Professional Documents
Culture Documents
Suratmin Utomo
Suratmin Utomo
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik -Universitas Muhammadiyah Jakarta
ABSTRAK
Pemahaman tentang bahan berbahaya dan beracun (B-3) masih terbatas pada masyarakat
yang terlibat langsung dalam penanganan atau masyarakat akademisi tertentu.Bahkan
banyak orang mengira keberadaan B-3 hanya pada lingkungan industri atau pabrik. Hal ini
disebabkan kurangnya sosialisasi mengenai hal tersebut.
Dalam kehidupan manusia dimanapun keberadaannya, hampir dipastikan tidak akan terhidar
dari bahan B-3,tertamasebagaibahan terpakai atau sisa (bekas), seperti halnya bahan-bahan
yang digunakan sebagai alat rumah tangga atau bahan primer (kebutuhan sehari-hari)
seperti: bahan pembersih, pembasmi serangga, gas lampu pijar dan sebagainya. Dengan
mengerti dan memahami sifat dan karakteristik B-3, diharapkan seseorang bisa
mengelolanya secara baik dan aman.
38
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo
Bahan oksidator
Bahan-bahan ini kaya dengan oksigen sehingga dapat membantu dan mempercepat proses
pembakaran, karena bisa menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran
bahan-bahan lain. Beberapa contoh bahan kimia oksidator seperti: permanganat, perklorat,
dikromat, peroksida, persulfat. Oksida-oksida lain dapat terbentuk pula pada penyimpanan
pelarut (solvent) organik seperti: eter, ester dan keton.
Bahan korosif
39
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311
Bahan ini reaktif terhadap zat lain a. Alkali (natrium, Na; kalium, K) dan
sehingga dapat mengakibatkan kerusakan alkali tanah (Calsium, Ca)
apabila berkontak dengan jaringan hidup b. Logam halida anhidrat (aluminium
atau bahan lain. Bahan-bahan ini meliputi tribromida, AlBr3)
asam-asam, alkali-alkali dan bahan-bahan
kuat lainnya. Dilihat dari wujud/fasenya, c. Logam oksida anhidrat (CaO).
bahan kimia korosif ada tiga macam, yaitu: Bahan-bahan tersebut di atas harus
a. Bahan korosif padatan, misalnya: dijauhkan dari air atau disimpan dalam
kaustik soda, NaOH; kalium ruangan yang kering dan bebas dari
hidroksida, KOH; kalsium hidroksida, kebocoran bila hujan.
Ca(OH)2.
Bahan mudah terbakar
b. Bahan korosif cairan, misalnya: asam
sulfat, H2SO4; asam cuka, CH3COOH;
Bahan ini adalah bahan kimia yang mudah
asam klorida, HCl; asam nitrat, HNO3.
bereaksi dengan oksigen dan
c. Bahan korosif gas,misalnya: ammonia, menimbulkan kebakaran.Tingkat bahaya
NH3; formaldehida, HCOH; asam ditentukan oleh titik bakarnya (titik nyala).
