You are on page 1of 10

Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*

Suratmin Utomo

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B-3)


DAN KEBERADAANNYA DI DALAM LIMBAH*

Suratmin Utomo
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik -Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK
Pemahaman tentang bahan berbahaya dan beracun (B-3) masih terbatas pada masyarakat
yang terlibat langsung dalam penanganan atau masyarakat akademisi tertentu.Bahkan
banyak orang mengira keberadaan B-3 hanya pada lingkungan industri atau pabrik. Hal ini
disebabkan kurangnya sosialisasi mengenai hal tersebut.
Dalam kehidupan manusia dimanapun keberadaannya, hampir dipastikan tidak akan terhidar
dari bahan B-3,tertamasebagaibahan terpakai atau sisa (bekas), seperti halnya bahan-bahan
yang digunakan sebagai alat rumah tangga atau bahan primer (kebutuhan sehari-hari)
seperti: bahan pembersih, pembasmi serangga, gas lampu pijar dan sebagainya. Dengan
mengerti dan memahami sifat dan karakteristik B-3, diharapkan seseorang bisa
mengelolanya secara baik dan aman.

Kata kunci: B-3, limbah

PENDAHULUAN menimbulkan gangguan bagi mahluk


hidup dilokasi atau di sekitar tempat
Keberadaan bahan berbahaya dan pembuangan limbah tersebut, termasuk
beracun (B-3) pada dasarnya tidak dalam tubuh manusia.Bahan-bahan
dibatasi oleh lingkungan tertentu.Artinya cemaran ini pada umumnya ada yang
B-3 bisa berada di lingkungan mana saja, bersifat berbahaya, dan ada yang bersifat
sesuai dengan tingkat kebutuhan dan beracun, atau bersifat keduanya.Tidak
aktivitas manusia (masyarakat). Banyak semua bahan berbahaya bersifat racun,
masyarakat yang dalam kesehariannya sedangkan bahan beracun sudah tentu
akrab dengan B-3 karena profesinya, atau berbahaya. Bahan berbahaya dan
sebagai pengguna atau konsumen, baik beracun dapat berupa bahan baru sebagai
secara langsung maupun tidak langsung. bahan proses untuk menghasilkan suatu
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin produk, atau sisa dari suatu proses.Bahan
masyarakat tidak menyadari bahwa bahan yang tergolong B-3 pada umumnya adalah
yang mereka konsumsi atau alat bahan kimia.
(perkakas) yang mereka manfaatkan
sebetulnya termasuk katagori B- BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B-3)
3,misalnya: bahan insektisida, bahan
bakar (minyak/gas), makanan yang Bahan berbahaya dan beracun
mengandung zat pewarna dan pengawet, didefinisikan sebagai bahan berbahaya
dan lain-lain. Dengan demikian, B-3 bukan dan / atau beracun yang karena sifatnya
selalu berarti limbah atau bahan cemaran atau konsentrasinya baik secara langsung
lingkungan. atau tidak langsung dapat mencemarkan
lingkungan atau merusak lingkungan
Bahan cemaran (bahan penyebab hidup, kesehatan hidup manusia serta,
pencemaran) pada dasarnya disebabkan makhluk lain.
oleh pembuangan limbah yang langsung
dari sumbernya sehingga dapat
37
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311

Dari definisi tersebut di atas dapat


ditafsirkan bahwa B-3 dapat berupa bahan
baku (alamiah), atau bahan olahan
(produk), atau sisa dari suatu proses
(limbah) yang bersumber dari kegiatan
industri atau domestik (rumah tangga).
Ditinjau dari strukturnya, maka B-3 bisa
berupa bahan yang memiliki sifat fisika
dan kimia. Sifat fisika (fisik) pada
umumnya dilihat karena bentuknya,
seperti: runcing/tajam, keras, licin, gas dan
lain-lain. Sedangkan sifat kimia dilihat dari
mudahnya bereaksi, baik dengan struktur
tubuh makhluk hidup (manusia, hewan
dan tumbuhan), maupun benda-benda
mati.

