan glikogen →
Proses di hati: Hasilnya glukosa
Proses di otot: Hasilnya piruvat dan laktat
Siklus Kreb’s : Suatu jalan bersama dari oksidasi karbohidrat,
lipid,
(Siklus trikarboksilat) protein, melalui asetil Ko A dan akan
dioksidasikan:
(Siklus asam sitrat) CO2 + H2O
(TCA/CAC)
HMS/DOP/PGOP/PPC : Suatu jalan/jalur lain dari oksidasi glukosa selain
melalui
EMP/Kreb’s.
Glukoneogenesis : Pembentukan glukosa/glikogen dari zat-zat
bukan
karbohidrat.

glukosa darah

Hati Otot
glukosa-6-fosfat glikogen glikogen glukosa-6-fosfat
urea
NH3
piruvat piruvat
NH3
ALA
laktat laktat
ALA
darah

Siklus Asam Laktat/Siklus Cori


48

Glikolisis
Semua enzim yang diperlukan untuk jalur EMP terdapat pada extra mitokondria,
enzim-enzim tersebut bertanggung jawab terhadap perubahan glukosa menjadi
piruvat dan laktat.

ADP glikogen
ATP*

-D. glukosa Mg ++ glukosa-6-fosfat

fruktosa-6-fosfat

++ ATP*
Mg
ADP

gliseraldehid-3-fosfat fruktosa-1,6-difosfat dihidroksi asetofosfat


+
pi NAD
triosafosfat (DHAP +
NADH + H+ gliseraldehida-3-fosfat)
1,3 difosfogliserat R 3 ATP
ADP
++
Mg
ATP
3-fosfogliserat

2-fosfogliserat

Mg ++ H2O

fosfoenolpiruvat
ADP
Mg ++ NAD+
ATP
NADH + H+
piruvat piruvat laktat
(enol) (keto)
asetil Ko A

oksaloasetat

propionat
sitrat

-keto glutamat CO2


CO2
49

Jalur glikogenesis dan glikogenolisis

glikogen
1,4 dan 1,6 glucosil
pi

1,4-(glucosil unit)x

UDPG

pi
glukosa-1-fosfat
UTP

glukosa-6-fosfat C

-D. glukosa
50

METABOLISMA KARBOHIDRAT

Terdiri digesti dan absorpsi


Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting, umumnya yang dimakan poli
dan oligo-sakarida, sedang monosakarida sedikit terdapat dalam makanan.

Makanan Mulut Oesopagus Lambung Duodenum


(ptialin (getah lambung, (getah pankreas
amilase) enzim proteolitik) saluran pankreas
saluran empedu
-Na Bic
Usus halus Tetap di usus halus menjadi monosa -Amilase
(Enzim disakarase diserap villi monosa fosfat -Lipase
Enzim maltase kapiler darah vena -Proteolitik
Enzim laktase -Garam empedu
Enzim sakarase) -Sekretin
-Pankreozimin)

Hati
Monosa lain Glukosa fosfat metabolise

Jadi monosa diaktivkan menjadi monosakarida fosfat (fosfat berenergi tinggi:


pirofosfat) sehingga senyawa monosa menjadi lebih reaktiv.

mono monosa fosfat Proses berjalan katalitik


ATP ADP
OH =P
CH2OH 1 H2C O P O CH2OH
pi
heksokin
O H O H HO O H
(glukokin) 2
glikogen
5
OH ATP ADP OH O P

4
glukosa- 6-fosfat glukosa- 1-fosfat

CH2OH CH2OH
H2C O P CH2OH
O H O H O O OH
OH 1
3
CH2 CH2OH
H OH ATP ADP O P ADP ATP
OH

galaktosa galaktosa- 1-fosfat fruktosa-6-fosfat fruktosa

1. Enzim heksokinase
2. Fosfoglukomutase
3. Galaktokinase
4. Epimirase
5. Fosforilase
51

Glikogenolisis
Pengubahan glikogen → glukosa dalam hati dan otot.

glukosa makanan

glikogen hati glukosa darah glikogen otot


(70-90 mg %)

Proses: - glikogen 1 glukosa-1-fosfat 1. fosforilase


- glukosa-1-fosfat 2 glukosa-6-fosfat 2. fosfoglukomutase
- glukosa-6-fosfat 3 glukosa + piruvat 3. fosfatase

Pengaturan glukosa darah tetap (hemeostatis): bahwa antara pengambilan dan


pemberian adalah diatur oleh hormon insulin, hasil dari insula langer hans-
pankreas, yang mengatur glikogenolisis dan glikogenesis dalam hati.

