You are on page 1of 17

MAKALAH

ASKEB IV PATOLOGI
Penyakit yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan
“Diabetes Militus”

Oleh Kelompok II:


Eva Yuliana 2010.0661.063
Ria Lestari 2010.0661.086
Juaria Fhatiana H 2010.0661.071

DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2011-2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT , yang telah memberi rahmat dan
hidayah Nya sehingga tersusunlah makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai bukti tugas
pembelajaran dalam perkuliahan di prodi DIII Kebidanan, Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Zainuddin Maliki. M.Si selaku rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya
2. dr. H. Sukadiono M.M selaku Dekan Unuversitas Muhammadiyah Surabaya
3. Supatmi, S.Kep. Ns. M.Kes selaku kaprodi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah
Surabaya
4. Rachmawati Ika S, S.ST, M.Kes selaku koordinator mata kuliah Askeb IV
5. Asta Adyani, S.ST, M.Kes selaku dosen pengajar mata kuliah Askeb IV
6. Dan semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan ini, untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.

Surabaya, Maret 2012

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..
1.4 Manfaat …………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
………………………………………………………………………
2.2 Etiologi …………………………………………………………………………
2.3 Manifestasi Klinis ……………………………………………………………..
2.4 Patofisiologi ……………………………………………………………………
2.5 Klasifikasi
………………………………………………………………………
2.6 Komplikasi ……………………………………………………………………..
2.7 Efek Samping ………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………………………..
3.2 Saran
……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi
glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan
apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama
kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap
transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga
diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
Di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9-3,6% dan sekitar 40-60% wanita yang pernah
mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap diabetes
mellitus atau gangguan toleransi glukosa. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan
pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan 2 jam post prandial (pp). Bila hasilnya belum
dapat memastikan diagnosis DM, dapat diikuti dengan test toleransi glukosa oral. DM
ditegakkan apabila kadar glukosa darah sewaktu melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai
di bawah 100 mg% berarti bukan DM dan bila nilainya diantara 100-200 mg% belum
pasti DM. Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang terbaik adalah dengan
test tantangan glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram glukosa dan kadar glikosa
darah diukur 1 jam kemudian. Jika kadar glukosa darah setelah 1 jam pembebanan
melebihi 140 mg% maka dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral.
Gangguan DM terjadi 2 % dari semua wanita hamil, kejadian meningkat sejalan dengan
umur kehamilan, tetapi tidak merupakan kecenderungan orang dengan gangguan toleransi
glokusa , 25% kemungkinan akan berkembang menjadi DM. DM gestasional merupakan
keadaan yang perlu ditangani dengan professional, karena dapat mempengaruhi
kehidupan janin/ bayi dimasa yang akan dating, juga saat persalinan.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dapat kita simpulkan adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa pengertian dari DM ?
1.2.2 Apa etiologi dar DM ?
1.2.3 Apa Manifestasi Klinikdari DM?
1.2.4 Apa patofisiologi dari DM ?
1.2.5 Apa Klasifikasi dar DM ?
1.2.6 Apa Komplikasi dari DM ?
1.2.7 Apa Efek samping dari DM ?
1.3.Tujuan
Mahasiswa memahami mata kuliah askeb IV, khususnya penyakit yang menyertai
kehamilan dengan DM
1.4 Manfaat
1.4.2 Mengetahui pengertian dari DM
1.4.3 Mengetahui etiologi dar DM
1.4.3 Mengetahui Manifestasi Klinikdari DM
1.4.4 Mengetahui patofisiologi dari DM
1.4.4 Mengetahui Klasifikasi dar DM
1.4.5 Mengetahui Komplikasi dari DM
1.4.6 Mengetahui efek samping dari DM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana
glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan
hiperglikemia. DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak dijumpai. Yang paling
sering terjadi yaitu: diabetes mellitus yang diketahui sewaktu hamil yang disebut DM
gestasional dan DM yang telah terjadi sebelum hamil yang dinamankan DM pragstasi.
Diabetes mellitus merupakan ganguan sistemik pada metabolisme karbohidrat, protein
dan lemak. Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan glukosa
darah yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin
secara tidak efektif pada tingkat seluler. (Bobak. Lowdermilk, Jensen.2004. Edisi 4 hal
699).

