You are on page 1of 8

Seri Naskah Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Wilayah DIY

Edisi 101, Jum’at 23 Februari 2018

FITNAH ZAMAN NOW


Oleh: : Ust. Selamet Abdurrahman, S.Ag., M.Si.
(Kabid Pendidikan dan Pesantren, PW IKADI DIY)

Khutbah Pertama
 

َ ُ َْ ُ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ‫ْ َ ﱠ‬
،‫ َون ُع ْوذ ِباهللِ ِم ْن ش ُر ْو ِر أنف ِسنا‬،‫ِإ ﱠن ال َح ْمد ِلل ِه ن ْح َم ُد ُﻩ َون ْست ِع ْين ُه َون ْستغ ِف ُرﻩ‬
َ ََ ْ ُ ْ َ َ َ ‫ُ ََ ُ ﱠ‬ َ َ َّ َ َ
.‫ض ِل ْل فال َه ِاد َي له‬ ‫ ومن ي‬،‫ َم ْن َ ْ ِد ِﻩ ﷲ فال م ِضل له‬،‫ات أ ْع َم ِالنا‬ ِ ‫وس ِيئ‬
ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ‫ََ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ﱠ‬
.‫ َوأش َه ُد أ ﱠن ُم َح ﱠم ًدا َع ْب ُد ُﻩ َو َر ُس ْوله‬،‫ﷲ َو ْحد ُﻩ ال ش ِرْي َك له‬ ‫وأشهد أن ال ِإله ِإال‬
َ َ
.‫ص َح ِاب ِه َو َم ْن ت ِب َع ُه ْم ِا ى َي ْو ِم ال ِّد ْي ِن‬ ْ ‫ص ّل َع َ ى َنب ّي َنا ُم َح ﱠمد َو َع َ ى َءاله َو َأ‬ َ ‫َا ﱠلل ُه ﱠم‬
ِِ ٍ ِِ ِ َ
:‫أ ﱠما َب ْع ُد‬
َ ُْ ُ‫َ َ َ َ ﱠ‬
.‫اع ِت ِه ل َعلك ْم تف ِل ُح ْون‬ ‫ﷲ وط‬ ‫ى‬ َ ‫ ُا ْوص ْي ُك ْم َو َن ْفﺴ ب َت ْق‬: ‫َف َياع َب َاد ﷲ‬
‫و‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ََ َ ُ ‫ﱠ َ َ ﱠ‬ ُ‫َ ُ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ‫َق‬
‫ين َآمنوا اتقوا الله حق تقا ِت ِه وال‬ ‫ )) َيا أ ﱡ َ ا ال ِذ‬:‫ﷲ ت َعا ى ِ ى الق ْر ِآن الك ِرْي ِم‬ ُ ‫ال‬
َ َُْ ‫َ ُ ﱠ‬
.((‫ت ُموت ﱠن ِإال َوأنت ْم ُم ْس ِل ُمون‬
 
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah,
Saat ini kita hidup di era globalisasi, dimana setiap bagian dari dunia ini terhubung antara satu
dengan lainnya. Jarak ribuan kilometer antara satu Negara dengan Negara lainnya menjadi terasa dekat
dengan adanya sarana transportasi dan komunikasi. Seseorang dengan mudah dapat berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain dalam waktu singkat. Kita bahkan bisa melihat sesuatu yang sekarang tengah
terjadi di belahan dunia yang lain secara live/langsung, seakan-akan kita hadir di tempat tersebut. Kita juga
bisa berkomunikasi, melakukan transaksi jual beli, mengirimkan uang dan aktifitas lainnya kepada
seseorang yang tengah berada di benua yang berbeda. Dunia telah berubah menjadi sebuah desa kecil,
dimana penduduknya bisa saling bertegur sapa tanpa bisa dihalangi oleh batas-batas geografis. Inilah
karakteristik kehidupan zaman modern yang kita hidup di dalamnya, dimana segala sesuatu menjadi instan,
mudah dan praktis.
Diantara konsekuensi dari kehidupan modern adalah mudahnya akses informasi bagi setiap orang.
Tanpa kita minta, berbagai macam berita berseliweran di sekitar kita. Jika dahulu kita harus bersusah payah
membeli koran untuk mendapatkan informasi, maka sekarang dengan duduk sambil minum kopi kita bisa

