Professional Documents
Culture Documents
NAMA KELOMPOK :
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
TAHUN AJARAN
2018/2019
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini yang berjudul ““ Mengidentifikasi, Menjelaskan, dan
Menganalisis cara Produktivitas dan Manajemen Pemensiunan Stratejik “
Makalah ini disusun dengan tujuan utama menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki masih terbatas
dan terdapat banyak kekurangan sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Namun penulis tetap bersyukur karena dengan media sosial dan bantuan semua pihak, makalah
ini dapat diselesaikan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna
mencapai hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Produktivitas…………………………………………………………….………... 4
2.1.3 Leadership……………………………………………………….……… 5
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….….………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..………………………. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak selamanya seseorang dapat
terus bekerja dan menghasilkan suatu karya. Pada suatu saat seseorang harus berhenti dari
pekerjaannya dan menikmati masa tuanya. Tentu saja hal ini mutlak memerlukan dukungan
prasarana yang memadai, seperti Jaminan Hari Tua atau Pensiun. Jaminan Hari Tua pada
hakekatnya adalah santunan berupa uang yang dibayarkan secara sekaligus atau berkala atau
sebagian dan berkala kepada tenaga kerja. Sedangkan wujud dari jaminan hari tua adalah dana
pensiun. Jadi tidak dapat disangsikan lagi bahwa melaksanakan program pensiun secara
terpadu kita telah mengamankan proses pergeseran nilai-nilai kehidupan.
Dengan disyahkannya UU No.11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun, hari tua sudah terjamin.
Sehingga karyawan dapat bekerja lebih tenang, dan di harapkan produktivitas karyawan akan
meningkat. Selain itu, loyalitas terhadap perusahaan akan meningkat pula. Jika loyalitas tinggi,
maka pengembangan d pembinaan karir bagi karyawan yang bersangkutan juga akan lebih baik
Bagi perusahaan yang tidak terlalu besar, sulit bagi mereka untuk memikirkan kesejahteraan
hari tua bagi karyawannya, karena dengan penyelenggaraan program dana pensiun berarti akan
menambah biaya.
Menurut berita yang dikutip dalam sebuah situs internet dalam beberapa tahun ke depan, biaya
dana pensiun akan menjadi permasalahan utama di banyak perusahaan atau pemberi kerja
maupun pemerintah untuk menyediakan manfaat (benefit) berupa pembayaran pensiun setiap
bulan bagi karyawan perusahaan selama menjalani masa pensiun. Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara mengungkapkan data mencolok tentang besarnya dana pensiun pejabat yang
harus di pikul negara. Jumlahnya luar biasa, yaitu pada 2012 mencapai Rp. 6 triliun per bulan.
4
Demikian besar dana anggaran Negara untuk pejabat pensiunan itu sehingga mentri
mengusulkan agar dana itu di kurangi, lebih baik bila anggaran Rp. 6 triliun per bulan itu
digunakan untuk anggaran pendidikan dan kesehatan sehingga tidak ada lagi anak bangsa ini
yang buta huruf dan menderita folio karena tidak di imunisasi. Oleh karena itu, sangat pantas
untuk di pertimbangkan untuk mengurangi jumlah pemberian dana pensiun itu dan
mengalihkannya untuk kepentingan rakyat.Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola
dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
5
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut , maka dapat dirumuskan masalah – masalah dalam
makalah ini. Adapun rumusan masalah , sebagai berikut :
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Produktivitas
Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Husien, 2002: 9) menjelaskan bahwa:
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas
memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian
target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan
dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
8
2.1.2 Pendekatan Individu
Pendekatan interaksi terdiri dari dua kata yaitu pendekatan dan interaksi. Pendekatan
adalah suatu upaya penyederhanaan masalah sampai batas-batas tertentu sehingga masih dapat
ditoleransi untuk memudahkan penyelesaiannya. Sedangkan interaksi adalah hubungan sosial
yang dinamis. Hubungan yang dimaksut dapat berupa hubungan antar individu, antar
kelompok maupun individu dengan kelompok.