klorida, HCl; asam asetat, CH3COOH; Makin rendah titik bakarnya justru makin
belerang oksida, SO2/SO3; klorin, Cl2; berbahaya. Reaksi pembakaran yang
ozon, O3. berlangsung sangat cepat dan juga dapat
Bahan yang reaktif terhadap air menghasilkan ledakan. Dilihat dari
wujudnya, bahan ini dapat berupa:
Bahan ini mudah bereaksi dengan air
dengan mengeluarkan panas dan gas a. Padatan mudah terbakar, misalnya:
mudah terbakar. Beberapa contoh bahan belerang, fosfor, kertas/rayon, hidrida
logam, kapas dan padatan berupa
ini antara lain:
40
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo
c. Gas mudah terbakar: gas alam sebagai c. Campuran eksplosif, yaitu karena
bahan bakar, hidrogen, asetilen (untuk terjadinya campuran beberapa
pengelasan), etilen oksida (gas untuk bahan oksidator dan reduktor dalam
sterilisasi) dan lain-lain. suatu reaktor atau dalam
penyimpanan (gudang)
Tabel 3.Beberapa contoh bahan oksidator oksigen
dan reduktor. 4 Natrium nitrat, Kalium Petasan
klorat, karbon (mercon)
No Oksidator Reduktor 5 Kalium klorat, belerang Korek api
1 Kalium klorat, Karbon, 6 Azo, diazo Zat warna
Natrium nitrat Belerang
2 Asam nitrat Etanol Gas bertekanan
3 Kalium Gliserol
permanganat Gas bertekanan disimpan dalam tekanan
4 Krom trioksida Hidrazin tinggi, baik gas yang ditekan, gas cair atau
gas yang dilarutkan dalam pelarut di
Tabel 4.Beberapa contoh bahan eksplosif bawah tekanan. Gas bertekanan ini
di 41ermanga. banyak digunakan dalam 41ermanga
maupun laboratorium.Bahaya dari gas ini
No Bahan Industri adalah efek dari tekanan tinggi dan juga
produksi/digunakan mungkin bersifat racun, aspiksian, korosif
1 Ammonium nitrat, TNT Peledak dan mudah terbakar.
2 Campuran Amunisi
3 Asetilen, 41ermanga, Gas
41
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311
Tabel 5. Penggunaan gas bertekanan dan kedokteran banyak dipakai cairan zat
bahayanya radioaktif yang dimasukkan ke dalam
tubuh atau isotop-isotop untuk penyinaran.
No Gas Penggunaan Bahaya Dalam bidang industri, bahan radioaktif
1 Asetilen Gas bakar Mudah dipakai untuk menelusuri jejak proses
terbakar, dalam rangka pengendalian atau dipakai
aspiksian langsung dalam produksi seperti
2 Ammonia Bahan baku Beracun mempercepat proses polimerisasi.
3 Etil oksida Sterilisasi Beracun Sedangkan dalam bidang pertanian isotop
dan
radioaktif dipakai untuk menelusuri proses
mudah
terbakar seperti penyerapan air, pemupukan dan
4 Hidrogen Hidrogenasi Mudah lain-lain.
terbakar,
aspiksian Logam berat
5 Klor Klorinasi Beracun,
korosif Keberadaan logam berat bisa berupa
6 Nitrogen Gas pencuci Aspiksian logam murni, paduan atau dalam bentuk
7 Vinil Produksi plastik Beracun senyawa. Dalam keadaan murni berupa
klorida dan padatan pada suhu kamar, dalam bentuk
mudah serbuk,bongkahan atau dalam bentuk lain,
terbakar kecuali merkurium (raksa) dalam bentuk
cairan. Begitu pula logam paduan dapat
Bahan reaktif terhadap asam berupa padatan atau cairan/larutan.Dalam
bentuk senyawa pada umumnya memiliki
Bahan yang mudah bereaksi dengan warna khas sesuai dengan formula
asam menghasilkan panas dan gas yang senyawanya.
mudah terbakar atau gas beracun dan
korosif serta eksplosif. Bahan-bahan ini Tabel 6: Logam berat dan pengaruhnya
adalah alkai-alkali atau senyawa-senyawa terhadap kesehatan
alkali.
Misal: kalium klorat (KclO3), kalium No Logam Bentuk Pengaruh terhadap
42ermanganate (KmnO4). senyawa kesehatan
1 Timbal, Pb, Penghambat
Bahan radioaktif Pb senyawa pembentukan
haemoglobin,
anemia, gangguan
Bahan ini mempunyai kemampuan otak
memancarkan sinar-sinar radioaktif dari 2 Cadmium, Cd, Ginjal, tulang,
zat itu sendiri.Radiasi yang dipancarkan Cd senyawa anemia ringan
adalah sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, 3 Mercurium Hg, Alkil- Gangguan syaraf
2+
(Raksa), Hg, Hg pusat, gangguan
sinar netron dan lain-lain.Bahaya radioaktif Hg (garam), otak, teratogenik,
terutama terkait dengan sinar sistem ginjal, sistem
radiasinya.Radiasi ini jika masuk ke dalam reproduksi
3+
tubuh dapat menimbulkan efek somatik 4 Arsen, As As, As , Batu ginjal, anemia,
5+
dan genetik.Efek somatik bisa bersifat As lever, cirrhosis,
kanker, prostat
akut dan bisa pula kronis. Efek kronis gland.