2.2 Etiologi
Etiologi Diabetes Melitus menurut Kapita Selekta Jilid III, 2006, Yaitu :
1. Faktor autoimun setelah infeksi mumps, rubella dan coxsakie B4.
2. Genetik
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab
diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus.
Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat
kecil.
Secara klinis, penyakit DM awalnya didominasi oleh resistensi insulin yang
disertai defect fungsi sekresi. Tetapi, pada tahap yang lebih lanjut, hal itu didominasi
defect fungsi sekresi yang disertai dengan resistensi insulin. Kaitannya dengan mutasi
DNA mitokondria yakni karena proses produksi hormon insulin sangat erat kaitannya
dengan mekanisme proses oxidative phosphorylation (OXPHOS) di dalam sel beta
pankreas. Penderita DM proses pengeluaran insulin dalam tubuhnya mengalami
gangguan sebagai akibat dari peningkatan kadar glukosa darah. Mitokondria
menghasilkan adenosin trifosfat (ATP). Pada penderita DM, ATP yang dihasilkan dari
proses OXPHOS ini mengalami peningkatan. Peningkatan kadar ATP tersebut otomatis
menyebabkan peningkatan beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam ATP.
Peningkatan tersebut antara lain yang memicu tercetusnya proses pengeluaran hormon
insulin. Berbagai mutasi yang menyebabkan DM telah dapat diidentifikasi. Kalangan
klinis menyebutnya sebagai mutasi A3243G yang merupakan mutasi kausal pada DM.
Mutasi ini terletak pada gen penyandi ribo nucleid acid (RNA). Pada perkembangannya,
terkadang para penderita DM menderita penyakit lainnya sebagai akibat menderita DM.
Penyakit yang menyertai itu antara lain tuli sensoris, epilepsi, dan stroke like episode. Hal
itu telah diidentifikasi sebagai akibat dari mutasi DNA pada mitokondria. Hal ini terjadi
karena makin tinggi proporsi sel mutan pada sel beta pankreas maka fungsi OXPHOS
akan makin rendah dan defect fungsi sekresi makin berat.
Prevalensi mutasi tersebut biasanya akan meningkat jumlahnya bila penderita DM
itu menderita penyakit penyerta tadi.
1. Kerusakan / kelainan pangkreas sehingga Kekurangan produksi insulin
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang
pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada
sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit
seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes
mellitus.
2. Meningkatnya hormon antiinsulin seperti GH, glukogen, ACTH, kortisol, dan epineprin.
3. Obat-obatan.
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas,
radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada
sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis
residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
Contohnya Minum soda dalam keadaan perut kososng (misalnya stelah berpuasa atau
waktu bangun tidur dipagi hari) juga harus dihindari. Sirup dengan kadar fruktosa tinggi,
soda, dan pemanis buatan yang terdapat dalam minuman soda dapat merusak pangkreas
yang menyebabkan meningkatnya berat badan, jika kebiasaan ini diteruskan, lama
kelamaan akan menderita penyakit DM. Penelitian membuktikan bahwa perempuan yang
mengkonsumsi soda lebih dari 1 kaleng per hari memiliki resiko 2 kali terkena diabeters
tipe 2 dalam jangka waktu 4 tahun kedepannya.
4. Wanita obesitas
Sebenarnya DM bisa menjadi penyebab ataupun akibat. Sebagai penyebab, obesitas
menyebabkan sel beta pankreas penghasil insulin hipertropi yang pada gilirannya akan
kelelahan dan “jebol” sehingga insulin menjadi kurang prodeksinya dan terjadilah DM.
Sebagai akibat biasanya akibat penggunaan insulin sebagai terapi DM berlebihan
menyebabkan penimbunan lemak subkutan yang berlebihan pula.

2.3 Manifestasi klinik


Polyuria ( banyak berkemih), polydipsia ( banyak minum), Penurunan berat
badan, Polyphagia ( banyak makan), Letih, lesu, Lemah badan, gatal, pandangan kabur,
dan pruritus vulvae pada wanita, Kelelahan, Pandangan kabur, mata kabur, Pusing, Mual,
Kurangnya ketahanan pada saat melakukan olah raga, dan mudah infeksi.