Pendekatan interaksi adalah proses yang muncul atau bermula karena adanya suatu
kontak antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lain yang nanti akhirnya dapat
saling mempengaruhi, tetapi individu disini tidak dipaksa untuk mengikutinya tetapi
mempunyai pandangan tersendiri.
Pendekatan Interaksi merupakan gabungan atau perpaduan antara pendekatan organis
dan pendekatan individua. Dimana pendekatan organis adalah seorang individu terbentuk
sikapnya karena mematuhi norma dan nilai yang ia terima dari lingkungannya. Sedangkan
pendekatan individu adalah dimanana seorang individu mempunyai cara pandang sendiri
tentang norma dan nilai sehingga dia mempunyai nilai dan norma yang dia anggap benar
namun itu belum tentu bisa diterima oleh masyarakat disekitarnya karena itu relatif kadang
berbeda dari nilai dan norma yang ada.
o Seorang anak laki-laki memotong rambut dengan model terbaru yang unik , kemudian
teman-temannya ada yang memotong rambut mengikuti model rambut seperti anak
laki-laki tersebut tapi ada juga yang justru mengejeknya.
Dari contoh diatas dapat diartikan bahwa individu mempunyai pandangan sendiri yang
menurutnya baik, yang dapat diterima oleh masyarakat ataupun tidak
2.1.3 Leadership
9
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic, Gaya kepemimpinan demokratis adalah
gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta
tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire, Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam
kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan
penyelesaian masalah yang dihadapi.
Gallup mendefinisikannya sebagai peran serta dan antusiasme untuk bekerja. Gallup
juga mengkaitkan keterlibatan karyawan dengan rasa keterikatan emosional yang positif dan
komitmen karyawan (dalam Dernovsek, 2008). Sedangkan Robinson D., Perryman S., and
Hayday S. (2004) mendefinisikan keterlibatan karyawan sebagai sikap positif yang dimiliki
karyawan terhadap perusahaan tempat ia bekerja serta nilai - nilai yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut. Dengan demikian, dalam konsep keterlibatan karyawan, terdapat
hubungan dua arah antara karyawan dengan perusahaan. Kepuasan karyawan tidaklah sama
dengan rasa keterikatan karyawan terhadap perusahaan (Fernandez, 2007) karena perusahaan
tidaklah dapat mengukur kinerja karyawan dan mempertahankan karyawan terbaik dan
terpintarnya hanya dengan mengandalkan survey kepuasan karyawan.
10
harus mengadaptasi dinamika tersebut agar dapat berkembang. Adaptasi terhadap dinamika yang
terjadi menyebabkan birokrasi harus tampil sesuai dengan realita yang ada. Restrukturisasi atau
penataan kembali organisasi birokrasi pada hakekatnya adalah aktivitas untuk menyusun satuan
organisasi birokrasi yang akan diserahi bidang kerja, tugas atau fungsi tertentu.
11
sebagai jaminan hari tua dan penghargaan atau jasa – jasa pegawai negeri yang bertahun – tahun
berkerja pada dinas pemerintah.
2.2.1 Prinsip – prinsip Keadilan
Adam Smith hanya menerima satu konsep atau teori keadilan yaitu keadilan komutatif.
Alasannya:
1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang menyangkut
kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang dengan orang lain.
Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan antarmanusia karena kesetaraan yang terganggu.
2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal hanya
konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi menegakkan keadilan komutatif,
negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.
12
tindakan tidak adil dan merupakan pelanggran atas hak individu tersebut, khususnya hak atas
kebebasan.
