Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
kontralateral, ke m.rektus abdominis lewat ligamentum falsiparum hepatic ke
hati, pleura, dan payudara kontralateral.
3
2.2 Definisi fibroadenoma mammae .
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di
payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan
jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini
disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk
bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri. Tumor
ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan kesana
kemari. Biasanya FAM tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan.
Pertumbuhan FAM bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau
menjelang menopause, saat rangsangan estrogen meninggi.
4
2.4 Etiologi fibroadenoma mammae
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa
penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui
bahwa pengaruh hormonal berpengaruh. Peningkatan aktivitas estrogen yang
absolut atau relative sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari
fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat
berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Selain itu
fibroadenoma mammae dapat juga dipengaruhi genetik dan juga faktor
predisposisi berupa :
5
keganasan. Pada pasien – pasien yang mengalami penurunan kekebalan tubuh,
perkembangan fibroadenoma berkaitan dengan infeksi virus Epstein-Barr.
Fibroadenoma terbagi atas Juvelline Fibroadenoma, yang terjadi pada
wanita remaja dan Myxoid Fibroadenoma yang terjadi pada pasien dengan
Carney complex. Carney complex merupakan suatu sindrom neoplasma
autosomal dominan yang terdiri atas lesi pada kulit dan mukosa, myxomas
dan kelainan endokrin.
6
2.7 Diagnosis fibroadenoma mammae
Dari gambaran kliniknya fibroadenoma pada sebagian besar
penderita tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi setelah dilakukan
pemeriksaan fisik. Pertumbuhan fibroadenoma relatif lambat dan hanya
menunjukkan sedikit perubahan ukuran dan tekstur dalam beberapa
bulan. Fibroadenoma memiliki gejala berupa benjolan dengan permukaan
yang licin dan merah. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, tetapi kadang
dirasakan nyeri bila ditekan
Pada pemeriksaan fisik diperiksa benjolan yang ada dengan
inspeksi pada saat berbaring, duduk, dan membungkuk apakah terlihat
benjolan, kerutan pada kulit payudara (peau d’orange), dan dengan
palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui ukurannya,
jumlahnya, apakah mobile atau tidak, kenyal atau keras, bernodul atau
tidak, dan mengeluarkan cairan dari putting susu atau tidak.
Diagnosa fibroadenoma mamae bisa pula melalui teknik
pemeriksaan payudara sendiri dengan menggunakan jari ke 2-3-4
memutar keseluruh lapang payudara diakhiri dengan memencet puting
payudara atau sering disebut sebagai SADARI. Teknik ini dilakukan
sebulan sekali secara teratur, sebaiknya dilakukan di kamar mandi,
dengan waktu tetap ( 2-7 hari setelah hari haid pertama ). Apabila ada
perubahan, segera periksakan kerumah sakit.
7
2. Kemudian angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada
kedua payudara
3. Sementara masih didepan cermin, tekan puting apakah ada cairan yang
keluar. ( bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning atau malahan darah).
4. Kemudian berbaringlah, raba payudara kanan dengan tangan kiri untuk
merasakan perubahan yang ada di payudara sebelah kanan dan sebaliknya.
Tekan secara halus dengan jari-jari secara datar & serentak. Selubungi
dengan jari payudara kita dari arah atas sampai bawah, dari tulang
selangka ke bagian atas perut,dari ketiak ke leher bagian bawah. Ulangi
pola ini sehingga yakin bahwa seluruh payudara telah tercover. Kini mulai
pada puting. Buat lingkaran yang makin lama makin besar hingga
mencapai seluruh tepi payudara. Menggunakan jari, buatlah gerakan
keatas dan kebawah berpindah secara mendatar/menyamping seperti
sedang memotong rumput. Sambil rasakan seluruh jaringan payudara,
dibawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan yang sedikit lebih
menekan.
5. Terakhir, rasakan payudara anda ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi
kebanyakan wanita, paling mudah untuk merasakan payudaranya adalah
ketika payudaranya sedang basah dan licin, sehingga paling cocok adalah
ketika sedang mandi dibawah shower. Lakukan seperti pada langkah ke-4,
dan yakinkan bahwa seluruh payudara sudah tercover oleh rabaan tangan.
8
Gambar 4. Teknik SADARI
Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography
sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70
tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai
gantinya digunakan USG, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal,
sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography.
