You are on page 1of 11

PERKOLASI

NAMA KELOMPOK
1. FIRDA KURNIAWATI D.K (16670044)
2. SHOFI NURUL HIDAYAH (16670052)
3. IRMA KHOLIFAH ULIN N. (16670054)
4. HERNANDA WIDI P. (16670055)
5. AHMAD WILDAN MIFTAHUR R. (16670064)
6. ADILAH SAFITRI (16670065)
DEFINISI

• Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan jalan


melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia
dalam suatu perkolator.
• Perkolasi bertujuan supaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya
dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan ataupun
tidak tahan pemanasan.
JENIS-JENIS PERKOLATOR

1. Perkolator bentuk corong, untuk pembuatan ekstrak atau tintur dengan


kadar rendah
2. Perkolator bentuk tabung, untuk pembuatan ekstrak cair
3. Perkolator bentuk paruh, untuk pembuatan ekstrak atau tintur dengan
kadar
PRINSIP

• Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut:


serbuk simplisia ditempatkan dalam
suatu bejana silinder, yang bagian
bawahnya diberi sekat berpori. Cairan
penyari dialirkan dari atas ke bawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari
akan melarutkan zat aktif sel-sel yang
dilalui sampai mencapai keadaan jenuh
ALAT-ALAT PERKOLASI
Kertas saring

Statif dan
klem

perkolator
Gelas kimia

vial
Kapas
selang
PROSES PERKOLASI
1. Dipersiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Simplisia
3. Dimasukkan simplisia ke dalam gelas kimia dan ditambahkan pelarut
4. Didiamkan selama 1-2 jam
5. Dipasang alat perkolator
6. Dimasukkan simplisia
7. Alirkan cairan pelarut dan tutup rapat
8. Tampung perkolat dari simplisia dan masukkan dalam bejana tertutup
9. Dibiarkan selama 2 hari, kemudian di panaskan di atas waterbath
hingga diperoleh ekstrak kental
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan Kerugian

1. Cara perkolasi yang digunakan lebih mudah dan 1. Simplisia harus dibasahi terlebih dahulu harus
sederhana dlakukan dibassahi sebelum dimasukkan ke dalam
2. Perkolasi merupakan prosedur pilihan untuk percolator
kebanyakan ekstraksi tanaman, seperti halnya 2. Massa simplisia dalam percolator tergantung
maserasi. pada tinggi percolator.
3. Perkolasi dapat dilakukan baik skala 3. Simplisia lebihy memadat (kompak) sesudah
laboratorium maupun skala industri. beberapa kali terjadi proses ekstraksi awal dan
hal ini dapat menghalangi kelancaran aliran
pelarut.
4. Perolehan kembali pelarut yang tertahan di
dalam ampas sering memerlukan proses
tmbahan dan hal yang sama berlaku untuk
mengelurkan ampas dan menarik bahan aktif
dari ampas.
PERBEDAAN PERKOLASI DENGAN MASERASI

• Perbedaan utama dengan maserasi terdapat pada pola penggunaan


pelarut, dimana pada maserasi pelarut hanya dipakai untuk
merendam bahan dalam waktu yang cukup lama dan maserasi
sederhana tidak terjadi ekstraksi sempurna dari simplisia. Sedangkan
pada perkolasi pelarut dibuat mengalir dan terjadi ekstraksi
sempurna.
MODIFIKASI PERKOLASI

• Reperkolasi atau perkolasi bertingkat


Reperkolasi adalah perkolat yang diperoleh dari perkolasi simplisia pertama
digunakan lagi sebagai cairan penyari simplisia yang kedua, simplisia yang
digunakan adalah sama. Biasanya simplisia dibagi dalam tiga bagian dalam
tiga perkolator, perkolat-perkolat dari tiap perkolator diambil dalam jumlah
yang sudah ditetapkan dan nantinya dipergunakan sebagai cairan penyari
untuk perkolasi berikutnya pada perkolator yang kedua dan ketiga.
LANGKAH-LANGKAH MODIFIKASI PERKOLASI
1. Simplisia sebanyak 1 kg dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian pertama 500g,
bagian kedua 325 g dan bagian ketiga 175 g.
2. Bagian pertama dimasukkan dalam perkolator dan dengan cairan penyari di
perkolasi sampai memperoleh perkolat 175 g, dan disisihkan disebut
perkolat 1
3. Selanjutnya perkolasi diteruskan sampai diperoleh cairan 1500 gram dan
disebut cairan lanjutan 1
4. Bagian kedua diperkolasi dengan cairan lanjutan 1 sampai memperoleh
perkolat 325 g disisihkan dan disebut perkolat 2
5. Selanjutnya perkolasi dilanjutkan dan cairan yang keluar berikutnya disebut
cairan lanjutan 2
6. Bagian ketiga diperkolasi dengan cairan lanjutan 2 sampai diperoleh 500
gram perkolat dan disebut perkolat 3
7. Selanjutnya campur perkolat 1 2 dan 3

You might also like