Glukosa darah diatas normal hiperglikemia hormon insulin berkurang


- glikogenolisis = diabetes melitus menurunkan glukosa darah
- glikogenesis otot = glukosuria
- absorbsi glukosa usus

Glukosa darah turun:


- glikogenolisis
- glikogenesis otot
- oksidasi karbohidrat CO2
H2O
ATP
52

Glikolisis
Emden Mayerhof Pathway, penguraian glikogen/gula → asam piruvat secara
anaeraob.
Berlangsung dalam jaringan-jaringan aktiv-otot.

CH2OH H2C O P H2C O P


O O O
glikogen 1 H 2 H 3 OH
(poli -1,4-glukosa) CH2OH
O P OH
pi

glukosa-1-fosfat glukosa-6-fosfat fruktosa-6-fosfat


CH2 O P
ATP
C O 4

CH2OH ADP
dihidroksiasetonfosfat
(DHAP) H2C O P
O
5 OH
6
CH2 O P

O O fruktosa-1,6-difosfat
C O P pi C H
COOH 8 7
HC OH CH OH
H C OH + +
CH2 O P ATP ADP CH2 O P NADH + H NAD CH2 O P

asam 3-fosfogliserat asam 1,3-difosfogliserat gliseraldehida-3-fosfat


(3-PGA) (1,3-DPA)

COOH COOH COOH


10 11
HC O P C O P C O

CH2OH H2O CH2 ADP ATP CH3

asam 2-fosfogliserat asam fosfoenol piruvat asam piruvat


(2-PGA) (PEP)

1. fosforilase
2. fosfogluko mutase
3. fosfogluko isomerase
4. frukto kinase
5. aldolase
6. isomerase triosafosfat
7. dihidrogenase-3-fosfat
8. kinasefosfo gliserat
9. fosfoglisero mutase
10. enolase
11. kinase piruvat
53

Dalam otot asam piruvat akan diubah: Asam laktat

COOH COOH
NADH + H+ NAD+
C O HC OH
dehidrogenase laktat
CH3 CH3

asam piruvat asam laktat

Dalam ragi : Glikolisa → Etanol (fermentasi alkohol)


Syarat : Larutan harus steril → Hasil manis
Larutan tidak steril → Hasil asam

COOH
O NADH + H+ NAD+
1 CH2OH
C O C H
2
CH3
CH3
CH3 CO2
3 etanol

CH3
COOH

1. dekarboksilase piruvat
2. dehidrogenase alkohol
3. bakteri
54

Glikogenesis
Pembentukan glikogen dalam hati/otot.
Tahap: Fosforilasi, mutasi, pemanjangan rantai.

CH2OH H2C O P CH2OH


O O H O H
1 2

ATP ADP OH O P

glukosa glukosa-6-fosfat glukosa-1-fosfat


UTP

3
pi
O
UDP
CH2OH CH2OH N
O O O O
4 O N
O
O O O P O P O CH2
n
glikogen rantai glikogen uridindifosfatglukosa OH OH
non reduktor (UDPG)

1. glukokinase
2. fosfogluko mutase
3. pirofosforilase UDPG
4. sintetase glikogen

10 tahap tahap 11 asam laktat


glukosa/glikogen asam piruvat
anaerob
tahap 11 tahap 12
asetaldehid etanol

Hasil glikolisis:
-Dibutuhkan 2 ATP (jika yang diubah glukosa)
(jika glikogen: butuh 1 ATP)
-Dibutuhkan 1 NADH untuk 3 atom C
-Dikeluarkan 2 NADH + 2H+ untuk 6 atom C
-Dikeluarkan 2 ATP 2 untuk 6 atom C
-Dikeluarkan 2 mol asam laktat
+
Dikeluarkan: 2 ATP + 2 mol asam laktat/mol glukosa
55

Siklus asam sitrat


= Siklus Krebs (penemu: Sir Hans Krebs)
Dasar: Glukosa → glukosa-6-fosfat → asam piruvat → asetil Ko A → siklus asam
sitrat
→ CO2 + H2O