Dampak yang diakibatkan oleh sifat fisik


pada umumnya berupa perusakan fisik,
seperti luka, sesak napas, pingsan,
bahkan sampai tak sadarkan diri. Adapun
dampak dari sifat kimia antara lain:
kebakaran, ledakan, keracunan, korosif
tehadap benda (peralatan), dan lain-lain.

Berdasarkan dampak yang


disebabkannya, maka B-3, terutama
berdasarkan sifat kimianya, dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

Bahan beracun (toxic)

Dalam jumlah kecil,bahan ini menimbulkan


keracunan dan bersifat bahaya terhadap
kesehatan manusia atau makhluk hidup
lainnya, bahkan dapat menyebabkan
kematian apabila terserap ke dalam tubuh
lewat pernapasan atau kulit.

38
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo

Tabel 1. Beberapa contoh bahan kimia beracun

Bahan beracun Jenis bahan Akibat keracunan dan


gangguan
1. Logam/metalloid * Pb (TEL, PbCO3) *Syaraf, ginjal dan darah
* Hg (Hg, senyawa-senyawa * Ginjal dan syaraf
organik& anorganik)
* Cadmium * Hati, ginjal dan darah
* Krom * Kanker
* Arsen * Iritasi dan kanker
* Posfor * Metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein
2. Bahan pelarut * hidrogen alifatik (bensin, minyak * pusing dan koma
tanah)
* hidrokarbon terhalogenasi * hati dan ginjal
(kloroform, CCl4)
* alkohol (etanol, metanol) * penglihatan, koma, dan
syaraf
* hidrokarbonaromatik * syaraf pusat dan leukemia
(benzena)
3. Gas-gas beracun *aspiksian biasa (N2, Argon, * sesak napas, kekurangan
Helium) oksigen
* aspiksian kimia (CO2,C2H2) * sesak napas
* asam sianida (HCN) * pusing
* asam sulfida (H2S) * sesak napas, kejang,
hilang kesadaran
* karbon monoksida(CO) * sesak napas, otak, jantung,
syaraf, hilang kesadaran
* sesak napas, iritasi,
* nitrogen oksida (NOX) kematian
4. Karsinogen * benzena * leukemia
* asbes * paru-paru
* benzidin * kandung kencing
* krom * paru-paru
* vinil klorida * hati, paru-paru, syaraf
pusat, darah
5. Pestisida * organoklorin, organo fosfat * pusing, kejang, hilang
kesadaran, kematian.

Bahan oksidator

Bahan-bahan ini kaya dengan oksigen sehingga dapat membantu dan mempercepat proses
pembakaran, karena bisa menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran
bahan-bahan lain. Beberapa contoh bahan kimia oksidator seperti: permanganat, perklorat,
dikromat, peroksida, persulfat. Oksida-oksida lain dapat terbentuk pula pada penyimpanan
pelarut (solvent) organik seperti: eter, ester dan keton.

Bahan korosif

39
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311

Tabel 2. Beberapa contoh bahan korosif berdasarkan wujud

Wujud (fase) Kerusakan yang Jenis bahan


diakibatkan
1. Korosif padat Bahaya jika kontak dengan Kaustik soda, NaOH
kulit Kalium hidroksida, KOH
Natrium silikat, Na2OXSiO2
Kalsium hidroksida, CaO,
Ca(OH)2
Fenol, C6H6OH
Asam trikloroasetat, CCl3COOH
2. Korosif cair Bahaya jika kontak dengan Asam sulfat, H2SO4; asam nitrat,
kulit atau mata, HNO3; asam klorida, HCl; asam
menyebabkan proses formiat/asam semut, CHCOOH;
pelarutan atau denaturasi asam cuka/asam asetat,
protein CH3COOH;
Asam sulfida, H2S.
3. Korosif gas Bahaya jika terhirup, akan (Sifatnya tergantung kepada
merusak pernapasan. kelarutannya dalam air)
a. Kelarutan dalam air Merusak saluran pernapasan Ammonia, asam klorida, asam
mudah bagian atas. asetat, asam florida (HF),
formaldehid.
b. Kelarutan dalam Merusak saluran pernapasan Belerang dioksida, klor dan brom
airsedang atas dan bagian dalam (Br2)
c. Kelarutan dalam air Merusak alat pernapasan Ozon, nitrogen oksida.
kecil bagian dalam

