Professional Documents
Culture Documents
Pengantar
Sukses bertumpu pada dua hal : kemampuan dan kemauan. Sukses belajar –
misalnya- sangat tergantung pada ketrampilan belajar yang dimiliki dan
seberapa kuat ia MAU menggunakannya. Tingkat kemauan (atau motivasi)
orang berbeda-beda. karena alasan (motif) yang berkait dengan kebutuhan
untuk kegiatan yang sama, dapat berbeda-beda.
Motivasi memang
berhubungan upaya
memenuhi kebutuhan. Posisi Motivasi
Makin besar kebutuhan Kegiatan
Kegiatan
makin besar pula dorongan Kebutuhan
Kebutuhan
Motivasi untuk untuk
untuk
memenuhi memenuhi
dalam diri seseorang untuk kebutuhan
memenuhi
kebutuhan
kebutuhan
MAU melakukan sesuatu.
Karena itu peran motivasi
untuk menunjang Hasil
Hasilyang
yang
dicapai
dicapai
keberhasilan sangat penting.
Masalahnya, bagaimana cara Kepuasan
Kepuasan
Model berikutnya, tentu saja, model gabungan dari dua atau tiga
model di atas.
Sebagaimana suatu kegiatan pada umumnya, memotivasi juga menuntut
serangkaian proses yang dimulai dari penetapan tujuan sanmpai dengan
melakukan evaluasi, yang terurai sebagai berikut:
Tetapkan TUJUAN, apabila tujuan motivasi tersebut untuk
mendukung ketercapaian tujuan organisasi, maka harus jelas apa
tujuan -kelompok, organisasi- yang akan dicapai.
Carilah dan ketahui KEPENTINGAN orang dan kelompok yang
akan dimotivasi (Dapatkan dan ketahui kepentingan mereka guna
menetapkan alat, waktu, cara guna mendukung ketercapaian
tujuan)
Lakukan KOMUNIKASI untuk menjelaskan apa yang akan dicapai,
syarat untuk mencapai, insentif yang akan diterima dan lain yang
intinya adalah memaparkan dengan baik dan jelas kebutuhan dan
keinginan apa yang akan didapat dari suatu kegiatan.
Karena tujuan, kepentingan, kebutuhan organisasi dengan orang-
kelompok tidak selalu sama, maka perlu ada peng-integrasi-an
TUJUAN yaitu menyamakan tujuan organisasi dan pribadi-pribadi
yang akan mendukungnya.
Sediakan dan gunakan ALAT MOTIVASI, pilih macam insentif
yang digunakan, pakai dengan baik, tepat waktu, tepat orang.
Tingkatkan KERJASAMA
2) TIM, dan lakukan evaluasi.
Ada kendala dalam kegiatan memotivasi. Kendala utamanya adalah :
Masing-masing individu mempunyai keinginan dan kebutuhan
yang berbeda. Persepsi orang pada obyek yang sama sangat sering
berbeda. Latar belakang pendidikan, budaya, ekonomi, sosial,
pengalaman, dan banyak faktor lain, menjadikan orang berbeda-
beda.
Motivasi internal (yang sudah ada dalam diri) untuk suatu
tindakan/kondisi tertentu, juga berbeda-beda pada orang-per orang
Alat motivasi (insentif) membutuh dana, waktu dan tenaga… yang
tidak sedikit.
Selain itu, penentuan kriteria adil dan layak, tidak terlalu mudah
untuk mengukurnya.
.
1
Menurut Stephen R. Covey, Maslow merevisi dan mengakui bahwa aktualisasi diri
bukanlah kebutuhan tertinggi, ada lagi yang lebih tinggi yaitu self trancendence.
