Professional Documents
Culture Documents
BIOKIMIA
Oleh:
Eddy Sulistyowati, Apt., M.S.
Diktat kuliah ininmerupakan kumpulan hand out kuliah Biokimia yang telah
dipergunakan sejak tahun 1992 hinga tahun 2009 dengan telah mengalami perbaikan dan
penyempurnaan dengan mengambil dari berbagai sumber sebagai referensi.
Tentu saja masih belum sempurna, namun untuk kepentingan pendidikan
Biokimia bagi mahasiswa kependidikan maupun non kependidikan dirasa telah cukup
sebagai bekal awal dalam mempelajari Biokimia lanjut.
Harapan kami semoga diktat ini bermanfaat dan sumbang saran pembaca sangat
diharapkan, dan penulis menerimanya dengan senang hati sehingga diktat ini akan lebih
sempurna lagi.
Terimakasih kepada Mbak Indri Pahalaning W., S.Si., dan Mbak Murniagus W,
S.Si. yang telah membantu terselesaikannya diktat ini.
Yogyakarta, 2010
Penulis diktat
1
KARBOHIDRAT
Klasifikasi karbohidrat
1. Monosakarida
Gula sederhana = monomer → unit tunggal
Rumus umum (CH2O)n , n: 3-10, C: 5-6
Umumnya terdapat di alam
Berdasar gugus keton/aldehid maka dibagi 2, yaitu aldosa dan ketosa
Jumlah atom C-nya: 3 atom C disebut treosa aldotreosa
Ketotreosa
Semua monosakarida mempunyai satu atau lebih atom C asimetri
Struktur monosakarida mempunyai satu gugus aldehid (pada atom C no.
1)/keton (pada atom C no.2)
Contoh:
Glukosa, fruktosa
Mempunyai struktur terbuka
Mempunyai struktur tertutup (cincin)
OH
HC O CH2OH H C CH2OH
OH
C OH C O C OH C
HO C HO C HO C O HO C
O
C OH C OH C C
C OH C OH C C
D. fruktosa
2
HC O C OH HC O
C C OH C
C C C
C C C
C C C OH
CH2OH
C O
CH2OH
O
II. Reaksi mereduksi: adanya gugus aktiv C H dapat mereduksi ion logam
sebagai dasar identifikasi kualitatif dan kuantitatif.
III. Reaksi pembentukan ozazon, bila direaksikan dengan fenil hidrazin.
H H
HC O HC N N C6H5 HC N N C6H5
C HC OH C O
H H
C C6H5 N N
C C6H5 NH NH 2 C H
C NH 2
C C
H
HC N N C6H5
C N NHC6H5
CH2OH
H
CH2OH HC N N C6H5
H
C N N C6H5 C N NC 6H5
H
C C
C C
C C
CH2OH CH2OH
H
HC N N C6H5 HC O
Hclp H
C N N C O 2 C6H5 N NH 2
C6H5 H2O
H
R R
ozazon ozon
Jika ozon direaksikan dengan Zn dan asam asetat akan mereduksi gugus
aldehid → ketosa.
HC O CH2OH
2H
C O C O
R R
ozon ketosa
IV. Adisi HCN (sintesis kiliani) menjadi cyanhidrin, untuk memperpanjang rantai
karbon.
C N COOH HC O
C C C
oks
1) C C C
C C C
HC O
CH2OH CH2OH CH2OH
C
HCN red
C
C N COOH HC O
CH2OH
C C C
oks
2) C C C
C C C
V. Pembentukan asam gula, dengan oksidasi air brom akan terjadi 3 macam asam.
C C C
C C C
C C C
C C C
HC O HC O
C C
Hclp
C C O 3 H2O
C CH3
C
C O
CH2OH HC
D. ribosa furfural HCH
asam levuinat
HC O HC O HCH
HC OH HC
COOH
C Hclp C
O 3 H2O
C C O
H C OH CO CO2
C C
CH2OH CH2OH
D. glukosa hidroksi metil furfural
HC O O
C HC
C Hclp C
CO2
C C
C C
COOH CH3OH
asam glukuronat D. xylosa
5
H OCH 3
C
C CH2OH
O
C atau - metil - D. galakto piranosida
O
C OCH 3
HC
CH2OH
HC O
H C OH
CH2OH
Proyeksi Haworth
6
CH2OH
O 6 1
H 5 H CH2OH O CH2OH
4 1 2
5
OH OH H OH OH OH
3 2 4
3
H OH OH H
- D - glukopiranosa - D - fruktofuranosa
6
Rumus konformasi
H
CH2OH
HO H
O O
HO
H
H OH H
HO
- D - glukopiranosa
Jika dua gula berbeda konfigurasi pada satu atom karbon spesifik, senyawa
tersebut dinamakan epimer.
Contoh:
D. glukosa dan D. manosa epimer pada atom C-2
D. glukosa dan D. galaktosa epimer pada atom C-4
C C C C
C C C C
C C C C
C C C C
6
CH2OH 1
O CH2OH
O
1 2 OH
OH
OH O CH2OH
OH OH
Amilase Maltase
pati maltosa, bila masuk usus D. glukosa
Liur
o Laktosa
Terdapat dalam susu, merupakan gabungan b-D. galaktopiranosa dan
b-D. glukopiranosa dengan ikatan 1,4.
6 6
CH2OH CH2OH
O O
1 O 4 1
O O O O O
CH2OH
Non pereduksi O
1
cabang O
Pereduksi O
6
CH2OH
O
Cabang 1-6
rantai utama O O
Aminopektin
Glikogen
Merupakan polisakarida utama pada sel hewan, terdiri D. glukosa
bercabang dengan ikatan a. 1-4, seperti struktur amilopektin, tetapi
percabangan lebih banyak dan struktur lebih kompak.
Pati dan glikogen dalam saluran pencernaan amilase mecah ikatan . 1-4 pada cabang luar
hidrolisis
glukosidase
Terbentuk D. glukosa + maltosa + dekstrin mecah ikatan cabang . 1-6
hidrolisis
Terbentuk glukosa + maltosa
9
Selulosa
Merupakan unsur strukturan ekstra sel pada dinding sel tumbuhan.
Sifat: seperti serabut, liat, tidak larut dalam air.
Merupakan homopolisakarida linear tidak bercabang. Terdiri 10 000/lebih
unit D. glukosa dengan ikatan b 1-4.
Gambar rantai paralel:
Contoh:
Kayu, katun, kertas.
Kulit udang, kepiting, insekta (polisakarida khitin)
Terdiri N-asetil D-glukosamin dengan ikatan b 1-2.
CH2OH
H O OH
1
OH 2
NH
C O
CH3
membentuk peptidoglikan
LIPIDA
Asam Lemak
Merupakan senyawa penyusun lipida.
Adalah asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis ester.
Asam lemak terdapat di alam mengandung atom C genap dan merupakan
derivat berantai lurus, dapat jenuh/tidak jenuh.
