You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik / masalah : Gangguan Tidur Pada Lansia


2. Tempat : Puskesmas Lapai Padang
3. Hari/Tanggal : Rabu, 2 Agustus 2017
4. Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
5. Sasaran : Lansia yang datang ke poliklinik lansia

A. Latar belakang
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
oleh setiap manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat
memulihkan tingkat aktifitas normal dan keseimbangan normal dari berbagai
bagian sistem saraf pusat. Apabila seseorang mengalami gangguan tidur
dapat menimbulkan dua efek fisiologik yaitu : efek pada sistem saraf dan
efek pada struktur tubuh lainnya. Efek pada sistem saraf dapat mengacaukan
fungsi tubuh maupun organ tubuh itu sendiri. Secara tidak langsung
kekurangan tidur akan mempengaruhi sistem saraf pusat.
Gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi pikiran
yang progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan perilaku
abnormal dari sistem saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat
menyebabkan kelambahan berfikir, mudah tersinggung atau bahkan menjadi
psikotik. Gangguan tidur ini sering dialami oleh orang dewasa dan lansia
yang disebabkan oleh berbagai hal seperti stress dan cemas. Untuk itu perlu
penanganan secara komprehensif.
Gangguan tidur pada lansia merupakan keadaan dimana individu
mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya
yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang di
inginkan.lansia rentan terhadap gangguan tidur karena adanya tekanan pola
tidur .Gannguan tidur pada lansia jika tidak segera ditangani akan berdampak
serius dan akan menjadi gangguan tidur yang kronis.secara fisiologis, jika
seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk mempertahankan
kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi dan
disorientasi.(Mickey Stanley, 2007).
Beradasarkan analisa data dari pengkajian yang telah dilakukan
kelompok di Puskesmas Lapai, dari 20 lansia yang dikaji, lebih dari setengah
lansia mengalami gangguan tidur. Oleh karena itu kelompok tertarik
melakukan penyuluhan mengenai gangguan tidur yang ditujukan pada
pengunjung lansia.

B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan pengunjung
poliklinik lansia mampu memahami gangguan tidur dan upaya
penanganannya.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
mampu :
1. Menyebutkan pengertian tidur
2. Mengetahui tahapan tidur
3. Menyebutkan fungsi tidur
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur
5. Mengetahui kebutuhan dan pola tidur normal pada lansia
6. Mengetahui macam-macam gangguan pola tidur
7. Mengetahui cara mencegah dan mengatasi gangguan tidur

D. Pokok Bahasan
Gangguan Tidur Pada Lansia

E. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian tidur
2. Tahapan tidur
3. Ritme sirkandian
4. Fungsi tidur
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur
6. Kebutuhan dan pola tidur normal pada lansia
7. Macam-macam gangguan pola tidur
8. Pencegahan dan cara mengatasi gangguan tidur

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

G. Media dan Alat


1. Laptop
2. Infokus
3. Leaflet
H. Materi (Terlampir)
I. Pengorganisasian
Moderator : Febrija Nofri Yanti, S.Kep
Pemateri : Mita Sumita, S.Kep
Observer :
Fasilitator : Fatma Ratni, S.Kep
Friska Rahmadia, S.Kep
Mefita Hudriyah, S.Kep
Putri Desna Sari, S. Kep
Vazia Rahma Handika, S. Kep
Amina Yusriati, S.Kep
Afrilia Safira, S.Kep
J. Uraian Tugas
1. Moderator
 Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
 Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
 Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
audien
 Menyampaikan kontrak waktu
 Merangkum semua audien sesuai kontrak
 Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
2. Penyaji
 Bertangung jawab memberikan penyuluhan
 Memahami topik penyuluhan
 Mengexplore pengetahuan audien tentang pnemonia
 Menjelaskan pnemonia sesuai bahasa uang dipahami audiens
 Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
3. Fasilitator
 Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
 Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
 Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
 Membagikan leaflet di akhir acara.
4. Observer
 Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
 Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
 Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP.