2.4 Patofisiologi
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu
keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika
insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam
plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga
ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi
berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga
mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, dan sebagainya.

2.5 Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda),
kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat
menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan
gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol
kadar gula darah buruk.

2.6 Efek Samping

2.6.1 Pengaruh dalam kehamilan :


Dalam kehamilan diabetes dapat menyebabkan sebagai berikut:
1. Abortus dan partus prematurus.
2. Pre-eklamsi
3. Hidramnion
4. Kelainan letak janin
5. Insufisiensi plasenta

2.6.2 Pengaruh dalam persalinan;

1. Inersia uteri dan atonia uteri


2. Distosia bahu karena anak besar
3. Lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan, termasuk secsio
cesarea
4. Lebih mudah terjadi infeksi angka kematian maternal

2.6.3 Pengaruh dalam nifas


Diabetes lebih sering mengakibatkan infeksi dan sepsis, dan menghambat
penyembuhan luka jalan lahir, baik ruptur perineum maupun luka episiotomi.

2.6.4 Pengaruh diabetes pada bayi

1. Kematian hasil konsepsi pada kehamilan muda menyabab terjadinya abortus


2. Cacat bawaan
3. Dismaturitas
4. Janin besar (makrosomia)
5. Kematian dalam kandungan
6. Kematian neonatal
7. Kelainan neorologik dan psikologik di kemudian hari

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. A GIP0A0 UK 30 MINGGU DENGAN DIABETES MELITUS
I. Pengumpulan Data
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Pasien : Ny. A Nama Suami : Tn. A
Umur : 23 thn Umur : 24 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl Sutorejo no.01 Sby Alamat : Jl. Sutorejo no.01
Sby
2.Keluhan Utama :
Ibu mengeluh sering kencing, makan, minum, merasa cepat lelah dan gatal pada
daerah gentalia sejak memasuki umur 7 bulan.
3. Riwayat Kebidanan
 Kunjungan : Kedua
 Riwayat Menstruasi
a. HPHT : 20-07-2011
b. Menarce : 12 tahun
c. Lamanya : 5 – 7 hari
d. Siklus : 28 hari
e. Banyaknya : 2 x ganti pembalut
f. Sifat darah : encer, kadang sedikit kental
4. Riwayat Obstetri yang lalu : Ibu belum pernah hamil dan melahirkan
5. Riwayat Kehamilan Sekarang.
1. Keluhan :
Trimester 1 : mual, muntah
Trimester II : tidak ada
Trimester III : Cepat lelah, sering kencing, dan gatal di daerah genetalia
2. Pergerakan anak pertama kali : 5 bulan
3. Frekuensi Pergerakan 3 jam terakhir : ± 6 kali
4. Penyuluhan yang sudah didapat : Nutrisi, Tanda bahaya kehamilan,
Kebersihan Diri
Istirahat, Aktifitas.
5.Imunisasi yang sudah didapat : TT1,
6. Pola Kesehatan Fungsional :
Pola Nutrisi : Makan sehari-hari 2 – 3x sehari, porsi sepiring nasi,lauk
pauk,
sayur, buah dan susu.
Pola Eliminasi : BAB : Sebelum hamil : 1 x sehari
Sesudah hamil : 1 x sehari
BAK : Sebelum hamil : 7 – 8 x sehari
Sesudah hamil : 10-15 x sehari
Aktifitas sehari-hari : Pola istirahat tidur : 5 – 6 jam
Melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari
Seksualitas : Berkurang dari biasanya, 1 x seminggu
Klien belum pernah menggunakan kontrasepsi
Kesehatan :
Klien tidak pernah minum minuman yang mengandung alkohol atau obat-
obatan sejenisnya serta klien tidak pernah merokok. Ibu tidak melakukan senam hamil
dan breast care. Ibu melakukan pencucian vagina dengan sabun mandi setiap mandi,
habis BAK dan BAB.
2.Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengaku mempunyai keturunan diabetes mellitus.
Riwayat Penyakit yang pernah diderita :
Ibu pernah menderita penyakit diabetes mellitus.
3.Riwayat Psikososial :
Klien menyatakan bahwa kehamilan ini direncanakan. Respon suami dan
keluarga adalah senang. Klien dan suami secara resmi sebagai istri pertama, dengan lama
perkawinan 1 tahun. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,persalinan dan
nifas adalah tidak boleh menyiapkan perlengkapan bayinya sebelum hamil.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan
Keadaan umum : baik
Keadaan emosional : klien terlihat senang
2.Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,70C RR : 20x/menit
3.Antopometri
Tinggi badan : 153 cm
BB sebelum hamil : 40 kg
BB saat hamil : 49 kg
Kenaikan BB : 9 kg
Taksiran Partus : 27-04-2012
Usia Kehamilan : 30 minggu 6 hari
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Ibu kadang-kadang merasa kepala nyeri. Tidak ada benjolan di kepala

maupun tanda kelainan.


