You are on page 1of 19

Unsur Unsur Logam Transisi

Zirkonium, Titanium, dan Molibdenum


Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anorganik II

Disusun oleh:
Zulfiani Z.
140210080091

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam
Universitas Padjadjaran
2010
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini

dapat diselesaikan.

Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi

mengenai unsur-unsur logam transisi mengenai sejarah, sumber, sifat,

reaksi dan kegunaan maupun aplikasinya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan semoga makalah ini bermanfaat.

Jatinangor, Juni 2010

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Logam transisi didefinisikan secara tradisional sebagai semua unsur
kimia pada blok-d pada tabel periodik, termasuk seng (Zn), kadmium(Cd),
dan merkuri (Hg). Ini berarti adalah golongan 3 sampai 12 di tabel
periodik. IUPAC kemudian mendefinisikan logam transisi sebagai semua unsur yang
memiliki orbit elektron d yang tidak lengkap atau yang hanya dapat membentuk ion
stabil dengan orbit d yang tidak lengkap. Berdasarkan definisi ini ketiga unsur di atas
(Zn, Cd, dan Hg) tidak termasuk ke dalam logam transisi.
Berdasarkan definisi tradisional, terdapat 40 unsur yang termasuk logam
transisi dengan nomor atom 21 sampai 30, 39 sampai 48, 71 sampai 80, dan 103
sampai 112. Nama "transisi" diperoleh berdasarkan posisi unsur-unsur tersebut
di tabel periodik (Anonim,2010).
Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas
dan listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi.
Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d atau f
yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur transisi terdiri atas 56 dari
103 unsur. Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari
unsur-unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y ke Ag, dan 5d dari Hf sampai Au, dan
blok f, yang terdiri dari unsur lantanoid dari La sampai Lu dan aktinoid dari Ac
sampai Lr. Kimia unsur blok d dan blok f sangat berbeda (Saito,2009).

I.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang logam transisi,
baik dari sejarah, sumber, sifat, reaksi, maupun kegunaan dan aplikasinya.

I.3. Metode Penulisan


Penulis mempergunakan metode kepustakaan. Cara yang digunakan pada
penulisan ini adalah Studi Pustaka. Dalam metode ini penulis membaca jurnal dan
artikel.
BAB II
PEMBAHASAN

ZIRKONIUM
2.1 Sejarah
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas.
Ia memiliki lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom relatif 91,224 (Anonim,
2010).
Zirconium adalah sebutan untuk logam berwarna putih abu-abu, berbentuk
Kristal(amorf), lunak, dapat ditempa dan diulur bila murni juga tahan terhadap udara
bahkan api. Logam yang ditemukan oleh M.H. Kalaproth pada tahun 1788 dalam
bentuk mineral zircon ini tidak ditemukan di alam dalam bentuk bebas tetapi sebagi
oksida atau silikat dalam kerak bumi dan bebatuan dalam kadar kecil.
Unsur zirconium termasuk didalam golongan IVB pada sistem periodik.
Unsur dalam golongan ini disebut juga unusr transisi yaitu unsure blok d yang
konfigurasi elektronnya diakhiri oleh sub kulit d. Selain zirconium, unsure titanium,
hafnium, serta rutherfordium juga tergolong dalam golongan IV B. Untuk sifat- sifat
unsure pada golongan ini dapat dilihat dalam system periodic unsure dimana
memiliki konfigurasi electron terluar adalah (n-1)d2 ns2. Bilangan oksidasi yang
sering dijumpai adalah +2,+3 dan +4, namun khusus untuk unsure Zr bilangan
oksidasi nya yaitu +1. Bilangan oksidasi +4 dikatakan lebih stabil dari yang lainnya.
Hal ini dikarenakan bilangan oksidasi yang lebih rendah mengalami
disproporsionasi (Raditya,2010).
(Persia: zargun, seperti emas). Nama zirkon kemungkinan berasal dari
bahasa Persia zargun yang memberikan deskripsi warna batu permata yang sekarang
dikenal sebagai zircon, jargon, hyacinth, atau ligure. Mineral ini, dalam berbagai
variasinya disebut juga dalam Injil. Mineral tidak diketahui mengandung elemen
baru sampai Klaproth, pada tahun 1789, menganalisa jargon dari pulau Ceylon dan
menemukan bahan baru yang dia namakan Zirkonertz (zirconia), tetapi Werner
namakan zircon (silex circonius). Logam ini dalam bentuknya yang tidak murni
pertama kali diisolasi oleh Berzelius di tahun 1824 dengan memanaskan campuran
potasium dan potasium zirkonium fluorida dalam proses dekomposisi yang mereka
kembangkan (Mohsin, 2006).

