Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
ialah perusahaan yang memiliki sstrategi dan nilai kompetitif tinggi. Strategi
dan eksternal. Sehingga, secara tidak langsung perusahaan akan memiliki keunggulan
yang tidak dapat disamai oleh perusahaan yang menjadi pesaingnya. Disinilah strategi
Strategi tidak berjalan lancar diperusahaan juga dipegaruhi oleh sifat strategi tiu
sendiri.Strategi yang baik ialah yang memiliki sifat fleksibel. Artinya strategi
rem dimobil yang dapat mempengaruhi laju mobil tersebut. Setir mobil yang dapat
mengubah arah perusahaan dan gas yang dapatmenambah kecepatan laju mobil.
strategi ssecara keseluruhan. Evaluasi strategi bagi perusahaan sangatlah penting, karena
diterapkan terlaksana dengan tepat dan mencapai tujuan perusahaan atau belum.
feedback sebagai masukan untuk perencanaan strategi baru dan sebagai sarana untuk
pengecekan/pengujian ganda bahwa strategi yang dipilih sudah konsisten, tepat, dan
dapat dijalankan dengan analisis internal dan eksternal serta rencana untuk
melaksanakannya.
BAB II
PEMBAHASAN
berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dan
mencapai tujuan perusahaan. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi
tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk
memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
2. Mengukur prestasi.
hierarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan
fungsional. Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
bersaingnya.
konsekuensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat
Oleh karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi
sangat penting untuk kehidupan organisasi; evaluasi yang tepat waktu dapat
menjadi kritis.
Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak
kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan
bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan
McKinsey.
a. Konsistensi(Consistency)
nasional.Ketidakkonsistenanstrategi inilah
maju.
b. Kesesuaian (Consonance)
c. Keunggulan (Advantage)
3) Superioritas Posisi.
d. Kelayakan(Feasibility)
dengan itu semua, maka, strategi ini bisa diterima. Kelayakan finansial suatu
dapat dilihat dari berbagai analisisrasio keungan serperti ROE, ROI, IRR, NPV dan
strategi?
3) Apakah strategi cukup menantang dan memberikan motivasi pada orang-
orangkunci didalam organisasi, dan apakah strategi dapat diterima oleh orang
Mengembangkan matrik EFE dan EFI yang telah direvisi Matrik EFI yang
sudah direvisi harus fokus pada perubahan dalam kekuatan dan kelemahan
yang dinyatakan.
rencana.
dalam pekerjaan dan menelaah setiap hasil yang telah direncanakan. Suprihanto
datang,
2. Untuk memperbaiki alokasi sumber dana, daya dan manajemen saat ini serta
kembali relevansi dari program dalam hal perubahan kecil yang terus-
program.
6. Menginformasikan kebijakan.
untuk:
Evaluasi strategi merangsang sikap kritis terhadap ekspektasi dan asumsi yang
ada, pengkajian ulang atas tujuan dan nilai- nilai, serta merangsang kreativitas untuk
a. Buat revisi Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE): Kekuatan & Kelemahan
c. Buat revisi Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE): Peluang & Ancaman
proses strategi serta rencana harus berperan dalam sistem. Artinya, evaluasi
a. Kriteria Kuantitatif
pesaingnya dalam hal seperti laba bersih, harga saham, tingkat dividen, laba
per lembar saham, hasil pengembalian atas modal, hasil pengembalian atas
faktor tersebut, banyak faktor-faktor lain yang mungkin terlihat. Tentu saja,
faktor dan ukuran keberhasilan dapat jauh berbeda untuk perusahaan lain
tergantung pada tujuan dan strategi. Contohnya, cara yang biasa digunakan
Sebagian besar, tolak ukur ini bersifat internal. Tetapi penilaian objektif
perusahaan yang paling berhasil, hal ini adalah pendekatan subjektif. Baik
menjadi semakin sukar bila kriteria yang digunakan untuk menilai suatu
Tilles) :
b. Kriteria Kualitatif
dijalankan memang tepat. Tetapi kriteria disini cenderung lebih tepat untuk
(workable).
