Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Pertama
َ ُ َْ ُ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ﱠ
، َون ُع ْوذ ِباهللِ ِم ْن ش ُر ْو ِر أنف ِسنا،ِإ ﱠن ال َح ْمد ِلل ِه ن ْح َم ُد ُﻩ َون ْست ِع ْين ُه َون ْستغ ِف ُرﻩ
َ ََ ْ ُ ْ َ َ َ ُ ََ ُ ﱠ َ َ َّ َ َ
.ض ِل ْل فال َه ِاد َي له ومن ي، َم ْن َ ْ ِد ِﻩ ﷲ فال م ِضل له،ات أ ْع َم ِالنا ِ وس ِيئ
ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ََ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ﱠ
. َوأش َه ُد أ ﱠن ُم َح ﱠم ًدا َع ْب ُد ُﻩ َو َر ُس ْوله،ﷲ َو ْحد ُﻩ ال ش ِرْي َك له وأشهد أن ال ِإله ِإال
َ َ
.ص َح ِاب ِه َو َم ْن ت ِب َع ُه ْم ِا ى َي ْو ِم ال ِّد ْي ِن ْ ص ّل َع َ ى َنب ّي َنا ُم َح ﱠمد َو َع َ ى َءاله َو َأ َ َا ﱠلل ُه ﱠم
ِِ ٍ ِِ ِ َ
:أ ﱠما َب ْع ُد
َ ُْ َُ َ َ َ ﱠ
.اع ِت ِه ل َعلك ْم تف ِل ُح ْون ﷲ وط ى َ ُا ْوص ْي ُك ْم َو َن ْفﺴ ب َت ْق: َف َياع َب َاد ﷲ
و
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ََ َ ُ ﱠ َ َ ﱠ َُ ُ ﱠ ﱠ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َق
ين َآمنوا اتقوا الله حق تقا ِت ِه وال )) َيا أ ﱡ َ ا ال ِذ:ﷲ ت َعا ى ِ ى الق ْر ِآن الك ِرْي ِم ُ ال
َ َُْ َ ُ ﱠ
.((ت ُموت ﱠن ِإال َوأنت ْم ُم ْس ِل ُمون
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah,
Saat ini kita hidup di era globalisasi, dimana setiap bagian dari dunia ini terhubung antara satu
dengan lainnya. Jarak ribuan kilometer antara satu Negara dengan Negara lainnya menjadi terasa dekat
dengan adanya sarana transportasi dan komunikasi. Seseorang dengan mudah dapat berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain dalam waktu singkat. Kita bahkan bisa melihat sesuatu yang sekarang tengah
terjadi di belahan dunia yang lain secara live/langsung, seakan-akan kita hadir di tempat tersebut. Kita juga
bisa berkomunikasi, melakukan transaksi jual beli, mengirimkan uang dan aktifitas lainnya kepada
seseorang yang tengah berada di benua yang berbeda. Dunia telah berubah menjadi sebuah desa kecil,
dimana penduduknya bisa saling bertegur sapa tanpa bisa dihalangi oleh batas-batas geografis. Inilah
karakteristik kehidupan zaman modern yang kita hidup di dalamnya, dimana segala sesuatu menjadi instan,
mudah dan praktis.
Diantara konsekuensi dari kehidupan modern adalah mudahnya akses informasi bagi setiap orang.
Tanpa kita minta, berbagai macam berita berseliweran di sekitar kita. Jika dahulu kita harus bersusah payah
membeli koran untuk mendapatkan informasi, maka sekarang dengan duduk sambil minum kopi kita bisa
1
mengetahui kabar dunia dari ponsel kita. Bahkan lebih dari itu, jika dahulu masyarakat hanya menjadi
konsumen atas berita yang disajikan, sekarang ini setiap kita mampu memproduksi berita dan kemudian
menyebarkannya melalui media-media komunikasi yang ada. Maka sangat wajar jika kemudian berita palsu
dan yang tidak jelas sumbernya dengan mudah menyebar ke berbagai pelosok desa dan kota. Hal ini
kemudian menjadi fenomena zaman sekarang, dimana hoax bertebaran tanpa bisa dibendung. Kita
kemudian kesulitan membedakan mana berita yang benar dan mana berita bohong.
