You are on page 1of 57

COMMUNITY MEDICINE Ter/ Kom 31

KEDOKTERAN KOMUNITAS PS M 45
Kedokteran komuniti
Comunic 46
Harjono . 22/12/2006 yykedkom 10 yan-
kes parpurna 52

Metode lit epid 54

SP – 49 SP 49
Community Medicine : :
Suatu pendekatan yang menerapkan pengetahuan kedokteran guna
meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhn kesehatan dan keadaan Masyarakat, serta
mengintervensinya dengan benar/tepat pada kelompok masyarakat
di wilayah tertentu.

Tujuan umum :
Menyiapkan Dokter yang mampu menjalankan pelayanan-kesehatan
komprehensip untuk meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
di daerah tertentu dengan menggunakan sumber daya (manusia &
dana) yang tersedia dan mengikut sertakan Peran Serta Masyarakat

Tujuan khusus:
1.Memahami medan kerja di suatu wilayah tertentu dn menghayati kehidupan
masyarakat
2.Mampu menegakkan diagnosa masyarakat
3.Mampu menyusun rencana program serta menyesuaikan program kesehatan
secara lentur terhadap geografi dan sosial budaya masyarakat
4.Mampu memberikan Yan-Kes secara menyeluruh, meliputi usaha di
bidang promotif, preventif, kuratif, dn rehabilitatif dan mampu menangani
kasus rujukan .
5.Mampu meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam menggunakan
sumber daya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
6. Menghayati kerja-sama tim maupun lintas sektoral dalam memecahkan
Masalah kesehatan
7. Memahami Epidemiologi Kesehatan di wilayah tertentu.
8. Mampu mengadakan evaluasi hasil kegiatan.

Filosofi Community Medicine :

Go to the people
Live among them
Love them
Learn from them
Start with what they know
Built on with what they have
Sedini mungkin calon dokter terjun ke masyarakat
{mengenal masy }
Segalanya dapat diketemukan di sana (masyarakat)
Semuanya dapat dipelajari di sana { real
setting }
Kemandirian seorang dokter dimulai di sana
{membangun -
Jati diri seorang dokter terbentuk di sana
-bersama masyar }

if I hear it, I forget


if I see it, I remember
if I do it, I know

Pengalaman Belajar Lapangan. ( P.B.L)

Orientasi pendidikan dokter.


dalam pelaksanannya pendidikan dokter yang berorientasi pada
masyarakat memberikan keseimbangan pada kedokteran klinik
dan kedokteran masyarakat

Kedokteran klinik Kedokteran Masyarakat

Individu Penderita  Masyarakat /keluarga

Sakit/penyakit Problem persepsi sakit & sehat


komplikasi penyakit / penyebab penyakit
kondisi penderita agama, kebiasaan
hidup
kebiasaan hidup. tatanan kehidupan
nilai-nilai sosio-budaya
interaksi antar manusia
dinamika masyarakat
masalah lingkungan

O r i e n t a s i (Henk G.Schmidt Mack Lpkin,Jr)

-intervensi sementara Yan-kes -perhatian terjaga sebelum


&
sesudah seperti
Intervensi penyakit
-pasien: individu -individu, keluarga,
komunitas
-orientasi organ & suborgan Yan-Kes -secara sistem
-orang-2 diisolasi dari ling - -orang-2 berinteraksi dng
seke-
-kungannya -lilingnya
-berharap kepercayaan pasien -dukungan peran pada
pasien
-peran ahli -peran penolong
-beaya tidak relevan -perhatian dng beaya
seimbang
-“penting sekali teknologi” -teknologi tepat guna
-orientasi pada Diagnosis Yan-kes -orintasi keluaran secara
fungsional

Pendidikan

Di kampus / rumah sakit Fasilitas * Di kampus dan


lapangan/masyark
Laborat, Yan-Kes yg masyarakat
memadai *PKM,
peralatan, pengangkutan,
Komunikasi yg memadai

S t a f f
*Tenaga kerja yg cukup untuk jenis-jenis yang dibutuhkan
*Peran staf yg mampu memberi semangat dan cakap dlam hal-hal yg
dipelajari
*Kejelasan tanggung jawab para staf

D a n a.
*Dana yang cukup u/ yan-kes, pendidikan, penelitian.

Proses
*U/ yan-kes perawatan pasien *Yan-kes komprehensip bagi
klompok-2
serta realisasi tujuan pddk masyarakat tertentu
serta realisasi pddk

Aktivitas
*Kualitas perawatan pasien yg tinggi *Kualitas yan-kes yg baik thd
klompok-2

Tim rumah sakit Koordinasi Tim kesehatan


Pengalaman Belajar Lapangan. (PBL)
PBL memberikan kesempatan kepada MHS:
1. * mengenal masyarakat secara menyeluruh,
*bertindak dan berperan sebagai anggota masyarakat.
*memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat

2. *adaptasi kehidupan di masyarakat dan lingkungan


*adaptasi profesi dan sosialisasi profesi
*mengalami tatanan nyata ( real setting ) di masyaraka
*mempelajari ilmu-ilmu sosial yang relevans

3. *berkomunikasi secara efektif dan efisien,


*menyelesaikan problema dengan memanfaatkan SDM & SDD

4. * PBL / praktek lapangan menunjang pengalaman klinik

5. *belajar secara aktif & mandiri


* melatih kerja sama secara efektif dalam tim maupun lintas
sektor – Petugas- tokoh masy

6. *menumbuhkan & membina sikap/mental dan ketrampilan


profesional

Lingkup Pendidikan dalam COME

*Pendidikan yang sifatnya kompleks, penuh dengan kombinasi-


2
pengajaran/pendidikan kedokteran dan struktur / behavior
masyarakat.

*Orientasi kesehatan:
* mengetengahkan pengaturan kesehatan > penanganan
penyakit
* perbaikan kualitas Yan-kes  peningkatan umur harapan
hidup
* jangkauan Yan-Kes lebih luas ( individu-keluarga –
masyarakat)
* jangkauan peningkatan alokasi sumber daya/ sumber dana
* kondisi fisik masyarakat dan emosional kultural masyarakat
* melibatkan peran serta masyarakat
* Dokter –seorang- tidak diharapkan menangani sendirian
sejumlah
kesehatan.

*Masalah pokok: 1. Kebutuhan tim kesehatan (dalam gagasan)


2. Kebutuhan memperoleh ilmu-ilmu sosial:
*sosiologi; *anthropologi
sosial;
*psychology; *ekonomi
kedokteran
*managemen dan *epidemiologi.
3. Kebutuhan terhadap ketrampilan dalam :
* mengidentifikasi,
*menggerakkan sumberdaya masyarakat,
meliputi: -institusi formal & nonformal,
*kemampuan bekerjasama tim / lintas sektor

*Community basis: ~Jaringan fasilitas Yan-kes, berada di tetangga


dekat,
kampung, tempat kerja,
~Lokasi belajar-mengajar termasuk klinik,
rumah
u/ yang tua, institusi rehab,
~Organisasi pendidikan dll.
~Struktur pembelajaran masyarakat yalah:
*anatomi masy. *dinamika masy
*Community’s cellular biology; *community
physiology;
*Sosiologi, *anthropologi–
sosial;
*pathologi masyarakat; *memberikan obat-2
alamiah

ya
Perjalanan penyakit Siklus hidup. SDM/SDD
secara alamiah.

*sehat *umur dan ketergantungan *masyarakat


*mulakerja secara biologis *bekerja dan kemandirian keluarga *masy. sosial
*mulakerja timbul gejala-2 *adjusment – mid life *ketidak-akraban sosial
*maintenen *saling beradaptasi *keakraban sosial
*keadaan kritis. m. r. s *mencari identitas, *dukungan keluarga
*rehabilitasi *ketergantungan masa kanak-2*kemampuan individu

Konsep diagnosis komunitas. (sebagian)

Individu Masyarakat
* auto anamnesis Anamnesa *orientasi
* hetero anamnesis mengenai ( seni komunikasi ) *observasi
* keadaan : * wawancara
/keluhan/gejala/penyakit * kuesioner

Pemeriksaan
*Inspeksi *survey-rimer/sekunder
*Palpasi - kualitas / kuantitas
*Perkusi *pengumpulan data –
*Auskultasi -instansional –lingkungan
*P. Laborat *P/Laborat (gizi, anemi/tb/kusta

Diagnosis
*Diagnosis banding *Hasil
analisa
Diagnosis pasti
*Prioritas masalah

*Terapi –jalan / inap Terapi *Intervensi / Tindakan


masyar

Keadaan penderita
Pasien telah dikenal “Pasien tidak dikenal”
Populasi-sakit,~ sebagian terkecil
Populasi risiko,~lebih besar,
Populasi masyarakat sehat ~terbesar

ya
Komponen –komponen diagnosis komunitas
1. Demografi termasuk angka-angka statistik penting.

