Professional Documents
Culture Documents
…………………
RSKKNI - 4
RSKKNI
RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
2011
KATA PENGANTAR
Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu
Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri
maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat
standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan kompetensinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat
penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja
sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi
disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para
pelaku pelaksana langsung dilapangan dan para ahli dari jabatan kerja yang
bersangkutan. Kegiatan Review SKKNI ini diawali dengan desk study, survei, wawancara
dan workshop. Dari hasil tersebut, yang masih dalam format DACUM, yang kemudian
ditransformasi ke dalam format RMCS, yang selanjutnya dibahas dalam pra konvensi
yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi), LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), unsur Perguruan Tinggi, para
Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk jabatan kerja Quality
Assurance Engineer inimerupakan review dari jabatan kerja yang sama, dan disusun
berdasarkan format Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor:
PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan dan pengukuran tingkat
kompetensi pada jabatan kerja Quality Assurance Engineer.
Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut
dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan.
Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri
Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih.
(………...........................................)
NIP …………………………
ii
DAFTAR ISI
ii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP. /MEN/ /2011
TENTANG
PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
SEKTOR KONSTRUKSI – BIDANG PEKERJAAN UMUM
JABATAN KERJA QUALITY ASSURANCE ENGINEER
MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
_______________________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau
ketrampilan.
1
(domain Kognitif atau Knowledge), Aspek Kemampuan (domain Psychomotorik atau
Skill) dan Aspek Sikap Kerja (domain Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif
pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta
keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja
yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan
atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur,
serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya
pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
B. Tujuan
Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi mempunyai tujuan
tersedianya standar untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak
diantaranya :
1. Institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kompetensi.
2. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja
a. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja
b. Membantu penilaian unjuk kerja
c. Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan
d. Untuk membuat uraian jabatan
3. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai
dengan kualifikasi dan levelnya
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan, penilaian kompetensi dan sertifikasi.
2
Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar kompetensi ini
adalah untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja
pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan pengakuan tersebut adalah :
1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha, dengan
melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia
kerja.
2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan
oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan
proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement – MRA).
3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi
industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan
profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian
konsesus dan pemberlakuan secara nasional.
C. Pengertian
1. Kompetensi Kerja
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2. Konsep SKKNI
D. Penggunaan SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah
mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa
bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi
Kerja digunakan sebagai acuan untuk :
a. Menyusun uraian pekerjaan.
b. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia.
c. Menilai unjuk kerja seseorang.
3
d. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja.
4
STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI
Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu
UNIT KOMPETESI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
Tercapainya Standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah
elemen-kompetensi pekerjaan tertentu
ELEMEN KOMPETENSI
Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung
ketercapaian
unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati sejumlah
elemen-kompetensi
pekerjaan tertentu KRITERIA UNJUK KERJA
Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan
tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan sejumlah
elemen-kompetensi pekerjaan tertentu.
BATASAN VARIABEL
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana Kriteria Unjuk Kerja
tersebut diaplikasikan unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat
diamati sejumlah elemen-kompetensi pekerjaan tertentu
PANDUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang
diinginkan sejumlah elemen-kompetensi pekerjaan tertentu
KOMPETENSI KUNCI
Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki untuk mencapai
unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit
kompetensi yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunciunit
kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati sejumlah
elemen-kompetensi pekerjaan tertentu
5
2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi
Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana
diperlihatkan pada diagram dibawah ini :
.
1. BIDANG KEAHLIAN
ATAU PEKERJAAN
2.UNIT-UNIT
KOMPETENSI
KUALIFIKASISI
KUALIFIKASISI
KOMPETENSI KUNCI
KUALIFIKASI
3. ELEMEN
KOMPETENSI
4. KRITERIA UNJUK
KERJA
5. BATASAN
VARIABEL
6
3. Uraian Standar kompetensi
Kode : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada
format kodifikasi SKKNI
Batasan Variabel : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk
kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan
memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi
perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan
mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk
peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.