1) Konsistensi
2) Ketepatan
3) Workable
kuantitatif.
seperti tingkat ketidakhadiran dan rasio turn over yang tinggi, kualitas dan
3. Tindakan Korektif
sedang berubah
Adalah untuk memastikan sampai sejauh mana suatu perusahaan itu berjalan.
Prosesnya yaitu membandingkan beberapa kinerja pada hasil yang telah dicapai untuk
dan hasil tersebut harus dapat diukur dalam cara yang objektif dan
membuat kita misleading. Karena fokus perusahaan tidak hanya jangka pendek,
namun juga jangka panjang yang tidak hanya fokus pada analisis tersebut saja,
kita juga membutuhkan analisis lain seperti pelanggan, stakeholder, SDM, dll.
yang dapat diterima. Penentuan standar kinerja tidak hanya pada hasil akhir
b. Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
c. Penganggaran (budgeting)
sesuai dibutuhkan. Proses ini dapat dilihat sebagai model feedback lima
3. Mengukuractual performance.
ditentukan sebelumnya.
yang terjadi, namun juga untuk mencegah kejadian tersebut agar tidak
terulang kembali.
2.6 TUJUAN PENGENDALIAN STRATEGI
strategik yang lebih tepat agar sesuai dengan situasi lingkungan dan tujuan semula.
Kedua hal tersebut perlu perlu dilakukan karena unit-unit atau divisi-divisi
dalam suatu organisasi dapat mempunyai tujuan dan sasaran yang saling berlawanan,
tidak hanya diantara unit-unit itu sendiri tetapi juga terhadap organisasi secara
merupakan proses dari evaluasi strategi, yang dilakukan baik strategi tersebut
dibandingkan dengan peran individu dan kelompok yang telah ditentukan oleh
tidak berbeda secara nyata serta dalam kenyataan mungkin tidak berbeda satu
1. Pengendalian Premis
2. Pengamatan strategi
Usaha manajemen untuk memantau secara luas berbagai peristiwa di
dalam dan lebih sering diluar perusahaan, yang mungkin sekali memengaruhi
biasanya berkaitan dengan tujuan khusus strategi atau proyek dan dengan
Ada beberapa karakter yang membuat evaluasi strategi kita menjadi efektif.
pada bagian ini kita akan membahas tiga karakter utama agar aktivitas evaluasi tidak
1. Ekonomikal
Aspek yang kita perlukan dalam evaluasi ini adalah informasi atas kinerja
Tindakan evaluasi yang akan kita lakukan harus sesuai dengan tujuan yang
telah kita tetapkan. Karena itulah yang merupakan penentuan prioritas, kriteria
kerja dalam penilaian, pembobotan yang akurat menjadi penting dalam evaluasi
kerja.
3. Tepat waktu
untuk informasi rinci seperti beberapa tanaman yang ada di sejumlah luas lahan
tertentu. Dari informasi yang di input setiap hari, manajemen di kota-kota besar
seperti Jakarta dapat mengetahui perkembangan taman-taman dalam waktu
yang cepat sekali. Contoh lain bisa juga seperti BMKG (Badan Meteorologi,
memantau dan meramal segala aktivitas mulai cuaca, iklim, hingga seluruh
perkembangan sifat alami bumi dan gejalanya. Karena BMKG memiliki foto dari
satelit untuk informasi rinci mengenai segala aktivitas di bumi Indonesia dan
Indonesia.
berlangsung lama dan hingga kini masih dilakukan. Meskipun tradisional, bukan
berarti analisa keuangan sederhana menjadi tidak penting. Analisis-analisis ini tetap
diperlukan karena semua informasi yang ada di laporan keuangan (neraca, laporan
rugi/laba dan lain-lain) tetap merupakan sumber informasi penting. Karena dengan
laporan keuangan sebenarnya orang bisa mengetahui “isi perut” perusahaan dan
melihat kaitannya dengan strategi yang dijalankan. Semua informasi yang terkait
dengan peningkatan pendapatan, mengapa pendapatan meningkat, apakah ada biaya
yang melonjak drastis dan sebagainya dapat kita peroleh dari laporan keuangan.