Bahan ini reaktif terhadap zat lain a. Alkali (natrium, Na; kalium, K) dan
sehingga dapat mengakibatkan kerusakan alkali tanah (Calsium, Ca)
apabila berkontak dengan jaringan hidup b. Logam halida anhidrat (aluminium
atau bahan lain. Bahan-bahan ini meliputi tribromida, AlBr3)
asam-asam, alkali-alkali dan bahan-bahan
kuat lainnya. Dilihat dari wujud/fasenya, c. Logam oksida anhidrat (CaO).
bahan kimia korosif ada tiga macam, yaitu: Bahan-bahan tersebut di atas harus
a. Bahan korosif padatan, misalnya: dijauhkan dari air atau disimpan dalam
kaustik soda, NaOH; kalium ruangan yang kering dan bebas dari
hidroksida, KOH; kalsium hidroksida, kebocoran bila hujan.
Ca(OH)2.
Bahan mudah terbakar
b. Bahan korosif cairan, misalnya: asam
sulfat, H2SO4; asam cuka, CH3COOH;
Bahan ini adalah bahan kimia yang mudah
asam klorida, HCl; asam nitrat, HNO3.
bereaksi dengan oksigen dan
c. Bahan korosif gas,misalnya: ammonia, menimbulkan kebakaran.Tingkat bahaya
NH3; formaldehida, HCOH; asam ditentukan oleh titik bakarnya (titik nyala).
klorida, HCl; asam asetat, CH3COOH; Makin rendah titik bakarnya justru makin
belerang oksida, SO2/SO3; klorin, Cl2; berbahaya. Reaksi pembakaran yang
ozon, O3. berlangsung sangat cepat dan juga dapat
Bahan yang reaktif terhadap air menghasilkan ledakan. Dilihat dari
wujudnya, bahan ini dapat berupa:
Bahan ini mudah bereaksi dengan air
dengan mengeluarkan panas dan gas a. Padatan mudah terbakar, misalnya:
mudah terbakar. Beberapa contoh bahan belerang, fosfor, kertas/rayon, hidrida
logam, kapas dan padatan berupa
ini antara lain:

40
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo

serbuk halus (seperti debu: kapuk, Bahan eksplosif (mudah meledak)


kapas, gandum).
Bahan ini adalah padatan atau cairan atau
b. Cairan mudah terbakar, seperti: eter, campuran keduanya yang karena suatu
alkohol, aseton, benzena, heksan dan reaksi kimia dapat menghasilkan gas
lain-lain. dalam jumlah dan tekanan yang besar
Bahan-bahan tersebut pada umumnya serta suhu tinggi, sehingga menimbulkan
digunakan sebagai bahan pelarut kerusakan yang dahsyat. Ada beberapa
organik, pada suhu kamar macam bahan eksplosif, antara lain:
akanmenguap, dan dalam
perbandingan tertentu dapat terbakar a. Bahan eksplosif buatan, yaitu
oleh adanya api terbuka atau loncatan bahan yang sengaja dibuat untuk
listrik. Bahan-bahan pelarut organik tujuan peledakan atau bahan
banyak ditemukan dalam industri, peledak, seperti: trinitrotoluene
seperti pada: (TNT); nitrogliserin; ammonium
nitrat. Bahan-bahan tersebut sangat
Industri cat : petroleum, eter, pekaterhadap panas dan pengaruh
alkohol, aseton, mekanis (gesekan atau tumbukan).
ester, heksan,
isobutil, keton dan b. Bahan eksplosif karena sifatnya,
lain-lain. yaitu karena tidak stabil atau reaktif
Industri kertas : karbon disulfida seperti: nitro, diazo, peroksida, azida
Pabrik alkohol : metanol, etanol. dan lain-lain.
Pengolahan : bensin, benzena,
minyak toluena dan ksilena b. Debu eksplosif, seperti: debu
Industri obat- : aseton, eter, karbon (dalam industri batu bara);
obatan alkohol zat warna diazo (dalam pabrik zat
Laboratorium : hampir semua warna); magnesium (dalam pabrik
kimia pelarut organik baja).

