Professional Documents
Culture Documents
Angka stunting atau anak tumbuh pendek turun dari 37,2 persen
pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018.
Rambut masih
hitam
Atrofi otot,
Lemak sangat tipis/habis
Iga gambang, sangat kurus
Kwashiorkor
Hepatomegali
Edema
MARASMIC KWASHIORKHOR
MASALAH GIZI
• Genetik
• Lingkungan
• Faktor sosio budaya
Definisi Kurang Energi Protein
• Defisiensi vitamin A
• Defisiensi zat besi,folat dan B12
• Defisiensi vitamin B2
• Defisiensi seng/Zn
• Pada KEP berat selalu disertai kekurangan
vitamin dan mineral
Penyakit infeksi penyerta KEP
• Dermatosis:
- hipo/hiperpigmentasi
- deskwamasi (kulit mengelupas)
- lesi ulserasi eksudatif/menyerupai luka bakar
- sering disertai infeksi sekunder
• Parasit cacing
• Diare
• Tuberkulosis
Penentuan KEP dengan Antropometri
(LAMA)
Di bawah -1
Pendek (Stunted) (Lihat BB Kurang Kurus Kurus
Di bawah -2
Catatan 4) (Underweight) (Wasted) (Wasted)
Sangat Pendek (Severe BB Sangat Kurang Sangat Kurus (Severe Sangat Kurus (Severe
Di bawah -3
Stunted) (Lihat Catatan 4) (Severe Underweight) Wasted) Wasted)
Catatan:
1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak yang sangat
tinggi mungkin mengalami gangguan endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuklah
anak tersebut jika diduga mengalami gangguan endokrin (misalnya anak yang tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan
tinggi orang tua normal).
2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini, kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan, tetapi akan lebih
baik bila anak ini dinilai berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB atau IMT/U
3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya menuju garis z-score 2 berarti risiko
lebih pasti.
4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi yang
salah.
Klasifikasi Status Gizi (LAMA)
• Klasifikasi Gomez
• Klasifikasi Wellcome baku
• Klasifikasi Waterlow Harvad
• Klasifikasi Jellife
• Klasifikasi Bengoa
• Standar baku Nasional Indonesia
• Standar baku BB/U WHO-NCHS
Pencegahan
SELURUH PPG
KELUARGA PMT PEMULIHAN
(TERMASUK KELUARGA KONSELING
MISKIN)
KEP BERAT /
TANDA SAKIT
SEMBUH, PERLU
PMT
1. PUSKESMAS
2. RUMAH SAKIT
Kegagalan fungsi protein
Kondisi villi pada anak KEP
Normal villi Kerusakan villi
Kejadian KEP
Berikan
makanan
keluarga 3 X
sehari, sebanyak
1/3 –1/2 porsi
makan orang
dewasa yang terdiri
dari nasi, lauk
pauk, sayur dan
buah.
Berikan
makanan selingan
kaya gizi 2 x sehari
diantara waktu
makan.