2. Angka-angka Morbiditas dan Mortalitas (menurut umur dan


jenis kelamin )

3. Pemanfaatan Yan-Kes, termasuk KIA; tradisional healer /


dukun bayi / orang pintar

4 . Pola G i z i : *Pemberian makanan, *Penyapihan,


*Pertumbuhan anak-pra sekolah
*Tumbuh-kembang
5. Keadaan masy. Sosio-budaya; Stratifikasi sosio-Ekonomi

6. Kesehatan Mental, sebab-sebab terjadinya stress

7. Lingkungan : penyediaan air, pemukiman, vektor penyakit


meliputi pembuangan limbah/ sanitasi

8. K. A. P masyarakat berkaitan dng kesehatan.

9. Peran Serta Masyarakat .

10. Epidemiologi

11. Sumber-yg tersedia : Pertanian; Peternakan; sumber-2 lain

12. Pola kepemimpinan setempat

13.Sebab-sebab kegagalan program kesehatan masa lalu &


kesulitannya

Pelaksanaan Diagnosis Komunitas. . (menurut Gideon) ya

1. Tinjauan kepustakaan 

2. Peninjauan Lapangan (Field reconnaissance)




 3. Survei *

* 4. Memahami Perilaku masyarakat


**

** 5. Diagnosis.

Proses diagnosis komunitas ( ya )


*Penjajakan  * Hubungan timbal-balik dng Tokoh Masy *Mikir apa yg
dapat
diselidiki
& dimana

* Perencanaan survei &


kuesioner
* E v a l u a s i tindakan -Melatih p e w a w a n c a r
a
-Mengadakan pre te
st
* T i n d a k a n -Pengaturan kembali
sarana survei

P e n g a m b i l a n s
a m p e l
*Rencana tindakan prog kes . (* S a m pl i
ng )

*Umpan –Balik ke komunitas

*Pelaksanaan S u r v e i

Penyusunan L a p o r a n     Analisis data & mikirkan


impliksinya

(lihat 13 komponen diagnosis komunitas)

Wajib dilaksanakan di satu wilayah Masyarakat.

Proses Pendekatan dalam P. B. L. ya

1 Geografi Pengumpulan data:


1. Pengenalan Medan : 2 Kehidupan masy Hasil observasi
-sosial – ekon- budaya Hasil wawancara
-tata pemerintahan Hasil Quesinoner
-PSM Hasil reset & penelitian
3. Epidemiologi : Analisa data
*Der-Kes-masy Perumusan masalah
*lingkungan
*perilaku
*yan-kes
2. Diagnose Komunitas.: 1. Identifikasi masalah kes. Lokakarya
H. Problem & H.Need Hasil Titik temu
H. problem/ H. Need Kesepakataan
2. Identifikasi H. Demant Prioritas Masalah
/ H. Belief Rencana Program-
3. Kerja-sama: tim kes -Terapi
& sistem Yan-kes-
Tim lintas sektor

3. Terapi Komunitas. : 1. Menyusun rencana Program Program kesehatan


2. Yan-Kes paripurna &rujukan Terapi Pendidikan
3. P.S.M. & SDM /SDD Terapi Tindakan
Terapi Medikal
4. Evaluasi preogram : 1. Evaluasi
Program EVALUASI
Outcome pd masy. SEJAUH MANA ?????
Institusi

DEMOGRAFI. ya

Data demografi adalah angka-angka dasar : rate (Kelahiran, Perkawinan,


Kematian, Mobilitas ) ratio dan persentase.
Piramida penduduk: *Jumlah penduduk berdasar *umur, ( interval umur 4
tahun)
*jenis kelamin; * Agama; *Status perkawinan;
Pendidikan;
*Pekerjaan
**angka-angka statistik (penting )

Kelompok umur (tahun)

_________
65
______________
60-64
_________
55 – 59
_________
50-54
____________
45 – 49
______________
40 – 44
_________________
35 – 39
_________________________-
30-34
____________________________
25 – 29
____________________________________
20-24
____________________________________
15-19
______________________________________________
10 – 14
_______________________________________________________
5-9-
____________________________________________________________
0-4
--___________________________________________________________________-
12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10
12

Piramida penduduk dengan ujung atas lebat (bukan runcing )


artinya ..........?

Angka-angka penting

Jml total orang < 15 th -- > 60 th


Dependency ratio : ___________________________________ X 100
Jml total orang 15 th – 60 th dlm populasi sama

Jml. Total kematian Bayi umur < 1 th tahun lalu


I.M.R. = --------------------------------------------------------------------------- X
1000
Jml total bayi lahir hidup pada tahun lalu

Jml total orang meninggal pada tahun lalu


C D R = ----------------------------------------------------------------- X 1000
Jml total populasi pada saat survei

Jml total bayi lahir hidup tahun lalu


C B R. = ------------------------------------------------------------- X 1000
Jml total populasi pada saat survei

Jml kematian ibu akibat sebab-2 pada masa nifas dlm


satu tahun
M M R
=------------------------------------------------------------------------------------------- X 10
000 wanita
Jml total lahir hidup pada tahun itu

Jml total bayi lahir hidup pada tahun lalu


GFR General fertility rate =-----
---------------------------------------------------------- X 1000
Jml total wanita dlm populasi usia 15 - 49

Rate of natural increase = C B R - C D R


(R N I)

M i g r a s i. (emigrafi & imigrafi )

*Variabel penting dalam demografi


*migrasi vs penyakit ( penularan & penyebaran )
*pengaruh sosial – budaya – ekonomi
*tatanan kehidupan dll
*angka-angka m i g r a s i harus ditentukan dari data
retrospektif

Registrasi
R. de jure perhitungan dilakukan pada semua orang yg dinilai
sebagai warga tempat yg di survey, baik dijumpai maupun yg tidak
dijumpai pda saat survei berlangsung.

R. de fakto: perhitungan pada orang-orang yang terdapat pada saat


survei.
Untuk apa metode tsb digunakan ...? tergantung tujuan.

Status Sosio-ekonomi, Pendidikan,


dan Stratifikasi social.

*Tingkat umum kesehatan sebagian besar ditentukan oleh status –


ekonomi dan
Pendidikan orang-orangnya.
*Stratifikasi sosial sering dihubungkan langsung dengan penyakit,
morbiditas dan
bahkan mortalitas dan disabilitas.
*Bagian komunitas yang sangat kekurangan dan tidak berpendidikan
memiliki
angka mortalitas dan malnutrisi serta infeksi tinggi.
*Diagnosis komunitas harus melihat dengan jeli ketidakseimbanganini
dalam
kesem- patan hidup dan gaya hidup, hingga dapat memusatkan
perhatian
kepada bagian komunitas yang berada dalam keadaan yang tidak
menguntungkan
*Indikator penilaian biasanya dengan ukuran per 1000 penduduk,
orang dewasa
berumur di atas 20 th., bersekolah anak lebih 7 th,
*Status gizi anak merupakan index tingkat pembangunan yang baik.
*Tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan status gizi,
penggunaan
Yan-Kes.

KEBUDAYAAN DALAM KOMUNITAS

KELUARGA

Keluarga merupakan satuansosial yang melandasi sosietas, baik


keluarga inti maupun keluarga berkembang. Rumah tangga & Keluarga
(household & family )
Rumah tangga :orang-orang yg tinggal dlm kompleks
yang sama
Keluarga inti (Nuclear family ) t/a Bapak – Ibu dan anak-anak (sebagian)
Keluarga berkembang (Extended family) t/a Bapak-Ibu anak-anak dan orang-
orang yang masih sedarah dan atau kakek+nenek

Keluarga sebagai satuan social .


Keluarga ditegakkan lewat lembaga perkawinan yang diterima secara
hukum
dan social.
Perkawinan diartikan sebagai persatuan antara seorang pria dan wanita
yang sedemikian rupa sehingga anak-anak yang dilahirkan oleh wanita itu
dianggap syah dari kedua suami isteri tsb. Dalam perkawinan, timbul hak-
hak monopoli mutualis sexualitas dan monopolistic atau mutual partial
terhadap pelayanan pihak lainnya dalam pekerjaan dan rumah tangga.
Perkawinan berlandaskan factor sosio-kultural, menentukan carahidup suatu
masyarakat yang akhirnya mempengaruhi kesehatan.
*Merupakan satuan sosial yang melandasi sosietas
*Sebagai satuan sosial yang paling awal dan sebagai penyebab
Sosialisasi
perorangan (socialization of individual )
*Proses sosialisasi dalam keluarga dimulai segera setelah bayi
dilahirkan
*Setiap keluarga memiliki standar perilaku tertentu (sendiri)
*Metoda yg dibatasai secara kultural dalam membesarkan anak
dapat
menimbulkan p r o b l e m k e s e h a t a n. dalam perkembangnnya
*Sebagian sosietas mengingkari perawatan g i z i dan e m o s i o n a
l
yang diperlukan karena adanya tradisi kultural
*5 proses sosialisasi dalam keluarga :
1. food training : ASI exclusif; Penyapihan; PMT < 6 bulan ( ya)
2. toilet training : diabaikan
3. indipendence training: agar berdiri sendiri; tidur sendiri (kamar)
4. sex education: ortu tidak tahu sampai seberapa jauh yg
diberikan
5. aggresion control training: latihan pengendalian agresi –
kadang-kadang dibiarkan atau dihukum

Keluarga sebagai satuan-biologis


* memainkan peran prokreasi penting – harus mentaati nilai-2
komunitas
* berpengaruh pada penyakit-2 yg dipindahkan secara genetis

Keluarga dan status ekonomi.


*Status ekonomi keluarga berpengaruh thd perkembangan fisik &
mental anak
*KK biasanya pria
*Pada banyak keluarga a y a h merupakan satu-satunya sumber
pendapatan.

Keluarga dengan penggunaan pangan. .


*Kepercayaan ..............................) pengaruh pada g i z i keluarga
+/-
-kebiasaan .............................. ) ibu hamil (ibu ASI) makan
makanan tttu
-aturan-aturan / nilai-nilai tttu )
*Makanan ttu dipercaya sebagai “obat”  hanya boleh dikonsumsi
orang tttu
-singkong  obat atau racun ?
-bahan tttu tidak perlu dimasak –langsung dimakan pd
acara-2 tttu

Keluarga dan Kesehatan


*Penyakit-penyakit keturunan (Hipertensi, DM, Sicle cell anemia )
*Pemanfaatan Yan-Kes K.B. –mensejahterakan keluarga (Keluarga kecil
Bahagia)
K.I.A. / Kependudukan
*Ayah yg punya banyak anak laki-laki,biasanya memegang status sosial
yg tinggi
*Ayah dengan banyak anak perempuan “pegang status kemakmuran”
post nikah.

Keluarga dan Kebudayaan serta Penyakit.