2.2 Sumber
Zirkonium ditemukan dalam jumlah banyak di bintang-bintang tipe S, dan
juga telah diidentifikasikan dalam matahari dan meteor. Analisis bebatuan bulan
yang diambil dari berbagai misi Apollo menunjukkan kandungan zirkonium yang
tinggi, dibandingkan dengan bebatuan bumi (Mohsin, 2006).
Zirconium melimpah keberadaanya di alam seperti zircon (hyacianth) dan
zirkonia (baddeleyit). Baddeleyit merupakan oksida zirconium yang tahan terhadap
suhu yang sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk pelapis tanur tinggi.
Zirkonium terjadi secara alami, terdapat 4 isotop yang stabil dan dari 1 radio isotop
yang mempunyai waktu hidup yang sangat panjang. Radio isotop kedua yang paling
stabil adalah 93Zr yang mempunyai waktu hidup yang paruh 1,53 juta tahun
(Raditya,2010).

2.3 Sifat-sifat
Zirkonium yang digunakan di reaktor nuklir tidak mengandung hafnium.
Zircaloy® merupakan campuran logam yang penting yang dikembangkan khusus
untuk aplikasi nuklir. Zirkonium memiliki resitansi tinggi terhadap korosi terhadap
berbagai jenis asam dan alkali, air laut dan agen-agen lain. Jika dicamput dengan
seng, zirkonium menjadi magnet pada suhu dibawah 35K (Mohsin, 2006).

2.4 Reaksi
 Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
 Reaksi dengan Udara
Zr (s) + O2 (g) → ZrO2 (s)
 Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.
Zr (s) + 2F2 (g) → ZrF4 (s)
Zr (s) + 2Cl2 (g) → ZrCl4 (s)
Zr (s) +2Br2 (g) → ZrBr4 (s)
Zr (s) + 2I2 (g) → ZrI4 (s)
(Nurdiyah dan Lis, 2008).

2.5 Kegunaan dan Aplikasi


Unsur ini banyak digunakan oleh industri kimia dimana agen-agen korosif
digunakan. Zirkonium digunakan sebagai getter dalam tabung vakum, sebagai agen
pencampur logam dalam baja, peralatan bedah, primer peledak, filamen bola lampu
pijar dan rayon spinnerets. Dengan niobium, zirkonium menjadi superkonduktif pada
suhu rendah dan digunakan untuk membuat magnet superkonduktif. Zirkonium
oksida (zirkon) memiliki indeks refraksi yang tinggi dan digunakan sebagai bahan
batu permata. Oksida yang tidak murni, zirkonia digunakan untuk laboratory
crucibles yang dapat menahan panas, dalam tungku pemanas dan oleh industri gelas
dan keramik sebagai bahan refractory (Mohsin, 2006).
Zirkonium dapat menyerap panas yang lebih rendah sehingga industri tenaga
nuklir menggunakan zirkonium dalam mengisi reaktor nuklir sebagai pemantul.
Zirkonium digunakan secara meluas di industri kimia pada pipa yang terletak di
lingkungan korosif terutama pada temperatur tinggi. Zirkonium karbonat digunakan
sebagai lotion anti racun namun banyak orang alergi terhadap produk ini. Logam
Zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak
menyerap neutron (Nurdiyah dan Lis, 2008).
Zrkonium Boride / Umum keterangan Diboride:
a) Lampu bubuk abu-abu metalik, sangat sedikit kimia diserang oleh HCl dingin,
lebih cepat dengan HNO3, dan dilarutkan dengan aqua regia. Ia bereaksi dengan
H2SO4 dan mudah diserang oleh hidroksida alkali menyatu, karbonat dan
disulfides. Diproduksi oleh berbagai macam proses.
b) ZrB2, sebuah, keras beracun, bubuk abu-abu yang meleleh pada 3000 ° C, ini
juga dikenal sebagai diboride zirkonium.
Zirkonium Boride / Diboride Typical Aplikasi:
Berguna dalama plikasi nuklir karena kehadiran Boron-10. Juga digunakan
sebagai bahan tahan api luar angkasa, di alat potong dan untuk melindungi tabung
termokopel. Aplikasi lain meliputi penggunaan konduktivitas relatif tinggi, terutama
untuk keramik

