You are on page 1of 13

Daftar isi

Kata pengantar.........................................................2

Bab I pendaluan
A. Latar Belakang Masalah..........................3
B. Rumusan Masalah....................................4
C. Tujuan .....................................................5

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Bela Negara............................6
B. Dasar Hukum Bela Negara......................7
C. Bela Negara sebagai Hak dan Kewajiban
Warga Negara..........................................9
D. Wujud Bela Negara pada Masa
Globalisasi..............................................10
E. Nilai-nilai Bela Negara..........................11

Bab III Penutup


A. Kesimpulan ...........................................12

Daftar Pustaka........................................................13

1
Kata Pengantar

Era globalisasi membawa banyak perubahan di hampir segala


bidang di Republik Indonesia. Ada perubahan yang positif dan
bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif
dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suasana
keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus
informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai
ideologi menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda,
untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati
diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu
oleh sistem pemerintahan yang otoriter.1
Salah satu dampak buruk dari globalisasi adalah memudarnya
semangat nasionalisme dan kecintaan pada negara. Perbedaan
pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan
pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik
yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan
separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi
menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan
sebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan
pribadi, telah menjadi tujuan utama. Semangat untuk membela negara
seolah telah memudar.
Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau
militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk
membela negara hanya terletak pada tentara nasional indonesia.
Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak
dan kewajiban setiap warga negara republik indonesia. Bela negara
adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik
Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

1
https://www.scribd.com/doc/61589662/Era-Reformasi-Membawa-Banyak-Perubahan-Di-Hampir-Segala-
Bidang-Di

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah beratus tahun Indonesia dijajah oleh negara
lain, akhirnya kita dapat merdeka setelah para
pejuang kemerdekaan berjuang melawan penjajah
dengan mengorbankan segala apa yang mereka
punya, termasuk harta benda hingga nyawa mereka
sendiri. Mereka tidak takut kehilangan itu semua
demi meraih kemerdekaan untuk bangsa Indonesia.
Hari ini, kita hanya tinggal menikmati hasil kerja
keras mereka. Kita dapat beraktifitas dengan
nyaman dan aman. Tentu kita kita tidak boleh
menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan yang
telah berjuang ,erebut kemerdekaan Indonesia. Kita
sebagai kaum muda harus mengerti bagaimana cara
mempertahankan kemerdekaan kita, atau disebut
sebagai sikap bela negara walaupun dengan cara
yang sederhana, karena bela negara adalah
kewajiban setiap warga negara Indonesia seperti
yang telah tertulis dala Undang-undang. Kami
sebagai penyusun dari makalah ini akan
menjelaskan bagaimana penerapan sikap bela
negara pada masa globalisasi.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa maksud dari bela negara?


2. Apa landasan hukum dari bela negara?
3. Mengapa setiap warga negara indonesia wajib
untuk melakukan bela negara?
4. Apa saja bentuk bela negara?
5. Bagaimana bentuk bela negara pada era
globalisasi ini?

4
C. Tujuan

1. Menyelesaikan tugas akhir untuk mata pelajaran


PKN
2. Mengetahui arti dari bela negara
3. Mengetahui landasan hukum dari bela negara
4. Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk bela
negara pada masa globalisasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bela Negara

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun


oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu
negara tentang patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara
dalam kepentingan mempertahankan eksistensi
negara tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan
sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan
fisik atau agresi dari pihak yang mengancam
keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-
fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang
yang menyusun bangsa tersebut.2

Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek


dari konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara
lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat
dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara
(misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib
militer bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan
dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental
atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan
sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari
wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis
perekrutan selama masa perang.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan


Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu
akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai
individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial
Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian
dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National
Guard.

Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan


Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan
dinas nasional.

2
https://www.scribd.com/doc/61589662/Era-Reformasi-Membawa-Banyak-Perubahan-Di-Hampir-Segala-
Bidang-Di

6
Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan
cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang
merupakan kelompok atau unit personel militer tidak berkomitmen
untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia
untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara

B. Landasan Hukum tentang Bela Negara

Usaha pembelaan negara yang dilakukan oleh warga negara memiliki


landasan hukum yang mendasari warga negara dalam setiap usaha
pembelaan negara tersebut. Landasan hukum tentang usaha
pembelaan negara tersebut adalah sebagai berikut.3

a. Landasan idiil: Pancasila

Terkait dengan pembelaan terhadap negara, Pancasila khususnya sila


ketiga yang mewajibkan setiap warga negara untuk memiliki rasa
persatuan dan kesatuan baik dalam arti ideologi, ekonomi, sosial
budaya, memiliki nilai patriotisme, menjunjung tinggi tradisi
kejuangan, dan kerelaan untuk berkorban dalam membela bangsa dan
negara.

b. Landasan konstitusional: UUD 1945

1. Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 berbunyi bahwa setiap warga negara


berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha mempertahankan dan
keamanan negara.

c. Landasan operasional

Landasan operasional usaha pembelaan negara, antara lain sebagai


berikut:

1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian


Negara Republik Indonesia

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 Pasal 2, bahwa fungsi kepolisian


adalah salah satu fungsi pemerintah negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Sesuai dengan Pasal 4 UU No. 2 Tahun 2002 bahwa kepolisian


negara RI bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang
meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib
dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman

3
http://pendidikanzone.blogspot.co.id/2015/08/3-landasan-hukum-usaha-pembelaan-negara.html

7
dan pelayanan masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat
dengan menjunjung tinggi HAM.

