Professional Documents
Culture Documents
Oleh
1.2 Tujuan
Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati secara langsung alat pengering
bahan cair spray dryer dan drum dryer. Sehingga, diharapkan dengan pengamatan
secara langsung pada peralatan alat pengering, dapat diketahui bagian-bagian dan
cara dan prinsip kerja dari masing-masing alat.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
[ terlampir ]
2.2 Pembahasan
Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi
dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan
air yang ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan
penerima uap cairan (Treybal 1980).
Pengeringan semprot (spray drying) adalah suatu metode pengeringan yang
unk karena meliputi dua unsur yaitu formasi partikel dan pengeringan. Karakteristik
dari bubuk yang dihasilkan dapat dikntrol, dan property bubuk dapat dijaga konstan
selama operasi berlangsung. Dengan desain pengeringan semprot (spray dryer) yang
tersedia, dimungkinkan untuk memilih tipe alat untuk menghasilkan baik bubuk yang
halus maupun kasar, aglomerat, maupun granula (Fikri 2008). Spray Drying adalah
metode pengeringan dengan penyemprotan larutan atau suspense dari moncong ke
dalam udara panas atau gas lain yang mengalir ke atas sehingga zat cair menguap
seketika, lalu zat padat yang kering jatuh ke dalam bilik pengumpul (Pudjaatmaka
2002). Cara spray drying telah banyak diterapkan, dengan mengalirkan udara panas
baik secara co-current (aliran searah) maupun counter current (aliran berlawanan).
Temperatur produk biasanya berkisar 60-80oC (Wahjono 2000). Prinsip kerja dari alat
ini adalah melakukan pengeringan atau penguapan air hanya berlangsung dalam
waktu yang singkat (beberapa detik saja), sehingga pada saat jatuh ke lantai ruangan,
sudah dalam kondisi kering (berupa butiran) (Suprapti 2002). Dari pengamatan yang
dilakukan didapatkan bahwa prinsip kerja dari spray dryer ini sendiri adalah dengan
melakukan pengeringan pada suhu yang tinggi dan waktu pengeringan yang
sesingkat-singkatnya. Spray dryer menggunakan tenaga penggerak dengan mesin
lintrik.
Komponen - komponen dasar dari spray dryer adalah Atomize, Chamber, Heater,
Cyclone, dan Bag Filter. Atomizer merupakan bagian terpenting pada spray dryer
dimana memiliki fungsi untuk menghasilkan droplet dari cairan yang akan
dikeringkan. Droplet yang terbentuk akan didistribusikan (disemprotkan) secara
merata pada alat pengering agar terjadi kontak dengan udara panas. Chamber
merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet cairan yang dihasilkan oleh
atomizer dengan udara panas untuk pengeringan. Kontak udara panas dengan droplet
akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk bubuk. Bubuk yang terbentuk akan
turun ke bagian bawah chamber dan akan dialirkan dalam bak penampung. Heater
berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai pengering. Panas
yang diberikan harus diatur sesuai dengan karakteristik bahan, ukuran droplet yang
dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara pengering yang digunakan diatur agar
tidak terjadi over heating. Cyclone berfungsi sebagai bak penampung hasil proses
pengeringan. Bubuk yang dihasilkan akan dipompa menuju Cyclone. Bag Filter
berfungsi untuk menyaring atau memisahkan udara setelah digunakan pengeringan
dengan bubuk yang terbawa setelah proses (Anonim 2012).
Spray Drying mengandung empat tahapan proses yaitu atomisasi sampel bahan
menjadi spray, kontak spray dengan udara atau dinamakan mixing and flow,
pengeringanpada spray (moisture atau volatile evaporation), dan pemisahan produk
kering dari udara (Fikri 2008). Pertama-tama seluruh bahan dalam bentuk cair yang
akan dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan
menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut
kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan
air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk.
Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan
cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan
suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengeringan dengan
menggunakan spray drying antara lain adalah suhu udara pengering, perbedaan suhu
inlet dan outlet produk, berat produk, kandungan air dalam udara pengering, serta
rasio kelembaban udara pengering. Misalnya saja pada susu encer, parameter
operasinya adalah kelembaban udara masuk 45-55%, kelembaban udara keluar 4%,
temperature udara yang masuk <250 oC, dan suhu udara keluar 95-100% (Dittman
1977). Pada perhitungan rendemen susu bubuk pada saat praktikum didapatkan hasil
yang tidak sesuai. Karena masih banyak sisa-sia hasil bubuk yang tidak tertimbang
dan banyak juga bahan yang terbuang dan terambil oleh praktikan. Selain itu sisa
hasil pengeringan sebelumnya masih tertinggal didalam berbagai bagian dari alat
tersebut. Hasil rendemen yang didapatkan 5,95 %.