Jumlah atom karbon hampir semua genap dan panjang rantai 14-22. Jumlah
asam lemak tak jenuh lebih banyak daripada asam lemak jenuh, dan pada
umumnya ikatan ganda pada atom C ke-9 dan 10 dan ikatan ganda tambahan
antara sesudah atom C no. 10 kearah gugus metil.
10 9 no
CH3 C C COOH
CH CH CH2 CH CH
Asam lemak jenuh, Cn H2n+2 O2, beberapa yang penting: asam palmitat, stearat,
laurat, miristat.
Asam lemak tak jenuh, Cn H2n O2, beberapa yang penting: asam oleat, asam
linoleat, asam linolenat, arachidonat.
Asam lemak tak jenuh di alam jumlah lebih besar daripada asam lemak jenuh.
Sifat fisik asam lemak:
o Asam lemak dengan atom C > 4 tidak larut dalam air, tapi dalam pelarut
non polar.
Asam lemak dengan atom C < 4 dapat larut dalam air. Contohnya asam
asetat, butirat.
o Asam lemak dalam suasana basa membentuk garam disebut saponus =
sabun. Untuk Na, K → sabun mudah larut di air dan berbusa; untuk alkali
tanah, Ca, Mg → sabun tidak mudah larut dalam air dan tidak berbusa.
o Makin pendek atom C, titik cair rendah, makin banyak ikatan ganda, titik
cair rendah.
o Seperti asam karboksilat lain maka:
- mudah diesterkan
- mudah direduksi
- reaksi ikatan ganda → addisi halogen
hidrogenasi/penjenuhan,
isomerisasi/perubahan konformasi
oksidasi
Halogenisasi dengan I2 sering dipergumakan sebagai analisa kuantitatif
menentukan derajad kejenuhan.
Peristiwa oksidasi dikenal dengan ransiditas = penengikan, adalah peristiwa
dimana lemak mengalami dekomposisi disertai dengan bau tak enak dan
merangsang.
Ransiditas juga disebabkan oleh enzym.
12
C C HC CH2 C CH2
OH O
A. Lipida sederhana = lemak netral = lemak = (tri) asil gliserol = (tri) gliserida.
Merupakan ester dari alkohol gliserol dengan (3 mol) asam lemak.
Merupakan komponen utama dari lemak penyimpan/depot lemak.
Berdasar jumlah asam lemak, ada 3 macam antara lain:
o Monoasil gliserol = monogliserida
H2C O C R
HC OH
H2C OH
13
H2C O C R1
O
HC O C R2
H2C OH
H2C O C R1
O
HC O C R2
H2C O C R3
2. Lilin = waxes
Adalah ester asam lemak dengan alkohol bukan gliserol. Lilin merupakan
komponen utama dari lilin lebah, sebagai lapis penutup pada kulit, daun, bulu,
buah dari tanaman derajad tinggi.
a. Beeswax lilin yang terdapat pada insecta.
Komponen utamanya adalah ester mirisil palmitat C15 H31 COOC 30 H61,
selain itu juga terdapat asam lemak bebas dengan atom C24-C34, juga
monohidroksi alkohol primer dengan atom C24-C34 dan parafin hidrokarbon
dengan atom C25-C31.
b. Carnauba wax lilin yang terdapat dalam tanaman (kutikula daun).
Merupakan senyawa kompleks. Asam lemak dan alkohol (C26-C34) dan
parafin hodrokarbon C27.
c. Sperm oil dari ikan paus spermaceti sebagian besar terdiri setil palmitat.
d. Lanolin minyak wol, merupakan pelindung dari serat-serat wol. Terdiri
dari campuran ester kholesterol (C27 H45 OH), lanosterol (C30 H49 OH),
agnosterol (C30 H47 OH).
B. Lemak Campuran
1. Fosfolipid = fosfatida
Adalah lipid yang mengandung fosfor yang terikat sebagai ester fosfat →
dianggap sebagai derivat asam fosfatidat.
R1 C O C
O
R2 C O CH
O
O
CH2 O P OH
OH
R2 C O C H R2 C O C
O O
CH2 O P OCH 2CH2N(CH 3)3 CH2 O P O CH2
kolin
OH OH
lesitin fosfatidil kolin CH2
NH 3
alkoholnya gliserol sefalin fosfatidil etanol amin
15
Jika:
Alkoholnya bukan gliserol → sphingosin
1
H NH 2
2
CH3 (CH2)12CH CH CH C CH CH3OH 2
OH
Contoh:
Pada 1 sphingomielin adalah senyawa paling sederhana dan paling banyak
dijumpai, yakni pada hampir semua membran sel terutama sel syaraf.
Strukturnya:
HO P O
O
asam lignoserat (1)
CH3 (CH2)22 C O
OH
2. Glikolipida
Banyak terdapat dalam tanaman.
Strukturnya:
PROTEIN
Protein merupakan polipeptida dengan berat molekul besar (paling kecil 8 000-10
000).
Protein dibagi menjadi 2 golongan:
Protein sederhana, hanya mengandung asam amino saja.
Contoh: kolagen,protein kontraktil.
Protein kompleks, terdiri asam amino dan non asam amino.
Contoh: hem, glikoprotein, lipoprotein.
Klasifikasi protein berdasar:
I. Kelarutan
Sejak tahun 1907 sampai sekarang klasifikasi ini tetap digunakan (lihat tabel),
tetapi batas antara kelas tidak jelas/tegas.
Pembagian dilihat dari:
Mudah/tidak larut dalam air
Mudah/tidak larut dalam asam/basa
Mudah/tidak larut dalam larutan garam
Mudah/tidak larut dalam etanol encer/absolut
II. Bentuk
Berdasarkan bentuknya protein terdiri:
1. Protein fiber/fibrous/fibrosa.
Molekul bentuk fiber (serat) yang panjang/spiral panjang yang terikat satu
dengan yang lain. Banyak terdapat dalam protein hewan, tidak larut dalam
air, tahan terhadap enzim proteolitik.
a. Kolagen
Merupakan protein jaringan tubuh, tidak larut dalam air, tahan
terhadap pemecahan enzim. Bila dipanaskan dalam air mendidih/asam
encer/alkali encer akan menjadi gelatin yang lebih mudah larut dalam
air dan mudah dipecah enzim.
Kurang lebih 30% dari protein total dalam hewan mamalia adalah
kolagen. Kolagen mengandung hidroksi prolin, hidroksi lisin. Tidak
terdapat unsur S, sehingga tidak mempunyai sistein, sistin, triptofan.
b. Elastin
Adalah protein yang terdapat dalam urat darah, jaringan elastis
(jaringan penghubung).
c. Keratin
Adalah protein yang terdapat dalam rambut, kuku, bulu. Banyak
mengandung belerang (sistin) sekitar 14%.
17
2. Protein globular.
Molekul yang berbentuk bulat/lonjong. Rantai polipeptida lipatan dan
berbelit. Mudah larut dalam air dan larutan garam dan asam dan basa dan
alkohol.
a. Albumin
Terdapat dalam telur, serum darah.