 
 
1
mengetahui kabar dunia dari ponsel kita. Bahkan lebih dari itu, jika dahulu masyarakat hanya menjadi
konsumen atas berita yang disajikan, sekarang ini setiap kita mampu memproduksi berita dan kemudian
menyebarkannya melalui media-media komunikasi yang ada. Maka sangat wajar jika kemudian berita palsu
dan yang tidak jelas sumbernya dengan mudah menyebar ke berbagai pelosok desa dan kota. Hal ini
kemudian menjadi fenomena zaman sekarang, dimana hoax bertebaran tanpa bisa dibendung. Kita
kemudian kesulitan membedakan mana berita yang benar dan mana berita bohong.
Kondisi ini sebenarnya sudah diprediksi oleh Rasulullah shalllahu alaihi wa sallam dan beliau jelaskan
kepada para shahabat. Simaklah hadis berikut ini:
َْ َ ‫َ ْ َ ُ َْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ﱠ َ ﱠ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ ))تأ ِتي‬:‫ قال رسول الل ِه ص ى الله علي ِه وسلم‬:‫عن أ ِبي هريرة قال‬
‫َ ﱠ‬ َْ ُ َ ُ َ ‫ات َخ ﱠد‬ ٌ ‫الناس َس َن َو‬ ‫ََ ﱠ‬
‫ َو ُيكذ ُب ِف َ ا‬،‫ص ﱠدق ِف َ ا الك ِاذب‬ ‫ ي‬،‫اعات‬ ِ ‫عى‬
ْ َ ْ ُ َ َ ْ َْ
‫ َو َين ِط ُق ِف َ ا‬،‫ َو ُيخ ﱠون ِف َ ا ٔالا ِم ن‬،‫ َو ُيؤت َم ُن ِف َ ا الخا ِئن‬،‫الص ِادق‬ ‫ﱠ‬
‫الر ُج ُل‬
‫ )) ﱠ‬:‫ال‬ َ ‫ض ُة؟ َق‬ َ ْ ‫َ َ ﱡ َو‬
‫ وما الر ي ِب‬،‫ َيا َر ُس ْو ُل ﷲ‬:‫يل‬ َ ‫ ِق‬.((‫ضة‬ َ ْ ‫ﱡ َو‬
‫الر ي ِب‬
َ
‫التاف ُه َي َت َك ﱠل ُم ي أ ْمر ْال َع ﱠ‬ ‫ﱠ‬
(‫ وأحمد وغ ﺮهم‬،‫ والحاكم‬،‫ )رواﻩ ابن ماجه‬.((‫امة‬ ِ ِ ِ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda: Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh kedustaan.
Pendusta dipercaya, orang yang jujur dianggap dusta, pengkhianat diberi amanah, orang
yang amanah dianggap berkhianat, dan Ruwaibidhah turut bicara. Para shahabat
bertanya: Siapakah Ruwaibidha itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: Orang-
orang bodoh yang berbicara (mengurusi) urusan khalayak ramai.” (HR. Ibn Majah, al-
Hakim, Ahmad dll)

Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah,


Hoax adalah usaha untuk menipu pembaca/pendengar untuk mempercayai sesuatu, padahal
sang pembuat berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut tidak benar. Contoh paling umum dari
hoax adalah memberitakan peristiwa atau kejadian yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Dalam hal ini,
orang membuat berita hoax dengan berbagai macam motivasi; bisa bertujuan untuk membuat atau
menggiring opini publik, membangun image atau persepsi tertentu, atau bahkan sekedar iseng, having fun
dan untuk tujuan kepuasan pribadi. Sebagian orang dengan niat baik bahkan juga membuat hoax untuk
memotivasi orang lain melakukan amalan yang baik. Hal ini pernah terjadi dalam sejarah periwayatan
hadis, dimana orang-orang shaleh dan dengan niat baik membuat hadis palsu karena ingin merubah
penyimpangan yang terjadi di masyarakat, atau untuk menyemangati masyarakat melakukan ibadah-
ibadah tertentu. Dalam konteks kehidupan kotemporer, hal ini juga sering kita jumpai.
Akan tetapi yang paling berbahaya dari semua jenis hoax tersebut adalah apabila berita palsu
dibuat oleh orang atau sekelompok orang yang mempunyai kekuatan ataupun kekuasaan. Dampak yang
ditimbulkan akan sangat besar karena dua hal, pertama; karena mereka mempunyai otoritas dan
legitimasi dimata masyarakat, sehingga masyarakat cenderung untuk mempercayainya. Dan yang kedua,
 