+ H2C COOH
NADH + H
O C COOH
C OH NAD+ CO2 O HC COOH
Co ASH
C O H3C C SCoA H2C COOH asam akonitat
CH3 Co ASH asetil CoA
HO C COOH
asam piruvat H2C COOH
O C COOH 1 H2C COOH 2
HC COOH
H2C COOH asam sitrat
asam oksaloasetat HO C COOH
H
asam isositrat
NADH + H+ +
NAD
8 3
NAD+ CO2
NADH + H+
COOH
HC OH COOH
CH2 CH2
COOH CH2
asam malat
C O
COOH
asam ketoglutarat
7
Co ASH NAD+
H2O 4

COOH CO2 NADH + H+


CH
CH COOH
COOH pi CH2
asam fumarat Co ASH 5 CH2
6 COOH
GDP C S CoA
FADH2 CH2
FAD GTP O
CH2
suksinil koenzim A
COOH
asam suksinat

Berlangsung dalam mitokondria


O
+
C3H4O3 + Co ASH + NAD H3C C S CoA + CO2 + NADH + H+
O
+ +
H3C C + 3 NAD + FAD + GDP + pi 2 CO2 + 3 NADH + 3 H + FADH2 + GTP + H-S CoA
S CoA
56

Interaksi Metabolisme
Metabolisme berkangsung menurut urutan reaksi disebut jalur metabolik, berlaku
untuk glukosa, asam amino, asam lemak yang saling berhubungan metabolit
tertentu adalah asam piruvat, asetil koenzim A dan siklus asam sitrat.

Zat Makanan

Protein Karbohidrat Lemak

Asam Amino Glukosa Gliserol


Glikogen dan
Protein Tubuh Asam Lemak

Asam Piruvat
Depot Lemak

Zat antara Siklus Asam Sitrat Asetil KoA

Transpor Elektron dan H+


Siklus Asam Sitrat
Fosforilasi Oksidatif

Efisiensi energi dari 1 mol glukosa bila diubah menjadi CO2 dan H2O dalam
metabolisme (glikolisis → asam piruvat → asetil koenzim A → siklus asam sitrat)
akan dihasilkan ATP = 38.
C C C
+
H + NADH CO2 C C
C C C C
C C
NAD C C
C C
C
NADH + H+
C C
C
C C
C
C C
C +
NAD
CO2
H+ + NADH

C
C

C FADH2
NAD + C
H+ + NADH
C C C C

C FAD C C
GDP C
GTP
C C

C C
57

Satu mol glukosa dalam glikolisis dan siklus asam sitrat akan menghasilkan: 10 mol
NADH + H+, 2 FADH2, 2 ATP dan 2 GTP. Dalam proses transpor elektron dan
fosforilasioksidatif menghasilkan, antara lain:
NADH menghasilkan 3 mol ATP dan GTP + ADP ATP + GDP
FADH2 menghasilkan 2 mol ATP
Enzim yang berperan adalah sitokrom a,b,c; koenzim Q dan FMN, sehingga 1 mol
glukosa menghasilkan 34 ATP (dari NADH dan FADH2) + 2 ATP + 2 ATP = 38
ATP.
Dalam sistem biologis energi bebas dari hidrolisa ATP sebanyak 7,3 kkal mol-1,
sehingga energi dari 1 mol glukosa sebanyak 38 ATP = 38 7,3 = 277 kkal mol-1.
58

Lingkaran pentosa fosfat (LPP)


LPP juga dinamakan heksosa monofosfat shunt. Disebut cabang, karena glukosa →
glukosa-6-fosfat akan dipecah → fruktosa-6-fosfat melalui glikolisis, selain itu juga
pecah melalui LPP dan dihasilkan pentosafosfat yang kemudian untuk biosintesis
asam nukleat.
Selain itu LPP berfungsi untuk pembentukan NADPH + H+ ekstra mitokondrial
yang akan dipakai sebagai sumber hidrogen pada biosintesis asam lemak.
LPP terdiri dari 2 tahap: Oksidasi dan pengembalian.