Mudah larut dalam air, muda dikoagulasi bila dipanaskan, dapat
diendapkan dengan penambahan (NH4)2 SO4 jenuh.
b. Globulin
Terdapat dalam protein hewani, nabati, terdiri atas glisin yang
terkandung di dalamnya dan mudah larut dalam garam netral (Nacl).
Dapat dikoagulasi dengan panas dan dapat diendapkan dengan (NH 4)2
SO4 jenuh. Ovoglobulin dalam kuning telur diekstraksi dengan larutan
Nacl 5-10% dan diendapkan.
c. Histon
Larut dalam air, asam, alkali, garam.
C O H N C
Dengan adanya interaksi maka struktur sekunder mantap dan lebih khas
untuk tiap protein.
Terdapat 2 bentuk struktur: a heliks, lempeng bergelombang (plater sheet).
18
a heliks (konformasi a), timbul karena putaran dari rantai peptida. Yang
mula-mula ditemukan: protein panjang a keratin, tidak larut dalam air dan
tidak dapat dicernakan.
O
Ikatan hidrogen:
H Dalam rambut dan wool terdiri 3-7 rantai
paralel dengan poros intrapeptida
dan membentuk heliks lagi
H
O
COOH NH 2
NH 2 COOH
3. Tersier
Dalam protein dengan rantai sekunder dapat membentuk susunan macam-
macam (bengkok-bengkok, putar-putar) sehingga mempunyai bentuk 3
dimensi tertentu.
19
PENDAHULUAN PROTEIN
Adalah senyawa organik yang terdapat pada kebanyakan sel hewan, merupakan
50% (kira-kira) dari berat sel kering.
Ditemukan di dalam semua sel dan bagian-bagian sel.
Mempunyai berbagai peranan biologis, karena protein merupakan instrumen
molekuler yang mengekspresikan informasi genetik.
Semua protein baik berasal dari bakteri, bahkan kehidupan tinggi, dibangun
dari rangkaian dasar yang sama yaitu asam amino, yang dikenal ada 20 macam
yang berfungsi biologis (disebut juga asam amino baku).
Rangkaian asam amino disebut peptida, dihubungkan oleh ikatan kovalen.
Sumber protein: daging, telur, dan lain-lain dalam tubuh manusia. Sedang
dalam tumbuhan terdapat dalam biji-bijian palawija, juga buah-buahan.
Klasifikasi protein: protein sederhana dan protein majemuk.
Protein sederhana terdiri dari unsur C, H, O, N.
Protein majemuk terdiri dari unsur pokok + gugus prostetik.
Misal:
Nukleoprotein, prostetik : asam nukleat
Lipoprotein, prostetik : lipida
Khromoprotein, prostetik : 2 warna
Struktur umum asam amino
COOH
H2N C H
R
20 macam asam amino mempunyai ciri yang sama: gugus karboksil dan gugus
amino diikat pada atom karbon yang sama, masing-masing berbeda pada rantai
samping (gugus R) yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik dan
kelarutan dalam air.
Dalam penulisan asam amino baku dinyatakan dengan singkatan 3 huruf atau
lambang 1 huruf.
20
Misal:
Alanin Ala A ......................... non polar
Arigin Arg R ......................... polar bermuatan positif
Asparagin Asn N ......................... polar
Asam Asp D ......................... polar bermuatan positif
aspartat
Sistein Cys C ......................... polar
Glutamin Gln Q ......................... polar
Asam Glu E ......................... polar
glutamat
Glisin Gly G ......................... polar bermuatan negatif
Histidin His H
Isoleusin Ile I ......................... non polar
Leusin Leu L
Lisin Lys K ......................... polar bermuatan positif
Metionin Met M ......................... non polar
Fenil alanin Phe F ......................... non polar
Prolin Pro P ......................... non polar
Serin Ser S ......................... polar
Treonin Thr T ......................... polar
Triptofan Trp W ......................... polar
Tirosin Tyr Y ......................... non polar
Valin Val V ......................... non polar
21
H NH 2
H
R C NH 2 C
R C OH
COOH
O
NH 3+
O C
R COOH R C H+ R C O-
O O
zwitterionik
R NH 3+ R NH 2 H+ (isoelektrik)
O O
C NH 2 C
OH
C R C COOH HC OH R C O CO2 NH 3
C OH C H
H
O O
hydrindantin
O O O
C HO C C O NH 4 C
HC OH NH 3 C C N C
C HO C C C
O O O O
berwarna
23
Peptida
Terdiri 2 atom lebih residu asam amino dengan ada 2 ikatan peptida.
Ikatan peptida: ikatan utama dalam protein dan merupakan reaksi terpenting,
antara gugus amino dan karboksil dengan membebaskan 1 mol H2O.
Contoh:
O COOH
COOH COOH C N CH
H H
N CH N CH H
H2N CH R2
H H
R1 R2 R1
Alanil-sisteinil-valin
C C
O HC
H H H H
H2N C C N C C N C C OH
H H
O CH2 O
SH
O O
H
H2N C C N C C
C N C C N COOH
H H
O
SH2
O
O
H CH2 H
H2N C C N C OH
C N C C
H CH3 H H CH
O H3C CH3
24
ENZIM
Proses peragian/fermentasi menurut Pasteur hanya dapat terjadi dengan adanya sel
hidup yang mengandung enzim. Kemudian diubah oleh Buchner setelah terbukti
bahwa cairan yang berasal dari ragi tanpa adanya sel hidup dapat menyebabkan
terjadi fermentasi gula menjadi alkohol dan CO2. Tahun 1926 Sumner berhasil
isolasi urease dari kacang panjang. Enzim ini mengurai urea → CO2 + NH3.
Enzim bekerja khas terhadap substrat tertentu, ini adalah ciri khas dari enzim.
Contoh:
Enzim urease hanya bekerja terhadap urea sebagai substratnya.
Enzim esterase ini bekerja terhadap lebih dari 1 substrat ester-ester asam
lemak, tetapi tidak dapat untuk substrat lain selain ester. Jadi tetap mempunyai
kekhasan tertentu.
Kekhasan enzim terhadap sifat optik (isomer D/L) dari substrat yang sama.
Arginase hanya bekerja terhadap D-arigin.
26
Suatu asam amino tertentu sebagai substrat mengalami reaksi berbeda dengan
berbagai enzim.
O
oksidase
R C COOH NH 3
dekarboksilase
R CH COOH R CH2 NH 2 CO2
OH NH 2
NH 2 transaminase
R C COOH C CH2 CH
O
O O C
OH
Walaupun ketiga reaksi tersebut berjalan namun tiap enzim hanya bekerja pada 1
jenis reaksi saja.
Kompleks enzim-substrat
Agar berlangsung reaksi enzimatik maka harus terdapat kontak antara enzim-
substrat, yang terjadi pada bagian aktiv dari enzim. Kontak dapat terjadi apabila
bagian aktiv dari enzim mempunyai ruang yang tepat untuk menampung susbtrat
yang sesuai. Substrat yang bentuk konformasinya tidak cocok dengan tempat aktiv
enzim, tidak bisa dengan enzim, sehingga enzim tidak dapat berfungsi terhadap
substrat. Hubungan antara enzim-substrat menyebabkan terjadinya kompleks
enzim-substrat, sifatnya aktiv dan sementara, akan terurai lagi → hasil reaksi +
enzim bebas.