 
2
karena mereka mempunyai sumber daya yang cukup untuk menyebarkan hoax tersebut melalui berbagai
media yang dikuasai. Dan sejarah telah membuktikan, banyak rezim-rezim penguasa yang menjadikan
hoax sebagai sarana melanggengkan kekuasaannya, atau menutup ruang gerak lawan-lawan politiknya.
Firaun sebagai salah satu penguasa besar dalam sejarah umat manusia pernah menggunakan
hoax untuk melanggengkan kekuasaannya. Karena khawatir dengan pengaruh Musa terhadap rakyat
Mesir, ia membuat opini palsu bahwa Nabi Musa adalah seorang tukang sihir yang gila. Dia juga
meyakinkan pada rakyatnya bahwa Musa ingin merebut kekuasaan dari Fir’aun dan mengusir rakyatnya
dari negeri mereka. Hal ini Allah ceritakan dalam Surat asy-Syua’ra dalam dialog yang terjadi antara
Musa dan Fir’aun. Allah berfirman:
َْ َ َ َ ‫َ َ َ ﱡ ﱠ‬ َ َ َ ْ ‫َ َ ْ َ ْ ُن َ َ َ ﱡ‬
‫ض َو َما‬ ِ
ْ‫ٔالار‬ ‫و‬ ‫ات‬ِ ‫او‬ ‫م‬‫الس‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ق‬ (٢٣ ) ‫ن‬ ‫امل‬
ِ ‫قال ِفرعو وما رب الع‬
‫ال‬َ ‫( َق‬٢٥) ‫ال ملَ ْن َح ْو َل ُه َأ َال َت ْس َتم ُعو َن‬ َ ‫( َق‬٢٤) ‫َب ْي َ ُ َما إ ْن ُك ْن ُت ْم ُمو ِق ِن َن‬
ِ ِ ِ
ُْ ْ َ َ ْ ُ ‫َ َ ﱠ َ ُ َ ُ ُ ﱠ‬ َ ‫َ ﱡ ُ ْ َ َر ﱡ َ َ ُ ُ ْ َ ﱠ‬
‫( قال ِإن رسولكم ال ِذي أر ِسل ِإليكم‬٢٦) ‫ربكم و ب آبا ِئكم ٔالاو ِل ن‬
َ ُ َ ُ ْ َْ
‫ال َر ﱡب امل ْش ِر ِق َواملغ ِر ِب َو َما َب ْي َ ُ َما ِإ ْن ك ْن ُت ْم ت ْع ِقلون‬
َْ َ ‫( َق‬٢٧) ‫َملَ ْج ُنو ٌن‬
‫ال‬ َ ‫( َق‬٢٩) ‫ال َل ِﺌن ﱠات َخ ْذ َت إ َل ًها َغ ْ ﺮي َ َأل ْج َع َل ﱠن َك م َن ْاملَ ْس ُجو ِن َن‬ َ ‫( َق‬٢٨)
ِ ِ ِ ِ
َ
‫الص ِاد ِق ن‬
ُ
‫ال فأت به إ ْن ك ْن َت م َن ﱠ‬ ْ َ َ ‫ق‬
َ
‫ن‬ ‫ب‬ ُ ‫َأ َو َل ْو ج ْئ ُت َك ب ْ ٍء‬
‫م‬
َ
ِ ِ ِِ ِ ُ
(٣٠ ) ٍ ِ ِ َ ِ
َ َ َ َ َ َ َ َ ‫( َفأل َقى َع‬٣١) ْ
‫( َون َزع َيد ُﻩ ف ِإذا ِ َي‬٣٢) ‫ان ُم ِب ٌن‬ ٌ ‫ص ُاﻩ فإذا َي ث ْع َب‬
ِ ِ
َ َ
ٌ َ ٌ ‫ال لل َمإل َح ْول ُه إ ﱠن َهذا ل َس‬ َ َ ْ َ َ َ ‫ض ُاء ل ﱠلناظر‬ َ َْ
(٣٤) ‫احر ع ِليم‬ ِ ِ ِ ِ ‫ق‬ (٣٣ ) ‫ين‬ ِ ِ ِ ‫بي‬
َ ُ َُْ َ َ َ ْ
(٣٥) ‫سح ِر ِﻩ فماذا تأمرون‬ ‫ب‬ ْ ‫ُير ُيد َأ ْن ُي ْخر َج ُك ْم م ْن َأ ْرض ُك‬
‫م‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?" Musa menjawab: "Tuhan Pencipta
langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu
sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya." Fir'aun berkata kepada orang-orang
sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?" Musa berkata (pula): "Tuhan
kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu." Fir'aun berkata:
"Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila."
Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara
keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal." Fir’aun berkata:
"Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan
kamu salah seorang yang dipenjarakan." Musa berkata: "Dan apakah (kamu akan
melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata ?"
Fir’aun berkata: "Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah
termasuk orang-orang yang benar." Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba
tongkat itu (menjadi) ular yang nyata. Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya),
maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya. Fir’aun
berkata kepada pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini
benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri
dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?" (Qs. Asy-Syu’ara’:
23-35)