A) Monitoring Biologis
B) Test Kesehatan
- Pemeriksaan spirometri
- Pemeriksaan audiometri
- Pemeriksaan virus
- Pemeriksaan foto thorax
13
- Konsultasi Gizi Kerja
Program ini merupakan suatu bentuk fasilitas konseling perusahaan yag diarahkan pada
pembentukan yang harmonis antara pihak manajemen dan karyawan. Jadi program pendamping
karyawan ( Employee Assistance Program / EAPs ) adalah program-program pengusaha yang
berusaha untuk memperbaiki masalah – masalah yang dihadapi oleh para pekerja yang mengalami
ketergantungan obat – obat terlarang, alkohol, atau mempunyai masalah secara psikologi.
1. Konseling karir
2. Konseling Psikologi
3. Bantuan Pencarian Pekerjaan
14
2. Pensiun
Pensiun merupakan suatu peristiwa penting dalam daur kehidupan seseorang, dan
organisasi mempunyai kewajiban utama dalam memudahkan peralihan dari suatu tahap ke
tahap yang lain.
A. Pensiun Wajib dan Pensiun Sukarela
Umur pensiun wajib telah ditentukan dalam perusahaan. Misalnya umur paling
umum adalah 55 tahun.
Pensiun sukarela dapat mengajukan pengunduran diri kepada pengusaha secara
tertulis tanpa paksaan/intimidasi. Terdapat berbagai macam alasan pengunduran
diri, seperti pindah ke tempat lain, berhenti dengan alasan pribadi, bahkan di PHK
perusahaan tersebut dan lain-lain.
B. Daur Pensiun
Tahap pertama, dimulai beberapa tahun sebelum tanggal pensiun yang sebenarnya.
Menyediakan 2 unsur yang paling pokok dari pensiun yang berhasil yaitu jaminan
keuangan dan kemampuan untuk menikmati hidup.
C. Berbagai Rencana Penghasilan Pensiun Pemerintah dan Swasta
Rencana Pemerintah, tunjangan-tunjangan yang diberikan berdasarkan program
Jaminan Sosial dibiayai oleh majikan dan karyawan dalam jumlah yang sama.
Rencana Swasta, tunjangan yang diberikan oleh Jaminan Sosial bagi sebagian besar
pensiunan tidaklah memadai, akibatnya para majikan dan serikat buruh telah
bergerak untuk menyusun rencana-rencana swasta guna melengkapi tunjangan
pemerintah.
3. Pemberhentian
15
Seorang karyawan yang memenuhi syarat akan dibebaskan dari pemberhentian karena
organisasi itu tidak lagi memerlukan jasanya. Pemberhentian dapat bersifat sementara karena
perusahaan sedang menyesuaikan diri dengan variasi dalam permintaan pasar atas produknya.
Pemberhentian itu dapat juga untuk selamanya karena perusahaan menutup usaha atau pindah ke
tempat yang jauh.
4. Penempatan Di Luar
Jika perusahaan-perusahaan terpaksa melakukan pengurangan personel secara besar-
besaran, maka ada keputusan yang sangat sulit yang harus diambil sehubungan dengan kegiatan-
kegiatan mana yang harus diperhatikan, dan karyawan mana di dalam perusahaan itu yang harus
dibiarkan meninggalkan perusahaan.
5. Pemecatan
Metode pemutusan hubungan kerja yang paling menegangkan dan tidak menyenangkan
adalah pemecatan. Jika ada alasan pemecatan, karyawan tersebut tidak berhak atas kompensasi
pengangguran dalam sebagian besar Negara bagian.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut undang – undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhetian atau
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut
Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang
karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dr Santoso Soeroso, Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah Sakit, EGC Jakarta, 2002. *
Veeger, K.J. 1990. Realitas Sosial ( Cetakan ke Tiga ). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, Sony. 2012. Etika Bisnis, Tuntunan dan Relevansinya. Edisi Baru Yogyakarta: Kanisius
Drs. M. Sastrapratedja 2002. Etika Dan Hukum: Relevansi Teori Hkm Kodrat Th.Aquinas
http://definisipengertian.blogspot.com/2010/05/pengertian-keadilan.html?m=1
18