Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI
7
Comander (IC). Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol
Setdaprov Jatim Benny Sampirwanto, MSi, di Kantor Gubernur Jatim Jl.
Pahlawan No. 110, Surabaya, Senin (17/4) pagi.
Benny mengatakan, mengutip informasi dari Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jatim, Sudarmawan perpanjangan pencarian
korban itu dilakukan dengan pertimbangan adanya alat berat (excavator) yang
baru difungsikan Minggu sore. Selain itu para relawan juga masih semangat untuk
melakukan pencarian korban. “Standart SOP pencarian korban bencana hanya
tujuh hari, namun bisa diperpanjang atas kesepakatan semua pihak,” ujarnya.
Sementara itu, pada hari Minggu (16/4), operasi SAR (Search And Rescue)
bencana longsor telah dimulai sejak pukul 07.00 dan diikuti oleh Tim SAR
gabungan yang berjumlah 475 personil.
Operasi SAR dipimpin langsung oleh Dandim 0810 dibagi dalam 7 SRU
(SAR Unit). Pembagian tugas tujuh SRU tersebut yakni SRU 1-5 mendampingi
alat berat (excavator) dalam proses pencarian korban, SRU 6 membuka aliran air
di ujung material, dan SRU 7 berfungsi sebagai safety officer memastikan
evakuasi berjalan lancar.
Ia menambahkan, excavator yang diturunkan berjumlah 4 unit dan sudah
bisa sampai ke lokasi operasi. Dengan adanya excavator itu proses pencarian
korban diperkirakan lebih cepat, jika dibandingkan sebelumnya yang hanya
menggunakan alat manual. “Namun untuk kegiatan pencarian korban pada hari
Minggu tersebut, belum ditemukan korban,” imbuhnya.
Terkait peralatan yang digunakan dalam operasi SAR, lanjut Benny, terdiri
dari alkon sejumlah 3 unit, dan chain shaw berjumlah 4 unit. Selain itu jumlah
tangki air bersih yang diturunkan sebanyak 6 unit truck tangki. Air bersih tersebut
digunakan untuk mensuplai air bersih di daerah krisis air Desa Kepel Kec. Ngetos
dengan jumlah KK terdampak 450 KK.
Untuk mengantisipasi terjadinya longsor lanjutan, BPBD Prov. Jatim
mengharapkan aliran sungai yang tertutup dibuatkan sudetan agar air sungai bisa
berjalan lancar. Jika tidak segera dilakukan maka dikuatirkan saat terjadi hujan
lebat, sumbatan tanah yang menutup sungai menyebabkan banjir material yang
membahayakan warga.
8
“BPPD Prov. Jatim telah berkoordinasi dengan Forpimda Kab. Nganjuk untuk
pendirian posko lapang di dekat lokasi kejadian. Disamping itu juga dibentuk
Struktur Komando Tanggap Darurat dan Pos Komando di kantor BPPD Kab.
Nganjuk,” pungkasnya.
9
3.3. Setelah Bencana Alam Tanah Longsor Terjadi
Berikut ini hal-hal yang harus anda lakukan:
1. Tetap menjauh dari kawasan bekas tanah longsor.
2. Mendengarkan informasi melalui radio untuk mendapat kondisi terkini tentang
kejadian bencana alam tanah longsor yang melanda kawasan anda.
3. Lakukan pertolongan kepada orang lain yang menjadi korban bencana alam
tanah longsor.
4. Apabila anda melihat kawasan-kawasan yang rusak parah seperti jalan dan
jembatan yang putus, segera laporkan kepada pihak yang berwenang. Informasi
anda sangat bermanfaat dalam tindakan penyaluran bantuan dan pihak terkait
bisa memikirkan jalur alternatif.
10
tanah yang sangat cepat kemungkinan besar korban tidak bergerak dari rumah
terlalu jauh.
4. Kita lacak koordinat titik lokasi yang akan kita gali menggunakan software,
kemudian kita input ke dalam GPS. Tidak lupa kita cetak citra satelit tersebut
untuk mempermudah pencarian. Selanjutnya adalah melakukan pencarian
menggunakan GPS dan peta Citra tersebut. Dengan ketelitian GPS navigasi
yang mencapai 5-10 meter saya rasa sudah cukup untuk digunakan dalam
situasi mendesak seperti ini.
Asalkan ada sebuah laptop dengan sambungan internet yang bagus. Analisis ini
bisa diselesaikan tidak lebih dari 1 jam, sudah termasuk input data GPS,
menentukan lokasi pencarian hingga input data koordinat pada GPS. Kita bisa
memanfaatkan Citra satelit yang disediakan di secara gratis di Internet. Dengan
cara seperti ini kita bisa mencari korban dengan lebih efisien. Jika pada lokasi
yang kita perkirakan korban tidak ditemukan baru dilakukan pencarian di
lokasi yang lain.
Pengembangan :
Bisa juga kita lakukan metode pelacakan "per rumah". Kita cari satu persatu
Koordinat rumahnya kemudian kita gali lokasi perkiraan tersebut. Hal ini
dilakukan jika bencana terjadi di pemukiman jarang penduduk yang mungkin
jarak antar satu rumah dengan rumah lain berjauhan
Catatan : Metode ini hanya berlaku jika lokasi tersebut tertimbun oleh tanah yang
longsor dari tempat lain, seperti bukit, gunung dan tebing di sekitarnya dan tidak
berlaku jika lokasi tersebut menjadi objek longsoran sehingga lokasi tersebut
hanyut dan berpindah menuju tempat lain.
11