You are on page 1of 24

Lamis Tharra Fadhilah

(1710018112007)
Kelompok 1 CH. Agustian (1710018112002)
Yopi Pardamen Napitupulu
(1710018112001)

Dosen Pengajar:
Dr. Ir. ALFIAN ZEIN, M.S
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN PESISIR DAN KELAUTAN
PASCA SARJANA UNIVERSITAS BUNGHATTA
PADANG
2018
LATAR BELAKANG

Prov. Sumbar terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera &


berada antara 0o 54’ 00” LU dan 3o 30’ LS serta antara 98o 36’
05” dan 101o 53’ 05” 00” BT. Sebelah Timur berbatas dg Prov.
Riau & Prov. Jambi, sebelah Barat dg Samudera Indonesia,
sebelah Utara dg Prov. Sumut & sebelah Selatan dg Prov.
Bengkulu.

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yg


selanjutnya disingkat dengan RZWP-3-K adalah rencana yg
menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan
perencanaan disertai dg penetapan struktur & pola ruang pd
kawasan perencanaan yg memuat kegiatan yg boleh dilakukan
& tdk boleh dilakukan serta keg. yg hanya dpt dilakukan
setelah memperoleh izin.
Pembangunan wilayah pesisir & pulau-pulau
kecil Prov. Sumbar pada hakekatnya adalah
memanfaatkan sumber daya pesisir & pulau-
pulau kecil secara optimal dg memperhatikan
keseimbangan & kelestarian sumber daya alam &
lingkungan.

Jika potensi sumber daya alam yg


terdapat di Prov. Sumbar, dikelola
secara lestari serta berkelanjutan akan
meningkatkan kesejahteraan &
memperbaiki taraf hidup masy.
pesisir.
Tujuan

Memahami Ilustrasi
RZWP3K utk Pengelolaan,
Memahami konsep
Pengendalian & Pemanfaatan
RZWP3K
ruang pesisir & pulau-pulau
kecil

Menjelaskan Dimensi
Keterpaduan &
Keharmonisan dlm
Pemanfaatan Umum
suatu perencanaan
Zona & Sub-zona dari
Pengelolaan wilayah
pesisir melalui
penetapan RZWP3K
penetapan RZWP3K
Landasan
Kebijakan/Hukum

1. UU No. 26 Tahun 2007 ttg Penataan Ruang


2. UU No. 27 Tahun 2007 ttg Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau-
pulau Kecil.
3. UU No. 1 Tahun 2014 ttg Perubahan Atas UU No. 27 Tahun 2007 ttg
Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil
4. Permen Kelautan & Perikanan No. 16 tahun 2008 ttg Perencanaan &
Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil.
5. Permen Kelautan dan Perikanan No. 34/PERMEN-KP/2014. ttg
Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil.
6. Perda Prov. Sumbar No. 2 Tahun 2018 ttg Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir & Pulau – Pulau Kecil Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 –
2038.
METODE /
PENDEKATAN
STUDI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Potensi Sumberdaya dan Ancaman Bencana Di Wilayah Pesisir dan Pulau -
pulau Kecil

SUMBER DAYA ANCAMAN BENCANA


 Prov. Sumbar memp. 19 Kab.kota, & dari 19 kab./kota  Rentan terhadap perubahan
tsb, ada 7 kab./kota yg memp. wilayah pesisir & lingkungan dan ancaman bencana
pulau-pulau kecil, yaitu Kab. Kep. Mentawai, Kab.
Pesel, Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab.
Pasbarat, Kota Padang & Kota Pariaman.
 Prov. Sumbar memp. luas wilayah daratan ±  Konflik Pemanfaatan Ruang
42.297,30 km², sdgkan 7 kab./kota yg mrpk kab./kota
pesisir memp. luas wilayah daratan 20.023,48 km2
atau sekitar 47,34 % dari luas wil. daratan Prov.
Sumbar.
 Prov. Sumbar memp. panjang garis pantai ± 2.312,71  Ilegal Fishing
km dg luas perairan laut ± 37.355,46 km² (yang
diukur dari garis pantai pasang tertinggi sampai 12
mil ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan
kepulauan)
 Prov. Sumbar memiliki pulau sebanyak 185 buah  Limbah
pulau
 Pusat kegiatan rekreasi, transportasi, industri,  dll
permukiman, pelabuhan, bisnis, jasa lingkungan dll.
Gambaran Potensi Sumberdaya dan Ancaman & bencana yang dihadapkan pada
Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil.
keberlanju
tan
keadilan konsistensi

akuntabilitas keterpaduan

AZAS PENGATURAN
RZWP-3-K
kepastian
desentralisasi
hukum

keterbukaan kemitraan

peran serta
pemerataan
masyarakat
FUNGSI RZWP-3-K :
1. acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah;