 
 
3
Pada zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, hoax juga pernah digunakan oleh
Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang pemimpin kaum munafik di Madinah. Sejak kedatangan
Rasulullah di Madinah, ia merasa kehilangan pengaruh di kalangan kabilah Aus dan Khazraj. Maka ia
berusaha dengan berbagai cara untuk menjatuhkan wibawa Nabi Muhammad. Kesempatan itu datang
ketika dalam sebuah perjalanan, Aisyah istri Nabi terpisah dari rombongan karena hendak mencari
kalung saudaranya yang tertinggal. Aisyah pun menunggu hingga ketiduran. Saat itu, salah seorang
shahabat Nabi yang bernama Shafwan juga tertinggal dari rombongan. Shafwan lalu meminta Aisyah
segera naik ke atas unta, sementara ia sendiri memegang tali kendali untanya tanpa menoleh dan
berbicara dengan Aisyah. Peristiwa ini kemudian dijadikan Abdullah bin Ubay sebagai sarana untuk
menyebarkan berita dusta bahwa Aisyah istri Nabi telah berselingkuh dengan Shafwan. Banyak
masyarakat muslim yang termakan hoax murahan itu. Begitu masifnya hoax yang disebarkan hingga
membuat Aisyah jatuh sakit, dan Rasulullah pun tidak bisa memutuskan apakah berita itu benar atau
tidak. Hingga akhirnya, Allah sendiri yang menurunkan ayat yang menyanggah tuduhan kaum munafik
terhadap Aisyah dalam surat an-Nur ayat 11.
Contoh lain dimana hoax digunakan untuk menghapuskan kekuatan rival adalah apa yang
dilakukan oleh Rezim George W Bush ketika membuat berita bohong bahwa rezim Saddam Husain
mempunyai senjata pemusnah massal. Informasi tersebut digunakan sebagai alibi untuk menyerang Irak
dan menumbangkan rezim Saddam Husain. Sampai saat ini, tidak pernah dipaparkan bukti kongkrit
bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah massal yang dituduhkan oleh Amerika Serikat tersebut.
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah,
Dalam menyikapi berita hoax, kita harus melihatnya dari dua sisi sekaligus. Dari sisi kita sebagai
subyek yang mempunyai kesempatan untuk menyebarkan berita bohong, dan dari sisi kita sebagai obyek
penyebaran berita bohong tersebut.
Dari sisi kita sebagai subyek, kita harus menyadari dan memahami bahwa menyebarkan berita
bohong adalah dosa besar yang diberikan ancaman yang berat oleh Allah dan Rasulnya. Dalam kisah berita
bohong mengenai Aisyah yang sudah dipaparkan sebelumnya, Allah ta’ala memberikan ancaman azab yang
pedih bagi orang yang menyebarkan berita tersebut. Allah berfirman:

ُ‫ل ُك ّل ْامرئ م ْ ُ ْم َما ْاك َت َس َب م َن ْٕالا ْثم َو ﱠالذي َت َو ﱠ ى ك ْ َﺮ ُﻩ م ْ ُ ْم َله‬


ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍِ ِ ِ
ٌ ‫َع َذ‬
ٌ ‫اب َعظ‬
‫يم‬ ِ
“Tiap-tiap seseorang dari mereka (yang ikut menyebarkan berita bohong) akan mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian
yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.” (Qs. An-Nur: 11)
.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahkan memberikan ancaman bahwa orang yang membuat
berita bohong dalam rangka mengadu domba, ia tidak akan masuk surga. Rasulullah bersabda:
 
 
4
ٌ ‫َال َي ْد ُخ ُل ْال َج ﱠن َة َن ﱠم‬
‫ام‬
“Tidak masuk surga seorang yang berbohong dengan niat mengadu domba.” (Hr. Muslim)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah mengancam orang yang membiasakan diri selalu berbohong
bahwa ia akan masuk neraka. Rasulullah bersabda:

ُْ ُْ َ َْ َ َْ ُ
‫ َو ِإ ﱠن الف ُجو َر‬،‫ ف ِإ ﱠن الك ِذ َب َ ْ ِدي ِإ ى الف ُجو ِر‬،‫َو ِإ ﱠياك ْم َوالك ِذ َب‬
َْ َْ َ ْ ‫َ ﱠ‬
‫الر ُج ُل َيك ِذ ُب َو َيت َح ﱠرى الك ِذ َب َح ﱠ ُيكت َب‬
‫ال ﱠ‬ُ ‫النار َو َما َي َز‬
ِ ‫ى‬ ‫إ‬ِ ‫ي‬ ‫د‬
ِ َْ
‫َْ ﱠ‬
ً‫الله َك ﱠذابا‬
ِ ‫ِعند‬
“Dan jauhilah oleh kalian berdusta, karena dusta akan membawa kepada kejahatan, dan
kejahatan akan menggiring seseorang menuju neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta
dan membiaskan diri untuk berdusta, maka akan dicatat disisi Allah sebagai pendusta.”
(Hr. Muslim)

Sedangkan dari sisi kita sebagai obyek, hendaknya kita selalu menyaring informasi yang kita
dapatkan. Jadilah pembaca yang kritis, yang bisa mendeteksi apakah sebuah berita itu benar atau palsu.
Janganlah karena semangat untuk menyebarkan kebaikan, membuat kita terlalu cepat menyebarkan
berita yang kita belum yakin akan kebenarannya. Ambillah informasi dari sumber-sumber yang
tervalidasi keshahihannya. Hendaknya kita menjadi orang yang cerdas dan berpengetahuan, karena
diantara faktor berhasilnya hoax disebarkan adalah kebodohan orang-orang yang menjadi obyek dari
penyebaran berita tersebut. Seorang muslim haruslah menjadi orang yang cerdas, yang tidak mudah
diombang-ambingkan kondisi masyarakat sekitarnya. Dalam sebuah hadis diriwayatkan:

‫ُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫َﱠ‬ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ ََ ْ َ
:‫ﷲ ص ى ﷲ علي ِه وسلم‬ ‫ل‬
ِ ‫ قال رسو‬:‫ قال‬، ‫س بن م ِال ٍك‬ ِ ‫عن أن‬
ٌ َ ٌ ِ ‫س َف‬
((‫طن ح ِذر‬
ٌ ‫)) ْالـ ُم ْؤ ِم ُن َك ّي‬
ِ
“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Seorang mukmin adalah orang yang cerdik, cerdas dan waspada.” (Hr. Al-Qudha’i
dalam musnadnya)

Pada akhirnya, marilah kita senantiasa berdoa kepada Allah, agar diberikan ketetapan hati
keistiqamahan langkah dalam kehidupan yang penuh dengan fitnah ini. Semoga kita dijadikan sebagai
mukmin yang baik, yang teguh pendirian, yang jujur dan amanah, yang tidak mudah termakan dengan
berita palsu dan tidak mudah menyebarkan berita bohong. Amin ya rabbal alamin.