7
Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana,
bagaimana dan dengan metode apa pengujian
seharusnya dilakukan.
Aspek penting dari pengujian Menyebutkan hal-hal
pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat
pada waktu pengujian.
8
TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3
KOMPETENSI
NO KUNCI “Mengevaluasi dan
“Melakukan “Mengelola
Memodifikasi
Kegiatan” Kegiatan”
Proses”
b. NARASUMBER SKKNI
JABATAN
JABATAN DALAM
No. NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
1. Nara Sumber
2. Nara Sumber
3. Nara Sumber
9
c. TIM TEKNIS
JABATAN
JABATAN DALAM
No. NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
1. Aca Ditamihardja, ME Ketua
2. Ir. Ati Nurzamiati HZ,MT Sekretaris
3. Ronny Adriandi, ST,MT Anggota
4. Harry Setyawan, ST Anggota
5. Drs.J. Untung Aribowo Anggota
6. Dr.Ir.Deddy Maryadi, Dipl,HE Anggota
7. Ir.John Hendri, M,Eng Anggota
d. TIM PENYUSUN
JABATAN
JABATAN DALAM
No. NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
e. PESERTA WORKSHOP
No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan
1 Agus Hatomo, ST PT Adhimix Precast
Indonesia
2 Windianto, ST PT Adhimix Precast
Indonesia
3 Bayu Kurniawan, ST PT Thiess Contractors
Indonesia
4 Drs. Arris Maulana, MT Fakultas Teknik UNJ
5 Ir. Hari Sutanto PT Nindya Karya
(Persero)
6 Puji Setyastuti, ST PT Nindya Karya
(Persero)
7 Hermanto, ST PT Adhi Karya (Persero)
Tbk
8 Ir. LilikSumarliadi, MM Intakindo
9 Dr. Ir. Dwidinariana UPI YAI
10 Rosmariani Arifuddin, ST, MT Universitas Hasanuddin
11 Ir. Fitri Suryani, MT UI
10
f. PESERTA PRA KONVENSI
No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan
1 Agus Hatomo, ST PT Adhimix Precast
Indonesia
2 Windianto, ST PT Adhimix Precast
Indonesia
3 Bayu Kurniawan, ST PT Thiess Contractors
Indonesia
4 Drs. Arris Maulana, MT Fakultas Teknik UNJ
5 Ir. Hari Sutanto PT Nindya Karya
(Persero)
6 Puji Setyastuti, ST PT Nindya Karya
(Persero)
7 Hermanto, ST PT Adhi Karya (Persero)
Tbk
8 Ir. LilikSumarliadi, MM Intakindo
9 Dr. Ir. Dwidinariana UPI YAI
10 Rosmariani Arifuddin, ST, MT Universitas Hasanuddin
11 Ir. Fitri Suryani, MT UI
g. PESERTA KONVENSI
No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
11
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
Kodefikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada SKKNI Jasa Konstruksi pada dokumen
ini, berdasar pada Permenakertrans No. PER.21/MEN/X/2007.
Kodefikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodefikasi SKKNI yang
sebagai berikut :
X X X X X 0 0 0 0 0 0 0
12
SEKTOR : Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor. Untuk Sektor
Konstruksi disingkat dengan .........
SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak ada
sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor............
disingkat ..............
KELOMPOK
UNIT KOMPETENSI : Diisi dengan 2 digit angka yaitu :
00 : Jika tidak ada grup.
01 : Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk
dapat bekerja pada sektor.
02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk
mengerjakan tugas tugas inti pada sektor tertentu.
03 : IdentifikasiKompetensiKekhususan/spesialisasi yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik pada
sektor tertentu.
dst.