TITANIUM
2.1 Sejarah
Titanium adalah unsur kimia dalam sistem periodik yang mempunyai
simbol Ti dan nomor atom 22. Ia sejenis logam peralihan berwarna putih keperakan
yang ringan, kuat, berkilau, dan tahan kakisan (termasuklah ketahanan terhadap air
laut danklorin). Titanium digunakan dalam aloi ringan dan kuat (terutamanya
bersama besidan aluminium) manakala sebatiannya yang paling lazim, titanium
dioksida, digunakan dalam pewarna putih (Campbell, F.C.; et al. 2006).
Unsur ini wujud dalam pelbagai jenis mineral dan sumber utamanya
adalah rutil dan ilmenit, yang teragih secara meluas atas permukaan Bumi. Terdapat
dua bentukalotrop dan lima isotop yang wujud secara semula jadi bagi unsur ini; 46Ti
sehingga ke 50Ti dengan 48Ti merupakan yang paling berlimpah (73.8%). Salah satu
ciri utama titanium adalah ia sekuat keluli walaupun dengan hanya 60%
ketumpatannya. Sifat-sifat titanium adalah secara kimia dan fizikalnya serupa
dengan zirkonium (Anonim, 2010).
Titanium ditemui di Creed, Cornwall di England oleh ahli geologi
amatur Reverend William Gregor pada 1791. Beliau mengiktiraf kehadiran unsur
baru ini dalam iaitu ilmenit, dan menamakannya menachite,
sempena mukim berdekatan Manaccan [3]. Pada sekitar masa yang sama, Franz
Joseph Muller juga menghasilkan bahan yang sama, tetapi tidak dapat mengenalinya.
Unsur ini ditemui kembali secara berasingan beberapa tahun kemudian oleh ahli
kimia Jerman Martin Heinrich Klaproth dalam bijih rutil. Klaproth mengesahkannya
sebagai unsur baru dan pada 1795 menamakannya sempena Titan dalam mitologi
Yunani.
Unsur ini amat sukar disarikan daripada bijihnya sejak bertahun lamanya.
Logam titanium tulen (99.9%) pertama kalinya disediakan pada tahun 1910
oleh Matthew A. Hunter melalui pemanasan TiCl4 dengan natrium dalam bom keluli
pada suhu 700–800 °C dalam proses Hunter. Logam titanium tidak digunakan di luar
makmal sehinggalah 1946 apabila William Justin Kroll membuktikan bahawa
titanium boleh dihasilkan secara komersil dengan menurunkan titanium
tetraklorida dengan magnesium dalam proses Kroll, iaitu proses yang masih
digunakan pada hari ini.
Dalam tahun 1950–1960 Kesatuan Soviet cuba untuk memonopoli pasaran
titanium dunia sebagai taktik dalam Perang Dingin untuk menghalang ketenteraan
Amerika daripada memanfaatkannya.[perlu rujukan]
Walau dengan usaha-usaha ini,
Amerika Syarikat memperoleh jumlah titanium yang besar apabila sebuah syarikat
Eropah menubuhkan perwakilan bagi membolehkan agensi perisikan luar negeri A.S.
untuk membelinya. Malahan, titanium bagi pesawat peninjau A.S. SR-71 yang
sangat berjaya, diperolehi daripada Kesatuan Soviet pada kemuncak Perang Dingin.
Sehingga 1956 penghasilan hasil keluaran kilang titanium adalah lebih daripada 6
million kg/setahun.(1) (Amrullah, 2009).