6 glukosa-6- fosfat + 12 NADP+ + 7 H2O 12 NADPH + 12 H+ + 6 CO2 + 2 pi


6 glukosa-6-fosfat

6 NADP+

6 NADPH
6 fosfat glukonat
+
6 NADP

6 NADPH
6 ribulosa-5-fosfat

2 silulosa-5-fosfat
2 silulosa-5-fosfat
2 ribosa-5-fosfat

2 gliseraldehida-3-fosfat
2 sedoheptotulosa-7-fosfat

2 eritrosa-4-fosfat 2 fruktosa-6-fosfat
2 fruktosa-6-fosfat

2 gliseraldehida-3-fosfat 4 fruktosa-6-fosfat

gliseraldehida-3-fosfat 4 glukosa-6-fosfat
dihidroksiasetonfosfat

fruktosa difosfat

pi
fruktosa-6-fosfat

glukosa-6-fosfat
59

HUBUNGAN ANTAR METABOLISMA


KARBOHIDRAT-LEMAK-PROTEIN

karbohidrat
glikogen

glukosa glukosa-1-fosfat

glukosa-6-fosfat

fruktosa difosfat
gliserol
fosfo gliseraldehida
lemak
fosfo gliserat
asam lemak
fosfo piruvat

serin piruvat

alanin leusin
isoleusin
asetil KoA asetoasetat
tirosin
=

fenil alanin

treonin
oksaloasetat sitrat
prolin,histidin = protein
glisin malat isositrat

asam glutamat
fumarat ketoglutarat
suksinat suksinil KoA
arigin

valin ornitin
60

METABOLISMA LIPIDA

Digesti dan absorpsinya metabolisme: Lipid → CO2 + H2O


Lipida merupakan sumber energi utama dalam jangka panjang yang
diperlukan makhluk hidup, terutama setelah cadangan glikogen otot dan hati
yang jumlahnya terbatas sudah habis.
Digesti lipida dalam lambung tidak ada (sedikit sekali).
Lemak dari lambung → usus 12 jari digesti berlangsung: bercampur dengan
getah pankreas dan empedu (getah hati) yang bersifat basa. Komponen utama
dari getah hati: K/ Na glikokolat, kolesterol, pigmen empedu. Getah pankreas
antara lain enzim lipase, diperlukan untuk mencerna lipida sehingga menjadi
bentuk emulsi yang halus sehingga kerja enzim lebih aktif.
Trigliserida diuraikan oleh enzim lipase pada atom C1 dan C3 atau hanya 1 atom
C.

C Asam lemak

C Asam lemak 2 asam lemak bebas + 2 asil gliserol


(F.F.A) (monogliserida)

C Asam lemak

Kemudian diabsorpsi (F.F.A dan monogliserisa), bersama fosfolipida → bentuk


micelle (terdiri dari garam empedu, vitamin yang larut lemak, F.F.A,
monogliserida, kolesterol) yang koloidal besar 40-400 Ao dan akan mendifusi ke
dalam sel-sel mukosa usus, di sini garam empedu tidak ikut difusi, ia akan
diserap pada bagian bawah saluran pencernaan dan kembali → hati.
Jadi micelle di mukosa usus diresintesa lagi dari:

monogliserida + F.F.A digliserida


+ F.F.A

trigliserida

Trigliserida ini bersama komposisi lain menjadi chilomikron (0,5 - 1 ) → akan


masuk ke dalam saluran limfa → vena → jantung → sirkulasi darah → sebagian
besar masuk hati, lainnya ke jaringan.
Di hati trigliserida diurai kembali karena chilomikron tidak dapat melalui
dinding sel: → asam lemak bebas + gliserida di hati mengalami proses:
(penjenuhan/ pengurangan, perpenjangan/ perpendekan rantai karbon) →
jaringan penyimpan lemak → diurai lagi kalau diperlukan: → gliserida +
F.F.A.
Lemak jaringan diuraikan karena merupakan sumber energi.
Gliserol dapat mendifusi keluar dan pembakaran mengikuti glikolisis (DHAP.).
61

Asam lemak bebas (F.F.A.) diikat pada globulin (protein darah) dibawa ke
jaringan untuk sumber energi.
=
= mukosa
=
=
=
==

===
=

= lumen

usus halus
mukosa limfa darah

limen usus dalam retikulum


getah empedu endoplasma
chilomikron
trigliserida
kholesterol emulsi
vitamin
monogliserida kolesterol + protein
F. F. A vitamin
monogliserida F. F. A
F. F. A monogliserida
trigliserida

hati
getah empedu
proses

jaringan lemak
diurai
glikolisis
DHAP griserida + F. F. A + protein darah

sumber energi
Gambar digesti dan absorpsi lipida
62

KATABOLISMA LIPIDA

Lemak jaringan (trigliserida) → gliserida + F.F.A.