Jabatan Kerja ini adalah jabatan yang terdapat di dalam struktur penugasan di dalam
organisasi pelaksanaan proyek di lingkungan kontraktor selaku penyedia jasa.Jika
ditinjau secara keseluruhan, di dalam penyelenggaraan proyek dikenal bentuk-bentuk
13
organisasi garis lurus, organisasi segitiga dan organisasi dengan menggunakan
manajemen konstruksi seperti tersebut dalam Bagan Organisasi tersebut di bawah :
14
3. Bentuk Organisasi Dengan Menggunakan Manajemen Konstruksi
Jika ditinjau dari skala proyek yang harus dipikulnya, maka kita dapat membagi tingkat
keahlian jabatan kerja Quality Assurance Engineermenjadi 3 tingkatan, yaitu : Ahli
Utama, Ahli Madya dan Ahli Muda.
Berikut ini adalah tipikal organisasi pelaksana proyek jika skala proyeknya sedemikian
sehingga memerlukan Quality Assurance Engineer yang kualifikasinya adalah Ahli
Utama, sebagai berikut:
15
Tipikal organisasi di atas adalah sebuah contoh yang memberikan gambaran, bahwa
struktur organisasi yang sebenarnya harus disusun, akan tergantung dari kebutuhan
proyek. Jika skala proyeknya sedang, kurang lebih akan diperlukan adalah struktur
organisasi dengan Quality Assurance Engineer yang kualifikasinya Ahli Madya,
sedangkan jika skala proyeknya kecil maka yang diperlukan adalah struktur organisasi
dengan Quality Assurance Engineer yang kualifikasinya Ahli Muda. Tentu struktur
organisasi proyek untuk skala pekerjaan sedang dan kecil, akan lebih sederhana jika
dibandingkan dengan dengan contoh tipikal di atas.
Ahli Utama
Mampu dan memahami pelaksanaan pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi dan
kompleks dengan kemampuan menganalisa pekerjaan dengan metode yang ada.
(Ruang lingkup pekerjaan ini antara lain proyek berskala sangat besar dengan
teknologi tinggi).
16
Ahli Madya
Ahli Muda
D. Jabatan Kerja
1. Nama Jabatan : Quality Assurance Engineer
2. Kode Jabatan : F45.QAE.01
3. Uraian Jabatan : Mengorganisir proses pelaksanaan penjaminan
mutu pekerjaan konstruksi.
4. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan minimal : D3 Teknik
b. Pengalaman Kerja : D3 Teknik minimal 5 tahun berpengalaman di
bidang teknik;
D4 Teknik atau S-1 Teknik: minimal 3 (lima) tahun
berpengalaman di bidang teknik;
c. Kesehatan : Sehat fisik dan mental, yang dinyatakan dengan
surat keterangan dokter.
d. Sertifikat : Memiliki Sertifikat Kompetensi Quality Assurance
Engineer.
e. Persyaratan lainnya : Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar
17
E. Daftar Unit Kompetensi
Kompetensi Kerja Quality Assurance Engineerterdiri dari :
18
F. Uraian Unit-Unit Kompetensi
KODE UNIT : F45.QAE.01.001.01
JUDUL UNIT : Menerapkan SMK3 dan Lingkungan di Tempat Kerja.
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang diperlukan dalam menerapkan SMK3 dan
lingkungan di tempat kerja
.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Melakukan persiapan pelaksanaan 1.1 Jadwal kegiatan untuk melihat risiko
K3 dan lingkungan di tempat kerja terkait diidentifikasi
1.2 Statistik risiko K3 dan lingkungan yang
sering terjadi di tempat kerja
diidentifikasi.
1.3 Level risiko K3 dan lingkungan di tempat
kerja ditentukan
2. Menyusun program mitigasi risiko 2.1 Sumber daya yang ada untuk program
K3 dan lingkungan yang relevan di mitigasi risiko K3 dan lingkungan yang
tempat kerja.. relevan diidentifikasi
2.2 Program mitigasi risiko K3 dan
lingkungan unit kerja diatasnya
dibandingkan.
2.3 Keterkaitan antara program mitigasi yang
telah disusun dengan program mitigasi
risiko K3 dan lingkungan di unit kerja
diatasnya dipastikan.