Kondisi ini sebenarnya sudah diprediksi oleh Rasulullah shalllahu alaihi wa sallam dan beliau jelaskan
kepada para shahabat. Simaklah hadis berikut ini:
َْ َ َ ْ َ ُ َْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ﱠ َ ﱠ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ
))تأ ِتي: قال رسول الل ِه ص ى الله علي ِه وسلم:عن أ ِبي هريرة قال
َ ﱠ َْ ُ َ ُ َ ات َخ ﱠد ٌ الناس َس َن َو ََ ﱠ
َو ُيكذ ُب ِف َ ا،ص ﱠدق ِف َ ا الك ِاذب ي،اعات ِ عى
ْ َ ْ ُ َ َ ْ َْ
َو َين ِط ُق ِف َ ا، َو ُيخ ﱠون ِف َ ا ٔالا ِم ن، َو ُيؤت َم ُن ِف َ ا الخا ِئن،الص ِادق ﱠ
الر ُج ُل
)) ﱠ:ال َ ض ُة؟ َق َ ْ َ َ ﱡ َو
وما الر ي ِب، َيا َر ُس ْو ُل ﷲ:يل َ ِق.((ضة َ ْ ﱡ َو
الر ي ِب
َ
التاف ُه َي َت َك ﱠل ُم ي أ ْمر ْال َع ﱠ ﱠ
( وأحمد وغ ﺮهم، والحاكم، )رواﻩ ابن ماجه.((امة ِ ِ ِ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda: Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh kedustaan.
Pendusta dipercaya, orang yang jujur dianggap dusta, pengkhianat diberi amanah, orang
yang amanah dianggap berkhianat, dan Ruwaibidhah turut bicara. Para shahabat
bertanya: Siapakah Ruwaibidha itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: Orang-
orang bodoh yang berbicara (mengurusi) urusan khalayak ramai.” (HR. Ibn Majah, al-
Hakim, Ahmad dll)
3
Pada zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, hoax juga pernah digunakan oleh
Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang pemimpin kaum munafik di Madinah. Sejak kedatangan
Rasulullah di Madinah, ia merasa kehilangan pengaruh di kalangan kabilah Aus dan Khazraj. Maka ia
berusaha dengan berbagai cara untuk menjatuhkan wibawa Nabi Muhammad. Kesempatan itu datang
ketika dalam sebuah perjalanan, Aisyah istri Nabi terpisah dari rombongan karena hendak mencari
kalung saudaranya yang tertinggal. Aisyah pun menunggu hingga ketiduran. Saat itu, salah seorang
shahabat Nabi yang bernama Shafwan juga tertinggal dari rombongan. Shafwan lalu meminta Aisyah
segera naik ke atas unta, sementara ia sendiri memegang tali kendali untanya tanpa menoleh dan
berbicara dengan Aisyah. Peristiwa ini kemudian dijadikan Abdullah bin Ubay sebagai sarana untuk
menyebarkan berita dusta bahwa Aisyah istri Nabi telah berselingkuh dengan Shafwan. Banyak
masyarakat muslim yang termakan hoax murahan itu. Begitu masifnya hoax yang disebarkan hingga
membuat Aisyah jatuh sakit, dan Rasulullah pun tidak bisa memutuskan apakah berita itu benar atau
tidak. Hingga akhirnya, Allah sendiri yang menurunkan ayat yang menyanggah tuduhan kaum munafik
terhadap Aisyah dalam surat an-Nur ayat 11.
Contoh lain dimana hoax digunakan untuk menghapuskan kekuatan rival adalah apa yang
dilakukan oleh Rezim George W Bush ketika membuat berita bohong bahwa rezim Saddam Husain
mempunyai senjata pemusnah massal. Informasi tersebut digunakan sebagai alibi untuk menyerang Irak
dan menumbangkan rezim Saddam Husain. Sampai saat ini, tidak pernah dipaparkan bukti kongkrit
bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah massal yang dituduhkan oleh Amerika Serikat tersebut.
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah,
Dalam menyikapi berita hoax, kita harus melihatnya dari dua sisi sekaligus. Dari sisi kita sebagai
subyek yang mempunyai kesempatan untuk menyebarkan berita bohong, dan dari sisi kita sebagai obyek
penyebaran berita bohong tersebut.