F.F.A. ke hati → CO2 + H2O + ATP
Tahun 1904 dikemukakan oleh Knoop mengenai oksidasi lemak jenuh dikenal
dengan sebutan “ -oksidasi dari Knoop” (karena menyerang atom C- .).
Dengan hasil fragment atom C-2: asam asetat.
Tahun 1950 Lynen kemukakan bahwa oksidasi berlangsung pada asam lemak
bebas tetapi pada Acil CoA. Asam lemak bebas → Asil CoA → Oksidasi.
Proses di hati pada -oksidasi ada tahap-tahap:

Co ASH
2
asam lemak bebas asil CoA asil CoA = jenuh
(jenuh) 1
ATP ADP + pi FAD FADH2
H2O
3

5 oksidasi
asil CoA ketoasil CoA ikatan tunggal dan mol air
4
n-1 NADH + H +
NAD+
asetil CoA Co ASH

ulangan

Kreb's fosforilasi oksidatif CO2 + H 2O

asil CoA

1. tiokinase
2. dehidrogenase asil CoA
3. hidrase enoil
4. dehidrogenase -OH asil CoA
5. ketotiolase
63

SIKLUS ASAM SITRAT


(Siklus Krebs → Sirkulasi Hans Kreb’s)

Dasar: Glukosa → glukosa-6-fospat → asam piruvat→ asetil KoA → siklus asam


sitrat → tenaga + CO2 + H2O.

O O
HO C C CH3
piruvat
KoASH NAD+
CO2
+
NADH + H
O
KoAS C CH3 KoASH
asetil KoA H2C COOH
O C COOH
H2C COOH HC COOH
1
asam oksaloasetat H2C COOH
H2C COOH
NADH + H+ cis-sitrat
C COOH
2 HC COOH
asam akonitat
NAD+ 8
H2C COOH
H
HO C COOH HC COOH
HC COOH HO C COOH
H H
asam malat asam isositrat

+
NAD
H2O 3
CO2
7

NADH + H+

CH2 COOH
CH COOH
CH2
CH COOH
asam fumarat O C COOH
asam ketoglutarat

Ko ASH
NAD+
FADH2 6 4

+
pi NADH + H
Ko ASH
FAD 5 CH2 COOH CO2
CH2 COOH
CH2 COOH CH2
asam suksinat GTP GDP O C S CoA
suksinil koenzim A

Berlangsung dalam mitokondria


64

-oksidasi berlangsung dalam mitokondria dan pembentukan asil CoA berlangsung


dalam sitoplasma, baru masuk ke mitokondria.

Contoh pada asam palmitat C15H31COOH, diperoleh ATP sebesar: 7 putaran


siklus.

Hasil ATP Hasil Bersih


7 FADH2 2 14 ATP
7 NADH + H+ 3 21 ATP
8 Asetil CoA 12 96 ATP
Pembentukan Acil -1 -1 ATP
CoA
Proses Ulang -1 -1 ATP
Jumlah 129 ATP

Efisiensi Kalori: 129 7,3 kkal = 941,7 kkal


941,7
Efisiensi Energi: x100 % 40%
2340

Cara lain oksidasi (lebih cepat).


Adalah oksidasi atom C gugus metil asam dikarboksilat kemudian oksidasi lagi 2
arah asetil CoA.
65

PEMECAHAN ASAM LEMAK TAK JENUH

Asam lemak tak jenuh banyak dijumpai di alam. Yang esensial: linoleat,
linolenat, arakhidonat. Pemecahannya: pada dasarnya tidak berbeda dengan asam
lemak jenuh. Adanya ikatan rangkap-cis maka perlu enzim khusus agar menjadi
bentuk-trans (seperti pada hasil antara pada pemecahan asam lemak jenuh).
Asam lemak tak jenuh terdapat di luar mitokondria akan diangkut oleh
karnitin masuk ke dalam mitokondria dan menjadi bentuk aktivnya yaitu asil-KoA
tak jenuh kemudian didegradasi seperti pada asam lemak jenuh. Contoh: Oleil-
SKoA terdiri rantai C 18 buah dan ikatan rangkap terdapat pada atom C 9-10
buah. Bentuk cis oleil-SKoA ini masuk ke siklus -oksidasi dan secara bertahap
dipisahkan asetil KoA.