Artinya, hidup itu punya suatu tujuan yang lebih tinggi dari dirinya.
merupakan fungsi dari Harapan (E), Nilai (V) dan Instrumentality (I, yaitu
presepsi pertauan antara hasil sebelumnya dengan hasil kemudian). Yang
ditulis dalam “rumus” : M= f (V1 x E), V1 = f (V2 x I)
Berdasar teori-teori di atas, dapat dihimpun beberapa prinsip dasar dalam
melakukan motivasi : (a) Perilaku berganjaran cenderung akan diulangi, (b)
Faktor motivasi yang dipergunakan harus diyakini yang bersangkutan, dan
standar kinerjanya dapat dicapai, ganjaran yang diharapkan harus ada,
memang akan memuaskan kebutuhan. (c) Memberi ganjaran atas perilaku
yang diinginkan adalah lebih efektif dari pada menghukum perilaku yang
tidak dikehendaki, (d) Perilaku tertentu lebih “reinforced” apabila ganjaran
atau hukuman diberikan secepat (sesegera) mungkin, akan lebih bermakna
dibandingkan dengan yang ditunda, (e) Motivasi akan lebih tinggi bila
ganjaran atau hukuman yang diantisipasi sudah pasti akan terjadi,
dibandingkan dengan yang masih bersifat kemungkinan, (f) Motivasi akan
lebih tinggi dari ganjaran atau hukuman yang berakibat pada pribadi
dibandingkan dengan yang organisasional.
Langkah dalam memotivasi orang lain, yang disarankan adalah (a) Kenali
baik-baik anggota organisasi anda dan identifikasi pola kebutuhan mereka, (b)
Tetapkan sasaran yang harus dicapai berdasarkan prinsip-prinsip penetapan
sasaran yang tepat., (c) Kembangkan sistem pengukuran “performance” yang
reliable dan berikan umpan balik kepada mereka secara berkala, (d)
Tempatkan anggota organisasi pada pekerjaan berdasarkan kemampuan dan
bakat yang dimiliki, (e) Beri dukungan dalam penyelesaian tugas, misalnya
lewat pelatihan dan menumbuhkan “sense of competence”., (f) Kembangkan
sistem ganjaran yang adil, dan (g) Berlakulah adil, obyektif dan jadilah
teladan.
Memotivasi Diri Sendiri
Memberi motivasi --apalagi memotivasi orang lain---
bukanlah hal mudah.. Karena itu, mengapa tidak
memulai dengan memotivasi diri sendiri. Kita akan
lebih “gairah” bila kita termotivasi. Dan itu akan
meningkatkan mutu diri.
Mulailah memotivasi diri dengan hal yang sederhana.
Misalnya untuk meningkatkan motivasi diri sendiri dalam belajar.
Kita tahu bahwa sukses belajar, tergantung pula pada dua faktor : ketrampulan
belajar dan motivasi (kemauan) belajar. Ketrampilan yang dibutuhkan untuk
belajar antara lain :
1. Keterampilan dalam membuat catatan. Kegiatan utama dalam belajar
adalah mendengar dan membaca informasi. Untuk itu harus dipunyai
keterampilan agar mampu menjadi pendengar dan pembaca yang cerdas
dan efektif. Untuk itu kita harus terampil dalam membuat catatan. Saat
Mendengar dengan
cerdas
Membaca dengan
akurat
Keterampi
Keterampi
lan
lan Berkomunikasi dan mengimpun
informasi dengan efektif
Belajar
Belajar
Namun, keterampilan di atas menjadi tidak bermakna BILA kita tidak mau
menerapkannya. Bila tidak ada dorongan (motivasi) dalam diri kita untuk
belajar.
Nah bagaimana cara kita memotivasi diri, untuk (lebih bersemangat) belajar?