Berdasarkan Pasal 2 dan Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 2002 tersebut


dapat diketahui bahwa kepolisian negara Republik Indonesia adalah
sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan HAM.
2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara

Ketentuan umum UU RI No. 3 Tahun 2002, antara lain sebagai


berikut:

1. Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan


kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
2. Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat
semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber
daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah
dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut untuk
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman.

Sesuai dengan Pasal 4 UU RI No.3 Tahun 2002 tersebut tujuan


pertahanan negara adalah untuk menjaga dan melindungi kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa
dari segala bentuk ancaman.

Adapun fungsi pertahanan negara menurut Pasal 5 UU RI No. 3


Tahun 2002 adalah untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh
wilayah NKRI sebagai satu kesatuan pertahanan.

3) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara


Nasional Indonesia

Berdasarkan UU RI No. 34 Tahun 2004, bahwa Tentara Nasional


Indonesia adalah merupakan tentara pejuang, tentara nasional, dan
tentara profesional. Pengertiannya sebagai berikut:

 Tentara pejuang adalah tentara yang telah berjuang menegakkan


Negara Republik Indonesia.
 Tentara Nasional adalah tentara yang berkebangsaan Indonesia yang
melaksanakan tugas demi kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi, daerah, ras, suku, agama, dan golongan.
 Tentara rakyat adalah tentara di mana anggotanya berasal dari warga
negara Indonesia.
 Tentara profesional adalah tentara yang telah terlatih, terdidik, dan
dilengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis dan

8
dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara
dengan prinsip demokrasi, supremasi hukum dan HAM, ketentuan
hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

C. Bela Negara sebagai Hak dan Kewajiban


Warga Negara

Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Upaya Bela Negara


memiliki arti sikap dan perilaku yang dijiwai oleh kecintaan kepada
negara demi kelangsungan hidup bangsa dan negara.Sebagai wujud
pengabdian kepada bangsa dan negara, pembelaan negara dilakukan
dengan penuh tanggung jawab, tanpa pamrih, dan rela berkorban.4

Warga negara merupakan salah satu unsur utama bagi keberadaan


suatu negara, untuk itulah warga negara mempunyai kewajiban
membela negara. Apa yang akan kita lakukan jika rumah tempat
tinggal kita dirusak oleh orang lain? Mestinya kita akan
mempertahankan agar tempat tinggal kita tidak dirusak orang lain.
Demikian juga sebagai warga negara yang baik, tentu kita akan
bersikap sama jika negara kita diserang oleh negara lain.

Hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara termuat
dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3). Pasal tersebut menyatakan bahwa
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Hal ini berarti bahwa sebagai warga negara, kita
memiliki hak sekaligus kewajiban untuk membela negara.

Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor


yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup suatu
negara. Jika suatu negara tidak mampu mempertahankan diri terhadap
ancaman dari luar negeri dan atau dari dalam negeri, maka suatu
negara tidak akan dapat mempertahankan keberadaannya. Demikian
pula, negara Indonesia yang bertekad bulat untuk mempertahankan
kemerdekaan serta kedaulatan.

Pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam


Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945
menyatakan tentang pertahanan negara sebagai berikut:

1. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.

4
http://pendidikanzone.blogspot.co.id/2015/08/hak-dan-kewajiban-warga-negara-dalam-upaya-bela-
negara.html

9
2. Pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
3. Hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.
4. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat

D. Wujud Bela Negara pada Masa Globalisasi

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, aspek pertahanan


merupakan fakor penting yang bertujuan untuk menjaga dan
melindungi kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan segenap
bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Tanpa mampu mempertahankan diri dari
ancaman luar, suatu negara tidak akan bisa mempertahankan
keberadaannya. Untuk mempertahankan suatu negara, diperlukan
upaya bela negara yang dapat diwujudkan dengan berbagai cara
misalnya ikut melaksanakan ketertiban dunia. Bentuk-bentuk bela
negara sudah dilakukan sejak zaman penjajahan sampai Indonesia
merdeka, dan sudah seharusnya dilanjutkan pada era sekarang atau
zaman globalisasi yang sasarannya adalah kepribadan dan keutuhan
bangsa dan negara Indonesia5

Di era reformasi terutama tahun 2000an ini berhubungan dengan


mudahnya masyarakat mengutarakan aspirasinya tetapi kebanyakan
dari aspirasi tersebut tidak diterima dan belum diperhatikan oleh
pemerintah pusat. Selain penyampaian aspirasi dari rakyat,
kecanggihan dan kemajuan teknologi juga merupakan arus yang tidak
dapat dibendung sehingga bisa menyebabkan setiap individu dari
berbagai negara bisa dengan mudah mengakses ataupun memasuki
negara lain. Adanya era reformasi ini yang mempengaruhi pola
menyebabkan berbagai bentuk ancaman. Karena berbagai ancaman
tersebut, diperlukan suatu upaya atau bentuk bela negara terhadap
bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dilakukan bertujuan untuk
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa agara jangan sampai
terpecah belah karena adanya perkembangan zaman yang semakin
maju. Pembelaan negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab setiap
warga negara. Oleh karena itu tidak boleh seorangpun dihindarkan
dari kewajiban ikut serta dalam pembelaan negara.