*Persepsi Sehat & Sakit
*Budaya membatasi konsep-konsep etiologi penyakit, metode D/ dan
Terapi
* d i a r e pd bayi -- “ngenteng-entengi”; “proses menjadi lebih
pintar”
* p a n a s pada anak karena proses tumbuh gigi nya

K. A. P . (Keluarga) dengan penyakit. (ya)


* Epilepsi------------------) Korban / mereka yang menderita
*TB ----------------------) terkadang “ditolak” haknya
*Kusta-----------------------) oleh komunitasnya
*Penyakit Kulit (Herpes Zoster)------ )
*Penyakit menular --------------- )
*Penyakit Jiwa--------------- )
*Penyakit Kelamin ------------)
*Kemandulan --------------)

STATUS G I Z I. (bacaan)
G I Z I : memberi makan tubuh dengan baik :
pertumbuhan  KH vitamin
pemeliharaan  Protein elemen mineral Fe, Zn, Cobalt,
Iodium
reparasi  Lemak air
Pemilihan makanan secara naluri tidak selalu menghasilkan gizi baik
Pokok (asal) makan  G i z i baik ?  belum tentu
Hal-hal yang perlu diusahakan perubahan kebiasaan
makan ... ?
Hal-hal yg menghalang-halangi perbaikan makan
* Ketidaktahuan & prasangka
* Adat kebiasaan
* Kesukaan yg tidak baik dan iklan palsu
* Lekas puas
* Kemiskinan
GIZI BURUK : *Pengambilan makan
*Fungsi organ kurang baik
*Adat kebiasaan
*Kemiskinan

Komponen diagnosis – Penilaian status G i z i .


Tujuan Penilaian G i z i
1. Kelompok G i z i risiko tinggi
2. Memberikan Informasi Dasar kepada Program Kes.
3. Menyusun daftar Prioritas Perawatan G i z i & Kesehaaaaatan lain
4. Mengevaluasi dampak suatau program Penanganan G i z i

Penilaian status Gizi harus diambil lebih dari satu kali kejadian suatu proses yang
berkesinambungan ..?
1. Sering terdapat beberapa variasi, mengikuti musim perlu diulang pada
musim berbeda.
2. Menentukan tujuan penelitian : * prevalensi malnutrisi
* Klp. Umur / jns kelamin
* Faktor yg mempengaruhi status-gizi
* Sumber-sumber bahan
3. Menentukan Metode penelitian .

Metode Penilaian Status Gizi : (ya)


1. Lit ttg Diet dng Kuesioner ; pola makan
2. Anthropometri – faktor ecologis
3. Lit klinis
4. Lit. Laboratorium
5. Lit dng kuesioner

Problem G i z i suatu daerah :


1. Malnutrisi Protein Energi (MPE)
2. Anemia G i z i
3. Defisiensi vitamin / mineral
4. Defisiensi Y o d i u m
* G A K Y.
( pelaksanaan pemeriksaan klj. Gondok di lapanagan) (contoh)
Grade 1 : Kelenjar Gondok dapat diraba
Grade 2 : Kelenjar Gondok terlihat bila kepala dalam
posisi normal
Grade 3 : Kelenjar Gondok sangat besar tampak dari
jauh.

G i z i di Posyandu direkam dalam Balok S K D N

S = Semua Balita di wilayah kerja


K = Semua Balita terdaftar punya K M S
D = Semua Balita yang ditimbang
N = Semua Balita yang naik BB NYA

B B L R : *Berat badan lahir rendah ( adalah pengukuran kasar dari


pertumbuhan
intra-uterin dan keadaan g i z i ibu yang terakhir
*BBRL abnormal umumnya menunjukkan gangguan
intra-uteri

Faktor penyebab : G i z i ibu; Sosio-ekonomi rendah


Penyakit –penyakit; Tinggal di tempat yang tinggi
Keadaan-2 menyebabkan insufisiensi placenta
Bayi dengan BBLR punya * prevalensi komplikasi neurologi &
intelektual tinggi
*hiperbilirubinemia
*kesulitan menyusu
*hipoglikemia
*meningkatnya mortalitas.

POPULASI

Sehat
Tanpa gelaja / keluhan
Sakit
dng gejala /
keluhan

hubungan dng hubungan dng


penyakit penyakit
penyakit Keadaan sakit
Abnormalitas sosio-budaya abnormalitas
Biomedis

Mencari pengobatan Mencari


pengobatan
tradisional medis

Berhasil gagal Berhasil


Knowledge, Attitude, Psychomotor. ( K. A. P ).
Data-data K.A.P. diperoleh dengan survei.
Perorangan.
* PHBS. –kebersihan: pribadi / keluarga
penggunaan alat-alat kebersihan utama +
tambahan
alat penerangan
* G i z i : Pola makan – bahan makanan; proses pemasakan;
penyajian
- penyimpanan; aalat-alat makan;
dapur

* Sarana air bersih: -sumber air; tempat menyimpan;


pemanfaatan
-alat-alat yg berhubungn dng air

*Pemukiman : - Rumah sehat - ? ventilasi cahaya/udara; lantai;


atap/plafon
- sumur; kamar mandi; jamban.
(kepenuh ssak)
- halaman; tanaman; toga --?
*Lingkungan: - ternak & kandang ternak; tempat sampah &
pengolahan
- pemrosesan limbah RT & manusia

*Penyakit-penyakit: 10 (5) besar penyakit: ISPA; Tb; Kusta; G.E.


peny. kulit
- natural history of disease (gejala-gejala dini )
- tanda-tanda yg perlu diperhatikan; sebab-sebab
terjadinya;
- cara-cara penggulangan; pengobatan
- host – agent - environment

Health Need >< Health


Demant
I Health Belief I
Kebutuhan Kesehatan Permintaan
Kesehatan
Kebutuhan Kes. yg K. A. P
masyarakat
dirasakan masy.
= Permintaan –kes. masy. K : Pengetahuan
ttg penyakit
= Kebutuhan yg tak diketahui Gejala-2 dini <>
sehat & sakit
(sangat perlu diketahui dokter) Pengalaman saat
dirawat & sikap
Diagnosis komunitas Yan-Kes yg
ditawarkan --?
Terapi komunitas ( Fasilitas yg tersedia
)-
(Bagaimana–kapan–oleh
siapa–beaya?)
(Yankes Pmerintah /
Swasta / Tradis)
Yan-Kes yg ditawarkan : Misi agama / Perusahaan
Siapa yg memberikan
yan-kes
Keinginan -2 yg kurang
diungkapkan

masy.
Attitude - sikap
pengalaman/
perhatian
Psychomotor: Perlakuan
yg diterima
MENENTUKAN PRIORITAS ya
(Berdasar Analisis Kebutuhan dan Permintaan
Kesehatan )

Dengan Diagnosis Komunitas dapat dikenali berbagai


kebutuhan (need) dan permintaan (demand).

KEBUTUHAN PERMINTAAN

I. tidak d i a k u i tidak d i m i n t a
II. diakui tidak d i m i n t a
III. diakui diminta
IV. dibutuhkan diminta

Petugas harus mampu mengubah Kebutuhan yang tidak dirasakan

menjadi Kebutuhan yang dapat dirasakan (K-diakui  P tidak diminta)

Kebutuhan dan permintaan dapat tumpang-tindih (meskipun


tidak sepenuhnya)

Keterbatasan D a n a, kelangkaan sumber-2 pendapatan yg


permanen,
kebutuhan yang mendesak thd Yan –Kes yg lebih
luas.
I
I
^
disusun Perencanaan, Pengevaluasian dan Perencanaan –ulang
untuk menciptakan kemungkinan perluasan permintaan kedalam
bidang Kebutuhan yang belum tecakup

Memperkirakan B e s a r a n (magnitude ) Kebutuhan


kesehatan

BESARAN ( B ) = F X ( NK + NE ) F = frekuensi
NK=nilai kemanusiaan
NE =niali ekonomi
FREKUENSI= insidensi, prevalensi, mortalitas
Prevalensi nilainya dipengaruhi oleh insidensi
maupun leh
durasi, merupakan parameter terbaik
untuk frekuensi.
Point prevalence rate nilainya berubah-
ubah; PPR sebesar
1% pada TBC merupakan problem serius,
namun untuk
kasus Schistosomiasis bisa diabaikan.

NK=nilai kemanusiaan ditandai dengan :


Penderitaan jasmani; (nyeri, discomfort, rasa
terganggu)
Penderitaan rohani; ( rasa takut, cemas,
dikucilkan, risiko cacat
Kekacauan social. (pribadi, keluarga, komunitas)

Perhitungan NK.
NK =penjumlahan semua skore di atas
= Penderitaan :Jasmani + Rohani + Kekacauan social
+ Disabilitas

Ciri-ciri NK
Tingkat Pendert.Fisik Pedert, jiwa Disabilitas Kekacauan sosial
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penderita 0–3 0–3 0–3 0–3
Keluarga 0 0–3 0–3 0–3
Masyarakat 0 0 0–3 0–3

NE= Nilai Ekonomi


Konsekuensi utama penyakit dan disabilitas adalah berakibat pada
ekonomi.
Bagi penderita & keluarga penyakit mrpk hilangnya penghasilan,
serta banyak sekali menyedot beaya

NE = skore (kerugian) - skore (perolehan)

Penentuan NE secara tepat perlu penelitian kasus-2 sosial.


Konsekuensi utama penyakit/disabilitas adalah besarnya beaya
yg ditanggung –inilah nilai ekonomi
Tanggungan beaya oleh individu / keluarga dampaknya dirasakan
oleh Masy
Masyarakat kehilangan Anggota yg aktif dan kreatif.
Dalam keadaan disabilitas –fungsinya diambil alih orang lain –perlu
beaya.