19
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk semua kegiatan dalam rangka Menerapkan SMK3 dan
lingkungan di tempat kerja.
2. Perlengkapan yang diperlukan
2.1 Dokumen SMK3 dan Lingkungan meliputi Pedoman, Prosedur, instruksi kerja dan
Form-form serta dokumen pendukung lainnya.
2.2 APD untuk ruang kerja
2.1.1 Helmet
2.1.2 Safety Shoes
2.1.3 Sarung Tangan
2.3 APAR ( Alat Pemadam Api Ringan )
20
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait:
2. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
2.1 Test tertulis,
2.2 Test lisan (Wawancara)
21
3.3 Dasar-dasar Manajemen Risiko
3.4 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 2004.
3.5 AMDAL
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian mengidentifikasi jenis-jenis risiko
5.2 Kedisiplinan dalam memakai APD dan menggunakan peralatan kerja.
5.3 Kecermatan mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan lain yang diperlukan
KOMPETENSI KUNCI
22
KODE UNIT : F45.QAE.01.002.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Komunikasi dengan Pihak Terkait
DESKRIPSI UNIT Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
: keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan komunikasi dengan pihak terkait dalam
pekerjaan Quality Assurance Engineer.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan sebagai landasan dalam melakukan komunikasi, baik
dalam menerima informasi dari atasan maupun menyampaikannya kepada para
pihak yang terkait dengan prosedur pekerjaan.
1.2 Kompetensi ini diterapkan kepada quality assurance engineer agar mampu bekerja
sama dengan pihak terkait .
23
2. Perlengkapan yang dibutuhkan
2.1 Alat pendukung: komputer/laptop, printer, ATK, alat komunikasi
2.2 Bahan: Ketentuan hubungan kerja dengan pihak terkait sesuai dengan aturan yang
berlaku, seperti : struktur organisasi tim tender, informasi jadwal kerja pihak terkait,
data-data detail pihak terkait (nama, alamat, email).
PANDUAN PENILAIAN
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait:
24
1.2.2 F45. QAE.02.002.01 Menyosialisasikan Manual Mutu,
Prosedur dan Instruksi kerja
1.2.3 F45. QAE.02.003.01 Melakukan Pengendalian Mutu
Material dan Hasil Pekerjaan sesuai
Spesifikasi Teknik
1.2.4 F45. QAE.02.004.01 Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan
Jaminan Mutu
1.2.5 F45. QAE.02.005.01 Menyusun Laporan
2. Kondisi Pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
5. Aspek kritis
5.1 Kecakapan dalam berkoordinasi/berkomunikasi dan sikap kerja yang
profesionaldengan tim kerja dan pihak-pihak terkait
5.2 Ketelitian dalam mengidentifikasi ruang lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis dan
metoda estimasi biaya jalan
25
5.3 Kecakapan dalam melakukan kerja sama, baik sesama tim kerja maupun dengan
pihak terkait lainnya
KOMPETENSI KUNCI
26
KODE UNIT : F45.QAE.02.001.01
JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Mutu Kegiatan sesuai Kontrak (Quality
Plan)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam menyusun Rencana Mutu
kegiatan sesuai kontrak (Quality Plan)
27
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk semua kegiatan dalam rangka menyusun Rencana Mutu
kegiatan sesuai kontrak (Quality Plan).
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait.
28
Prosedur dan Instruksi kerja
1.2.2 F45. QAE.02.003.01 Melakukan Pengendalian Mutu
Material dan Hasil Pekerjaan sesuai
Spesifikasi Teknik
1.2.3 F45. QAE.02.004.01 Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan
Jaminan Mutu
1.2.4 F45. QAE.02.005.01 Menyusun Laporan
2. Kondisi penilaian
Unit Kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau diluar
tempat kerja secara siulasi dengan kondisi seperti tepat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan , keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah :
2.1 Test Tertulis
2.2 Test Lisan
2.3 Praktek/Simulasi
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam mengidentifikasi kegiatan.
