You are on page 1of 16

BAB III

RENCANA KERJA DENGAN KURVA S

Pendahuluan
Kurva S, adalah jadwal untuk mengetahui prestasi proyek, dalam arti
apakah pekerjaan dilapangan mengalami kemajuan atau sebaliknya dalam
penyelesaian suatu proyek. Jadi pada saat pelaporan tiap minggu/bulan akan
terlihat dengan jelas keadaan proyek tersebut mulai dari awal sampai akhir.
Pada bab ini, mempunyai relevansi dengan matakuliah lain seperti etika
bisnis dan kewirausahaan, managemen SDM dan alat, managemen supervisi
Adapun aplikasi dan manfaatnya dapat diterapkan dilapangan adalah
semua pekerjaan proyek konstruksi yang berupa fisik maupun pengadaan
barang/jasa, memerlukan perencanaan penjadwalan barchat dan kurva S.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah Mempelajari Bab ini, Anda Diharapkan Dapat:
- Menjelaskan rencana kerja atau jadwal.
- Menjelaskan varians dengan kurva S
- Menjelaskan penggunaan dan penggambaran grafik “S”
- Menganalisis kinerja proyek dengan kurva “S”

3.1 Pembutan Rencana Kerja atau Jadwal


Tujuan dan manfaat pembuatan rencana kerja atau jadwal dalam bentuk
kurva S adalah mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
bagian dari proyek atau proyek secara menyeluruh, mengetahui hubungan antara
pekerjaan satu dengan pekerjaan lain, sehingga dana/keuangan, alat, tenaga kerja,
dan material harus sudah tersedia, rencana kerja atau jadwal ini merupakan alat
koordinasi dari pimpinan dan berfungsi sebagai alat atau acuan dalam pelaksanaan
untuk digunakan dalam pengukuran penilaian, bobot, dalam mengevaluasi proyek
setiap minggu/bulan. Sehingga jadwal dalam bentuk barchart dan kurva “S” ini
dapat juga berfungsi sebagai pengendalian waktu penyelesaian.
Secara garis besar data yang diperlukan guna menunjang pembuatan
rencana kerja/kurva “S” adalah sebagai berikut:
1. Data tenaga kerja
Data tenaga kerja ini diperlukan karena sangat berpengaruh terhadap
prestasi produk pekerjaan yang berkaitan dengan masalah besaran dan
harga satuan pekerjaan Data ini berkaitan dengan jumlah (kuantitas) dan
keahlian (kualitas) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
2. Data peralatan
Prestasi atau volume besaran pekerjaan sangat dipengaruhi dan
berkaitan erat dengan peralatan.
Data material
Data material atau bahan berkaitan dengan persediaan (jumlah),
kelancaran, transportasi, dan harga akan berpengaruh terhadap waktu dan
harga satuan.
3. Gambar rencana dan bestek
Gambar rencana dan bestek berpengaruh dalam perhitungan besaran
pekerjaan, harga satuan, jumlah harga, dan waktu penyelesaian suatu
pekerjaan.
4. Data berkaitan dan hubungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain
diperoleh dari lapangan dan pengalaman.
Sedangkan langkah langkah dalam pembuatan rencana kerja adalah
menyediakan dan mempelajari data yang berpengaruh terhadap rencana
kerja dan menetukan hubungan keterkaitan atau ketergantungan antar
pekerjaan
( pekerjaan mendahului, sesudahnya atau pekerjaan yang bebas).Dalam
menentukan ketergantungan antar pekerjaan/utinitas/kegiatan - kegiatan
harus diketahui sifat-sifat ketergantungannya.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan sifat ketergantungan
a. ketergantungan berdasarkan logika
Contoh; Pemadatan pada tanah timbunan dapat dilihat pada gambar 14
di bawah ini:
Pekerjaan: Tamping
Tanah diangkut dengan menggunakan dump truck rammer/ plate
Perataan dan penghamparan dipakai alat Bulldozer compactor
Pemadatan dengan baby roller/ stamper + Water tank truck/ disiram
air
dibasa truck

Secara logika urutan pekerjaan setiap aktivitii memang harus


terjadi, misalnya misalnya pekerjaan pemadatan tanah untuk tanah
timbunan seperti yang terlihat pada gambar 14

b. Ketergantungan atas pertimbangan sumber daya (alat).