c. Gas mudah terbakar: gas alam sebagai c. Campuran eksplosif, yaitu karena
bahan bakar, hidrogen, asetilen (untuk terjadinya campuran beberapa
pengelasan), etilen oksida (gas untuk bahan oksidator dan reduktor dalam
sterilisasi) dan lain-lain. suatu reaktor atau dalam
penyimpanan (gudang)
Tabel 3.Beberapa contoh bahan oksidator oksigen
dan reduktor. 4 Natrium nitrat, Kalium Petasan
klorat, karbon (mercon)
No Oksidator Reduktor 5 Kalium klorat, belerang Korek api
1 Kalium klorat, Karbon, 6 Azo, diazo Zat warna
Natrium nitrat Belerang
2 Asam nitrat Etanol Gas bertekanan
3 Kalium Gliserol
permanganat Gas bertekanan disimpan dalam tekanan
4 Krom trioksida Hidrazin tinggi, baik gas yang ditekan, gas cair atau
gas yang dilarutkan dalam pelarut di
Tabel 4.Beberapa contoh bahan eksplosif bawah tekanan. Gas bertekanan ini
di 41ermanga. banyak digunakan dalam 41ermanga
maupun laboratorium.Bahaya dari gas ini
No Bahan Industri adalah efek dari tekanan tinggi dan juga
produksi/digunakan mungkin bersifat racun, aspiksian, korosif
1 Ammonium nitrat, TNT Peledak dan mudah terbakar.
2 Campuran Amunisi
3 Asetilen, 41ermanga, Gas