S S S
E E E
Tingkat
energi AB energi aktivasi
A+B
Pada percobaan hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim,
ternyata bahwa pada konsentrasi sukrosa rendah kecepatan reaksi tergantung pada
konsentrasi sukrosa (berbanding lurus). Akan tetapi pada konsentrasi tinggi
ternyata kecepatan reaksi tidak lagi dipengaruhi oleh pertambahan konsentrasi
(tidak berbanding lurus). Berarti enzim telah jenuh dengan substrat.
1/2 v maks u
at
s
e
d
r
o
km [s] [sukrosa]
Grafik hubungan [sukrosa] dengan kecepata reaksi pada reaksi enzimatik
Mikhaelis dan Menten tahun 1913 mengajukan hipotesis bahwa dalam reaksi enzim
terjadi lebih dahulu kompleks enzim-substrat yang kemudian memberikan hasil
reaksi + enzim kembali.
k1 k2
E+S Es P+E
k2
V [s]
=
Vmaks Km+ [s]
Vmaks [s]
V =
Km + [s]
Vmaks [s]
V =
Km + [s]
1 Km + [s]
=
V Vmaks [s]
Km [s]
=
Vmaks [s] Vmaks [s]
1 Km 1 1
= Disebut persamaan Lineweaver-Burk
V Vmaks [s] Vmaks
1
Vmaks
1 1
Km [s]
Ikatan antara apoenzim dan koenzim dapat kuat, kurang kuat. Umumnya
koenzim
adalah vitamin (yang larut dalam air/umumnya vitamin B).
5. Pengaruh inhibitor
Inhibitor adalah zat yang efektif dalam jumlah kecil menghambat jalannya
reaksi menjadi lebih lambat atau berhenti sama sekali. Berdasar mekanisme
reaksi, inhibitor dibagi 3 golongan:
a. Kompetitiv inhibitor
b. Non kompetitiv inhibitor
c. Und kompetitiv inhibitor
Inhibitor enzim adalah senyawa yang dapat mengadakan kompetisi dengan
substrat yang dapat mengikatkan diri dengan aktiv dari enzim.
a. Kompetitiv inhibitor
i. E + S ES E+P
ii. E + I EI
In 2 In 1 Km
1 Vmaks
S
V
kompetisi S dan I
E I
1
Vmaks
1 1
Km [s]
In 2
In 1 Km
i. E + S [ES] E+P
1 Vmaks
ii. E + I [EI] V
iii. S + EI [EIS]
1
Vmaks
1 1
EIS Km [s]
In 2
i. E + S ES E+P In 1
1 Km
ii. ES + I ESI
V Vmaks
Dengan kurva Lineweaver-Burk:
* Km tetap, Vmaks berubah, slope berubah
1
Vmaks
1 1
Km [s]
Struktur enzim
International Union of Biochemistry (IUB) telah mendasarkan penggolongan enzim
pada 4 pokok:
1. Berdasar reaksi kimia, telah dikelompokkan menjadi 6 golongan besar enzim,
masing-masing dikelompokkan dalam 4-13 sub-golongan.
2. Penamaan enzim dengan nama substrat ditambah –ase.
3. Informasi pelengkap ditempatkan di belakang nama enzim dalam kurung.
Contoh:
Nad-oksido reduktase (decarboxylating).
4. Sistem kode angka sebanyak 4 angka (E.C)
Angka I : Jenis reaksi sebagai kelas
Angka II : Sub-kelas
Angka III : Sub-sub-kelas
Angka IV : Untuk enzim spesifik
Misal:
E.C 2, 7, 1, 1: Kelas 2 (transfarase), sub-kelas 7 (pemindahan fosfat), sub-sub-
kelas 1 (alkohol berfungsi sebagai akseptor fosfat), digit terakhir menyatakan
enzim heksokinase atau ATP: D. heksosa 6 fosfotransfarase. Enzim yang
mengkatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus OH pada karbon 6 glukosa.
31
Aktivitas spesifik adalah jumlah unit aktivitas enzim per miligram protein atau
jumlah katalis per kilogram protein atau mol substrat/men/mg protein enzim.
Angka pergantian (turnouder number) adalah angka yang menunjukkan
jumlah molekul substrat yang ditransformasikan per satuan waktu oleh satu
molekul enzim.
Aktivitas total adalah jumlah mol substrat yang diubah oleh enzim tersebut per
menit per gram atau jumlah berat tertentu bahan yang digunakan untuk sampel
enzim.
CONH 2 COOH
N N
Koenzim:
a. Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+).
b. Nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADP+).
Fungsi:
a. Sebagai dehidrogenase.
Misal:
laktat dehidrogenase
asam laktat asam piruvat
NAD+ NADH + H+
isositrat dehidrogenase
asam isositrat ketoglutarat
NADP+ NADPH + H+
b. Sebagai pereduksi.
Misal:
FAD + NADH + H+ → FADH2 + NAD+
Kekurangan : Gejala penyakit pellagra ( dermatitis, diarhe, demensia).
Sumber : Makanan kaya protein hewani, biji-bijian.
2. Riboflavin (Vitamin B2)
Sebagai koenzim FMN.
Fungsi : Dehidrogenase.
Misal :
suksinat dehidrogenase
suksinat fumarat
FAD FADH2
karboksilase biotin
ATP + HCO3- + BCCP BCCP - CO2 + ADP + Pi
33
O O
R CH2 C KoASH R CH2 C H2O
OH S KoA
8. Vitamin C
Sebagai hidroksilasi (prolin, lisin), pereduksi kuat.
Fungsi:
a. Pembentukan zat interseluler kolagen
b. Pernafasan sel
c. Sintesa hormon steroid dari kolesterol.
Kekurangan : Skorbut, gusi berdarah, kulit mudah mengelupas, mudah
luka,
mudah kena infeksi, pertumbuhan tulang pada bayi tidak
normal.
Sumber : Sayuran hijau, buah berwarna.
9. Vitamin A
Sebagai pro vitamin A dalam tumbuhan.
Fungsi : Penting pada proses fotokimia dalam retina zat picmen
dalam
mata rodopsin karena pengaruh cahaya → opsin + trans
retinen.
Akan diubah: Trans vitamin A dalam darah. Dalam gelap
diubah
kembali jadi rodopsin.
Kekurangan : Rabun senja, mempengaruhi pembentukan mukosa,
esensial
untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Sumber : Minyak ikan, protein hewani, sayur hijau, buah berwarna.
10. Vitamin D
Fungsi:
a. Mengatur absorbsi Ca dan Fosfor dari pencernaan.
b. Mengatur klasifikasi tulang dan gigi.
c. Membantu kelancaran transpor aktiv.
Kekurangan : Riketsia pada anak (tulang lunak, perubahan bentuk
tulang, gigi
tumbuh terlambat).
Sumber : Minyak ikan, susu, sinar matahari pagi.