Kelebihan dari Spray Drying yang pertama adalah bubuk yang dihasilkan
memiliki ukuran partikel dan kadar kelembaban yang spesifik tanpa mengacu pada
kapasitas pengeringan dan heat sensitivity dari produk. Kelebihan yang kedua adalah
spesifikasi kualitas bubuk tetap konstan selama operasi pengeringan berlangsung
tanpa bergantung dari lama pengeringan selama dijaga konstan. Kelebihan yang
ketiga adalah operasi spray dryer berlanjut dan mudah, operasi sangat fleksibel
dengan control otomatis, dan waktu respon sangat cepat. Seorang operator dapat
menjalankan lebih dari satu pengering jika letaknya berdekatan. Kelebihan yang
keempat adalah desain pengering yang sangat banyak dan cukup tersedia, spesifikasi
produk yang diinginkan mudah untuk ditemui. Kelebihan yang kelima adalah spray
drying dapat digunakan baik dari material yang mempunyai heat sensitive dan heat
resistant tertentu. Lalu kelebihan yang keenam adalah sampel bahan yang berbentuk
gel, emulsi, pasta, atau kental dapat ditangani asal mudah untuk dipompa (Fikri
2008). Kekurangan dari spray dryer adalah biaya pemasangan yang mahal dan
memiliki efisiensi termal yang buruk (Fikri 2008). Menurut pengamatan praktikan
terhadap spray drying, kelebihan dari sistem Spray Drying adalah dari jumlah
kapasitas pengeringan yang besar dan proses pengeringan terjadi dalam waktu yang
sangat cepat. Kapasitas pengeringan bias mencapai mencapai 100 ton/jam. Lalu tidak
terjadinya kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar (aroma). Alat ini juga
cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi protein) sehingga kandungan
protein dari produk yang diolah tetap terjaga. Mampu memproduksi partikel kering
dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air serta sifat-sifat lain yang dapat dikontrol
dengan yang diinginkan. Alat ini pun mempunyai kapasitas produksi yang besar dan
merupakan system kontinyu yang dapat dikontrol secara manual maupun otomatis.
Sedangkan kekurangan sistem Spray Drying adalah diperlukannya biaya yang cukup
tinggi dalam melakukan proses produksi, hanya dapat digunakan pada produk cair
dengan tingkat kekentalan tertentu, dan tidak dapat diaplikasikan pada produk yang
memiliki sifat lengket karena akan menyebabkan penggumpalan dan penempelan
pada permukaan alat.
Saat ini peggunaan spray dryer secara komersial banyak digunakan untuk
pengeringan produk-produk agrokimia, bioteknologi, bahan-bahan kimia dasar dan
berat, susu, zat pewarna, konsentrat mineral dan bahan farmasi (Fikri 2008).
Teknologi spray dryer dalam dunia industry biasanya digunakan dalam pembuatan
susu bubuk, kopi bubuk, minuman rasa dalam bentuk bubuk atau serbuk yang
memanfaatkan teknologi semprot dari alat tersebut yang dapat mengubah bahan dasar
yang berupa cairan menjadi serbuk kering.
Pengering spray dryer dan drum dryer bila dibandingkan dengan alat
pengering biasa lainnya atau system pengeringan sederhana biasa jauh lebih efektif
dan efisien. Waktu pengeringan yang relative lebih cepat dan hasil yang stabil bila
dibandingkan dengan pengeringan biasa yang memerlukan waktu lama dan hasilnya
relative berbeda-beda satu sama lainnya. Namun kalau dibandingkan dari segi harga,
pengeringan dengan menggunakan alat ini jauh lebih mahal daripada dengan
pengeringan biasa. Kebanyakan industry besar yang menggunakan pengeringan
dengan alat ini, kebanyakan industry kecil masih menggunakan pengeringan dengan
system biasa dikarenakan belum bisa membeli alat pengering yang relative mahal ini.
Pengeringan dengan spray dryer dapat mempertahankan kualitasnya, karena
pengeringannya dilakukan pada waktu singkt sehingga kandungan gizinya masih bisa
dipertahankan.
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pengeringan semprot (spray drying) adalah suatu metode pengeringan yang
unk karena meliputi dua unsur yaitu formasi partikel dan pengeringan. Karakteristik
dari bubuk yang dihasilkan dapat dikntrol, dan property bubuk dapat dijaga konstan
selama operasi berlangsung. Sedangkan mesin drum dryer adalah mesing yang
mengeringkan produk yang bahan awalnya pasta menjadi bentuk serpihan. Prinsip
kerja alat ini adalah menggilas bahan dengan suhu tinggi dan menjadikan lempengan
tipis seperti serpihan dan kering. Komponen - komponen dasar dari spray dryer
adalah Atomizer, Chamber, Heater, Cyclone, dan Bag Filter. Sedangkan drum dryer
memiliki tiga komponen utama yaitu, yang pertama adalah Tangki, Drum¸Pisau
Skarp. Pengering spray dryer dan drum dryer bila dibandingkan dengan alat
pengering biasa lainnya atau system pengeringan sederhana biasa jauh lebih efektif
dan efisien.
III.2 Saran
Hendaknya alat-alat yang ada dijaga dengan baik, karena harga yang relative
mahal dan kegunaannya yang sangat dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://www.niro.com/NIRO/cmsdoc.nsf/webdoc/ndkk5hvds3
Sumber :
http://class.fst.ohio-state.edu/Dairy_Tech/14Spraydrying.htm
Gambar Drum Dryer :
Sumber :
http://home.howstuffworks.com/how-to-repair-a-dryer1.htm
Sumber :
http://www.n-refine.co.jp/index.php/eng/Product-Information/Recycle-plant/Vacuum-
drum-dryer