41
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311

Tabel 5. Penggunaan gas bertekanan dan kedokteran banyak dipakai cairan zat
bahayanya radioaktif yang dimasukkan ke dalam
tubuh atau isotop-isotop untuk penyinaran.
No Gas Penggunaan Bahaya Dalam bidang industri, bahan radioaktif
1 Asetilen Gas bakar Mudah dipakai untuk menelusuri jejak proses
terbakar, dalam rangka pengendalian atau dipakai
aspiksian langsung dalam produksi seperti
2 Ammonia Bahan baku Beracun mempercepat proses polimerisasi.
3 Etil oksida Sterilisasi Beracun Sedangkan dalam bidang pertanian isotop
dan
radioaktif dipakai untuk menelusuri proses
mudah
terbakar seperti penyerapan air, pemupukan dan
4 Hidrogen Hidrogenasi Mudah lain-lain.
terbakar,
aspiksian Logam berat
5 Klor Klorinasi Beracun,
korosif Keberadaan logam berat bisa berupa
6 Nitrogen Gas pencuci Aspiksian logam murni, paduan atau dalam bentuk
7 Vinil Produksi plastik Beracun senyawa. Dalam keadaan murni berupa
klorida dan padatan pada suhu kamar, dalam bentuk
mudah serbuk,bongkahan atau dalam bentuk lain,
terbakar kecuali merkurium (raksa) dalam bentuk
cairan. Begitu pula logam paduan dapat
Bahan reaktif terhadap asam berupa padatan atau cairan/larutan.Dalam
bentuk senyawa pada umumnya memiliki
Bahan yang mudah bereaksi dengan warna khas sesuai dengan formula
asam menghasilkan panas dan gas yang senyawanya.
mudah terbakar atau gas beracun dan
korosif serta eksplosif. Bahan-bahan ini Tabel 6: Logam berat dan pengaruhnya
adalah alkai-alkali atau senyawa-senyawa terhadap kesehatan
alkali.
Misal: kalium klorat (KclO3), kalium No Logam Bentuk Pengaruh terhadap
42ermanganate (KmnO4). senyawa kesehatan
1 Timbal, Pb, Penghambat
Bahan radioaktif Pb senyawa pembentukan
haemoglobin,
anemia, gangguan
Bahan ini mempunyai kemampuan otak
memancarkan sinar-sinar radioaktif dari 2 Cadmium, Cd, Ginjal, tulang,
zat itu sendiri.Radiasi yang dipancarkan Cd senyawa anemia ringan
adalah sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, 3 Mercurium Hg, Alkil- Gangguan syaraf
2+
(Raksa), Hg, Hg pusat, gangguan
sinar netron dan lain-lain.Bahaya radioaktif Hg (garam), otak, teratogenik,
terutama terkait dengan sinar sistem ginjal, sistem
radiasinya.Radiasi ini jika masuk ke dalam reproduksi
3+
tubuh dapat menimbulkan efek somatik 4 Arsen, As As, As , Batu ginjal, anemia,
5+
dan genetik.Efek somatik bisa bersifat As lever, cirrhosis,
kanker, prostat
akut dan bisa pula kronis. Efek kronis gland.
akibat radiasi dosis rendah, sedangakan
efek akut akibat radiasi dosis tinggi dari
200 Rad sampai 5000 Rad. Pada efek LIMBAH B-3 DAN KEBERADAANNYA
akut mungkin terjadi sindroma sistem
syaraf sentral dan sindroma kelainan Keberadaan B-3
darah.
Tidak semua B-3 adalah limbah, oleh
Keberadaan bahan radioaktif antara lain karena itu keberadaan B-3 tidaklah
dalam bidang kedokteran, bidang industri terbatas pada lokasi tertentu. Banyak
dan bidang pertanian. Dalam bidang industri yang memanfaatkan B-3 sebagai
42
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo

bahan baku untuk produksi atau pendingin). Sedangkan gas yang berbau
memproduksi bahan yang bersifat bahaya misalnya: gas belerang, ammonia, uap
dan/atau beracun. Banyak bahan-bahan asam, senyawa hidrokarbon.
produk yang tergolong B-3, baik karena
sifatnya atau konsentrasi B-3-nya 2) Limbah cair.
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai Dilihat dari struktur kimianya, terdapat
bahan terpakai (memiliki daya guna) limbah cair yang tidak dapat bercampur
maupun sebagai bahan konsumsi. (larut) dengan air, bercampur sebagian
dan bercampur sempurna. Cairan tidak
Masyarakat/lingkungan rumah tangga bercampur air, misal: minyak, oli bekas.
sebagai konsumen produk industri tidak Cairan yang bercampur sebagian dengan
akan terbebas dari bahan yang bersifat air, misal: asam dan basa lemah,
berbahaya atau beracun. Sarana umum beberapa pelarut organik.Sedangkan
seperti: bahan bakar (gas, bensin), cairan yang bercampur sempurna dengan
pembersih lantai, obat pembasmi air, misal: alkohol, aseton, asam dan basa
serangga, merupakan bagian dari B-3. kuat. Adapun sifat fisik yang bisa
Perlengkapan kecantikan/kosmetik dirasakan dengan panca indera adalah:
(seperti: pembersih muka, lipstick, hair bening/berwarna, tidak berbau/berbau dan
spray, parfum dan lain-lain) dan berbagai tidak berasa/berasa.
jenis makanan dan minuman yang
mengandung aditif (seperti: pengawet, 3) Limbah padat
pewarna, aroma dan lain-lain) juga tidak Limbah yang berwujudpadat biasa disebut
terlepas dari keberadaan B-3. sebagai sampah. Dilihat dari sifatnya,
sampah terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
Limbah B-3 dan jenis limbah sampah organik dan sampah non-organik.