Mengubah provitamin D → D
11. Vitamin E
Fungsi:
a. Sebagai antioksidan
b. Mengurangi oksidasi vitamin A
c. Mengatur kesuburan dan reproduksi.
Kekurangan : Terjadi hemolisa sel darah hewan, anemia ringan,
kemandulan
(pada hewan).
Sumber : Dari jaringan tumbuhan, sayur hijau, polong-polongan.
35
12. Vitamin K
Fungsi:
a. Pembentukan protombin dan protein.
b. Pembekuan darah.
c. Fosforilasi oksidatif dalam metabolisme sel.
Kekurangan : Hemorragi, darah sukar membeku.
Sumber : Hati, sayur hijau.
36
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah senyawa organik makro molekul yang kompleks yang pegang
peranan. Dalam sistem biologi asam nukleat bertugas sebagai penyimpanan dan
transmisi informasi genetik serta menterjemahkan informasi ini untuk mensintesis
dengan teliti protein-protein yang khas bagi sel individu.
Asam nukleat adalah pembawa informasi kebakaan (turunan) dari generasi.
Dalam semua organisme terdapat 2 jenis asam nukleat yakni DNA
(deoksiribonukleat-asam) dan RNA (ribonukleat asam). Dna dan RNA merupakan
polimer nukleotida.
Asam nukleat
Nukleosida Fosfat
Adenin Sitosin
Guanin Timin
Urasil
37
NH 2 O H
7
1 5 N N N
N 6 8
HN N
CH CH H
2
N 4 N9 H2N N N H N N
3 H H
H
Adenin Guanin Purin
NH 2 O O
4 CH3
3 5
N H N H N
H6 H H
O 2 N1 O N O N
H H H
Sitosin Urasil Timin
H 5
CH2HO CH2HO
O O
N H 4 1 H
H H
N 3 2
OH OH
Pirimidin
OH OH OH H
Ribosa Deoksiribosa
Dalam nukleosida (-glikosidik/C-1) dari ribosa terikat pada n-1 pirimidin atau n-9
basa purin.
O
C Guanin
HN C N
C
H2N N N
O CH2O
OH O
Adenin
O P O CH2
O
OH
Guanosin
OH O
O P O CH2 Urasil
O
OH
Adenosin
OH O
O P O CH2 Sitosin
O
OH
Uridin
OH O
O P
OH
Sitidin
39
N
N
CH Adenin
N N
H
O CH2O
H O
Sitosin
O P O CH2
O
OH
Deoksiadenosin
H O
O P O CH2 Timin
O
OH
Deoksisitidin
H O
O P O CH2 Guanin
O
OH
Deoksitimidin
H O
O P O CH2
OH
Deoksiguanosin
NH 2 Basa purin
N
N
CH
Fostat
O N N
HO P O CH
5 2O
OH 4 Gula 1
3 2 AMP
OH OH
Dua rantai polimer nukleotida dapat berikatan melalui ikatan hidrogen yang
terbentuk antara basa-basa pada kedua rantai.
Ikatan hidrogen ini terbentuk antara atom-atom hidrogen dari sebuah basa rantai
pertama dengan atom nitrogen dari basa pada rantai nukleotida lainnya, sehingga
akibatnya terbentuk struktur heliks dari 2 rantai nukleotida.
S A S PT
S P
P C G S
S T A
P S P
P S C G S
A = Adenin
C = Sitosin
G = Guanin
T = Timin
P = Pospat
S = Gula (Deoksiribosa)
O H N CH2
N
CH2 O
O
N N H N HO P O
N N
O O
O
O Guanin N H
HO P O H Sitosin
O
O CH2
3 end
O
HO P O
O 5 end
41
DNA dan RNA mempunyai susunan kimia yang hampir bersamaan dengan hanya
beberapa perbedaan:
No DNA RNA
1. Gula pentosa deoksiribosa. Gula pentosa ribosa.
2. Mempunyai asam fosfat yang Idem.
menghubungkan gula dari tiap
nukleosida membentuk rantai
nukleotida.
3. Basa nitrogennya: Basa nitrogennya:
Purin : Adenin, Guanin Purin : Adenin, Guanin
Pirimidin: Sitosin, Timin Pirimidin: Sitosin, Urasil
4. Mempunyai 4 nukleotida: Mempunyai 4 nukleotida:
dAMP, dGMP, dCMP,dTMP AMP, CMP, GMP, UMP
5. Struktur terdiri 2 rantai Struktur terdiri hanya 1 rantai
polimer nukleotida yang polinukleotida.
membentuk dobel heliks.
6. DNA adalah materi genetik RNA adalah pembawa informasi genetik
dan terdapat dalam dan berperan dalam sintesis protein. RNA
kromosom, nukleoplasma dan terdapat dalam nukleous, nukleoplasma
mitokondria. dan sitoplasma.
DNA mempunyai berat molekul sampai jutaan (7 juta) dengan struktur dobel heliks
yang panjangnya mencapai 30 000 A dan lebar 15-20 A.
RNA terdapat dalam keadaan terlarut di dalam plasma dengan berat molekul
rendah sekitar 100 nukleotida (contoh RNA untuk transfer alanin pada biosintesa
protein). tRNA ini mempunyai struktur berlipat karena ada ikatan hidrogen antara
sesama basa dalam 1 rantai molekul polinukleotida.
Nukleoprotein
Kebanyakan dari asam nukleat tidak terdapat bebas di dalam sel, biasanya asam
nukleat diisolasi dari nukleoprotein, yakni gabungan asam nukleat dengan protein.
Ikatan antara protein dengan asam nukleat mudah dilepaskan hanya dengan
penambahan elektrolit/perubahan pH. Nukleoprotein berat molekul rendah, kaya
arigin dan lisin. Contoh: Histon dan Protamin.
Virus
Merupakan nukleoprotein → asam nukleat berupa DNA dan RNA sehingga ada
virus RNA dan virus DNA, masing-masing mempunyai unit protein sehingga
disebut nukleoprotein. Protein terletak di sebelah luar dan asam nukleat di sebelah
dalam.
Protein
42
Contoh:
Virus mozaik tembakau (TMV)
Asam nukleatnya berupa rantai tunggal yang membentuk a heliks dan yang
bersifat infektif adalah asam nukleatnya.
Protein
Karena virus adalah asam nukleat maka untuk berkembang biak memerlukan sel
hidup untuk membentuk asam nukleat baru dan proses ini adalah sintesa biologis.
43
PENCERNAAN
Zat makanan:
Polimer masuk dalam tubuh diubah menjadi bentuk molekul dilakukan oleh organ
(alat pencerna). Ukuran molekul akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan
antara lain, tenaga, zat pembangun pertumbuhan dan lain-lain.