9
Gambar 6. Hasil mammography
Pada FNAC (Fine Needle Aspiration Cytology) kita akan mengambil sel
dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang
dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang
terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke
laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop. Dibawah mikroskop
tumor tersebut tampak seperti berikut:
a) Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat
fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-
lobus;
b) Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang
berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler);
c) Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar
pendek uniform.
10
radiologis (mammografi) dari tumor ini berupa massa berbentuk bulat dan
berbatas tegas. Gambaran USG tumor ini, pada umumnya hipoechoic
dengan batas yang masih tegas, echo-internal dapat homogen atau sedikit
inhomogen serta adanya penyangatan akustik posterior lemah, hal ini
mungkin disebabkan struktur kistik pada tumor tersebut
b. Kista Payudara. Kista payudara dapat berasal dari adenosis, ketika lamina
duktus dan acini mengalami dilatasi dan dibatasi oleh jaringan epitel.
Gambaran mamografinya berupa massa bulat atau oval yang berbatas
tegas. Tepi kista ini dapat berbatasan dengan jaringan fibroglandular, baik
sebagian maupun seluruhnya. Gambaran USG pada kista adalah lesi
dengan bentuk bulat atau oval, mempunyai batas tegas dan teratur, an-
echoic dan adanya penyangatan akustik posterior.
c. Papilloma. Merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan
75% tumbuh di bawah areola mamma. Papilloma memberikan gejala
berupa sekresi cairan serous atau berdarah, adanya tumor subareola kecil
dengan diameter beberapa milimeter atau retraksi puting payudara (jarang
ditemukan). Biasanya, ukuran lesi papilloma sangat kecil, hanya beberapa
milimeter, sehingga pada mamografi, terlihat gambaran sedikit
pengembungan atau normal dari duktus retro-areolar. Gambaran USG
kelainan ini adalah suatu lesi intraduktal dengan pelebaran duktus
laktiferus
11
3. Curve/Semicircular Incision
Tipe insisi yang paling sering digunakan adalah tipe radial. Tipe
circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi
hanya memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk
fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar
batas areola. Semicircular incision biasanya digunakan untuk mengangkat
tumor yang besar dan berada di daerah lateral payudara.
Dengan pembiusan general, punggung penderita diganjal bantal tipis,
sendi bahu diabduksikan ke arah kranial. Lokasi tumor ditandai dengan
spidol/tinta. Desinfeksi lapangan operasi (dibawah klavikula), midsternal,
linea aksilaris posterior sela iga torakal 8, dengan larutan desinfektan
povidone iodine 105. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Bila memungkinkan insisi dikerjakan sirkumareolar, tetapi bila lokasi
tumor cukup jauh dari areola (>4 cm), maka insisi dikerjakan di atas tumor
sesuai dengan garis Langer atau diletakkan pada daerah-daerah yang
tersembunyi. Untuk insisi sirkumarelar maka puting susu dipegang dengan jari
telunjuk dan ibu jari, dilakukan marker insisi.
Dengan pisau dilakukan insisi periareolar sampai fasia superfisialis
subkutan. Flap kulit diangkat ke atas dengan bantuan hak tajam, dengan
gunting dilakukan undermining sepanjang fasia superfisial kearah lokasi
tumor. Rawat perdarahan lalu identifikasi tumor. Jepit jaringan sekitar tumor
pada 3 tempat dengan kocher, lalu dilakukan eksisi tumor sesuai tuntunan
kocher. Rawat perdarahan lagi, orientasi seluruh bed tumor lalu dipasang
redon drain dengan lubang di kuadran lateral bawah (bila menggunakan
penrose drain, darin dikeluarkan di garis insisi). Jahit subkutan fat dengan
plain cat gut 3.0. Jahit kulit dengan prolene 4.0. Luka operasi ditutup dengan
kasa betadine. Dilakukan dressing luka operasi dengan teknik suspensi
payudara (BH buatan) tanpa mengganggu gerakan sendi bahu.
12
2.10 PROGNOSIS
Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko
yang tinggi untuk menderita kanker payudara. Bagian yang tidak diangkat
harus diperiksa secara teratur
13
BAB III
LAPORAN KASUS
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama :
Benjolan pada payudara kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dalam keadaan sadar diantar oleh keluarganya dengan
keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan bagian samping atas baru disadari
pasien sejak ± 1 minggu yang lalu. Pada awalnya benjolan dirasakan kecil tapi
lama kelamaan semakin membesar. Pasien tidak merasakan nyeri pada payudara
kanan tapi nyeri hanya dirasakan saat benjolan ditekan. benjolan dapat digerakan
dan berbatas tidak tegas. Riwayat keluar cairan dari puting payudara kiri dan
kanan disangkal. Riwayat datang bulan pertama kali sekitar umur 12 tahun.