5.2 Ketelitian dalam membaca spesifikasi teknis.
5.3 Kecermatan mengidentifikasi logika ketergantungan antar kegiatan.
5.4 Kecermatan mengidentifikasi jalur kritis pelaksanaan pekerjaan.
29
KOMPETENSI KUNCI
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2
30
KODE UNIT : F45.QAE.02.002.01
JUDUL UNIT : Menyosialisasikan Manual Mutu, Prosedur dan Instruksi
Kerja.
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang diperlukan dalam menyosialisasikan manual
mutu, prosedur kerja dan instruksi kerja.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk semua kegiatan dalam rangkamenyosialisasikan manual mutu
, prosedur dan instruksi kerja.
31
2. Perlengkapan yang diperlukan
2.1 Sistem manajemen Mutu Perusahaan berdasarkan ISO 9001: 2008 dan Permen PU
NO : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem manajemen Mutu Konstruksi.
2.2 ATK ( Alat Tulis Kantor )
2.3 Komputer
2.4 Printer
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait.
32
1.2.3 F45. QAE.02.005.01
2. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.
4. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008
3.2 Pedoman Mutu Perusahaan
33
KOMPETENSI KUNCI
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2
34
KODE UNIT : F45.QAE.02.003.01
JUDUL UNIT : Melakukan Pengendalian Mutu Material dan Hasil
Pekerjaan Sesuai SpesifikasiTeknik.
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam melakukan pengendalian
mutu material dan hasil pekerjaansesuai spesifikasi teknik.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk Melakukanpengendalian mutu material dan hasil pekerjaan
sesuai spesifikasi teknik.
35
2. Perlengkapan yang diperlukan
2.1 Standard Pengujian Material.
2.2 Rencana Mutu Kontrak.
2.3 Sistem manajemen Mutu Perusahaan.
2.4 ATK ( Alat Tulis Kantor )
2.5 Komputer
2.6 Printer
PANDUAN PENILAIAN :
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait
36
2. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.
5. Aspek kritis :
5.1 Kecermatan dalam mengidentifikasi kelaikan peralatan pengujian.
5.2 Obyektifitas dalam mengidentifikasi kemampuan petugas Laboratorium.
5.3 Kecermatan dalam mengidentifikasi kelengkapan pendukung di Lembaga Pengujian
37
KOMPETENSI KUNCI
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2
38
KODE UNIT : F45.QAE.02.004.01
JUDUL UNIT : Melakukan Kaji Ulang Pelaksanaan Jaminan Mutu
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam melakukan kaji ulang pelaksanaan
jaminan mutu.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk Melakukan kaji ulang pelaksanaan jaminan mutu (review).
39
2. Perlengkapan yang dibutuhkan
2.1 Sistem manajemen Mutu Perusahaan berdasarkan ISO 9001: 2008 dan Permen PU
NO : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi.
2.2 ATK ( Alat Tulis Kantor )
2.3 Komputer
2.4 Printer
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait
40
1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:
2. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.
5. Aspek kritis :
5.1 Ketelitian mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya ketidaksesuaian.
5.2 Ketelitianmemeriksa produk dan jasa yang dilaporkan tidak sesuai dengan
spesifikasi.
41
KOMPETENSI KUNCI
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2
42
KODE UNIT : F45.QAE.02.005.01
JUDUL UNIT : Menyusun Laporan.
DESKRIPSI UNIT :Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam menyusun laporan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Unit ini berlaku untuk Menyusun laporan.
43
4. Peraturan yang diperlukan
4.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait
2. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan adalah:
1. Test Tertulis;
2. Test Lisan (Wawancara) dan
3. Praktek/Simulasi.
44
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1 Rencana Mutu Kontrak.
3.2 Sistematika penulisan laporan
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menyusun laporan secara terstruktur sesuai sistematika pelaporan
5.2 Kearifan dalam menyusun laporan yang obyektif.
KOMPETENSI KUNCI
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2
45
BAB III
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
46