Dari sisi kita sebagai subyek, kita harus menyadari dan memahami bahwa menyebarkan berita
bohong adalah dosa besar yang diberikan ancaman yang berat oleh Allah dan Rasulnya. Dalam kisah berita
bohong mengenai Aisyah yang sudah dipaparkan sebelumnya, Allah ta’ala memberikan ancaman azab yang
pedih bagi orang yang menyebarkan berita tersebut. Allah berfirman:
Dalam hadis yang lain, Rasulullah mengancam orang yang membiasakan diri selalu berbohong
bahwa ia akan masuk neraka. Rasulullah bersabda:
ُْ ُْ َ َْ َ َْ ُ
َو ِإ ﱠن الف ُجو َر، ف ِإ ﱠن الك ِذ َب َ ْ ِدي ِإ ى الف ُجو ِر،َو ِإ ﱠياك ْم َوالك ِذ َب
َْ َْ َ ْ َ ﱠ
الر ُج ُل َيك ِذ ُب َو َيت َح ﱠرى الك ِذ َب َح ﱠ ُيكت َب
ال ﱠُ النار َو َما َي َز
ِ ى إِ ي د
ِ َْ
َْ ﱠ
ًالله َك ﱠذابا
ِ ِعند
“Dan jauhilah oleh kalian berdusta, karena dusta akan membawa kepada kejahatan, dan
kejahatan akan menggiring seseorang menuju neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta
dan membiaskan diri untuk berdusta, maka akan dicatat disisi Allah sebagai pendusta.”
(Hr. Muslim)
Sedangkan dari sisi kita sebagai obyek, hendaknya kita selalu menyaring informasi yang kita
dapatkan. Jadilah pembaca yang kritis, yang bisa mendeteksi apakah sebuah berita itu benar atau palsu.
Janganlah karena semangat untuk menyebarkan kebaikan, membuat kita terlalu cepat menyebarkan
berita yang kita belum yakin akan kebenarannya. Ambillah informasi dari sumber-sumber yang
tervalidasi keshahihannya. Hendaknya kita menjadi orang yang cerdas dan berpengetahuan, karena
diantara faktor berhasilnya hoax disebarkan adalah kebodohan orang-orang yang menjadi obyek dari
penyebaran berita tersebut. Seorang muslim haruslah menjadi orang yang cerdas, yang tidak mudah
diombang-ambingkan kondisi masyarakat sekitarnya. Dalam sebuah hadis diriwayatkan:
ُ ََْ َ َ ﱠ َﱠ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ ََ ْ َ
:ﷲ ص ى ﷲ علي ِه وسلم ل
ِ قال رسو: قال، س بن م ِال ٍك ِ عن أن
ٌ َ ٌ ِ س َف
((طن ح ِذر
ٌ )) ْالـ ُم ْؤ ِم ُن َك ّي
ِ
“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Seorang mukmin adalah orang yang cerdik, cerdas dan waspada.” (Hr. Al-Qudha’i
dalam musnadnya)
Pada akhirnya, marilah kita senantiasa berdoa kepada Allah, agar diberikan ketetapan hati
keistiqamahan langkah dalam kehidupan yang penuh dengan fitnah ini. Semoga kita dijadikan sebagai
mukmin yang baik, yang teguh pendirian, yang jujur dan amanah, yang tidak mudah termakan dengan
berita palsu dan tidak mudah menyebarkan berita bohong. Amin ya rabbal alamin.
ْ ّ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ََ َ ُ ْ ََ ُ ْ ْ ُ ْ ْ َ ْ َََ َ َ ﱠ
الذك ِرِ ات وِ ونفع ِ و ِإياكم ِبما ِفي ِه ِمن ٓالاي،بارك ﷲ ِ ي ولكم ِ ي القر ِآن الع ِظي ِم
َ ْ ُْ َ َ ْ ْ ُْ َ َ ْ ُ ََ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ََ َ َ ْ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ
،اتِ و ِلسا ِئ ِر املس ِل ِم ن واملس ِلم، وأستغ ِفر ﷲ الع ِظيم ِ ي ولكم، أقول قو ِ ي هذا،الح ِكي ِم
ْ َف
ّ اس َت ْغ ِف ُر ْو ُﻩ إ ّن ُه ُه َو ْال َغ ُف ْو ُر
الر ِح ْيم ِ
5
Khutbah Kedua
6
Gerakan Wakaf Tunai
Rp. 3.000.000 /M2
Layanan Berdonasi
Salurkan Zakat, Infaq, Sedekah
& Wakaf melalui l.ayanan kami
Jemput Zakat INGIN HARTA BERKAH
Hotline BERLIMPAH?
Untuk Pembangunan Pondok Pesantren Darud
Dakwah. Pesantren untuk mencetak para da’i penghafal
0857 9997 0010 SALURKAN SEDEKAH LEWAT
qur’an untuk menjadi imam dan khotib profesional.
Alhamdulillah 20% pembangunan pondok
pesantren Darud Dakwah sudah berjalan. 80 % (1,9 M) Transfer Rekening
menunggu amal jariyah ummat.
BSM No Rek. 7108844994 a.n Ikadi DIY
kode Mandiri Syari’ah : 451
BNI Syariah. No Rek. 558870242 a.n Ikadi DIY
kode BNI Syari’ah : 009
Oleh
Ibu Dra
Hot line
Konsultasi zakat