Pada proyek besar, banyak aktivitas yang memerlukan alat yang sejenis,
atas pertimbangan pemenfaatan alat maka aktivitas itu dikerjakan secara
beruntung (seri) tidak secara paralel.
c. Ketergantungan karena metode pelaksanaan
Ketergantungan antara dua aktivitas akan terjadi karena metode
pelaksanaan, yaitu dengan membagi aktivitas tersebut menjadi beberapa
tahap. Aktivitas berikutnya dilaksanakan tidak harus menunggu
aktivitas sebelumnya selesai seluruhnya misalnya pemesangan pondasi
batukali ila galian tahap I selesai.
Selanjutnya kita dapat menghitung besaran pekerjaan, harga satuan dan
jumlah harga satuan dan jumlah harga tiap pekerjaan. Setelah itu menentukan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dan waktu
dipengaruhi oleh sifat pekerjaan tersebut (besar/kecil, sulit/tidak), tenaga, alat,
material, metode kerja, dan dilanjutkan penggambaran dalam bentuk tabel/diagram
hubungan antara item pekerjaan dan jangka waktu penyelesaian serta volume/bobot
dari pekerjaan untuk semua pekerjaan yang ada, dengan demikian rencana kerja
sudah dapat dibuat dan waktu penyelesaian proyek sudah dihitung.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh rencana kerja dengan
BARCHART yang dilengkapi dengan kurva ”S”
REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA

No Jenis Pekerjaan Harga


1 Pekerjaan A Rp 14.000.000
2 Pekerjaan B Rp 4.000.000
3 Pekerjaan C Rp 5.000.000
4 Pekerjaan D Rp 6.000.000
5 Pekerjaan E Rp 15.000.000
6 Pekerjaan F Rp 16.000.000
7 Pekerjaan G Rp 15.000.000
8 Pekerjaan H Rp 10.000.000
9 Pekerjaan I Rp 9.000.000
10 Pekerjaan J Rp 5.000.000
Jumlah Nominal Rp 100.000.000

Tabel 1 Rekapitulasi Anggaran Biaya Proyek

Bobot dari pekerjaan didasarkan pada harga/biaya untuk tiap pekerjaan dan
jumlah harga nominal untuk seluruh pekerjaan proyek.
jumlah harga nominal adalah anggaran biaya untuk semua pekerjaan fisik, yang
akan dibayarkan kepada kontraktor tidak termasuk jasa pemborong, pajak,
pengelola proyek, konsultan perencana, dan jasa supervisi.
Jumlah Rp 100.000.000 harga nominal dari proyek tersebut. Nilai bobot (%) tiap
jenis pekerjaan adalah hasil bagi harga pekerjaan tersebut dengan harga nominal.
Sebagai nilai.bobot dari pekerjaan A adalah ;
Rp 14.000.000
Nilai.bobot(%) ═ ───────────── x 100 % ═ 14 %
Rp 100.000.000

Kalau waktu pelaksanaan 7 Minggu, maka nilai.bobot

14 %
Maka satu Minggu ═ ───────── ═ 2 %
7
Waktu pelaksanaan 7 minggu dapat dianalisis dengan jumlah besaran pekerjaan,
peralatan, tenaga, bahan, yang tersedia serta metode yang dipakai.
Untuk lebih jelasnya lihat rekapitulasi anggaran biaya pekerjaan dan kurva “S” nya
pada gambar 15 di bawah ini :

Minggu ke
Nilai bobot
Keg.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
xjuta %
A 14 14 2 2 2 2 2 2 2
B 4 4 2 2
C 5 5 1 1 1 1 1
D 6 6 2 2 2
E 15 15 3 3 3 3
F 16 16 2 2 2 2 2 2 2
G 15 15 3 3 3 3 3
H 10 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
I 9 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
J 6 6 2 2 2
jumlah 100 jt 100
Ren %Priode 4 4 5 5 6 7 10 10 10 10 7 7 6 6 3

cana %komulatif 4 8 13 18 24 31 41 51 61 71 78 85 91 97 100


Reali %Priode
sasi %komulatif

Gambar 15 Time Schedule dengan Barchart dan Kurva

Untuk lebih jelasnya kita akan melihat contoh perhitungan rekapitulasi


harga pada proyek pekerjaan taman (Lenscap) dan kurva “S”
REKAPITULASIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII /
IIIIIIIIIIIIIICCCCCCCCCCCCCAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLL
LLLLL