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B- a. Sampah organik mempunyai sifat
3) adalah: “sisa suatu usaha dan/atau mudah terurai secara alamiah (dengan
kegiatan yang mengandung bahan sendirinya). Termasuk sampah organik
berbahaya dan/atau beracun yang karena antara lain: sisa makanan, sayuran,
sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau batang dan daun tumbuhan.
jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan b. Sampah non-organik mempunyai sifat
dan/atau merusakkan lingkungan hidup, tidak dapat terurai secara alamiah atau
dan/atau dapat membahayakan memerlukan waktu sangat lama untuk
lingkungan hidup, kesehatan, penguraiannya. Termasuk sampah
kelangsungan hidup manusia serta anorganik antara lain: logam/kaleng
makhluk hidup lain”. bekas, plastik, kaca/beling, kain bekas,
kapas, karet, kulit, kertas dan lain-lain.
Dilihat dari wujudnya, limbah terdiri dari
limbah gas, cair dan padat. Sumber limbah dan karakteristiknya

1) Limbah gas 1) Limbah industri


Keberadaannya sulit dideteksi kecuali Industri yang dimaksud adalah produsen
untuk gas yang berbau.Gas yang tidak barang maupun jasa. Produsen barang
berbau tidak bisa dianggap bebas dari B- misalnya: baja, cat, electroplating, mebel,
3.Adanya gas berbahaya/beracun yang otomotif, semen, bahan makanan, farmasi,
tidak berbau hanya dapat diketahui garmen dan lain-lain. Sedangkan yang
dengan alat detektor tertentu. Sedangkan termasuk jasa misalnya: bengkel, hotel,
untuk gas yang berbau akan menunjukkan rumah sakit dan lain-lain. Karakteristik
bau khas dari suatu bahan (dalam bentuk atau sifat limbah dari industri baik sifat fisik
gas). Gas tidak berbau misalnya: karbon maupun kimia tergantung dari proses atau
dioksida, nitrogen, hidrogen, sinar kegiatannya. Wujud limbah bisa berupa
radioaktif, mercury (uap), freon (gas padatan, cairan atau gas mulai dari tidak