Pt -- Pt Min Pt = angka point prevalence


B = 3 X ------------------------ X (Skore NK + Skore NE)
Pt max – Pt min

B = besaran

Point prevalence dari problem yg amat mendesak = Max. Point


Pt yg terkendali = min point
Angka 3 menunjukkan frekuensi maximum

MEMPERKIRAKAN PENGELOLAAN KEBUTUHAN KESEHATAN.

Sejauh mana peny/cacat atau kematian dapat dikendalikan ?

Faktor yg perlu difahami: Natural History of desease (–faktor


Penyebab)
Dasar pengendalian secara sederhana adalah POPULASI dan
BEAYA

Klasifikasi tindakan pengendalian.

Penyakit Primer Sekunder


Tersier
----------------------------------------------------------------------------------------
Tuberkulosis BCG Diagnosa
Rehabilitasi
Hygiene umum + terapi
Gizi

Malnutrisi - Makan lbh banyak Diagnosa +


Protein Energai Gizi Terapi
Pendidikan Gizi
Imunisasi Rehabilitasi
KB
Profilaksi
Polimyelitis Imunisasi Istirahat dlm
Fisoterapi
Higiene keadaan panas
Rehabilitasi fisik

Rehab.vokasional

Tolok ukur keberhasilan tindakan pengendalian.


1. Manfaat.  perlu uji klinik yang baik
2. Efektivitas.  sejauh mana tindakan tsb dpt
disediakan/diterapkan
Pada semua penduduk.
3. Efisiensi.  sejauh mana suatu tingkat efektivitas dpt
dicapai dng
Anggaran personil dan penggunaan sumber
minim.

MA = manageabilitas=bisa terkelolanya suatu tindakan.


MA = Skore manfaat + Skore efektivitas + Skore efisiensi

Prioritas kebutuhan ditentukan berpedoman Besaran dan


Mangeabilitas

Kemampuan mengelola kebutuhan komunitas.


Tergantung dari: 1.Cara-2 pengendalian yg tersedia :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Imunisasi,
c. Kebersihan Lingkungan
d. Pengobatan  rehabilitasi
2. Kelayaan –feasibilitas-
3. Beaya

Contoh I. Tuberculosis.
Insidensi 1.5 % ; Prevalensi 3.5 %
Durasi (lama terjadi ) tergantung pengobatan : 1. 1 – 1 1/2
tahun
2. 3 – 4
tahun
Fatalitas kasus tergantung pengobatan rata-rata 20% Kematian
o.k TBC sekitsr 10%
Mayoritas umur yg meninggal 20 – 40 Th.
Pengelolaan.:
A. Pengobatan harus efektif, murah
Problemnya Case finding dan case holding
Hasil terapi : sembuh dan menghapus sumber penularan
B. Imunisasi BCG ; memberi perlindungan 20 – 80% Cakupan
“dikejar”
C. Pendidikan kesehatan: a. hygiene, b.pengenalan dini, c.
perlindungan
D. Gabungan A,B,C.

Contoh II Malnutrisi Protein Energi (MPE)


Prevalensi MPE bentuk klinis 1 – 5% pd usia pra sekolah
MPE bentuk sub klinik 20 – 60 %
Insidensi sulit diukur
Durasi bervariasi : serangan MPE dari bbrp minggu – s/d
malnutrisi
Angka fatalitas tinggi 20 – 80% kasus klinis MPE, sub klinis sulit
Ratio proporsional mortalitas 5 – 10%

Pengelolaan.
1. Pemulihan gizi – kuratif. – memberikan makanan
tambahan pada
Kasus PME ringan. Kasus-2 MPE berat perawatan di RS.
Hambatan: Penyelesaian tsb tidak dpt berlangsung terus
Pola organisasi penanganan dan pelaksanaan.
2. Pemulihan gizi – suatu upaya pendidikan pada Ibu-ibu dalam
menggunakan
bahan-2 pangan dan sumber yg ada setempat
Pengolahan, Penyajian, Perilaku makan
Pemulihan gizi tidak perlu beaya besar.
3. MPE merupakan penyakit kemiskinan.
Perbaikan Pertanian, Perluasan kesempatan kerja, peningkatan
pendapatan. rasanya masih dalam bayangan.
4. Tindakan Preventif. : Pengaturan jarak anak kesempatan memberi ASI
lebih lama ( KB )
5. Tindakan preventif.: Imunisasi, Pencegahan Malaria, Pendidikan Gizi
Pemberantasan penyakit cacing.
6. Metode 1, 2, 4, dan 5 dapat dilaksanakan secara serentak.(Yankes K I A ) ?
Documentation of learning as reflected in the students’
statements.

1. We have been able to interact with the community, and we have


been able to gain some knowledge about the people’s way of life,
which will help us in the future COBES posting e.g methode of
approach to the community

2. We have been able to identify some of the people’s health


problems and need, which will enable us to plan waysof helping them
infuture.

3. COBES enabled us to have a broad view of the scope of


problems a doctor encounter in a rural community . This view have
obvious advantages if one is posted to a rural community later in life.

4. We have had the benefits of seeing health problems in real life


and their relation to the community such that when we read about
them in our course, we will have a better grasp and understanding .

5. We have had the opportunity to do creative work, tackling


problems as they arise, formulating possible hypotheses from
observations

6. The problems and challenges we saw open to a medical doctor


stimulated our interest more toward the study of medicine

7. We have been able to work harmoniously as a team, marking


constructive suggestion and criticism where applicable.

TERAPI KOMUNITAS
Intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat.
psm 45

ter mas olpetug 45

ter masy com d 48

Metod sur 54
Terapi masyarakat berdasar D i a g n o s a masyarakat.
Diagnosa masy. adalah hasil kesepakatan health need & health demant

Pengenalan medan

Survey
Masalah kes. Masy ----------------------------- Keinginan (kes) masy
(health need) .....   ……. health demant
Prioritas masalah -----L o k a K a r y a ------ Prioritas masalah
(versi petugas/mhs) (versi masyarakat)

MUSYAWARAH - MUPAKAT
komunikasi efektif & efisien

D I A G N O S A MASYARAKAT

Manfaat diagnosa masyarakat dalam


intervensi :
1. Dx/ menunjukkan ada problem yg memerlukan prioritas perhatian 1, 2
2. Dx/ menimbulkan perhatian & rasa keterlibatan 3, 4,5,6
3. Dx/ memberikan data dasar guna evaluasi program
4. Dx/ untuk melatih Petugas dalam pekerjaan masyarakat

Arti diagnosa masyarakat dalam pelaksanaan


COMMED

1. Memberikan informasi yg relevan dan up to date


berdasar:
a. data demografi
b. data epidemiologi
c. data sosio-ekonomi
d. data fasilitas kes. dan pemanfaatan Yan-kes

2..Membantu menyusun rencana pemecahkan


Masalah Kesehat.
terhadap kelompok sasaran / kelompok prioritas
a. bayi dan atau balita
b. P U S
c. Pekerja dengan r i s i k o (bahaya penyakit &
akibat kerja)

Dx/ menimbulkan perhatian & rasa keterlibatan

1. Sebagai “Pendekatan baru” pada Yan-kes primer.


*. yan-kes primer difokuskan pada pendekatan atas
upaya
memenuhi kebutuhan kes yg di r a s a k a n
masy.

2. Pendekatan pada Partisipasi masyarakat


* Masyarakat sebagai s u b y e k k e s e h a
tan

3. Pendekatan lintas sektor dlm hubungan kegiatan


Yan-Kes,
dng : * Pendidikan ; * Pertanian; *Perumahan,
dll.

4. Menciptakan konsep Yan-Kes yang multi


disipliner -
* menimbulkan rasa tanggung-jawab

“JIWA” TERAPI MASYARAKAT

[Masyarakat sendiri harus menyadari masalahnya (Kes)


kemudian meningkatkan Yan- Kes primer ]

1. Harus bersama-sama Masyarakat :


mengajak/meningkatkan PSM (Peran Serta
Masyarakat) :
sumber daya, sumber dana yg dimulai sejak
pengenalan
medan  diagnosa masy.  masyarakat sudah
dilibatkan
(Subyek pembangunan kes )

2. Lintas sektor : Intervensi bersama dengan instansi terkait,


. *Pendidikan;
*Penerangan,
Puskesmas < > *Agama,
difasilitasi P a m o n g.
*Pertanian &
*Pertenakan )

SIFAT TERAPI MASYARAKAT

1. Penanganan kasus perorangan (per kasus enyakit)*diusahakan


harus dengan tingkat k e b e r h a s i l a n t i n g g i agar
mampu m e n g g u g a h k e s a d a r a n masyarakat

2. Masyarakat b e r p e r a n a k t i f dalam memecahkan problem


kesehatan.

3..Yan–Kes merupakan bagian t e r p a d u dalam sistem Kesehatan


secara luas maupun dari keseluruhan pengembangan sosio-eko
-nomi

JENIS – JENIS TINDAKAN MASYARAKAT.


I. MERANGSANG P S M DALAM YAN-KES
PRIMER..

1. Y a n- Kes primer(PKM)
secara universal harus mudah dijangkau.

*PKM menawarkan: ( U P K ) BP, UGD, Rawat Inap, KIA,


PONED, POSTU, PUSLING, POSYANDU, POLINDES,
POLI-POLI ( Lansia, Peduli remaja)
mudah dijangkau oleh perorangan , keluarga serta
kelompok
komunitas / dengan sarana yang dapat diterima oleh
mereka lewat PSM dng beaya terjangkau – m u r a h

*Upaya merangsang PSM dalam Yan-kes primer mrpk masalah


yg penuh tantangan baik K.A.P. masy maupun dlm hal
waktu & tenaga

2. Y a n - K e s berdasar masyarakat
(komunitas)
Masyarakat sebagai s u b y e k k e s e h a t a n( titik sentra)
Masyarakat harus p e d u l i dlm m e n i n g k a t k a n :
Derajat Kesehatan Masyarakat
Pencegahan penyakit
Kegiatan pengobatan

Struktur pendukung !!! ?