O
C C C C C C C C C C S KoA
C C C C C C C C
oleil-S KoA

3 x siklus oksidasi

O O
C C C C C C C S KoA + 3 C C S KoA
C C C C 3 C 1
2
3
sis enoil-KoA asetil-S KoA

Sampai siklus ke 3 dihasilkan 3 asetil SKoA. Pada siklus ke 4 dimulai bila cis
enoil trans enoil.

O
3 2
R C C 2 C S KoA R C C 1
C C 1 C C C S KoA
3
sis enoil-KoA
O
2
sis enoil-KoA

Senyawa trans langsung masuk ke reaksi hidrasi tanpa melalui dehidrogenasi


dalam siklus -oksidasi akan dihasilkan 1 Asetik-SKoA tanpa menghasilkan
FADH2. Siklus berikutnya berlangsung seperti -oksidasi asam lemak jenuh.
Asam lemak tak jenuh polienoat: asam linoleat, diperlukan enzim L-3-OH-
asil-SKoA epimerase.
Reaksi:
66

C C C C C C C C
C C C C C C C C C C S KoA
linoleil-KoA O

3 asetil KoA
2
C C C C 4 C C C C C C C S KoA
C C C C 5 C C C S KoA * C C C C C C O
6 3
3 6 O 2 6
sis dienoil-KoA trans dienoil-KoA

* Enzim enoil-KoA isomerase


2 asetil KoA

C CC C Enzim Hidratase C C C C O
C C H C C S KoA C C C C 1
S KoA
OH 2 2
D. 3 hidroksi asil Ko-A O sis eniol-KoA

epimerase

C C C C
C C C C S KoA dan seterusnya.... 4 asetil KoA

L. 3 OH-asil-KoA O

Pemecahan asam lemak ganjil yang jarang terdapat di alam, bila terikut
dalam makanan maka degradasinya lewat siklus -oksidasi. Pada pemecahan
terakhir dihasilkan senyawa atom C3 = propionil-KoA. Asam lemak ganjil Asetil
KoA sisa (3C) propionil KoA metil malonil KoA suksinil KoA Siklus
Krebs.

propionil KoA karboksilase


+
biotin
Asam lemak ganjil H3CH2C C S KoA asam amino (valin, isoleusin)
O
ATP
CO2 propionil KoA
metilmalonil KoA
ADP rasemase
pi
O
metilmalonil KoA mutase O
H C S KoA +
B12 H2C C S KoA
H C CH3
H2C C OH
C OH
O
O suksinil KoA
metilmalonil KoA

Siklus Krebs
67

Metabolisma asam lemak tak jenuh rantai panjang yang penting dalam
metabolisme mamalia adalah:

Asam lemak non esensial: Asam palmitoleat (16:1)


CH3-(CH 2)5-C=C-(CH 3)7
COOH
Asam oleat (18:1)
C-(C)7-C=C-(C)7-COOH

Asam lemak esensial : Asam linoleat (18:2)


C-(C) 4-C=C-C-C=C-(C) 7
COOH
Asam a linoleat (18:3)
C-C-C=C-C-C=C-C-C=C-(C)7
COOH
Asam arakhidobat (20:4)
C-(C)4-(C=C-C)4-(C)2-COOH
68

METABOLISMA PROPIONAT (Propionil KoA)

Oksidasi asam lemak jenuh


Untuk asam lemak jenuh dengan jumlah atom C genap maka hasil pemecahan
-oksidasi berupa asetil KoA (atom C = 2).
Untuk asam lemak jenuh dengan jumlah atom C ganjil maka hasil pemecahan
-oksidasi berupa propionil KoA (atom C = 3).
Dari makanan juga diabsorpsi propionate, yang dalam tubuh akan diubah jadi
propionil KoA.
Propionil KoA akan diubah jadi suksinil KoA, dan masuk dalam siklus sitrat.
Proses:

O ATP O
1
CH3 CH2 C H CH3 CH2 C S-CoA
Co A-SH ADP + ppi
asam propionat propionil CoA

ATP
CO2
2
ADP + pi

O O
H2
H3C C C S-CoA CH3 CH C S-CoA
C OH C OH
O O
suksinil CoA metilmalonil CoA

Siklus Kreb's

1. Enzim thiokinase
2. Enzim karboksilase propionil CoA-( koenzim biotin),
fungsi untuk karboksilasi
3. Enzim isomerase metilmalonil CoA-koenzim B12
69

Oksidasi asam lemak tak jenuh


Prinsip sama: melalui -oksidasi, karena ada ikatan tak jenuh maka ikatan
harus dipindah ke posisi - (posisi 2-3) yang memungkinkan terjadi -oksidasi.
Bila ikatan ada lebih dari 1, maka dipotong lalu dipindah ke posisi - . Enzim
yang berperan: isomerase.
Contoh:
Oksidasi asam linoleat C18H32O2 posisi ikatan rangkap pada C-9 dan C-12.

O
C
S-CoA
linoleil-CoA

oksidasi
3 asetil CoA

O
C
S-CoA
dienoil-CoA

enzim trans enoil CoA isomerase

asil CoA tak jenuh C O


S-CoA

oksidasi
2 asetil CoA

C O
enoil CoA S-CoA

enoil CoA hidratase

OH
C O
hidroksi asil CoA S-CoA

hidroksi asil CoA epimerase

O
C
S-CoA
OH

oksidasi

4 asetil-CoA
70

ANABOLISMA LIPIDA
LIPIGENESIS

Anabolisma lipida berlangsung dalam sitosel.


Beberapa tahap anabolisma:
- Biosintesa asam lemak dari asetil KoA dan malonil KoA.
Berasal dari glukosa glikolisis (hasil asetil KoA/ -oksidasi) diubah dalam
siklus lipigenesis asam lemak.
Tahap I: Pembentukan asetil-ACP (dengan bantuan ACP)

O
Asetil KoA + H-S-ACP H3C C + HS-KoA

S-ACP
Malonil KoA dibentuk dari:

O
O
Asetil KoA + CO2 C H2C C

HO
S-KoA

Tahap II: Penggabungan malonil KoA dengan asetil-ACP


Tahap III: Dehidratasi
Tahap IV: Reduksi
Siklus diulangi dengan penambahan malonil-KoA, akhirnya diperoleh asam
lemak.
71

Lipigenesis asam lemak jenuh

HS-ACP
O O
transfer
CH3 C S-ACP CH3 C S-ACP
1
asetil CoA asetil ACP 2 HS=ACP
karboksilase CoASH ko
nd
ATP en
sa CO2
CO2 si
COOH
O ADP + pi CH2 dst O O
HS-ACP
C S-ACP C S-ACP CH3 C CH2 C S-ACP
*

u l an g
CH2 O asetoasetil ACP
COOH CoASH malonil ACP
malonil CoA NADPH + H+
reduksi I

O NADP+
CH3(CH2)4C S-ACP
heksonil ACP H O
CH3 C CH2 C S-ACP
O HS-ACP
H2 OH
CH3 C CH2 C S-ACP CO2 -OH butiril ACP
butiril ACP
reduksi II 3
NADP+ ra si
4 O hid
H de
NADPH + H+ CH3 C CH C S-ACP
-OH krotonil ACP

1. asil transferase
2. malonil transferase
3. hidratase
4. reduktor

Sintesa asam lemak jenuh terdapat pada hewan, manusia, juga sintesa asam
lemak tak jenuh juga terjadi pada tanaman (organ aerob).
Contoh: Sintesa asam oleat (ikatan = pada C-9) memerlukan O2 ikatan
rangkap, enzim kompleks oksigenase.
Sedang dalam organ anaerob sintesa asam tak jenuh dengan memakai

dehidratase
-OH asil ACP enoil ACP
72

Sintesis Asam Lemak Ikatan Tunggal

Ditemukan dalam tubuh hewan, menyimpan jenis lemak yang lunak depot
lemak. Proses terjadi dalam mikrosom hati, merubah stearil KoA oleil KoA.
Dalam reaksinya diperlukan O2, NADPH/ NADH.

