Professional Documents
Culture Documents
KEADAAN UMUM
Gambar 2.1
Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah
2.2. Keadaan Daerah Penyelidikan
2.2.1. Flora dan Fauna
Lokasi penelitian Kampung Girirejo, merupakan kawasan hutan tersier,
alang- alang dan sebagian lagi kurang lebih 2 ha merupakan lokasi PT. Raja Beton
Nusantara. Diameter pohon yang ada dan jarang sekali dijumpai paling besar
sampai dengan 30 Cm. Tumbuhan lainnya adalah jenis yang biasa ditanam
penduduk di lading pada umumnya berumur hingga 4 hingga 6 bulan seperti
jagung, ketela pohon, tanaman sayuran, dan sebagian lagi tanaman buah-buahan
seperti jambu, kelapa, pisang, mangga, dan matoa.
Berbagai jenis fauna yang dijumpai didaerah ini diantaranya babi ternak,
kupu-kupu, ular, dan binatang kecil lainnya.
2.2.2. Tata Guna Lahan dan Penduduk
Tata guna lahan daerah penyelidikan sebagian besar digunakan untuk
padang rumput ilalang, semak belukar, rawa-rawa, hutan produksi, hutan non
produksi, dan lokasi pemukiman penduduk yang jumlahnya sedikit.
Penduduk desa di sekitar daerah penyelidikan terdiri dari beberapa suku
(heterogen). Diantaranya suku Toraja, suku Bugis, suku Timor, suku Jawa, suku-
suku lainnya yang merupakan pendatang dan sebagian lagi adalah warga
transmigran.
Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian berladang dengan
sistim ladang berpindah. Hanya sebagian kecil yang berstatus pedagang dan
karyawan. Tingkat pendidikan masyarakat pada umumnya lulusan Sekolah Dasar
(S.D) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMA, mereka harus ke kota kecamatan terdekat atau ke
kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Sedangkan penduduknya sebagian besar
beragama Islam dan sebagian kecil beragama Kristen.
2.2.3. Iklim
Lokasi daerah penyelidikan sangat dekat dengan garis Khatulistiwa,
sehingga perbandingan hari panas dengan hari hujan per bulannya selama setahun
agak tinggi. Berdasarkan data hasil pengamatan dari Stasiun Klimatologi
Lapangan Terbang Temindung, diketahui suhu udara di daerah penyelidikan
berkisar antara 23 C sampai 34 C dengan kecepatan angin antara 8,05 Km/jam
sampai 11,27 Km/jam. Curah hujan di daerah ini cukup tinggi dengan hari hujan
antara 80 hari sampai 120 hari hari hujan per tahun. Hujan paling banyak terjadi
pada bulan Oktober sampai Mei dengan curah hujan mencapai 200 mm sampai
250 mm per bulan (Tabel 2.3).
2.2.4. Sungai
Di lokasi daerah penyelidikan yang mempunyai ketinggian permukaan
antara 10 sampai 180 meter di atas permukaan laut terdapat beberapa sungai.
Salah satu diantaranya adalah Sungai Kertosari yang mempunyai lebar 32 meter.
Sungai ini mengalir ke arah Timur ke Barat menuju front penambangan.
RENCANA PENAMBANGAN
a. Pembongkaran
a. Penggalian/pembongkaran
Pekerjaan penggalian atau pembongkaran dilakukan dengan
menggunakan alat bongkar excavator yang melakukan pembongkaran
langsung dari lokasi penambangan, material yang berhasil diambil
langsung direndamkan kedalam air dan kemudian dikeruk kembali agar
terpisah dari pasir atau tanah pengotor. Kemudian dimuat kedalam
dumptruck yang selanjutnya diangkut menuju stockpile di lokasi
pengolahan.
b. Pemuatan
Rencana produksi material oleh PT. XYZ adalah 150 m2. Namun,
berdasarkan kapasitas alat bongkar yang digunakan, maka dapat diperkirakan
jumlah produksi yang dapat dicapai adalah sebagai berikut:
𝐸𝑥𝐼𝑥𝐻
𝑃= 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑡
Dimana :
P = Produksi
= 81 m3/jam
= 405 m3/hari
= 9.720 m3/bulan
= 9.720 x 12 bulan/tahun
= 116.640 m3/tahun
Jam kerja sangat ditentukan oleh jumlah dan ukuran alat yang digunakan.
Jam kerja juga dipengaruhi oleh pola shift, kondisi alam, metodologi pergantian
shift dan pola perawatan. Berikut ini merupakan perhitungan jam kerja oleh PT.
XYZ.
154.325,554 𝑚3
𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
116.640 (𝑚3 )
= 1,3 tahun
4.4. Peralatan
a. Dump Truck
b. Excavator Backhoe
Apabila lereng bekas tambang dinilai tidak aman apabila terus dilakukan
pembongkaran, maka material sisa tersebut akan ditingggalkan untuk menjaga
agar lereng tetap aman.