~`~~
a. Pendekatan multi disipliner + pendekatan tim.
Pekerjaan sebaiknya dilaksanakan bersama Instansi lain-
terkait: * Petugas kes (Perawat, Bidan, Nutrisien) &
* Petugas Pembangunan & Pembangunan Desa &
* Petugas Pencatat – Penghitungan

b. Kesamaan pandangan Masyarakat dng Petugas


PSM masy. mencakup pembahasan problem –kes dan cara
pemecahan-nya.
Perlu pendekatan yg bijaksana dengan meningkatkan KAP
masy.

*Peningkatan PSM:
KKD lewat pendidikan   pengalaman
lapangan )
Unsur Ilmiah   Unsur
pengalaman masy
Teori Kedokteran Kepercayaan
Perumahan – jamban - pekarangan
Sanitasi – higiene ma-min
cara hidup
e.g. budaya   health belief
c. Membangun struktur masyarakat.
* Mengenali berbagai problem kesehatan
. *Mengenali kebutuhan kesehatan
*Membahas struktur untuk Yan-Kes Primer.

I
Membangun Panitya Kes- Masy (dng bimbingan
Petugas)
* Kader Kesehatan Desa (KKD)
* Paguyuban K B
* Kegiatan g i z i (konsultan)
* Paguyuban Lansia
* Tradisional healer ?
Yan-Kes atas dasar komunitas V S Yan-Kes atas dasar Konvensional
yg sudah--mapan

P. S. M   Struktur
pendukung ?

Keduanya tidak dianggap bertentangan,


namun sebagai pengkayaan & saling melengkapi

Sistem kesehatan yg ada harus mampu memberi bimbingan


kepada masyarakat yang lebih luas

Pendidikan dan Penyuluhan


* Pelatihan dengan contoh –contoh.
di upayakan
I
Legalitas  ...........I...............  Hukum

II. PENDIDIKAN KESEHATAN (11)

(Satu bentuk Yan-Kes yg memberikan i n f o r m a s


i)

A. Peranan P e n d i d i k.

*Memotivasi penduduk  mengambil dan


mempertahankan
sikap dan kebiasaan se hari – hari yang akan menurunkan
risiko penyakit dan memperbaiki status kesehatan.
(jangan terlalu cepat dirubah)

*Menyebarkan Informasi YanKes adalah sarana untuk men -


Jangkau penduduk dlm jumlah besar, menggunakan media
masa : Radio, Surat kabar, Poster / Pamflet

*Mengutamakan Program Pendidikan Usaha Problem Solving,


yg berorientasi kepada individu / keluarga / masyarakat

B. Peran Serta Masyarakat (dalam pendidikan


kesehatan)
*Diag. Masy dan umpan balik hasil-2 harus menimbulkan g e l o r a –
p e r h a t i a n dan motivasi komunitas menjadi bentuk tindakan.

*Masyarakat ingin mengethui lebih banyak problem kesehatan serta


cara pemecahannya.
*Masy. mendapat kebebasan seluas-mungkin terhadap pertemuan
kelompok-kelompok tertentu dalam membahas & mendiskusikan
pelaksanaan Pddk-kes Masy. harus diperbolehkan usul metoda
peleksanaan pddkan yang pas. (Pddk Andragogi )  PSM 45

C. M a t e r i p e n d i d i k a n sinkron dengan :
(T-12)
Diagnosa masyarakat ( * K A P masyarakat; ** Pola
penyakit menular )

* Dx/ K A P M a s y a r a k a t
a. problem menjadi jelas
b. menyusun rencana pendidikan
c. pembentukan sasaran : KKD,
Paguyuban, Klmpok minat
d. pendidikan kesehatan  Problem solving
e. program upaya preventif – promotif.

** Dx/ Pola Penyakit menular : (membawa


korban- meresahkan
-
(KLB ? )
1. Demam Berdarah Dengue
2. Malaria
3. Flu Burung
4. Thypus abd
5. Tuberkulose
6. Morbus Hansen.
7. S A R S (severe acute repiratory syndrome)

Seputar Penyakit menular


a. Apakah KLB ? meresahkan masyarakat; membawa
korban-
b. Bagimana P S M / Perilaku masy --? :
*Cuek terhadap penyebaran peny
*Lingkungan sosial –higiene sanitasi
*Jarak jangkau BP jauh/panjang, dana
*Lama pengobatan  dana ?

c. health belief  ada ramuan obtrad yg dapat menyembuhkan


konotasi negatif  merokok – “tungku berjalan”
( enak / hangat / tahan lapar )
( berfikir terang, / inspirasi - ? )
( mengurangi stress / sakit )

d. Kewajiban Penyuluh / Pendidik ( thd penyakit


menular )
* menunjukkan - gejala dini ;
* menunjukkan - bukti-bukti yg menguatkan
serangan penyakit:
( Tb, Malaria, Kusta)
- bahaya penyakit menular /
penularan
* menunjukkan bukti – berhasilnya penanganan
penyakit
* menunjukkan peluang menghindari penularan

D. K a m p a n y e Program Pendidikan Kesehatan. T 14

WHO : Kampanye formal : dikerjakan untuk mengatasi


dengan segera problem kesehatan

Kampanye termotivasi : cara-cara agar masyarakat


termotivasi mengubah K A P kes. sendiri

# Dinamika perubahan:
Perpindahan penduduk dari desa ke kota
Perubahan lingkungan dari desa ke kota
Perubahan gaya-hidup sehari-hari di tempat baru
Perubahan sistem kekeluargaan(gotong royong -?)

# Tim Pendidik harus multi disipliner


Dapat memecahkan problem & melaksanakan pendidikan kes .

# Peranan Petugas:
Mendorong / memotivasi masy/membantu menyusun rencana
serta memecahkan masalah lewat pendidikan kesehatan .

E. Metode Pendidikan Kesehatan.


(masyarakat merupakan SUBYEK yg heterogen
perlu
pendekatan lebih
intensif.)

1. Metode Keluarga. Klg I dan Klg lain


*Problem keluarga bervariasi: Ayah-Ibu -Anak-anak(balita–
remaja)
Pola hidup sehari-hari
Pola makan – gizi
Higiene – sanitasi
Pola penyakit
Pengobatan & pemberantasan
Kasus – kasus resiko
Lingkungan

* Petugas harus mampu mnyampaikan pesan-2 pendidikan


Petunjuk ttg Gizi; Imunisasi; tanda-tanda dini penyakit;
P.S.N. P H B S

2. Metode Kelompok.
( umur; jenis kelamin; latar belakang sosio-ekonomi –
budaya; kepercayaan; perbuatan seminat )

Petugas harus melakukan Pengenalan Medan


lebih dahulu .
* perencanaan secara cermat
* pra pengujian yg tepat
** menentukan Metode penyampaian: Ceramah
{ + alat
peraga }
A.V. A

Teatrikal

 Peserta dewasa : Pendidikan Andragogi


 Seminar :
*Brain storming
*Diskusi kelompok ( lebih berani
berpendapat)
*Dorongan kelompok pengamat sangat
membantu

merubah K A P.
*Umpan-balik sesudah Dx/ masy. lebih
cocok masuk dlm
kelompok

Sarana pendidikan : Buku pintar / Diktat. /


Poster / Pamflet
* Tindak lanjut pddk – disampaikan
berkesinambungan.
Kelompok diskusi konsultan – meningkatkan diskusi
perorangan.
 Petugas dintuntut lebih i n o v a t i f
dan k r e a t i f
Perlu e v a l u a s i hasil
didikan

Psm 45

III. I M U N I S A S I .

Tindakan terapi masyarakat yang terbukti sangat efektif


dan berdaya guna tinggi

*“cost effectif”cara penggulangan yang paling murah terhadap


penyakit : Imunisasi dasar:
Tetanus; Pertusis; Difteri; Campak; Tuberculose

Polio merupakan pilar utama

Hepaititis “ situasional “ -- ! ?
tergantung daerah

Tujuan imunisasi:Memberikan kekebalan pada enam penyakit


Menanggulangi penyakit menular
Meningkatkan kualitas generasi mendatang
Terapi masyarakat yang berdampak bagus
( untuk promosi  need & demant )

Perlu perhatian secara serius :


1. Perencanaan yang matang dilanjutkn p e l a k s a n a a n
a. kelompok rentan: Balita; Anak; Bu mil
b. kelompok risiko karena pekerjaannya ( staf medis,
paramedis dan yang memerlukan.)
2. Kuantitas cakupan - wajib memenuhi target. –
*tergantung tujuan jangka pendek
*tergantung tujuan jangka panjang
3. Mempertahankan cakupan.

Pelaksanaan: BCG diberikan sejak bayi T18


Polio umur 3 bl - 14 bl -- 3 kali
DPT (dif-pert-tet) umur 3 bl–14 bl  3 kali
Campak umur 9 bl – 14 bl: 1 kali PIN
TBC umur 3 / 4 bl -- 1 kali
TT-1 untuk calon ibu atau Bu mil (usia 3 bl)
TT-2 ibu setelah melahirkan

Tahap kedua : Hepatitis B 1) I  2) stlh 1bl    3) stlh 6 bl


MMR
Booster Imunisasi diberikan dengan interval waktu(cukup) 4 minggu.?

Cakupan imunisasi dipersyaratkan ( target) > 90% --- ?