Aspek informasi keuangan dalam bentuk analisis yang biasa mutlak untuk
Investment (ROI), Earning per Share (EPS), Return on Equity(ROE), arus kas operasi.
Aspek-aspek keuangan ini tidak disinggung dengan mendalam pada bab ini, karena
diasumsikan bab ini sudah di dapat pada mata kuliah manajemen keuangan. Sebab
lain adalah meskipun pembahasan tentang ini merupakan hal yang lazim dalam
sebuah perusahaan.
Konsep pengukuran akan terus dilakukan oleh para pakar keuangan dan
gambaran yang menyeluruh atas kinerja perusahaan. Beberapa perangkat yang sering
digunakan yakni :
1. Pengukuran Stakeholder
perusahaan, ukuran yang ada pada BSC juga memberikan aspek penting lainnya,
tidak dilupakan, dan ditambah dengan kepuasan pelanggan, proses internal dan
Konsep ini dikembangkan oleh Stern Steward & Co., sebuah perusahaan
perusahaan perlu memiliki ukuran dan alat ukur untuk melihat bagaimana
seperti laba dan marginnya, pendapatan per saham (earning per share), dan
dengan:
Atas dasar tersebut sejak 1990-an konsep EVA terus dikembangkan oleh
Stern Steward & Co. EVA adalah alat ukur yang melihatkan manajer apakah
mereka mendapatkan return yang layak. Jadi, EVA mengukur laba yang kurang
yaitu:
c. Menuai pemasukan.
Kini, EVA tidak hanya menjadi alat ukur keuangan saja. Namun, juga
hadir melengkapi EVA. Jika EVA untuk alat ukur kinerja, maka MVA dianggap
MVA adalah NPV dari seluruh EVA yang diperoleh perusahaan di masa yang
akan datang.
antisipasi aliran arus kas di masa mendatang dari sebuah bisnis ditambah nilai
perusahaan apa ila dilikuidasi. Analisi nilai pemegang saham berpusat pada arus
kas.
menilai kinerja CEO dan tim manajemen puncaknya. Faktor untuk menilai nya
investasi
secara signifikan.
fasilitaslama
c. Menyediakan insentif untuk manajer divisi mengaturharga penjualan
lain.
Strategi yang dipilih oleh strategi unit bisnis harus dapat mempengaruhi
jenis pengendalian yang dipilih pula. SBU berkinerja tinggi yang mengambil
c. Pusat pengeluaran
d. Pusat laba
e. Pusat investasi
3. BENCHMARKING
3. Substitusi Perilaku
4. Suboptimisasi
diperlukan
2. Pengendalian tersebut hanya memantau aktivitas dan hasil yang memiliki arti
cukup penting
jangka pendek
dan kebutuhan para karyawannya sebagai individu, pihak manajemen dan dewan
pengukuran dan penghargaan yang diberikan, dengan sasaran strategis yang jelas dan
Tbk
Latar Belakang
usahanya adalah mencapai laba atau nilai yang optimal dengan menggunakan
Sebelum kita mulai masuk ke materi yang akan kita bahas, aqua sendiri sudah sangat
terkenal atau sering terdengar namanya. Aqua adalah salah satu merk air minum
dalam kemasan di Indonesia, bahkan sudah menembus pasar dunia yang pendirinya
adalah orang Indonesia, Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan
(AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi Tbk di Indonesia sejak tahun
1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan
salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi
seperti merek generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang
Investama, 10 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Brastagi,
Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam
bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan
PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone. Aqua Group didirikan oleh Tirto Utomo
(1930-1994), warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan
bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK). Tirto
berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena
sebagai seorang pionir maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara
Visi :
AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih
dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973,
kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat
Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan
Misi :
Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan
Tujuan :
ingin dicapai dimasa yang akan datang. Dalam hal ini kita semua mengetahui bahwa
tujuan utama dari tiap perusahaan yang menjalanakan usahanya adalah profit. Dan
demi mencapai tujuan tersebut, AQUA dari tahun ke tahun melakukan inovasi
Missisippi, Tbk masih relevan dengan keadaan saat ini dan masih memungkinkan
perusahaan untuk tetap berada pada dunia persaingan usaha air minum dalam
dan masyarakat luar negeri, Aqua menawarkan beberapa produk air mineral tidak