II.2 Sumber
Titanium ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil
oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. Garis-garis
titanium oksida sangat jelas terlihat di spektrum bintang-bintang tipe M. Unsur ini
merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada
dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan
tersebut. Ia juga terdapat dalam mineral rutile, ilmenite dan sphene dan terdapat
dalam titanate dan bijih besi. Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam
tetumbuhan dan dalam tubuh manusia. Logam ini hanya dikutak-kutik di
laboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara memproduksi
titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium.
Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapat
dimurnikan dengan cara medekomposisikan iodanya (Mohsin, 2006).
II.3 Sifat-sifat
Titanium dikenali kerana ketahannya yang baik terhadap kakisan; ia
mempunyai daya tahan yang hampir sama seperti platinum, iaitu dapat menahan
seranganasid, gas klorin lembap, dan larutan garam biasa. Titanium tulen
tidak larut dalam air tetapi larut dalam asid pekat. Sebagai sejenis unsur logam, ia
juga dikenali kerana nisbah kekuatan kepada beratnya yang tinggi. Ia adalah unsur
ringan, kuat dan berketumpatan rendah sehinggakan, apabila berkeadaan tulen,
adalah agakmulur (terutamanya dalam persekitaran bebas oksigen), mudah ditempa,
berkilau dan berwarna putih kelogaman. Takat leburnya yang secara bandingannya
agak tinggi membuatkannya sesuai sebagai logam refraktori. Titanium yang secara
komersilnya bergred tulen mempunyai kekuatan tegangan muktamad yang setara
dengan aloi keluli berkekuatan separa tinggi, tetapi adalah 43% lebih ringan; ia
adalah 60% lebih berat daripada aluminium, tetapi lebih dua kali ganda lebih kuat
berbanding aluminium aloi 6061-T6; angka-angka ini boleh berubah dengan
ketaranya akibat komposisi aloi yang berbeza-beza dan pembolehubah pemprosesan.
Ia dirangkumkan hanya sebagai garis panduan.
Logam ini membentuk salutan oksida pelindung dan pasif (menyebabkannya
tahan kakisan) apabila terdedah kepada suhu ternaik dalam udara, tetapi pada suhu
bilik ia tahan sebam (kusam). Logam ini, yang terbakar apabila dipanaskan dalam
udara bersuhu 610 °C atau lebih (membentuk titanium dioksida), juga adalah salah
satu daripada sebilangan unsur yang terbakar dalam gas nitrogen tulen (terbakar pada
800 °C dan membentuk titanium nitrida). Titanium tahan terhadap asid
sulfurik danasid hidroklorik cair, dan juga gas klorin, larutan klorida, dan
kebanyakan asid organik. Ia paramagnet (tertarik sedikit kepada magnet) dan
mempunyaikerintangan elektrik dan kekonduksian haba yang sangat rendah.
Eksperimen menunjukkan bahawa titanium semulajadi menjadi
sangat radioaktifapabila dibedil dengan deuteron, memancarkan
kebanyakkannya positron dan sinar gama keras. Unsur ini merupakan alotrop dimorf
dengan bentuk alfa heksagonalnya berubah menjadi beta kubus secara perlahan-
lahan pada sekitar 880 °C. Apabila ia merah membara, logam ini bergabung dengan
oksigen, dan apabila menjangkau 550 °C akan bergabung dengan klorin. Ia bertindak
balas dengan halogen-halogenlain dan menyerap hidrogen (Reza ; dkk , 2009).
Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Ia memiliki
berat jenis rendah, kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan memiliki resistansi
korosi yang baik. Jika logam ini tidak mengandung oksigen, ia ductile. Titanium
merupakan satu-satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara. Titanium
juga memiliki resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut,
kebanyakan asam organik lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murni
diberitakan dapat menjadi radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasi
yang dihasilkan adalah positrons dan sinar gamama. Logam ini dimorphic. Bentuk
alfa heksagonal berubah menjadi bentuk beta kubus secara perlahan-lahan pada suhu
880 derajat Celcius. Logam ini terkombinasi dengan oksigen pada suhu panas merah
dan dengan klor pada suhu 550 derajat Celcius. Logam titanium tidak bereaksi
dengan fisiologi tubuh manusia (physiologically inert). Titanium oksida murni
memiliki indeks refraksi yang tinggi dengan dispersi optik yang lebih tinggi daripada
berlian (Mohsin, 2006).