Imunisasi merupakan usaha menurunkan penularan penyakit


dengan mengurangi kumungkinan pertemuan antara Orang peka
dengan Sumber penularan lewat peningkatan proporsi mereka
yang kebal sebagai penghalang antar penderita penyakit
menular dengan mereka yang kebal

1. Peka >< Peka 2. Peka >< Penderita 3. Peka >< Kebal

4. Pend. >< Pend. 5. Pend >< Kebal 6. Kebal >< Kebal

Seputar Imunisasi.
Cacar telah berhasil dibasmi.
Imunisasi POLIO sebagai salah satu pilar imunisasi
( diintensifkan membasmi POLIO )

WHO membasmi Polio denga 4 langkah


1. Imunisasi rutin 3 dosis – dng cakupan tinggi
2. Imunisasi masal (PIN) 2 X per tahun, interval 1 bulan
selama 3 tahun berturut-turut
3. Surveilans yg baik u/ kejadian lumpuh layuh –akut non
trauma pada penduduk < 15 th
4. Mopping-up (imunisasi masal dilakukan “door to door”
di wilayah yg diduga masih terjadi penularan

Penyakit menular tidak akan dapat ditularkan bila penderitanya


tidak pernah kontak / bertemu dengan individu yang masih peka.
Penderita >< Peka

Penularan penyakit terjadi bila orang peka bertemu dng sumber


tular.
Peka >< Penderita

Semakin banyak orang-peka semakin besar kemungkinan terjadi-


nya kontak antar sumber tular dengan mereka yang peka.

Imunisasi orang dewasa

Hepatitis B; Infuenza; Thypoid; Rabies; Yellow fever; Enchephalitis


(Japanese B enchep); Yellow fever

American Society of International Medicine Atlanta 2001 :


Imunisasi orang dewasa:*dapat mencegah kematian10X anak
*menekan beaya thd kesakitan
*meningkatkan produktivitas
*diberikan sesuai indikasi

Orang > 60 th – Imunisasi pneumokok

Syarat: Sehat,
Tidak alergi thd campuran reaksi
Perlu booster setelah jangka waktu tertentu

Epidemi –(wabah penyakit menular) suatu penyakit yg berjangkit


dengan cepat dlm suatu daerah yg luas (penyakit tsb bukan asli
daerah itu)
Endemi: suatu penyakit asli yg berjngkit didlm suatu daerah
Pandemi – wabah raya

*
Potensi penularan penyakit pada populasi yg seluruhnya
peka(virgin)
disebut basic reproduktive number ( Ro)
Ro berupa rata-rata jumlah orang terinfeksi secara langsung oleh
seorang penderita selama masa menularnya, bila pend masuk dlm
polpulasi yang seluruhnya peka

Ro = c x p x d = cpd
c= jumlah kontak per unit waktu
P= kemungkinan penularan per kontak
d = lama pend mampu menularkan penyakit

Ro tidak hanya spesifik untuk satu agen tertentu tetapi spesifik


pula untuk agen tertentu, pada populasi tertentu, dan pada wkt ttu.

c = kemungkinan kontak pada wilayah padat penduduk berbeda


dng wilayah kurang padat

 Ro campak di pedesaan akan lebih rendah drpd di perkotaan

P= kemungkinana penularan per kontak , berbeda antar waktu


 Ro DBD akan tinggi pada saat puncak –kedapatan vektor dan
turun sesudahnya.

Pola suatu penyakit yg baru masuk kedalam suatu populasi


tergantung pada Ro

Ro < 1  penyakit akan menghilang


Ro = 1  penyakit akan menetap
Ro > 1  penyakit akan meningkat menjadi wabah
Penyakit yg menimbulkan kekebalan – R akan mengecil

Kekebalan kelompok (Herd Immunity)


(-Kekebalan yg ada di populasi )

*Cakupan imunisasi tinggi akan meningkatkan Herd imunisasi


dan menurunkan R

*Penurunan R dpat dicapai lewat terjadinya Infeksi secara alami


atau diberikannya Imunisasi

*Penyakit dng R=4 , -dalam populasi yg seluruhnya peka, setiap


kasus akan menulari 4 orang lain.

*bila 25% populasi sudah kebal, salah satu kontak yg


seharusnya
menghasilkan penularan, ternyata hanya bertemu 1 orang kebal,
sehingga yg tertular hanya 3 orang jadi R=3

*seandainya yg kebal naik menjadi 75% , penularan hanya terjadi


pada 1 orang; Penyakit yg tadinya berpotensi mewabah,
akhirnya hanya menjadi e n d e m i s saja.

*semakin lama R menjadi semakin kecil  R < 1 akhirnya


Penyakit akan menghilang dari populasi.

*keadaan diatas sebagai perkiraan dimana kekebalan klompok tsb.


tersebar secara merata dalam populasi

Penentuan cakupan Imunisasi (yang dibutuhkan).

Proporsi penduduk yg kebal sebanyak f, maka f = 1 x.


Penyakit dengan rata-2 penularan adalah Ro, maka kontak yg tak
menghsilkan penularan yalah fRo, jadi penularan yg berhasil
Ro – f Ro

Agar infeksi tidak menular / menyebar Ro – f Ro harus < 1


(seluruhnya peka)
Ro – f Ro < 1
 Ro – 1 < f Ro
 f > {(Ro – 1)/Ro}
 f =1- 1/Ro

Campak di satu negara dng Ro=15


Cakupan Imunisasi harus > 1- 1/15 = 0.94 atau 94 %

Pengaruh Imunisasi terhadap Pola Penyakit.

Orang tua (telah) pernah terserang penyakit sewaktu usia anak, ini
disebut penyakit anak , untuk hal ini Ro dapat diperkirakan dari rata-
rata umur sewaktu terserang, yaitu

Ro = 1 + L/A --- L= umur harapan hidup (60 th)


 A= umur anak sewaktu kena infeksi ( 3th)

Ro = 1 + 60/3 = 21
f > 1- 1/Ro  f = 1-1/21 = 0.9524 = 95.24%
yang dimaksud bukan 95 % dari target, tetapi 95 % populasi

Contoh;
Target program imunisasi adalah seluruh bayi yg ada, namun masih
selalu ada sisa-sisa populasi peka dari waktu ke waktu sebelum
pencapaiaan tsb. Dengan dmkian setiap tahun jumlah populasi yg
peka semakin bertambah.
Pada saat proporsi penduduk yg kebal mencapai 95%, maka Ro yg
semula 21, kemudian turun menjadi (1 – 0.95) X 21 = 1.
Bila umur harapan hidup tetap 60th, rata-rata umur kena infeksi (A)
menjadi 6o: (Ro – 1) = 60 : (1 – 1 ) ... tak terhingga  tidak ada lagi

IV. LINGKUNGAN .

Dx/ masy.  menimbulkan perhatian masy.

1. Setiap faktor Lingkungan, menentukan baik/buruk kes.masy.


2. Program perbaikan Lingkungan selalu perlu penyuluhan & motivasi
3. Pelaksanaan perbaikan dilakukan olah masy sendiri (bukan orang lain)

Semua orang / Masyarakat merasa telah ikut menikmati


Semua orang wajib merasa ikut memiliki (berpartisipasi !?)
Semua orang harus merasa ikut menjaga / memelihara

A. Perbaikan Kondisi Lingkungan.


1. Sumber daya energi:
(Air; Minyak; Gas; Sinar matahari; Batubara; Geothermal)
2. Sumber kekayaan alam (Mineral; air; floura / faona)
3. Perkampungan
4. Peternakan & Pertanian(populasi ternak  flu burung
5. Struktur Industri (Pabrik; Material; Produk; Limbah pabrik)
6. Struktur masyarakat (status pendidikan & komposisi msy)
7. Sosio-budaya & norma dan tata nilai masy.

B. Kondisi Perumahan / Perkampungan. ~ Peny. Menular


Predispossing Factor: *Geografi
Perumahan & Perkampungan
Rumah Sehat -? a. Sarana air minum (sumur dll)
b. higiene sanitasi (limbah
c. pekarangan
d. kandang ternak
e. kondisi rumah per rumah
*Keluarga/ komunitas
Health belief
Habit

*Lain-Lain
Agent
Vektor Environment


 LINGKUNGAN  42

Sumber air Juml. Air P buangan Higiene Perumahan Vektor Perusakan Kll
& kualitas yg tersedia Kotoran makanan Lingkungan

K.matian
bayi  ------  -------  -----------  -------- - - -------

Konjunc
tivitis -----------
Diare
 ---------- --------- -----------

Malaria --------------------------------------------------------------

Zoonosis -------------------------------- ----- ------- - 


Peny yg pindah dr binat ke man

Schisto ---------  ---------  -------------- --------- ----- ---------


somiasis

Peny. Kulit
 ----------------------------------------

Trauma ------------------------------------------------- ------------------------------


-

Kll -------------------------------------------------------- ----------------------------------

Stat Gizi
--------- - -------------------------------- -
Penyakit

Percontohan :
< Pola Pengadaan Air Bersih >

Rencana terapi Masyarakt, disusun Proposal yang memuat:


Judul Program Terapi masyarakat, yg memuat jawaban dari pertanyaan
sbb:
1. What ........: program apa yg akan dilakukan
2. When ...... : Kapan program akan dilaksanakan
3. Where ....... : Dimana program akan dilaksanakan
4. Who ......... : Siapa yg akan meleksanakan
5. Whom ..... : Siapa saja yg akan jadi sasaran program
6.How many: Berapa besar target program ?
> Peran Serta Masyarakat<
rasa kesadaran
satu untuk semua & semua untuk satu

Pentingnya Peran-serta-masyarakat (Arrif)


tertuang dalam UU Kesehatan 1995 Bab VII No. Ps. 5, 8, 71, dan 72.

Ps. 5.
Setiap orang berkewajiban untuk ikut-serta dlm memelihara dan
meningkatkan derajad kes. Perorangan, keluarga dan lingkungannya.

Ps. 8.
Pemerintah bertugas menggerakkan PSM dalam menyelenggarakan
dan pembiayaan kesehatan, dng memperhatikan fungsi sosial sehingga
yan-kes bagi masy. yg kurang mampu tetap terjamin.

Ps. 71
1. Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan-serta dalam
penyelenggaraan upaya kes beserta sumber dayanya.