ْ ّ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ‫ََ َ ُ ْ ََ ُ ْ ْ ُ ْ ْ َ ْ َََ َ َ ﱠ‬
‫الذك ِر‬ِ ‫ات و‬ِ ‫ ونفع ِ و ِإياكم ِبما ِفي ِه ِمن ٓالاي‬،‫بارك ﷲ ِ ي ولكم ِ ي القر ِآن الع ِظي ِم‬
َ ْ ُْ َ َ ْ ْ ُْ َ َ ْ ُ ََ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ََ َ َ ْ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ
،‫ات‬ِ ‫ و ِلسا ِئ ِر املس ِل ِم ن واملس ِلم‬،‫ وأستغ ِفر ﷲ الع ِظيم ِ ي ولكم‬،‫ أقول قو ِ ي هذا‬،‫الح ِكي ِم‬
ْ ‫َف‬
ّ ‫اس َت ْغ ِف ُر ْو ُﻩ إ ّن ُه ُه َو ْال َغ ُف ْو ُر‬
‫الر ِح ْيم‬ ِ
 
 
5
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ََ‬ ‫ََ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ﱡ ْ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬


‫ال َح ْم ُد هلل َع ى ِإ ْح َسا ِن ِه‪َ ،‬والشك ُر ل ُه َع ى ت ْو ِف ْي ِق ِه َو ْام ِتنا ِنه‪ ،‬وأشهد أن ال ِإله ِإال‬
‫ﱠ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ ﱠ َ ﱠَ ُ ﱠ ً َ ُ ُ ََ ُ ُ‬ ‫ﱠُ َ ْ َُ َ َ َُ َ ْ ًْ َْ‬
‫ر‬
‫الله وحدﻩ ال ش ِريك له تع ِظيما ِلشأ ِنه‪ ،‬وأشهد أن ن ِبينا محمدا عبدﻩ و سوله الدا ِ ي‬
‫َ‬ ‫إى ْ‬
‫ض َوا ِنه‪ ،‬أ ﱠما َب ْع ُد‪:‬‬ ‫ِ ِر‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ّ َ ﱠ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ﱠ ﱠْ َ ََ‬ ‫ﱠُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ى‬
‫الس ِر والنجو ‪.‬‬ ‫ى‬
‫فيا ِعباد ﷲ‪ِ ،‬اتقوا ﷲ حق التقو ‪ ،‬وأ ِطيعوﻩ ِ ي ِ‬
‫اح ِب‬ ‫ص‬ ‫الس َراج ْال ـ ُـمن ْ ﺮ‪َ ،‬نب ّي َنا ُم َح ﱠمد َ‬ ‫ص ﱡلوا َو َس ّل ُموا َع َ ى ْال َهادي ْال َبش ْ ﺮ‪َ ،‬و ّ‬ ‫ُث ﱠم َ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ﱠ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﱠ‬
‫صلون َع ى الن ِ ّ ِ َيا‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﱡ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﷲ ت َعا ى ي كتابه‪﴿ :‬إن الله َو َمالئكته ُي َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ال ُ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬
‫د‬ ‫ضل ْال َكب ْ ﺮ‪َ .‬ف َق ْ‬ ‫ْال َف ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َﱡَ ﱠ َ َ ُ َﱡ ََْ َ َ ّ ُ َ ْ ً‬
‫أ ا ال ِذين آمنوا صلوا علي ِه وس ِلموا تس ِليما﴾‬
‫َ‬ ‫ُ َ ﱠ َ َ َﱠ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َا ﱠلل ُه ﱠم َ‬