stearil KoA + enzim


asil transferase
KoA-SH

Stearil-enzim
O2 + NADPH + H+
hidroksilase
NADP+ + H2O
hidroksistearil-enzim
hidratase
H2O

oleil-enzim
asil transferase KoA-SH

oleil-KoA + enzim

Asam lemak essensial disintesis dari asam linoleat (misal, linoleat arakhidonat).
Proses:

9,12
linoleil KoA linoleil KoA ( oktadekadienoil KoA)
O2 + NADPH + H+
desaturase
NADP+ + H2O
6,9,12
g linoleil KoA glinolenil KoA ( oktadekatrienoil KoA)
perpanjangan malonil KoA, NADPH
(C2)
8,11,14
g linolenil KoA ( eikosatrienoil KoA)
O2 + NADPH +H+
desaturase
NADP+ + H2O
5,8,11,14
arakhidonil KoA ( eikosatetraenoil KoA)
73

Biosintesa Trigliserida

agliserofosfat + 2 mol asil KoA asam a fosfatida


1 2
pi
asam a fosfatida a,b digliserida
3
Ko-ASH
a,b digliserida + 1 mol asil KoA triglisrida
4
O

CH2OH O H2C O C R
O
2R C S KoA pi
HO C H R C O CH
2Co-ASH O
CH2OH H2C O P
O CH2 O C R
1 2

O R C O CH

O
O H2C O C R CH2OH
SKoA
C 3
R C O CH O R
H
AS
H2C O C R Ko-

Ikhtisar jalur utama metabolisma lipida dan hubungannya dengan metabolisma


glukosa.
steroid
FFA
gliserol
steroidogenesis

lipolisis
aktivasi
aktivasi

triasil gliserol
+
fosfolipid
kolesterol
kolesterologenesis

esterifikasi
gliserol-P asil KoA

-oksidasi

sfingolipida
asetil-KoA
triosa-P piruvat
ketogenesis

siklus
glukosa krebs

benda keton
CO2

Bila energi yang diperlukan banyak maka pemecahan lemak banyak, -oksidasi
menghasilkan asetil KoA + asetoasetat yang akan diubah menjadi benda – benda
keton.
74

METABOLISMA ENERGI DALAM TUBUH

Membahas tentang beberapa kalori yang dibutuhkan tubuh. Proses katabolisma


menghasilkan energi dan anabolisma membutuhkan energi.
Dipergunakan alat kalorimeter, dilakukan secara in-vitro (luar tubuh).
Bahan makan (karbohidrat, lemak, protein CO2 + H2O + kalori
Untuk karbohidrat dihasilkan 4,1 cal/gram, untuk lemak dihasilkan 9,4
cal/gram dan untuk protein dihasilkan 5,6 cal/gram.
Dalam makhluk hidup ada faktor lain yang berpengaruh sehingga tidak dapat
dihasilkan kalori 100% sama seperti in-vitro.
Untuk karbohidrat hanya 98% nilai absorpsinya sehingga nilai kalori
karbohidrat dalam tubuh = 98/100 x 4,1= 4 cal/gram
Untuk lemak hanya 94% nilai absorpsinya sehingga nilai kalori lemak dalam
tubuh
= 94/100 x 9,4= 9 cal/gram.
Untuk protein hanya 92% nilai absorpsinya sehingga nilai kalori protein dalam
tubuh
= 92/100 x 5,6= 5,3 cal/gram.
Protein juga menghasilkan NH3 yang akan diubah ureum, asam urat,
kreatinin, sehingga energi yang dihasilkan berkurang diperkirakan
mencapai 1,3 Cal, sehingga untuk protein nilai kalori dalam tubuh menjadi 5,3 –
1,3 = 4 cal/gram.
Energi yang dihasilkan dalam tubuh dipergunakan untuk:
- menjaga kesetimbangan tubuh supaya proses – proses berlangsung normal.
- Maintenance kerja otak, otot.
Beberapa jenis kegiatan yang perlu energi:
Duduk : 96 Cal/jam
Mengemudi : 168
Jalan 3 km/jam : 180
Jalan 6 km/jam : 336
Lari cross country : 636
Berenang : 660
Kerja kuli dengan otot: 654
75

You might also like