2. Pemerintah membina, mendorong dan menggerakkan swadaya


masy. Yg bergerak dibidang kesehatan agar dapat lebih berdayaguna
dan berhasil-guna

3. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara p-s-m dibidang kes.


ditetapkan dng peraturan pemerintah

Ps. 72
1. P-S-M untuk memberi pertimbangan dlm ikut menentukan aturan
pemerintah pada penyelenggaraan kes. dpt dilakukan melalui Badan
Pertimbangan Kes. Nasional yg berpatokan pd tokoh masy, dan pakar
2. Ketentuan mengenai pembentukan, tu – pok – si dan tatakerja
Badan Pertimbangan Kes. Nasional ditetapkan dng kep Presiden

PSM
Menurut WHO, PSM adalah suatu proses sehingga individu & keluarga:
a. bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan masy.
b. berkembang memberikan kontribusi dlm pembangunan
c. termotivasi untuk memecahkan masalahnya
d. memungkinkan menjadi “agent of development”

Peran petugas PSM: 1. sebagai Pembina;


2. sebagai Manager program PSM.

Pendekatan intervensi PSM:


1. Kepemimpinan (Leadership)
2. Pengorganisasian (community organization)
3. Pendanaan (community funding)

Peningkatan PSM :
1. Pemimpin PSM punya wawasan Kesuma (kesehatan untuk semua)
2. Setiap klompok PSM punya bentuk UKBM (Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat )
3. Setiap kelompok masy. mempunyai bentuk UKBM dng Karakteris-
tik kelompoknya; Masy desa – mengembangkan Dana Sehat
Masy desa – membentuk Posyandu
4. Posyandu; Paguyuban Diabet; Persatuan Jantung sehat
Paguyuban jantung koroner

PSM - Indonesia.

Perwujudannya dalam berbagai aspek kehidupan &


penghidupan
 BUDAYA GOTONG ROYONG 
Saling tolong- menolong
Saling bantu - membantu
SKN menetapkan masyarakat juga swasta :
*mengambil peran aktif :
meningkatkan kesehatn secara holistik (Prom. Prev.
Kurat. Rehab)
* bentuk aktivitas
ikut aktif dlm penelaahan masalah
ikut aktif dlm pemecahan masalah
ikut aktif dlm menjalankan kehidupan sehat (PSBH)
mengembangkan tenaga, saran dan dana

Faktor yg mempengaruhi PSM:


*Perilaku individu: a,b,c,d, & e
*Perilaku masyarakat:
*Upaya penggerakkan PSM

1. a. Tk. Pengetahuan:
Tk. Pengetahuan seseorang mempengaruhi perilaku individu;
         * makin tinggi pddk /kesht seseorang makin tinggi kesadaran ber­
                      peran serta
         * lit menunjukkan ada hubungan langsung , aatara tk. Pendidikan
            (trtm pddk ibu dng Kesehatan keluarga)
         *persepsi masyar (kesht) tidak selalu sm dng persepsi penyelenggara 
                  Kesehatan
         *penyamaan persepsi (kesht) perlu proses  KIM (komunikasi­ 
            Informasi­motivasi)  dng tahapannya:
                                                        ­ pengenalan ­awareness
                                                           ­ peminatan – interes
                                                              ­ penilaian – evaluation 
                                                                 ­ percobaan ­ trial
                                                                    ­ penerimaan ­ adoption
  
b. Sikap mental
* sikap  mental adalah kondisi : kejiwaan (mind);
                                                                  perasaan (feeling); 
                                                                    keinginan (mood)  seseorang

          ~ sipak mental berpengaruh pd perilaku & perbuatan individu~    
          ~ dng memahami sikap­mental individu  pemberi ya­kes dapat 
               membentuk   strategi  pereka­yasaan manusia & sosial ~

   c. Tingkat Kebutuhan individu


        kebutuhan manusia :    *faali (biologis);   
                                                *rasa aman (security)
                                              *rasa kasih sayang (sosial);  
                                            *rasa utk dihargai (ego/esteem)      
                                         *rasa mengaktualisasi diri ingin dikembangkan       
                                                                             ( self actualization )
        
~ke 5 kebutuhan tsb terintegrasi mengungkapkan  motivasi ~
       ~ motivasi adalah penggerak bathin mendorong utk sesuatu~
         
        *sejalan dengan  perilaku­berperan serta yg dikehendaki dapat 
           memenuhi   kebutuhan pokok anggota masy. serta sejalan dng  
             norma & nilai  yg dianut , peran serta tsb dapat berkembang * 

 
d. Tk keterikatan dlm kelompok. (organisasi)
     *Masyarakat:­ individu & keluarga­ hidup bersama – terorganisir 
     dalam suatu sistem sosial atau organisasi­ikatan. 
     *sesuai dng kepentingan / aspirasi anggota ikatan, agama,    
          EPOLEKSOS­BUD­PRO;  pddkan & hukum,  dll
     *kondisi organisasi tsb bervariasi dalam segala hal kepentingan, 
         tempat (kota­desa), tingkatan (paguyuban), lokal maupun nasional     
     *dari  institusi tsb yg paling berpengaruh thd invidu adalah keluarga
                                         sekolah (pendidikan) dan tempat kerja.
           Kepribadian seseorang muncul sebagi akibat pengalaman dari     
            ber­ bagai interaksi –“interalationship” yg dilakukan.
    *kemampuan seseorang dlm hubungannya antar manusia erat 
           kaitannya  dng kepemimpinan dimana hal ini bergantung pada:
                   kekuasaan formal non formal
                         cara & mutu  pengambilan keputusan   
                              kekusaan formal non formal

e. Tingkat kemampuan sumber daya.


*Perilaku individu dipengaruhi oleh sumber-dana (daya) trtm
tersedianya
sarana / daya utk pemenuhan kebutuhan

2. Perilaku masyarakat.
Dipengaruhi oleh:
*Pddk- agama –
*kestabilan –ekon & *kesepakatan politik,
*aspek sos – bud;
*perangkat lunak & hukum,
*serta wadah yg jelas
menunjang perwujudan PSM.

3. Upaya menggerakkan PSM.


     1. Kepemimpinan (leadership)
     2. Pengorganisasian (community oragniszatio)
     3. Pendanaan (community funding) 
                           I
             Bergerak pada 3 deminsi
             1. Dimensi sasaran : *Keluarga
                                                  *Masy.usia sekolah
*Masy. usia kerja
*Masy yg terorganisir secara
khusus.

2. Dimensi geografis : Masy. pedesaan


Masy. perkotaan
Masy. pemukiman baru
Masy. terasing
Masy. musiman (berpindah secara
musiman)

3. Dimensi cara :
1. Penggerakkan pada Ibu-anak balita  Posyandu
2. Penggerakkan usia sekolah/remaja Sekolah, Pramuka,
PMR, Katar
3. Penggerakkan usia kerja  PKMD
4. masy.umum: PKK, LSM, Org. Profesi kes.
5. Masy. khusus
6. Kontak pertama yan-kes  rujukankes

4. Dimensi tahapan.
1.Tahap gebrakan (aksi masaal)
2.Tahap pembinaan (maintenen)
3.Tahap pengembangan (development):
1. Tek.nologi peningkatan kemampuan
2. Teknologi tepat guna
3. Teknologi mendukung keberhasilan.
COMMUNITY MEDICINE SP SP SP 49

Community medicine
Suatu pendekatan yang menerapkan pengetahuan kedokteran guna
meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan
kebutuhn kesehatan dan keadaan Masyarakat, serta mengintervensinya
dengan benar/tepat pada kelompok masyarakat di wilayah tertentu.

Tujuan umum :
Menyiapkan Dokter yang mampu menjalankan pelayanan-kesehatan
komprehensip untuk meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
di daerah tertentu dengan menggunakan sumber daya (manusia &
dana) yang tersedia dan mengikut sertakan Peran Serta Masyarakat

Tujuan khusus:
1. Memahami medan kerja di suatu wilayah tertentu dan menghayati
kehidupan
masyarakat
2. Mampu menegakkan diagnosa masyarakat
3. Mampu menyusun rencana program serta menyesuaikan program
kesehatan secara
lentur terhadap geografi dan sosial budaya masyarakat
4. Mampu memberikan Yan-Kes secara menyeluruh, meliputi usaha di
bidang promotif,
preventif, kuratif, dn rehabilitatif dan mampu menangani kasus
rujukan .
5.. Mampu meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam menggunakan
sumber daya
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
6. Menghayati kerja-sama tim maupun lintas sektoral dalam
memecahkan masalah
kesehatan
7. Memahami Epidemiologi Kesehatan di wilayah tertentu.
8. Mampu mengadakan evaluasi hasil kegiatan.