REKAPITULASI
GGGGGGGGGGGGAAAAAAAAAMMMMMMMMMMBBBBBBBBBBBB
AAAAAAAARRRRRRR

G A M B A R I C A L PROYEKNYA

KURVA S

gambar 16

3.2 Varians dengan Kurva S


Varians dengan kurva “S” ini dapat dianalisis pada waktu pelaporan yang
mana pada garis sumbu X waktu (bulan/minggu) akan dibuat garis vertikal pada
waktu yang kita rencanakan untuk pelaporan memotong dua kurva S yaitu kurva
anggaran dan kurva pengeluaran, dari garis potong tersebut menghasilkan nilai atau
varians biaya adalah titik potong pengeluaran dikurangi titik potong anggaran.
Untuk memperagakan adanya varians adalah dengan menggunakan grafik
atau kurva. Grafik ini dibuat dengan sumbu X sebagai nilai kumulatif biaya atau
jam-orang yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan,
sedangkan sumbu Y menunjukkan parameter waktu. Ini berarti menggambarkan
kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Pada
umumnya bila grafik atau kurva.tersebut dibandingkan dengan grafik serupa yang
disusun berdasarkan perencanaan dasar (kumulatif pengeluaran berdasarkan
anggaran uang/jam-orang) maka akan segera terlihat jika terjadi penyimpangan.
Metode penyajian dengan kurva S dapat dijumpai secara luas dalam
penyelenggaraan proyek. Grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal sebagai nilai
kumulatif biaya atau jam-orang atau penyelesaian pekerjaan dan sumbu horisontal
sebagai waktu kalender masing-masing dari angka 0 sampai 100 ini, umumnya
akan berbentuk huruf “S” ini disebabkan kegiatan proyek berlangsung sebagai
berikut:

% Penyelesaian proyek
Fisik selesai
Akhir

Awal
100

75
Kurva “S
50

25

0 4 8 12 16 20 24 28

Waktu (Bulan)

Gambar 17 Time Schedule dengan Kurva S

1. Kurva Kemajuan Proyek (Kurva “ S “)


Kurva kemajuan proyek yang biasa juga disebut kurva “S” adalah kurva
yang menyajikan beberapa ukuran kemajuan pekerjaan komulatif dengan
kemajuan proyek (untuk setiap satuan waktu) diperoleh dari
penjumlahan kemajuan–kemajuan setiap item pekerjaan. Kurva ini
biasanya berbentuk “ S “ (gambar 15) yang berasal dari pemaduan kemajuan
pekerjaan setiap satuan dari waktu (jam, hari, minggu, bulan dan lain – lain)
untuk mendapatkan suatu kemajuan komulatif. Hal ini disebabkan pada
sebagian besar proyek, lazimnya kegiatan (pengeluaran dari sumber biaya
untuk setiap satuan waktu) berlangsung yaitu :
a. Kemajuan pada awalnya bergerak lambat
b. Diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam waktu yang lebih lama
c. Kemudian berkurang secara berangsur – angsur pekerjaan sudah tahap
penyelesaian dan berhenti dan dapat mengetahui kecenderungan dari
penyimpangan proses yang terjadi.
Dengan demikian untuk dapat melaporkan kemajuan proyek, maka
kurva kemajuan pekerjaan rencana dan kurva pelaksanaan digambarkan
secara berdampingan dalam satu sumbu (vertikal dan horizontal) yang sama.
Dengan cara membandingkan kedua kurva tersebut maka dapat diketahui
besarnya penyimpangan proyek yang terjadi yaitu apabila kurva kemajuan
proyek actual berada dibawah kurva maka hal ini menunjukkan bahwa telah
terjadi penyimpangan, di kurva ini dimungkinkan juga untuk melakukan
proyeksi yang didasarkan kemiringan kemajuan sebenarnya, sehingga
pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan yang dikehendaki atau sesuai
dengan rencana, contoh Kurva ” S ” (Gambar 16)

2. Penggunaan Kurva ” S ”
Kurva S ini sangat berguna untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan
laporan untuk pimpinan proyek maupun perusahaan karena dapat dengan
jelas mengetengahkan masalah persoalan kemajuan proyek Untuk
menggambarkan kurva kemajuan suatu proyek sebagai analisa kinerja maka
dapat diikuti langkah – langkah yaitu :
a. Menguraikan pekerjaan – pekerjaan atau jenis kegiatan proyek
b. Menentukan urutan logis dari pekerjaan – pekerjaan tersebut
c. Menentukan progress rencana dan realisasi masing – masing kegiatannya
d. Menentukan komulatif progress rencana dan realisasi tiap kegiatan
e. Menggambarkan kurva kemajuan komulatif
f. Berikan tanda pada saat pelaporan

a. Penggunaan Kurva “S” dijumpai dalam hal-hal berikut :