Mulut
Kelenjar ludah
Esofagus
Hati
Katup pilorus
Lambung
Kantung empedu
Saluran empedu
Pankreas
Duodenum
Usus halus
Usus besar
Usus buntu
Anus
11
12
1. Membran sel
Sel 1 2. Mitokondria
3. Lisosom
10 4. Retikulum endoplasmik
2 5. Sitoplasma
6. Inti
7. Plasma inti
9 3 8. Membran inti
X
9. Nukleous
4 10. Ribosoma
8 11. Golgi
5
12. Butir-butir lemak
7
6
44
Proses pencernaan
Dalam mulut
Makanan → ukuran yang lebih kecil
luas permukaan bertambah
kontak dengan enzim baik
reaksi berjalan lebih cepat
Enzim ptialin dalam mulut yang membantu, dihasilkan oleh kelenjar ludah
(glandula submaxilaris, glandula sublingualis, glandula parotis)
Komposisi ludah:
99,5 % zat cair dan 0,5 % zat padat
pH ludah 6,35-6,85
Berat jenis ludah 1,003
Fungsi ludah:
o Membasahi makanan
o Pelumas dalam kerongkangan
o Pemecah amilum, dekstrin
Enzim ptialin dalam mulut:
pH optimun 6,6, dibawah itu tidak aktiv, hanya mampu mengubah/memecah
ikatan 1,4 pada amilum dan dekstrin. Enzim ini dalam lambung hanya mampu
bertahan 15’-30’.
Dalam lambung
Terdapat cairan lambung: 99,4 % air dan 0,6 zat padat, dengan berat jenis =
1,001.
Enzim yang terdapat di lambung: Pepsin, lipase.
Cairan lambung mengandung: Hcl, Nacl, Kcl, fosfat, musin, enzim-enzim.
Hcl berfungsi:
o Pendenaturasi protein
o Mengaktivkan pepsinogen → pepsin
o Merangsang sekretin yang terdapat dalam usus 12 jari.
o Mencegah fermentasi
o Dan lain-lain
Pepsin berfungsi:
o Pemecah peptida → bentuk yang lebih sederhana
o Mengumpulkan susu → pemecahan
Lipase berfungsi: Pemecah lemak
Renin berfungsi: (pada lambung bayi) penggumpal susu
Mukus/lendir berfungsi: Melindungi dinding lambung dari Hcl
Dalam usus
Proses dilakukan oleh pankreas enzim, empedu, cairan usus.
Cairan pankreas:
o Hasil dari sel dalam kelenjar pankreas
o Terdiri 98,7 % cair dan 1,3 % padat.
o pH 7,5-8,2
o Terdapat karbonat, enzim, tripsin, khimotripsin, karboksipeptidase, amilase,
lipase, nukleodepolimerase, yang akhirnya akan disalurkan ke duodenum
45
Cairan usus:
o Hasil dari kelenjar-kelenjar mukosa usus
o Terdapat enzim karbohidrase, peptidase, nukleo-fosfatase, nukleosidase,
enterokinase yang berfungsi mengaktivkan tripsinogen → tripsin
Empedu:
o Hasil dari sel hati, kuning-pahit, pH 7,0-8,5
o Terdiri zat padat 1-4 % dan zar organik: Asam empedu, bilirubin,
kholesterol
o Merupakan tempat pembuangan sisa dari sel hati
o Asam empedu yang terdapat: asam kholat, asam deoksikholat yang
berfungsi:
Emulgator lemak
Mengaktivkan lipase
Menambah absorbsi asam lemak, kolesterol, vitamin D dan K
Merangsang pengeluaran empedu
46
METABOLISME SEL
Sitoplasma
Purin sRNA Hormon
Pirimidin mRNA
Pentosa tRNA
Inti
A.A
Fat
Sintesis
F.A F.A. protein
Karbohidrat
Metabolisma pada mamalia:
Glikolisis : Oksidasi glukosa/glikogen menjadi piruvat dan laktat
melalui
jalur EMP.
Enzim terdapat : Extra mitokondria.
Glikogenesis : Sintesis glikogen dari glukosa.
Glikogenolisis : Pemecahan glikogen →
Proses di hati: Hasilnya glukosa
Proses di otot: Hasilnya piruvat dan laktat
Siklus Kreb’s : Suatu jalan bersama dari oksidasi karbohidrat,
lipid,
(Siklus trikarboksilat) protein, melalui asetil Ko A dan akan
dioksidasikan:
(Siklus asam sitrat) CO2 + H2O
(TCA/CAC)
HMS/DOP/PGOP/PPC : Suatu jalan/jalur lain dari oksidasi glukosa selain
melalui
EMP/Kreb’s.
Glukoneogenesis : Pembentukan glukosa/glikogen dari zat-zat
bukan
karbohidrat.
glukosa darah
Hati Otot
glukosa-6-fosfat glikogen glikogen glukosa-6-fosfat
urea
NH3
piruvat piruvat
NH3
ALA
laktat laktat
ALA
darah
Glikolisis
Semua enzim yang diperlukan untuk jalur EMP terdapat pada extra mitokondria,
enzim-enzim tersebut bertanggung jawab terhadap perubahan glukosa menjadi
piruvat dan laktat.
ADP glikogen
ATP*
fruktosa-6-fosfat
++ ATP*
Mg
ADP
2-fosfogliserat
Mg ++ H2O
fosfoenolpiruvat
ADP
Mg ++ NAD+
ATP
NADH + H+
piruvat piruvat laktat
(enol) (keto)
asetil Ko A
oksaloasetat
propionat
sitrat
glikogen
1,4 dan 1,6 glucosil
pi
1,4-(glucosil unit)x
UDPG
pi
glukosa-1-fosfat
UTP
glukosa-6-fosfat C
-D. glukosa
50
METABOLISMA KARBOHIDRAT
Hati
Monosa lain Glukosa fosfat metabolise
4
glukosa- 6-fosfat glukosa- 1-fosfat
CH2OH CH2OH
H2C O P CH2OH
O H O H O O OH
OH 1
3
CH2 CH2OH
H OH ATP ADP O P ADP ATP
OH
1. Enzim heksokinase
2. Fosfoglukomutase
3. Galaktokinase
4. Epimirase
5. Fosforilase
51
Glikogenolisis
Pengubahan glikogen → glukosa dalam hati dan otot.
glukosa makanan
Glikolisis
Emden Mayerhof Pathway, penguraian glikogen/gula → asam piruvat secara
anaeraob.
Berlangsung dalam jaringan-jaringan aktiv-otot.
CH2OH ADP
dihidroksiasetonfosfat
(DHAP) H2C O P
O
5 OH
6
CH2 O P
O O fruktosa-1,6-difosfat
C O P pi C H
COOH 8 7
HC OH CH OH
H C OH + +
CH2 O P ATP ADP CH2 O P NADH + H NAD CH2 O P
1. fosforilase
2. fosfogluko mutase
3. fosfogluko isomerase
4. frukto kinase
5. aldolase
6. isomerase triosafosfat
7. dihidrogenase-3-fosfat
8. kinasefosfo gliserat
9. fosfoglisero mutase
10. enolase
11. kinase piruvat
53
COOH COOH
NADH + H+ NAD+
C O HC OH
dehidrogenase laktat
CH3 CH3
COOH
O NADH + H+ NAD+
1 CH2OH
C O C H
2
CH3
CH3
CH3 CO2
3 etanol
CH3
COOH
1. dekarboksilase piruvat
2. dehidrogenase alkohol
3. bakteri
54
Glikogenesis
Pembentukan glikogen dalam hati/otot.