hanya dalam bentuk kemasan. Aqua menawarkan beberapa produknya seperti, Aqua
Indonesia. Dengan terus melakukan inovasi produk, manajemen yang baik, dan segi
pelanggan. Aqua telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama
lebih dari 30 tahun dan Aqua akan tetap dan selalu menjadi pelopor air minum dalam
kemasan yang terbesar dan terdepan di Indonesia, sebagai fokus usahanya. Sehingga
Aqua akan selalu menjadi market leader untuk air minum dalam kemasan.
Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia), AuAI
(AQUA untuk Anak Indonesia) dan pembagian air bersih didaerah terpencil sebagai
bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Hal ini didukung dengan
adanya upaya untuk terus menciptakan nilai tambah dan mengembangkan inovasi
pada produk sesuai dengan keadaan pasar yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden
Mississippi, Tbk. Selain itu, dalam produksi Aqua harus benar-benar memperhatikan
tekhnologi yang digunakan. Karena disini dalam penyaluran air, Aqua masih
Sejarah
Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan
berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor
Aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi
promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah
terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara,
mineral yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap
sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang
dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Awal Pendirian
mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai Pertamina
pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an. Ketika itu
Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan
itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena
mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-
tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang
meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK
yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada
awalnya produk Aqua menyerupai Polarismulai dari bentuk botol kaca, merek mesin
pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di Indonesia
sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga mengatakan : "Aneh Tirto iki,
pabrik itu PT Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun.
Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan
Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari Pure Artesian
Water), yang berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk
menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta
dari Puritas menjadiAqua, karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian,
produksi pertamaAquadiluncurkandalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml
dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai
Rp.46/liter.
Peluang:
Potensi Pasar
Jangkauan Pemasaran
Tantangan:
Pemalsuan Produk
Limbah kemasan
Kami memilih Ades dan Nestle sebagai kompetitor dari Aqua karena masing-
dari Pengiklanan, Daya Saing Produk, Manajemen, Pangsa pasar dan faktor penunjang
lainnya.
Dari segi kemasan produk, kedua kompetitor ini memiliki desain produk yang
menarik dan efesiensi kemasan yang baik, tidak kalah dengan brand Aqua. Seperti
botol kemasan yang dibuat lebih tipis sehingga menekan biaya produksi, akan tetapi
tetap adanya inovasi dari segi tampilan produk. Selain itu, kedua produk ini memiliki
daya saing dalam hal harga yang hampir sama dengan Aqua. Hal-hal seperti inilah
yang akan menjadi ancaman dari produk Aqua, maka Aqua perlu mengevaluasi dan
modern dan teknologi filterisasi air yang lebih higenis. Dari kekurangan dan
keterbatasan dari Aqua tadi, Aqua masih memiliki keunggulan seperti, Brand Aqua
Kekuatan:
Promosi produk
Kelemahan:
Jangkauan pemasaran
utama
Strenghts Weakness
Opportunities SO WO
Aqua mempunyai
O1 Bisnis air mineral menjanjikan
Kemasan Aqua semakin kesempatan besar untuk
O2 Potensi Pasar
beragam (S4O2) bisa menembus pasar
O3 Jangkauan Pemasaran
Internasional (W3O5)
Threats ST WT
(S2T4)
Diagram SWOT
STRATEGI :
Meningkatkan kontrol distribusi produk dan pasokan dari pihak ke tiga dan
pemasok distributor
dalam kemasan
produk turunan Aqua yaitu Aqua Reflection terbilang rendah tetapi juga
2. Bintang (Star): memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Dalam hal ini produk Aqua merupakan produk
unggulan yang pertumbuhannya terus meningkat dan memiliki pangsa pasar yang
luas.