K. Settingan Tempat

P M
PA

PK
P P P F P P

P F P F P F

P O P F P P

Keterangan :
P = Presentator
M = Moderatot
O = Observer
P = Pengunjung
F = Fasilitator
PK = Pembimbing klinik
PA = Pembimbing Akademi

L. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia
1. 5 menit Pembukaan
- Memberi salam - Menja
- Memperkenalkan diri wab Salam
- Mende
- Menjelaskan kontrak, ngarkan dan
waktu, topik dan tujuan memperhatikan
penyuluhan - Mende
ngarkan dan
memperhatikan
2. 30 menit Pelaksanan
- Apersepsi - Menge
mukakan pendapat
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tentang tidur mukakan pendapat
- Memberi reinforcement - Mende
positif ngarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan pengertian - Mende
tidur ngarkan dan
memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tentang gangguan mukakan pendapat
tidur/insomnia - Mende
- Memberi reinforcement ngarkan dan
positif memperhatikan
- Mende
- Menjelaskan pengertian ngarkan dan
gangguan tidur / insomnia memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tentang tanda dan mukakan pendapat
gejala gangguan tidur / insomnia
- Memberi reinforcement - Mende
positif ngarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mende
tanda dan gejala gangguan tidur / ngarkan dan
Insomnia memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Menge
pengunjung tenatang penyebab mukakan pendapat
gangguan tidur / Insomnia
- Memberi reinforcement - Mende
positif ngarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mende
penyebab gangguan tidur / ngarkan dan
Insomnia memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Mengu
pengunjung tentang akibat ngkapkan pendapat
gangguan tidur/ Insomnia
- Memberi reinforcement - Mende
positif ngarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan akibat - Mende
gangguan tidur / Insomnia ngarkan dan
memperhatikan
- Mengkaji pengetahuan - Mende
pengunjung tentang cara mengatasi ngarkan dan
gangguan tidur / Insomnia memperhatikan
- Memberi reinforcement
positif - Mende
ngarkan dan
- Menjelaskan cara memperhatikan
mengatasi gangguan tidur/insomnia - Mende
- Memberi kesempatan ngarkan dan
pada pengunjung untuk bertanya memperhatikan
- Menjawab pertanyaan. - Menga
jukan pertanyaan
- Mende
ngarkan dan
memperhatikan

10 menit - Bersama pengunjung - Bersa


menyimpul-kan materi penyuluhan ma pengunjung
menyimpulkan
materi penyuluhan
- Melakukan evaluasi - Menja
wab pertanyaan
- Menutup penyuluhan - Menja
dan memberikan salam wab salam

M. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pengunjung menyepakati kontrak yang telah disepakati, dan
tersedianya media penyuluhan
2. Evaluasi Proses
Pengunjung berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak bising
dan pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil
Pengunjung mampu menyebutkan :
- Pengertian tidur dengan bahasa sendiri
- Tanda dan gejala gangguan tidur dengan bahasa sendiri
- Penyebab gangguan tidur dengan bahasa sendiri
- Cara mengatasi gangguan tidur dengan bahasa sendiri
REFERENSI

Stuart and Sundeen. Diagnosa Keperawatan Jiwa : GC : Jakarta


Williams Adrian (1999). Insomnia ; Pustaka Delapratasa : Jakarta
Hall Guyton (2000). Fisiologi Kedokteran ; EGC : Jakarta
Keliat, B.A (1998). Penatalaksanaan Stress; EGC : Jakarta
SATUAN ACARA PENYULUHAN

GANGGUAN TIDUR
(Insomnia)

Oleh :
Kelompok I
Lisastri Syahrias, S.Kep
Enni Mutia, S.Kep
Remiadi, S.Kep
Silvia, S.Kep
Yenni, S.Kep
Alice Rosy, S.Kep
Merry Yolanda, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNAND
2003

You might also like