2.4 Reaksi
 Reaksi dengan Air
Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)
 vReaksi dengan Udara
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan
nyala putih
yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium
Nitrida.
Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)
 Reaksi dengan Halogen
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan
Fluor berlangsung pada suhu 200°C.
Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)
 Reaksi dengan Asam Logam
Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan
asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion
(TiF6)3- 2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)
 Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keaaan
panas (Nurdiyah dan Lis, 2008).

2.5 Kegunaan dan Aplikasi


Kira-kira 95% penghasilan titanium digunapakai dalam bentuk titanium
dioxida(TiO2), sejenis pigmen putih terang yang kekal dengan kuasa liputan yang
baik dalam cat, kertas, ubat gigi, dan plastik. Cat yang diperbuat daripada titanium
dioksida adalah pemantul sinaran inframerah yang sangat baik dan oleh sebab itu
digunakan secara meluas olehahli astronomi dan dalam cat luaran. Ia juga digunakan
dalam simen, dalam batu permata, dan sebagai bahan pengisi penguat dalam kertas.
Baru-baru ini, ia digunakan dalam penulen udara (sebagai salutan penuras) atau
dalam saput tingkap pada bangunan, yang apabila terdedah kepada cahaya
ultraungu (sama ada daripada matahari atau buatan manusia) dan kandungan
lembapan dalam udara, akan mengubah pencemaran udara tidak berturas
menjadi radikal hidroksil.
Oleh sebab sifat-sifatnya seperti mempunyai kekuatan tegangan tinggi (walau
pada suhu tinggi), ringan, daya tahan kakisan yang luar biasa, dan kebolehan untuk
menahan suhu lampau; aloi titanium digunakan pada pesawat, plat perisai,
kapalangkatan laut, kapal angkasa lepas, dan peluru berpandu. Ia digunakan dalam
aloikeluli untuk mengurangkan saiz butiran dan sebagai penyahoksida, dan
dalamkeluli tahan karat untuk mengurangkan kandungan karbon. Titanium sering
dialoikan bersama aluminium (untuk menghaluskan saiz
butiran), vanadium,tembaga (untukmengeraskannya), besi, mangan, molibdenum da
n logam-logam lain.
Paip titanium terkimpal digunakan dalam industri kimia oleh sebab daya
tahan kakisannya dan kini dilihat mempunyai penggunaan meningkat dalam
penggerudian petroleum, terutamanya luar pesisir, oleh sebab kekuatan, keringanan
dan daya tahan kakisannya.
Titanium yang dialoikan bersama vanadium digunakan dalam kulit luaran
pesawat terbang, pengadang bahang api, peralatan pendaratan, dan saluran hidraulik.
Dijangkakan 58 ton logam ini digunakan dalam Boeing 777, 43 ton dalam 747, 18
ton dalam 737, 24 ton dalam Airbus A340, 17 ton dalam A330 dan 12 ton
dalam A320, menurut laporan tahunan 2004 oleh Perbadanan Logam-logam
Titanium (Titanium Metals Corporation). Secara amnya, model terbaru
menggunakan lebih banyak dan badan lebar menggunakan terbanyak. A380 mungkin
menggunakan 77 ton, termasuk kira-kira 10 or 11 ton pada enjin-enjinnya.
Penggunaan titanium dalam barangan pengguna seperti raket tenis, kayu
golf, basikal, radas makmal, cincin belah rotan, dan komputer ribamenjadi semakin
lazim.
Pengunaan-penggunaan lain:
 Oleh sebab daya tahannya yang baik terhadap air laut, ia digunakan untuk
menghasilkan aci perejang dan pemasangan dan dalam penukar haba loji
penyahgaram dan pemanas-pendingin akuarium air masin, dan baru-baru ini
pisau juruselam.
 Kerana kekuatannya dan kelengaiannya terhadap air laut, dan juga kerana
longgokan bijih yang besar di Russia, ia merupakan bahan utama dalam
pembuatan kebanyakan kapal selam maju Russia, termasuklah kapal
selam ketenteraan terdalam sehingga ke hari ini, kelas Alfadan Mike, dan
juga kelas Typhoon.
 Ia digunakan untuk menghasilkan batu permata buatan manusia yang secara
relatifnya agak lembut.
 Titanium tetraklorida (TiCl4), sejenis cecair tak berwarna, digunakan
untuk memendarrona kaca dan kerana ia mengeluarkan wasap dengan kuatnya
dalam udara lembap, ia juga digunakan sebagai pengadang asap dan dalam
penulisan pada langit.
 Di samping menjadi pigmen yang penting, titanium dioksida juga digunakan
dalam pelindung matahari oleh sebab ketahannya terhadap ultraungu.
 Kerana ia dianggap lengai secara fisiologi, logam ini digunakan dalam
implan penggantian sendi seperti sendi lesung pinggul, pembuatan peralatan
perubatan dan dalam lapis paip/tangki dalam pemprosesan makanan. Oleh sebab
titanium tidak feromagnet, pesakit dengan implan titanium boleh diperiksa
dengan selamatnya menggunakan pengimejan resonans magnet (sesuai untuk
implan jangka panjang).
 Titanium juga digunakan untuk peralatan pembedahan yang digunakan
dalam pembedahan dengan panduan imej.
 Kelengaiannya dan kebolehannya untuk menjadi warna yang menarik
menyebabkan menjadi logam popular untuk menindik badan.
 Titanium mempunyai kemampuan luar biasa untuk berpadu dengan tulang
hidup (osseointegrate), membolehkan penggunaan dalam implan gigi.
Kemampuan ini juga dimanfaatkan dalam sesetengah implan ortopedik. Aplikasi
ortopedik juga mempergunakan modulus kekenyalan titanium yang rendah untuk
dipadankan lebih dekat dengan modulus tulang yang ingin dibetulkan oleh
peralatan-peralatan tersebut. Hasilnya, bebanan rangka dikongsi dengan lebih
sama rata antara tulang dan implan, menjurus kepada insidens lebih rendah
dalam pemerosotan tulang akibat pemerisaian tegasan dan patah tulang
periprostetik yang berlaku pada sempadan impan ortopedik yang bertindak
sebagai penaik tegasan. Walau bagaimanapun, kekakuan aloi titanium adalah dua
kali ganda kekakuan tulang, lambat laun akan menjurus kepada kemerosotan
sendi.
 Aloi titanium digunakan dalam bingkai kaca mata. Bingkai-bingkai ini agak
mahal, tetapi juga tahan lama. Aloi-aloi tradisional dan aloi ingatan
bentuk digunakan dalam aplikasi ini.
 Kebanyakan backpacker menggunakan peralatan titanium, termasuk perkakas
dapur, alat makan, lantera dan pancang khemah. Walaupun sedikit mahal
berbanding alternatif keluli atau aluminium tradisional, bahan buatan titanium ini
secara ketaranya lebih ringan tanpa menjejaskan kekuatan. Akan tetapi sifat
terma perkakas dapur titanium membuatkannya tidak sesuai sebagai aplikasi
memasak yang lebih khusus.
 Titanium mempunyai penggunaan yang meningkat dalam aci kayu lacrosse.
 Titanium digunakan dengan meningkatnya dalam kekisi topi keledar kriket.
 Titanium boleh dianodkan untuk menghasilkan beraneka warna (Reza ; dkk ,
2009).