3. Sapi perah (Cash Cow): memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Meskipun pangsa pasar Aqua tinggi,
namun salah satu produknya yaitu Mizone mengalami pertumbuhan yang masih
rendah. Anjing (Dog): memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing
produk turunan Aqua yaitu AQUA 50 terbilang rendah, begitu juga dengan pangsa
pasarnya.
perusahaan (peluang dan ancaman) yang bisa digunakan untuk menetapkan strategi
Kelebihan dari matriks BCG adalah salah satu alat pembuat keputusan yang
paling mudah. Hanya dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah
organisasi. Adapun untuk kelemahan dari matriks ini hanya menggunakan dua
dimensi yaitu pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan pasar. Kemungkinan sulit
dengan peluang yang dimiliki untuk menciptakan sebuah strategi, yaitu dengan selalu
konsumen baru dan menjadi nilai kompetitif dari produk pesaing, serta dengan
meningkatkan kualitas SDM serta mesin operasional yang baru untuk menghasilkan
Sedangkan berdasarkan analisis matrik BCG, salah satu produk Aqua yaitu Aqua
Reflection berada pada level Question Mark, di mana pangsa pasarnya rendah namun
pertumbuhannya tinggi yang sebenarnya masih bisa ditingkatkan menjadi level Star.
Aqua Reflection sendiri merupakan produk sejenis dengan Aqua yaitu air minum
berbeda, karena Aqua Reflection mempunyai harga lebih tinggi dari Aqua sehingga
lebih ditujukan pada konsumen menengah keatas. Dengan melakukan promosi yang
selalu mengikuti selera konsumen, dalam hal ini yaitu untuk selalu berinovasi dalam
pengemasan produk. Sehingga Aqua bisa tetap bertahan sebagai market leader dalam
industri air minum dalam kemasan (AMDK). Selain itu, untuk menjaga citra positiv
brand Aqua, dapat dilakukan dengan melakukan program CSR. Dengan melakukan
program CSR, AQUA berusaha memberikan bantuan air bersih untuk wilayah terpencil
sekaligus sebagai salah satu promosinya bahwa Aqua juga perduli terhadap sesama.
Tujuan jangka panjang PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk adalah selalu
menyediakan dan memberikan air bersih kepada masyarakat Indonesia. Dari tujuan
jangka panjang tersebut dapat diuraikan menjadi tujuan jangka pendek untuk satu
tahun kedepan. Berkaitan dengan adanya MEA tahun 2016, maka kami menetapkan
strategi pengembangan pangsa pasar untuk wilayah ASEAN. Hal tersebut dapat
ancaman). Sedangkan matriks BCG digunakan untuk melihat posisi produk Aqua
2 cara, yaitu:
tahun 2010, Aqua memiliki total aset sebesar 26.247.527, sedangkan Ades
b. Tindakan korektif :
• Menjaga citra positiv Aqua agar selalu dipercaya oleh konsumen salah
penerapan dan berjalannya strategi dapat dikurangi atau ditambah sesuai dengan
hasil kinerja dengan standar kinerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Setelah
perusahaan akan memberikan sebuah informasi. Langkah terakhir yaitu apa yang
dalam mengaplikasikan strategi tidaklah selalu mulus. Hal inidisebabkan oleh banyak
Amir, M. Taufiq. Manajemen Strategik: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
2012
R. Jauch, Lawrence & F. Glueck, William. 1988. Manajemen Strategis dan Kebijakan
Penerbit Erlangga.