- Pada analisis kemajuan proyek secara keseluruhan.
- Penggunaan sama dengan butir diatas, tetapi untuk aturan unit pekerjaan
atau elemen-elemennya.
- Pada kegiatan engineering dan pembelian untuk menganalisis persentase
(%) penyelesaian pekerjaan, misalnya jam-orang untuk menyiapkan
rancangan , produksi, gambar, menyusun pengajuan pembelia, terhadap
waktu.
- Pada kegiatan konstruksi, yaitu untuk menganalisis pemakaian tenaga kerja
atau jam-orang dan untuk menganalisis persentase (%) penyelesaian serta
pekerjaan-pekerjaan lain yang diukur (dinyatakan) dalam unit versus waktu.
Rp1080
Rupiah

840
800 Varians Biaya 660=880═ =180
660
600
Kurva “S

400
 Anggaran
200

0 jan Feb Mar April Mei Okt

Waktu (Bulan)

Gambar 17 Mengnalisis varians dengan kurva S


Kurva “S” sangat berguna untuk dipakai sebagai laporan bulanan
dan laporan kepada pimpinan proyek maupun pimpina perusahaan karena
grafik ini dapat dengan jelas menunjukan kemajuan proyek dalam bentuk
mudah dipahami.

3.3 Penutup
1. Kesimpulan
Tujuan dan manfaat pembuatan rencana kerja atau jadwal dalam bentuk
kurva S adalah mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
bagian dari proyek atau proyek secara menyeluruh, mengetahui hubungan antara
pekerjaan satu dengan pekerjaan lain, sehingga dana/keuangan, alat, tenaga kerja,
dan material harus sudah tersedia, rencana kerja atau jadwal ini merupakan alat
koordinasi dari pimpinan dan berfungsi sebagai alat atau acuan dalam pelaksanaan
untuk digunakan dalam pengukuran penilaian, bobot, dalam mengevaluasi proyek
setiap minggu/bulan. Sehingga jadwal dalam bentuk barchart dan kurva S ini dapat
juga berfungsi sebagai pengendalian waktu penyelesaian.
Secara garis besar data yang diperlukan guna menunjang pembuatan
rencana kerja/kurva “S” adalah sebagai berikut: data tenaga kerja, data peralatan,
data material, gambar rencana dan bestek, data berkaitan dan hubungan antara satu
pekerjaan dengan pekerjaan lain diperoleh dari lapangan dan pengalaman.
Sedangkan langkah-langkah dalam pembuatan rencana kerja adalah
menyediakan dan mempelajari data yang berpengaruh terhadap rencana kerja dan
menetukan hubungan keterkaitan atau ketergantungan antar
pekerjaan( pekerjaan mendahului, sesudahnya atau pekerjaan yang bebas).Dalam
menentukan ketergan- tungan antar pekerjaan/utinitas/kegiatan harus diketahui
sifat ketergantungannya

2. Soal – Soal
1. Jelaskan tujuan dan manfaat Kurva S dalam menyelesaikan proyek.
2. Bagaimana langkah-langkah pembuatan Kurva S dan Data apa saja yang
dibutuhkan ? Jelaskan
3. Jelaskan bagaimana menganalisis varians dengan memakai Kurva S ?

3. Penyelesaian Soal/jawaban
1. Tujuan dan manfaat pembuatan rencana kerja atau jadwal dalam bentuk kurva
S adalah mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu bagian
dari proyek atau proyek secara menyeluruh,
2. langkah dalam pembuatan rencana kerja adalah menyediakan dan mempelajari
data yang berpengaruh terhadap rencana kerja dan menetukan hubungan
keterkaitan atau ketergantungan antar pekerjaan sedangkan data yang
diperlukan guna menunjang pembuatan rencana kerja/kurva “S” adalah sebagai
berikut: data tenaga kerja, data peralatan, data material, gambar rencana dan
bestek, data berkaitan dan hubungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan
lain diperoleh dari lapangan dan pengalaman
3. Pada kegiatan engineering dan pembelian untuk menganalisis persentase (%)
penyelesaian pekerjaan, misalnya jam-orang & menyiapkan rancangan,
produksi, gambar, menyusun pengajuan pembelian, terhadap waktu. Pada
kegiatan konstruksi,untuk menganalisis pemakaian tenaga kerja atau jam-orang
dan untuk menganalisis persentase (%) penyelesaian serta pekerjaan-pekerjaan
lain.