MOLIBDENUM
2.1 Sejarah
Sebelum ahli kimia bernama Scheele bisa membedakan molibdenit sebagai
bijih dari unsur baru pada tahun 1778, molibdenit masih tampak sama dengan grafit
dan bijih timbal. Logamnya didapatkan masih dalam keadaan belum murni pada
tahun 1782 oleh Hjelm. Molibdenum tidak terdapat di alam, tapi diperoleh dari bijih
molibdenit. Molibdenum juga terdapat dalam mineral wufenit dan powelit dengan
kadar yang sedikit (Anonim. 2008).
Molibdenum berasal dari bahasa yunani yaitu molubdos. Molibdenum
ditemukan oleh Karl Wilhelm Scheele pada tahun 1778 di Swedia. Molybdenum
termasuk golongan 6, blok d, periode 5 dengan konfigurasi electron {Kr}4d5 5s1
dan memiliki no atom 42 serta memiliki massa molekul relative 95,94 g/mol.
Memiliki titik didih 4912 K dan titik lebur 28960 K serta memiliki masa jenis 10,28
g/cm3 serta memiliki keelektronegatifan 2,16. volume atomnya adalah 9,4 g/cm3,
memiliki kecepatan suara 5400 m/s dan memiliki enthalpy KJ/mol, enthalpy
penguapan 589,9 KJ/mol. Memiliki kapasitas panas 24,06 J/mol0K, konduktifitas
termalnya sebesar 138 W/mK dan ekspansi termal sebesar 4,8 µm/m K. Memiliki
kekerasan Brinell 1500 MPa, kekerasan Mohs sebesar 5,5 Vickers 1530 Mpa
(Aristiyanti, dkk. 2008).
II.2 Sumber
Molibdenum juga didapat sebagai hasil samping operasi penambangan
tembaga dan wolfram. Molibdenum diperoleh dari proses reduksi serbuk molibdi
trioksida yang dimurnikan atau ammonium molibdate , dengan hydrogen (Anonim.
2008).

II.3 Sifat-sifat
Molibdenum berwarna putih keperak-perakan, sangat keras (tapi lebih lembut
dan bisa ditempa daripada wolfram). Elastisitasnya tinggi. Molibdenum, wwolfram
dan tantalum adalah logam-logam dengan titik cair yang tinggi. Molibdenum
merupakan zat pencampur alloy yang sangat bernilai, karena mempengaruhi
kemampuan pengerasan baja dan melembutkannya. Molibdenum juga menambah
kekuatan baja pada suhu tinggi (Anonim. 2008).

2.4 Reaksi
 Reaksi dengan air
Tidak bereaksi dengan air pada suhu ruangan.
 Reaksi dengan oksigen
Tidak bereaksi dengan oksigen pada suhu ruangan/normal. Pada temperature tinggi
membentuk molybdenum (VI) trioxide.
Reaksi :
2MO(S) + 3O2(g) 2MoO3(S)
 Reaksi dengan halogen
Pada temperatur ruangan Mo breaksi dengan fluorine membentuk Molybdenum (VI)
fluoride.
Reaksi :
Mo(S) + 3F2(g) MoF6(l)
(Aristiyanti, dkk. 2008).