2. acuan dalam penyusunan RPWP-3-K dan RAPWP-3-K

3. instrumen penataan ruang di perairan pesisir

4. dasar alokasi ruang di wilayah perairan pesisir dan pulau-pulau


kecil

5. dasar pemberian izin lokasi perairan pesisir dan izin pengelolaan


dalam melakukan pemanfaatan ruang dari sebagian perairan pesisir

6. acuan dalam rujukan konflik di perairan pesisir, dan pulau-pulau


kecil

7. acuan dalam pemanfaatan ruang di perairan wilayah pesisir, dan


pulau-pulau kecil
Tujuan umum
Tujuan
Pembangunan
Lingkungan
TUJUAN
PENGATURAN Tujuan
RZWP-3-K Pembangunan
Sosial

Tujuan
Tujuan khusus Pembangunan
Ekonomi

Tujuan
Pembangunan
Administratif
RUANG LINGKUP PENGATURAN RZWP-3-K

a. Batas wilayah & jangka waktu RZWP-3-K;


b. Kebijakan & strategi RZWP-3-K;
c. Rencana alokasi ruang wilayah pesisir & pulau-pulau kecil;
d. Arahan peraturan pemanfaatan ruang wilayah pesisir & Pulau-
Pulau kecil;
e. Risiko & mitigasi bencana;
f. Indikasi program rencana pemanfaatan ruang;
g. Pengawasan & pengendalian;
h. Hak, kewajiban & peran serta masyarakat;
i. Pemberdayaan masyarakat;
j. Penyelesaian sengketa;
k. Gugatan perwakilan;
KEBIJAKAN RZWP-3-K :

• memadukan semua aktivitas yg berkaitan dg pemanfaatan ruang


pesisir & laut utk mewujudkan pembangunan budidaya perikanan,
perikanan tangkap, pelabuhan, pariwisata, industri, fasilitas umum
kebijakan & hutan mangrove yg terpadu & berkelanjutan.
umum, • pemanfaatan ruang pesisir & laut secara terpadu, terkoordinasi &
saling berkaitan antar wilayah, antar satuan kerja, antar sektor,
antar stakeholder & masyarakat.

• mendorong pengembangan budidaya perikanan, perikanan


tangkap, pelabuhan, pariwisata, industri, fasilitas umum, & hutan
mangrove bdsk daya dukung & daya tampung lingkungan pesisir
kebijakan • mendorong pengelolaan kawasan konservasi di wilayah pesisir &
khusus pulau-pulau kecil.
• mendorong penataan alur laut di perairan pesisir dan pulau-pulau
kecil.
• peningkatan mitigasi bencana di pesisir dan pulau-pulau kecil.
RENCANA ALOKASI RUANG WILAYAH PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL

 Rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,


meliputi:
1. Kawasan Pemanfaatan Umum (KPU);
 sistem zonasi

2. Kawasan Konservasi (KK), meliputi :


a. Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K)
terdiri dari:
 zona inti;
 zona pemanfaatan terbatas; dan
 zona lainnya sesuai dengan peruntukan kawasan.

b. Kawasan Konservasi Perairan (KKP) terdiri dari:


 zona inti;
 zona perikanan berkelanjutan;
 zona pemanfaatan; dan
 zona lainnya.
lanjutan rencana alokasi ruang wilayah pesisir & pulau-
pulau kecil

3. Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT), diperuntukan :


a. pengelolaan batas-batas maritim kedaulatan negara RI;
b. pertahanan dan keamanan negara RI;
c. kesejahteraan masyarakat; dan
d. pelestarian lingkungan.

4. Alur Laut (AL), alokasi untuk Alur Pelayaran (AP) terdiri atas
a. AL-AP-PI (Pelayaran Internasional);
b. AL-AP-PN (Pelayaran Nasional);
c. AL-AP-PR (Pelayaran Regional); dan
d. AL-AP-PL (Pelayaran Lokal).
lanjutan rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

 Alokasi ruang untuk KPU terdiri atas zona:

Zona Zona KPU- Zona KPU- Zona KPU- Zona KPU- Zona KPU- Zona KPU- Zona KPU-
KPU-W PL ZHM PT BD ID FU PLN