43
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311

berbahaya sampai berbahaya dan beracun.Yang membedakan hanyalah


beracun. kedudukan bahan itu sendiri, yaitu bagai
bahan baku, produksi atau limbah.
Limbah industri besar dan berada di dalam Penandaan B-3 atau limbah B-3
kawasan industri pada umumnya sudah dimaksudkan untuk memberikan identitas
dikelola oleh perusahaan sendiri atau B-3/limbah B-3 sehingga keberadaannya
pengelola kawasan itu sendiri.Tetapi untuk di suatu tempat dapat dikenali.
perusahaan kecil, khususnya yang berada
pada lingkungan pemukiman, pengelolaan Melalui penandaan, maka informasi dasar
limbahnya belum memadai atau bahkan tentang jenis dan karakteristik/sifat B-3
limbahnya menjadi satu dengan limbah dapat diketahui orang yang melaksanakan
domestik (rumah tangga). penanganan B-3/limbah B-3 (menyimpan,
mengangkut, mengumpulkan,
2) Limbah rumah tangga memanfaatkan dan mengolah). Tanda
Kegiatan rumah tangga pada umumnya yang digunakan untuk penandaan ada dua
adalah pengolahan bahan mentah menjadi jenis, yaitu simbol dan label.
bahan makanan dan penggunaan bahan-
bahan produksi (bahan jadi).Limbah dari Simbol B-3
pengolahan bahan mentah menjadi bahan
makanan pada umumnya adalah sampah Simbol suatu gambar tertentu untuk
organik, sedangkan sisa (bekas) biasanya menandakan sifat / karateristik bahaya B-3
berupa sampah anorganik. Limbah yang dalam suatu pengemasan, penyimpanan
dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga dan pengumpulan atau pengangkatan.
(domestik) pada umumnya tidak jauh
berbeda antara keluarga yang satu dan a. Bentuk dasar, ukuran dan bahan.
lainnya, yaitu berupa sisa
makanan/sayuran, air bekas cucian, Bentuk dasar simbol adalah bujur sangkar
peralatan bekas, kaleng bekas, kain dengan sudut putar 45 0 sehingga
bekas, beling, minyak, oli bekas dan lain- membentuk belah ketupat.Keempat sisi
lain. Beberapa karakteristik limbah rumah belah ketupat tersebut dibuat garis sejajar
tangga antara lain: yang menyambung sehingga membentuk
bidang belah ketupat. Warna garis yang
a. Tidak berbahaya dan tidak beracun, membentuk belah ketupat sama dengan
misal: sisa sayuran, sisa makanan dan warna gambar simbol. Pada bagian bawah
sejenisnya. simbol terdapat blok segilima dengan
b. Tidak beracun, tetapi merusak bagian atas mendatar dan sudut terlancip
lingkungan, misal: minyak/lemak, oli berhimpit dengan garis sudut bawah belah
bekas, air bekas cucian, protein, ketupat bagian dalam. Panjang garis
hidrokarbon. bagian sudut terlancip adalah 1/3 dari
c. Tidak beracun tetapi berbahaya, misal: garis vertikal simbol dengan lebar ½ dari
pecahan kaca/beling, logam-logam panjang garis horizontal belah ketupat.
bekas (paku, jarum dan lain-lain), aki
bekas, bolam lampu listrik (tube lamp), Ukuran simbol yang dipasang pada
batu baterai, kaleng bekas bertekanan kemasan minimal berukuran 10 cm x 10
(hair spray dan sejenisnya). cm, sedangkan simbol pada kendaraan
d. Beracun, misal: obat kedaluarsa, bekas pengangkut B-3/limbah B-3 dan tempat
kemasan obat, kaleng bekas penyimpanan minimal 25 cm x 25 cm.
insektisida, makanan basi dan lain-lain. Simbol harus dibuat dari bahan yang
tahan terhadap goresan dan atau bahan
SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B-3 kimia yang kemungkinan akan
mengenainya. Warna simbol kendaraan
Penandaan bahan berbahaya dan pengangkut B-3/limbah B-3 harus dengan
beracun pada dasarnya sama dengan cat yang dapat berpendar (fluorescence).
limbah bahan berbahaya dan

