BIODESULFURISASI

BATUBARA
1
DENGAN
SITTI RATMI NURHAWAISYAH
22116009
2 JURNAL RUJUKAN
3 OUTLINE
PENDAHULUAN
PERCOBAAN
 Material
 Peralatan
 Prosedur dan Metodologi
HASIL & DISKUSI
 Proses bioleaching
 Leachate treatment
KESIMPULAN
4 PENDAHULUAN
Stirred tank
 Biodesulfurisasi: reaksi biokimia yang reactor
dikatalis oleh mikroorganisme aerobik
dalam media aqueous sehingga terjadi
oksidasi dan pelarutan sulfur menjadi
sulfat (Monticello et al. , 1985; Cara et al., 2002).
 Penggunaan stirred reactor
memberikan pengurangan sulfur piritik
hingga 90%. Namun untuk aplikasi
industri menimbulkan masalah
khususnya biaya energi yang tinggi High consuming
untuk stirring (Orsi et al., 1991). energy= high
cost operation
5
Lanjutan PENDAHULUAN
 Sistem packed-bed lebih mudah
diaplikasikan di industri, namun
residence time lebih lama dan
efisiensi rendah (Gordon, 1991; Moran
et al., 1997).

 Column packed bed dengan yield

depiritisasi >40%, berlangsung
pada pH dan ITBW yang lebih
besar (Gomez et al., 2003).
Gambar 1. Contoh sistem column packed bed

Mempelajari kelayakan proses

biodesulfurisasi bila dilakukan dalam sebuah
pile pada pilot scale (6 ton) dan mempelajari
pengolahan limbah yang dihasilkan selama
proses berlangsung.
 6 PERCOBAAN
 Karakteristik Batubara
Tabel 1. Analisis awal coal heap sample (dry basis)
Batubara semi antrasit (dari S.A. Hullera
Vasco-Leonesa industrial plant Content Original Coal

Ash (%) 42.89

Volatile matter (%) 11.61

Sulphur (%) 3.78

G.C.V (kcal/kg) 4557

Pyritic sulphur (%) 2.88

Organic sulphur (%) 0.89

Sampel 6 ton (gravity Sulphate sulphur (%) 0.01
middling), 0,5-12 mm
 Lanjutan PERCOBAAN
7
Peralatan
Kultur mikroba
Sampel
batubara

Isolasi
(mixed culturre of native
microorganism)

Microbial
inoculum

The optimum column

bioleaching test at
lab scale
Gambar 2. Flowsheet of the pilot plant
 Lanjutan PERCOBAAN
8
 Prosedur & Metodologi

Proses bioleaching
Teknik analisis:
• Spectrometric technique:
analisis konsentrasi ferrous,
ferric dan total iron.
• ICP-MS dan AA Spectroscopy:
Unsur mayor dan minor
• Ionic chromatography:
Konsentrasi sulfat
• Proximate dan ultimate
analysis: nilai kalori, total
sulfur, sulfur piritik dan sulfat
sulfur, sisanya sulfur organik.

Gambar 3. Tahapan-tahapan proses bioleaching di pilot plant

 Tabel 2. Analysis of leachate and leachate treated from pilot plant
9

 Sampel representatif yang

telah dibersihkan diambil
untuk dipelajari
menggunakan leaching
treatment pada skala pilot

a mg/Lexcept in which appears other units.

b R.D. 606/2003 (Spanish legislation)
 10  Prosedur & Metodologi Lanjutan..

Gambar 4. Pengambil sampel batubara selama proses

bioleaching

Gambar 5. Leachate treatment (precipitation plus

reverse osmosis)
11
HASIL & DISKUSI
 Proses Bioleaching
Tabel 3. Analisis sampel batubara yang diambil dari tumpukan

Original After 18 days After 70 days Final

Content
Coal stabilization stabilization coal
Ash (%) 42.89 41.57 40.55 40.33

Volatile matter (%) 11.61 11.30 10.84 11.78

Sulphur (%) 3.78 3.76 3.72 3.62

G.C.V. (kcal/kg) 4557 4625 4683 4696

Pyritic sulphur (%) 2.88 2.72 2.22 1.73

Organic sulphur (%) 0.89 0.96 0.93 0.95

Sulphate sulphur (%) 0.01 0.08 0.57 0.94

12 Lanjutan HASIL & DISKUSI

Gambar 6. Sulfur pirit dalam ukuran butir selama heap Gambar 7. Sulfur sulfat dalam ukuran butir selama heap
bioleaching bioleaching
13
Lanjutan HASIL & DISKUSI
Tabel 4. Bentuk sulfur dalam sampel batubara

Original After Washed with HCl

Content
coal treatment solution in lab
Total sulphur (%) 3.78 3.63 2.9
Sulphate sulphur (%) 0.01 0.92 0.23
Pyritic sulphur (%) 2.88 1.71 1.74
Organic sulphur (%) 0.89 1.00 0.93

Tabel 5. Desulphurisation on yield (161 hari; stabilisasi 70 hari serta 91

biodesulfurisasi & pencucian)
Desulphurisation Sample
yield (%) Final Coal Final coal washed
Total 4.23 23.28
Pyritic 39.93 39.58
14  Leachate treatment
• Presipitasi-koagulasi + reverse osmosis (kualitas
air lebih baik berdasarkan tabel 2)
• Presipitasi-koagulasi konvensional

Tabel 6. Perbandingan leachate treatment

Reagent consumption Sludge

(𝑘𝑔/𝑚3 ) Recycled
Treatment generated
water(%)
𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 (l/𝑚3 )
Conventional
chemical 12.9 1.5 163 84
treatment
Proposed
10 0.7 42 95
treatment
15 KESIMPULAN
 Proses biodesulfurisasi pada pilot plant telah berhasil mencapai
yield depiritisasi 40%
 Namun yield desulfurisasi rendah (4,23%) karena removal yang
tidak baik dari pencucian sulfat yang terbentuk selama proses.
 Desulfurisasi meningkat menjadi 23% ketika proses pencucian
dilakukan secara memadai.
 Leachate treatment dengan prosedur non konvensional
bertujuan untuk menggunakan kembali head of process dan
mengurangi lumpur di disposal.
16

REFERENSI
17