2. Rambut : Kulit kepala tidak berketombe, rambut tidak mudah rontok dan
rambut
tidak merah.
3. Mata : Bentuk mata kanan dan kiri simetris, fungsi penglihatan baik,
konjungtiva merah muda, sclera putih tidak ikterik.
4. Hidung : Tidak terdapat polip dan tanda kelainan dan fungsi penciuman baik
5. Muka : ada edema, tidak ada chloasma gravidarum
6. Telinga : Tidak terdapat serumen, peradangan pada lubang telinga, fungsi
pendengaran baik.
7. Mulut dan gigi : Tidak ada kelainan kongenital seperti bibir sumbing, tidak terdapat
caries
pada gigi, fungsi pengecapan baik, tidak ada pembesaran tonsil.
8.Leher :
Kelenjar thyroid : tidak terdapat pembesaran ataupun kelainan
Kelenjar getah bening : tidak terdapat pembesaran dan tanda kebiruan
Vena jugularis : tidak ada pembesaran
9.Dada : Bentuk dada simetris, pergerakan dada teratur dan tidak
ada kelainan.
Jantung : Bunyi jantung normal, tidak terdengar murmur
Paru : Bunyi paru normal, tidak terdengar wheezing atau ronchi
Payudara : Ada pembesaran, hyperpigmentasi pada areola mammae, putting menonjol dan sedikit
kotor, bentuk payudara simetris, tidak ada benjolan dan rasa nyeri. Colostrum belum
keluar.
10.Ekstremitas
Atas : bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, serta tidak ada
kelainan
Bawah : terdapat oedema, bentuk simetris, tidak ada ketegangan,
varises
dan reflex patela baik.
lian eksternal : Kemerahan, Bagian vulva tidak ada oedema ataupun varises.
Tidak terdapatkeputihan yang disebabkan jamur.
12.Abdomen : Pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi
maupun benjolan tanda kelainan. Tidak ada striae.
Leopold I : TFU pertengahan Px dan pusat dan belum sering
kontraksi, pada
atas fundus teraba bagian yang bulat agak lunak dan tidak
melenting berarti bokong
Leopold II : Perut sebelah kanan teraba lebar dan panjang, berarti
punggung,
perut sebelah kiri terdapat bagian kecil seperti mengumpul
berarti
ekstremitas
Leopold III : Bagian terendah teraba keras seperti kepala belum ada
penurunan
kepala
DJJ : 142 x/ menit, teratur
Mc Donald : 29 cm
TBJ : (29 – 11) x 155 = 2790 gram
3. Pemeriksaan Laboratorium
Kadar Hb : 10,8 gr%
Glukosa Darah : 225 mg/dl
1. Pemeriksaan Lain
USG : Tidak dilakukan
NST ; Tidak dilakukan
II. Interprestasi Data Dasar, diagnosa, masalah, dan Kebutuhan
1. Diagnosa : Ny”A” G1P00000, UK 30 minggu, hidup, tunggal,
intrauterine, presentasi kepala dengan diabetes melitus.
2.Masalah : Gangguan pola istirahat dan gangguan rasa nyaman
3.Kebutuhan : KIE tentang penyakit diabetes mellitus
KIE tentang pengaturan makanan.
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial akan terjadi preeklamsi jika diabetes mellitus tidak segera ditangani.
IV. Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera/Kolaborasi/Rujukan
1. Mandiri
Memberitahu ibu tentang penyakit diabetes mellitus dan pengaturan
makan
2. Kolaborasi
Pemeriksaan di laboratorium untuk periksa kadar glukosa darah.
3. Merujuk : Tidak ada
V. Rencana Asuhan
No Intervensi Rasionalisasi
1 Menjelaskan kepada ibu bahwa kondisi ibu Ibu memahami bahwa
saat ini baik. kondisinya saat ini baik.
2 Menjelaskan pada ibu bahwa penyakit diabetes Ibu memahami bahwa usia 30
biasanya akan timbul pada usia lebih dari 30 tahun dan beresiko tinggi
tahun dan dalam keluarga ada keturunan menderita penyakit diabetes
penyakit diabetes mellitus. mellitus.
3 Menjelaskan kepada ibu tentang gejala Ibu mengerti gejala diabetes
diabetes, yaitu sering kencing,minum, makan,
cepat lelah dan mengantuk.
4 Menganjurkan ibu untuk memantau kadar Ibu bersedia memantau kadar
glukosa darah minimal 2 kali seminggu glukosa darah.
5 Menganjurkan ibu untuk memantau gerakan Ibu bersedia memantau gerakan
janinnya ( > 20 kali/12 jam ) janinnya.