44
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo

Gambar 1 dan 2 menunjukkan beberapa  Padatan mudah menguap: simbol


simbol B-3. berwarna merah dan putih berjajar
vertikal berselingan, pada bagian
tengah terdapat tulisan “PADATAN
MUDAH TERBAKAR”.
3) B-3 reaktif: warna dasar kuning dengan
blok segilima berwarna merah, simbol
berupa lingkaran hitam dengan asap
berwarna hitam mengarah ke atas
terletak pada suatu permukaan garis
berwarna hitam dan di bawah gambar
simbol terdapat tulisan “REAKTIF”
berwarna hitam.
Gambar 1: Bentuk dasar simbol 4) B-3 beracun: bahan dasar berwarna
putih dengan blok segi lima berwarna
merah, simbol berupa gambar
tengkorak manusiadengan tulang
bersilang berwarna hitam, di bawah
gambar simbol tertulis “BERACUN”
berwarna hitam.
5) B-3 korosif: bagian dalam belah ketupat
terbagi dua oleh garis horisontal
menjadi dua bidang segitiga, bagian
atas berwarna putih terdapat dua
gambar tetesan limbah korosif dan
gambar lengan yang terkena tetesan
bahan korosif, sedangkan bagian atas
tedapat tulisan “KOROSIF” berwarna
putih dan blok segilima berwarna
merah.
6) B-3 menimbulkan infeksi: warna dasar
bahan adalah putih, simbol infeksi
Gambar 2: Beberapa gambar simbol berwarna hitam berada di bawah sudut
atas garis belah ketupat bagian dalam
b. Jenis-jenis simbol dan terdapat tulisan “INFEKSI”
berwarna hitam di atas blok segilima
1) B-3 mudah meledak: warna dasar berwarna merah.
bahan oranye, simbol gambar berwarna 7) B-3 campuran: bahan dasar berwarna
hitam menunjukkan bahan meledak putih, gambar simbol berupa tanda
terletak ditepi antara sudut atas dan seru berwarna hitam terletak di bawah
sudut kiri belah ketupat bagian dalam. sudut atas garis belah ketupat bagian
Pada bagian tengah terdapat tulisan dalam, pada bagian tengah bawah
“MUDAH MELEDAK” diapit dua garis terdapat tulisan “CAMPURAN”
sejajar berwarna hitam sehingga berwarna hitam di atas blok segilima
membentuk dua bangun segitiga sama berwarna merah.
kaki pada bagian dalam belah ketupat.
2) B-3 mudah terbakar: terdiri dari dua Label B-3
bentuk, yaitu cairan dan padatan.
 Cairan mudah terbakar: bahan dasar Label merupakan penandaan pelengkap
berwarna merah, gambar simbol yang berfungsi untuk memberikan
berupa lidah api berwarna putih, informasi dasar mengenai kondisi kualitatif
gambar berada di bawah sudut atas dan kuantitatif dari suatu B-3 yang berada
garis ketupat bagian dalam, pada di dalam kemasan. Adapun kriteria label
bagian tengah terdapat tulisan
“CAIRAN MUDAH TERBAKAR”.
45
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311

meliputi bentuk, identitas dan kemasan Lingkungan Hidup Global, PT Bina


kosong. Rena Pariwara, Jakarta.
Gintings, Perdana. 1992.Mencegah dan
KESIMPULAN
Mengendalikan Pencemaran
Industri, Cetakan pertama, CV
Dari uraian di atas mengenai bahan
Muliasari, Jakarta.
beracun dan keberadaannya di dalam
limbah, dapat disimpulkan sebagai berikut: Hart, Richard. 1981.Chemistry Matter,
1. B-3 dapat berupa (sebagai) bahan Oxford University Press, Toronto.
baku, bahan hasil olahan (produk) dan Imamkhasani,Soemanto. Mengenal
sisa olahan (limbah). Bahan-bahan Kimia Berbahaya,
2. B-3 ternyata banyak berada di tengah- Makalah pada Kursus Teknik analisa
tengah kehidupan, baik sebagai bahan Cemaran Kimia dalam Air Limbah
terpakai maupun konsumsi.
Industri, Puslitbang Kimia Terapan,
3. Bahan-bahan yang bermanfaat bisa Bandung, 13-21 Juni 1995.
berubah menjadi B-3 karena:
pemakaiannya tidak tepat, kadaluarsa Kusnoputranto, Haryoto. 1995. Pengantar
atau penangannya yang salah. Toksikologi Lingkungan, Ditjen
4. Kita harus waspada terhadap bahan- Perguruan Tinggi Depatemen
bahan yang berada di sekeliling kita. Pendidikan dan Kebudayaan.
Suma’mur, P.K.1981. Keselamatan Kerja
dan Pencegahan Kecelakaan, CV
DAFTAR PUSTAKA Haji Masagung, Jakarta.
Djajadiningrat, Surna T.; Imam Hendargo
Ismoyo; dan Rijaluzzaman. 1995.
Ecolabelling dan Kecenderungan

46

You might also like