Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PERCOBAAN OSBOURNE REYNOLDS
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Alat diatur hingga kedudukan mendatar, pipa pemberi dan pipa pembuang
dihubungkan.
2. Reservoir diisi dengan zat warna (tinta), kemudian diturunkan injektor zat
warna sehingga ujungnya mencapai mulut “imlet” bagian atas.
3. Katup pemasukan dibuka dan air dibiarkan memasuki tangki penenang.
Kelebihan air dibuang melalui pipa bagian atas, agar mencapai muka air
yang konstan.
4. Air didiamkan selama 5 menit dan diamati temperatur air.
5. Katup pengontrol dibuka sedikit demi sedikit, sehingga tercapai aliran
lambat dengan zat warna yang terlihat jelas.
Transisi
151 146 4,77 4,32 4,55
Turbulen
185 190 4,10 4,15 4,13
Transisi
172 172 4,30 4,30 4,30
Laminer
98 92 4,30 4,10 4,20
E. PERHITUNGAN
1. Dasar Teori
Bilangan Reynolds diambil dari nama Prof. Osborne Reynolds
(Inggris, 1812-1912). Bilangan Reynolds itu sendiri dipakai untuk
menentukan jenis aliran. Untuk mengamati aliran fluida pada pengaliran
dalam pipa/aliran yang tertekan digunakan pesawat Osborne Reynolds.
Ketika suatu liquid mengalir di dalam pipa dan diamati dengan teliti,
maka tampak pola aliran karena kecepatan aliran meningkat. Pada kecepatan
rendah, aliran tenang. Dalam suatu rangkaian percobaan, Reynold
Aliran fluida melalui instalasi (pipa) terdapat tiga jenis aliran yaitu :
a. Aliran laminer apabila partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan
membentuk garis lurus kontinu dan tidak saling berpotongan. Apabila zat
warna diinjeksikan pada suatu titik dalam suatu aliran , maka zat warna
tersebut akan mengalir menurut garis aliran yang teratur seperti benang
tanpa terjadi difusi atau penyebaran. Kecepatan partikel zat cair pada
dinding saluran aliran laminar dapat terjadi apabila kecepatan aliran
rendah, ukuran saluran sangat kecil dan zat cair mempunyai kekentalan
besar.
b. Aliran transisi merupakan aliran peralihan dan aliran laminar menuju
aliran turbulen. Pada pola aliran ini terdapat beberapa karakteristik
daripada aliran laminar maupun aliran turbulen, misalnya pada pola garis
alirannya yang menyerupai suatu garis lurus yang diselingi dengan pola
garis yang saling bersilangan.
c. Aliran turbulen terdapat partikel-partikel zat cair yang bergerak tidak
teratur dan garis lintasannya saling berpotongan. Zat warna yang
dimasukkan pada suatu titik aliran akan terdifusi cepat ke seluruh aliran.
Aliran turbulen terjadi apabila kecepatan aliran air besar, saluran besar
dan zat cair mempunyai kekentalan kecil. Aliran di sungai, saluran
irigasi/drainase, dan di laut adalah contoh dari turbulen.
Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat
membedakan suatu aliran itu dinamakan laminer, transisi atau turbulen.
V .D
Re =
V
Q=
t
Q
A
V=
Dengan :
Re = Bilangan Reynolds
V = Kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (mm/s)
D = Diameter dalam pipa (mm)
ν = Viskositas Kinematik (mm2/s)
Q = Debit (mm3/s)
V = Volume (m3)
t = Waktu (s)
A = Luas Penampang (mm2)
2. Contoh Perhitungan
Diameter Pipa (D) = 13 mm
Luas Penampang = ¼..D2
= ¼.3,14.(13)2
= 132,665 mm2
Viskiositas Kinetimatik ( )
Pada suhu 28o C = 0,804 mm2 / s
a. Menghitung Debit (Q)
Volume (V)= 116 ml = 116000 mm3
t1 t 2
Waktu rata-rata = t rata-rata =
2
4,5 4,5
=
2
= 4,5 s
V
Debit (Q) =
t
116000
= 4,5
= 25777,78 mm3/s
Q 25777,78
V= = = 194,307 mm/s
A 132,665
V .D
Re =
194,307 mm/s . 13 mm
=
0,804 mm2/s
= 2.000 < 3.141,7799 < 4.000 ( aliran transisi )
3. Tabel Hasil Perhitungan
Tabel 1.2 Hasil Perhitungan
4. Grafik
- Hubungan Re dengan V
- Hubungan Re dengan Q
F. KESIMPULAN
Berdasarkan data-data percobaan dan pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan :
Menurut Visual :
Re = 3141,785 dan 2756,800 adalah aliran laminer.
Re = 3982,204 dan 4875,183 adalah aliran transisi.
Re = 5539,981 adalah aliran turbulen.
Menurut teori perhitungan bilangan Reynolds :
Re = 2000 < (2756,800 ; 3141,785 ; 3982,204) < 4000 termasuk aliran
transisi.
Re = (4875,183 ; 5539,981) > 4000 termasuk aliran turbulen.
SKRUP
PENGATUR
RESERVOIR ZAT POSISI JARUM
WARNA
AMBANG
KRAN PELIMPAH
PENGATUR ZAT
WARNA
TABUNG HALUS
PENYUNTIK ZAT
NIVO
WARNA
SALURAN TANGKI
PELIMPAH PENENANG
MORNING
KELERENG GLORY
IMLET
KRAN
PENGATUR PIPA
PERAGA
Gambar 1.1