6 Menganjurkan ibu untuk memantau pengaturan Ibu paham dan akan


makan dan kenaikan berat badan 0,5 melaksanakan nasehat bidan
kg/minggu,total kenaikan BB 10-12 kg.
7 Menjelaskan pada ibu bahwa diabetes bisa Ibu memahami penjelasan bidan
menimbulkan komplikasi pada ibu dan bayi dan akan selalu menjaga
sehingga ibu harus menjaga kondisinya. kondisinya

8 Menjelaskan kepada ibu untuk kunjungan Ibu bersedia datang 2 minggu


ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan. lagi atau jika ada keluhan.

VI. Pelaksanaan Asuhan


No. Hari/Tanggal/Jam Implementasi Paraf
1
2
3
4
5
6

VII. Evaluasi
No. Tanggal/Jam Evaluasi
1. 21-02-2012 S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang
diuraikan oleh tenaga kesehatan.
O : Ibu dapat menjelaskan kembali atas apa yang sudah
dijelaskan oleh tenaga kesehatan.
A : GIIP00000, UK 30 minggu, hidup, tunggal, letak
kepala, intrauterine, dengan preeklamsia ringan
P : Kontrol kembali 2 minggu lagi tanggal 24-03-2012 atau
bila
sewaktu-waktu ada keluhan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan glukosa darah
yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara
tidak efektif pada tingkat seluler. Penyebabnya yaitu Faktor autoimun setelah infeksi
mumps, rubella dan coxsakie B4 dan Genetik.
Polyuria ( banyak berkemih), polydipsia ( banyak minum), Penurunan berat
badan, Polyphagia ( banyak makan), Letih, lesu, Lemah badan, gatal, pandangan kabur,
dan pruritus vulvae pada wanita, Kelelahan, Pandangan kabur, mata kabur, Pusing, Mual,
Kurangnya ketahanan pada saat melakukan olah ra Abortus dan partus prematurus.
Pengaruh terhadap kehamilan yaitu Pre-eklamsi, Hidramnion, Kelainan letak janin,
Insufisiensi plasenta.

3.2 Saran
Sebagai saran kami, sebagai penolong persalinan kita harus bisa mendeteksi
secara dini penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan sehingga dapat meminimalkan
atau menghilangkan resiko cacat atau kematian janin. Kita harus bisa megetahui
penanganan yang tepat atau pengobatan yang aman buat kehamilan ibu sehingga
persalinan dapat berjalan secara fisiologi. Selain itu, kesadaran dari ibu untuk
memeriksakan diri selama hamil sehingga tidak dapat terdeteksi secara dini.

DAFTAR PUSTAKA

http://74.125.153.132/search?
q=cache:hYhALXaLwCAJ:www.drdidispog.com/2009/03/kehamilan-dengan-penyakit-
ginjal.html+penyakit+ginjal+pada+kehamilan&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses
pada tanggal 5 Maret 2012

http://74.125.153.132/search?
q=cache:hYhALXaLwCAJ:www.drdidispog.com/2009/03/kehamilan-dengan-penyakit
ginjal.html+penyakit+ginjal+pada+kehamilan&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz0hlLto
5o7. Diakses pada tanggal 5 maret 2012

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan Keluarga berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta
Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo : Jakarta

You might also like