Bentuk-bentuk atau wujud bela negara di era globslisasi dapat


dilakukan dengan mencintai budaya Indonesia melebihi budaya luar
negeri, memperkenalkan budaya Indonesia di kancah Internasional

5
http://sebmanida.blogspot.co.id/

10
dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan komunikasi seperti
jejaring sosial, mengemukakan aspirasi yang disertai dengan
tanggung jawab berekspresi, menjaga nama baik keluarga, lembaga
serta negara Indonesia, belajar sungguh-sungguh bagi pelajar dan
mahasiswa agar bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara, ikut serta
dalam menanggulangi bencana alam dan peduli sosial, siskamling,
menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah
perkelahian antar perorangan sampai dengan antar kelompok dan
menjaga keutuhan dan keamanan negara dengan mematuhi peraturan
perundang-undangan. Mengaplikasikan wujud bela negara merupakan
kewajiban setiap warga negara yang dapat dilakukan oleh individu
maupun kelompok masyarakat Indonesia demi mewujudkan bangsa
dan negara Indonesia yang aman dan kokoh dari serangan maupun
ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

E. Nilai-nilai Bela Negara

Nilai-nilai bela negara yang dikembangkan adalah Cinta Tanah air,


yaitu mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga
tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia,
melestarikan dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi
pada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan
negara serta bangga sebagai bangsa indonesia dengan cara waspada
dan siap membela tanah air terhadap ancaman tantangan, hambatan
dan gangguanyang membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta
negara dari manapun dan siapapun.6

Nilai yang kedua adalah sadar akan berbangsa dan bernegara, yaitu
dengan membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan dari
lingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan
pendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan
produksi dalam negeri, mengakui, menghargai dan menghormati
bendera merah putih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia
raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dan mengutamakan kepentingan
bangsa di atas kepentingan
pribadi, keluarga dan golongan.

Nilai ketiga adalah yakin kepada pancasila sebagai ideologi negara,


yaitu memahami hakikat atau nilai dalam pancasila, melaksanakan
nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadikan
pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara

Nilai keempat adalah rela berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu
bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan
bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela
bangsa dan negara dari berbagai ancaman, berpartisipasi aktif dalam

6
https://belanegarari.com/2009/03/02/nilai-nilai-bela-negara/

11
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu
sesama warga negara yang mengalami kesulitan dan yakin dan
percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negara tidak sia-sia.

Nilai yang terakhir yaitu memiliki kemampuan awal bela negara


secara psikis dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan
emosional, spiritual serta intelegensia, senantiasa memelihara jiwa
dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan
tahan uji. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan,
ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal bina secara
psikis dengan cara gemar berolahraga dan senantiasa menjaga
kesehatan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang telah dijelaskan oleh paragraf di atas, bela negara


sangat penting bagi suatu negara agar dapat menjaga eksistensi
atau keberadaan negara tersebut. Setiap warga negara pun
diwajibkan untuk berpartisipasi dalam menjaga keutuhan
negara. Hal ini diperkuat dengan berbagai landasan hukum
tentang kewajiban setiap warga negara untuk melakukan bela
negara. Walaupun tidak ada pasal-pasal yang mewajibkan kita
untuk ikut serta dalam bela negara, namun siakap ini
merupakan sebuah tuntutan, contohnya saat zaman penjajahan.
Saat itu belum ada undang-undang atau pasal-pasal tentang bela
negara, namun setiap warga negara Indonesia sudah sadar akan
kewajiban mereka untuk menjaga keutuhan NKRI. Mereka pun
bersatu untuk mengusir penjajah dan membuat negar tercinta
kita ini merdeka.

Perjuanga para pahlawan yang mlawan penjajah ini tidak boleh


kita sia-siakan. Mereka telah mengorbankan segala yangmereka
punya, harta benda, keluarga, hingga nyawa mereka sendiri.
Kita yang sekarang hanya tinggal menikmati hasil perjuangan
mereka tentunya harus meneruskan perjuangan mereka dengan
melakukan bela negara.

12
Daftar pustaka

https://belanegarari.com/

http://cakrawala-net.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-
pkn-bela-negara.html

http://www.academia.edu/6194354/MAKALAH_BELA_NEG
ARA

http://www.edukasinesia.com/2016/06/dasar-hukum-bela-
negara-indonesia.html

13

You might also like