Tahap: Fosforilasi, mutasi, pemanjangan rantai.
ATP ADP OH O P
3
pi
O
UDP
CH2OH CH2OH N
O O O O
4 O N
O
O O O P O P O CH2
n
glikogen rantai glikogen uridindifosfatglukosa OH OH
non reduktor (UDPG)
1. glukokinase
2. fosfogluko mutase
3. pirofosforilase UDPG
4. sintetase glikogen
Hasil glikolisis:
-Dibutuhkan 2 ATP (jika yang diubah glukosa)
(jika glikogen: butuh 1 ATP)
-Dibutuhkan 1 NADH untuk 3 atom C
-Dikeluarkan 2 NADH + 2H+ untuk 6 atom C
-Dikeluarkan 2 ATP 2 untuk 6 atom C
-Dikeluarkan 2 mol asam laktat
+
Dikeluarkan: 2 ATP + 2 mol asam laktat/mol glukosa
55
+ H2C COOH
NADH + H
O C COOH
C OH NAD+ CO2 O HC COOH
Co ASH
C O H3C C SCoA H2C COOH asam akonitat
CH3 Co ASH asetil CoA
HO C COOH
asam piruvat H2C COOH
O C COOH 1 H2C COOH 2
HC COOH
H2C COOH asam sitrat
asam oksaloasetat HO C COOH
H
asam isositrat
NADH + H+ +
NAD
8 3
NAD+ CO2
NADH + H+
COOH
HC OH COOH
CH2 CH2
COOH CH2
asam malat
C O
COOH
asam ketoglutarat
7
Co ASH NAD+
H2O 4
Interaksi Metabolisme
Metabolisme berkangsung menurut urutan reaksi disebut jalur metabolik, berlaku
untuk glukosa, asam amino, asam lemak yang saling berhubungan metabolit
tertentu adalah asam piruvat, asetil koenzim A dan siklus asam sitrat.
Zat Makanan
Asam Piruvat
Depot Lemak
Efisiensi energi dari 1 mol glukosa bila diubah menjadi CO2 dan H2O dalam
metabolisme (glikolisis → asam piruvat → asetil koenzim A → siklus asam sitrat)
akan dihasilkan ATP = 38.
C C C
+
H + NADH CO2 C C
C C C C
C C
NAD C C
C C
C
NADH + H+
C C
C
C C
C
C C
C +
NAD
CO2
H+ + NADH
C
C
C FADH2
NAD + C
H+ + NADH
C C C C
C FAD C C
GDP C
GTP
C C
C C
57
Satu mol glukosa dalam glikolisis dan siklus asam sitrat akan menghasilkan: 10 mol
NADH + H+, 2 FADH2, 2 ATP dan 2 GTP. Dalam proses transpor elektron dan
fosforilasioksidatif menghasilkan, antara lain:
NADH menghasilkan 3 mol ATP dan GTP + ADP ATP + GDP
FADH2 menghasilkan 2 mol ATP
Enzim yang berperan adalah sitokrom a,b,c; koenzim Q dan FMN, sehingga 1 mol
glukosa menghasilkan 34 ATP (dari NADH dan FADH2) + 2 ATP + 2 ATP = 38
ATP.
Dalam sistem biologis energi bebas dari hidrolisa ATP sebanyak 7,3 kkal mol-1,
sehingga energi dari 1 mol glukosa sebanyak 38 ATP = 38 7,3 = 277 kkal mol-1.
58
6 NADP+
6 NADPH
6 fosfat glukonat
+
6 NADP
6 NADPH
6 ribulosa-5-fosfat
2 silulosa-5-fosfat
2 silulosa-5-fosfat
2 ribosa-5-fosfat
2 gliseraldehida-3-fosfat
2 sedoheptotulosa-7-fosfat
2 eritrosa-4-fosfat 2 fruktosa-6-fosfat
2 fruktosa-6-fosfat
2 gliseraldehida-3-fosfat 4 fruktosa-6-fosfat
gliseraldehida-3-fosfat 4 glukosa-6-fosfat
dihidroksiasetonfosfat
fruktosa difosfat
pi
fruktosa-6-fosfat
glukosa-6-fosfat
59
karbohidrat
glikogen
glukosa glukosa-1-fosfat
glukosa-6-fosfat
fruktosa difosfat
gliserol
fosfo gliseraldehida
lemak
fosfo gliserat
asam lemak
fosfo piruvat
serin piruvat
alanin leusin
isoleusin
asetil KoA asetoasetat
tirosin
=
fenil alanin
treonin
oksaloasetat sitrat
prolin,histidin = protein
glisin malat isositrat
asam glutamat
fumarat ketoglutarat
suksinat suksinil KoA
arigin
valin ornitin
60
METABOLISMA LIPIDA
C Asam lemak
C Asam lemak
trigliserida
Asam lemak bebas (F.F.A.) diikat pada globulin (protein darah) dibawa ke
jaringan untuk sumber energi.
=
= mukosa
=
=
=
==
===
=
= lumen
usus halus
mukosa limfa darah
hati
getah empedu
proses
jaringan lemak
diurai
glikolisis
DHAP griserida + F. F. A + protein darah
sumber energi
Gambar digesti dan absorpsi lipida
62
KATABOLISMA LIPIDA
Co ASH
2
asam lemak bebas asil CoA asil CoA = jenuh
(jenuh) 1
ATP ADP + pi FAD FADH2
H2O
3
5 oksidasi
asil CoA ketoasil CoA ikatan tunggal dan mol air
4
n-1 NADH + H +
NAD+
asetil CoA Co ASH
ulangan
asil CoA
1. tiokinase
2. dehidrogenase asil CoA
3. hidrase enoil
4. dehidrogenase -OH asil CoA
5. ketotiolase
63
O O
HO C C CH3
piruvat
KoASH NAD+
CO2
+
NADH + H
O
KoAS C CH3 KoASH
asetil KoA H2C COOH
O C COOH
H2C COOH HC COOH
1
asam oksaloasetat H2C COOH
H2C COOH
NADH + H+ cis-sitrat
C COOH
2 HC COOH
asam akonitat
NAD+ 8
H2C COOH
H
HO C COOH HC COOH
HC COOH HO C COOH
H H
asam malat asam isositrat
+
NAD
H2O 3
CO2
7
NADH + H+
CH2 COOH
CH COOH
CH2
CH COOH
asam fumarat O C COOH
asam ketoglutarat
Ko ASH
NAD+
FADH2 6 4
+
pi NADH + H
Ko ASH
FAD 5 CH2 COOH CO2
CH2 COOH
CH2 COOH CH2
asam suksinat GTP GDP O C S CoA
suksinil koenzim A
Asam lemak tak jenuh banyak dijumpai di alam. Yang esensial: linoleat,
linolenat, arakhidonat. Pemecahannya: pada dasarnya tidak berbeda dengan asam
lemak jenuh. Adanya ikatan rangkap-cis maka perlu enzim khusus agar menjadi
bentuk-trans (seperti pada hasil antara pada pemecahan asam lemak jenuh).