‫صل ْيت َع ى ِإ ْب َر ِاه ْي َم َو َع ى ِآل‬ ‫ص ِ ّل َع ى ُم َح ﱠم ٍد َو َع ى ِآل محم ٍد كما‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َْ ﱠ َ َ ٌْ َ ْ َ ْ َ ﱠُ ﱠ َ ْ ََُ‬
‫اش ِد ْين‪ ،‬أ ِب ْي َبك ٍر َو ُع َم َر‬ ‫ِ‬ ‫ﱠ‬
‫الر‬ ‫ِإبر ِاهيم إنك ح ِميد م ِـجيد‪ ،‬وارض اللهم ع ِن الـخل ِ‬
‫اء‬ ‫ف‬
‫َ ْ َْْ‬ ‫ّ َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ َُْ َ‬
‫الص َح َاب ِة أ ْج َم َع ْ ن‪َ ،‬و َعنا َم َع ُه ْم ِب َمنِـ َك َوك ِر ِم َك َيا أك َر َم ٔالاك َر ِم ْ ن‪.‬‬ ‫ان َو َع ّي‪َ ،‬و َعن ﱠ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وعثم‬
‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ﱠُ ﱠ َ ﱠ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ ْ ََ ﱠ ّ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ّ ْ َ ْ َ‬
‫الدين‪.‬‬ ‫الشرك والـمش ِر ِك ن‪ ،‬ود ِمر أعداء ِ‬ ‫اللهم أ ِعز ٕالاسالم والـمس ِل ِم ن‪ ،‬وأ ِذل ِ‬
‫ََ ُ َ‬ ‫ﱠُ ﱠ ﱠ َْ َ َ ََ ْ َ ََ‬
‫ص ِل ْح أ ِئ ﱠمتنا َو ُوالة أ ُمو ِرنا‬ ‫اللهم ِآمنا ِ ي أوطا ِننا‪ ،‬وأ‬
‫الناس‪َ ،‬يا َأ ْر َحمَ‬ ‫ﱠُ ﱠ ﱠ َ ْ ُ ْ َْ َ َ ْ َ ُ ﱠ َ َ ﱠ َ َْ َ َ َ َ َ ََ ﱠ‬
‫اللهم ِإنا نشكو ِإليك ضعف قو ِتنا‪ ،‬و ِقلة ِحيل ِتنا‪ ،‬وهوا ِننا ع ى‬
‫ِ‬
‫ﱠ ْ َ َْ َ َ ﱡ ُْ ْ َ ْ َ ْ َ َ َْ َ َﱡ َ َ َ َ ْ َ َ َْ ُ َ ﱠ ُ ﱠ َ َ ْ َ َ‬
‫اح ِم ن‪ ،‬أنت رب املستضع ِف ن وأنت ربنا فال ت ِكلنا ِإ ى أنف ِسنا‪ .‬اللهم ال ت ِكلنا ِإ ى‬ ‫الر ِ‬
‫َ‬
‫َأ ْن ُفس َنا َط ْر َف َة َع ْ ن‪َ ،‬و َال إ َ ى أ َح ٍد م ْن َخ ْلق َك َيا ن ْع َم ْاملُج ْيبُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ُ ُ َ ًّ ّ ﱠ‬ ‫َ َ‬ ‫َﱠ َ ۡ ۡ َ َ َ ۡ َ َ ﱠ ۡ َ َ َ ُ ۡ َ ۡ‬
‫اإل ۡي َم ِان‪َ ،‬وال ت ۡج َع ۡل ِ ي قل ۡو ِبنا ِغال ِلل ِذ ۡي َن‬ ‫ربنا اغ ِفر لنا و ِ ِإلخوا ِننا ال ِذين سبقونا ِب ِ‬
‫َ ﱠ ُ ٌ‬ ‫ُ‬
‫َآمن ۡوا َرﱠبنا ِإن َك َرؤ ۡوف ﱠر ِح ۡيم‪.‬‬
‫ون ﱠن م َن ْال َخاسرينَ‬ ‫َﱠ َ ََ ْ َ َْ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و ِإن لم تغ ِفر لنا وترحمنا لنك‬
‫الرح ُ‬ ‫اب ِﱠ‬ ‫الت ﱠو ُ‬ ‫َﱠ َ َ َ ﱠ ْ ﱠ ﱠ َ َْ َ ﱠ ُ ْ َ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ ﱠ َ َْ َ ﱠ‬
‫يم‬ ‫ربنا تقبل ِمنا ِإنك أنت الس ِميع الع ِليم وتب علينا ِإنك أنت‬
‫ﱡَْ َ َ َ ً َ ْ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ ﱠ‬ ‫َ َ‬
‫اب الن ِار‪.‬‬ ‫َرﱠبنا آ ِتنا ِ ي الدنيا حسنة و ِ ي ٓالا ِخر ِة حسنة و ِقنا عذ‬
‫ﱠَ‬ ‫ْ َ ْ ُ ﱠ َ ّ ْ َ َ َ َ‬
‫الصالة‪...‬‬ ‫امل ن‪ ،‬أ ِق ْي ُموا‬ ‫والحمد ِلل ِه ر ِب الع ِ‬