2.5 Kegunaan dan Aplikasi


Dalam jumlah kecil molybdenum efektif untuk penguat baja. Digunakan
daalam pesawat terbang, untuk peluru, filament dalam pemanas listrik. Molybdenum
orange digunakan dalam cat, tinta, plastic dan bahan campuran karet. Molybdenum
disulfat adalah minyak pelumas yang bagus khususnya pada suhu tinggi.
Molybdenum juga digunakan dibeberapa aplikasi elektronik, sebagai logam
penghantar listrik pada lapisan TFTS. Lebih dari 66% molybdenum digunakan untuk
campuran logam. Molybdenum telah ditemukan disemua kelas organisme.
Molybdenum ditemukan pada 2 kelompok enzim, yaitu nitrogenases dan
molybdopterins. Debu molybdenum dan bahan-bahan penyusun molybdenum seperti
molybdenum trioksidn dan pelarut air molybdates, mungkin beracun jika terhirup
atau tertelan. Tes laboratorium menduga perbandingan dengan anyak logam bera,
molybdenum merupakan racun yang rendah (Aristiyanti, dkk. 2008).
Molibdenum digunakan pada alloy tertentu yang berbasis nikel, seperti
Hastelloy ®, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan kimia. Molibdenum
mengoksidasi pada suhu yang meningkat. Penerapan terbaru molibdenum adalah
sebagai elektroda untuk tungku pembakaran kaca yang dipanaskan dengan listrik.
Molibdenum juga digunakan dalam nuklir, dan dalam pembuatan suku cadang rudal
dan pesawat terbang. Molibdenum merupakan katalis penting dalam pemurnian
minyak bumi. Juga diterapkan sebagai bahan filamen dalam dunia elektronik.
Molibdenum adalah unsur esensial dalam jumlah sedikit yang dibutuhkan oleh
tanaman; beberapa daerah tandus karena kekurangan unsur ini dalam tanah.
Molibdenum sulfida adalah pelumas yang sangat berguna, khususnya pada suhu
tinggi di mana oli mudah terurai. Hampir semua baja yang sangat kuat, dengan
minimum daya tampung 300.000 psi mengandung molibdenum sejumlah 0.25
hingga 8%. Secara biologis, molibdenum sebagai unsur penting dalam pengikatan
nitrogen dan proses metabolisme lainnya (Anonim, 2008).
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah tentang unsur-unsur logam transisi ini. Semoga dapat bermanfaat.

3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka

Amrullah, M. J. 2009. Kegunaan unsur transisi periode IV. http://jauhar-


myworld.blogspot.com/

Anonim.2008.Molibdenum.http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/molibdenum/

Anonim.2010.Logam Transisi.http://id.wikipedia.org/wiki/Logam_transisi

Anonim.2010.Titanium.http://ms.wikipedia.org/wiki/Titanium

Anonim. 2010. Zirkonium. http://id.wikipedia.org/wiki/Zirkonium

Anonim. 2010. Zirkonium DiBoride / Zirkonium Boride Powder (ZrB2) dari


READE. http://reade.com/id/contact/eastern-region-%28usa%29/841

Aristiyanti, D., M.Wardani , dan E.Rusdinayah. 2008. Unsur Golongan VIB.


http://orybun.blogspot.com/2008/12/unsur-golongan-vi-b.html

Campbell, F.C.; et al. 2006. Manufacturing Technology for Aerospace Structural


Materials (edisi ke-1st). Elsevier.

Mohsin, y. 2006. Titanium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/titanium/

Mohsin, Y . 2006. Zirkonium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/zirkonium/

Nurdiyah, F dan Lis Prihatini.R.2008.UNSUR GOLONGAN


IVB.http://orybun.blogspot.com/2008/12/unsur-golongan-iv-b.html

Raditya, R. 2010. Sintesis ZrO2 dan dan Aplikasi di Kehidupan.


http://www.scribd.com/doc/28850526/Sintesis-ZrO2-dan-aplikasi-di-kehidupan

Reza, D., H. Suryo, D. Hardityawan, dan Selly . 2009. Unsur transisi Periode 4.
http://www.scribd.com/doc/21247341/presentasi-UNSUR-TRANSISI-PERIODE-4

Saito, T. 2009. Struktur Kompleks Logam. http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-logam-transisi/struktur-
kompleks-logam/

You might also like