Asam lemak tak jenuh terdapat di luar mitokondria akan diangkut oleh
karnitin masuk ke dalam mitokondria dan menjadi bentuk aktivnya yaitu asil-KoA
tak jenuh kemudian didegradasi seperti pada asam lemak jenuh. Contoh: Oleil-
SKoA terdiri rantai C 18 buah dan ikatan rangkap terdapat pada atom C 9-10
buah. Bentuk cis oleil-SKoA ini masuk ke siklus -oksidasi dan secara bertahap
dipisahkan asetil KoA.
O
C C C C C C C C C C S KoA
C C C C C C C C
oleil-S KoA
3 x siklus oksidasi
O O
C C C C C C C S KoA + 3 C C S KoA
C C C C 3 C 1
2
3
sis enoil-KoA asetil-S KoA
Sampai siklus ke 3 dihasilkan 3 asetil SKoA. Pada siklus ke 4 dimulai bila cis
enoil trans enoil.
O
3 2
R C C 2 C S KoA R C C 1
C C 1 C C C S KoA
3
sis enoil-KoA
O
2
sis enoil-KoA
C C C C C C C C
C C C C C C C C C C S KoA
linoleil-KoA O
3 asetil KoA
2
C C C C 4 C C C C C C C S KoA
C C C C 5 C C C S KoA * C C C C C C O
6 3
3 6 O 2 6
sis dienoil-KoA trans dienoil-KoA
C CC C Enzim Hidratase C C C C O
C C H C C S KoA C C C C 1
S KoA
OH 2 2
D. 3 hidroksi asil Ko-A O sis eniol-KoA
epimerase
C C C C
C C C C S KoA dan seterusnya.... 4 asetil KoA
L. 3 OH-asil-KoA O
Pemecahan asam lemak ganjil yang jarang terdapat di alam, bila terikut
dalam makanan maka degradasinya lewat siklus -oksidasi. Pada pemecahan
terakhir dihasilkan senyawa atom C3 = propionil-KoA. Asam lemak ganjil Asetil
KoA sisa (3C) propionil KoA metil malonil KoA suksinil KoA Siklus
Krebs.
Siklus Krebs
67
Metabolisma asam lemak tak jenuh rantai panjang yang penting dalam
metabolisme mamalia adalah:
O ATP O
1
CH3 CH2 C H CH3 CH2 C S-CoA
Co A-SH ADP + ppi
asam propionat propionil CoA
ATP
CO2
2
ADP + pi
O O
H2
H3C C C S-CoA CH3 CH C S-CoA
C OH C OH
O O
suksinil CoA metilmalonil CoA
Siklus Kreb's
1. Enzim thiokinase
2. Enzim karboksilase propionil CoA-( koenzim biotin),
fungsi untuk karboksilasi
3. Enzim isomerase metilmalonil CoA-koenzim B12
69
O
C
S-CoA
linoleil-CoA
oksidasi
3 asetil CoA
O
C
S-CoA
dienoil-CoA
oksidasi
2 asetil CoA
C O
enoil CoA S-CoA
OH
C O
hidroksi asil CoA S-CoA
O
C
S-CoA
OH
oksidasi
4 asetil-CoA
70
ANABOLISMA LIPIDA
LIPIGENESIS
O
Asetil KoA + H-S-ACP H3C C + HS-KoA
S-ACP
Malonil KoA dibentuk dari:
O
O
Asetil KoA + CO2 C H2C C
HO
S-KoA
HS-ACP
O O
transfer
CH3 C S-ACP CH3 C S-ACP
1
asetil CoA asetil ACP 2 HS=ACP
karboksilase CoASH ko
nd
ATP en
sa CO2
CO2 si
COOH
O ADP + pi CH2 dst O O
HS-ACP
C S-ACP C S-ACP CH3 C CH2 C S-ACP
*
u l an g
CH2 O asetoasetil ACP
COOH CoASH malonil ACP
malonil CoA NADPH + H+
reduksi I
O NADP+
CH3(CH2)4C S-ACP
heksonil ACP H O
CH3 C CH2 C S-ACP
O HS-ACP
H2 OH
CH3 C CH2 C S-ACP CO2 -OH butiril ACP
butiril ACP
reduksi II 3
NADP+ ra si
4 O hid
H de
NADPH + H+ CH3 C CH C S-ACP
-OH krotonil ACP
1. asil transferase
2. malonil transferase
3. hidratase
4. reduktor
Sintesa asam lemak jenuh terdapat pada hewan, manusia, juga sintesa asam
lemak tak jenuh juga terjadi pada tanaman (organ aerob).
Contoh: Sintesa asam oleat (ikatan = pada C-9) memerlukan O2 ikatan
rangkap, enzim kompleks oksigenase.
Sedang dalam organ anaerob sintesa asam tak jenuh dengan memakai
dehidratase
-OH asil ACP enoil ACP
72
Ditemukan dalam tubuh hewan, menyimpan jenis lemak yang lunak depot
lemak. Proses terjadi dalam mikrosom hati, merubah stearil KoA oleil KoA.
Dalam reaksinya diperlukan O2, NADPH/ NADH.
Stearil-enzim
O2 + NADPH + H+
hidroksilase
NADP+ + H2O
hidroksistearil-enzim
hidratase
H2O
oleil-enzim
asil transferase KoA-SH
oleil-KoA + enzim
Asam lemak essensial disintesis dari asam linoleat (misal, linoleat arakhidonat).
Proses:
9,12
linoleil KoA linoleil KoA ( oktadekadienoil KoA)
O2 + NADPH + H+
desaturase
NADP+ + H2O
6,9,12
g linoleil KoA glinolenil KoA ( oktadekatrienoil KoA)
perpanjangan malonil KoA, NADPH
(C2)
8,11,14
g linolenil KoA ( eikosatrienoil KoA)
O2 + NADPH +H+
desaturase
NADP+ + H2O
5,8,11,14
arakhidonil KoA ( eikosatetraenoil KoA)
73
Biosintesa Trigliserida
CH2OH O H2C O C R
O
2R C S KoA pi
HO C H R C O CH
2Co-ASH O
CH2OH H2C O P
O CH2 O C R
1 2
O R C O CH
O
O H2C O C R CH2OH
SKoA
C 3
R C O CH O R
H
AS
H2C O C R Ko-
lipolisis
aktivasi
aktivasi
triasil gliserol
+
fosfolipid
kolesterol
kolesterologenesis
esterifikasi
gliserol-P asil KoA
-oksidasi
sfingolipida
asetil-KoA
triosa-P piruvat
ketogenesis
siklus
glukosa krebs
benda keton
CO2
Bila energi yang diperlukan banyak maka pemecahan lemak banyak, -oksidasi
menghasilkan asetil KoA + asetoasetat yang akan diubah menjadi benda – benda
keton.
74