‫‪ ‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪6‬‬
Gerakan Wakaf Tunai
Rp. 3.000.000 /M2
Layanan Berdonasi
Salurkan Zakat, Infaq, Sedekah
& Wakaf melalui l.ayanan kami
Jemput Zakat INGIN HARTA BERKAH
Hotline BERLIMPAH?
Untuk Pembangunan Pondok Pesantren Darud
Dakwah. Pesantren untuk mencetak para da’i penghafal
0857 9997 0010 SALURKAN SEDEKAH LEWAT
qur’an untuk menjadi imam dan khotib profesional.
Alhamdulillah 20% pembangunan pondok
pesantren Darud Dakwah sudah berjalan. 80 % (1,9 M) Transfer Rekening
menunggu amal jariyah ummat.
BSM No Rek. 7108844994 a.n Ikadi DIY
kode Mandiri Syari’ah : 451
BNI Syariah. No Rek. 558870242 a.n Ikadi DIY
kode BNI Syari’ah : 009
Oleh
Ibu Dra
Hot line
Konsultasi zakat

0813 9357 7359 Program


Pemberdayaan Da’i Pemberdayaan Umat
0813 9357 7359 1. Sekolah Da’i
2. Upgrading Imam dan Khotib
1. Pelatihan rukti Jenazah
2. Bina Desa dakwah
3. Tebar Da’i Desa terpencil 3. Rumah Qur’an
Lokasi :
@
lazisikadi@gmail.com 4. Layanan Khotib dan Pencemarah
5. Kewirausahaan Da’i
4. Layanan kebersihan Masjid
5. Pengelolaan Pondok Pesantren

Luas Bangunan : lazisikadi@jogja Struktur


LAZIS Ikadi DIY
Office :

Pembina : KH. DR. Tulus Mustofa, Lc., MA.,


: Rp 1.983.000.000,00 Graha Lazis Ikadi
: Rp 3.000.000,00 lazis.ikadijogja.net Ustadz. H. Abdullah Sunono, S.Pd.I. ,
Ustadz. Drs. H. Syatori Abdurrouf Al Hafizh
Ketua : Ustadz. H. Ahmad Dahlan, Lc., MA.
Jl. Tastura Maguwoharjo
Sekretaris : Ibnu Asakir, S.Pd Jogjakarta
Wakaf Pembangunan Keuangan : H. Agus Muhammad, ST.
A. Dapat dibayar sekaligus Rp. 3000.000,- Pemberdayaan : H. Eko Raharjo, S.KM., M.PH HP. 0877 3811 1851
Isnan Abadi, M.Pd
B. Pembayaran dapat dicicil sebanyak 3x sebesar Rp. 1.000.000,- Marketing : Muh. Mujari, ST., Sugimulyo, SE.
HP. 0857 2922 2018

Pemberdayaan Da’i Pemberdayaan Ummat Pemberdaayan Pondok Pesantren


Kegiatan Sekolah Da’i Kegiatan Training Rukti Jenazah Ponpes Darul Hiraa

Kegiatan Upgrading Imam dan Khotib


Kegiatan Pelatihan Kader Masjid
Ponpes Asma Amanina

Kegiatan mabit pembinaan Da’i muda


Ponpes Darush Shalihat
Kegiatan Pelatihan
Penyembelihan
Hewan Qurban

Ponpes Baitul Qur’an

You might also like