Riwatar datang bulan dirasakan teratur setiap bulannya.
14
Pasien menyakal memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes militus, penyakit
jantung, asma dan riwayat batuk dalam jangka waktu yang lama
15
Abdomen :
Inspeksi : distensi (-), massa (-), sikatrik (-)
Auskultasi : bising usus 5x/menit
Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-)
Ekstremitas : akral hangat dan edema (-).
Status lokalis
Pada regio mammae dextra :
Inspeksi : Payudara simetris, retraksi puting susu (-), edema (-),
ulserasi (-), discharge (-), kulit hiperemis (-).
Palpasi :
Kuadran lateral atas teraba 1 buah massa berukuran ± 2cm , batas
tidak tegas, mobile, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-)
3.4 Planning
a. USG mammae
b. Darah lengkap
Hasil pemeriksaan penunjang :
a. Darah lengkap
Hematologi Hasil Nilai rujukan
WBC 8,0 3,5-10,0
Lym 2,8 0,5-5,0
Lym% 36,0 11,5-15,5
HGB 12,4 11,5-16,5
MCV 74,5 75-100
MCH 23,6 27-32
MCHC 31,7 31-38
RBC 5,24 3,5-5,5
MPV 7,8 8,0-11,0
PLT 292 100-400
HCT 39,1 35-55
16
b. Hasil USG mammae
Mammae dextra:
- Jaringan fibroglandular relatif tebal. Tampak lesi solid isoechoic batas
tegas ukuran ± ( 01,4x1) cm di jam 9 sekitar 6 cm dari nipple, tidak
tampak kalsifikasi di dalamnya.
- Tidak tampak dilatasi ductus laciferus
- Jaringan lemak pre dan retromamma dalam batas normal
Mammae sinistra
Fibroadenoma mammae
Tumor filoides
Kista payudara
3.7 Penatalaksanaan :
Umum :Edukasi penderita mengenai penyakitnya dan hal-hal yang dapat
dilakukan penderita untuk mendeteksi dini kelainan pada payudara.
17
3.8 FOLLOW UP
18
cor: S1S2 tunggal murmur (-)
pulmo: ves +/+ rh -/- wh-/-
Abdomen: distensi (-), BU (+) normal 5x/m
Ekstremitas : hangat (+) edema (-)
A Post eksisi tumor payudara dextra susp FAM
P IVFD RL 20 tpm
Cefotaxime 2 x 1gr
Ranitidin 3x50 mg
Diet bertahap
Pemeriksaan patologi anatomi tumor
19
BAB 4
PEMBAHASAN
Dari anamnesa di dapatkan seorang perempuann berusia 17 tahun datang
dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan bagian samping atas baru
disadari pasien sejak ± 1 minggu yang lalu, tidak merasakan nyeri pada payudara
kanan tapi nyeri hanya dirasakan saat benjolan ditekan. benjolan dapat digerakan
dan berbatas tidak tegas. Riwayat keluar cairan dari puting payudara kiri dan
kanan disangkal. Riwayat datang bulan pertama kali sekitar umur 12 tahun.
Riwatar datang bulan dirasakan teratur setiap bulannya.
Dari hasil pemeriksaan fisik di dapatka keadaan umum baik, tanda vital
dalam batas normal, pemeriksaan fisk generalis masih dalam batas normal, status
lokalis didapatkan massa pada payudara kuadran lateral atas teraba 1 buah massa
berukuran ± 2cm , batas tidak tegas, mobile, konsistensi keras, nyeri tekan (-).
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan dapat
diperkirakan kemungkinan penyakit pada pasien. Diagnosis banding yang
mungkin pada pasiendiantaranya fibroadenoma mammae, kista payudara dan
tumor filoides. Untuk memastikan diagnosa pada pasien dilakukan pemeriksaan
penunjang USG dan didapatkan adanya massa solid di payudara dextra arah jam 9
mungkin FAM. Dari hasil pemeriksaan diatas diputuskan pada pasien tersebut
dilakukan eksisi tumor. Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk
fibroadenoma. Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara
fungsi payudara dan untuk menghindari bekas luka
20
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak payudara dengan
gambaran massa keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas
dan pada palpasi terkesan mobile. Penyebab fibroadenoma mammae belum
diketahui secara pasti. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan
peunjang seperi mamografi, USG dan FNAC (Fine Needle Aspiration
Cytology). Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk
fibroadenoma. Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk
memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari bekas luka.
21