akibat radiasi dosis rendah, sedangakan
efek akut akibat radiasi dosis tinggi dari
200 Rad sampai 5000 Rad. Pada efek LIMBAH B-3 DAN KEBERADAANNYA
akut mungkin terjadi sindroma sistem
syaraf sentral dan sindroma kelainan Keberadaan B-3
darah.
Tidak semua B-3 adalah limbah, oleh
Keberadaan bahan radioaktif antara lain karena itu keberadaan B-3 tidaklah
dalam bidang kedokteran, bidang industri terbatas pada lokasi tertentu. Banyak
dan bidang pertanian. Dalam bidang industri yang memanfaatkan B-3 sebagai
42
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo
bahan baku untuk produksi atau pendingin). Sedangkan gas yang berbau
memproduksi bahan yang bersifat bahaya misalnya: gas belerang, ammonia, uap
dan/atau beracun. Banyak bahan-bahan asam, senyawa hidrokarbon.
produk yang tergolong B-3, baik karena
sifatnya atau konsentrasi B-3-nya 2) Limbah cair.
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai Dilihat dari struktur kimianya, terdapat
bahan terpakai (memiliki daya guna) limbah cair yang tidak dapat bercampur
maupun sebagai bahan konsumsi. (larut) dengan air, bercampur sebagian
dan bercampur sempurna. Cairan tidak
Masyarakat/lingkungan rumah tangga bercampur air, misal: minyak, oli bekas.
sebagai konsumen produk industri tidak Cairan yang bercampur sebagian dengan
akan terbebas dari bahan yang bersifat air, misal: asam dan basa lemah,
berbahaya atau beracun. Sarana umum beberapa pelarut organik.Sedangkan
seperti: bahan bakar (gas, bensin), cairan yang bercampur sempurna dengan
pembersih lantai, obat pembasmi air, misal: alkohol, aseton, asam dan basa
serangga, merupakan bagian dari B-3. kuat. Adapun sifat fisik yang bisa
Perlengkapan kecantikan/kosmetik dirasakan dengan panca indera adalah:
(seperti: pembersih muka, lipstick, hair bening/berwarna, tidak berbau/berbau dan
spray, parfum dan lain-lain) dan berbagai tidak berasa/berasa.
jenis makanan dan minuman yang
mengandung aditif (seperti: pengawet, 3) Limbah padat
pewarna, aroma dan lain-lain) juga tidak Limbah yang berwujudpadat biasa disebut
terlepas dari keberadaan B-3. sebagai sampah. Dilihat dari sifatnya,
sampah terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
Limbah B-3 dan jenis limbah sampah organik dan sampah non-organik.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B- a. Sampah organik mempunyai sifat
3) adalah: “sisa suatu usaha dan/atau mudah terurai secara alamiah (dengan
kegiatan yang mengandung bahan sendirinya). Termasuk sampah organik
berbahaya dan/atau beracun yang karena antara lain: sisa makanan, sayuran,
sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau batang dan daun tumbuhan.
jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan b. Sampah non-organik mempunyai sifat
dan/atau merusakkan lingkungan hidup, tidak dapat terurai secara alamiah atau
dan/atau dapat membahayakan memerlukan waktu sangat lama untuk
lingkungan hidup, kesehatan, penguraiannya. Termasuk sampah
kelangsungan hidup manusia serta anorganik antara lain: logam/kaleng
makhluk hidup lain”. bekas, plastik, kaca/beling, kain bekas,
kapas, karet, kulit, kertas dan lain-lain.
Dilihat dari wujudnya, limbah terdiri dari
limbah gas, cair dan padat. Sumber limbah dan karakteristiknya
43
KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012 ISSN 2252-7311
44
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di Dalam Limbah*
Suratmin Utomo
46