Filosofi Community medicine :


Go to the people
Live among them
Love them
Learn from them
Start with what they know
Built on with what they have

Sedini mungkin calon dokter terjun ke masyarakat (mengenal


masy)
Segalanya dapat diketemukan di sana (masyarakat)
Semuanya dapat dipelajari di sana (real setting)
Kemandirian seorang dokter dimulai di sana (membangun
bersama
Jati diri seorang dokter terbentuk di sana masyarakat )

Pengalaman Belajar Lapangan. (PBL)


PBL memberikan kesempatan kepada MHS: B-
B- M.
1. * mengenal masyarakat secara menyeluruh, *
MENGENAL & SEBAGAI ANGGOTA
*bertindak dan berperan sebagai anggota masyarakat.
MASYARAKAT
*memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
2. *adaptasi kehidupan di masyarakat dan lingkungan
*ADAPTASI KEHIDUPAN MASY
*adaptasi profesi dan sosialisasi profesi
*SOSIALISAI PROFESI
*mengalami tatanan nyata ( real setting ) di masyaraka
*MENGALAMI - TATANAN NYATA
*mempelajari ilmu-ilmu sosial yang relevans
*MEMPELAJARI ILMU-2 SOSIAL
3. *berkomunikasi secara efektif dan efisien,
*KOMUNIKASI EFEKTIF&EFISIEN
*menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan SDM &
SDD * MANFAATKAN SDM/SDD
4. * PBL / praktek lapangan menunjang pengalaman klinik
*MELATIH KERJASAMA TIM/LINTAS
5. *belajar secara aktif & mandiri
SEKTOR
* melatih kerja sama secara efektif dalam tim maupun lintas
sektor –
Petugas- tokoh masy
6. *menumbuhkan & membina sikap / mental dan ketrampilan
profesional *KETRAMPILAN PROFESI

Konponen Diagnosa masy. 13


1. Demografi + angka vital statistic
2. Angka Morbiditas & Mortalitas kelompok umur & jenis kelm
3. Pemanfaatan Yan-kes (KIA)
4. Pola gizi; penyapihan anak; tum-bang anak prasekolah /bumil /buteki
5. Keadaan komunitas : budaya; stratifikasi sosio-ekon & komunikasi
6. Pola kepemimpinan
7. Kes- mental ; sebab-sebab terjadinya stress
8. Lingkungan- penyediaan air bersih
9. K A P masyarakat terhadap kesehatan
10.Pelayanan dan sumber-sumber yg tersedia non medis
11.Epidemiologi terinci dari setiap kondisi
12.Keterlibatan masyarakat dalam program kesehatan
13.Sebab-sebab kegagalan pada masa lalu
Cara Identifikasi Masalah.
Observasi
Wawancara –diskusi
Data-sekunder
Survei & Penelitian

Diagnosa masy : Identifikasi masalah kes


Health need vs h demant
Adat kebiasaan &kepercayaan
Norma-norma yang berlaku
Sosial –ekonomi- budaya
Agama
Indfividu; Keluarga; dan Masayarakat

Lokakarya : H. Need < vs > H Demant


Versi MHS VS VERSI MASY

Manfaat Dx/
1. Ada problem  problemnya apa ?
2. Ada perhatian & keterlibatan masy
3. Merupakan data dasar - untuk di-terapi
4. data dasr –untuk di-evaluasi
5. Melatih petugas

Terapi komunitas :
Intervensi untuk mengatasi problem kes-mas yg dilaksanakan oleh masyark
sendiri dengan arahan petugas.

Intervensi mengatasi problem kes-mas


Oleh masyarakat & untuk masyarakat

Jiwa Ter/ kom : 1. Bersama masyarakat


2.. Lintas sector

Kriteria/sifat Ter/ kom : 1. Yan-kes perorangan/ keluarga / masyarakat


2..PSM
3. Yan-kes terpadu
Jenis Ter/ kom. :
1. Merangsang PSM dalam Yan-kes primer
a. Yan-kes berdasar komunitas
b. Pendekatan multi-disipliner
c. Mendapatkan kesamaan pandang masy & petugas
d. Membangun struktur komunitas
e. Yan-kes dasar kom vs yan-kes konvensional yg
sudah mapan
2..Pendidikan kesehatan. Dasarnya : Dx
PSM dlm pddk
Peny. Menular
Kampanye program
Peran Petugas kes
Metode pddk

3.. Imunisasi : L I L dll

4.. Perbaikan Lingkungan.

Sumber air. Juml. Air P buangan Higiene Perumahan Vektor Perusakan Kll
& kualitas yg tersedia Kotoran makanan Lingkungan

Terapi komunits berdasar pendekatan Community Medicine yaitu


menjalankan Yan-Kes secara komprehensip /paripurna /lengkap.

Yan-Kes promotif:
*Pendidikan kesehatan (Penyuluhan, Poster, Pamflet, Film, Slide,
Demonstrasi, Fasilitasi )
*Child rearing
*Tumbuh-kembang
*Mariage counseling
*rumah sehat
*hiburan sehat
*Peningkatan gizi masy.
*Pengendalian lingkungan

Yan-Kes preventif:
- Imunisasi
- Peningkatan higiene sanitasi
- Perlindungan dari lingkungan
- Pencegahan kecelakaan
- Kesehatan kerja
- Perlindungan dari alergen, toxin, karsinogen
- Pegendalian sumber pencemaran

Yan-Kes kuratif.
*case holding
*Adequate treatment
*Program pemberantasan Peny. menular
*Public health nursing
*Penurunan beban sosial
*Peningkatan fasilitas kesehatan.

Yan-Kes rehabilitatif.
- Pengembangan rehabilitasi sosial
- Penyadaran masyarakat
- Penggalangan P.S.M.
Yang perlu didalami /sangat diperhatikan adalah :
1. Agent,
2. Reservoir yg memuaskan,
3. Host yang rentan,
4. Desiminasi/transmisi- penyebaran ke host baru

I. Periode prepathogenesis II. Periode pathogenesis

Faktor-2 yg bersangkut-paut dng kehidupan Agent:


Agent– Host (interaction) Natural
Courses of Communicable diseases- stimulus kontak dng manusia

AGENT.
Sifat –2 alami dan karakteristik. Klas agent: arthropods, helminthes,
Fungi
Protozoa, Bacteria, Spirochetas.Rickettsias dan Virusis.
1. Karakter fisik (ukuran besar-kecilnya)
2. Biologik ( motilitas, siklus hidup, viabilitas, resistensi, pertumbuhan)
3. Kimia ( komposis, fraksinya)

Karakteristik hubungan dng host.


1. Infectivitas, invasivitas
2. Pathogenisitas
3. Anigenisitas
4. human reservoir

Karakteristik hubungan dng lingkungan


1. Reservoir
2. Resisten
3. vehicle dan kondisi transmisinya

HOST.
1. umur, sex, ras
2. Hereditas dan personalitas
3. Habit dan kebiasaan
4. Imunitas umum dan spesifik

LINGKUNGAN
1. Lingkungan. Fisik ( iklim, geografi)
2. Sosio-economi
3. Biologik (hewan – vector)

II. PERIODE PATHOGENESIS


Pathogenesis awal  Infeksi  Penyakit ( Pemulihan
Chronic disease

Defect and disability


Illness

Headache
Clinical horizon (Symptoms system)
Fever & puls rate (l
Subclinical
reaction
Blood / body change

Antibody & antitoxin formation

Inflamation & phagocytosis

Multiplication Immunity
immune state
& resistance
Localization

Agent / toxin   Host yg rentan ( Host reaction ----------------------( Recovery


Is stimulus

POLA TERAPI MASYARAKAT .


Primary prevention :
Health Promotion Specific
Protection
*H.E. berdasar data-2 sehat dan sakit # Rencana imunisasi secara
rutin &
menggunakan dosis
booster pd periode
*Standar yg baik thd Nutrisi yg efektif

*Kerbiasaan hidup sehat menyeluruh # Imunisasi selektif

*Pemukiman yg adekuat: rekreasi. # Higiene sanitasi


individu dng baik
Kondisi pekerjaan yg dpt diterima
*Pengembangan atensi kepribadian # Isolasi dengan
tepat / karantina bila (personalitas)
ada indikasi

*Hindari kelelahan semampu mungkin # Penanganan tepat


thd pembawa
transmisi

# Disinfection akhir
bila indikasi

# Kontrol vector
dng memuaskan

# Sanitasi
lingkungan

SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION


1. Diagnosis dini dan terapi cepat 2. Disability limitation
3. Rehabilitasi
*Case finding – dng survey *Terapi menyeluruh *MRS dan terapi
kerja
*Pemanfaatan laboratorium *MRS bila indikasi *Edukasi
masyarakat
*Penggunaan konsultan spesialis
* Perawatan di rumah * Penempatan
secara-
*Penberitahuan secara adequate -
selektif.
pd kasus-2
*Pemeriksaan kontak

TERAPI MASYARAKAT PADA MALNUTRISI

Malnutrisi adalah satu kondisi yang termasuk ketidak-cukupan dan


penyimpangan diet , juga keadaan cacat dalam penyerapan &
penggunaan makanan , dimana manifestasi kliniknya suatu Disease.
Di satu sisi adalah efek kurang makan baik dari segi kuantitas
amupun kualitas.-Undernutrition. Di sisi lain efek dari
kelebihan makan  obesitas

Natural history of undernutrition and


nutritional deficiency disease.

Faktor-2 yg mempengaruhi “MALNUTRISI”


FAKTOR AGENT ( A )
KH, PROT, FAT
Vitamin ADEK / B1, B2, B6, B12 dll
Mineral (Cal, Phosphate, Natr, K, Chlorine sulfur, Mag.
Trace element: Fe, Iodine, Copper, Cobalt, Mangan. Zinc, Fluor.

FAKTOR ENVIRONMENTAL. ( B )
Geografi, (iklim, musim, kepadatan penduduk)
Perkembangan pertainian,
Food processing, penyimpanan, distribusi dan preparation)
Sosial: Agama, Hukum, pendidikan, Culture, standar diet.

FAKTOR HOST. ( C )
Habit, Custom,
Umur, ras, sex.
Nutrisi pd periode tertentu: Bayi, Anak saat tumbuh – kembang, Remaja,
Kehamilan (ASI) , Orang tua.
Psychobiologik characteristics
Keadaan pathologis

(Natural course of nutritional deficiency -- -----------------------------------.>-- death

Defect,

Disability

Chronic state

Illness short / long,

Clinically
manifes
Deficiency, disease
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
Latent deficiency disease:
evidence apparent, sign
and symptoms indefinite and non
specific

Potential defi. disease:


No clinical evidence,
Low storage of nutrients(borderline)

Unsaturated but functionally


uninpaired
Recovary
Saturation
Optimal state of
nutrition
(A+B+C)
sumber stimulus:
interaction of -Interaction of  REACTION OF HOST
factors  stimulus & host
Prepathogenesis --------PERIODE OF PATHOGENESIS ------------------------------------------------------

You might also like