Sub zona Sub zona Sub zona Sub zona Sub zona Sub zona
KPU-W- Sub zona KPU-FU-
KPU-PL- KPU-BD- KPU-ID- KPU-
P3K KPU-PT-P AG
DLK BDL MR PLN-DR

Sub zona Sub zona


KPU-W- Sub zona Sub zona KPU-FU-
ABL KPU-PL- KPU-PT- PD
PP DP
Sub zona
Sub zona KPU-FU-
KPU-W- LN
ORA
PEMANFAATAN RUANG
WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

 Diperuntukan sbg alat pengaturan pengalokasian ruang wilayah perairan


pesisir & perairan sekitar pulau-pulau kecil yang meliputi:
a. pemanfaatan kawasan/zona/sub zona;
mengatur ttg ketentuan pemanfaatan ruang & ketentuan pengendaliannya
yg mencakup seluruh wilayah perairan pesisir & perairan sekitar pulau-
pulau kecil
b. perizinan;
berfungsi sbg alat pengendali pemanfaatan ruang yg mjd kewenangan
pemerintah daerah bdskan peraturan perundang-undangan melalui proses
administrasi & teknis yg harus dipenuhi sebelum keg. pemanfaatan wilayah
pesisir & pulau-pulau kecil dilaksanakan.
c. pemberian insentif;
mrpk pemberian imbalan thd pelaksanaan keg. yg sesuai dg kegiatan yg
didorong perwujudannya dlm rencana zonasi wilayah pesisir & pulau-pulau
kecil.
d. pengenaan disinsentif.
mrpk pengenaan kompensasi dlm pemanfaatan ruang wilayah pesisir &
pulau-pulau kecil, yg berfungsi sbg perangkat utk mencegah, membatasi
pertumbuhan atau mengurangi keg. yg tdk sesuai dg pemanfaatan ruang
wilayah pesisir & pulau-pulau kecil
PEMANFAATAN RUANG
WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Fungsi :
a. sebagai alat pengendali pengembangan kawasan;
b. menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang wilayah perairan pesisir &
perairan sekitar pulau-pulau kecil dg Rencana Tata Ruang Wilayah;
c. menjamin agar pembangunan baru tdk mengganggu pemanfaatan
ruang wilayah perairan pesisir & perairan sekitar pulau-pulau kecil
yang telah sesuai dengan RTRW;
d. meminimalkan penggunaan lahan yg tdk sesuai dg Rencana Tata
Ruang Wilayah;
e. mencegah dampak pembangunan yg merugikan.
RISIKO DAN MITIGASI BENCANA

1. RESIKO
Wilayah risiko bencana terdiri atas:
a. wilayah risiko abrasi pantai;
b. wilayah risiko tsunami; dan
c. wilayah risiko gempa bumi.
Tingkat risiko dari masing-masing wilayah risiko bencana terdiri atas:
a. tingkat risiko bencana rendah;
b. tingkat risiko bencana sedang; dan
c. tingkat risiko bencana tinggi.
2. Mitigasi Bencana
Penyelenggaraan mitigasi bencana dilaksanakan dgn mperhatikan
aspek:
a. Sosek & budaya masy.
b. kelestarian lingkungan hidup
c. kemanfataan & efektivitas
d. lingkup luas wilayah.
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

 secara terpadu & berkelanjutan dilakukan oleh pejabat


tertentu sesuai dg kewenangannya

 oleh masy. dilakukan melalui penyampaian laporan


dan/atau pengaduan kpd pihak yg berwenang.
Kesimpulan

Sudah menjadi tanggung jawab semua pihak utk mewujudkan RZWP3-K,


oleh sebab itu perlu adanya peran konkrit dari semua pihak terkait :
1. Pemerintah : menyiapkan dukungan kebijakan, pedampingan &
bimbingan
2. Pemda :
 Memastikan pelaksanaan, penganggaran & koordinasi di lapangan.
 Diperlukan peran aktif Pokja/BKPRD dlm menyusun RZWP-3-K
 Diperlukan penguatan kelembagaan BKPRD dg melibatkan
instansi terkait sebagai anggota BKPRD
3. Legislatif : Memastikan dukungan legislasi & pendanaan kegiatan.
4. Masyarakat : (Tokoh adat, Tokoh masyarakat, pemangku kepentingan
terkait).
Saran

 Dalam rangka pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai


bagian dari pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
hidup, harus dipahami bersama dan peningkatan kesadaran dari semua
pihak, baik yang berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
ataupun pihak dari luar yang memanfaatkan nya.
 Perlu adanya tindakan tegas & menyeluruh guna menjamin kepastian
hukum bagi upaya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

You might also like