Berikut beberapa saran:
1. Mengetahui manfaat yang akan didapat, motivasi belajar akan
meningkat. Kehendak belajar akan muncul, apabila kita tahu apa
manfaat yang akan diperoleh dari hal yang dipelajari. Untuk itu, setiap
kali akan belajar, ketahui terlebih dahulu apa untungnya mempelajari hal
itu. Tanyakan manfaat matakuliah kepada dosen anda. Atau buat,
ciptakan sendiri dalam pikiran Anda hal-hal yang menyenangkan yang
akan Anda dapat dari belajar sesuatu. Misalnya, belajar bahasa, pikirkan
manfaat yang akan dapat Anda peroleh
2. Semangatkan pikiran melalui gerakan, sikap tubuh, dan mimik
wajah yang penuh enersi. Motivasi yang telah muncul, harus
diperkuat dengan pikiran yang bersemangat. Untuk itu buatlah
aktivitas fisik yang juga bersemangat. Bagaimana mungkin, pikiran
akan bersemangat, bila Anda duduk loyo, bertopang dagu, bermata sayu.
Semangatkan fisik Anda. “pasang” mimik muka Anda menjadi mimik
muka orang paling cerdas, duduklah dengan percaya diri, berdirilah
dengan tegap.
3. Anda dituntut kreatif, mulailah dari tatanan kamar
belajarAnda.Bersamaan dengan itu ciptakan lingkungan belajar yang
membangkitkan gairah. Bila Anda menyukai, dengarkan musik lembut
sambil belajar, pasang foto pacar (atau foto orang tua, atau foto Anda
sendiri waktu berhasil mendaki gunung Semeru,) di meja belajar,
buatlah hati Anda bangga dan gembira. Pokoknya, tatalah ruang belajar
Anda semau Anda. Yang penting Anda makin krasan, gairah dan asyik
untuk belajar.
4. Terapkanlah pikiran rasional: bahwa yang paling berperan, paling
bertanggung jawab, paling mampu untuk merubah kualitas diri,
adalah diri sendiri. Anda juga dituntut menjadi seorang yang bersikap
positif. Terapkan mulai sekarang. Jangan melihat sesuatu dari segi
jeleknya saja, jangan selalu mengeluh, jangan menarik perhatian dengan
membuat orang kasihan pada diri Anda. JANGAN. Mulai berpikir dan
bertindak positif. Kegagalan (yang boleh terjadi) adalah sukses yang
tertunda. Setiap musibah pasti ada hikmahnya. Setiap pribadi pasti
mempunyai sisi yang baik dan bermanfaaat.
5. Jangan lupa berdoa, Jangan lupa untuk selalu memohon perkenan,
bantuan, ijin dalam mencari pengetahuan dan kebijaksanaan dari Yang
Maha Berpengetahuan dan Yang Maha Bijaksana.
6. Anda dapat menambah macam kegiatan lain, yang mampu memotivasi
diri Anda sendiri…….(misalnya berikan hadiah dari anda untuk anda,
bila satu kegiatan telah anda lakukan dengan baik, dll)
Ringkasnya, sukses belajar harus dimulai dari kemauan untuk menerapkan
ketrampilan-ketrampilan belajar. Jadi, kembali GABUNGAN dari mampu
dan mau, merupakan pangkal sukses.
Jangan
tinggalkan doa
Ketahui manfaat
apa yang Kemauan
Kemauan
dipelajari (MOTIVASI
(MOTIVASI
Semangatkan untuk)
untuk)
pikiran melalui belajar
belajar
fisik
Ciptakan
lingkungan
belajar yang Besikap dan berpikir
asyik positif dan rasional
Rangkuman
Sukses bertumpu pada dua hal : kemampuan dan kemauan. Tingkat kemauan
(atau motivasi) orang berbeda-beda. karena alasan (motif) yang berkait
dengan kebutuhan untuk kegiatan yang sama, dapat berbeda-beda. Motivasi
memang berhubungan upaya memenuhi kebutuhan. Makin besar kebutuhan
makin besar pula dorongan dalam diri seseorang untuk MAU melakukan
sesuatu. Karena itu peran motivasi untuk menunjang keberhasilan sangat
penting.