Rp1080
Rupiah

840
800 Varians Biaya 660=880═ =180

660
600
Kurva “S

400
 Anggaran
200

0 jan Feb Mar April Mei Okt

BAB III
RENCANA KERJA DENGAN KURVA S

Pendahuluan
Rencana kerja dengan kurva S, merupakan bagian yang sangat penting
dalam proses penyelesaian suatu proyek. Rencana kerja proyek dalam suatu kegia
tan (“Time Schedule”) adalah merupakan pembagian waktu secara rinci dari
masing-masing kegiatan/jenis pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Mulai dari
pekerjaan awal sampai pekerjaan akhir (‘Finishing”)
Jadwal proyek atau disebut (“TIme Schedule”) yang berupa barchart dan
kurva S ini sangat penting karena uraian pekerjaan secara rinci sangat jelas,
begitupun waktu mulai dan waktu akhir dari masing-masing kegiatan tersebut serta
durasi atau lama waktunya dapat diketahui.
Selain waktu dan uaraian pekerjaan maka bobot dari setiap item pekerjaan
juga dapat ditampilkan pada jadwal kuva S ini, sehingga pada pelaksanaan proyek
nantinya kita bisa dapat mengetahui bobot pekerjaan berdasarkan real costnya.
Pengembangan dan penggabungan dari diagram balok dan Hannum kurva
dinamakan kurva S, diagram balok dilengkapi bobot tiap pekerjaan pekerjaan
dalam persen (%), pada jalur bagian bawah ada prosentase rencana untuk tiap
satuan waktu dan prosentase kumulatif dari rencana tersebut. Disamping itu ada
prosentase realisasi untuk tiap satuan waktu dari prosentase kumulatif dari realisasi
tersebut.prosentase kumulatif dari realisasi adalah hasil nyata dilapangan. Dan
dapat dibandingkan dengan kurva rencana, jika hasil realisasi diatas kurva rencana
berarti terjadi prestasi kerja dan cepat, jika dibawah kurva S rencana maka tidak
mencapai prestasi, untuk itu perlu dievaluasi secara menyeluruh.
Pada bab ini, mempunyai relevansi dengan matakuliah lain seperti etika
bisnis dan kewirausahaan, managemen SDM dan alat, pelelangan dan kontrak
managemen supervisi/ spesifikasi, serta aspek hukum
Adapun aplikasi dan manfaatnya dapat diterapkan dilapangan adalah
semua pekerjaan proyek konstruksi yang berupa fisik maupun pengadaan
barang/jasa, memerlukan perencanaan penjadwalan barchat dan kurva S.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah Mempelajari Bab ini, Anda Diharapkan Dapat:
- Menjelaskan rencana kerja atau jadwal.
- Menjelaskan varians dengan kurva S
- Menjelaskan penggunaan dan penggambaran grafik “S”
- Menganalisis kinerja proyek dengan kurva “S”

3.1 Pembutan Rencana Kerja atau Jadwal


Tujuan dan manfaat pembuatan rencana kerja atau jadwal dalam bentuk
kurva S adalah mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
bagian dari proyek atau proyek secara menyeluruh, mengetahui hubungan antara
pekerjaan satu dengan pekerjaan lain, sehingga dana/keuangan, alat, tenaga kerja,
dan material harus sudah tersedia, rencana kerja atau jadwal ini merupakan alat
koordinasi dari pimpinan dan berfungsi sebagai alat atau acuan dalam pelaksanaan
untuk digunakan dalam pengukuran penilaian, bobot, dalam mengevaluasi proyek
setiap minggu/bulan. Sehingga jadwal dalam bentuk barchart dan kurva “S” ini
dapat juga berfungsi sebagai pengendalian waktu penyelesaian.
Secara garis besar data yang diperlukan guna menunjang pembuatan
rencana kerja/kurva “S” adalah sebagai berikut:
5. Data tenaga kerja
Data tenaga kerja ini diperlukan karena sangat berpengaruh terhadap
prestasi produk pekerjaan yang berkaitan dengan masalah besaran dan
harga satuan pekerjaan Data ini berkaitan dengan jumlah (kuantitas) dan
keahlian (kualitas) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
6. Data peralatan

You might also like